I.
JUDUL
ASAM
BASA
II.
TUJUAN
Menguji larutan Asam dan Basa dengan menggunakan Indikator Alami (kunyit,
ekstrak bunga sepatu, dan daun pacar air)
III.
DASAR
TEORI
A. Asam
Asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam (yang sering diwakili dengan
rumus umum H+)
secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam
bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa
asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang
dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat
sifat asamnya.
a.
Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang
ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang
ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya adalah sebagai berikut:
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan
No
|
Nama Asam
|
Terdapat dalam
|
1
|
Asam Asetat
|
Larutan Cuka
|
2
|
Asam Askorbat
|
Jeruk, tomat, sayuran
|
3
|
Asam Sitrat
|
Jeruk, tomat, sayuran
|
4
|
Asam Tanat
|
Teh
|
5
|
Asam Karbonat
|
Minuman berkarbonasi
|
6
|
Asam Klorida
|
Lambung
|
7
|
Asam Nitrat
|
Pupuk, peledak (TNT)
|
8
|
Asam laktat
|
Susu yang difermentasikan
|
9
|
Asam Sulfat
|
Baterai mobil, pupuk
|
10
|
Asam Benzoat
|
Bahan pengawet makanan
|
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari
istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa
seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa
Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah
berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki
arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam
kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
1. Teori
Arrhenius: Menurut definisi ini, asam merupakan zat yang
menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila terlarut dalam air. Jadi,
teori ini hanya terbatas pada pelarut air saja. Jika pelarutnya bukan air dan
zat yang terurai tidak mengandung H+ dan OH-, teori ini
tidak berlaku. Teori ini dikemukakan oleh Stavante Arrhenius, ilmuan dari
Swedia pada tahun 1886.
2.
Teori Brønsted-Lowry: Menurut
definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius). Teori ini dikemukakan pada tahun 1923 oleh Johannes
Nicolaus Bronsted, kimiawan dari Denmark dan Thomas Martin Lowry, kimiawan dari
Amerika Serikat.
3.
Teori Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah
penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada
tahun 1923 ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton
yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi
Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat
menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung
membentuk orbital molekul ikatan.
b.
Sifat Asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.
Rasa : masam
ketika dilarutkan dalam air.
2.
Mengubah lakmus biru menjadi merah.
3.
Sentuhan : asam terasa menyengat bila
disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
4.
Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan
kebanyakan logam, yaitu
korosif terhadap logam.
5.
Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
B. Basa
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan
sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan.
Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan. Dalam kimia, istilah
asam memiliki arti yang lebih khusus.
1.
Teori Arrhenius
: Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida
[OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik.
2. Teori
Bronsted-Lowry : Basa merupakan spesi yang
bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam suatu reaksi transfer
proton.
3. Teori Lewis
: Basa adalah pemberi (donor) pasangan elektron bebas.
Basa
adalah lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk
unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostikmerupakan
istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda
untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida
(KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan
konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi:
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat ————> Kalsium Sulfat + AirCa(OH)2 (aq) +
H2SO4 ————> CaSO4(aq) + 2H2O
a.
Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa
dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam
jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik.
Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH”
dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu
kehidupan sehari-hari
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
b.
Sifat Basa
1.
Nilai pH lebih dari 7
2.
Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3.
Rasa : pahit
4.
Sentuhan : licin
(diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)
5.
Kereaktifan : Basa kuat
bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia)
6.
Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan
membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit
C. Indikator
Buatan
Indikator buatan adalah indikator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik alat – alat kimia,
kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam
biasanya menggunakan kertas lakmus.
Kertas lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan
lainnya adalah indicator universal, indicator asam basa seperti fenolptalin dan
metal jingga. Indikator ini selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat
digunakan untuk menentikan derajat keasaman atau pH larutan.
D. Indikator
Alami
Indikator alam merupakan bahan
alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam,
basa atau netral. Indicator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa
adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah
dan daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis
tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di
dalam basa berwarna hijau.
IV.
ALAT
DAN BAHAN
A. Alat
1. Gelas
aqua
2. Pengaduk
3. Parutan
B. Bahan
1. Air
2. Sabun
3. Cuka
4. Kunyit
5. Daun
pacar air
6. Kelopak
bunga sepatu
V.
PROSEDUR
KERJA
A. Mengekstrak
kunyit
1. Bersihkan
kunyit
2. Haluskan
kunyit dengan menggunakan parutan
3. Masukkan
sedikit air
4. Saring
ekstrak kunyit
B. Mengekstrak
daun pacar air
1. Haluskan
daun pacar air
2. Masukkan
sedikit air
3. Saring
ekstrak daun pacar air
C. Mengekstrak
kelopak bunga sepatu
1. Haluskan
kelopak bunga sepatu
2. Masukkan
sedikit air
3. Saring
kelopak bunga sepatu
D. Melakukan
pengujian menggunakan air sabun
1. Masukkan
ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan
kata ‘’BASA’’
2. Masukkan
air sabun kedalam ketiga tempat tersebut
E. Melakukan
pengujian menggunakan cuka
1. Masukkan
ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai
dengan kata ‘’ASAM’’
2. Masukkan
cuka kedalam ketiga tempat tersebut
VI.
DATA
HASIL PENGAMATAN
A. Data
hasil pengamatan pengujian yang menggunakan air sabun
Larutan
|
Perubahan Warna dalam Air Sabun
|
Kunyit
|
Orange - Jingga
|
Kelopak bunga sepatu
|
Ungu - Hijau
|
Daun pacar air
|
Hijau - Kuning
|
B. Data
hasil pengamatan pengujian yang menggunakan cuka
Larutan
|
Perubahan Warna dalam Cuka
|
Kunyit
|
Orange - Kuning
|
Kelopak bunga sepatu
|
Ungu - Merah
|
Daun pacar air
|
Hijau - Hijau
|
VII.
ANALISIS
DATA
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai
rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan
cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif)
atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu
zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat
yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam
maupun senyawa basa). Seperti
pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
1.
Pengujian menggunakan air sabun
Pada
pengujian dengan kunyit yang ditambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna jingga. Pada
pengujian ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah air sabun akan bereaksi dan
menghasilkan warna hijau. Pada pengujian ekstrak daun pacar air di tambah air
sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2.
Uji
pendahuluan menggunakan cuka.
Pada
mengujian dengan kunyit di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan perubahan
warna kuning, pengujian dengan ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah cuka akan
bereaksi dan menghasilkan warna merah, sedangkan pengujian dengan ekstrak daun
pacar air di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Hal ini
menunjukkan bahwa cuka bersifat asam.
VIII.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Larutan
cuka jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi kuning
2. Larutan
cuka jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi
merah
3. Larutan
cuka jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi hijau
4. Larutan
air sabun jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi jingga
5. Larutan
air sabun jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah
menjadi hijau
6. Larutan
air sabun jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi
warna kuning
B. Saran
Saran kami adalah pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum
mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori
yang ada pada setiap bab dan juga untuk menambah pengalaman dan pengetahuan
siswa tentang materi yang diajarkan.