Sabtu, 02 Februari 2013

Laporan Praktikum Fisika

Diposting oleh Elysian di 13.14 0 komentar

Kelas : XI IPA 2
B.Study : Fisika
Kelompok 6
-          Fuji Astuti
-          Giza Ramadhan
-          Mulyana Ulfah
-          Niken Kusumawardani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

   A.     Judul Praktikum
Fluida
   B.     Tempat dan Tanggal Praktikum
Ruang kelas XI IPA 2 MAN Selat Tengah Kuala Kapuas Kalteng pada hari Sabtu, 26 Januari 2013  
   C.     Tujuan
a.       Kegiatan 1
Untuk memperdalam pengetahuan siswa mengenai fluida dinamis beserta penerapannya
b.      Kegiatan 2
Untuk memperdalam pengetahuan siswa mengenai fluida statis dan penerapan hukum Archimedes.

   D.     Alat dan bahan
1.      Botol sprite ukuran 1,5 L
2.      Bejana/ toples
3.      Paku
4.      Gabus
5.      Air
   E.      Langkah Kerja
a.       Kegiatan 1
1.      Sediakan 1 buah botol, 3 buah paku payung, mistar, dan air sampai memenuhi botol.
2.      Lubangi botol dengan paku. Buat 3 buah lubang. Ukur jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya dengan menggunakan mistar. Jarak antara lubang harus sama.
3.      Tutup lubang dengan tangan, kemudian masukkan air sampai memenuhi botol tersebut.
4.      Secara perlahan, buka lubang tersebut secara bersamaan. Perhatikan apa yang terjadi !
b.      Kegiatan 2
1.      Sediakan satu buah toples atau bejana, sebuah gabus kecil, dan beberapa buah paku.
2.      Masukkan air hingga memenuhi toples.
3.      Masukkan gabus kecil kedalam bejana, perhatikan apa yang terjadi !
4.      Masukkan paku ke dalam bejana, perhatikan apa yang terjadi !
5.      Masukkan gabus yang sudah di tancapkan beberapa paku kedalam bejana, perhatikan apa yang terjadi !
    F.      Tugas dan Pertanyaan
a.       Kegiatan 1
1.      Amati apa yang terjadi ketika bejana diberi air !

b.      Kegiatan 2
1.      Buktikan :
a.       Mengapung
b.      Melayang
c.       Tenggelam
   G.     Hasil percobaan dan pembahasan
a.       Kegiatan 1
1.      Ketika botol ditutup
Ketika botol ditutup, maka air dari lubang akan keluar perlahan. Aliran air dari lubang pertama, kedua, dan ketiga berbeda. Aliran air dari lubang 1 tidak keluar, dari lubang kedua dan ketiga hanya keluar sedikit. Tetapi panjang aliran air yang terpanjang adalah di lubang no 3. Di dalam botol muncul gelembung-gelembung gas yang naik keatas.
           
Gambar ketika botol ditutup
2.      Ketika botol dibuka
Ketka botol dibuka, air keluar dari lubang pertama dengan panjang aliran paling kecil dari panjang aliran yang keluar dari lubang kedua dan ketiga. Air yang keluar dari lubang kedua memiliki panjang aliran air yang lebih panjang dari pada panjang aliran pada lubang pertama,, tetapi panjang aliran air dilubang kedua masih lebih pendek dari pada panjang aliran air di lubang ketiga. Sedangkan panjang aliran air yang keluar dari lubang ketiga adalah yang paling panjang dari pada panjang aliran di kedua lubang yang lain.
Percobaan ini merupakan salah satu contoh dari fluida dinamis, karena zat cair dalam botol ini bergerak keluar melalui lubang yang telah disiapkan.Dalam percobaan ini juga kami temukan, bahwa semakin rendah lubang yang kami buat, maka air yang keluar dari lubang terendah tersebut mempunyai panjang aliran air yang terpanjang dan air keluar paling deras dibandingkan air yang keluar dari lubang lainnya. Dalam hal ini, tekanan yang diberikan oleh air sangat besar pada lubang ketiga. Hal yang mempengaruhi diantaranya adalah ketinggian air dari lubang. Sehingga, semakin tinggi tekanan air dan semakin rendahnya lubang yang dibuat, tekanan yang diberikan air semakin besar, sehingga air yang keluar dari lubang terbawah memiliki panjang aliran air yang paling panjang.
                               
Gambar ketika tutup botol dibuka


b.      Kegiatan 2
Pembuktian :
1.      Mengapung
Benda akan mengapung jika gaya apung lebih besar dari pada berat benda. Maksudnya disini massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis gabus. Disini kami menggunakan gabus kecil untuk membuktikannya. Gabus yang kami masukkan kedalam air berada dipermukaa air.
2.      Melayang
Benda akan melayang jika gaya apung sama dengan berat benda. Disini kami menggunakan gabus yang telah ditancapkan 3 buah paku payung dan 1 buah paku besar. Gabus yang telah ditancapkan dengan paku-paku tersebut berada diantara permukaan dan dasar air.
3.      Tenggelam
Benda akan tenggelam jika gaya apung lebih kecil daripada berat benda. Disini kami menggunakan paku untuk membuktikan peristiwa tenggelam. Paku yang kami masukkan kedalam air langsung jatuh dan berada di dasar air.

        
 Ilustrasi peristiwa mengapung, melayang, dan tenggelam
Ketiga peristiwa diatas merupakan salah satu penerapan dari hukum Archimedes. Hukum Archimedes berbunyi ‘’Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat keatas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.’’ Dimana hukum Archimedes merupakan salah satu hukum dasar fluida statik. Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalir. Contohnya seperti air yang berada di dalam bejana yang tidak berlubang. 

Laporan Praktikum Kimia

Diposting oleh Elysian di 12.54 0 komentar

       I.            JUDUL
ASAM BASA
    II.            TUJUAN
Menguji larutan Asam dan Basa dengan menggunakan Indikator Alami (kunyit, ekstrak bunga sepatu, dan daun pacar air)
 III.            DASAR TEORI
A.    Asam
Asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum H+) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan  pH  lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
a.       Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.    Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b.    Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya    adalah sebagai berikut:
a.    Proses dalam pembuatan pupuk
b.    Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c.    Pembersih permukaan logam
d.    Proses pembuatan Bahan peledak
e.    Proses pembuatan Pengawet makanan

No
Nama Asam
Terdapat dalam
1
Asam Asetat
Larutan Cuka
2
Asam Askorbat
Jeruk, tomat, sayuran
3
Asam Sitrat
Jeruk, tomat, sayuran
4
Asam Tanat
Teh
5
Asam Karbonat
Minuman berkarbonasi
6
Asam Klorida
Lambung
7
Asam Nitrat
Pupuk, peledak (TNT)
8
Asam laktat
Susu yang difermentasikan
9
Asam Sulfat
Baterai mobil, pupuk
10
Asam Benzoat
Bahan pengawet makanan

Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi ArrheniusBrønsted-Lowry, dan Lewis.
1.      Teori Arrhenius: Menurut definisi ini, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila terlarut dalam air. Jadi, teori ini hanya terbatas pada pelarut air saja. Jika pelarutnya bukan air dan zat yang terurai tidak mengandung H+ dan OH-, teori ini tidak berlaku. Teori ini dikemukakan oleh Stavante Arrhenius, ilmuan dari Swedia pada tahun 1886.
2.      Teori Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Teori ini dikemukakan pada tahun 1923 oleh Johannes Nicolaus Bronsted, kimiawan dari Denmark dan Thomas Martin Lowry, kimiawan dari Amerika Serikat.
3.      Teori Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1923 ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

b.      Sifat Asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Rasa :  masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      Mengubah lakmus biru menjadi merah.
3.      Sentuhan : asam  terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
4.      Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
5.      Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

B.     Basa
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa  Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam  buah-buahanDalam  kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus.
1.      Teori Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik.
2.      Teori Bronsted-Lowry : Basa merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam suatu reaksi transfer proton.
3.      Teori Lewis : Basa adalah pemberi (donor) pasangan elektron bebas.
Basa adalah  lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostikmerupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat ————> Kalsium Sulfat + AirCa(OH)2 (aq) + H2SO4 ————> CaSO4(aq) + 2H2O
a.       Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a.    Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b.    Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
a.    Bahan dalam pembuatan semen.
b.    Pembuatan deterjen/sabun.
c.    Baking soda dalam pembuatan kue.

b.      Sifat Basa
1.      Nilai pH lebih dari 7
2.      Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3.      Rasa                 : pahit
4.      Sentuhan         : licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)
5.      Kereaktifan      : Basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia)
6.      Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit

C.     Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik alat – alat kimia, kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam biasanya menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan lainnya adalah indicator universal, indicator asam basa seperti fenolptalin dan metal jingga. Indikator ini selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk menentikan derajat keasaman atau pH larutan.

D.    Indikator Alami
Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indicator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau.

 IV.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Gelas aqua
2.      Pengaduk
3.      Parutan
B.     Bahan
1.      Air
2.      Sabun
3.      Cuka
4.      Kunyit
5.      Daun pacar air
6.      Kelopak bunga sepatu
    V.            PROSEDUR KERJA
A.    Mengekstrak kunyit
1.      Bersihkan kunyit
2.      Haluskan kunyit dengan menggunakan parutan
3.      Masukkan sedikit air
4.      Saring ekstrak kunyit
B.     Mengekstrak daun pacar air
1.      Haluskan daun pacar air
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring ekstrak daun pacar air
C.     Mengekstrak kelopak bunga sepatu
1.      Haluskan kelopak bunga sepatu
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring kelopak bunga sepatu
D.    Melakukan pengujian menggunakan air sabun
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’BASA’’
2.      Masukkan air sabun kedalam ketiga tempat tersebut
E.     Melakukan pengujian menggunakan cuka
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’ASAM’’
2.      Masukkan cuka kedalam ketiga tempat tersebut





 VI.            DATA HASIL PENGAMATAN
A.    Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan air sabun

Larutan
Perubahan Warna dalam Air Sabun
Kunyit
Orange - Jingga
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Hijau
Daun pacar air
Hijau - Kuning

B.     Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan cuka
Larutan
Perubahan Warna dalam Cuka
Kunyit
Orange - Kuning
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Merah
Daun pacar air
Hijau - Hijau

VII.            ANALISIS DATA
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
1.       Pengujian menggunakan air sabun
Pada pengujian dengan kunyit yang ditambah air sabun akan bereaksi dan  menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Pada pengujian ekstrak daun pacar air di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2.       Uji pendahuluan menggunakan cuka.
Pada mengujian dengan kunyit di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna kuning, pengujian dengan ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna merah, sedangkan pengujian dengan ekstrak daun pacar air di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Hal ini menunjukkan bahwa cuka bersifat asam.

VIII.            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi kuning
2.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi merah
3.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi hijau
4.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi jingga
5.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi hijau
6.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi warna kuning
B.     Saran
Saran kami adalah pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab dan juga untuk menambah pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan.

Sabtu, 02 Februari 2013

Laporan Praktikum Fisika

Diposting oleh Elysian di 13.14 0 komentar

Kelas : XI IPA 2
B.Study : Fisika
Kelompok 6
-          Fuji Astuti
-          Giza Ramadhan
-          Mulyana Ulfah
-          Niken Kusumawardani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

   A.     Judul Praktikum
Fluida
   B.     Tempat dan Tanggal Praktikum
Ruang kelas XI IPA 2 MAN Selat Tengah Kuala Kapuas Kalteng pada hari Sabtu, 26 Januari 2013  
   C.     Tujuan
a.       Kegiatan 1
Untuk memperdalam pengetahuan siswa mengenai fluida dinamis beserta penerapannya
b.      Kegiatan 2
Untuk memperdalam pengetahuan siswa mengenai fluida statis dan penerapan hukum Archimedes.

   D.     Alat dan bahan
1.      Botol sprite ukuran 1,5 L
2.      Bejana/ toples
3.      Paku
4.      Gabus
5.      Air
   E.      Langkah Kerja
a.       Kegiatan 1
1.      Sediakan 1 buah botol, 3 buah paku payung, mistar, dan air sampai memenuhi botol.
2.      Lubangi botol dengan paku. Buat 3 buah lubang. Ukur jarak antara lubang satu dengan lubang lainnya dengan menggunakan mistar. Jarak antara lubang harus sama.
3.      Tutup lubang dengan tangan, kemudian masukkan air sampai memenuhi botol tersebut.
4.      Secara perlahan, buka lubang tersebut secara bersamaan. Perhatikan apa yang terjadi !
b.      Kegiatan 2
1.      Sediakan satu buah toples atau bejana, sebuah gabus kecil, dan beberapa buah paku.
2.      Masukkan air hingga memenuhi toples.
3.      Masukkan gabus kecil kedalam bejana, perhatikan apa yang terjadi !
4.      Masukkan paku ke dalam bejana, perhatikan apa yang terjadi !
5.      Masukkan gabus yang sudah di tancapkan beberapa paku kedalam bejana, perhatikan apa yang terjadi !
    F.      Tugas dan Pertanyaan
a.       Kegiatan 1
1.      Amati apa yang terjadi ketika bejana diberi air !

b.      Kegiatan 2
1.      Buktikan :
a.       Mengapung
b.      Melayang
c.       Tenggelam
   G.     Hasil percobaan dan pembahasan
a.       Kegiatan 1
1.      Ketika botol ditutup
Ketika botol ditutup, maka air dari lubang akan keluar perlahan. Aliran air dari lubang pertama, kedua, dan ketiga berbeda. Aliran air dari lubang 1 tidak keluar, dari lubang kedua dan ketiga hanya keluar sedikit. Tetapi panjang aliran air yang terpanjang adalah di lubang no 3. Di dalam botol muncul gelembung-gelembung gas yang naik keatas.
           
Gambar ketika botol ditutup
2.      Ketika botol dibuka
Ketka botol dibuka, air keluar dari lubang pertama dengan panjang aliran paling kecil dari panjang aliran yang keluar dari lubang kedua dan ketiga. Air yang keluar dari lubang kedua memiliki panjang aliran air yang lebih panjang dari pada panjang aliran pada lubang pertama,, tetapi panjang aliran air dilubang kedua masih lebih pendek dari pada panjang aliran air di lubang ketiga. Sedangkan panjang aliran air yang keluar dari lubang ketiga adalah yang paling panjang dari pada panjang aliran di kedua lubang yang lain.
Percobaan ini merupakan salah satu contoh dari fluida dinamis, karena zat cair dalam botol ini bergerak keluar melalui lubang yang telah disiapkan.Dalam percobaan ini juga kami temukan, bahwa semakin rendah lubang yang kami buat, maka air yang keluar dari lubang terendah tersebut mempunyai panjang aliran air yang terpanjang dan air keluar paling deras dibandingkan air yang keluar dari lubang lainnya. Dalam hal ini, tekanan yang diberikan oleh air sangat besar pada lubang ketiga. Hal yang mempengaruhi diantaranya adalah ketinggian air dari lubang. Sehingga, semakin tinggi tekanan air dan semakin rendahnya lubang yang dibuat, tekanan yang diberikan air semakin besar, sehingga air yang keluar dari lubang terbawah memiliki panjang aliran air yang paling panjang.
                               
Gambar ketika tutup botol dibuka


b.      Kegiatan 2
Pembuktian :
1.      Mengapung
Benda akan mengapung jika gaya apung lebih besar dari pada berat benda. Maksudnya disini massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis gabus. Disini kami menggunakan gabus kecil untuk membuktikannya. Gabus yang kami masukkan kedalam air berada dipermukaa air.
2.      Melayang
Benda akan melayang jika gaya apung sama dengan berat benda. Disini kami menggunakan gabus yang telah ditancapkan 3 buah paku payung dan 1 buah paku besar. Gabus yang telah ditancapkan dengan paku-paku tersebut berada diantara permukaan dan dasar air.
3.      Tenggelam
Benda akan tenggelam jika gaya apung lebih kecil daripada berat benda. Disini kami menggunakan paku untuk membuktikan peristiwa tenggelam. Paku yang kami masukkan kedalam air langsung jatuh dan berada di dasar air.

        
 Ilustrasi peristiwa mengapung, melayang, dan tenggelam
Ketiga peristiwa diatas merupakan salah satu penerapan dari hukum Archimedes. Hukum Archimedes berbunyi ‘’Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida diangkat keatas oleh sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.’’ Dimana hukum Archimedes merupakan salah satu hukum dasar fluida statik. Fluida statis adalah fluida yang tidak mengalir. Contohnya seperti air yang berada di dalam bejana yang tidak berlubang. 

Laporan Praktikum Kimia

Diposting oleh Elysian di 12.54 0 komentar

       I.            JUDUL
ASAM BASA
    II.            TUJUAN
Menguji larutan Asam dan Basa dengan menggunakan Indikator Alami (kunyit, ekstrak bunga sepatu, dan daun pacar air)
 III.            DASAR TEORI
A.    Asam
Asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum H+) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan  pH  lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
a.       Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.    Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b.    Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya    adalah sebagai berikut:
a.    Proses dalam pembuatan pupuk
b.    Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c.    Pembersih permukaan logam
d.    Proses pembuatan Bahan peledak
e.    Proses pembuatan Pengawet makanan

No
Nama Asam
Terdapat dalam
1
Asam Asetat
Larutan Cuka
2
Asam Askorbat
Jeruk, tomat, sayuran
3
Asam Sitrat
Jeruk, tomat, sayuran
4
Asam Tanat
Teh
5
Asam Karbonat
Minuman berkarbonasi
6
Asam Klorida
Lambung
7
Asam Nitrat
Pupuk, peledak (TNT)
8
Asam laktat
Susu yang difermentasikan
9
Asam Sulfat
Baterai mobil, pupuk
10
Asam Benzoat
Bahan pengawet makanan

Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi ArrheniusBrønsted-Lowry, dan Lewis.
1.      Teori Arrhenius: Menurut definisi ini, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila terlarut dalam air. Jadi, teori ini hanya terbatas pada pelarut air saja. Jika pelarutnya bukan air dan zat yang terurai tidak mengandung H+ dan OH-, teori ini tidak berlaku. Teori ini dikemukakan oleh Stavante Arrhenius, ilmuan dari Swedia pada tahun 1886.
2.      Teori Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Teori ini dikemukakan pada tahun 1923 oleh Johannes Nicolaus Bronsted, kimiawan dari Denmark dan Thomas Martin Lowry, kimiawan dari Amerika Serikat.
3.      Teori Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1923 ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

b.      Sifat Asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Rasa :  masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      Mengubah lakmus biru menjadi merah.
3.      Sentuhan : asam  terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
4.      Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
5.      Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

B.     Basa
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa  Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam  buah-buahanDalam  kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus.
1.      Teori Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik.
2.      Teori Bronsted-Lowry : Basa merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam suatu reaksi transfer proton.
3.      Teori Lewis : Basa adalah pemberi (donor) pasangan elektron bebas.
Basa adalah  lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostikmerupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat ————> Kalsium Sulfat + AirCa(OH)2 (aq) + H2SO4 ————> CaSO4(aq) + 2H2O
a.       Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a.    Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b.    Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
a.    Bahan dalam pembuatan semen.
b.    Pembuatan deterjen/sabun.
c.    Baking soda dalam pembuatan kue.

b.      Sifat Basa
1.      Nilai pH lebih dari 7
2.      Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3.      Rasa                 : pahit
4.      Sentuhan         : licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)
5.      Kereaktifan      : Basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia)
6.      Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit

C.     Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik alat – alat kimia, kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam biasanya menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan lainnya adalah indicator universal, indicator asam basa seperti fenolptalin dan metal jingga. Indikator ini selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk menentikan derajat keasaman atau pH larutan.

D.    Indikator Alami
Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indicator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau.

 IV.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Gelas aqua
2.      Pengaduk
3.      Parutan
B.     Bahan
1.      Air
2.      Sabun
3.      Cuka
4.      Kunyit
5.      Daun pacar air
6.      Kelopak bunga sepatu
    V.            PROSEDUR KERJA
A.    Mengekstrak kunyit
1.      Bersihkan kunyit
2.      Haluskan kunyit dengan menggunakan parutan
3.      Masukkan sedikit air
4.      Saring ekstrak kunyit
B.     Mengekstrak daun pacar air
1.      Haluskan daun pacar air
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring ekstrak daun pacar air
C.     Mengekstrak kelopak bunga sepatu
1.      Haluskan kelopak bunga sepatu
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring kelopak bunga sepatu
D.    Melakukan pengujian menggunakan air sabun
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’BASA’’
2.      Masukkan air sabun kedalam ketiga tempat tersebut
E.     Melakukan pengujian menggunakan cuka
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’ASAM’’
2.      Masukkan cuka kedalam ketiga tempat tersebut





 VI.            DATA HASIL PENGAMATAN
A.    Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan air sabun

Larutan
Perubahan Warna dalam Air Sabun
Kunyit
Orange - Jingga
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Hijau
Daun pacar air
Hijau - Kuning

B.     Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan cuka
Larutan
Perubahan Warna dalam Cuka
Kunyit
Orange - Kuning
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Merah
Daun pacar air
Hijau - Hijau

VII.            ANALISIS DATA
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
1.       Pengujian menggunakan air sabun
Pada pengujian dengan kunyit yang ditambah air sabun akan bereaksi dan  menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Pada pengujian ekstrak daun pacar air di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2.       Uji pendahuluan menggunakan cuka.
Pada mengujian dengan kunyit di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna kuning, pengujian dengan ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna merah, sedangkan pengujian dengan ekstrak daun pacar air di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Hal ini menunjukkan bahwa cuka bersifat asam.

VIII.            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi kuning
2.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi merah
3.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi hijau
4.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi jingga
5.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi hijau
6.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi warna kuning
B.     Saran
Saran kami adalah pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab dan juga untuk menambah pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan.

 

Coretan Gadis Buta Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea