Sabtu, 02 Februari 2013

Laporan Praktikum Kimia

Diposting oleh Elysian di 12.54

       I.            JUDUL
ASAM BASA
    II.            TUJUAN
Menguji larutan Asam dan Basa dengan menggunakan Indikator Alami (kunyit, ekstrak bunga sepatu, dan daun pacar air)
 III.            DASAR TEORI
A.    Asam
Asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum H+) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan  pH  lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
a.       Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.    Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b.    Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya    adalah sebagai berikut:
a.    Proses dalam pembuatan pupuk
b.    Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c.    Pembersih permukaan logam
d.    Proses pembuatan Bahan peledak
e.    Proses pembuatan Pengawet makanan

No
Nama Asam
Terdapat dalam
1
Asam Asetat
Larutan Cuka
2
Asam Askorbat
Jeruk, tomat, sayuran
3
Asam Sitrat
Jeruk, tomat, sayuran
4
Asam Tanat
Teh
5
Asam Karbonat
Minuman berkarbonasi
6
Asam Klorida
Lambung
7
Asam Nitrat
Pupuk, peledak (TNT)
8
Asam laktat
Susu yang difermentasikan
9
Asam Sulfat
Baterai mobil, pupuk
10
Asam Benzoat
Bahan pengawet makanan

Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi ArrheniusBrønsted-Lowry, dan Lewis.
1.      Teori Arrhenius: Menurut definisi ini, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila terlarut dalam air. Jadi, teori ini hanya terbatas pada pelarut air saja. Jika pelarutnya bukan air dan zat yang terurai tidak mengandung H+ dan OH-, teori ini tidak berlaku. Teori ini dikemukakan oleh Stavante Arrhenius, ilmuan dari Swedia pada tahun 1886.
2.      Teori Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Teori ini dikemukakan pada tahun 1923 oleh Johannes Nicolaus Bronsted, kimiawan dari Denmark dan Thomas Martin Lowry, kimiawan dari Amerika Serikat.
3.      Teori Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1923 ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

b.      Sifat Asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Rasa :  masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      Mengubah lakmus biru menjadi merah.
3.      Sentuhan : asam  terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
4.      Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
5.      Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

B.     Basa
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa  Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam  buah-buahanDalam  kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus.
1.      Teori Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik.
2.      Teori Bronsted-Lowry : Basa merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam suatu reaksi transfer proton.
3.      Teori Lewis : Basa adalah pemberi (donor) pasangan elektron bebas.
Basa adalah  lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostikmerupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat ————> Kalsium Sulfat + AirCa(OH)2 (aq) + H2SO4 ————> CaSO4(aq) + 2H2O
a.       Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a.    Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b.    Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
a.    Bahan dalam pembuatan semen.
b.    Pembuatan deterjen/sabun.
c.    Baking soda dalam pembuatan kue.

b.      Sifat Basa
1.      Nilai pH lebih dari 7
2.      Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3.      Rasa                 : pahit
4.      Sentuhan         : licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)
5.      Kereaktifan      : Basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia)
6.      Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit

C.     Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik alat – alat kimia, kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam biasanya menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan lainnya adalah indicator universal, indicator asam basa seperti fenolptalin dan metal jingga. Indikator ini selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk menentikan derajat keasaman atau pH larutan.

D.    Indikator Alami
Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indicator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau.

 IV.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Gelas aqua
2.      Pengaduk
3.      Parutan
B.     Bahan
1.      Air
2.      Sabun
3.      Cuka
4.      Kunyit
5.      Daun pacar air
6.      Kelopak bunga sepatu
    V.            PROSEDUR KERJA
A.    Mengekstrak kunyit
1.      Bersihkan kunyit
2.      Haluskan kunyit dengan menggunakan parutan
3.      Masukkan sedikit air
4.      Saring ekstrak kunyit
B.     Mengekstrak daun pacar air
1.      Haluskan daun pacar air
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring ekstrak daun pacar air
C.     Mengekstrak kelopak bunga sepatu
1.      Haluskan kelopak bunga sepatu
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring kelopak bunga sepatu
D.    Melakukan pengujian menggunakan air sabun
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’BASA’’
2.      Masukkan air sabun kedalam ketiga tempat tersebut
E.     Melakukan pengujian menggunakan cuka
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’ASAM’’
2.      Masukkan cuka kedalam ketiga tempat tersebut





 VI.            DATA HASIL PENGAMATAN
A.    Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan air sabun

Larutan
Perubahan Warna dalam Air Sabun
Kunyit
Orange - Jingga
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Hijau
Daun pacar air
Hijau - Kuning

B.     Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan cuka
Larutan
Perubahan Warna dalam Cuka
Kunyit
Orange - Kuning
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Merah
Daun pacar air
Hijau - Hijau

VII.            ANALISIS DATA
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
1.       Pengujian menggunakan air sabun
Pada pengujian dengan kunyit yang ditambah air sabun akan bereaksi dan  menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Pada pengujian ekstrak daun pacar air di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2.       Uji pendahuluan menggunakan cuka.
Pada mengujian dengan kunyit di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna kuning, pengujian dengan ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna merah, sedangkan pengujian dengan ekstrak daun pacar air di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Hal ini menunjukkan bahwa cuka bersifat asam.

VIII.            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi kuning
2.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi merah
3.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi hijau
4.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi jingga
5.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi hijau
6.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi warna kuning
B.     Saran
Saran kami adalah pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab dan juga untuk menambah pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 02 Februari 2013

Laporan Praktikum Kimia

Diposting oleh Elysian di 12.54

       I.            JUDUL
ASAM BASA
    II.            TUJUAN
Menguji larutan Asam dan Basa dengan menggunakan Indikator Alami (kunyit, ekstrak bunga sepatu, dan daun pacar air)
 III.            DASAR TEORI
A.    Asam
Asam berasal dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum H+) secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan  pH  lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
a.       Pengelompokan Asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
a.    Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
b.    Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya    adalah sebagai berikut:
a.    Proses dalam pembuatan pupuk
b.    Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c.    Pembersih permukaan logam
d.    Proses pembuatan Bahan peledak
e.    Proses pembuatan Pengawet makanan

No
Nama Asam
Terdapat dalam
1
Asam Asetat
Larutan Cuka
2
Asam Askorbat
Jeruk, tomat, sayuran
3
Asam Sitrat
Jeruk, tomat, sayuran
4
Asam Tanat
Teh
5
Asam Karbonat
Minuman berkarbonasi
6
Asam Klorida
Lambung
7
Asam Nitrat
Pupuk, peledak (TNT)
8
Asam laktat
Susu yang difermentasikan
9
Asam Sulfat
Baterai mobil, pupuk
10
Asam Benzoat
Bahan pengawet makanan

Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi ArrheniusBrønsted-Lowry, dan Lewis.
1.      Teori Arrhenius: Menurut definisi ini, asam merupakan zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila terlarut dalam air. Jadi, teori ini hanya terbatas pada pelarut air saja. Jika pelarutnya bukan air dan zat yang terurai tidak mengandung H+ dan OH-, teori ini tidak berlaku. Teori ini dikemukakan oleh Stavante Arrhenius, ilmuan dari Swedia pada tahun 1886.
2.      Teori Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Teori ini dikemukakan pada tahun 1923 oleh Johannes Nicolaus Bronsted, kimiawan dari Denmark dan Thomas Martin Lowry, kimiawan dari Amerika Serikat.
3.      Teori Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1923 ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

b.      Sifat Asam
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Rasa :  masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      Mengubah lakmus biru menjadi merah.
3.      Sentuhan : asam  terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
4.      Kereaktifan : asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
5.      Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

B.     Basa
Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa  Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam  buah-buahanDalam  kimia, istilah asam  memiliki arti yang lebih khusus.
1.      Teori Arrhenius : Basa merupakan suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion Hidroksida [OH], bila dilarutkan dalam air mempunyai rasa pahit dan bersifat kaustik.
2.      Teori Bronsted-Lowry : Basa merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima (akseptor) proton dalam suatu reaksi transfer proton.
3.      Teori Lewis : Basa adalah pemberi (donor) pasangan elektron bebas.
Basa adalah  lawan (dual) dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostikmerupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Reaksi: Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat ————> Kalsium Sulfat + AirCa(OH)2 (aq) + H2SO4 ————> CaSO4(aq) + 2H2O
a.       Pengelompokan Basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu :
a.    Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida.
b.    Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia.
Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari
a.    Bahan dalam pembuatan semen.
b.    Pembuatan deterjen/sabun.
c.    Baking soda dalam pembuatan kue.

b.      Sifat Basa
1.      Nilai pH lebih dari 7
2.      Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
3.      Rasa                 : pahit
4.      Sentuhan         : licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit)
5.      Kereaktifan      : Basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia)
6.      Hantaran listrik : Larutan Basa pada air akan membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit

C.     Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator yang sudah dibuat di laboratorium atau di pabrik alat – alat kimia, kita tinggal menggunakannya. Untuk mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam biasanya menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru. Indicator buatan lainnya adalah indicator universal, indicator asam basa seperti fenolptalin dan metal jingga. Indikator ini selain untuk menentukan sifat asam basa juga dapat digunakan untuk menentikan derajat keasaman atau pH larutan.

D.    Indikator Alami
Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indicator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau.

 IV.            ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Gelas aqua
2.      Pengaduk
3.      Parutan
B.     Bahan
1.      Air
2.      Sabun
3.      Cuka
4.      Kunyit
5.      Daun pacar air
6.      Kelopak bunga sepatu
    V.            PROSEDUR KERJA
A.    Mengekstrak kunyit
1.      Bersihkan kunyit
2.      Haluskan kunyit dengan menggunakan parutan
3.      Masukkan sedikit air
4.      Saring ekstrak kunyit
B.     Mengekstrak daun pacar air
1.      Haluskan daun pacar air
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring ekstrak daun pacar air
C.     Mengekstrak kelopak bunga sepatu
1.      Haluskan kelopak bunga sepatu
2.      Masukkan sedikit air
3.      Saring kelopak bunga sepatu
D.    Melakukan pengujian menggunakan air sabun
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’BASA’’
2.      Masukkan air sabun kedalam ketiga tempat tersebut
E.     Melakukan pengujian menggunakan cuka
1.      Masukkan ketiga ekstrak indikator alami kedalam 3 tempat berbeda yang telah ditandai dengan kata ‘’ASAM’’
2.      Masukkan cuka kedalam ketiga tempat tersebut





 VI.            DATA HASIL PENGAMATAN
A.    Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan air sabun

Larutan
Perubahan Warna dalam Air Sabun
Kunyit
Orange - Jingga
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Hijau
Daun pacar air
Hijau - Kuning

B.     Data hasil pengamatan pengujian yang menggunakan cuka
Larutan
Perubahan Warna dalam Cuka
Kunyit
Orange - Kuning
Kelopak bunga sepatu
Ungu - Merah
Daun pacar air
Hijau - Hijau

VII.            ANALISIS DATA
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut :
1.       Pengujian menggunakan air sabun
Pada pengujian dengan kunyit yang ditambah air sabun akan bereaksi dan  menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Pada pengujian ekstrak daun pacar air di tambah air sabun akan bereaksi dan menghasilkan warna kuning. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2.       Uji pendahuluan menggunakan cuka.
Pada mengujian dengan kunyit di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan perubahan warna kuning, pengujian dengan ekstrak kelopak bunga sepatu di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna merah, sedangkan pengujian dengan ekstrak daun pacar air di tambah cuka akan bereaksi dan menghasilkan warna hijau. Hal ini menunjukkan bahwa cuka bersifat asam.

VIII.            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi kuning
2.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi merah
3.      Larutan cuka jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi hijau
4.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kunyit akan berubah menjadi jingga
5.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak kelopak bunga sepatu akan berubah menjadi hijau
6.      Larutan air sabun jika dicampur dengan ekstrak daun pacar air akan berubah menjadi warna kuning
B.     Saran
Saran kami adalah pada setiap materi pembelajaran yang memungkinkan untuk diadakan praktikum mohon untuk dilakukan praktikum untuk membuktikan kesesuaian materi dengan teori-teori yang ada pada setiap bab dan juga untuk menambah pengalaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang diajarkan.

0 komentar on "Laporan Praktikum Kimia"

Posting Komentar

 

Coretan Gadis Buta Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea