Sabtu, 27 Juli 2013

Crazy!

Diposting oleh Elysian di 08.31 0 komentar
CRAZY #1
Siang itu matahari amat terik menyinari 2 siswi SMA yang sedang dalam perjalanan
pulang. Mereka adalah siswi kelas 2 SMA Makuhari.
"PANAAASSSS!!!!!" teriak Kikkawa Emi. Memang benar saat itu hari sangat panas,
tetapi ia tak sadar ia membuat kesal temannya.
"hei Asuka! Traktir aku es krim! Kau bilang kau mau traktir aku" katanya kepada
temannya, tak lain adalah Fujimoto Asuka.
"hm... kapan ya aku bilang begitu?" jawab Asuka.
"OMONG KOSONG! Kau bilang akan traktir aku kalau kau kalah saat adu panco
denganku!"
"iya! Iya!tak usah teriak-teriak kenapa!"
lalu mereka masuk ke minimarket terdekat dan membeli es krim.
"hm!! Segar....." kata Emi.
"Apa-apaan kau! Kenapa kau beli banyak sekali" teriak Asuka, dia bete karena Emi
beli 1 kantong plastic es krim.
"jangan marah begitu.. ini kan untuk di rumah..."
"huhu...." Isak Asuka. Ia sedih lantaran temannya ini menguras seluruh isi
kantongnya.
"huh?" kata Emi. Sepertinya dia menyadari sesuatu.
"hey Asuka! Lihat! Lihat!" katanya ke Asuka dengan bersemangat.
"apaaa???" kata Asuka , sambil melihat kearah yang ditunjuk oleh Emi.
Wow! Disana ada 3 cowok yang paling terkenal di sekolahnya. Bukan hanya tampan,
tapi mereka juga geng nomor 1 dan punya banyak pengikut di sekolah. Dan itu
membuktikan bahwa mereka adalah petarung nomor 1 di sekolah.
Cowok pertama adalah pemimpinnya. Rambutnya berwarna emas. Mungkin untuk
banyak orang, berambut emas membuat mereka terlihat jelek. Tapi rambut emas itu
amat cocok dengannya. Namanya adalah : Fujiwara Kazuma.
Cowok ke dua orangnya sangat cool. Mukanya kelihatan pintar, dan gayanya pun juga
begitu. Tapi itu tak membuatnya terlihat seperti kutu buku. Tetapi dia kelihatan cool
sekali. Namanya: Taiki Enoki.
Cowok ketiga orangnya juga tampan. Namun tingkahnya seperti monyet dan selalu
tersenyum. Tak heran namanya adalah : Saruwatari Yusuke.
Asuka terkejut. Salah satu dari mereka adalah Taiki. Dia sudah lama naksir Taiki, dia
betul-betul tipe kesukaan Asuka. Hanya sekedar naksir sih.. tidak sampai benar-benar
suka.
Asuka jadi bersemangat saking senangnya melihat cowok-cowok cakep. Dan salah
1nya adalah Taiki. Dia melepaskan semangatnya ke kaleng kosong di depan kakinya.
Shuuut~~~~ kalengnya melayang di udara. Dan "tuk!" mendarat cukup keras di
kepala yang berambut emas. Yaitu "K.A.Z.U.M.A"....
Semua orang yang melihat kejadian itu terkejut dengan mulut menganga. Tak
terkecuali Asuka. Tak ada satu orang pun yang berani melakukan hal-hal yang bias
menyinggung perasaan petarung nomor 1 di SMA Makuhari.
Wajah Asuka menjadi pucat... tak dia sangka hal itu akan menjadi hal besar seperti
ini.
Kazuma membalikan badannya dan berjalan kearah Asuka. Teman-temannya
mengikuti dia dari belakangnya.
"mau mati ya?...." kata Kazuma ke Asuka.
"hey.. aku berbicara kepadamu.. kamu tuli?!" kata Kazuma sekali lagi. Asuka
terhentak.
"uhm... maaf, aku tak sengaja.."
"kau pikir dengan minta maaf semua sudah selesai?! Apa bisa kau menarik kaleng itu
agar tidak jatuh ke kepalaku?!"
lalu teman Kazuma yang bernama Yusuke berbisik kepada Asuka," sebaiknya kau
melarikan diri.. dia tidak peduli dengan jenis kelamin. Dia bisa sungguh-sungguh
memukul perempuan.."
"sialan...." Gumam Asuka
"apa katamu?! Kau benar-benar mau mati?!" dan Kazuma meletakkan tangannya di
bahu Asuka
"KYAAAAA!!!!!!!!!" reflek,Asuka berteriak sambil menghentakkan lutut kanannya
ke
'senjata masa depan' Kazuma.
Kazuma jatuh sambil memegang 'permata'nya. Teman-temannya memandang takjub
ke arah Asuka. Asuka memegang tangan Emi dan menariknya untuk pergi dari situ.
Asuka lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan nyawanya. Dia menengok
ke belakang, tak ada seorangpun yang mengejar dia. Sepertinya teman-teman Kazuma
terlalu sibuk untuk menolong Kazuma.
'mati aku.......' Kata Asuka dalam hati.
3 HARI KEMUDIAN~
di sekolah: kelas 2-3.
"TING~ TONG~ TING TONG~ TING TONG TING~ TONG~"
bunyi bel tanda istirahat menggema di SMA Makuhari. Semua murid mulai memakan
bekalnya sambil mengobrol dengan teman-temannya. Tak terkecuali Asuka.
"kamu benar-benar gila. Bagaimana kalau mereka menemukanmu! Kita 1 sekolah
tahu!
Teriak Emi ke Asuka.
Saat ini Asuka dan Emi sedang bermain 'truth or dare (ini adalah semacam permainan
dimana sebuah botol /benda semacamnya diputar, dan orang yang tertunjuk oleh botol
tersebut harus memilih untuk 'jujur' atau 'tantangan. orang yg memilih 'jujur' harus
berkata jujur oleh pertanyaan apapun yang diberikan sang penanya. Apabila
'tantangan' orang tersebut harus melakukan apapun yang dikatakan oleh sang
penantang.)' dengan sekelompok murid perempuan di kelasnya.
"jangan bicara keras-keras bodoh! Nanti ada yang dengar!"
jawab Asuka.
"ah! Kau selanjutnya Asuka!" teriak seseorang kepada Asuka. Ternyata setelah botol
itu diputar, itu mengarah ke Asuka.
"aku pilih..... 'dare' (tantangan)" jawab Asuka.
"BRAAAAAK!" suara pintu kelas dibuka dengan amat keras. Semua beralih kea rah
suara itu. 'GHEEEEE?!!!!' PIKIR Asuka. Ternyata itu adalah Yusuke! Salah satu
teman Kazuma. Reflek, Asuka sembunyi dibawah meja selagi yang lain berteriak
kegirangan atas kunjungan cowok ganteng itu.
"aku yakin dia bersekolah disini. Seragamnya sama dengan seragam putri kita!"
katanya kepada Taiki dan Kazuma.
"berarti dia bukan di kelas ini.." jawab Taiki.
"dasar perempuan hina.... Berani-beraninya dia melakukan itu, bila ketemu akan
kuhajar 100 kali lipat!" kata Kazuma, membuat Asuka bergidik ngeri.
Lalu Kazuma dan temannya mengarah ke kelas sebelah. Bisa Asuka dengar pintu
kelas sebelah dibuka dengan kasar juga.
"ha...hampir saja.. untung kau segera sembunyi!" kata Emi.
"i...iya... tapi, bagaimana ini?!" Asuka panik.
"aha! Aku tahu kau harus melakukan apa! Kau pilih tantangan kan tadi?!" kata
seorang teman Asuka yang ikut bermain truth or dare.
"iya,,, aku pilih tantangan,, lalu??" jawab Asuka.
"kamu bilang ke Kazuma bahwa kau menyukai dia, dan ajak dia menjadi pacarmu!"
"apa! Tidak!"
"kamu memilih 'dare' Asuka.... Kamu harus melakukannya, atau,.... Kau tidak
berani??"
"ya! Itu ide bagus! Ayo Asuka!" temannya yang lain berteriak dengan semangat.
Tak pernah ada seorangpunyang pernah berkata bahwa Asuka itu bukan pemberani.
Spontan, Asuka menjawab "akan kulakukan! Siapa bilang aku takut?!"
Emi terkejut,"kau gila! Tak bisakah kau lihat mereka akan menghajarmu sampai mati
kalau mereka tahu kau yang melukai 'permata'nya!?"
"tapi tak seorangpun bisa bilang aku bukan pemberani!" kata Asuka dan dia mengarah
ke kelas sebelah dimana Kazuma dan temannya berada.
"hei Kazuma!" kata Asuka sambil memegang pergelangan tangan Kazuma. Dia tahu
semua temannya memperhatikan dia di ambang pintu kelasnya.
"apa-apaan kau... lepas.." kata Kazuma.
"uhm..... aku...." Kata Asuka.
"lepaskan... aku tak suka disentuh.."
"aku menyukaimu!"
"apa-apaan kau?...."
"hey! Kazuma! Dia cewek yang waktu itu!" kata Yusuke...
asuka mengutuknya karena telah menyadarkan Kazuma bahwa dia yang telah melukai
'permata berharga' Kazuma.
"apa? Dia orangnya?" kata Kazuma
"ya! Aku yakin 100%!" kata Yusuke meyakinkan.
Spontan, Asuka melepas genggamannya dari tangan Kazuma & bersiap untuk lari.
"hey! Mau ke mana kau?!" dia berteriak, tapi seseorang menabraknya dari belakang
dan mengakibatkan dia jatuh dan menimpa Asuka.
"minggrir kau dasar mesum!!!!" teriak Asuka sambil mendorong dada Kazuma dan
membuat Kazuma dengan posisi berlutut. Asuka cepat-cepat berdiri dan bersedia
untuk pergi saat Kazuma tiba-tiba memegang pergelangan tangan Asuka dan berkata.
"karena kau menyukaiku.. aku akan bertanggung jawab atas kejadian tadi dan
menjadikanmu pacarku" kata Kazuma tiba-tiba.
"apa?! Tidak! Aku tidak mau jadi pacarmu! Aku tidak suka kau!"
"demi tuhan... kau bilang kau menyukaiku sebelumnya.. aku tak mengerti
perempuan.. tapi, aku tak peduli kau menyukaiku atau tidak! Aku harus bertanggung
jawab!"
dengan itu, Kazuma pergi meninggalkan Asuka yang tercengang melihat Kazuma
berjalan meninggalkan dia.
"oh tuhan! Kamu benar2 beruntung! Dia itu sangat ganteng!" kata teman2 Asuka yang
sedari tadi mengintip dari ambang pintu.
"wuaaaah!!!!!! Aku tak percaya dia pacaran dengan Kazumaaa!!" sebagian
penggemar Kazuma menjerit sedih..
tinggal disana seorang diri "Asuka" yang merasa pusing atas kejadian tak terduga..
dari sini, hari2 Asuka yang mendebarkan dimulai...
CRAZY #2
Hari ini aku terbangun dan berharap semua hanya mimpi... kejadian kemarin terus
berputar-putar di kepalaku sampai aku hampir gila..
Tadi malam handphone ku berdering terus. Begitu kuangkat orang disebrang
berkata,"hei cewek mesum! Benar ini nomor telepon genggammu?!" suaranya asing,
jadi kututup saja.
Setelah itu Hp-ku berdering lagi," MAU MATI?! KAU PIKIR KAU SIAPA BERANI
MEMUTUS TELPON DARIKU?!"
dan akhirnya aku tahu, dia itu "K.A.Z.U.M.A". Reflek, kututup telponnya.
Dan setelah itu dia meneleponku berkali-kali. ah bukan, maksudku BERPULUHPULUH
kali! tetapi tak satupun yang kuangkat lantaran takut. TT.TT
Telepon darinya baru berakhir setelah jam 3 subuh. Sudah kuduga, dia itu psikopat
sinting tak ada kerjaan. Dan akhirnya aku bisa tertidur setelah itu, Dengan mimpi
buruk tentunya....
Kembali ke realita. Aku sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah tetapi kupikir
aku akan cabut saja ke game center terdekat. Habis, bisa mati aku bila ketemu
Kazuma hari ini! Memikirkannya saja aku sudah merinding... hiiii~
Yah baiklah! Bolos adalah pilihanku hari ini! Hahahaha (dan tolong jangan anggap
aku penakut, kalian semua pasti akan mengambil keputusan yang sama bila menjadi
aku kan?)
"aku pergii!" teriakku.
Aku berjalan menuju game center dekat rumahku. Sialnya, game center yang biasanya
buka 24jam itu tutup hari ini. AAARRGGH! Apa tak bisa aku lebih sial dari ini?!
Mau tak mau, aku menuju sekolah.
Sesampainya di sekolah, semua anak berbisik-bisik sambil melihat ke arahku.
Mereka pikir aku penyakitan atau apa? Ingin rasanya mencungkil mata mereka dan
kubuat jadi pin bowling.
~TING TONG TING TONG~ TONG TING TENG TONG~~
bel tanda pelajaran dimulai berbunyi. dan begitu aku duduk, Emi bertanya ,"kemarin
teman Kazuma meminta nomor teleponmu, Apa yang dilakukannya?"
"jadi kau yang beri dia nomor telepon ku?! Di menelponku dari malam sampai subuh
sepert orang sinting!" bisikku kepada Emi.
"habis... Yusuke imut sekali...."
"yusuke? Yang seperti monyet itu?"
"terserah apa katamu, yang penting dia imut menurutku."
***
pelajaran saat itu berjalan saaaaangaaaattt lama dan membosankan..
ditambah lagi perutku lapar dan aku mengantuk karena si sinting itu membuatku tidur
hanya 3 jam semalam...
TING TONG TING TONG~~ bel istirahat berbunyi...
'akhirnya...!' pikirku lega, akhirnya aku bisa makan juga... kekeke
aku akan cepat2 ke kantin agar kebagian roti mi goreng...
+BRAKKKK!!!+
pintu kelasku terbuka dengan sangat kencang. Siapapun itu orangnya, dia pasti
kelainan jiwa dan tak punya pintu di rumah. Sehingga dia tak bisa membuka pintu
dengan baik dan benar.
Betul saja perkiraanku, itu Kazuma... dia masuk dengan Taiki dan Yusuke, beserta
segerombolan anak laki2 dari berbagai kelas. Kenapa sih, kemana dia pergi pasti ada
pengikutnya? Yang lain sih aku bodo amat, tapi kenapa Taiki ikut2an dia juga??!! Oh
tidak..
Dia masuk ke kelasku, menarik lengan gadis malang di urutan meja paling
depan(kelihatannya gadis itu sih senang saja dipegang Kazuma = =') dan berteriak,
"hei mesum! Kenapa kau tak mengangkat teleponku semalam?!" teriaknya
baru kemarin dia bilang akan tanggung jawab kepadaku, sekarang saja dia bahkan
keliru mengenaliku dengan orang lain. Entah dimana ingatannya itu berada... = ='
"hei Kazu.. hei.." kata Yusuke
"apa?! Jangan ganggu aku!"
"kamu salah orang! Yang kamu cari bukan dia. Tapi yang itu tuh" kata Yusuke sambil
menunjuk ke arahku. Saat dia menunjuk ke arahku, ingin sekali kujambak rambutnya
sampai copot ke akar-akarnya.
"oh..?" akhirnya dia melepaskan lengan gadis itu dan menuju ke arahku.
"hei cewek mesum! Kenapa kau tak angkat teleponku semalam?!" teriaknya kepadaku
"kenapa sih harus teriak2?! Dan namaku bukan 'cewek mesum'! namaku Asuka!
Fujimoto Asuka!"
"jangan menjawabku begitu! Mau mati?!"
"kenapa sih bilang mati-mati terus?!"
"kalau tak mau mati lebih baik kau jangan menjawabku!! Hei, nanti pulang sekolah
ikut aku pergi"
"kemana?"
"terserah aku. Kalau tak mau mati jangan berani2 kau pulang"
setelah itu kazuma beserta pengikutnya pergi. Meninggalkanku yang hampir sinting
ini tanpa keterangan mau kemana, dengan siapa, untuk apa, AARGGGHHH!!! BISA
GILA!
Jangan bilang dia serius ingin bertanggung jawab atau apalah itu namanya dan
membuatku jadi pacarnya?! Oh tuhaaann~~~~
*sepulang sekolah*
disini aku berdiri, tak berani bergerak, tak berani melangkah sedikitpun untuk
pulang...
AAAAKHH!!! Kenapa aku jadi penakut begini sekarang?! Masa aku kalah sama si
bule psikopat itu?! Aduh migrain! Makin memikirkannya makin sakit kepalaku!
Tapi aku tak mau sendiri menjalani siksaan ini...
Akhirnya aku menarik Emi (dengan paksa tentunya) untuk menemaniku pergi
bersama Kazuma dan kawan2. kekeke, itulah gunanya teman....!!! yeaaahhh!!!
"please Asuka... biarkan aku pulang... aku takut.." kata Emi, dari suaranya aku tahu
benar dia benar2 ketakutan. Tapi apapun yang terjadi dia tak boleh meninggalkan aku
di sarang penyamun itu. Jadi, dia harus menemaniku apapun keadaannya.
MUAHAHAHAHAHA!
+BROOOM + BROOOM+ CIIITTTTTT+
motor merah berhenti di depanku, diikuti beberapa motor lain di belakangnya. Tapi
tak bisa kulihat siapa pengendaranya. Dia memakai helm yang ber-film gelap.
"cepat naik"
wuaaaahhhhh... itu Kazuma! Tak kuduga dia punya motor sekeren ini....!! oh tuhan..
bukan seperti motor biasa, tapi ini motor balap yang harganya puluhan juta yen.. dan
dia menyuruhku untuk naik?! Memegang bodi motor ini saja aku gemetar..
"CEPAT.NAIK!" teriaknya
"tidak. Aku tidak mau naik" aku pasti sudah gila saat menjawab tak mau naik. Motor
ini keren sekaliiii! Ingin sekali aku berteriak 'AKU AKAN NAIK! PASTI NAIK!' tapi
kutahan dalam2 keinginanku itu.
"apa....? Mau mati?"
"mati -mati lagi.... aku tak akan naik sebelum temanku Emi juga ikut pergi dengan
kita"
bisa kulihat Emi gemetaran saat kusebut namanya.
"merepotkan... hhh.... hei Taiki! Bonceng cewek itu!"
taiki?! Emi dibonceng Taiki?! Betapa beruntungnya dia!
"aku! Aku saja yang memboncengnya! Aku aku aku!" teriak seseorang yang kutahu
itu pasti Yusuke. Huh... pasti Emi senang sekali... -_-
yah tak apalah, yang penting dia tak dibonceng Taiki-ku... kekekeke
"cepat naik! Sebelum kutarik kau!" teriak Kazuma kepadaku.
"iya! Iya sabar"
Cowok ini benar2 tak ada sopan santun, dan perkataannya kasar sekali... ckckckck
Akhirnya aku naik ke motor super 'wow'nya itu. Tapi ada satu hal yang membuatku
bingung.
"eum.... aku harus pegangan dimana..?" motor bagus ini sama sekali tak punya
pegangan di bagian belakangnya. Motor mahal macam apa yang membahayakan
pengendaranya -_-
"dimana saja, asal jangan coba2 kau peluk aku dari belakang"
akhirnya kuputuskan untuk berpegangan dengan jaket yang digunakan Kazuma. Dan,
tentu saja dia mengendarainya dengan kecepatan yang bisa membuat umurku
berkurang 7 tahun.
Di perjalanan, aku hanya menutup mataku rapat2.
Dan tak kusangka akhirnya kita sudah sampai di tujuan. Saat menginjak tanah, yang
pertama kali kupikirkan adalah,'terima kasih Tuhan, Kau masih membiarkanku hidup'
Nama tempatnya adalah "cafe X2X".. nama yang aneh, tapi design interiornya elegan
dengan cat hitam-putih yang membuatku berpikir 'tempat ini pasti mahal'.
"ayo masuk" ajak Kazuma. Aku dan Emi, beserta pengikut2 Kazuma masuk kedalam.
Wuah, disini penuh dengan anak2 seumuranku dari berbagai sekolah. Tapi mereka
semua rata2 merokok dan sedang minum minuman keras. Dan aku benci sekali
dengan rokok dan minuman keras. Ingin rasanya pulang, hanya saja ketakutanku akan
Kazuma mengalahkan keinginanku untuk pulang.
"duduk disini" kata Kazuma, menyuruhku duduk persis di sebelahnya.
Semua gadis yang berada di sini melirik iri terhadapku. MUAHAHAHAHA, asik juga
nih punya pacar yang bisa bikin iri seperti ini... kekekeke
Dan Emi kelihatannya sudah mulai menikmati keberadaannya disini karena Yusuke.
"Kazuma-senpaiiii (senpai: kakak kelas *red) apa kabar?? Hyori kangenn~~"
kata seorang gadis yang akhirnya kutahu bernama "Hyori" kepada Kazuma. Kazuma
mengacuhkannya dan melirik jijik sesekali kepadanya. Entah kenapa Kazuma
melakukan itu, padahal Hyori amat cantik seperti boneka. Kulitnya mulus, rambutnya
hitam panjang terurai, dan bulu matanya terlihat amat lentik.
"jangan dekat2 aku. Kamu bau" kata Kazuma. Aku hanya tertawa dalam hati
mendengarnya... kekekeke
"Hyori tidak bau senpaaaii~~ senpai, ini pacar barumu?"
"bukan urusanmu. Enyah."
"dia memang cukup cantik, tapi dadanya rata dan berjerawat... uhuk uhuk , hoek"
hei hei hei, aku tahu dadaku rata dan aku punya jerawat. Lalu kenapa? Jerawatku tak
sebanyak itu sampai dia bilang aku BERJERAWAT..!
"senpai pasti malu ya saat bersama dia?"
ingin sekali kusobek mulut anak ini dan kujahit mulutnya rapat-rapat dengan cinta
disetiap jahitannya. Sekali lagi dia bicara seperti itu akan benar2 kusobek mulutnya!
"malu? Tentu saja" jawab Kazuma.
Aku masih bisa tahan bila diledek oleh Hyori. Tapi Kazuma? Dia yang mengajakku
kemari dengan paksa dan dia malu terhadapku?!
+BRAK!+
aku berdiri sambil memukul meja sekencang-kencangnya. Semua yang berada di kafe
ini berhenti dari kegiatannya dan melihat kearahku.
Aku sudah tak peduli orang mau berpikir aku seperti apa. Yang pasti aku benar-benar
marah pada Kazuma saat itu yang tak melindungiku (bukan berarti aku berharap dia
melindungiku) malah malu terhadapku!
"apa-apaan kau?! Tak bisa kau jaga mulutmu hah gadis binal?!" teriakku sambil
menunjuk ke arah Hyori
aku beralih pada Kazuma ," dan kamu bule sialan! Berani2nya kamu mengajakku
kemari hanya untuk dipermalukan! Apa sih maumu?! Belum puas menyiksaku?! Aku
benci kau! Lebih benci dari aku membenci kecoa! Lebih benci dari aku membenci
nyamuk! Lebih benci dari aku membenci apapun! Benci benci benci!!!!!"
setelah berkata begitu,aku berlari keluar dari kafe. Bisa kudengar teriakan Emi
memanggil namaku. Tapi tak kuhiraukan dan aku terus berlari. Aku tak tahu aku
berlari kemana, yang kutahu aku marah sekali sampai-sampai aku menangis
dibuatnya.
+BRUK!+
aku terjatuh. Bisa kulihat lututku berdarah parah juga. Disitu aku menangis dan
akhirnya kusadari aku tak tahu dimana aku berada, dan ini sudah malam.
Ada 4 anak berseragam SMA yang berjalan ke arahku dan berkata,"kenapa menangis
...? sini main saja sama kami biar kamu senang.."
GHEEEE???!!! APA LAGI INI?! TAK BISA AKU LEBIH SIAL DARI INI?!
"ayooo... main sama kitaaa..."
di otakku terbayang sampul koran harian untuk besok ,'SISWI SMU DITEMUKAN
MENINGGAL DI PINGGIR JALAN'
oh tidak tidak..... aku tak mau jadi begitu... Cuma satu yang kupikirkan dan akhirnya
kuteriakkan "KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
CRAZY #3
penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya?
pasti kalian penasaran. karena aku saja terkejut dengan kelanjutannya.
setelah aku berteriak,"KAZUMAAAAAAA!"
dia datang. ya, Kazuma datang. TAPI DALAM MIMPIKU!
kenyataannya dia tidak datang seperti yang kuharapkan di film-film, dimana si jagoan
datang setelah si cewek memanggil namanya minta tolong.
heh, sangat menyedihkan bukan? (oh, tolong jangan tertawa. perempuan seperti aku
juga boleh bermimpi kan?? -_-)
setelah aku memanggil nama Kazuma, 4 orang ini hanya tertawa,
"kikikik, dia manggil2 Kazuma.. namaku bukan Kazuma sayang..."
mereka pasti sudah sinting.
putus harapan karena aku tahu sia2 saja aku meneriakkan Kazuma, aku berusaha
untuk lari.
tapi aku sadar kakiku berdarah karena jatuh tadi. dan bukan berdarah saja,
bengkaknya luar biasa besar dan warnanya ungu!
tak bisakah aku lebih sial dari ini?!!!!
+BUAKHH!!!!+
oh tuhan?
itu,,, itu Kazuma,,....! dia datang!!(kumaafkan kamu Kazuma karena tak datang saat
aku berteriak. setidaknya kamu datang sekarang.. hehe)
"APA-APAAN KAU?!" kata salah satu diantara mereka
"mau mati.....?" tanya Kazuma.
setelah dia berkata begitu, 10 orang, ah tidak bahkan 10 lebih menuju ke arah
Kazuma.
ya, diantaranya adalah Taiki dan Yusuke.
"enyah.... atau mati...?" kata Kazuma ke 3 orang itu (yang satunya lagi sudah pingsan
karena ditonjok Kazuma)
ngeri karena melihat Kazuma dan jumlah pasukannya,
3 orang itu lari terbirit-birit. mereka bahkan meninggalkan temannya yang pingsan!
teman macam apa mereka itu?!!
"ehm... te.. terima kasih.." kataku kepada Kazuma.
Kazuma hanya memandang ke arahku dan melirik ke arah lututku yang terluka, tapi
dia tak berkata apa2.
"bereskan mayat ini!" kata Kazuma ke anak buahnya.
dan mereka segera menarik bocah pingsan itu dan meletakkannya di tumpukan plastik
di pembuangan sampah.
Taiki dan Yusuke berjalan ke arahku dan Kazuma.
"hei Kazu! cewekmu terluka nih!" kata Yusuke.
"kamu bisa berjalan?"kata Taiki kepadaku.
ohohoho... aku tidak bisa berjalan.. tolong papah aku pangeran....
ingin aku berkata begitu, tapi kutelan dalam2 keinginan itu.
"bisa... tentu saja bisa.." kataku sambil berusaha berdiri.
luka itu ternyata lebih menyakitkan dari kelihatannya. begitu mencoba berdiri, lututku
lemas dan aku terjatuh lagi.
"naik ke punggungku. biar kuantar ke rumahmu." kata Taiki.
"tak apa-apakah?" kataku, padahal aku mau banget menerkam punggung sexynya itu.
"tak apa-apa.... kan?" kata Taiki sambil melirik ke arah Kazuma
"untuk apa melihatku? kalau mau gendong, gendong saja. aku ogah menggendong
babi seberat dia di punggungku" kata Kazuma.
apa tak bisa dia sedikit baik mengingat dia yang membuatku begini?!
"aku juga gak mau naik punggung baumu itu!" teriakku,
"jangan menjawabku!" kata Kazuma lagi.
yah-yah-yah, terserah apa katamu...
yang penting aku bisa digendong oleh Taiki!! ohohohohohoohoho!!
akhirnya keberuntungan beralih kepadaku juga hari ini!!
aku naik ke punggung Taiki. bahunya lebar sekali, bahkan lebih besar dari bahu
ayahku (aku sering tejatuh, dan ya, ayahku selalu menggendongku
di kala kakiku luka). dan rambutnya wangi sekali, entah apa shampo yang dipakainya.
akhirnya, kami semua berjalan ke jalan yang sedikitnya sudah kukenal sekarang.
dan aku sangat berterima kasih karena Taiki sudah menawariku untuk
menungganginya sejauh ini.
aku jadi berpikir apakah aku berat? tapi tidak mungkin, terakhir kali aku menimbang
sepertinya beratku hanya 45kg, dan tinggiku 164.
45 kg?! dia pasti keberatan ya?! aku saja bawa tas sekolah sudah kecapekan setengah
mati, apa lagi dia yang menggendongku sejauh ini!
"turunkan aku saja kalau kamu kecapekan" kataku ke Taiki
"enggak.. kamu enteng kok."
"beratku 45kg dan kamu bilang aku enteng?! menggendong anjingku yg 10kg saja
aku sudah setengah mati!"
"ehem.. mungkin kamu lupa. hanya saja, aku ini 'cowok' dan 'cowok' lebih kuat dari
pada cewek. jadi menggendongmu gampang saja buatku"
masuk akal juga.
aku tak mengira cowok benar2 sekuat ini. dan yang pasti aku senang sekali dan
merasa beruntung sekali telah menjadi cewek untuk saat ini!
saking senangnya, mungkin bisa saja aku memeluk Taiki sampai dia kehabisan napas
hingga mati.
tapi kebahagiaanku hanya berlanjut sebentar saja, sampai Kazuma berkata, "turun..."
"apa?" kataku dan Taiki serentak
"CEPAT TURUN KATAKU CEWEK TULI! TURUN DARI PUNGGUNGNYA!
HEI TAIKI, TAK BISA KAU LIHATKAH? CEWEK INI MELIHAT
PUNGGUNGMU SAMPAI
NGILER SEPERTI MAU MEMAKANMU?! SEBAIKNYA CEPAT TURUN
SEBELUM KUTARIK KAU!"
entah apa yang ada di otaknya!
dia gila atau apa sih?! tapi mendengar kata2nya itu aku sempat mengelap mulutku
barang sebentar, takut kata2nya itu benar kalau aku ngiler.
aku turun dari punggung Taiki dan berdiri dengan 1 kaki.
aku marah sekali kepada Bule sialan ini. ingin rasanya aku meremas mulutnya dan
kucabut lalu kubuang ke tempat sampah terdekat.
"hei Taiki, pulang sana. DAN KALIAN SEMUA JUGA PULANG SANA!" kata
Kazuma ke Taiki dan pengikut2 lainnya.
Taiki dan yang lainnya akhirnya mengikuti kemauan Kazuma.
"hei Fujimoto. maafkan aku ya. sepertinya kau harus jalan sendiri untuk pulang." kata
Taiki sebelum akhirnya dia berjalan pulang mengikuti teman2 yang lainnya.
tinggal aku dan Kazuma disini, sampai aku akhirnya meledak saking kesalnya,
"APA SIH MAUMU?! AKU NAIK BUKAN KARENA AKU
MENGINGINKANNYA! KAU TAK BISA LIHAT DIA HANYA BERUSAHA
BAIK UNTUK MENGGENDONGKU?!
SETIDAKNYA DIA LEBIH BERMORAL DARIPADA KEPALA EMASMU ITU!"
"tutup mulutmu. jangan bicara seperti itu kepadaku."
"APA?! APA HAH?! HARUS SEPERTI APA AKU BICARA KEPADAMU?! KAU
PIKIR KAU SIAPA?!"
saat aku meneriakinya, dia hanya menutup mata seakan menekan amarahnya
terhadapku.tapi akhirnya dia mengangkat kakiku dan menggendongku di bahunya.
dia menggendongku seperti menggendong barang saja!
aku mulai berontak dan berteriak," hei turunkan aku dasar psikopat gila! turunkan
aku!"
aku berontak dan berteriak sepanjang jalan.
dan akhirnya dia menurunkan aku di pinggir jalan.
"sesuai keinginanmu." katanya sebelum akhirnya dia meninggalkanku.
dan, ya. disinilah aku. terbengong di pinggir jalan seperti seorang gelandangan atau
apa.
aku mulai mengutukinya karena telah menurunkanku yang terluka ini (aku memang
minta diturunkan, tapi bukan itu kemauanku sebenarnya.
kau pasti pernah dengar juga kan? 'lain di hati lain di mulut'. jadi tolong, jangan
anggap aku sok jual mahal atau apa)
aku berjalan dengan 1 kaki, sambil berpegangan kepada apapun yg bisa membuatku
tetap berdiri.
dan akhirnya aku sampai di rumah.
orang tuaku meneriakiku karena pulang jauh malam tanpa memberi kabar dan pulang
dengan keadaan kotor dan terluka.
adik laki2ku tertawa2 melihatku diomeli oleh orang tuaku. TAK BISAKAH AKU
LEBIH SIAL DARI INI?!!
aku meninggalkan orang tuaku yang sedang meneriakiku ke kamarku. aku tak
mengganti baju dan sama sekali tidak peduli untuk mandi sampai akhirnya
aku merebahkan badanku di kasur dan akhirnya aku tertidur. setelah hari2 melelahkan
ini, yang kuinginkan hanya tidur.........
***
aku terbangun keesokan harinya. dan itu sudah jam 9...sudah terlambat untuk masuk
sekolah!
hm.... aku berpikir kenapa orang tuaku tak membangunkan aku?
biasanya mereka akan marah2 padaku kalau bangun tak tepat waktu...
dan juga tak ada suara berisik adikku..
oh iya, ini hari kamis. dia pasti sudah berangkat ke sekolah.
aku turun ke lantai bawah dan menuju dapur untuk mencari minum.
leherku kering sekali sampai terbakar rasanya.
eh? ada surat di meja makan. kuambil suratnya, dan kubuka.
'asuka, ayah dan ibu harus pergi ke tempat tante Yamada. anak mereka menikah, dan
ibu lupa memberitahumu dan adikmu kemarin.
makan pagi dan malam sudah ibu taruh di kulkas. tinggal dipanaskan saja bila kamu
dan adikmu lapar.
ps: ibu dan ayah akan pulang kira2 2 hari atau 3 hari lagi. jangan lupa belajar'
yang kupikirkan hanya satu, yaitu............
'HORE AYAH DAN IBU TAK ADA!! AKU BEBASSS!! AKHIRNYA
KEBERUNTUNGAN MENGARAH PADAKU! MUAHAHAHHA!'
dan kuputuskan hari itu aku bolos.
ya tentu saja,selain kakiku sakit, sudah telat pula..
asik asik asik! akhirnya aku bisa mengistirahatkan jiwa dan ragaku untuk sementara.
aku langsung pergi mandi,dan mengobati lukaku (yang sudah bernanah dan
membengkak karena kutinggal tidur tanpa diobati semalam).
setelah itu aku makan dan nonton TV sebentar. tak terasa, ternyata aku tertidur lagi di
sofa.
tidur yang benar2 nyaman.. tanpa mimpi dan tanpa gangguan sama sekali..
"ka... Asuka.... hei Asuka!!!!"
aku terbangun sampai melompat saking kagetnya. itu Emi! tak bisa apa aku tidur
barang sejenak?!!
AAAARGGGHHH!!!!
"apa maumu? pulang sana!" kataku ke Emi (maafkan aku kalau aku kasar kepada
sahabatku sendiri. tapi, ya. mood-ku jelek kalau baru bangun tidur).
"jangan begitu dong! ayo bangun... ayo,.. ayo bangun..."
"pergi sana.... jangan ganggu aku..."
setelah berkata begitu, aku mencium bau yang amat sedap...
hm... bau ini... RAMEN!!!!! AKH AKU LAPAR!
mataku langsung terbuka. dan langsung kurampas plastik yang berada di tangan Emi.
"hei! itu memang kubawakan untukmu! tapi gak bisa sopan sedikit?!" protes Emi.
ku jitak kepala Emi, "sejak kapan kau belajar sopan santun heh?"
setelah itu aku langsung mengarah ke dapur, dan segera memindahkan ramen itu ke
mangkuk.
"kenapa kau tidak masuk?" tanya Emi
"tak bisa kaulihat aku sakit?" Kataku sambil makan ramen bawaannya.
"apa yang bisa kulihat?! nafsu makanmu masih gila seperti biasa"
"jangan menjawabku begitu.... mau mati?"
"ih! cara bicaramu sudah benar2 mirip Kazuma! lebih baik hentikan itu sebelum
kupelintir lidahmu!"
"oh ehm, baik.. baik.." jujur saja, terkadang aku suka ngeri sama Emi.
bukan karena kata2nya atau ekspresinya. tapi karena auranya.
mungkin dia itu dulu setan atau apa hingga membuatku ngeri begini... -_-
"hei, kenapa semalam kau meninggalkan aku?! aku takut tahu!"
"maaf Emi.. semalam aku cuma emosi saja. Kazuma itu benar2 membuatku marah
semarah marahnya!"
"tapi dia keren sekali semalam....tak kusangka gadis sepertimu bisa mendapatkan
cowok seperti dia!"
"apa kerennya?! kalau kau mau ambil saja! dia cowok paling menjijikan yang bisanya
memalukanku saja!"
"memalukanmu?"
"iya! semalam apa kau tak dengar dia bilang dia malu terhadapku? dia cuma
membawaku ke kafe itu untuk dipermalukan!"
membicarakannya benar2 membuatku marah. mengingatkanku kepada kepala kosong
emasnya itu!
"tunggu.. tunggu sebentar... apa maksudmu sih?! bukannya kamu yang bersikap aneh
langsung lari keluar sebelum Kazuma selesai bicara?"
" apa sih maksudmu?! jangan membuatku makin kesal deh"
"setelah kau pergi meninggalkan kafe, apa kamu tahu Kazuma menampar cewek yang
mengejekmu itu? siapa namanya..? ehm tunggu sebentar kuingat dulu.. ah!Hyori!
Hyori namanya kalau aku tak salah ingat!"
aku tersedak ramen saat dia bicara begini saking kagetnya aku.
"uhuk uhuk! dia menampar Hyori....?tapi, bagaimana bisa...?"
"tentu saja bisa! si rubah betina itu mengejekmu 'senpai pasti sangat malu deh.. lihat
saja ceweknya aneh seperti itu.. kasihan senpai~~ lebih baik sama aku~' lalu
+PAAAK!+, si Kazuma menamparnya. terus Kazuma bilang ,'tentu saja aku malu...
aku malu karena aku membawa dia kesini hanya untuk dipermalukan!' . setelah itu dia
pergi mengejarmu!! KYAAAA!!!! KEREN SEKALIII! AAAAH!!"
"kamu serius? kamu serius dia bicara begitu...?"
"duh! untuk apa deh aku berbohong??? sungguh, dia itu keren sekali...! tapi tentu saja
aku lebih suka Yusuke.. kekeke"
setelah bicara begitu, Emi menyibukkan dirinya dengan menonton Tv sambil
memakan cemilanku.
sementara aku.. terbengong disini,... saking 'shock'nya..
Kazuma...?
Kazuma si psikopat itu menampar rubah betina itu demi aku..?
Kazuma si mulut penjahat itu??? membelaku???
MEMBELAKU? MEMBELAKU?? MEMBELAKU???
rasanya aku tak percaya sekali...
dan aku juga sangat gembira... lebih gembira dari aku memenangkan lotre pertamaku..
lebih gembira daripada saat kenaikan uang jajanku.... lebih gembira dari aku
menjambak adikku... pokoknya aku gembira sekali mendengarnya!
ingin sekali rasanya aku memeluk Kazuma sekarang juga! KAZUMAAAAAA....
maafkan aku.. huhu... TT_TT
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING ~ CHA CHA CHA~+
ah! hpku berbunyi... caller id "unknown"
kuangkat sajalah....
"halo??" tanyaku
"........." orang di sebrang diam saja
"halo...?????"
"......."
"KOLORKU WARNA BIRU!" teriakku, lalu kututup teleponnya.
siapa sih yang berani2nya menelpon di saat2 aku lagi hepi begini?!
mana gak ngomong apa2 lagi waktu diangkat! bikin marah saja!
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
hpku berbunya lagi... caller id "unknown"..
pasti ini yang tadi lagi..
"APA SIH?!" teriakku kesal.
"................" dia tetap diam saja
"kalau kau tak bicara dalam waktu 3 detik, kututup!"
"....."
"satu......"
"............."
"dua..........."
"ini aku" akhirnya dia bicara juga
"aku? aku siapa ya?"
"ini aku..."
"iya ini aku! tapi aku siapa!" tanyaku kesal
"ini aku! mau mati?!"
O_O kazuma?! ini kazuma!!ahahaha! kazuma!
"ooh.... kamu...kenapa telepon?"
"kamu siapa...?" kata Kazuma.
otak orang ini terbuat dari kacang polong atau apa sih?!
"iya! kamu! kenapa telepon?!" akhirnya aku teriak lagi kepadanya. dia memang
paling jenius dalam membuatku marah.
"siapa aku? sebut namaku."
"kamu,,,,, si bule sinting" candaku.
+tut~ tut~ tuuuuuuuuuuuuuuut~+
ap... apa?! dia memutuskan teleponnya!
ih... dasar bule gila kepala polong sinting! masa dia tak bisa diajak bercanda sih!
ckckck
akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya
"SIAPA?!" teriak Kazuma
"ini aku ASUKA! kenapa teriak sih?!"
"siapa itu asuka?! aku gak kenal!"
"ap... apa katamu...?!"
" hei Yusuke! siapa itu Asuka?!" dia menyebut nama 'Yusuke' , sepertinya dia sedang
bertanya kepada Yusuke siapa Asuka itu.. itu aku! dasar kacang polong! -_-
"asuka?! oh... itu lho... cewekmu itu... si cewek mesum itu looohhhh..." jawab
Yusuke.
lihat saja nanti kalau ketemu kamu Yusuke... kupastikan akan kupindahkan rambutmu
menjadi bulu dadamu...
"ohh.... halo? kenapa telepon?" akhirnya dia tahu juga kalau Asuka itu 'aku'..
"tadi kau yang telepon duluan.. harusnya aku yang bertanya... -_-" aku capek teriak2..
jadi aku coba sabar saja...
"tidak ada apa2! memangnya aku harus ada apa2 kalau mau telepon?!" teriaknya
"oh begituu yaaa~~~~ ya sudah, kututup yaaaaaa~~~ daaaaahhh~~~"
"tunggu-" cegahnya.
ekekeke, sepertinya aku mulai mengerti cara kacang polong ini berpikir?
"apaaa??? katanya tak ada apa2????"
"memang tidak ada apa2! jadi tutup mulutmu dan dengar sajalah!"
".......... -_-'..........."
"ba... bagaimana lututmu?"
O_O!
Jadi dia menelpon untuk menanyakan itu???
aku terharu....TT_TT
"tidak apa2 kok... hanya memar saja... sudah, tak usah kuatir. terimakasih yaa...
TT_TT"
"ap.. apa katamu?! siapa yang kuatir sama manusia barbar sepertimu!"
"iya... iya... terima kasih ya.... TT_TT"
"AKU.TIDAK.KUATIR!"
"iya! kamu tidak kuatir! puas?!"
"jangan menjawabku begitu!"
"oh? oh? begitu ya??? sudah selesai kan ngomongnya?? sudah ya....
DAAAAHHH~~~~"
"TUNGGU!-" kekeke... terjebak lagi si kacang polong ini...
"apa lagi...???! kakiku sakit nih! cepat deh ngomongnya..." hehehehe
"katamu sudah tidak sakit! mana yang benar?!"
"sudah tidak sakit! cepat! ngomong saja!"
"cewek emang resek... "
"ap.. apa katamu?!"
"jangan lihat yang lain..."
"hah?"
"jangan lihat yang lain..."
"apa sih maksudmu?! kamu selalu bikin aku bingung!"
"JANGAN LIHAT YANG LAIN SAAT KAU BERSAMAKU! SAAT AKU
BERSAMAMU, JANGAN BERANI2NYA KAU BERDEKATAN DENGAN
YANG LAIN! SAMPAI KULIHAT KAU SEPERTI KEMARIN LAGI, SIAP2 SAJA
UNTUK MATI!"
"itu sebenarnya kata2 yang sangat mengharukan! tapi kenapa kamu harus teriak sih?!"
"aku tidak berusaha untuk mengharukanmu! jadi tutup mulutmu, dengar, dan
lakukan!"
"iya... iya... iya sayang...."
"sayang..? siapa dia? dimana sekolahnya?! kamu tak dengar apa yg kubilang
barusan?!"
"sayang itu kamu bodoh!"
"namaku 'K.A.Z.U.M.A' bukan 'S.A.Y.A.N.G' "
"yayaya.... terserah... -_-"
"sudah dulu! aku sibuk mau pergi! yang lain menunggu!" kata Kazuma.
"eh tunggu-"
"apa lagi?!"
"kamu mau ngapain?"
"kami mau berantem dengan SMU Higashi."
"yayaya, terserah"
"kamu tidak percaya?! datang saja kesini kalau tak percaya! eh tunggu- JANGAN
BERANI2 KAU DATANG KEMARI!"
+TUT~TUT~TUT~TUT~TUT+
si kepala emas itu memutuskan teleponnya...
dasar tak punya hati!
tapi tidak apa2...
aku senang telah berbicara dengannya..
sepertinya, hari2ku akan lebih mendebarkan kedepannya.. hem,,, kita lihat saja...
hehehe
suasana hatiku jadi bagus hari ini...
dan sepertinya aku akan berjalan2 dan mampir ke toko terdekat untuk jajan dan
berpesta di rumah dengan Emi (mumpung rumah kosooonggg.... hehehehe)
"Emi! ayo kita jalan2 sebentar!"
CRAZY #4
aku dan Emi berjalan-jalan menikmati udara malam yang segar..
sampai akhirnya kami mampir di seven-eleven untuk membeli snack dan beberapa
soda.
karena suasana hatiku sedang baik, aku yang membeli semua snack dan sodanya.
dan Emi cukup heran dengan perbuatanku ini (hey! jangan anggap aku pelit! biasanya
kami membeli makanan atau minuman secara patungan, karena memang uangku tak
banyak -_-'), dan akhirnya kami mengarah pulang ke rumahku.
"coba setiap hari kau seperti ini.... aku bisa beli baju baru deh.." kata Emi.
"jangan mimpi kau. minggu depan gantian kau yang traktir aku." balasku. hehehehe
"huh, dasar pelit"
yayaya, aku anggap saja aku tak mendengar kata2nya itu. berhubung suasana hatiku
lagi baik,
aku tak mau moodku ini jadi jelek...
"eh lihat itu!" kata Emi sambil menarik siku-ku
"ada apa deh??"
"itu lihat! Kazuma!"
O_O hek?!
Kazuma? mana? orang yang ditunjuk Emi masih memakai seragam. dan itu adalah
seragam dari sekolah yang sama denganku.
ah benar, itu Kazuma! rambut emas itu hanya milik Kazuma.
karena belum pernah kulihat ada yang mempunyai rambut emas seperti dia. walaupun
aku tak bisa melihat mukanya karena gelap, tapi rambut emasnya yang berkilau itu
sudah cukup bagiku untuk mengenalinya.
dia sedang berjalan sambil merokok.
entah mau kemana dia.
tapi, bukan itu yang aneh. yang aneh 'kenapa dia sendirian'? biasanya dia selalu pergi
dalam sekelompok besar.
dan bajunya kotor begitu lagi! banyak cap sepatu di sana-sini! bahkan celananya ada
bagian yang robek.
ah! aku ingat. dia kan habis berantem tadi.
dia bilang dia mau berantem sama SMU Higashi. mungkin mereka sudah selesai
berantem.
dan aku ingin tahu siapa yang menang. hm....
"Ka-" aku berniat memanggilnya, saat dimana tiba-tiba cowok berseragam SMU
Higashi memukul punggung Kazuma dengan kayu dari belakang.
Kazuma jatuh, memegangi punggungnya.
dan cowok SMU Higashi itu mengangkat tongkatnya dan mulai mengayunkannya
untuk memukul Kazuma lagi.
reflek, aku berteriak "TIDAAAKK!!!" sambil berlari ke arah si cowok Higashi itu.
cowok Higashi itu teralihkan perhatiannya kepadaku. Kazuma memandangku kaget.
aku tahu, aku hanya punya waktu 3 detik sebelum cowok Higashi ini kembali sadar
dan mengayunkan kayunya kepadaku.
jadi, aku menahan napasku dan membiarkan instingku berjalan.
+BUAKKKKKK!!!!!+
aku menendang si cowok Higashi itu. tepat di bagian tengah, di tempat paling
berharga dan paling sensitifnya.
Kazuma terperangah, sedangkan aku bisa mendengar Emi berteriak, "BULL'S EYE!"
si cowok Higashi itu jatuh dengan kepala lebih dulu. sambil memegang mutiara
hidupnya.
Kazuma masih dalam keadaan shock, tapi akhirnya dia berkata
,"ja.. jangan pernah kau lakukan itu kepadaku. 'LAGI'!"
didengar dari suaranya,
aku tahu dia bersungguh2 agar aku tak melakukan hal ini lagi kepada dia. (setelah
sebelumnya pernah aku menghentakkan lututku di 'senjata masa depan' Kazuma dulu)
dan aku hanya tersenyum saja.
***
"pelan pelan! tak bisakah kamu pelan sedikit! entah kenapa kau bisa lahir sebagai
perempuan dengan perlakuanmu yang seperti ini!" kata Kazuma.
kutekan punggungnya dengan kapas beralkohol yang sedang kupegang sekarang
untuk mengobatinya.
"AW! SAKIT! MAU MATI KAMU?!"
"diamlah! kalau kau tak bisa diam, tentu saja akan lebih sakit. tahan saja jangan
seperti anak mami!"
"tutup mulutmu!" teriak Kazuma.
ya, disinilah kami. di bangku taman dekat rumahku.
setelah sebelumnya aku pulang untuk mengambil kotak P3K untuk mengobati
punggung Kazuma yang terluka cukup parah.
aku menyuruh Emi pulang dan menelpon Yusuke untuk mengabarkan keadaan
Kazuma, dan Emi nurut saja.
tapi aku tahu, sebenarnya Emi nurut saja karena dia takut melihat luka semacam ini.
dan dia juga malu melihat cowok bertelanjang dada (jangan pikir aku mesum atau
semacamnya, tentu saja aku sedikit malu. tapi aku sudah cukup biasa karena adikku
sering keluar kamar mandi hanya dengan celana dalam saja, dan adikku itu kadang2
menambahkan atraksi menari para-para... -_-)
Punggung Kazuma sangat lebar. kira2 sama besarnya dengan Taiki, hanya saja
Kazuma lebih lebar sedikit, dan Kazuma agak bungkuk.ternyata punggungnya penuh
dengan bekas luka. sepertinya bukan pertama kali dia mendapat luka sepert ini.. -_-
"hei! jangan pencet disitu! itu jerawatku!" teriaknya
"maaf2... kukira ini luka..." di punggung si sinting ini terdapat 1 jerawat yang tak
sengaja kupencet sampai pecah.
aku jadi berpikir apakah otaknya sebesar jerawat ini... hem...
+ckrik+
Kazuma menyalakan korek apinya untuk membakar rokoknya.
reflek, kutarik rokok dan koreknya dan kulempar jauh2.
"HEI! apa yang-" protesnya
"aku tidak suka bau rokok. dan kau kira kau bisa enak2an merokok sementara aku
terganggu asapmu itu? lebih baik kau diam saja agar aku bisa merawat lukamu"
"terserah..." dia mengeluarkan rokok dan korek lain dari kantong celananya
huh.. benar2 orang ini,,,
dia benar2 jenius dalam membuatku kesal!
"AKU PERGI!" teriakku
aku membereskan perlengkapan P3K ku dan bergegas pulang.
tapi sebelum aku bisa melakukan itu, Kazuma memegang pergelangan tanganku.
"lepas....." kataku
"........................" dia hanya diam sambil merokok saja
"lepaskan aku!" teriakku lagi
"pergi saja sana. katanya mau pergi?"
orang ini mencoba bermain2 dengan emosiku.... -_-
"kalau tidak kau lepas bagaimana aku bisa pergi?!"
"sudah... sana pergi,,, ngapain masih disini?" katanya sambil terus merokok dan
memegang tanganku kuat2.
tindakan dan perkataannya benar2 berlainan.. entah apa yang ada di otaknya itu.
"matikan rokok itu, baru aku tidak pergi."
akhirnya dia menjatuhkan rokoknya dan menginjak rokoknya.
sambil masih terus memegang tanganku dia berkata," kenapa masih disini?! sana
pergi...!"
yayaya, terserah saja... aku jadi mengerti cara kerja otaknya... -_-
lalu aku duduk lagi di sebelahnya,"hadap kesana lagi. biar aku bisa merawat
punggungmu. tinggal di perban saja"
dia menurut saja tanpa protes. akhirnya si liar ini bisa diam juga.
kuperban punggungnya dengan melilitnya dari bagian dada hingga ke punggung.
aku malu juga sih.. karena saat aku memutar perban, aku jadi dalam posisi memeluk
dia dari belakang...
hihihi... mantap..
aku baru sadar kalau dia itu sangat wangi saat aku sedang me-merban dia.
wanginya bukan bau deodoran atau parfum laki2 biasa... baunya seperti bedak dan
sabun dijadi satu..
ah! aku tahu bau ini! ini BABY COLOGNE!!! MUAHAHAHAHAHA! dia pakai
Baby cologne!! hahahahaha
"kamu pakai baby cologne ya?" tanyaku
"apa pedulimu?!"
"iih~ kok sinis amat sih baby???"
"TUTUP. MULUTMU! PERBAN SAJALAH DAN JANGAN BANYAK MULUT!"
mulai lagi... -_-
"dasar bule sinting"
"APA-" baru saja dia mau mulai meneriakiku sampai Yusuke berjalan ke arah kami
dan berteriak,
"hei Kazu! bagaimana punggungmu? kamu baik2 saja?" dari kata2nya memang
sepertinya Yusuke khawatir akan lukanya.
tapi dari ekspresi dan nada bicaranya, sepertinya dia sudah biasa akan Kazuma
mendapat luka seperti ini, jadi dia hanya menanyakan keadaannya sebagai sopan
santun atau apalah.
di belakang Yusuke ada Taiki.
Taiki?! oh cintaku......
saat melihat dia aku memang selalu tersipu... dia tipeku banget...!
mata tajamnyaa.. rambut sutra-nya.. bibir sexynya.. MUAHAHAHAHHAHAH!
aku merasa ada pandangan menusuk dari sampingku. kulihat itu Kazuma sedang
melirikku dengan lirikan kematian.
"Lihat apa kau....? mau mati??"
setelah sadar apa yang dimaksud Kazuma, aku berhenti memandangi Taiki.
"eh?! ap- apa yang kaulakukan berdua?!" teriak Yusuke.
dia berkata begitu lantaran aku sedang memegang punggung Kazuma (sedang
menempelkan perbannya) yang telanjang dada. -_-
"iih~ Asuka genit yaaa....???" kata Yusuke dengan ekspresi menjijikan.
"jangan mikir yang bukan2! gak bisa lihat aku sedang memasang perban?! dan jangan
sok akrab dengan memanggilku asuka!" teriakku
"iih~ asuka-chan jahaaat... kita kan BFF..."
(*red BFF: Best Friend Forever- teman karib selaamanya )
"BFF kakiku!"
sesaat aku lupa diri dan mulai berteriak2 pada si monyet ini. padahal aku harus jaga
image gara2 ada Taiki..
tapi Taiki tidak memandangku takjub.jadi mungkin sikapku baik2 saja... hahaha
"hei Kazu, orang yang memukulmu sudah kami tangkap dan kami habiskan." kata
Taiki.
aku tak mau tahu apa yang terjadi dengan si pemukul itu..
yang pasti aku kasihan padanya karena sudah merasakan tendangan mautku, dan
sekarang berurusan dengan Kazuma.. -_-
"kerja bagus.. bagaimana dengan teman2nya?" kata Kazuma.
"sudah kami habisi juga."
"hem.. dengan ini mereka gak akan berani2 lagi berurusan dengan kita. hem."
"kenapa sih kalian berantem dengan mereka?" sela-ku.
"Kazuma saat itu sedang membeli roti, tapi roti terakhirnya diambil oleh anak yang
ternyata adalah bos di SMU Higashi. dan Kazuma mulai memaki-makinya. mereka
ngajak berantem. jadi kita oke saja karena sudah lama tidak gerak badan"
jawab Yusuke.
kini aku tahu kenapa mereka bisa berteman...
karena sifat mereka semua hampir sama...
p.s.i.k.o.p.a.t!
"sepertinya kamu baik2 saja.. nah, sekarang kami mau nongkrong di rumah Takuya.
kamu mau ikut gak?" tanya Taiki.
aku memandang Kazuma dengan tatapan tidak setuju. dia meihatku sejenak dan
berkata pada Taiki,
"aku lewat hari ini. lukaku belum selesai dirawat. dan aku ingin pulang saja, mau
tidur."
aku sangat kaget dengan perkataannya ini. dan lagi, lukanya sudah selesai kurawat.
jangan2 dia masih ingin bersamaku.. ho~ho~ho~!
"apa2an kamu?! kamu tidar pernah tidur sebelum jam 3 pagi! dan lagi ini baru jam
sebel- UPPHH! UPH!"
Yusuke belum bisa menyelesaikan kata2nya, namun mulutnya keburu dibekap oleh
Taiki.
dan Taiki menariknya untuk pergi.
"ya sudah kami pergi dulu! selamat bersenang2!" kata Taiki.
sepertinya dia ingin membiarkan kita berdua... -_-
lalu mereka semua pergi, dan tinggal kami berdua lagi disini.
"kenapa kamu tidak ikut nongkrong? lukamu sudah selesai kurawat kok."
"oh ya sudah, aku pergi nongkrong saja." katanya sambil berdiri.
"tunggu-" kataku sambil memegang tangannya. kenapa keadaannya jadi terbalik
begini??
"apa?"
"tetaplah disini" entah kenapa kata2 ini bisa keluar dari mulutku...
Kazuma tersenyum kecil dan duduk di sampingku lagi.
dan aku baru sadar, baru pertama kali ini aku lihat dia terseyum!
senyumnya manis sekali... ada lesung di pipi kanan dan dibawah bibirnya..
psti aku akan terbayang senyumannya sepanjang malam... -_-'
"pakai bajumu." kataku sambil menyerahkan kemejanya.
dia mengambil dan mulai mengancinginya satu-satu.
"besok lepas perbannya dan ganti yang baru. jangan dibiarkan saja, nanti bisa
membengkak dan lama sembuhnya."
"iya-iya.. besok kau yang lakukan."
"apa- kenapa harus aku?!"
"diam dan lakukan sajalah." akhirnya aku diam. karena aku memang ingin
merawatnya lagi... hehehe
"eh, apa itu dibawah matamu?" aku melihat ada segaris merah di bawah matanya.
tepatnya di pipi atasnya.
"ah, ini? terluka saat berkelahi tadi. sepertinya ada yang pegang pisau."
"aduh! sini kuobati juga!" kutarik wajahnya agar menghadap ke arahku.
lalu kuolesi luka itu dengan kapas yang berakohol.
ini aneh, kenapa dia diam saja? padahal dari tadi dia mengoceh terus saat aku
mengobati punggungnya.
aku menoleh ke atas. dan pada saat itu aku tahu kenapa dia diam saja. dia sedang
melihatku.
bukan melihat. dia memperhatikan wajahku. ada apa ya? jangan2 ada kotoran di
mataku. atau bulu hidungku keluar?
tapi baru pertama kali kulihat mata seperti matanya. matanya coklat. sekilas bila
dilihat warnanya coklat kehitam2an seperti biasa. tapi bila diperhatikan dari dekat,
warnanya coklat tua yang mengarah ke warna hazel.
beberapa saat dia memandangiku, matanya mulai tertutup dan akhirnya dia tertidur.
kusandarkan kepalanya di pundakku, dan tak tersadar akupun juga tertidur.
***
aku terbangun. tapi Kazuma sudah tidak ada,dan hari masih gelap.
kulihat Hp-ku, sekarang sudah jam 3 pagi... hem, aku masih mengantuk..
tunggu sebentar,
jam 3 pagi?! aku berarti sudah tertidur selama 4 jam.
dan Kazuma meninggalkan aku di taman ini....SENDIRIAN!
APA TAK BISA DIA MAMBANGUNKAN AKU?!
DASAR KEPALA POLONG! KETIAK BUSUK! BENCI BENCI
BENCIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!
lalu aku pulang ke rumah.
untung saja orang tuaku tak ada di rumah hari ini!
entah jadi apa aku kalau mereka melihatku pulang pagi dengan baju kotor penuh
darah (darah Kazuma tentunya) -_-
sesampainya di rumah, kulihat tak ada orang sama sekali.
oh ya, tentu saja. adikku sedang menginap di rumah temannya, dan walaupun dia di
rumah dia pasti sudah tertidur jam segini.
aku makan sedikit dan mandi.
lalu aku pergi ke kamar dan berbaring. capek sekali hari ini... setelah bertemu
Kazuma, rasanya ada2 saja yang terjadi...
besok aku mau bolos lagi ah.. mumpung tak ada orang, aku mau tidur sampai siang...
muahahahhaha!
lalu aku tertidur,
aku bermimpi Kazuma ada di rumahku, dan aku sedang menyuruhnya untuk memijat
kakiku.
baru saja mau kusuruh dia untuk menggosok toiletku, tapi Hp-ku berbunyi
+DING~ DING~CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
oh ya ampun... apa aku tak bisa lebih sial dari ini?!
keinginanku cuma tidur dan tidurku diganggu! AAAAARRRHHH!!!
"APA MAUMU?!" teriakku masih dalam keadaan setengah sadar
"mau mati...?" aku dalam keadaan setengah sadar dan aku tak perduli dengan apapun
selain tidur
"MATI SAJA SENDIRI!" teriakku
"jangan menjawabku begitu! kenapa kau tak masuk sekolah?! kau harus mengganti
perbanku!"
karena kesal ada yang mengganggu tidurku, kucabut baterai dari dari HPku dan
melanjutkan tidur...
***
saat aku bangun sudah pukul 2 siang.
dan saat aku mengaktifkan HPku, '128 misscall!'
gila! dan itu semua dari...'unknown' ---> 'K.A.Z.U.M.A'
yah biar sajalah,,,,
anggap saja itu pembalasanku karena dia meninggalkanku sendirian di taman.
aku mengarah ke dapur untuk minum.
dan aku mengambil baju dan perlengkapan mandiku, lalu menuju ke kamar mandi.
saat mandi, sepertinya HPku berdering beberapa kali.
bukannya aku tak mau mengangkat... tapi bagaimana bisa?!
selesai mandi, Hpku berhenti berdering.
ya sudah aku biarkan saja.. dan aku pergi nonton TV sambil makan.
lho, kok aku kepingin 'pup' ya?
uh! harus cepat2 ke WC!
+DING~ DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HPku berbunyi lagi, jadi kusambar saja dan kubawa ke WC sekalian.
"halo?" jawabku sambil......... (kuharap kalian tahu aku sedang menelpon sambil
ngapain)
"kamu dimana....?" kata Kazuma.
suaranya benar2 marah, tidak seperti biasanya.
"aku? kamu tidak boleh kesini! dan kamu tidak bisa kesini!"
setelah berkata begitu, kututup teleponnya sebelum dia bisa marah2 lagi. tentu saja dia
tak boleh kesini dan dia tak akan bisa kesini..(kecuali dia mau ke sini di WC 'pup'
bersamaku.)
maafkan aku karena aku menutup teleponmu,Kazuma.
aku cuma ingin melihat bagaimana reaksimu bila bertemu denganku besok.
aku ingin tahu apakah kau akan merindukanku? atau malah akan membunuhku?
kekeke, kita lihat saja besok..
urusanku di wc sudah selesai,dan aku mulai bermalas-malasan lagi sambil menonton
TV.
lalu pintuku berbunyi kencang sekali.
+DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA-CHAN?! KAMU DI DALAM?!"
+DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA-CHAN?!!!"
asuka-chan....?
sepertinya itu Yusuke.. -__-
apa yang dia lakukan mengetok pintu seperti orang kesetanan saja,,,
"ASUKA-CHAANNN?!!!!" Teriaknya lagi...
"iya iya sebentar! aku kesana!"
orang ini benar2 tak punya kesabaran! membuatku kesal saja.
"APA?!"teriakku pada Yusuke begitu aku membuka pintu. entah darimana dia tahu
alamat rumahku..
"hosh...hosh...hosh!" dia tak menjawab tapi hanya tersengal-sengal saja. sepertinya
dia berlari sepanjang perjalanannya kemari..
"dari mana kau tahu rumahku?" tanyaku
"aku mencuri datamu di ruang guru! hosh... hosh..."
"apa?! kau mencuri apa?!" orang ini benar2 sinting.. kenapa dia tak tanya saja ke Emi
malah mencuri data di ruang guru?
IQnya benar2 jongkok!
"IT... ITU TIDAK PENTING! hosh..hosh,, KAZU.. KAZUMA MENGHILANG!"
"APA KATAMU?! KAZUMA MENGHILANG?!"
CRAZY #5
"APA KATAMU?! KAZUMA MENGHILANG?!" teriakku
"iyaaa.... hosh hosh... untuk apa aku bohong!" kata Yusuke sambil mencoba mengatur
napasnya kembali.
"ooh? hilang ya? hahahahah! kau kira aku bodoh heh?! kuda liar seperti dia masa bisa
menghilang?! bahkan anak TK-pun bisa tahu arah jalan ke rumah!" teriakku.
setelah berteriak pada Yusuke, aku menutup pintu karena kupikir dia hanya bercanda
atau mengerjaiku.
"tunggu-" katanya sambil menahan pintuku sebelum benar2 tertutup.
"apa?!"
"ak- aku sungguh2! tadi dia mendapat telepon.. sepertinya dari anak di SMA Higashi..
hosh hosh.."
"lalu? kenapa kalau dia ditelepon anak SMA Higashi? apa masalahnya? dia memang
punya banyak pengikut bukan?"
"bukan begitu! saat menerima telepon itu, dia berteriak2 'JANGAN BERANI KAU
SENTUH DIA! BIARKAN AKU BICARA DENGANNYA' setelah itu dia menutup
teleponnya. lalu dia menelpon orang entah siapa.. dia hanya berkata 'dimana kau
sekarang....?' setelah orang itu menjawabnya, muka Kazuma mengeras dan sepertinya
dia marah sekali. dan dia langsung berlari pergi. kami semua mencarinya dan
menelponnya, tetapi tak ada yang menemukannya dan dia tak mengangkat
teleponnya!"
tunggu... tunggu... ini aneh..
'kamu dimana...?' ?? Kazuma tadi bertanya padaku sewaktu aku di WC tadi..
'JANGAN BERANI KAU SENTUH DIA! BIARKAN AKU BICARA
DENGANNYA'
Kazuma berkata begitu kepada anak Higashi? sepertinya dia ingin melindungi
seseorang yang diambil/disandera oleh anak Higashi itu.
'kamu tidak boleh kesini! dan kamu tidak bisa kesini!' aku jelas berkata begitu pada
dia tadi...
jangan-jangan......
"DIMANA TEMPAT KALIAN BIASA BERKELAHI?!" tanyaku panik
"eh?"
"mungkin Kazuma di sana! cepat! ini gawat!"
"kami biasa berantem di gedung kosong sebelah sana... tapi kenapa?"
"sudah! kujelaskan sambil berlari saja!"
lalu kami berlari menuju gedung kosong yang ditunjukan Yusuke itu.
***
"apa yang mau kaujelaskan?" tanya Yusuke sambil kami berlari
"tadi Kazuma menelponku." jawabku
"lalu?"
"aku bilang padanya.'jangan kesini dan dia tidak bisa kesini'."
"hem... ya? lalu apa hubungannya dengan semua ini?"
dasar kepala bawang.... masa dia belum mengerti juga.... -_-
"mungkin saja anak SMA Higashi itu ingin balas dendam pada Kazuma soal kejadian
kemarin, dan bisa saja mereka bilang mereka menyanderaku. dan dia harus datang
sendiri kalau mau menyelamatkan aku... dan kata2ku kepadanya di telepon itu juga
ikut meyakinkan dia tentang penyanderaanku."
"seperti di film2 dong maksudmu...? bukannya kamu saja yang terlalu banyak nonton
film?"
"cobalah kau pikir! manusia dengan otak seperti Kazuma apakah tidak akan tertipu
dengan hal basi seperti ini? bayangkan saja kalau kau di posisi Kazuma, apa yang
akan kau lakukan?? otak kalian kan sama kadarnya... -_-"
"aku akan pergi menolong pacarku yang disandera. seorang diri tanpa membawa
teman2...."
"nah, mungkin itu yang dilakukan Kazuma sekarang... ini semua salahku..."
"oh... hem,,, aku mengerti. tenang saja, Kazuma akan baik2 saja..."
kata Yusuke dengan suara yang kurang yakin..
aku tahu dia berusaha menghiburku, dan aku senang dengan perhatiannya ini..
dasar monyet ini.. tahu juga cara menyenangkan orang.
kami berlari dan berlari menuju ke gedung kosong itu. tetapi tidak ada tanda2 dari
Kazuma sama sekali.
"ada tempat lain?" tanyaku.
"hem... kami juga biasa berantem di lapangan parkir terbuka dekat seven eleven.."
"ayo kita ke sana!"
"aku sudah menyuruh anak2 kelas 1 untuk mencari kesana, dan tidak ada tanda2 dari
Kazuma juga."
"tempat lain...?"
"sudah kami periksa. makanya aku pergi ke rumahmu, kukira siapa tahu saja dia
disana."
entah harus mencari kemana lagi.. aku dan Yusuke berkumpul dengan anak2 yang
lain untuk mencari Kazuma.
dan kami telah mencari2 hingga matahari sudah tenggelam, tetapi tetap saja tidak
dapat menemukan Kazuma.
dan setiap kali kami berusaha menghubunginya, teleponnya selalu tidak aktif.
"ini semua salahku... harusnya aku tidak bercanda pada saat itu...." kataku
"kita pasti akan menemukannya, dia pasti baik2 saja." kata Taiki.
"ya.. dia tak akan mati semudah itu.." kata Yusuke.
mati?? kenapa dia harus bilang mati sih???! dasar kera busuk.
"kemana lagi kita harus mencari? kita sudah mendatangi setiap tempat berantem
kalian" tanyaku
"hm.... ada satu tempat yang belum kita datangi." kata Taiki
"apa?! jadi masih ada tempat berkelahi lain lagi?! kenapa tidak bilang dari tadi????!"
tanyaku
"bukan begitu.. hanya saja ini belum tentu mungkin dia berada di sana.. tapi
perasaanku mengatakan, Kazuma berada di SMU Higashi."
SMU Higashi?
berarti kalau dia kesana seorang diri, dia pasti dikeroyok oleh banyak sekali orang
dari SMU Higashi.
tanpa seorangpun membantu...
"CEPAT KITA KESANA!" teriakku
kami menuju ke SMU Higashi dengan pasukan yang banyak.
semua anak membawa motor, dan aku dibonceng oleh Taiki..
heheehe, Taiki... aku dibonceng Taiki dan bisa memeluknya dari belakang,., hehehe
Asuka! fokus-fokus! ini bukan saatnya untuk hal seperti ini! nyawa Kazuma sedang
dipertaruhkan sekarang!
akhirnya kami sampai di SMU Higashi.
semua anak memarkir motornya di depan gerbang SMU Higashi. sebagian ada yang
ikut masuk kedalam dan sebagian menjaga di luar. dan 1/3 dari orang yang ada
membawa pemukul baseball.
kami masuk ke daerah Higashi.
tapi tempat ini amat sepi. memang, kemungkinan besar pasti perkelahian sudah
selesai sejak tadi.
dan aku tak mau dan tak berani membayangkan bagaimana keadaan Kazuma
sekarang.
di sekeliling sekolah tidak ada tanda2 adanya orang maupun tanda bekas terjadi
perkelahian,sampai akhirnya kami masuk ke GYM. di dalam GYM banyak darah
berceceran di lantainya.
ini sudah pasti bekas terjadinya perkelahian.
di sana ada 1,2,3,.... 7 orang pingsan tergeletak di lantai!
oh tidak... aku mencari2 ada tidaknya Kazuma di antara orang pingsan itu..
tetapi dia tidak ada. dan aku bersyukur Kazuma tidak ada di sini.
"ini jelas telah terjadi perkelahian" kata Taiki.
"tapi tidak ada Kazuma disini.. dimana dia?" tanya Yusuke.
"entahlah, sepertinya kita harus mencarinya lagi. sebaiknya kita mencarinya di sekitar
sini, siapa tahu dia pingsan di sekitar sini." aku tertegun mendengar pernyataan Taiki
yang satu ini...
bagaimana jadinya bila Kazuma benar2 pingsan di sekitar sini?!
bagaimana bila dia dilukai oleh anak2 lain?
bagaimana kalau dia terluka amat parah?
bagai-
"Asuka! tenanglah!" teriak Taiki.
aku baru sadar ternyata aku gemetar dan air mata keluar dari mataku..
aku sangat ketakutan bila apa2 terjadi pada Kazuma.
dan ini semua salahku!
"tenanglah... dia pasti tidak akan kenapa2.. sebaiknya kau pulang, ini sudah terlalu
larut untuk seorang gadis berkeliaran di jalan. aku akan mengantarmu sementara yang
lain mencari Kazuma."
"tapi aku mau mencarinya juga." kataku
"kau hanya akan menghalangi pencarian kami. sebaiknya kau pulang dan menunggu
kabar dari Kazuma, itu lebih berguna untuk sekarang. karena aku tahu, Kazuma pasti
akan menghubungimu lebih dulu bila ada apa2."
"benarkah..?"
"tentu saja. kau kan pacarnya."
akhirnya aku memutuskan untuk pulang, dan Taiki mengantarku.
di sepanjang perjalanan aku terus berpikir dimana Kazuma berada, hatiku sungguh tak
tenang dan ketakutan.
motornya berhenti 500 meter dari rumahku, karena akan lebih cepat bagi Taiki untuk
memutar balik dari sini daripada mengantarku sampai ke depan rumah. dan aku turun
dari motornya.
"tenang saja.. dia tidak akan apa2.. aku berani jamin." kata Taiki
"ya aku tahu.. tapi tetap saja aku sangat ketakutan. dan ini semua salahku karena
bicara yang bukan2 di telepon tadi!"
"tenanglah.. ini bukan salahmu.. semua cowok pasti akan melakukan apa yg dilakukan
Kazuma."
"tapi... tapi.... hiks, hiks,hiks" tanpa tersadar aku menangis.
dan ini pertama kalinya dalam hidupku aku menangis buat seorang cowok. dan aku
tak tahu kenapa aku menangis.
"sudah, sudah... jangan sedih lagi, dia akan segera kembali" kata Taiki sambil
memelukku dengan sebelah tangan.
dia sangat harum, sama seperti terakhir kali aku digendongnya.
dan baunya menenangkan hatiku. untuk sebentar, aku merasa amat nyaman dan aman.
"ap... apa apaan ini........?" kata seseorang di belakangku
Taiki langsung melepas pelukannya. wajah Taiki mengeras dan dihantui rasa bersalah
dan ketakutan.
aku menghadap kebelakang. itu... itu...
"Kazuma......?"
CRAZY #6
"ap... apa-apaan ini...???"
"Ka... Kazuma..."
Kazuma ada di sana.
wajahnya penuh dengan lebam, bibir bagian kirinya sobek, luka di bawah matanya
makin melebar,dan bajunya sangat kotor penuh dengan darah serta sobekan.
entah sejak kapan dia berada di situ, padahal sedari tadi kami mencarinya kesana
kemari.
mukanya mengeras dan penuh dengan amarah,dia berjalan ke arahku dan Taiki.
+BUAAAKHHH!!!+ Kazuma menonjok wajah Taiki keras sekali.
"TAIKI???!! APA-APAAN KAMU?!" kataku kepada Kazuma sambil memegang
Taiki yang terjatuh ke tanah akibat kencangnya pukulan Kazuma.
"apa yang kau lakukan dengannya?!" teriak Kazuma
"apa?! apa yang kulakukan dengannya?! dia hanya menghiburku karena aku amat
ketakutan kau belum ditemukan sedari tadi!"
"begitu...? jadi kau akan berpelukan dengan semua lelaki disaat kau ingin dihibur?
dimana harga dirimu!?!"
kata-katanya benar2 menyakiti hatiku saat ini.
aku tak menyangka dia menganggapku serendah ini. dan lagi, dia memukul temannya
sendiri yang berusaha menenangkanku.
"apa katamu?! jangan kau pikir kau bisa memperlakukan aku dengan semaumu!
jangan kau pikir kau bisa mengatur2ku! siapa kau berani berbuat begitu?! aku sudah
muak dengan sikapmu itu! kau selalu merendahkan aku bahkan lebih rendah dari
sampah! pergi kau, aku sangat muak melihat wajahmu! aku tak mau bertemu
denganmu lagi!"
aku sangat marah kepadanya, kurasakan wajahku memanas dan air mataku keluar
deras sekali.
sorot mata Kazuma amat menyedihkan, sekan-akan dia terluka oleh perkataanku.
tapi aku sudah terlalu marah untuk peduli ataupun merasa bersalah.
"jadi begitu..? baiklah, sesuai keinginanmu." setelah berkata begitu, dia membalikkan
badannya dan pergi.
"kamu tidak apa2?" tanyaku kepada Taiki.
"tidak apa2, sebaiknya kau kejar Kazuma sekarang." kata Taiki.
"tidak, aku tidak akan mengejarnya. dia yang membuatku berbuat seperti ini
kepadanya."
"tapi-"
"apapun yang kau katakan atau kau memohon sekalipun. walaupun itu kau yang
meminta, aku takkan melakukannya."
kerasku kepada taiki.
sepertinya Taiki sadar, apapun yang dia lakukan tak akan membuatku berubah
pikiran.
akhirnya dia diam saja.
"masuklah dulu ke rumahku, akan kuobati luka di wajahmu." kataku kepada Taiki.
"tidak, itu tidak perlu. sebaiknya kau sadar apa yang telah kau lakukan kepada
Kazuma, Fujimoto. kau menyakitinya."
setelah berkata begitu, Taiki naik ke motornya dan pergi.
aku tahu aku menyakiti dia, tetapi dia yang membuatku jadi begini.
apakah ini akhirnya? inikah akhir hubunganku dengan Kazuma..?
terlalu pendek dan menyakitkan untuk kupikirkan.
kepalaku berat sekali rasanya setelah sekian lama menangis.
aku pulang ke rumah dan masuk ke kamarku, tanpa mengganti baju ataupun mandi.
aku merebahkan diriku di kasur, dan kuharap aku bisa melupakan semuanya saat aku
terbangun nanti...
***
saatku membuka mata, sinar matahari sudah sangat terik.
kulihat jamku,sudah jam 2.
semalam aku baru bisa tidur selepas jam 5 pagi.
dan saat aku tertidur, aku terbangun beberapa kali.
ini sangat melelahkan, saat aku benar-benar terjaga yang bisa kupikirkan adalah
Kazuma.
ingin rasanya aku bertemu dengannya.
melihat wajahnya, mendengar suaranya, dan aku juga merindukan senyumnya.
semua ini membuatku hampir gila, tak pernah sekalipun aku begini.
dan yang bisa membuatku begini hanya satu, yaitu Kazuma.
aku bangkit dari tempat tidurku.
dan saat aku menginjak lantai, lututku sangat sakit.
rupanya lukaku membengkak lagi karena tidak kuobati.
aku mengerang, lututku rasanya sakit sekali. mungkin aku harus pergi ke apotek untuk
membeli obat..
akhirnya aku mandi, dan aku merasa lebih segar setelah mandi.
maklumlah, kemarin aku sangat keringatan dan langsung tidur tanpa mandi dulu... -_-
setelah itu aku makan sebentar. setelah makan, aku pergi ke apotek untuk membeli
obat untuk mengobati kakiku.
(ya, persediaan obatku sudah habis karena kupakai untuk mengobati lututku dan
punggung Kazuma)
karena sepertinya kakiku sudah harus benar2 diobati.
saat aku keluar dari rumah, aku melihat sebuah korek api tergeletak di depan pagar
rumahku.
jangan2 semalam dia berada disni saat kami mencarinya?
tidak-tidak Asuka! jangan pikirkan dia lagi!
sesampainya di apotek,aku mengambil beberapa obat antiseptik dan membawanya ke
kasir.
"Asuka-chan?" kata seseorang.ternyata itu adalah Yusuke.
"oh kamu. sedang apa kau disini?" tanyaku
"tentu saja membeli obat. untuk apa obat antiseptik itu?"
"untuk lututku yang terluka 2 hari lalu. bengkaknya luar biasa besar dan sudah
mengeluarkan nanah karena aku tak rutin mengobatinya."
"wanita selebor sepertimu mana mungkin bisa melakukan sesuatu secara rutin.
hahahahahha!"
"tutup mulutmu, dasar kera busuk!" kataku sambil menjitak Yusuke.
"aduh! aduh sakit! kasar sekali sih! oh iya, soal Kazuma..."
"jangan membicarakan dia!" potongku
"memang kenapa? aku cuma mau bilang dia masuk rumah sakit."
"apa?! dia masuk rumah sakit? tapi kenapa?"
"iya, semalam dia mabuk dan hujan-hujanan. setelah itu, sepertinya dia berkelahi lagi.
aku dan Taiki menemukannya tergeletak di jalan semalam. tapi saat dia melihat Taiki,
dia marah sekali kepadanya dan memaki2 Taiki.
aku tak pernah melihat Kazuma memaki-maki Taiki seperti itu. entah kenapa dia
begitu.. tapi tak lama setelah itu, Kazuma pingsan. lalu aku dan Taiki membawanya
ke rumah sakit"
"apa Kazuma terluka parah?"
"ya. dia terluka parah. tangan kirinya patah, dan seluruh tubuh bahkan wajahnya
dipenuhi luka. sepertinya dia harus diopname selama beberapa minggu."
".................."
"aku mau ke rumah sakit sekarang, kamu mau ikut?"
"tidak. sebaiknya aku tidak ikut."
"aaah~ sudahlah ayo ikutt!" kata Yusuke sambil menarikku pergi.
tenaganya kuat sekali. tak kusangka monyet ini sangat kuat!
aku tak bisa melepas pegangannya, dan dia terus menarikku menuju ke rumah sakit.
akhirnya kami sampai di rumah sakit, dan Yusuke membawaku ke kamar nomor 93.
"Kazu-chan~~ aku bawa Asuka nihhh~~~~" kata Yusuke sambil memasuki kamar,
dan aku mengikuti Yusuke dari belakang.
ada Kazuma disitu. lengan kirinya di gips, kepalanya di perban, dan wajahnya
ditempel banyak plester.
dia mengenakan baju rumah sakit, dan itu membuatnya cukup lucu.. hehehe
di dalam ruangan ini ada banyak orang, sebagian sudah kukenali wajahnya namun
sebagian tidak.
tetapi Taiki tak ada disini. biasanya Taiki dan Yusuke selalu ada disamping Kazuma.
ini aneh....
"ha...halo..." sapaku gugup kepada Kazuma.
Kazuma hanya melihat ke arahku
"untuk apa kau kesini? katanya kau muak melihat wajahku?"
ugh, bisa2nya dia berkata begitu! padahal aku sudah berbaik hati menjenguknya.
"aku cuma mau melihat keadaanmu kok! tapi sepertinya tidak parah" jawabku
"apanya yang tidak parah! tak bisa kau lihat ini!?"
dia tidak ingat kejadian kemarin, atau memang dia tidak memikirkan kejadian
kemarin?
dia seperti Kazuma yang biasa, tidak menyeramkan seperti tadi malam.
aku sangat lega dia Baik2 saja.
dan melihat wajahnya mengobati rasa rinduku kepadanya hari ini.
"kalian semua keluar." kata Kazuma kepada semua orang yang ada di dalam
ruangannya.
Yusuke dan yang lainnya menuruti dan mengarah keluar. melihat itu, aku juga
mengarah keluar.
"kamu mau kemana?" tanya Kazuma.
"hah? siapa?" tanyaku
"ya kamu! nanya lagi. kamu tetap disini, yang lainnya keluar!" teriaknya
"kenapa sih harus teriak2?! dasar sinting"
"tutup mulutmu, dengar, dan lakukan sajalah!"
akhirnya aku menurutinya, entah kenapa semakin hari sifat budakku makin terlihat -_-
aku duduk di samping tempat tidurnya dan bertanya,"kenapa kau suruh mereka
keluar?"
"terserah aku." jawabnya.
dasar psikopat egois! -_-
apa salahnya sih menjawab pertanyaanku dengan benar?!
"dimana Taiki?" tanyaku
"buat apa kau menanyakan dia? kau suka padanya?" sindir Kazuma.
"kenapa sih kamu berkata begitu?! aku kan cuma bertanya!"
"aku tidak mau melihat wajahnya! jadi jangan sebut2 namanya di depanku!"
"kau harus minta maaf kepadanya atas kejadian kemarin. kau memukulnya sampai
wajahnya lebam."
"aku tidak akan minta maaf padanya. itu salahnya sendiri"
"apa katamu-"
"aku tak akan minta maaf! tidakkah kau dengar itu?!" teriaknya
aku bangkit berdiri." sebaiknya aku pulang, kita bicara kalau kepalamu sudah dingin."
aku sudah bersiap untuk pergi sampai Kazuma menangkap tanganku.
"jangan pergi" katanya
"kita bicara lain kali saja" tegasku sambil melepaskan genggamannya.
"jangan pergi" katanya lagi
"maaf, aku akan datang lagi lain kali."
"TAPI KAPAN?! KAPAN KAU AKAN KEMBALI LAGI KESINI?! HEITUNGGU!
HEI-" teriak Kazuma
dia belum menyelesaikan kata2nya, tapi aku sudah keluar dari ruangannya.
kulihat Yusuke amat kaget dan berlari memasuki ruangan karena mendengar Kazuma
berteriak2.
bisa kudengar Yusuke meneriakkanku agar aku kembali, tapi aku mengabaikannya.
aku berlari di sepanjang koridor rumah sakit mengabaikan rasa sakit di lututku,
aku harus pergi sebelum Kazuma atau Yusuke menangkapku kembali.
***
hari ini hari Senin, tepatnya sudah 2 hari semenjak kejadian di Rumah Sakit waktu itu.
ibu dan ayahku sudah kembali dari urusannya, dan mereka marah sekali melihat
rumah yang amat kotor karena aku maupun adikku sama sekali tak peduli untuk
membersihkan rumah. jadi sebagai hukuman akhir pekan, aku dan adikku
membersihkan rumah sampai ke sudut-sudutnya. -_-
aku sedang bersiap-siap untuk ke sekolah, sepertinya sudah lama sekali aku tidak
sekolah (wajarlah, aku bolos dari hari Kamis. hehehehhee). dan aku rindu pada Emi..
huhuhu Emi! banyak yang ingin kuceritakan padamu..
sesampainya di sekolah, aku menceritakan semuanya kepada Emi.
"jadi kau belum ke Rumah Sakit lagi semenjak kejadian itu?" kata Emi
"tentu saja! aku mana mau bertemu dengan Kazuma, bisa2 kami berantem lagi nanti..
dan aku juga merasa bersalah kepada Taiki. dia sepertinya dimusuhi oleh Kazuma
sekarang..."
"tapi, apa kau tidak merindukan Kazuma?" tanya Emi.
rindu? tentu saja aku merindukannya, tetapi aku takut untuk bertemu dengan
Kazuma..
aku tak menjawab pertanyaan Emi. dan sepertinya ada sesuatu dari ekspresiku yang
membuat dia tidak menanyakan jawabannya.
"Fujimoto! Kikkawa! jangan berisik di jam pelajaran!" teriak guruku.
aku lupa kami sedang dalam jam pelajaran, dan aku malah curhat kepada Emi..
hahaha
jadi aku dan Emi memutuskan untuk diam. tetapi aku tidak berkonsentrasi sama sekali
terhadap pelajaran -_-
~TING TONG TING TONG~ bel istirahat berbunyi.
yes! akhirnya aku bisa makan! hahaha, aku lapar sekali.
baru saja aku mau pergi ke kantin bersama Emi, tapi Taiki mencariku.
"ada Fujimoto?" tanya Taiki di ambang pintu kelasku.
"ah! aku disini!" teriakku pada Taiki.
akhirnya Taiki melihat ke arahku dan berjalan ke arahku.
"bisa aku bicara sebentar?" tanya Taiki.
"bisa! tentu saja bisa!" kataku.
bisa kulihat semua anak2 cewek di kelasku melirikku iri.
MUAHAHAHAHHA, asik juga nih dikelilingi lelaki tampan! MUAHAHAHHAHA
"ehm Asuka, aku pergi ke kantin dulu ya. aku takut kehabisan roti daging." bisik Emi
kepadaku.
oh iya, aku lupa sama Emi. habisnya melihat wajah Taiki membuatku lupa semua sih..
dia tipeku banget..hahahhaa
"aku nitip roti daging juga." bisikku kepada Emi.
lalu aku dan Taiki menuju ke atap sekolah.
tempat itu sepi tak ada orang sama sekali, cuma aku dan Taiki disini.
ohoho Taiki~ kamu genit~~
"sebaiknya kamu menjenguk Kazuma." katanya
"untuk apa? bahkan dia tak mau minta maaf padamu." jawabku
"dia sudah minta maaf padaku, dan itu aneh. Kazuma tidak pernah meminta maaf."
"sudah seharusnya dia begitu." jawabku dingin
"hei, dengar- kau ingat kau pernah bilang pada Kazuma kau muak melihat wajahnya
dan tak mau bertemu dengannya lagi?"
"i... iya.. lalu?"
"asal kau tahu saja, orang tuanya bercerai. dan dia lahir di saat perceraian itu. bisa
dibilang, orang tuanya tidak menginginkan dia. dia tinggal bersama ibunya sekarang,
namun ibunya sibuk bekerja dan hanya pulang 1 bulan sekali. dia ditolak oleh ibunya.
dan kau, orang yang paling disukainya juga menolak keberadaannya. bisa kau
bayangkan betapa sakitnya dia?"
"ap.. apa? tapi-"
"tidak kelihatan bukan, dia ternyata orang yang kesepian?" tanya Taiki. aku hanya
mengangguk-angguk.
"dia memang keterlaluan saat memukulku. tapi itu cuma karena dia takut
kehilanganmu saja. dan lagi, dia sudah meminta maaf kepadaku. jadi sebaiknya kau
temui dia barang sebentar saja... aku tahu pasti, kau menyukai Kazuma bukan?"
tanya Taiki. aku hanya mengangguk.
aku mulai menangis,
aku tak menyangka ternyata Kazuma seperti ini..
dia pasti terluka sekali mendengar perkataanku. dan aku yang bodoh ini, terlalu egois
untuk menemuinya.
saat ini ,satu-satunya yang ingin kulakukan adalah bertemu dengan Kazuma.
aku ingin sekali memeluknya dan meminta maaf kepadanya.
maafkan aku Kazuma....
***
uh! aku udah semangat banget nih mau ketemu sama Kazuma.
tapi.... disinilah aku bersama Emi.... di toilet guru!
aku dan Emi dihukum untuk membersihkan toilet guru lantaran kami makan disaat
jam pelajaran.
saat istirahat aku dan Emi tak sempat makan lantaran Emi memintaku menceritakan
apa yang kulakukan bersama Taiki di atap tadi. jadinya sisa jam istirahat kugunakan
untuk bercerita kepada Emi tentang kejadian tadi.
dan akhirnya kamipun lupa untuk makan!
perutku dan Emi sudah tak tahan lagi, jadi roti daging yang tadi sudah dibeli kami
makan disaat jam pelajaran.
tidak kami duga, bau roti daging kami kuat sekali. jadinya guru pelajaran kami
mencari2 dimana asal bau itu -_-
kami berdua ketahuan sedang makan, dan saat itulah kami mendapat hukuman untuk
membersihkan toilet guru selama satu minggu.. AHHH!! TIDAK BISAKAH AKU
LEBIH SIAL DARI INI??!! huhuhu... Kazumaaaaa!!!!
"ya ampun.. sekarang sudah jam 4 sore lagi! padahal aku mau cepat2 ke rumah sakit
untuk ketemu cintaku."
keluhku kepada Emi.
"tutup mulutmu dan kerjakan saja! ini semua karena kamu bercerita sampai aku lupa
makan!" kata Emi.
"hei jangan menyalahkan aku! kan kamu yang memintaku menceritakan apa yang
terjadi!"
"hukuman ditambah menjadi dua minggu karena mengobrol di tengah2 masa
penghukuman" kata seseorang yang kutahu akhirnya itu adalah guru yang sedang
mengawasi kami bekerja -_-
ukh! jadi 2 minggu! aaaahh!!! tak bisa apa aku lebih sial dari ini!!!!
akhirnya kami selesai membersihkan toilet guru -_-
entah apa yang guru2 itu makan, sampai toilet jadi bau sekali.
sekarang sudah jam 5! ahhh! sudah sore sekali... entah apa aku sempat ke Rumah
Sakit!
aku dan Emi langsung berlari pulang setelah itu, lantaran langit sangat mendung dan
sepertinya akan segera hujan.
dan benar saja,sesampainya aku di rumah hujan turun amat besar..
huh, sepertinya memang sudah takdir hari ini aku tidak pergi menemui Kazuma... ya
sudahlah.. -_-
lalu aku mandi karena badanku lengket sekali .
membersihkan toilet guru benar2 menguras semua tenagaku! toilet itu kotor sekali!
ugh... -_-
bukan hanya itu saja, punggungku juga pegal setengah mati karena tadi terus
membungkuk untuk menggosok lubang neraka itu! M.E.N.J.I.J.I.K.A.N!!!!
+JEGER!!!!!+
wuaaaahh! suara petirnya kencang sekali...
hujannya juga sangat besar.. aduh.. -_-
Kazuma sabar ya. besok si cantik ini akan menjengukmu pagi2 sekali. kekekeke
~DING DING~CHA CHA CHA~DING DING~ CHA CHA CHA~
HPku berbunyi. deringnya jelek sekali, kapan2 akan kuganti.
"halo?" jawabku tanpa melihat dulu siapa yang menelpon
"............" orang di sebrang diam saja, tapi aku bisa mendengar suara hujan sebagai
latar belakangnya.
"haaaalooooo???????" tanyaku lagi
"........."
"Kazuma.......?" tanyaku.
"keluar kamu......." jawabnya
"Kazuma?!"
"katanya kau akan datang... kutunggu, tapi kau tidak datang juga..."
"Kazuma?! kau mabuk ya? halo?"
"aku terus menunggu... bahkan aku juga meminta maaf kepada Taiki berharap kamu
datang.. tapi kamu tak kunjung datang.."
"Kazuma? kau dimana sekarang???!"
"terus kutunggu tapi kamu tidak datang..."
+TUUT~ TUUT~ TUUT~~+ teleponnya terputus.
reflek,aku langsung berlari keluar untuk mencari Kazuma.
bahkan aku tak peduli untuk membawa payung di hujan sederas ini.
Kazuma... dia menungguku selama ini..
dia menungguku..!
dimana kau Kazuma..?!
aku terus berlari di tengah2 hujan berharap menemukan dia.
tapi aku tak tahu harus kemana. aku mengingat2 dimana kira kira dia akan berada.
ah! taman! mungkin saja dia di taman, tempat aku mengobati lukanya dulu.
aku langsung berlari menuju ke taman itu.
sesampainya di sana, aku mencari2 ada tidaknya tanda2 Kazuma.
itu dia! dia disana, tepat di tempat aku mengobati lukanya waktu itu.
aku berlari ke arahnya dan berteriak, "KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"
CRAZY #7
"KAZUMAAAAAAAAA!!"
Teriakku sambil berlari ke arahnya.
dia sudah benar2 basah kuyup, entah berapa lama dia berada di sana.
dia duduk tepat di tempat aku mengobati lukanya waktu itu.
di sebelah kakinya banyak tergeletak kaleng2 bir, sepertinya dia meminumnya selama
dia disini.
"Kazuma! Kazuma, apa yang kau lakukan disini?" tanyaku sambil memegang wajah
Kazuma
"aku terus menunggumu... menunggumu sampai aku hampir gila. menunggumu dan
berharap suatu hari kau akan masuk melalui pintu kamarku.. aku selalu menungu-"
aku memeluknya sebelum dia berhasil menyelesaikan kata2nya, aku memeluknya erat
sekali sampai dia hanya terdiam di pelukanku.
aku bisa merasakan nafas Kazuma menggelitik telingaku.
"maafkan aku.. maafkan aku.. maafkan aku.." aku hanya bisa mengulang2 kalimat itu.
aku tak tahu apa yang harus kukatakan lagi, dan itu adalah satu2nya kata yang dapat
mewakili perasaanku saat ini.. 'maafkan aku..'
bisa kurasakan tubuh Kazuma melemah di pelukanku. dan aku melepas pelukanku
darinya.
"jadi, sekarang kau takkan pergi lagi...?" tanya Kazuma kepadaku, sorot matanya
amat memelas mengingatkaknku pada anjing di rumah tetangga.
(maafkan aku kalau kata2ku merusak mood kalian dalam membaca.. hahaha)
"iya.. aku ga akan pergi lagi.. ayo, kita kembali ke Rumah Sakit."kataku.
lalu aku membantu Kazuma berdiri. entah bagaimana caranya dia bisa keluar dengan
kondisi yang separah ini.
kebetulan ada taksi yang melewati taman, jadi kuberhentikan taksinya dan aku masuk
ke dalam bersama Kazuma.
"ke Rumah Sakit Sakura." kataku kepada pak supir.
bisa kulihat raut muka pak supir tidak rela akan kehadiran kami di taksinya.
maklumlah, kami basah kuyup dan membasahi jok mobilnya. nanti akan kuberi tip
pak supirr... tenang sajaaa aku sedang baik hari ini.
"tidurlah, sesudah sampai di Rumah Sakit aku akan membangunkanmu." kataku
kepada Kazuma.
dia menyenderkan kepalanya di jendela mobil dan berkata, "ya, nanti jangan lupa
bangunkan aku kalau kau tak mau mati."
dasar bule tengik! dia sudah kembali menjadi dirinya yang biasa.. -_-
dimana perginya Kazuma yang dengan mata memelas berkata 'aku menunggumu..'
sekarang? huh, dia memang paling ajaib!
iiihhh ya ampun... disini dingin sekali..
"pak, tolong matikan ACnya dan nyalakan penghangatnya.." pintaku kepada pak
supir.
bajuku benar2 basah dan akhirnya aku sadar, 'bajuku berwarna putih!' aduhhh
malunyaaa!!! dan di sisa perjalanan aku memeluk diriku sendiri lantaran malu.
+pluk+
baju basah berwarna biru dilempar ke kepalaku.
ini..? baju Rumah Sakit Kazuma.
"pakai itu." kata Kazuma.
"tapi..."
"sudah jangan banyak mulut dan pakai sajalah!" kata Kazuma.
ukh! aku benar2 mencintai orang ini! coba dia bisa sedikit mengontrol mulutnya.
aku memakai baju Kazuma dan Kazuma bertelanjang dada.
aku sungguh tak enak kepadanya -_-
sebenarnya siapa yang sakit disini...?
mobill berhenti, kami sudah sampai di tujuan.
"hei, ambil uang di kantung celana sebelah kiriku." kata Kazuma
"tapi.." aku baru saja mau bilang aku saja yang bayar taksi, tapi dia menyelaku
"bisa tidak kau jangan terus2an menjawabku?! cepat lakukan sajalah!"
ih.. bisa tidak sih dia memperbaiki mulutnya itu!
lalu aku merogoh kantung celananya (Kazuma tidak bisa melakukannya sendiri
karena tangan kirinya di gips, jadi tolong jangan anggap aku mesum -_-) dan
mengambil uang di dalamnya. oh tuhan.. uangnya banyak sekalii!
Kazuma memberikan uang kepada pak supir dan memberikan kembaliannya sebagai
tip.
padahal kembalinya masih banyak sekalii... oh tidak~
"hei Kazuma, kau mau bertelanjang dada begitu masuk ke dalam rumah sakit? sudah,
sebaiknya kau pakai saja ini." kataku sambil melepas kemeja Kazuma yang kupakai.
sebelum sempat kulepas, Kazuma menghentikanku dan dia berkata. "sudah! jangan
banyak mulut dan pakailah saja! nanti yang lain akan datang, kau mau kelihatan
seperti itu di depan semuanya."
"dasar porno.." kataku
"apa kata-" belum sempat dia menyelesaikan kata2nya, Yusuke dan Taiki berlari ke
arah kami dan Yusuke berteriak, "Kazuma?! darimana saja kau?! kami kaget sekali
waktu suster bilang kau menghilang! lho? Asuka-chan? kenapa kau disini?"
"oh... halo..."kataku kepada Yusuke dan Taiki
"kenapa kau memakai kemeja Kazuma? dan kenapa kalian basah kuyup begitu?!"
tanya Yusuke.
"sudahlah jangan berisik! aku mau kembali ke kamar dan tidur!" kata Kazuma sambil
menariku dengan tangan kanannya
"kenapa kau menarikku?" tanyaku ke Kazuma.
"kau pikir kau bisa pulang dengan keadaan begitu hah? sudahlah ikut aku dulu." kata
Kazuma. dan aku mengikuti dia saja.
"lalu bagaimana dengan kami?" tanya Yusuke.
"terserah, sudah kalian pulang saja!" kata Kazuma ke Taiki dan Yusuke.
"iih~ Kazuma genit~~ maunya berduaan aja sama Asuka-chan..."
Kazuma memandang Yusuke dengan tatapan membunuh. dan saat itu juga, Yusuke
menutup mulutnya dan pergi sesuai dengan perintah Kazuma. Taiki juga mengikuti
Yusuke dari belakang ,sebelumnya dia melambaikan tangan kepadaku dan Kazuma.
"ayo ke ruanganku." kata Kazuma
"ih~ Kazuma genit~ " kataku.
"tutup mulutmu!" teriaknya, tapi bisa kulihat telinganya memerah.
hihihi~ ternyata dia malu.. kekekeke
+ruangan no:93+
"ganti bajumu dengan ini." kata Kazuma sambil melempar sepasang piyama dan
sebuah handuk kepadaku.
"ini baju rumah sakit kan? tak apa2 kupakai?"
"sudah ganti saja.."
aku menurutinya dan masuk ke wc. aku memakai baju yang diberikan Kazuma, tak
kuduga bajunya besar sekali. tanganku sampai tenggelam saking panjang bajunya,
jadi kugulung lengan bajunya sampai ke siku-ku. dan celananya juga panjang sekali,
aku juga menggulung celananya dan kupakai sampai ke perut -_-.
saat aku keluar,aku mendapati Kazuma juga sudah mengganti baju dan handuk
menggantung di bahunya.entah bagaimana dia memakai baju dengan tangan di gips
seperti itu. dia sedang tertidur di kasurnya, dan aku berjalan ke arahnya.
kubelai rambut basahnya dan aku berbisik,"selamat tidur.."
saat aku berniat meninggalkan ruangan, Kazuma menangkap tanganku.
"tetaplah disini.. setidaknya sampai aku tertidur." katanya sambil tetap menutup
matanya.
aku hanya tersenyum dan menurutinya. aku sudah duduk di sampingnya, tapi Kazuma
masih menggenggam tanganku kuat2.
mungkin dia pikir aku akan meninggalkannya -_-
kulihat jam di dinding, GHEEE?! sudah jam 12 malam???
mati aku! mana aku tidak bawa HP lagi! (begitu Kazuma menelpon, yang kupikirkan
hanya keluar untuk mencarinya, sampai2 aku tidak membawa apapun -_-)
oh ya ampun... pasti aku akan diomeli nih.. semoga saja ayah dan ibu mengira aku
berada di kamar semalaman, jadi aku bisa kembali besok pagi masuk lewat jendela
dapur -_-
aku memperhatikan wajah Kazuma.
kulitnya begitu mulus! sial, aku saja yang perempuan tidak punya kulit semulus dia -
_-
tapi kulit mulusnya terganggu oleh beberapa lebam dan luka.
matanya yang tertutup sangat sexy waktu kuperhatikan (hehehe)
di bibirnya ada luka sobekan, sepertinya ini karena ditonjok deh.. gimana ya rasanya
ditinjok sampai bibirnya sobek begitu? ukh! memikirkannya aja aku sudah ngeri..
hoaaammm... aku jadi mengantuk deh..
aku merebahkan kepalaku di pinggir tempat tidur Kazuma, dan tanpa kusadari aku
tertidur....
***
mataku langsung terbuka saking kagetnya. jam berapa ini?! aku ketiduran!
oh tidak!!
aku lihat jam di dinding, pukul 04.30 pagi.
huff... masih sempat aku pulang dan menyelinap masuk dari jendela.
harusnya jam segini ibuku belum bangun.
aku merenggangkan badanku, dan akhirnya aku tersadar aku berada di tempat tidur.
sepertinya aku tidak tidur disini barusan? bukannya aku tidur di bangku??
akh! dimana Kazuma?!
aku negok ke kanan ke kiri mencari Kazuma.
ah, itu dia. Kazuma tertidur di sofa, dia meringkuk seperti bola. pasti dingin sekali
tidur disitu... dan aku juga bertanya2 bagaimana dia memindahkanku ke tempat tidur?
hhh.. aku benar2 mencintai orang ini! :')
aku turun dari tempat tidur dan berjalan menuju Kazuma.
"Kazuma.. hei Kazuma.. bangun, pindahlah ke tempat tidur. aku harus pulang karena
hari ini sekolah." kataku sambil mengguncang tubuh Kazuma dengan berhati2 agar
tidak menyakiti lukanya.
dia membuka matanya, dan sesegera itu dia pindah ke tempat tidur dengan gaya
berjalan ala zombie. hihihi, pasti dia ngantuk sekali.
aku mengikutinya ke tempat tidur dan menyelimutinya.
setelah menyelimuti Kazuma, aku mengganti baju dengan baju basahku yang kemarin
(sekarang sih sudah kering, soalnya kemarin kutaruh di beranda biar kering).
aku keluar dari ruangan Kazuma dan bergegas untuk pulang.
huh, semoga saja ibu belum bangun..
***
aku sudah di depan rumah sekarang.
hmm.... lampu belum menyala, berarti ibu belum bangun..
hehehe, aku beruntung hari ini. kekeke
aku memutar ke halaman belakang, dan membuka jendela dapur.
tidak dikunci, memang sih jendela di dapur kuncinya rusak. akan kuingat2 untuk
memberitahu ayah agar membetulkannya sebelum rumah kami kemalingan.
aku membuka jendela cukup lebar agar aku bisa masuk.
ugh, jendelanya tinggi sekali!
aku masuk dengan kepala duluan, dan kepalaku terbentur ujung jendela yang sakitnya
setengah mati. saat aku menaikkan kakiku, kudengar bunyi 'bret!'. dan benar saja,
celanaku sobek! ughh,, gak bisa apa aku lebih sial dari ini?!
akhirnya aku berhasil masuk tanpa membuat kegaduhan. sepertinya aku cocok nih
jadi cewekknya james bond kalo begini. kekekeke
setelah itu aku langsung menuju kamar dan merebahkan badanku di tempat tidur.
hari ini benar2 melelahkan.. sebaiknya aku tidur sebentar sebelum pergi ke sekolah,
bisa2 aku ketiduran nanti pada saat jam pelajaran -_-
sepulang sekolah nanti aku mau langsung ke Rumah Sakit ahh~ hahaha.
akh! aku lupa! aku dapat hukuman untuk membersihkan toilet guru sampai 2 minggu
ke depan. -_-
"asuka! bangun! kau harus sekolah!!" teriak ibuku.
ternyata aku ketiduran lagi barusan.. ukh, aku ngantuk sekali!
aku mandi dan memakai seragamku, lalu aku turun ke bawah untuk sarapan.
ibu dan ayahku bersikap biasa saja, sepertinya tidak ketahuan aku pergi semalam.
untunglah... tak tau jadi apa aku kalau ketahuan..
"kak Asukaa~ semalam kemana~?" bisik adikku. tubuhku mengejang mendengarnya.
"Fujimoto Akito, sebaiknya tutup mulutmu kalau tak mau mati." bisikku kepada
adikku sambil memberikannya tatapan kematian yang kupelajari dari Kazuma.
"jadi kau mengancamku? akan kuadukan ke ibu" bisik adikku. sepertinya tatapanku
tak se-ampuh Kazuma. -_-
"apa maumu?"
"akan kupikirkan dulu. sebagai upah tutup mulut, kau berhutang satu padaku. kekeke"
bisiknya. dasar bocah tengik! lihat saja nanti pembalasanku.
"aku pergi!!" teriakku. lalu aku langsung menuju sekolah.
setibanya di sekolah yang pertama kali kulakukan adalah tidur di mejaku.
Emi terus menggangguku berharap aku menceritakan kejadian kemarin, tapi aku tak
punya tenaga untuk menceritakannya sekarang. aku butuh tidur, jadi kuacuhkan saja
si Emi.
tak terasa aku tidur sampai bel istirahat.
hoaaammmmmm, tidurku nyenyak sekali barusan.
dan sekarang tenagaku sudah terisi, muahahahaha
saat jam istirahat kupakai untuk makan sambil bercerita kepada Emi.
teman2ku yang lain sibuk bermain truth or dare, tetapi aku tidak ikutan karena sudah
kapok dengan akibat dari permainan itu.
Emi hanya tercengang mendengar ceritaku dan mulai berteriak2 'kyaaa kyaa! Kazuma
keren sekalii! kyaaa kyaa kyaaa' yang membuatku sakit kuping! ukh!
"gimana dengan Yusuke?" tanyaku kepada Emi
"proot! uhuk2! hah? ada apa dengannya memang?" Emi langsung memuncratkan
makanannya dan salah tingkah.
ih.. dia kenapa deh..? -_-
"kamu suka dia kan?"
"hah? enggak kok! hahahaha"
ketahuan sekali dia suka pada Yusuke. -_-
tapi aku diam saja, abis dia salah tingkah begitu sih...
+sepulang sekolah+
inilah hari ke 2 penghukuman kami di neraka.. -_-
sepertinya baru kemarin kami membersihkan toilet ini.. kenapa sekarang sudah kotor
dan bau sekali???
apa sih yang guru2 sinting itu makan dan minum?!
ugh! ini namanya penyalahgunaan hak! dan ini juga merupakan pelanggaran norma
dengan menyuruh dua murid manis membersihkan toilet hina ini!
aku ingin ketemu Kazumaaa! huaaa Kazuma!!!
"sepulang sekolah nanti kamu mau ke Rumah Sakit ?" tanya Emi.
"iya, aku mau menjenguk cintaku. mau ikut?"
"boleh saja, aku lagi malas pulang. tapi disana ada Yusuke kaann??"
dasar perempuan picik! ujung2nya ke Yusuke juga -_-
"iya iya! dia ada kok! memangnya kamu tidak ketemu dengannya disini?"
"tidak, dia tidak kelihatan beberapa hari ini. sepertinya dia bolos deh."
iya juga ya,
semenjak Kazuma masuk rumah sakit, Aku jarang melihat Taiki dan Yusuke di
sekolah.
mereka cinta banget sih sama Kazuma sampai bolos sekolah..?
apa mereka emang malas sekolah saja? ckck. anak jaman sekarang.. -_-
akhirnya kami selesai, dan sekarang sudah jam setengah 6 sore.
WC itu memang terkutuk! kami capek sekali membersihkannya! tanganku seperti
mau patah dibuatnya!
aku dan Emi segera pergi ke rumah sakit karena takut kemalaman.
sesampainya di rumah sakit, Emi langsung nyamperin Yusuke yang sedang merokok
di luar gedung Rumah Sakit dengan beberapa temannya (termasuk Taiki).
jadinya aku masuk sendirian ke dalam gedung..
huh dasar teman gak setia kawan! masa dia meninggalkanku begitu melihat Yusuke?!
aku akan minta ditraktir sebagai balasannya. kekeke
aku naik lift menuju ke lantai 3.
sebelum menuju ke kamar Kazuma, aku pergi dulu ke tempat penjualan minum
otomatis untuk membeli beberapa soda.
ada suara orang bicara di lorong sana,aku menengok sekadar penasaran saja.
aku kaget sekali mendapati suara itu ternyata milik Kazuma dan Hyori.
Hyori? apa yang wanita busuk itu lakukan bersama Kazuma?
lalu aku melihat Kazuma memegang wajah Hyori dengan tangan kanannya.
dia mendekatkan wajahnya ke wajah Hyori dan akhirnya Kazuma mencium bibirnya.
bisa kurasakan tubuhku menegang.
tanganku mulai gemetar.
Kazuma mencium Hyori?
bukankah Kazuma membenci Hyori?
bukankah Kazuma dulu menampar Hyori karena dia mengejekku?
kenapa Kazuma melakukannya?
peganganku pada kaleng soda yang sedang kupegang melemah.
aku bahkan tak punya tenaga untuk memegang kaleng soda ini sekarang.
tubuhku menjadi lemas seketika melihat perbuatan Kazuma ini, dan hatiku amat sakit
dibuatnya.
mataku memanas, dan sebentar lagi kaleng soda ini akan lepas dari peganganku.
tapi aku tak bisa membiarkannya terjadi, apabila kaleng soda ini terjatuh, Kazuma
pasti akan sadar aku berada di sini.
+grep+
seseorang memegang tanganku. terima kasih kepadanya, kaleng soda yang kupegang
ini tidak jadi terjatuh.
orang ini membalikkan tubuhku menghadap kepadanya dan ia berkata,
"jangan dilihat.."
siapa orang ini?
aku belum pernah melihatnya sebelumnya.
dia sangat ganteng. walaupun matanya tidak ada lipatan mata, matanya terlihat besar.
alisnya tebal, bibrinya pink, hidungnya mancung, dan rambutnya amat hitam.
"kenalkan, namaku Park Han Bum. aku saudara tiri Kazuma"
CRAZY #8
"kenalkan, namaku Park Han Bum. Aku saudara tiri Kazuma."
orang ini ngomong apa sih?
Saudara tiri Kazuma?
Apa sih maksudnya???
"Kazuma menuju ke sini. pakai ini cepat!" katanya sambil melingkarkan jaketnya ke
tubuhku.
aku menurutinya, dan aku tak tahu kenapa aku menurutinya.
entah mengapa sepertinya aku sangat mempercayainya dan aku merasa seperti sudah
mengenalnya lama sekali.
aku memakai jaketnya dan ia menarik tudung jaketnya ke kepalaku.
jaketnya besar sekali, tanganku sampai tenggelam dibuatnya. dan panjangnya sampai
menutupi bokongku.
ia menarikku merapat ke tubuhnya, dan aku hanya menurut dan terdiam saja.
aku mendengar suara langkah kaki, suara langkah kaki itu pasti suara langkah kaki
Kazuma.
jangan sampai dia menyadari aku di sini.. tolong, jangan sampai dia tahu aku disini..
suara langkah kakinya makin mendekat. jantungku berdetak kencang, mungkin saking
kencangnya orang ini bisa mendengarnya.
suara langkah kaki Kazuma mendekat, sampai akhirnya dia berhenti tepat di
belakangku.
Kazuma terdiam, sepertinya dia sedang memperhatikan kami berdua.
jangan sampai dia sadar aku disini, semoga saja jaket ini cukup untuk membuatnya
tak mengenalku.
"halo... kakak." kata orang ini kepada Kazuma.
"jangan panggil aku kakak. melihatmu saja rasanya aku ingin muntah."jawab
Kazuma.
setelah berkata begitu Kazuma melangkah pergi.
dia tak menanyakan tentang aku yang sedang berada dengan orang ini.
mungkin Kazuma terlalu benci untuk peduli dengan apa yang di lakukan orang ini
sampai2 dia tak mengenaliku.
setelah aku yakin Kazuma telah pergi, aku membuat suara untuk menarik perhatian
orang ini. "ehem..."
"eh? oh iya, maaf aku lupa aku sedang bersamamu untuk sesaat." kata orang ini
"tolong tanganmu..." kataku karena orang ini masih memegang kedua tanganku dan
masih merapatkan diriku ke dirinya.
"oh! maaf-maaf.." dia terkejut dan melepaskan tanganku.
"kamu... saudara tiri Kazuma?"
"ya, aku saudara tirinya. kalau bisa, aku tidak mau bicara disini. bagaimana kalau kita
pindah tempat?"
lalu aku pergi dengannya ke kedai di depan Rumah Sakit dan aku memesan beberapa
makanan kecil.
"apa benar kamu saudara tiri Kazuma?" ulangku lagi.
"ya, benar. ayahnya menikah dengan ibuku saat aku berumur 5 tahun." jawabnya
"berapa umurmu sekarang?"
"16 tahun."
lebih muda 1 tahun dariku. umurku dan Kazuma sama, berari Kazuma sudah ditinggal
ayahnya semenjak umurnya 6 tahun?
.....
"kalau umurmu berapa?" tanyanya
"17.."
"berarti kau lebih tua 1 tahun dariku dong? hahaha, tapi kesannya aku lebih tua.
hahaha"
"yayaya, ngomong2 siapa namamu tadi? aku lupa"
"Han Bum. namaku Park Han Bum."
"Han Bum? sepertinya bukan nama orang Jepang.."
"aku memang bukan orang Jepang, aku orang Korea."
"hh.. ya, terserah saja." ledekku dengan tertawa melalui hidung.
"kamu pacar Kazuma kan? siapa namamu?"
"bagaimana kau tahu aku pacarnya?"
"tentu saja semua orang tahu. siapa namamu?
"namaku? ah,kalau begitu namaku Rebbeca Reifi Georgina Derru. aku orang
meksiko." ledekku sambil mengulurkan tangan.
"hei! aku serius!" protesnya sambil menampik tanganku
"aku juga serius!" jawabku
"aku benar2 orang Korea. asal kau tahu saja, ayah Kazuma pindah ke Korea karena
urusan dinas. dan akhirnya dia menikah dengan ibuku! dan aku lancar berbahasa
Jepang karena aku sudah tinggal dengan ayah Kazuma dari umur 5 tahun. dan dia
selalu ngomong dalam bahasa Jepang di rumah!"
"iya, iya! aku percaya! kenapa harus teriak2 sih?!"
sepertinya aku menemukan Kazuma nomor 2... -_-
"nah, siapa nama aslimu?"
"Asuka, Fujimoto Asuka."
"baiklah, aku akan memanggilmu Asuka."
"jangan sok akrab kau. jangan pangggil aku dengan nama kecilku!"
+DING~ DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HP-ku berbunyi, kulihat nama penelponnya----> 'unknown'
ini pasti Kazuma.. bagaimana ini?!
aku tidak mau mendengar suaranya.. kalau bicara dengannya aku pasti akan
mengingat kejadian tadi..
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING ~ CHA CHA CHA~+
"kenapa tidak diangkat?" tanya Han Bum.
"ehm..."
"dari Kazuma ya?" aku mengangguk.
akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat teleponnya, "ha... halo?"
"dimana kamu?! kenapa kamu tidak datang juga?!" teriak Kazuma.
mendengar suaranya membuatku mengingat apa yang diperbuatnya dengan Hyori
tadi.
".................."
"hei! kenapa kau diam saja?! halo?! hei mesum! kau dengar aku tidak?!"
"tutup saja teleponnya kalau kau tak sanggup menghadapinya saat ini." kata Han
Bum.
"heuk heuk hiks..." aku mulai menangis dan Han Bum memelukku.
***
"hahahahaha! kau serius pernah begitu?!" tawaku
"iya, aku serius! haahaha! dan kau tahu, saat aku mengunci lemarinya,aku baru tahu
kalau itu bukan Eun Joo! lalu aku dihukum berlutut dengan tangan di atas di tengah
lapangan dan membersihkan WC putra selama 1 bulan!"
saat ini Han Bum sedang bercerita tentang pengalamannya mengunci guru di lemari
kelas yang dia kira itu adalah teman sekelasnya yang bernama Eun Joo.
"hahaha! kau bodoh sekali! bagaimana kau bisa salah orang begitu?"
"badan pak Guru dan badan Eun Joo sama bila dilihat dari belakang. dan lagi pak
guru saat itu memakai kemeja putih, jadi kukira itu Eun Joo. jadi kudorong saja dia
dari belakang sampai dia masuk ke dalam lemari lalu kukunci. betapa kagetnya aku
melihat Eun Joo yang asli masuk ke dalam kelas dan dia berkata padaku,'apa yang kau
lakukan?'. saat itulah aku sadar bahwa yang kukunci di dalam lemari itu bukan Eun
Joo."
"HAHAHA! bodoh sekali kau! hahahahaaha!"
"sudah deh jangan tertawa lagi.. -_- eh? Sudah jam 11 malam ternyata.."
"apa?! jam 11 malam?!"
ya ampun, waktu sama sekali tidak terasa.
waktu terasa cepat sekali bila bersama Han Bum..
"iya sudah jam 11 malam, ayo kuantar kau pulang."
lalu aku dan Han Bum pergi meninggalkan kedai dan mengarah ke rumahku.
dia yang membayar semua makananku. hehehe
"apa yang kau lakukan di rumah sakit tadi?" tanyaku
"tentu saja mau menjenguk Kazuma, apa lagi? ayahku bilang dia sedang diopname,
dan aku sedang berada disini. jadi kupikir sekalian saja aku menjenguk saudara.
hahaha"
"oh iya, kenapa kau bisa berada di Jepang? memangnya sekolahmu sedang libur?"
"enggak, aku menemani ibuku disini. saudaranya menikah, jadi aku ikut saja. dan
sepertinya aku akan pindah sekolah kesini."
"apa? kau mau pindah sekolah kesini?"
"iya, hanya saja baru rencana.. belum tentu jadi.."
pasti asyik sekali kalau aku bisa satu sekolah dengan Han Bum..
Andai saja dia benar2 pindah.. hehehe
"oh iya, sepertinya Kazuma benci sekali denganmu. kenapa begitu?"
"oh itu karena-"
sebelum Han Bum menyelesaikan kata2nya ada orang yang berteriak,
"FUJIMOTO!!!"
mendengar namaku dipanggil, aku menoleh ke belakang ,"Taiki??"
Taiki memegang tanganku dan berkata,"kau darimana saja? kamu tidak tahu Kazuma
mencarimu sejak sore tadi?! dia keluar dari Rumah Sakit dengan keadaannya yang
begitu, padahal dia masih belum boleh keluar karena keadaannya bertambah parah
semenjak dia keluar hujan2an untuk menemuimu itu."
"apa? sekarang dimana dia?" tanyaku
"aku tidak tahu, semua anak sedang mencari Kazuma sekarang... Han Bum...?"
kata Taiki, dia baru sadar akan keberadaan Han Bum.
"oh, halo kak Taiki..."
"jangan berani kau sebut namaku." kata Taiki sambil menarikku dari sisi Han Bum.
"Fujimoto.. apa yang kau lakukan dengan anak ini?!"
"aku.. aku Cuma.."
"kamu tak tahu apa yang diperbuatnya kepada Kazuma?!"
"kamu kenapa sih Taiki?! kenapa kamu teriak2? dan aku tidak ngapa-ngapain
dengannya, jadi kau jangan berpikir yang aneh2!" teriakku sambil menarik tanganku
dari genggaman Taiki.
"ayo ikut aku." kata Taiki sambil menarik tanganku lagi
"tidak! lepaskan aku!" berontakku kepada Taiki.
"lepaskan dia, dia bilang dia tak mau ikut denganmu." kata Han Bum sambil menarik
tanganku yang satunya.
"tutup mulutmu bocah! pergi dan matilah sana!" balas Taiki. aku tak pernah melihat
Taiki semarah ini, entah kenapa dia amat membenci Han Bum.
"kau yang sebaiknya tutup mulut dasar berengsek."
"apa katamu?!" teriak Taiki.
Taiki melepas tanganku dan langsung menyerbu Han Bum.
Taiki melepaskan beberapa tonjokan ke wajah Han Bum, aku terdiam saking
shocknya.
sekarang Han Bum berada di bawah Taiki yang terus menerus menonjok wajahnya.
akhirnya aku terlepas dari rasa shock-ku dan aku berlari ke arah Taiki dan berusaha
menolong Han Bum.
"TAIKI! HEI TAIKI! BERHENTI! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriakku
sambil memeluk Taiki dari belakang berusaha memisahkannya dari Han Bum.\
"TAIKI!!!" teriakkanku akhirnya berhasil membuat Taiki berhenti. aku langsung
menuju ke Han Bum dan berusaha membantunya.
"kamu kenapa sih Taiki!? kamu sudah gila?!" teriakku kepada Taiki.
wajah Han Bum benar2 babak belur.
bibirnya sobek akibat pukulan yang bertubi2, hidungnya berdarah, mata kanannya
membengkak, dahi dan pipinya terluka
serta lebam.
"Fujimoto! kenapa kau membelanya?! dia itu licik, tak seperti kelihatannya!"
"lalu bagaimana denganmu yang tiba2 memukulnya?! apa itu tak bisa disebut licik!?"
"hentikan semua." kata seseorang yang akhirnya kutahu adalah Kazuma.
Kazuma? sejak kapan dia berdiri disana? aku tidak melihatnya sejak tadi.
Kazuma benar2 acak2an. dia keringatan dan bajunya amat kotor, sepertinya dia
langsung mencari2ku setelah kejadian di telepon itu sampai sekarang.
"hentikan semua ini. Dan Taiki, pulanglah dan bilang kepada yang lain untuk berhenti
mencariku ataupun mencari Asuka."
"tapi-" Taiki baru saja mau protes sampai akhirnya Kazuma memberikan pandangan
mautnya.
"pulang.kataku." kata Kazuma, dan Taiki menurut.
setelah Taiki pergi, Kazuma mengalihkan pandangan matanya kepadaku.
dia hanya melihatku dan jaket yang kupakai. pada saat itulah aku baru sadar bahwa
aku masih memakai jaket Han Bum.
"apa yang kau lakukan bersamanya?" tanya Kazuma. Tatapan matanya dingin.
"apa? apa yang kulakukan? bukannya aku yang seharusnya bertanya begitu? apa yang
kau lakukan berasama Hyori?"
"apa yang kulakukan? aku tidak melakukan apa2."
"kau menciumnya dan kau berkata kau tak melakukan apa2? heh, lucu sekali kau!"
"aku tak perlu menjelaskan apa2 tentang itu."
"dan aku juga tak perlu menjelaskan apa2 tentang ini!" teriakku kepada Kazuma
dia terdiam sejenak dan akhirnya berkata, "kuberi kau satu kesempatan lagi Fujimoto
Asuka. lepaskan bajingan itu dan kemarilah." kata Kazuma mengajakku untuk pergi
ke sampingnya dan meninggalkan Han Bum.
"................" aku hanya terdiam saja
"aku akan memberikanmu satu kesempatan lagi. mana yang kau pilih, aku? atau dia?"
".............."
Kazuma tertawa lewat hidung lalu berkata," jadi begitu...? heh, hahaha. Park Han
Bum, lagi2 kau berhasil merebut milikku. kau pasti senang sekali."
setelah itu Kazuma pergi meninggalkanku dan Han Bum.
'berhasil merebut milikku' ?? apa yang Kazuma maksud?
CRAZY #9
'berhasil merebut milikku' ??? apa maksud Kazuma mengatakan iu kepada Han Bum?
apa yang sebenarnya Han Bum rebut dari Kazuma?
kenapa Kazuma dan Taiki amat membenci Han Bum?
"ugh...."Han Bum mengerang
akhirnya aku kembali sadar dan beralih kepada Han Bum,
"kamu tak apa2?" tanyaku kepada Han Bum sambil membantunya berdiri.
"ak- aku tidak apa2.."
aku mengalungkan tangan kanan Han Bum di leherku agar dia bisa berdiri.
lalu aku membantunya berjalan.
"kau mau kuantar ke rumah sakit?" tanyaku kepada Han Bum
"ah, tidak perlu.. luka seperti ini dibawa tidur juga sembuh.."
sepertinya Han Bum sudah biasa dengan luka seperti ini.. -_-
yah, tidak heran sih....
"terserah apa katamu, tapi yang pasti biarkan aku mengobati wajahmu dulu." kataku
"baiklah, tapi obatnya...?"
"obat? oh, aku selalu membawa obat."
aku mengorek tasku dan kukeluarkan kotak P3K ukuran mini milikku, lalu
kupamerkan di depan wajah Han Bum.
"kau selalu membawa barang begituan? kau pasti sering terluka ya?"
aku tak menjawab, aku hanya tersenyum saja.
tentu saja aku harus membawa kotak seperti ini, semenjak mengenal Kazuma
sepertinya benda seperti ini amat dibutuhkan dalam keadaan yang tak terduga.
lalu aku duduk dengan Han Bum di taman dekat Rumah Sakit dan aku mengobati
luka2 di wajahnya.
"kenapa kau baik sekali kepadaku?" tanya Han Bum.
"mana mungkin aku meninggalkan orang yang terluka, dasar bodoh."
"lalu, kenapa kau tak pergi kepada Kazuma tadi?"
"itu.. itu karena...."
"apapun itu.. terimakasih karena kau tak meninggalkanku." katanya sambil tersenyum
kepadaku.
senyum Han Bum benar2 manis dan tulus.. benar2 menyilaukan maksudku.
jantungku sempat berdegup cepat dibuatnya, bagaimana caranya dia melakukan itu?
aku akan mencoba tersenyum seperti itu kapan2, siapa tahu orang akan terbuai seperti
aku terbuai oleh Han Bum.. kekeke
aku mengobati muka Han Bum dengan kapas yang berakohol,dia hanya diam saja dan
sesekali memberikan ekspresi kesakitan.
tidak seperti Kazuma.. Kazuma pasti akan meneriakiku..
dia pasti akan mengoceh selama aku mengobati lukanya sambil beberapa kali melirik
ke arahku..
wangi colognenya pasti akan menggelitik hidungku dan membuatku memimpikannya
sepanjang tidurku..
berhenti Asuka! jangan mengingat Kazuma lagi!
"he- hei! kamu kenapa?" tanya Han Bum kepadaku
"uh? huh? a- apa maksudmu?" tanyaku bingung kepadanya
"kamu menangis..."
"apa? ah, hahaha.. aku tidak menangis kok.. heuk heuk hiks...."
aku sangat merindukan Kazuma,
aku sangat merindukan Kazuma sampai di titik dimana aku sulit bernafas.
tak kuduga aku bisa begitu merindukannya,
aku sangat ingin melihat wajahnya, mendengar suaranya, mencium aroma cologne
nya...
tiba2 Han Bum memelukku dan berkata, "tak apa... menangislah saja sekarang.
dengan kau menangis sekarang, kau dapat tersenyum untuk besok.. lepaskan saja
semuanya."
aku menangis sejadi-jadinya di pelukan Han Bum entah sampai berapa lama.
Kazuma... aku merindukanmu....
***
"apa2an kau?! bagaimana bisa kamu begitu jorok! bajuku penuh dengar ingusmu!"
protes Han Bum kepadaku. kami sedang dalam perjalanan pulang ke rumahku (Han
Bum mengantarku)
"kan kamu sendiri yang bilang untuk melepaskan semuanya! ya sudah aku lepaskan
semuanya! jadi kamu jangan protes." jawabku.
Han Bum berkata begitu lantaran jijik karena aku membuang ingus di bajunya disaat
aku menangis tadi. hahaha, habis hidungku sudah mampet banget, jadi sekalian saja.
hahaha XDD
"aku takkan meminjamkan badanku lagi kepadamu.."sesalnya
"aku sih tidak apa2, masih banyak cowok yang mau meminjamkan badannya
padaku."
"cewek macam apa kamu.... -_-"
"jangan kurang ajar! aku masih lebih tua daripada kamu!" kataku sambil menjambak
rambut Han Bum sampai kebawah.
+kraaak!+ O_O!
Leher Han Bum berbunyi karena saking kencang aku menarik rambutnya
"ADUH!" teriaknya
"oh ya ampun! Han Bum! maafkan aku! hei kamu gak kenapa2?!"
"leherku! leherku patah! aouw! sini kamu! akan kubalas!" katanya kepadaku sambil
tangan yang satunya memegang lehernya dan yang satunya lagi berusaha
menangkapku.
kulihat dari sudut mataku ternyata rumahku sudah kelihatan.
jadi sebelum Han Bum dapat membalasku, aku lari sekencang2nya dan berteriak
"HAHAAHA! SAMPAI KETEMU LAGI! HAHAHA! RASAKAN!" lalu aku masuk
ke rumah dan meninggalkan Han Bum.
begitu masuk ke dalam rumah, ternyata orang tuaku sudah menungguku.
aku dimarahi habis2an karena pulang malam tanpa pulang terlebih dahulu sehabis dari
sekolah. dan ibuku menghukumku untuk membersihkan toilet saat itu juga.
ibuu! ini kan sudah malaammm! sudah pagi malah!
akhirnya aku selesai membersihkan toilet pukul 1.30 pagi dan aku langsung tidur
tanpa mandi ataupun mengganti baju seragam dan jaket Han Bum yang masih kupakai
ini..
***
tidurku semalam cukup nyenyak, mungkin karena aku benar2 kecapekan semalam.
tapi tetap saja waktu aku bangun aku ngantuk sekali..
tidurku tak pernah cukup beberapa hari ini..-_-
oh ya ampun, semalam aku lupa mengembalikan jaket Han Bum.
akan kukembalikan begitu bertemu dengannya lagi. tapi kalau tak bertemu lagi, akan
kusimpan jaket ini sebagai souvenir.. kekeke, jaketnya bagus soalnyaa.. kekeke
aku berangkat ke sekolah, dan sesampainya di sekolah Emi langsung menerorku
dengan banyak pertanyaan.
"kamu sudah gila?! kemana kau kemarin?! jantungku hampir berhenti melihat
Kazuma yang tiba2 mengamuk ingin keluar dari Rumah Sakit. ada 4 orang lebih yang
menahannya, tapi dia kuat sekali dan dia berhasil kabur! dia bilang dia mau
mencarimu dan membunuh orang yang bersamamu! jantungku berhenti saking
kagetnya! ya ampun.."bisik Emi kepadaku.sepertinya Emi lupa kita sedang dalam jam
pelajaran -_-
lalu aku menceritakan semuanya kepada Emi tentang kejadian kemarin.
wajah Emi menyimak ceritaku amat serius dan sesekali mulutnya terbuka saking
kagetnya.
"jadi kau bertemu dengan saudara tiri Kazuma? dia ganteng tidak?" bisiknya
semangat
"tentu saja dia ganteng. tapi aku lebih suka wajah Kazuma. hahaha"
"oh ya ampun, kenapa sih kau bisa ketemu yang ganteng2 semua? lalu kenapa Taiki
dan Kazuma amat membenci Han Bum?"
"kalau itu.. aku sendiri juga tidak tahu kenapa.."
+TING~TONG~TING TONG~ TING TONG TING TONG~+
bel istirahat berbunyi. sungguh tak terasa ternyata sudah istirahat saja.
mungkin karena jam pelajaran ini kupakai untuk mengobrol kali ya? jadinya tidak
berasa.. kekeke
seperti biasa, aku dan Emi langsung menyerbu ke kantin untuk membeli makanan
sebelum kami kehabisan. saat kami berlari menuju ke kantin, aku menabrak
seseorang.
ternyata orang yang kutabrak itu Taiki.
"eh maaf maafkan aku."kataku sambil menunduk-nundukkan kepalaku.
Taiki hanya memandangku dengan dingin lalu pergi melewatiku.
"kenapa dia?" tanya Emi kepadaku.
"aku tidak tahu. mungkin dia masih marah kepadaku karena kejadian kemarin..."
kenapa Taiki bersikap begitu padaku..?
sebenarnya apa sih yang membuat Taiki maupun Kazuma begitu membenci Han
Bum?
semua ini benar2 membingungkan! membuatku hampir gila!
sisa istirahat dan pelajaran kupakai menerka2 apa yang sebenarnya terjadi diantara
Kazuma dan Han Bum.pikiranku berputar2 sampai tak ada satupun dari pelajaran
yang dijelaskan masuk ke dalam kepalaku.
"hei Asuka! lihat! ada cowok ganteng banget disitu! tapi kenapa mukanya banyak
plester begitu ya?" bisik Emi memecah pikiranku.
"dimana?" tanyaku.
"itu disitu, yang bersandar di gerbang belakang itu." kata Emi sambil menunjuk2
keluar jendela.
"Ha- Han Bum...? apa yang dilakukannya disini...?"
"itu Han Bum? yang benar saja! dia cakep sekali! tapi masih cakepan Yusuke sih..
tapi dia cakep sekali!"
sepertinya Han Bum melihat ke arah jendela kelasku, lalu dia melambaikan tangannya
sambil tersenyum. aku balas melambai.
"ya ampun! cowok itu melambai kepadaku!" bisik cewek yang duduk di depan
mejaku.
"tidak! dia melambai kepadaku!" kata yang satunya lagi
mereka saling berebut tentang siapa yang dilambaikan oleh Han Bum.. dasar anak
jaman sekarang... -_-
"hei Asuka! lihat! itu Taiki dan Yusuke! mereka mendatangi Han Bum dengan
membawa anak2 yang lain!" bisik Emi kepadaku.
aku langsung melihat keluar begitu Emi berkata begitu. dan benar saja, itu Taiki dan
Yusuke. membawa beberapa pengikutnya menghampiri Han Bum.
aku merasakan bahwa suasananya mulai tak enak, aku harus cepat2 keluar untuk
menolong Han Bum.
aku mengangkat tanganku dan berteriak, "mohon izin pak guru! aku ingin berak!
sudah tidak tahan lagi!" kataku kepada pak guru.
setelah berkata begitu aku langsung berlari keluar. aku berlari seperti wanita sinting,
setiap orang yang melihatku berlari memandangku keheranan. dan aku beberapa kali
hampir terjatuh saat menuruni tangga.
akhirnya aku sudah dapat melihat Han Bum dan anak2 lain. disitu Han Bum sedang
digiring oleh 4 orang lebih untuk dibawa ke tempat lain.
aku langsung berlari ke arah Han Bum dan menarik tangannya.
"ja-jangan apa-apakan dia! hosh hosh hosh" kataku kepada mereka sambil mencoba
mengatur nafasku kembali.
aku berdiri di antara Han Bum dan yang lainnya dengan posisi melindungi Han Bum.
"sebaiknya kau pergi dari sini Fujimoto.. ini bukan urusanmu." kata Taiki kepadaku
"betul Asuka-chan.. lebih baik kamu pergi saja.." kata Yusuke kepadaku juga.
"ti-tidak! hosh hosh hosh... kau tak boleh membawanya! kalau kau mau
membawanya, habisi aku dulu!" teriakku kepada Taiki dan Yusuke
"hei Taiki, bagaimana ini..? dia ceweknya Kazuma.. masa kita harus
menyingkirkannya?" tanya salah satu dari pengikut Taiki.
Taiki mengacuhkannya dan berkata," hei bocah.. tidakkah kau malu harus dilindungi
wanita..?"
"tentu saja aku malu, tapi aku lebih malu lagi membawa banyak orang untuk
menghabisi satu anak yang lebih muda dariku." sindir Han Bum kepada Taiki.
"sebaiknya jaga mulutmu. dan hari ini kau kubiarkan lolos hanya karena aku masih
menghormati Fujimoto yang melindungi anak bayi sepertimu. sebaiknya kau ingat
itu."
setelah berkata begitu, Taiki dan Yusuke pergi lalu pengikut2nya juga mengikutinya.
"apa yang kau lakukan disini?" tanyaku kepada Han Bum.
"tentu saja untuk bertemu denganmu. aku tak punya teman main selain kamu disini."
jawab Han Bum.
"tapi aku belum pulang sekolah. dan lagi aku harus membersihkan toilet guru
sepulang sekolah."
"ya sudah, akan kutunggu sampai kau pulang."
"memangnya kenapa kau mau menemuiku?"
"untuk mengambil jaketku tentu saja."
"cuma karena itu? "
"tentu saja! kau tak tahu berapa harga jaket itu?"
"yayaya, terserah apa katamu. aku akan menemuimu disini pukul 5 sore. dan
sebaiknya kau jangan menungguku di sini, bisa2 Taiki datang lagi."
"aku tak takut kepada Taiki."
"terserah... pokoknya kau jangan tunggu disini atau aku takkan menemuimu."
"yaya baiklahh...." kata Han Bum. lalu dia pergi dan aku kembali ke kelas.
+sepulang sekolah+
"WC ini benar2 terkutuk! bagaimana bisa WC kembali kotor dalam waktu hanya satu
hari?! menyebalkaaaaannn!!!!!" jeritku.
"sudah. tutup mulutmu dan kerjakan sajalah..." kata Emi.
sekarang sudah pukul 4.30 sore. berarti 30menit lagi Han Bum akan datang untuk
menemuiku.
"aku harus cepat2 menyelesaikan ini. anak sinting itu akan datang sebentar lagi."
gumamku
"apa?! nanti kau mau bertemu dengan Han Bum??" tanya Emi
"iya, aku harus mengembalikan jaketnya. sepertinya jaketnya mahal sekali..-_-''
"hei.. kau suka kepadanya?"
"kau gila? tentu saja tidak. dia sudah kuanggap adikku sendiri. yah, kalau aku
menikah dengan Kazuma dia otomatis akan jadi adikku juga sih.. kekeke"
"bukannya kamu lagi berantem sama Kazuma?"
"ukh... untuk sesaat aku lupa.. aku sendiri juga tak tahu sebenarnya kami masih
pacaran atau tidak semenjak kejadian kemarin.."
"itu salahmu bodoh! kenapa kau tak meninggalkan Han Bum saja kemarin dan beralih
ke Kazuma!"
"bisa2nya kau bilang begitu! mana mungkin aku pergi ke Kazuma setelah aku melihat
dia mencium rubah betina itu?!"
"tapi sepertinya Kazuma bukan orang yang seperti itu.. pasti dia ada alasan tersendiri
mengapa dia mencium Hyori.. yah, walaupun Hyori mantan pacar Kazuma sih- uph"
Emi membungkam mulutnya sendiri, sepertinya dia kelepasan ngomong.
"ap.. apa katamu? Hyori mantan pacar Kazuma?! tapi bagaimana bisa dan kau tahu
dari mana??"
"..........." Emi diam saja dan mengalihkan pandangannya dariku, dia berpura2 seakan
tak mendengarku.
"kalau kau tidak menjawab, akan kukirim fotomu yang sedang mengupil ke Yusuke
sekarang juga."
"........'' Emi tetap diam saja. tapi bisa kulihat dia mulai berkeringat.
"oh? kau memutuskan untuk diam? baiklah, akan kukirim" aku mengambil Hpku dari
kantong rok-ku dan mulai bersiap untuk mengirim gambar, tapi Emi mencegahku.
"ah! bagaimana bisa kau mengancam temanmu seperti itu?!" teriaknya.
"bagaimana bisa kau menyembunyikan sesuatu dari temanmu?!" teriakku balik.
"baiklah! baiklah! akan kuceritakan! tapi hapus fotoku itu dari Hpmu!"
"iya2..." kataku sambil berpura2 menghapus gambar, padahal aku tak menghapus
gambarnya. aku tahu gambar ini akan bergun lagi suatu saat nanti. kekekeke
"iya.. jadi si Kazuma itu pernah pacaran sama Hyori selama 2 tahunan. tapi dia putus
dengannya karena Hyori menyukai lakii2 lain dan memutuskan Kazuma. hanya itu
yang kutahu."
"kini masuk akal mengapa Kazuma mencium Hyori kemarin.." gumamku
"apa maksudmu?" tanya Emi.
"ya, jelas kan? Kazuma pasti masih menyukai Hyori selama ini."
"tidak mungkin ah! dia kelihatan amat menyukaimu!"
"......." aku diam saja. aku tak tahu harus menjawab apa.
aku harap itu benar bahwa Kazuma benar2 menyukaiku. tapi bila kupikir, sepertinya
mustahil orang sekeren Kazuma bisa menyukaiku.
dan bila dipikir dengan logika, pasti Kazuma akan memilih Hyori.
secara Hyori lebih cantik dan sangat populer dibandingkan aku... -_-
ukh.. kenapa aku jadi merendahkan diri sendiri begini sih?!
akhirnya kami selesai membersihkan toilet, dan itu sudah pukul 05.30 sore..
aku langsung keluar dan meninggalkan Emi, karena Han Bum pasti sudah
menungguku sejak tadi.
"Han Bum!" teriakku.
Han Bum sedang bersandar di pagar menungguku. sepertinya sudah sejak tadi dia
disitu.
"lama sekali..." kata Han Bum
"maafkan aku.. WC itu lebih parah daripada peternakan sapi. kau harus melihat betapa
kotornya WC itu.. -_-"
"oh ya sudah, ayo kita cari makan. aku lapar sekali."
"hah? makan? kukira kamu mau mengambil jaketmu, jaketmu ada di rumahku."
"kau harus bertanggung jawab dulu karena sudah membuatku kelaparan setengah
mati. jadi sebelum mengambil jaketku di rumahmu, kau harus menemaniku dulu hari
ini."
"apa-apaan ka-" sebelum aku bisa protes, Han Bum menarikku pergi.
"ayo cepat! hari ini aku yang traktir" kata Han Bum.
kekeke, okelah aku ikut. mumpung di traktir... kekeke
kami pergi ke MCD dekat sekolahku. disana ramai sekali dengan anak2 dari berbagai
SMA. aku mencari tempat duduk di pojok (aku tidak suka tempat yang terlalu ramai,
jadi tolong jangan pikir aku mau ngapa-ngapain Han Bum di pojokkan) sedangkan
Han Bum memesan makanan.
"ini dia makanannya." kata Han Bum sambil meletakkan nampan berisi 2 Hamburger,
2 kentang goreng, 4 ayam goreng, dan 3 soda.
"banyak sekali.. kau mau menghabiskan ini semua?" tanyaku
"tentu saja tidak. tapi aku tahu kau yang akan menghabiskan semuanya."
sial.. bagaimana dia tahu kalau aku berencana menghabiskan makanan ini??
benar saja, 2/3 dari makanan yang ada akulah yang memakannya.
"ah~ kenyangnya! terimakasih makanannya Han Bum!" kataku
"sudah kuduga kau yang akan menghabiskannya...-_-" gumamnya
"tutup mulutmu! akh, aku mau ke toilet."
"sehabis makan kau mau buang kotoran?? kini kutahu kenapa badanmu kurus sekali
walaupun makanmu seperti kuli. pencernaanmu lancar sekali!"
kutarik rambutnya Han Bum dan aku berkata," jangan berkata begitu. aku masih lebih
tua daripadamu tahu!"
sebelum Han Bum bisa protes lagi, aku cepat2 meninggalkannya ke toilet.
ukh, aku tak tahan lagi. perutku sakit sekali.
kata2 Han Bum ada benarnya juga sih...-_-
dan aku benci mengakuinya...-__-
aku langsung cepat-cepat masuk ke toilet dan menyelesaikan urusanku karena sudah
tak tahan lagi.
"ah~ lega~" gumamku
ada suara segerombolan gadis memasuki toilet, mereka cekikikan seperti cewek2
menyebalkan. bagaimana bisa mereka begitu ribut di toilet? aduh aduh.. anak jaman
sekarang..
aku keluar dari toilet karena sudah menyelesaikan urusanku dan berjalan ke arah
wastafel untuk cuci tangan.
"akh!" teriak salah satu gadis sambil menunjukku, yang akhirnya aku sadar itu adalah
Hyori.
"ghee?? rubah betina?" kagetku juga.
"siapa yang kausebut rubah betina?" tanya Hyori
"haha, yang merasa saja." candaku
"oh begitu ya? hahaha! lucu sekali! oh iya, kau pacarnya Kazuma kan? siapa
namamu? hm.. ah! Fujikawa! aku ingat!" kata Hyori, dan teman2nya cekikikan
mendengar kata2 Hyori. apa deh yang lucu...? = ='
"namaku Fujimoto" kataku sambil mencuci tangan. aku malas melihat wajah cewek
yang satu ini. walaupun kuakui dia cantik sekali...-_-
"yayaya, terserah saja. oh ya FUJIMOTO, kulihat kau sedang bersama adik Kazuma..
sudah mendapat kakaknya, kamu mau embat adiknya juga? cewek macam apa
kamu?"
"lebih baik tutup mulutmu kalau tak mau mati." jawabku tetap sambil mencuci tangan
berusaha mengabaikan wanita ini.
"sok sekali ucapanmu itu... kau sudah merasa hebat berpacaran dengan Kazuma? kau
takkan bisa pacaran dengannya kalau aku tidak memutuskan dia, seharusnya kau tahu
itu. dan sekarang, aku berniat mengambil kembali milikku yang sudah jatuh ke tangan
wanita kampung sepertimu."
Asuka... santai.. santai...
jangan sampai kau lepas emosi disini..
rubah betina ini hanya berusaha membuatmu marah saja Asuka.. tahan dirimu!
"kok bisa ya? Kazuma mau dengan wanita jelek seperti dia? hahaha"
katanya kepada teman2nya, teman2nya ikut2an tertawa.
aku tahu dalam waktu 3 detik aku akan meledak. jadi aku harus cepat2 meninggalkan
rubah betina ini sebelum aku lepas kendali.
(kau tahu kan apa yang kuperbuat kalau aku lepas kendali? aku sudah pernah lepas
kendali di hadapan Kazuma dan di hadapan cowok SMA Higashi, dan akibatnya
cukup fatal)
"dan kau tahu...?" kata Hyori
3 detik sebelum aku meledak..........
"saat Kazuma menciumku rasanya seperti strawberry..."
2 detik sebelum aku meledak..........
"dia benar-benar pintar mencium...."
1 detik sebelum aku meledak...........
"sayang sekali Kazuma memilih untuk menciumku daripada mencium pacarnya
sendiri.. maklumlah, KAMU.JELEK.SIH."
0 detik!............................
+BUAKH!!!!!!!!+
tak kusangka kepalan tanganku terbang mendarat di wajah cantik nan mulus Hyori.
tepatnya di hidung kecilnya itu!! aku kaget sekali aku benar2 lepas kendali!
"KYAAAAA! HYORI-CHAN!!!!!"
"APA2AN KAMU?!"
"HYORI-CHAN! HIDUNGMU BERDARAH!"
teman2 Hyori benar2 panik akan apa yang kuperbuat.
dan aku tahu, INI ADALAH SAATNYA UNTUK KABUR!
ini adalah saatnya aku kabur sebelum teman2 Hyori mengalihkan perhatiannya
kepadaku dan mengeroyokku.
sekuat-kuatnya aku, aku juga tak mungkin menang menghadapi 5 orang sekaligus -_-
jadi aku lari untuk menyelamatkan hidupku.
"PEREMPUAN BUSUK ITU KABUR! KITA HARUS MENGEJARNYA!"
"TAPI BAGAIMANA DENGAN HYORI-CHAN? DIA TAK SADARKAN DIRI
MELIHAT DARAHNYA SENDIRI!"
sepertinya keributan yang kuhasilkan parah juga, jadi aku harus mengajak Han Bum
pergi dari sini sebelum aku tertangkap.
"kenapa kau lama sekali? dan kenapa kau lari2 seperti itu?" tanya Han Bum kepadaku
aku mengambil tas sekolah yang kuletakkan di bangku sebelah Han Bum dan menarik
tangan Han Bum,"tak ada waktu menjelaskan! ayo pergi!" teriakku
sepertinya Han Bum menyadari adanya sesuatu yang tidak beres, jadinya dia
mengikutiku berlari sambil aku tetap memegang tangannya.
"APA?! KAU MENONJOK HYORI?! HYORI DARI SMA SAKURA ITU??" tanya
Han Bum kepadaku sambil kami terus berlari.
aku tak tahu bagaimana Han Bum bisa mengenal Hyori, dia bahkan tahu sekolahnya
di mana. padahal aku saja yang tinggal disini tidak tahu dia sekolah dimana.
"Kamu tak tahu? dia itu punya banyak peggemar karena wajah cantiknya itu! tak lama
lagi Hyori pasti akan menyuruh para pengikutnya itu untuk menghabisimu!" kata Han
Bum lagi.
aku tak tahu Hyori separah itu. asik sekali ya punya wajah cantik?
hanya dengan wajah cantik dia bisa mendapatkan pengikut seperti itu.
aku ngeri dengan apa yang harus kuhadapi kedepannya, jadi aku diam saja dan tidak
menjawab Han Bum dan terus berlari.
"hosh..hosh.. hosh,... sepertinya kita sudah cukup jauh berlari... hosh hosh..."
kataku sambil mencoba mengatur nafasku kembali.
"kau benar2 sudah gila."kata Han Bum. aku tak tahu bagaimana caranya nafasnya
tidak tersengal2 seperti aku padahal kita sudah berlari cukup jauh.
"tu... tutup mul.. mulutmuh! hosh, hosh..."
"kenapa sih kamu bisa begitu marah kepadanya..? yah, dengan pribadi busuknya itu
aku bisa mengerti sih kenapa kamu marah..."
aku tidak menjawab pertanyaan Han Bum karena aku terlalu capek untuk bicara dan
juga aku tak mau mengakui kalau...
yah jujur saja.... aku cemburu mendengar pernyataan si rubah betina itu tadi...-_-
(tolong jangan tertawa, kalian pasti pernah cemburu kan...? -__- )
setelah istirahat sebentar, aku dan Han Bum berjalan mengarah ke rumahku.
setelah berjalan sebentar rumahku sudah mulai kelihatan.
"sebenarnya, tentang aku menemuimu untuk mengambil jaket hanya alibi saja.."
gumam Han Bum
"hah? apa?" tanyaku, aku tak mendengar jelas karena dia bicara dengan volume kecil.
"sebenarnya.." baru saja Han Bum ingin melanjutkan kata2nya, tapi aku
memotongnya.
"Ta... Taiki...?
itu Taiki. Taiki sedang berjongkok sambil merokok di depan rumahku.
aku cepat2 berjalan menuju ke arahnya.
"Taiki? apa yang kau lakukan disini?" tanyaku
"bisa kita bicara berdua?"
"baiklah, tapi tunggu aku masuk ke dalam sebentar untuk mengambil jaket Han
Bum."
mendengar nama Han Bum keluar dari mulutku, ekspresi Taiki sedikit berubah.
"ah, tidak usah! aku akan mengambilnya kapan2! sebaiknya aku pulang dulu, selamat
malam Asuka, selamat malam kak Taiki."
Taiki langsung memasang ekspresi jijik begitu namanya keluar dari mulut Han Bum.
dan aku tidak mengerti, kenapa Han Bum memanggil Taiki dengan embel2 'kak' dan
tidak denganku? -_- bocah tak sopan...
"kenapa kau bisa bersamanya?" tanya Taiki jijik
"aku meminjam jaketnya kemarin tapi aku lupa mengembalikannya. katanya kau mau
bicara? bicara tentang apa?"
"aku ingin bicara tentang Kazuma. dan aku akan bercerita kenapa kami amat
membenci Han Bum..."
"apa?! hei! siapa itu?! hei Asuka! jawab aku! dimana kau sekarang?! dan suara siapa
itu?!"
kata Kazuma, sepertinya Kazuma mendengar apa yang diucapkan Han Bum.
"tutup saja teleponnya." kata Han Bum lagi.
"ap- apa?! hei, aku tidak bercanda, dimana kau sekarang?! jawab ak-" sebelum
Kazuma menyelesaikan kata2nya, aku mencabut baterai dari Hp-ku.
aku hanya menatap mata Han Bum lekat-lekat. adegan Kazuma dan Hyori berciuman
terus berputar-putar di kepalaku.
"tenanglah, kau akan baik2 saja." kata Han Bum sambil memegang wajahku.
CRAZY #10
"aku akan menceritakan kepadamu tentang Kazuma. Dan aku akan menceritakan
kenapa kami sangat membenci Han Bum." Kata Taiki kepadaku.
Setelah berkata begitu, Taiki mengajakku ke taman di dekat rumahku. Tepatnya
tempat dimana aku mengobati punggung Kazuma dulu. Aku ingin tahu apakah
keadaan punggung Kazuma sudah membaik atau belum...
"kau sudah tahu bukan bahwa Han Bum adalah saudara tiri Kazuma?" Tanya Taiki
memecah konsentrasiku.
"ya aku sudah tahu, ayah Kazuma menikah dengan ibu Han Bum."
"itu benar. Dulu sebelum Kazuma tinggal bersama ibunya, dia tinggal bersama
ayahnya. Ayahnya sangat menyayangi Kazuma, dan ia membawa Kazuma yang
berumur 3 tahun pergi bersamanya ke Korea setelah terjadi perceraian dengan ibu
Kazuma."
Aku diam saja dan menyimak cerita Taiki.
"Kazuma amat bahagia bersama ayahnya sampai pada akhirnya ayahnya menikah
dengan ibunya Han Bum pada saat ia berumur 6 tahun. Kazuma merasa ayahnya lebih
menyayangi Han Bum dari pada dia, dan ayahnya juga lebih perhatian kepada Han
Bum yang 1 tahun lebih muda daripada dia itu. Karena merasa dibedakan, akhirnya
Kazuma memutuskan untuk tinggal bersama ibunya saat ia berumur 8 tahun.
Ibunya memang memberikan Kazuma segalanya, maklumlah ibunya sangat kaya
raya.
Walaupun ibunya memberi Kazuma segalanya, ibunya sama sekali tak mempedulikan
Kazuma. Dia sangat sibuk bekerja, dia hanya pulang 3 bulan sekali. Aku mulai
mengenal Kazuma saat dia masuk ke SMP yang sama denganku, tetapi dia anak yang
amat tertutup, dia sama sekali tidak mempedulikan kami yang berusaha
mendekatinya. tetapi semua itu berubah sampai Kazuma berumur 14 tahun. Kazuma
mulai membuka dirinya kepada kami dan akhirnya kami mulai akrab.
Saat berumur 14 tahun Kazuma berpacaran dengan Hyori. Kamu tahu Hyori kan?"
Tanya Taiki kepadaku, dan aku mengangguk.
"ya, dia sangat menyayangi Hyori. Bisa kulihat itu. Dan pada saat itu Kazuma juga
cukup akrab dengan Han Bum. Han Bum datang ke Jepang dengan tujuan untuk
liburan pada saat itu. Dan kami juga menganggap dia seperti adik kami sendiri,
sampai pada akhirnya dia merebut Hyori dari Kazuma dan berpacaran dengannya.
Dan sejak saat itulah kami membenci Han Bum. Dia bukan hanya merebut ayah
Kazuma saja, tapi dia juga merebut Hyori yang amat dicintai oleh Kazuma. Jadi
sebaiknya kau berhati2 dengan Han Bum. Dia itu licik, tak seperti kelihatannya.
Kuharap kau menyadari itu Fujimoto."
Aku hanya tercengang mendengar cerita Taiki. Tak kuduga Han Bum begitu tega
terhadap Kazuma kakaknya sendiri.
Tapi bagaimana dengan Kazuma yang mencium Hyori? Apakah Kazuma masih
mencintai Hyori sampai sekarang?
"jadi... Kazuma masih mencintai Hyori sampai sekarang?" tanyaku kepada Taiki
"tidak, dia sangat mencintaimu Fujimoto. Dari cara Kazuma melihatmu ataupun dari
caranya berbicara denganmu aku bisa melihat semuanya itu. Dia bahkan lebih
mencintaimu daripada dia mencintai Hyori dulu." Jawab Taiki.
Kazuma selalu memaki2 aku dan melihatku dengan pandangan maut.. itu yang Taiki
anggap cara Kazuma mencintaiku? Taiki pasti sudah sinting.. -_-'
"aku melihat Kazuma mencium Hyori di rumah sakit 2 hari lalu, itu bukti kuat kalau
Kazuma masih mencintai Hyori bukan? masalahnya, bukan Hyori yang mencium
Kazuma. tapi Kazuma yang mencium Hyori."
"ja... jadi, kau melihat mereka berciuman...?" kaget Taiki
"tentu saja! Kau kira kenapa selama ini aku menghindarinya?!"
"hahaha, jadi kau cemburu karena masalah itu??" ledek Taiki
"ap- apa?! Aku tidak cemburu! Si- siapa bilang aku cemburu!" kataku sambil
memalingkan wajahku. Bisa kurasakan wajahku memanas karena malu.
"hahaha, mukamu merah sekali dan kau bilang kau tidak cemburu? Hahaha, kau
sangat lucu Fujimoto."
"tu- tutup mulutmu!"
"ahahaha, iya2... kalau tentang Kazuma mencium Hyori, tentu saja aku tahu kenapa."
"kenapa?!" seruku
"yah,,, kau pasti tahu kan Kazuma bukan tipe yang suka mencium cewek
sembarangan?"
aku menganggukkan kepalaku
"sebenarnya Kazuma mencium Hyori demi melindungimu Fujimoto."
Apa? Melindungiku? Tapi-
"Kau tahu sendiri sifat rubah betina itu. Aku juga bingung kenapa Kazuma bisa
mencintainya dulu. Walaupun Hyori sangat cantik tapi kepribadiannya benar2
memuakkanku, untung saja dia punya wajah yang cantik sehingga walaupun
pribadinya busuk tapi masih ada orang yang menyukainya karena wajahnya itu."
"iya-iya aku tahu dia begitu, lalu apa maksudnya Kazuma melindungiku?" tanyaku
tak sabar
"oh maaf, aku terbawa suasana karena membicarakan rubah betina itu. Ya, jadi Hyori
mengancam Kazuma akan mengincarmu sebagai bulan-bulanannya. Dia akan
menghentikan niatnya untuk menjadikanmu bulan-bulanannya hanya dengan satu
syarat.." kata Taiki
"dan syarat yang diajukan rubah betina itu adalah agar Kazuma menciumnya...?"
"ya, betul sekali. Jadi Kazuma menciumnya bukan karena Kazuma menyukainya,
melainkan dia ingin melindungimu..."
mendengarnya membuatku seakan disambar petir!
Tak kuduga aku tak memikirkan kebusukan rubah betina itu! Dan aku juga tak
menyangka kenapa aku tak mempercayai Kazuma..
Kazuma melindungiku...
Di melindungiku dan yang kulakukan padanya adalah memilih meninggalkannya dan
beralih ke Han Bum orang yang telah merebut orang-orang yang paling dicintainya...
Kini aku mengerti apa maksud Kazuma mengatakan, 'lagi2 kau berhasil mengambil
milikku' kepada Han Bum.... Ternyata yang dia maksud adalah ini...
Maafkan aku Kazuma...
"sekarang kau sudah tahu kebenarannya, jadi kuharap kau akan kembali kepada
Kazuma.. dia benar2 kacau beberapa hari ini..."
setelah berkata begitu, Taiki pergi meninggalkanku.
Aku masih terduduk di bangku taman saking shocknya.
Aku sangat amat bodoh dan aku adalah orang teregois se-dunia!
Bagaimana aku bisa membuang Kazuma seperti itu?
Kazuma.... Maafkan aku!!
Saat ini aku ingin sekali memeluk Kazuma dan meminta maaf kepadanya.
Aku ingin sekali mendengar maki2annya, aku ingin sekali melihat wajahnya..
Tapi ini sudah malam, jadi besok sajalah aku menemuinya. Kekeke
***
hari ini pelajaran terasa amaaaaaattttttttt laaaaamaaaaaaaaaaaaa...........
padahal aku ingin sekali cepat2 bertemu Kazuma dan meminta maaf kepadanya.
Tapi disinilah aku, di toilet terkutuk untuk meluangkan masa2 hukumanku..
Aku tak percaya keinginanku untuk bertemu Kazuma terhalang oleh WC terkutuk ini!
Ugh! Kenapa sih disini bisa begini kotor? Tak bisa apa guru itu lebih bersih sedikit!
Ukh!!!! Aku benci sekali! Siaaaalll!!!!
Akhirnya aku dan Emi selesai membersihkan WC, dan ini sudah pukul 5 sore. Selalu
saja begini, bagaimana kalau aku tidak sempat ke Rumah Sakit untuk bertemu
Kazuma??
Jadi aku cepat-cepat meninggalkan Emi supaya aku bisa cepat2 ketemu Kazuma.
Saat aku keluar meninggalkan Emi, bisa kudengar suara Emi sedang memaki2 aku
karena meninggalkannya. Maafkan aku kawan, saat ini Kazuma lebih penting!
Aku berlari keluar, ukh sialan.. gerbang depan ditutup! Mau tak mau aku harus lewat
gerbang belakang...-_-
Aku berlari ke gerbang belakang untuk keluar cepat2, tapi kukurungkan niatku karena
aku melihat Han Bum berada disana.
Apa yang dilakukan anak itu disitu?? Saat ini orang yang paling tidak ingin kutemui
adalah dia, mendengar apa yang dilakukannya kepada Kazuma kemarin.
Aku ngumpet di belakang pohon berharap Han Bum tidak melihatku. Dan tiba2
punggungku ditepuk dari belakang.
"sedang apa kau disini? Bukannya kau mau cepat2 ketemu cintamu itu sampai
meninggalkanku??" Tanya Emi.
"kau mengageti aku saja! Diam, aku sedang ngumpet!" bisikku
"ngumpet? Ngumpet kenapa?"
"aku tak mau bertemu Han Bum!"
"kenapa begitu?"
karena tak ada pilihan lain, aku menceritakan semua kejadian kemarin kepada Emi.
Jadinya disinilah aku berdua dengan Emi, berjongkok di belakang pohon seperti
maniak saja... -_-
"apa?! Bagaimana bisa orang secakep dia melakukan hal itu kepada Kazuma??!" bisik
Emi kepadaku.
"mana kutahu! Anak jaman sekarang kan memang seperti itu" jawabku.
Emi menjitakku dan berkata,"gaya bicaramu seperti kau bukan anak jaman sekarang
saja!"
"kenapa kau harus menjitakku sih?! Kan sakit!" keluhku.
"terserah apa katamu... sekarang aku mau pulang saja, aku capek sekali hari ini. Dan
aku tidak mau menemanimu berjongkok di balik pohon ini. Seperti orang gila saja.."
setelah berkata begitu Emi meninggalkanku.
Dasar teman tak setia kawan! Aku kan jadi sendirian disini!
Kulihat saat Emi berjalan melewati Han Bum di gerbang, Han Bum memanggilnya
dan berbicara kepada Emi. Aku tak tahu apa yang dibicarakannya. Kemungkinan Han
Bum menanyakan keberadaanku kepada Emi. Aku melihat Emi menggelengkan
kepalanya kepada Han Bum, kemungkinan Emi berkata dia tak tahu aku berada di
mana. setelah itu dia pergi meninggalkan Han Bum.
Sudah 1 jam berlalu, dan matahari sudah terbenam. Han Bum masih berada di sana.
Sebenarnya apa sih yang dia pikirkan dengan terus berada di sana?! Kapan dia akn
pergi?! Aku harus cepat2 ke rumah sakit! TT.TT
1 setengah jam berlalu, dan Han Bum masih berada di situ. Oh ya ampun, apakah dia
akan menunggu disitu sampai pagi?! Dan kemungkinan aku akan membusuk bersama
pohon ini!
Lalu aku dapat ide, aku akan menaiki dinding! MUAHAHAHAHA, dia pasti tak akan
menyangka aku akan memanjat dinding! Biar saja dia menungguku disitu sampai
pagi! Muahahahahhaha!
Lalu aku memutar balik dan menuju ke samping gedung sekolah.
Aku mengumpulkan tempat sampah dan kusandarkan di dinding alih2 tempatku
berpijak untuk memanjat dinding.
Aku menginjak tempat sampah dan mulai memanjat dinding. Yeah, sukses! Tak
kuduga manjat semudah ini... kekeke.
Aku sudah berada di balik dinding, dan inilah kebodohanku. Aku tak bisa turun
karena tak ada pijakan di balik dinding ini! Dan aku masih bergelantungan dengan
kedua tanganku memegang puncak dinding dan kakiku menggantung di udara!
Oh ya ampun... apa harus aku meloncat?
Yah, aku akan meloncat saja. Paling2 kakiku keseleo, dan yang paling parah adalah
patah, tidak mungkinlah aku sampai mati karena loncat dari ketinggian ini.
Aku baru saja mau menjalankan niatku untuk meloncat, sampai ada suara yang
menawariku bantuan.
"butuh bantuan?" kata orang itu.
Aku melihat siapa pemilik suara itu, dan GHEEEE??? Itu Han Bum!
Sia2 sudah perjuanganku... TT_TT
Lalu Han Bum membantuku turun, dan aku berkata ,"terima kasih!"
Lalu aku bersiap2 lari sampai akhirnya Han Bum menangkap tanganku,
"kenapa kau menghindariku?" tanyanya
"lepaskan aku!" teriakku
"jawab dulu kenapa kau menghindariku."
Aku menarik tanganku sekuat tenaga agar terlepas dari genggamannya, dan itu
berhasil.
+PLAAAKK!+
tak kuduga aku sangat kencang menarik tanganku, sehingga tanganku terlepas dari
genggaman Han Bum dan terbang ke wajahnya.
"aduh!" kata Han Bum sambil memegang pipinya dan dia berjongkok saking ia
menahan sakit.
Aku yang sudah bersiap2 meninggalkannya tapi tidak jadi meninggalkannya karena
kulihat dia begitu kesakitan.
Aku menghembuskan napas, bagaimana dia bisa tahu bahwa aku paling tak tahan
melihat orang terluka?? Lalu aku menghampiri Han Bum.
"kamu tak apa2?" tanyaku
"ukh sakit sekali,,,,," erangnya.
Dia melepaskan tangannya dari pipinya, dan kulihat ada darah!
Ternyata saat aku tak sengaja menamparnya kuku-ku mengenainya sehingga
menghasilkan luka garis yang panjang.
"maafkan aku... aku akan mengobatinya." Kataku sambil mengeluarkan kotak P3K
miniku dari tas sekolahku.
"aku tidak merebut Hyori dari Kazuma..." kata Han Bum tiba2.
Aku hanya terkejut dan melihat wajah Han Bum lekat2.
"aku tahu kau menghindariku karena pasti kemarin Taiki menceritakan tentangku
kepadamu." Katanya lagi.
Aku tak menjawab dan mengalihkan perhatianku ke kotak P3K miniku.
"aku tidak merebutnya...sungguh.. aku tidak merebut Hyori darinya."
Aku tetap terdiam dan mengobati luka di pipinya.
"saat itu Kazuma berpacaran dengan Hyori, dan saat itu aku datang ke Jepang untuk
liburan. Dan Kazuma mengajakku berjalan2 keliling Jepang bersama geng-nya
termasuk Hyori. Ternyata Hyori itu naksir padaku, berkali2 dia menggodaku tapi aku
selalu menolaknya. Dan saat itu aku sedang mabuk, dan Hyori menciumku dan bilang
kepada semuanya bahwa dia pacaran denganku. Kazuma salah paham , dan dia
membenciku semenjak saat itu. Dan aku tak dapat menjelaskan apa2 kepada Kazuma
dan teman2nya yang sudah terlanjur marah kepadaku.. aku benar2 tidak merebutnya."
Katanya.
benarkah yang Han Bum katakan?
Berarti semua ini salah paham...?
Berarti selama ini Han Bum-lah yang menjadi korban....?
Aku menempelkan luka di pipi Han Bum dengan plester dan bermaksud
meninggalkannya sampai Han Bum menangkap tanganku lagi.
"aku benar2 tidak merebutnya...." Kata Han Bum. Pandangan matanya benar2 terluka.
Aku terdiam.
Lalu Han Bum mengambil tanganku dan menaruh tanganku di dadanya.
Dan bisa kurasakan jantungnya berdetak amat kencang...
"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh2 akan hal itu... tapi bagaimana ini?
Aku...... menyukaimu......"
+ + +
Kazuma's hidden story: behind the golden hair
(cerita tersembunyi Kazuma: dibalik rambut emas)
Saat itu salju turun amat lebat sehingga seluruh jalanan tertutup oleh salju.
Di malam yang dingin itu ada seorang anak laki2 sedang berjalan di tengah2 hujan
salju tanpa menggunakan payung ataupun jas hujan.
Jalannya lunglai seperti orang mabuk dan ada rokok di mulutnya, sepertinya dia habis
minum2 sampai dia semabuk itu. Padahal umurnya masih 14 tahun dan belum cukup
umur untuk minum2 ataupun merokok.
Dia sangat merindukan ayahnya yang saat ini sudah membangun bahtera rumah
tangga baru dengan wanita lain yang beranak 1. 'apakah mungkin aku bisa bertemu
dengan ayah lagi?' Pikirnya. Dan dia juga tak mungkin bermanja2 dengan ibunya
karena ibunya itu sibuk bekerja dan tidak peduli dengan apa yang dilakukannya,
apalagi perasaannya. Yang ibunya tahu hanya memberikan dia uang untuk memenuhi
kebutuhannya, tak heran dia adalah anak yang bergelimang harta.
Walaupun semua hal yang ia mau dapat dibeli dengan uang yang diberikan oleh
ibunya, Di dalam hatinya seperti ada suatu yang kurang dan belum terpenuhi. Dia tak
tahu apakah yang kurang itu, dia Cuma tahu bahwa kekosongan itu tak dapat diisinya
dengan segala harta yang ia punya.
Dia berjalan tanpa tentu arah, dan tak sengaja dia menabrak sekelompok anak SMA
yang sedang berjalan dari arah berlainan.
"minta maaf." Kata salah satu anak SMA itu.
"jangan halangi jalanku." Jawab anak itu.
"kau masih SMP dan kami ini sudah SMA! Kau harus menghormati kakak kelasmu!"
kata anak SMA itu sambil menarik kerah si anak.
"tutup mulutmu brengsek!" kata anak itu sambil memukul wajah anak SMA yang
menarik kerahnya itu.
Sekelompok anak SMA itu terkejut karena melihat temannya di pukul oleh anak itu.
Lalu sekelompok anak SMA itu menyergap si anak dari segala sisi dan memukulinya
tanpa henti.
anak itu terjatuh ke tanah dan mereka menginjak2 anak itu sampai dia tak bergerak.
Merasa puas, mereka meninggalkan anak itu tergeletak di jalan.anak itu sudah benar2
tidak berdaya, dan dia tak dapat meminta tolong kepada siapapun. Dia disitu,
sendirian tanpa ada yang peduli kepadanya.
Dia benar2 merasa sendirian di dunia ini. Ayah dan ibunya meninggalkannya, dan dia
tak punya teman yang benar2 peduli kepadanya. Dia terus berpikir bahwa temantemannya
itu mendekati dia karena hartanya, karena itulah dia tak mau mendekatkan
diri dengan mereka.
Dan akhirnya dia tak sadarkan diri.
"tolong aku... keluarkan aku dari kesendirian ini.." dia bergumam di sisa-sisa
kesadarannya.
"tidak apa2... kamu tidak sendirian lagi... aku ada disini bersamamu." Dia mendengar
suara perempuan di sela2 kesadarannya. Dan dia tak tahu suara gadis ini hanya dari
bagian dari mimpinya atau bukan.
anak itu membuka matanya dengan keadaan masih setengah sadar, dan dia mendapati
dirinya sedang tertidur di pangkuan seorang gadis. Dia tahu dia sedang berada di
bangku taman bersama gadis ini. Dia berusaha melihat wajah gadis ini, tapi
pandangannya buram dan udara dingin memaksanya untuk menutup matanya lagi.
"kamu tidak sendirian.. dan teman2mu juga memperhatikanmu, mereka tidak
mendekatimu karena hartamu. Tapi mereka benar2 sayang kepadamu. Dan ayahmu
juga pasti merindukanmu walaupun dia sudah punya keluarga sendiri.. tak mungkin
dia dapat melupakan anak seperti kamu. Ibumu-pun pasti menyayaingimu, aku yakin
itu."
Kata2 itu menenangkannya, kata2 itu tulus keluar dari mulut gadis ini.
"teman2ku? Mereka mendekatiku bukan karena hartaku...?
"mereka benar2 menyayangimu. Kau harus membuka dirimu pada mereka, mereka itu
bukan semata2 mendekatimu karena hartamu. sebentar lagi mereka datang, mereka
semua datang kesini karena mendengar kau tergeletak di jalan.. aku menelpon mereka
dengan HPmu tadi.."
"orang tuaku... benarkah mereka menyayangiku...?"
"tentu saja mereka menyayangimu! hei, kau tahu? kau mengingatkanku pada emas
saat aku melihatmu pertama kali. kau begitu bersinar dan semua orang
menginginkanmu begitu melihatmu. jadi, tidak mungkin orang tuamu tidak
menginginkan anak yang begitu hebat dan bersinar seperti kau! aku yakin itu"
"kamu... suka emas...?"
"hahaha, aku bukan suka emas.. tapi aku suka sekali warna emas!" Tawa gadis itu
"....." anak itu berusaha membuka matanya , tapi ia tak sanggup. Dan dia mendengar
gadis itu berbicara lagi,
"tenanglah, aku disini bersamamu.. kau tidak sendirian lagi." Setelah mendengar
kata2 gadis itu, anak itu kembali pingsan.
"ma... kazuma... bangunlah..." ada suara orang yang membangkitkan kesadaran anak
itu.
Akhirnya anak itu kembali sadar dan membuka matanya.
Saat ia membuka mata, ia mendapati dirinya masih tertidur di bangku taman itu.
"KAZUMA! AKHIRNYA KAMU BANGUN JUGA! KAMI SANGAT
MENGKHAWATIRKANMU!"
kata seseorang yang anak itu sadari adalah temannya yang bernama Yusuke. Ternyata
bukan hanya Yusuke saja yang berada di sana, tapi ada Taiki dan beberapa anak2 lain.
wajah mereka terlihat benar2 cemas,lalu dia mulai mengingat kata2 gadis itu ,' kamu
tidak sendirian.. dan teman2mu juga memperhatikanmu, mereka tidak mendekatimu
karena hartamu. Tapi mereka benar2 sayang kepadamu'
'Oh iya! Gadis itu!' anak itu mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang yang
sedang menidurkannya di pangkuannya.
Dan ternyata gadis itu masih disana, gadis yang telah menyadarkan dia bahwa dia
tidak sendiri di dunia ini, gadis yang menyadarkan dia bahwa anggapannya terhadap
temannya selama ini salah masih ada disana. Dan dia masih tertidur di pangkuannya.
dia memfokuskan matanya untuk melihat siapa gadis yang telah menyelamatkannya
dari kesendiriannya itu.dan itu dia, dia itu "Hyori" gadis tercantik di SMP Sakura
yang sedang populer dibicarakan teman2nya.
Hyori adalah wanita yang telah menopang kekosongan hatinya dan menyadarkannya
kalau dia tidak sendirian di dunia ini, itulah dia! Hyori-lah bagian dari kekosongan di
hati anak itu, anak itu menyadari bahwa yang dapat mengisi kekosongan hatinya
adalah 'cinta yang tulus' dan Hyori memberikan itu kepadanya. dan mulai saat itulah,
anak itu mulai mencintai Hyori.
setelah itu Hyori menyerahkan anak itu kepada teman2nya dan Hyori pulang karena
ia merasa tak ada lagi yg bisa dilakukannya.
saat Kazuma melihat Hyori meninggalkannya, dia merasa hatinya seperti teriris2..
itulah pertama kalinya dia merasakan sakit saat ditinggal seorang gadis. bahkan
rasanya lebih sakit daripada saat ibunya meninggalkannya.
teman2 anak itu memanggil Taksi dan membawa anak itu masuk untuk diantar ke
rumah sakit, tapi anak itu menyuruh teman2nya pulang saja karena dia ingin pulang
beristirahat di rumah daripada harus ke rumah sakit. dan teman2nya menuruti
perkataan anak itu dengan setengah hati.
saat di perjalanan,anak itu hanya termenung mengingat2 percakapannya dengan
Hyori saat dia pingsan tadi.
dia termenung mengingat bagaimana bisa Hyori menenangkan hatinya dengan
kata2nya yang tulus itu. anak itu tersenyum.
+criingg+
ada sebuah benda jatuh dari dalam jaketnya. dia memungutnya dan melihat apa
gerangan benda tersebut.
ternyata benda tersebut adalah kalung emas dengan bandul berbentuk dadu. setiap
mata dadunya berhiaskan berlian imitasi yang begitu cantik.
kemungkinan kalung emas ini milik Hyori. tapi anak itu tak berniat untuk
mengembalikannya, sebaliknya dia malah menyimpan kalung itu sebagai kenangan
dari wanita pertama yang dia cintai .
***
keesokkan harinya, anak itu meminta hair stylist milik ibunya untuk merubah warna
rambutnya dari hitam menjadi emas.
dan semua itu dia lakukan untuk menarik perhatian Hyori yang sangat menyukai
warna emas. siapa tahu saat dia merubah warna rambutnya dengan warna kesukaan
Hyori, Hyori akan menginginkannya.
keadaan anak itu belum baik betul, tapi dia langsung pergi ke SMP Sakura begitu dia
sudah merubah warna rambutnya.
dia tak sabar untuk bertemu Hyori, dia ingin sekali bertemu Hyori dan menyatakan
perasaannya.
dia sampai di SMP Sakura. dia menunggu Hyori di gerbang karena itu sudah jam
pulang sekolah.
jantungnya berdebar amat kencang seiring penantiannya.
akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, dan semua anak mulai berhamburan keluar.
mata anak itu mencari2 keberadaan Hyori.
dan itu dia! Hyori amat mudah ditemukan karena dia amat cantik tak seperti orang
kebanyakan.
anak itu berteriak,"HYORIII!" lalu dia berlari ke arahnya.
Hyori mencari2 darimana asalnya suara yang memanggil namanya itu, dan ia
menemukan pemilik suara itu. pemilik suara itu adalah anak laki2 tampan berambut
emas mencolok yang sedang berlari ke arahnya.
"siapa cowok berambut emas itu? keren sekali dia"
"iya! ya ampun! dia keren sekali" semua gadis berbisik2 seiring anak itu berlari ke
arah Hyori.
tapi anak itu mengacuhkan semua itu, yang ada di pikirannya pada saat itu cuma
Hyori.
anak itu berhenti di hadapan Hyori, dan Hyori berkata kepada anak itu,"rambutmu
berwarna emas... aku suka sekali...."
anak itu amat senang mendengar hal itu. dan lagi, perasaannya sudah tak terbendung
lagi melihat Hyori yang tersenyum di hadapannya.
"kau... kau mau jadi pacarku...?" tanya anak itu kepada Hyori.
wajah Hyori memerah, dan tak bisa diungkiri Hyori amat senang mendengar
pernyataan anak berambut emas itu kepadanya.
semua gadis yang menonton pernyataan anak itu kepada Hyori mulai berbisik heboh,
lalu Hyori berkata,
"tentu..... tentu saja aku mau jadi pacarmu."
CRAZY #11
"tapi bagaimana ini....? aku menyukaimu...."kata Han Bum kepadaku.
sepertinya Han Bum bersungguh2 dengan ucapannya, karena wajahnya sangat merah
dan matanya menatapku amat dalam.
aku kembali sadar. aku langsung menarik tanganku dari dada Han Bum saking
kagetnya.
bisa kurasakan jantungku berdetak kencang sekali, dan wajahku memanas.
"a- aku... aku...." aku tak tahu apa yang harus kukatakan.
kata2 sudah tak dapat keluar saking gugupnya aku dibuat Han Bum.
aku sudah tak dapat berpikir lagi. jadi aku berbalik dan lari meninggalkan Han Bum.
aku berlari dan berlari tanpa sekalipun menengok ke belakang.
Han Bum menyukaiku?
tapi bagaimana bisa dia menyukaiku?
oh aku tidak percaya ini....
aku terus berlari tanpa arah tujuan. aku terus memikirkan perkataan Han Bum.
pernyataannya terus menerus berputar di telingaku.
dan ini membuatku hampir gila! ukh!
nafasku memburu, akhirnya tubuhku melemah karena terus berlari.
aku berhenti berlari dan berusaha mengatur nafasku kembali, dan baru aku sadari aku
tak tahu dimana aku berada.
mungkin kepalaku sudah benar2 miring... -__-
ah! aku baru ingat! aku harus ke rumah sakit!
oh ya ampun... ini semua karena Han Bum! aku sampai lupa aku mau menjenguk
Kazuma...
dan sekarang sudah jam 8 malam, lebih baik aku pergi ke Rumah Sakit dengan taksi
saja.
"TAKSI!" panggilku kepada taksi yang lewat.
taksi itu berhenti dan aku langsung masuk ke dalamnya.
***
aku membayar ongkos taksi dengan uang terakhirku minggu ini..
jadinya aku harus pulang jalan kaki nanti atau aku tak bisa jajan besok.
aku memasuki lobi rumah sakit, dan aku bertanya-tanya apa yang dilakukan Han Bum
sekarang.
apakah dia masih berada di depan sekolah seperti tadi?
ukh! berhenti Asuka! sekarang kau harus berkonsentrasi terhadap Kazuma! kamu kan
mau minta maaf kepadanya!
aku naik lift menuju ke lantai 3 dan langsung menuju ke kamar nomor 93.
di depan kamar nomor 93 ada 5 orang yang kukenali wajahnya sebagai pengikut
Kazuma sedang duduk2 di lantai sambil meminum soda dan makan beberapa cemilan.
aku bertanya2 kenapa mereka duduk di lantai begitu? seperti bodyguard saja..
dan lagi, memangnya boleh ya duduk2 di lorong rumah sakit??
dasar gerombolan yang meresahkan negara... ckckck, tak heran mereka jadi teman
Kazuma sih... -_-
aku berjalan menuju ke kamar nomor 93 itu, dan saat aku berniat masuk teman2
Kazuma menghadang jalanku untuk masuk.
"mau apa kau..?" tanya salah 1 teman Kazuma.
"te- tentu saja mau menjenguk Kazuma.. apa lagi?" jawabku.
"kau tidak bisa masuk." katanya lagi
"kenapa?! kenapa aku tidak bisa masuk?! aku pacarnya!"
"heh? hahaha, kau pacarnya?! mana mungkin pacar meninggalkan pacarnya dan
memilih laki2 lain?"
"ap-apa katamu?!"
"Kazuma tak mau bertemu denganmu."
"aku tak peduli. aku mau masuk. mingir!" teriakku sambil mendorongnya dan
memaksa masuk.
aku membuka pintu, dan kulihat Kazuma sedang di atas tempat tidurnya
memandangku terkejut.
di sampingnya ada Taiki dan Yusuke yang berdiri begitu melihatku masuk. dan disana
ada sekitar 5 orang lainnya yang kukenali juga wajahnya sebagai teman Kazuma.
"hei kau tak bisa masuk!" kata salah 1 teman Kazuma tadi sambil menarik tanganku.
"hei dasar kau mesum! jangan sentuh aku! lepaskan!" teriakku sambil berusaha
melepaskan genggamannya dari tanganku.
"he- hei! lepaskan dia!" kata Taiki,akhirnya dia melepaskan aku.
biasanya Kazuma akan marah2 bila ada orang yang menyentuhku, tapi kenapa dia
diam saja sekarang dan malah Taiki yang membelaku?
aku mengalihkan pandanganku ke Kazuma.kulihat Kazuma menatapku dengan
pandangan yang amat dingin,sama seperti saat dia melihat Han Bum. matanya seolah2
mengatakan kepadaku bahwa dia muak melihat wajahku dan aku adalah orang
terakhir yang ingin dilhatnya. baru kali ini aku merasa terintimidasi oleh sebuah
pandangan mata.
tak sadar, aku mundur selangkah dan untuk sesaat aku berniat untuk lari saja karena
merasa terintimidasi oleh matanya itu. entah bagaimana caranya dia melakukan itu
hanya dengan pandangan mata, kini rasanya aku tahu kenapa banyak sekali orang
yang menjadi pengikut Kazuma....
"bawa dia keluar dari sini." kata Kazuma kepada teman2nya.
"hei Kazu-chan... jangan begitu.. Asuka-chan sudah susah2 kesini..." kata Yusuke.
"bawa dia keluar dari sini. sekarang." kata Kazuma lagi, dan Yusuke terdiam.
hatiku sangat sakit mendengarnya. entah bagaimana dia bisa melakukan ini kepadaku.
teman2 Kazuma mulai menarikku keluar dari ruangan. aku berontak sambil berteriak,
"hei! lepaskan aku! Kazuma! izinkan aku bicara denganmu sebentar saja! hei!"
teman2nya terus menarikku keluar dari ruangan dan aku berontak sekuat tenagaku,
kulihat Kazuma membalikkan tubuhnya dan tidur mengahadap tembok.
hatiku sangat sakit dibuatnya, dia begitu membenciku sekarang.
Kazuma yang selama ini selalu begitu memperhatikanku, sekarang melihat wajahkupun
bahkan dia tak mau. aku sudah menyakiti hatimu begitu dalam ya Kazuma?
bagaimana ini...
tindakan Kazuma yang mengacuhkanku dan pandangan matanya yang mengintimidasi
aku membuatku seakan ingin menyerah saja terhadap Kazuma..
tidak! kau tak boleh menyerah Asuka!
selama ini Kazuma-lah yang terus mengejarku, dan ini giliranku mengejarnya!
aku terus berontak dan berontak. tapi apa daya, sekuat2nya aku tak mungkin aku
menang melawan 5 orang cowok.
aku tahu dalam beberapa detik mereka akan sukses menarikku keluar dari ruangan
dan akhirnya aku berteriak lagi,
"aku akan datang lagi! aku akan datang lagi untuk menemuimu! aku akan terus
mengejarmu sampai kamu muak! aku akan terus kembali dan kembali sampai kau
mau bicara denganku lagi! aku tahu aku salah dan aku telah menyakitimu, dan karena
itu aku akan selalu datang dan datang sampai kau memaafkanku!! maafkan aku! heiaku
menci-"
tanpa selesai menyelesaikan kata2ku,akhirnya aku tertarik keluar dan pintu kamar
Kazuma tertutup.
saat itu aku menangis mengingat punggung Kazuma yang membelakangiku.
aku terjatuh dan terduduk di lantai saking lemasnya lututku.
hatiku amat sakit karena dia tidak peduli lagi kepadaku...
inikah yang dia rasakan saat aku membalikkan badanku kepadanya dan beralih
kepada Han Bum?
inikah pembalasan atas perbuatanku yang terus menyakitinya selama ini?
selama ini Kazuma yang mengejarku dan berusaha meraihku..
selama ini aku terus membalikkan badanku atas cintanya,
dan inilah giliranku mengejar untuk meraihnya.
***
beberapa hari ini aku terus ke rumah sakit berusaha untuk menemui Kazuma.
tapi usahaku sia2 karena terhadang 5 cowok bodoh yang selalu nongkrong di depan
pintu kamar Kazuma itu... -_-
dan hari ini, saat aku datang selesai dari menjalankan hukumanku membersihkan WC
guru aku dapat berita yang mengejutkan. 'pasien dari kamar nomor 93 sudah keluar
dari Rumah Sakit pagi tadi'.
aku tak tahu aku harus senang atau sedih mendengar berita ini... -_-
rumornya sih dia memaksa ke luar dari rumah sakit, padahal dokter belum
membolehkannya keluar dari rumah sakit.
entah apa yang dipikirkan kepala emas itu... -_-
jangan2 dia tak mau bertemu denganku lagi?! karena itukah dia keluar dari rumah
sakit?!
oh tidak2... jangan berpikir yang aneh2 dulu...
lalu aku berjalan pulang.
kupikir lebih baik kutelepon Yusuke saja deh, dia pasti mau menjelaskan kepadaku
kenapa Kazuma keluar cepat.
aku memencet nomor telepon Yusuke yang kudapat dari Emi,
+aku ingin begini~ aku ingin begitu~ ingin ini ingin itu banyak sekali~+
lagu Doraemon?! oh Tuhan, sebenarnya apa yang ada di kepada anak itu sampai2 dia
memakai lagu doraemon sebagai nada dering sambungnya.. -_-
"halo??? Asuka-chan?? tumben kau menelponku! aku kangen sekali!" jawab Yusuke.
"tutup mulutmu. jangan buat aku merinding deh!" teriakku
"ih~ Asuka-chan kasar deh.. Yusuke jadi sedih... hiks"
"sudahlah jangan begitu lagi.. hei, aku mau tanya, kenapa Kazuma keluar secepat ini
dari RS? bukannya katanya dia harus beberapa minggu diopname?"
"huh. jadi kau menelponku hanya untuk ini? ukh, aku kecewa. kupikir Asuka-chan
kangen padaku..."
ingin rasanya kubanting teleponku,"sudah cepat dan beritahu aku!"
"tidak mau huh! Asuka-chan jahaattt~"
"cepatlah! apa maumu sih!?"
"minta dengan baik dan manis, baru aku jawab."
"manis pantatku! cepat dan jawab sajalah!"
"ya sudah kututup ya daaaaahhhh~~~"
"eh! eeeeeeeehhhh! aku kan cuma bercanda... Yusuke ini cepat sekali ngambeknya...
tunggu dulu yaa..."
"cepat mintaaaaaa~"
lihat saja nanti kalau aku bertemu denganmu Yusukeeee........ akan kucabut gigimu
satu persatu dan kubuat jadi aksesori!
"Yusuke..."
"Yusuke-chan! panggil aku YUSUKE-CHAN!"
"Yu- Yusuke-chan..... "
"iya? ada apa yaaa?"
ukh sialan.. aku merasa dipermainkan....
"tolong ceritakan kepada Asuka-chan mengapa Kazu-chan keluar dari rumah sakit
lebih cepat dari yang diperkirakan..."
tak kuduga kata2 busuk ini keluar dari bibirku! hoek!
"oke baiklah Asuka-chan. Yusuke-chan akan menceritakkannya dengan senang hati!
jadi begini, Kazu-chan ngotot bahwa dirinya sudah baik2 saja. memang benar sih,
Kazu-chan itu cepat sekali pulihnya! paling hanya tangannya saja yg masih di gips,
yang lainnya sih sudah baik2 saja. tapi aku tahu kenapa sebenarnya dia mau keluar
lebih cepat."
"ke- kenapa?" jangan2 dugaanku benar! jangan2 Kazuma muak karena aku selalu
datang dan berteriak2 di depan kamarnya.
"pasti sebenarnya karena dia muak dengan suster2 disana! tak heran sih, suster disana
genit sekali. aku pernah memergoki mereka memotret Kazu-chan saat Kazu-chan
sedang tidur! dan hampir setiap 1 jam sekali ada suster yang masuk untuk mengecek
keadaannya!"
alasan apa itu.... -_-
tapi syukurlah sejauh Kazuma tidak keluar karena dia muak denganku.
tapi aku harus ke Rumah Sakit lagi nih, untuk minta foto Kazuma yang lagi tidur pada
suster2 disana. kekekeke.
"sudah itu saja?" tanyaku
"yup! itu saja"
"oh begitu ya? ya sudah, makasih ya daaah~"
"hei tung-" sebelum dia selesai protes kututup teleponnya.
kekeke, aku senang sekali memutus telepon duluan. kekekeke
nah, sekarang Kazuma sudah keluar dari RS.
kira2 dimana aku harus menemuinya? masa aku datang ke rumahnya sih?
bisa saja sih aku minta alamatnya dengan memaksa Yusuke atau Taiki. tapi aku sudah
tak punya ongkos.. jadi kukurungkan niatku.. bukan berarti cintaku terhadap Kazuma
hanya sebatas ongkos loh..hahaha
+keesokan harinya, di sekolah+
aku hampir saja telat tadi karena aku ketiduran. untung saja aku datang 5 detik
sebelum guruku masuk ke kelas, jadinya aku selamat. dan baru saja aku duduk dan
Emi langsung memberiku informasi,
"hei! kau tahu? Kazuma sudah masuk sekolah hari ini!" bisik Emi semangat.
"apa? yang betul? tahu dari mana?" bisikku.
"dari Yusuke tentunya..!" dasar monyet itu! kenapa dia tak beritahu aku kemarin?!
nanti aku akan mencari Kazuma deh...
semoga saja dia berubah pikiran dan mau memaafkanku.. kekeke
dan akhirnya, rencanaku tak dapat berjalan...
karena pada saat istirahat aku bukannya pergi mencari Kazuma, tapi aku pergi ke
kantin lantaran aku lapar sekali (hei! tolong jangan pikir aku lebih suka makan
daripada Kazuma! aku harus makan karena perutku bunyi sepanjang pelajaran. coba
kalian pikir bagaimana kalau menjadi aku, aku yakin kalian akan malu sekali . karena
perutku bunyi sepanjang jam pelajaran yang sepi dan semua anak sekelas bahkan guru
menertawakan aku.. tak terkecuali Emi... -_-)
dan saat pulang sekolah, tentunya aku tak dapat mencari Kazuma karena saat aku
berniat kabur untuk mencari Kazuma, guru terkutuk itu mencegatku dan membuatku
tak bisa kabur atau aku akan dapat perpanjangan hukuman! ukh!
"tak bisa kupercaya kita masih melakukan hal terutuk seperti ini disaat anak2 lain
dapat menghirup udara segar dan mandi sinar matahari! dan kita?! di toilet bau ini
untuk membersihkan lubang2 neraka! ukh!!!! bisa gilaaa!!! AKKKH!!!! AAAKH!!!"
teriakku sambil memukul2 lantai dengan pel yang kupegang.
mungkin orang lain akan aneh melihat tabiatku ini, tapi tidak dengan Emi. mungkin
dia sudah terbiasa... -_-
"aku sependapat denganmu.. seharusnya guru-guru itu dibeginikan! dibeginikan! dan
dibeginikan!"
kata Emi sambil menghentakkan pel yang dia pegang ke lubang WC berkali2.
kelamaan berteman denganku, dia berubah semakin mirip aku... -_- (tolong jangan
pikir aku bawa pengaruh buruk pada generasi muda.. )
"oh..? begitu ya menurutmu? sepertinya kalian senang sekali membersihkan WC ini..
jadi kuberi kalian tambahan untuk satu minggu kedepan." kata seseorang yang kutahu
itu pengawas kami dalam menjalani hukuman.
AAAAKHHHH!!! TIDAAAAKKK!!!!!!!!!!! kami masih harus membersihkan tempat
terkutuk ini untuk satu minggu ke depan dan ditambah satu minggu lagi?! MASIH 2
MINGGU LAGI KAMI HARUS MEMBERSIHKAN TEMPAT BUSUK INI?!!!
AKKHHH!!! MIGRAIN! AKH! AKU BISA
GILAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"yang benar saja! kita tambah masa hukuman 1 minggu lagi!" bisik Emi
"ini karena kamu tadi teriak kencang sekali" bisikku kepada Emi.
"kok kamu menyalahkanku sih! kan kamu duluan!"
"hahaha, iya2 maaf..."
"oh iya, aku sudah tak pernah melihat bocah Han Bum itu lagi. dimana dia?"
oh ya ampun, aku lupa sama sekali pada Han Bum. dan aku juga bertanya2 dimana
dan apa yg dia lakukan sekarang.
"ak.. aku tak tahu" jawabku.
"oh iya, setelah aku meninggalkanmu apa yg kau lakukan selanjutnya pada saat itu?"
oh iya, aku belum menceritakan tentang kejadian Han Bum menembakku. yang
keceritakan pada Emi hanya tentang kejadianku di Rumah Sakit dan perlakuan
Kazuma kepadaku.
jadinya, aku menceritakan semuanya yang terjadi kepada Emi sembari kami
membersihkan lubang neraka satu per satu.
dan sesekali Emi berkomentar kaget kepada ceritaku.
tak terasa,ternyata kami sudah selesai saja. karena kami membersihkan sambil
ngobrol sih jadi tak terasa!
kulihat jam dari HPku, ternyata sudah jam 6!
oh ya ampun... tidak bisa sudah aku bertemu Kazuma hari ini... -_-
jadinya aku langsung mengarah pulang saja karena tak tahu harus mencari Kazuma
kemana.
di perjalanan pulang, aku mampir sebentar ke seven eleven untuk membeli soda.
aku lelah sekali membersihkan WC bau itu, jadi aku ingin minum soda untuk
menghilangkan dahagaku.
sehabis dari seven eleven aku mengarah pulang dan aku melewati taman dimana aku
merawat luka Kazuma.
huh, aku jadi teringat Kazuma lagi deh...-_-
sungguh, aku rindu sekali kepada Kazuma saat ini...
aku sangat ingin melihat wajahnya, atau mendengar suaranya saja juga sudah cukup.
tapi yang pasti biarkan aku merasakan kehadirannya...
aku merindukan Kazuma sampai di titik dimana setiap nafas yang kutarik itu sakit
sampai menyesakkan dada.
dan kurasakan air mataku menetes dan wajahku memanas.
Kazuma... Kazuma... harus bagaimana lagi agar kau memaafkan aku?
aku harus bagaimana lagi agar kau paling tidak mau bicara denganku?
apa yang harus kuperbuat...?
"hei! itu orangnya!" teriak seseorang yang kutahu pemilik suara itu adalah laki2 yang
berada sejauh 10 meter dariku kepada teman2nya.
dia berteriak begitu sambil menunjuk ke arahku. dan saat itu kutahu bahwa 'hei itu
orangnya' yang dia maksud adalah aku.
insting melindungi diriku bilang bahwa aku dalam bahaya karena laki2 itu membawa
4 orang lainnya dan mulai berjalan ke arahku. sepertinya mereka seumuran denganku
karena kulihat mereka memakai seragam, tetapi wajah mereka seperti orang 40 tahun!
hoek jelek sekali! jadi makin rindu aku sama Kazuma... TT.TT
aku mulai berjalan cepat dan akhirnya aku berlari karena mereka mengejarku.
aku berlari sambil sesekali aku menengok ke belakang. GHEEE?! Mereka masih
mengejarku dan semakin dekat!
eh tunggurasanya
aku pernah deh melihat seragam macam itu... tapi dari mana ya?
hm.... coba kuingat2...
ah! aku tahu!
itu seragam itu sama dengan seragam Hyori! (hanya saja ini seragam versi lelaki)
seragam SMA Sakura! dan SMA Sakura itu adalah sekolahnya Hyori!
ukh, mereka itu pastinya suruhan Hyori mengingat aku menonjok hidung Hyori
sampai berdarah...
sekarang semua kata2 Han Bum kalau mereka akan mengincarku terbukti! huk!
Aku menengok lagi ke belakang.
lho? bukannya tadi mereka berjumlah 5 orang? kenapa sekarang tinggal 3 orang?
MUAHAHAHA! yang 2 orang lagi pasti sudah menyerah lantaran aku larinya cepat!
kekeke
(sekarang aku sangat kuat lari jarak jauh mengingat frekuensiku berlari tinggi
semenjak mengenal Kazuma)
aku mengarahkan pandanganku lagi ke depan dengan puas.
GHEEE?! aku langsung menge-rem kakiku berusaha untuk berhenti.
ternyata yang 2 orang lagi ada di depanku! sial, aku dijebak! mereka pasti memutar
dari gang sebelah dan mencoba menghadangku dari depan! bagaimana aku bisa begitu
bodoh terjebak di daerah dekat rumahku sendiri!!?!!
oh Asuka.. kau pasti mati sekarang....
"hahaha! mau lari kemana kau sekarang?!" kata seseorang dari mereka yang wajahnya
mengingatkanku kepada gorila coklat.
"kh...." desahku.
kurasakan keringat membasahi dahiku.
aku mulai merasakan bahaya, dan aku mulai mengingat2 tekhnik yang kupakai untuk
berkelahi dengan adiku.
siapa tahu saja berguna. uh.
"hahaha! mungkin aku akan memukulmu sekali dua kali sebagai pelajaran karena
memukul Hyori kami yang cantik.." kata gorila coklat itu lagi. teman2nya cekikikan
saja.
si gorila coklat mulai mendekat dan aku memasang kuda2.
"khu khu khu! apa2an kau?! kau mencoba melawanku?"
"berisik dasar kau bau..." balasku kepadanya.
aku tak tahu kenapa kata2 ini bisa keluar dari mulutku. padahal aku tahu apa
resikonya kalau membuat gorila ini makin marah... tapi kalian tahu sendiri kan
temper-ku tinggi... -_-
"apa katamu?!" kata si gorila coklat sambil mengayunkan tangannya berusaha
menamparku.
sebelum dia bisa melakukan itu, kutarik nafas dan kutahan di perut.
lalu aku berteriak "HIAAAAAAHHH!" sambil melempar kepalan tanganku ke
wajahnya.
bulls eye! dan itu mengenai pas di mata kanannya sedetik sebelum dia berhasil
menamparku. dan dia oleng ke belakang sambil memegang matanya. sebelum dia
terjatuh temannya menangkapnya.
teman2 gorila coklat shock dengan mulut terbuka.
dan bisa kudengar salah satu dari mereka bergumam "oh my God..." sambil menutup
mulutnya tak percaya.
ohohohoho! aku hebat! aku hebat!
mereka kembali sadar dan menyerbu ke arahku.
aku memasang kuda2 lagi dan membiarkan instingku berjalan untuk mengubur rasa
takutku.
salah satu dari mereka menyerbuku dengan tangan terbuka bersiap2 untuk
menangkapku dan berteriak "HIAAAAAAAA!!!" dengan ekspresi seperti kuda liar.
aku ngeri dan jijik sekali melihat ekspresinya, dan aku langsung berjongkok saat dia
menyerbuku. karena tindakan jongkokku yang tiba2 dan tak terduga, dia tersandung
dengan tubuhku yg sedang berjongkok dan akhirnya terjatuh telungkup.
tulang kering kuda liar itu mengenai kepalaku yang membuatku terjengkang ke
belakang dengan posisi terduduk. dan itu sakitnya setengah mati!
2 orang lagi menyerbu ke arahku. satu dari depan dan satu dari belakang.
orang di depan menyerang ke arahku dan berusaha menendangku,aku menutup
telingaku dengan kedua tanganku dan berteriak "TIDAAAKKK!" dan,
+BUAKKKHHH!!!!!!+
aku langsung menghentakkan kakiku sekuat tenaga ke 'mutiara hidupnya'. dia
langsung memegang 'mutiara'nya sambil mengerang kesakitan.
orang dari belakang mengunci gerakanku dengan memitingku dengan lengannya.
sekuat2nya aku, tak mungkin aku lebih kuat dari cowok berbadan besar ini.
gorila coklat dan juga temannya kembali sadar dan langsung menyerbu ke arahku lalu
memegang kakiku sampai aku tak bisa menggerakkan kakiku bahkan 1 inci-pun.
mereka menekan kepalaku di tanah, dan pipiku sakitnya bukan main saat kerikil
menekan masuk ke pipiku.
aku sudah tak bisa bergerak dibuat mereka.
aku kehabisan stamina karena melawan 5 orang ini dan terlalu letih berlari.
mereka sadar aku sudah melemah, dan mereka memaksaku untuk berdiri dengan satu
orang masih memitingku dari belakang untuk berjaga2 supaya aku tidak kabur.
"a- apa mau kalian...?" tanyaku sambil berusaha mengatur nafasku.
"mau kami...? hahaha, coba kupikirkan dulu. tentu saja kami akan membawamu
kepada Hyori dan kami akan menghajarmu mati2an di depannya sampai dia merasa
puas!" jawab gorila coklat yang mata sebelah kanannya berwarna ungu akibat lebam
dari tonjokkanku.
"dasar pengecut! beraninya keroyokan! padahal kalian cuma mau menculik seorang
gadis!"
"tutup mulutmu!" kata si gorila coklat dan dia menamparku kencang sekali.
kepalaku sakit dan kupingku berdengung saking kencangnya tamparan si gorila coklat
ini.
"dasar berengsek! memangnya kalian itu anjingnya Hyori sampai rela menurutinya
begitu?!" teriakku
"lebih baik rapatkan mulutmu atau kutampar lagi kau." kata si gorila coklat. dan aku
tahu dia sungguh2...
aku menangis. karena pipiku panas sekali, kepalaku sakit, dan kupingku berdengung
karena tamparan si gorila coklat ini.
tamparannya masih terasa sampai sekarang. tapi yang paling menyesakkan bukan
karena dia menamparku, tapi karena tidak berdayanya aku sekarang ini.
aku menangis sambil menundukkan kepalaku, setidaknya aku tak ingin 5 orang ini
melihatku menangis.
saat kupikir aku bisa menahan air mataku, aku mengangkat kepalaku untuk
membunuh 5 orang gila ini dengan tatapan membunuhku.
saat aku mengangkat kepalaku, kulihat........ Kazuma.............?
kulihat dari sudut mataku Kazuma terdiam kaku seperti patung. ekspresinya
menunjukkan dia amat terkejut melihatku yang sedang dibekap oleh 5 orang berbadan
besar tak dikenal.
tak berapa lama, Kazuma memandangku dengan tatapan dingin lagi dan dia
membalikkan tubuhnya lalu berjalan menjauh seolah tak peduli.
bagaimana bisa dia mengacuhkanku dalam keadaan begini?! teganya dia!
aku mulai menagis lagi.
hatiku sudah cukup sakit mengingat usahaku untuk mengejarnya beberapa hari ini
sia2..
tapi mana boleh dia diam saja melihatku dalam situasi seperti ini?!
sebegitu bencinya dia terhadapku bahkan dia sampai hati membiarkan aku mati di
tangan 5 makhluk bau ini?
hatiku sakit sekali melihatnya mengacuhkanku di saat dimana hanya dia yang bisa
menyelamatkanku..
ini rasa sakit yang paling menyakitkan dari segala rasa sakit...
rasa dikhianati....... dikhianati oleh orang yang paling kita cintai.....
tidak Asuka!kau tak boleh menyerah!
ini giliranmu mengejarnya agar dia beralih lagi kepadamu!
sudah sepantasnya Kazuma bersikap begitu terhadapku, karena aku yang
mengkhianatinya duluan!
"KAZUMAAAAAAAAA!!!!" teriakku.
CRAZY #12
"KAZUMAAAAAA!" teriakku berharap dia akan mengalih perhatiannya padaku.
tetapi Kazuma tetap berjalan pergi meninggalkan aku yang disekap 5 pria homo ini.
hatiku sakit sekali melihat kelakuan Kazuma yang tidak mempedulikanku seperti ini.
padahal, dari sisi manapun semua orang bisa melihat bahwa aku dalam posisi hidup
atau mati.
"Kazuma!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" saat aku berteriak lagi meminta tolong kepada
Kazuma,
tangan si gorila coklat membungkam mulutku. ukh! tangannya kasar dan baunya
setengah mati!
dan 3 orang lainnya berusaha membungkamku yang terus menerus berontak dengan
menendang-nendang sekuat tenaga dan berusaha untuk melepaskan pitingan si kuda
liar ini.
aku sudah benar2 tak berdaya dibuat 5 pria homo ini.
tapi aku tak boleh menyerah! aku harus terus mengejar Kazuma selagi aku masih
bisa!
lalu kukumpulkan kekuatan pada rahangku dan kugigit tangan si gorila coklat yang
membungkamku dengan sekuat tenaga.
"GYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak si gorila coklat.
teman2nya kaget akan teriakkannya dan mulai melepas kakiku untuk menolong si
gorila coklat.
aku masih tetap menggigit tangan si gorila coklat sekuat tenaga sampai kurasakan ada
sensasi asin dan amis di lidahku, yang kutahu itu adalah darah si gorila coklat.
pitingan si kuda liar melemah, kupikir inilah satu2nya kesempatanku untuk kabur.
jadi aku berontak sekali lagi dan aku terlepas dari pitingannya.
"KAZUMA! HEI HEI KAZUMAAAAA!!!!!!!!!" teriakku kepada Kazuma yang
sudah berjalan sejauh 10 meter dariku.
aku berusaha mengejarnya. aku berusaha untuk berlari menangkapnya, tetapi itu sia2
karena 5 orang ini menangkapku lagi.
si gorila coklat menyerbu dari belakangku, dan dia memeluk perutku dari belakang
dengan kecepatan tinggi ala pemain rugby. keseimbanganku hilang dan aku terjatuh
telungkup membentur aspal dengan suara 'bum' yang cukup kuat.
4 orang lainnya langsung mengikuti petunjuk si gorila coklat dan mengunci tanganku
di belakang.
Kazuma terus berjalan tanpa peduli apa yang terjadi denganku.
bagaimana dia bisa melakukan itu? bagaimana dia bisa membiarkanku mati di tangan
5 sialan ini?!
wajahku memanas dan kurasakan air mata mengalir deras di pipiku.
aku bukan menangis karena rasa sakit dan tak berdayanya aku sekarang.
tapi aku menangis karena rasa pengkhianatan yang amat dalam kurasakan terhadap
Kazuma.
teganya Kazuma membiarkanku seperti ini..
teganya dia membiarkanku mati di tangan 5 pria sialan ini?!!
setidaknya aku ingin mati di tempat yang lebih elit dan dengan penyakit atau sebab
yang keren!
kenapa aku harus disini bersama 5 pria sialan bau ini?!
terlintas lagi di pikiranku sampul koran harian untuk besok,
'SISWI SMA MENINGGAL DI PINGGIR JALAN KARENA DIBEKUK OLEH 5
ORANG BERBADAN BESAR'
kyaaaaa!!!!!!!! aku tak mau itu!!!! tidak tidak tidak!!
aku kecewa sekali terhadap Kazuma, dan aku benci mengakui bahwa saat ini yang
bisa menolongku hanyalah Kazuma.
lalu kutarik nafasku dalam2 dan aku berteriak sekuat tenaga,
"DASAR KAU PSIKOPAT PIRANG! BISA2NYA KAU MENGACUHKANKU
DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! TEGA2NYA KAU MELAKUKAN INI
KEPADAKU!! DASAR KEPALA KOSONG BERWARNA EMAS!!! AKU
MENCINTAIMU BODOH!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH
SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!!"
mendengar makianku Kazuma berhenti di tempat ia berdiri.
setelah itu dia membalikkan badannya untuk melihatku yang masih tertidur telungkup
di tanah akibat bekukan 5 pria sinting ini.
lalu Kazuma berlari ke arahku dan menonjok wajah si gorila coklat yang sedang
mengunci tanganku.
kejadiannya begitu cepat, dan aku tak dapat melihat secara jelas yang benar2
dilakukan Kazuma kepada 5 orang itu.
+BUAKH! BUAKH! BUAKH!+
kulihat Kazuma melawan 4 orang itu sendirian (si gorlila coklat pingsan).
dia melepas penyangga tangan kirinya yang di gips itu dan menghentakkan tangannya
yang ber-gips itu ke wajah salah 1 pria sinting itu. dia terkapar ke tanah. dan satu per
satu dari mereka semua terjatuh ke tanah, sebagian dari mereka pingsan dengan
mengeluarkan busa dari mulutnya. ukh, mengerikan sekali.
aku terduduk shock atas kehebatan Kazuma berkelahi,5 orang ini benar2 sudah tak
bergerak lagi dibuatnya.
Kazuma menghapus keringat dari dahinya dan meludah. lalu dia berjalan ke arahku.
aku masih dalam mode 'shock' ku.
aku bingung kenapa Kazuma tiba2 menolongku begitu.
dan aku juga terperangah akan kehebatan Kazuma berkelahi.
Kazuma jongkok di depanku dan berkata, "hei."
aku diam saja dan masih terbengong-bengong
"hei hei! halooooooo????" katanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan
wajahku.
"huh uh?? ah ap- apa??" kagetku
dia menatap mataku dalam2, tapi pandangan matanya sudah tidak dingin seperti tadi.
"kau ngomong apa tadi? mau mati?" tanyanya.
"huh? aku ngomong apa memang?"
"jangan balik bertanya! aku yang sedang bertanya di sini! kau ngomong apa tadi?!"
"kenapa sih teriak2?! aku ngomong BUCERI!"
"apa itu BUCERI?"
"BUle ng-CEt sendiRI!"
"APA?! mau mati?!"
"maafkan aku...." gumamku berpura2 takut atas ancamannya.
"bukan itu maksudku, kau ngomong apa yang sebelumnya?"
"kepala kosongmu itu pasti tak pernah sekalipun mengetahuinya?"
"sebelumnya lagi."
"a- aku mencintaimu... bodoh...."
"jadi... kau mencintaiku...?"
"ap- apa?! uph hahahha, hahaha!"
"jawab pertanyaanku!"
"jadi kau menolongku karena itu??? ahahaha! tentu saja aku mencintaimu darling...."
"ap- apa?! siapa yang kau sebut darling?! mau mati ?!"
"iya iya maaf.... ehm.. jadi, kau sudah memaafkanku kan?"
"tutup mulutmu. cepat berdiri!" katanya sambil menarik tanganku untuk berdiri.
walaupun dia menjawabnya begitu, kuanggap itu sebagai 'ya'.
"aduh! pelan2 dasar kentut!" teriakku. kakiku sakit sekali akibat jatuh karena si gorila
coklat tadi.
"mau mati...?"
"kakiku sakit tahu!"
"mana? coba kulihat." kata Kazuma.
lalu dia melihat kakiku dan berjongkok di depanku.
"cepat naik." katanya sambil menawarkan punggungnya.
"naik?"
"sudahlah cepat naik sebelum kutarik kau!"
"iya iya! ya ampun mami... coba kau bisa sedikit baik..." kataku lalu aku naik ke
punggung Kazuma.
dia mengangkatku dengan entengnya seperti mengangkat bayi saja...
"hei.. aku tidak berat?" tanyaku ke Kazuma.
"sama sekali tidak. justru aku bingung bagaimana kau bisa seringan ini padahal nafsu
makanmu yang selangit. pasti pencernaanmu lancar ya?"
kujitak kepala Kazuma dan aku berkata,"itu tidak sopan!"
"hei! berani sekali kau! bahkan ibuku saja tak pernah menjitakku!" protesnya.
"sayangnya aku bukan ibumu."
"cih....... coba saja kau jadi ibuku..." katanya dengan sedih.
aduh... kok suasananya jadi tak enak begini... -_-
salahku karena membawa topik ibu... -_-
"jadi... kau mau aku jadi istri ayahmu?" tanyaku ke Kazuma.
"ap- apa?!"
"tentu saja! kalau kau mau aku jadi ibumu berarti kau mengharapkanku jadi istri
ayahmu!"
"tidak! aku tidak mau kau jadi ibuku! kau istriku!" kata Kazuma.
"aku tidak mau menikah denganmu!" jawabku
"ap- apa?! katanya kau mencintaiku?!"
"oh iya aku lupa.. aku kan MENCINTAIMU." ledekku
"tu-tutup mulutmu!" katanya. bisa kulihat kuping Kazuma memerah.
hihihi, dia malu.. lucu juga... kekekeke!
"aih aih... Kazu-chan malu ya?? ya ampun..."
"berisik! diam atau kuturunkan kau disini!"
kata2nya membungkamku. aku sudah terlalu capek dan kehabisan stamina.
kalau Kazuma menurunkanku disini sepertinya aku takkan punya tenaga untuk
berjalan pulang dan kemungkinan aku akan tertidur di jalan.
"tanganmu kan lagi di-gips.. apa tidak sakit tadi memukul orang dengan gipsmu itu?"
"tentu saja tidak bodoh.. justru merekalah yang sakit. gips ini kan sekeras semen.
bayangkan saja kalau semen dipukulkan ke wajah mereka.."
"iya juga ya... punggungmu? sudah sembuh?"
"masih sedikit sakit. makanya kau jangan banyak bergerak! punggungku sakit tahu!"
"iya iya" aku sudah capek teriak2, jadi aku iya2 saja deh...
"pipimu..."
"huh?"
"pipimu merah..."
"oh.. hahaha bagaimana? imut kan?"
"aku tidak bercanda! masih sakit?"
"ah.. sudah tidak kok. cuma sedikit perih saja."
"siapa dari mereka yang melakukannya?"
"kenapa memangnya?"
"tentu saja aku akan menghajarnya!"
"hei! tidak usah! kau sudah menghajar mereka setengah mati barusan!"
"bagaimana kau bisa diincar mereka?"
"eh?"
"kenapa kau bisa diincar mereka?!"
"aku... aku hanya... me- menabrak mereka."
sebenarnya aku mau ngomong jujur kalau aku diincar mereka karena aku menonjok
Hyori. tapi aku takut Kazuma akan marah karena aku telah melukai Hyori yang
merupakan mantan pacarnya.
"hanya karena itu?! lihat saja nanti, aku akan menghabisi mereka!" kata Kazuma.
"itu tidak perlu! kau sudah menghajarnya habis2an tadi!"
"aku tidak puas hanya dengan itu!"
"mereka sudah dalam keadaan setengah mati dan kau masih belum puas?!"
"tentu saja!!"
"............'' aku diam saja. aku benar2 mencintai cowok ini!
"hei. kenapa kau diam saja?"
"turunkan aku." kataku.
"disini?"
"ya" lalu Kazuma menurunkanku.
"kenapa kau mau turun?"
"karena aku harus membersihkan bibirmu yang sudah dikotori oleh rubah betina itu!"
kataku.
lalu aku mengumpulkan keberanian dan aku meraih wajah Kazuma dengan kedua
tanganku.
aku memejamkan mataku. lalu aku mengecupnya.
ya. aku yang pengecut ini terlalu takut untuk mencium bibirnya. jadi aku mencium
pipi Kazuma.
"itu yang kau bilang membersihkan?"
aku tak menjawab karena terlalu malu dan gugup untuk menjawab. jadi aku
mengangguk saja.
"kalau membersihkan itu seperti ini!" kata Kazuma sambil meraih wajahku dengan
kedua tangannya dan mencium bibirku.
kepalaku kosong seketika.
aku sudah tak dapat berpikir apa2 lagi pada saat itu.
***
aku sedang menuju kantin sekarang bersama dengan Emi.
saat aku dan Emi lewat, semua orang melihat ke arah kami.
entah kenapa aku harus mendapat perhatian sebanyak ini! padahal aku cuma ingin
pergi ke kantin beli makanan!
dan tentu saja. perhatian yang kudapatkan ini tak lain dan tak bukan adalah karena
manusia berkepala kosong yang bernama K.A.Z.U.M.A!
dia mengikutiku dari tadi pagi. bahkan dia bolos pelajaran agar bisa membuntutiku.
dia mengikutiku kemanapun aku pergi, bahkan ke toilet sekalipun!
masih mending kalau cuma Kazuma yang mengikutiku, tapi pengikut2nya yang
banyak itu juga ikut mengikutiku karena kaptennya selalu mengikutiku kemanapun
aku pergi!
mungkin kalian bingung kenapa Kazuma mengikutiku dari tadi, jadi sebaiknya
kuceritakan dulu kejadian tadi pagi sebelum aku berangkat sekolah.
-rumah asuka, 06.30 pagi-
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HPku berbunyi.
tumben sekali pagi2 begini ada yang telepon?
siapa kira2 ya?
lalu kulihat layarnya------> 'unknown'
kenapa sih si pirang sinting itu selalu menyembunyikan nomornya?
dengan megngingat si pirang sinting ini saja jantungku sudar berdebar kencang.
aku benar2 menyerah dibuatnya! oh ya ampun... apa lagi mengingat kejadian
kemarin..
dia menciumku! ciuman pertamaku! oh tidak!!!
yah, bukan berarti aku tak suka sih.. tapi tetap saja dia merebut ciuman pertamaku
yang sebenarnya ingin kusimpan sampai hari pernikahanku!!
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
oh ya ampun, aku sampai lupa mengangkat telepon.
"ehem.. ya? halo?" jawabku
"heloo mesum~~~~" kata Kazuma
"ap- apa katamu?!"
"santai saja deh... kenapa gugup begitu sih?"
"si- siapa yang gu- gugup?!"
"ini aku! suamimu."
"terserah. apa maumu?!"
"temani aku nanti ke Rumah Sakit."
"siapa yang sakit?"
"aku harus check keadaan tanganku ini. hari ini jadwal checknya sepulang sekolah.
dan hari ini hari jumat dan besok libur! jadi jangan alasan kau tak bisa!"
"Taiki , Yusuke , dan yang lainnya juga ikut kan?"
"tentu saja mereka ikut. kenapa kau bertanya?!"
"kau pergi saja dengan mereka. aku tidak bisa hari ini"
"apa?! hei! -" sebelum dia lebih jauh marah2, aku tutup teleponnya.
-selesaikembali
ke realita,
si sinting ini terus mengikutiku kemanapun aku pergi lantaran aku tidak memberi
tahunya kenapa aku tidak bisa pergi dengannya nanti ke RS.
tentu saja ada sebabnya, dan aku tak mau beritahu Kazuma.
karena kalau aku beritahu, Kazuma pasti akan memaksa ikut!
"mau kemana kau nanti?" tanya Kazuma yang sekarang berjalan di sampingku.
entah kenapa posisinya bisa tertukar seperti ini, Emi tidak lagi berada di sampingku,
dia berada di samping Yusuke -_-.
akhir2 ini mereka makin akrab, aku jadi curiga..
"aku mau pergi berdua sama Emi kok! jadi kau tenang saja, aku tak akan cari cowok
lain!"
"aku tidak peduli kalau kau cari cowok lagi."
"oh begitu? baiklah... TAIKI-CHAN!!!" ledekku berpura2 memanggil Taiki dan
berjalan menuju ke Taiki yang berada di depanku.
Kazuma memegang tanganku erat sekali, "mau mati...?" katanya.
"lho? kan kau yang suruh cari cowok lagi."
"berani menjawabku?"
aku diam saja. aku malas ngeladenin si sinting ini.
"pokoknya aku tak bisa pergi denganmu hari ini!" kataku kepada Kazuma.
lalu aku cepat2 berlari dan menyambar Emi. aku berlari membawa Emi dan ngumpet
di Wc putri.
+sepulang sekolah+
hari ini guru pengawas hukuman kami sedang amat baiiikkk...
entah dia kesambet apa sampai baik begitu!
dia membiarkan kami libur 1 hari untuk tidak membersihkan WC! oh ya ampun!
hadiah dari langit!
kujelaskan, sebenarnya aku dan Emi ingin pergi ke kafe parfait dekat stasiun.
hari ini khusus untuk gadis single diberi potongan harga 50%!! yah.. semacam
promosi musim panas begitu..
musim panas kan musimnya orang pacaran, jadinya bagi gadis yang jomblo diberi
potongan harga (mungkin dengan tujuan menghibur gadis2 yang kesepian. makanya
mereka membuat promosi begitu)
parfait disitu enak sekali! jadi aku tak bisa menyia2kan saat2 untuk makan parfait
sebanyak2nya!
dan, kalau aku beritahu ke Kazuma. dia pasti akan ikut dan aku tak akan dapat diskon!
jadi sepulang sekolah, aku dan Emi langsung keluar dan menuju langsung ke kafe
parfait dekat stasiun itu sebelum Kazuma dan yang lainnya melihatku.
dan usaha kami berhasil! kami berhasil sampai di kafe parfait ini tanpa kepergok oleh
Kazuma cs! yeahh!!
aku dan Emi mengambil tempat duduk di samping jendela.
oh ya ampuuuunn , sudah lama sekali aku tak jalan2 berdua saja dengan Emi seperti
ini!
asiknyaaaa! ini hari para gadis!!
+klining!+ suara bel pintu kafe menandakan ada pelanggan lain yang masuk.
"hahaha, bla bla bla bla!" ramai sekali ... -__-
sepertinya pelanggan barusan yang masuk adalah segerombolan laki2.
aku melihat kebelakang untuk melihat siapa gerangan pelanggan yang membuat
kegaduhan seperti itu.
dan, GHEEEEE?!!! itu Kazuma Cs!! oh ya ampun!! apa aku tak bisa lebih sial dari
ini?!!
Kazuma cs melewati mejaku dan Emi , lalu mereka duduk di meja depan kami.
"bagaimana mereka menemukan kita?" bisik Emi.
"aku tak tahu...." kataku patah semangat. aku tahu aku takkan bisa makan parfait
dengan harga murah lagi sekarang..
oh ya ampun!!!!!
"permisi, mau pesan apa?" kata pelayan kafe itu sambil menyerahkan menu pada
kami.
pelayan kafe itu laki2 berbadan tegap dan tinggi. wajahnya sih biasa saja, tapi
lumayan lah... hehehe
"ehm... aku pilih yang nomor 2 ini." kata Emi.
"aku yang ini!" tunjukku semangat pada parfait nomor 9.
"itu saja?" tanya pelayan itu lagi.
"iya itu saja." kataku dan Emi serentak.
"oh ya, hari ini kami sedang ada promosi musim panas bagi para gadis single akan
diberi potongan harga sebesar 50%. apakah kalian single?" tanyanya pada kami.
"tentu saja aku single! makanya aku datang kemari berdua dengannya" kata Emi
semangat sambil menunjukku.
bisa kulihat di meja depan Yusuke melotot kepada pelayan yang sedang berbicara
kepada Emi itu.
"oke... kalau anda?" kata pelayan itu kepadaku.
"oh? aku... aku.... sing-"
"aku pacarnya." kata Kazuma yang tiba2 sudah berdiri di samping bangkuku.
"pergi kalau tak mau mati.." geram Kazuma ke pelayan itu dengan tatapan
mengerikan.
pelayan itu bergidik ngeri lalu meninggalkan meja kami.
aku turut kasihan kepada pelayan itu... -_-
Kazuma langsung duduk di sebelahku.
begitu Kazuma duduk di sebelahku, pengikut2 Kazuma juga ikut bergabung di
mejaku.
hhhh..... aku sudah tak bisa berkata apa2 lagi.... -_-
huhuhu!! aku tak dapat diskon jadinya!!! siaaaaaaaaaaaaallllllllllllllllll!!!!!!!!!!!!!!!!
"hahaha! kau pikir kau bisa kabur dariku?! hahaha!" kata Kazuma kepadaku.
".............." aku diam saja.
"hei. kok tumben kau diam saja? biasanya kau pasti akan teriak2?"
".............." aku tetap diam.
"hei!" teriak Kazuma.
sebenarnya si kepala kentut ini mengharapkanku ngapain sih?! aku diam salah, aku
teriak2 salah!
maunya apa sih!?!?!
aku benar2 jengkel.. hanya hari ini saja aku minta dia agar tak mengikutiku...
hanya hari ini saja! aku ingin sekali makan parfait di sini..
disini parfaitnya enak namun tak terbeli karena harganya mahal... dan hanya hari
inilah kesempatanku untuk makan parfait seenak ini sepuasku.. tapi semuanya gagal
karena pacar bloon-ku ini!!!
"hiks........" isakku.
aku menangis saking jengkelnya aku terhadap Kazuma.
aku jengkel sekali karena ini hari yang kunanti-nantikan selama ini supaya bisa makan
parfait sebanyak2nya dihancurkan berkeping2 oleh kepala kentut ini! aku
jengkeeelllllllllll sekaliiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!! aku jengkel.... jengkel....
Kazuma beserta pengikutnya sangat kaget melihat aku menangis. tak terkecuali
Emi,Taiki ,dan Yusuke, mereka juga kaget melihatku menangis (oh tolong jangan
anggap aku cengeng, tapi kalian juga pernah kan menangis karena jengkel akan
sesuatu yang dinanti tapi tak terpenuhi??)
"he- hei! kamu menangis?!" tanya Kazuma gugup.
"tentu saja kepala bau! kamu ga liat aku sedang menangis hah?! hah?! hah?! heuk
heuk hiks...." isakku
"kenapa kamu menangis?! siapa yang membuatmu menangis?! pelayan jelek tadi ya?!
biar kuhajar!"
"tentu saja karena kamu bodoh! kau kira gara2 siapa aku tak bisa memakan parfait
sebanyak2nya dengan setengah harga hah?! aku sudah menantikan hari ini sejak 1
minggu lalu tahu! dasar BUCERI!!"
"ap- apa..? heh! jadi kau menangis cuma karena tumpukan es yang bernama parfait
itu?! masa beli parfait saja perlu diskon!!?!"
"HEUK HEUK HUWEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! kurang ajar! aku ingin
sekali makan ini tahu! aku benciiiiiii!! benciiiii!!!!!!!!!" tangisku kencang.
"hei! hei! jangan menangis lagi! cukup! berhenti! akan kubayar semua parfaitmu! kau
bisa makan sebanyak yang kau mau!" kata Kazuma.
tangisku mulai berhenti," sungguh...?"
"iya! sungguh!"
"baiklah... janji ya..... hiks..." kataku sambil mengacungkan jari kelingkingku. dan
Kazuma melilit jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya.
"pelayan!! aku mau pesan lagi!!" teriakku senang sambil mengacungkan tanganku ke
atas.
***
"uwahhh!!!! aku puas sekali!! terima kasih ya Kazuma! kamu memang paling TOP!"
Kataku kepada Kazuma.
"kau memakan 6 gelas parfait dan kau bilang kau puas? aku pasti sudah muntah2
kalau jadi kau!" teriaknya.
kutarik rambut Kazuma," brisik ah! kan kamu yang bilang aku boleh makan
sepuasnya!"
"beraninya kau-" sebelum Kazuma bisa protes, kucium pipi Kazuma.
lalu aku mencoba mempraktekkan senyum menyilaukan ala Han Bum kepada
Kazuma sambil aku berkata,
"terima kasih ya. hehehe"
Kazuma terdiam sesaat lalu berkata," ada apa dengan senyummu itu? menjijikan
sekali."
okay..... berarti aku tak bisa meniru senyum ala Han Bum dengan sempurna, yah
setidaknya aku telah mencoba walaupun hasilnya menjijikan.
"hei, kenapa kau suruh yang lainnya pulang sedangkan aku mau pulang tidak kau
perbolehkan?" tanyaku kepada Kazuma lantaran dia menyuruh semua temannya
pulang sehabis dari kafe parfait tadi. -_-
"kau kan harus menemaniku check ke RS!"
"jadi sekarang kita mau ke RS?"
"tentu saja! mau kemana lagi kau pikir!"
"jangan teriak2 kenapa si.....h? hei kemari cepat!" kataku sambil menarik Kazuma
ngumpet di belakang tiang listrik.
"kenapa sih?!" tanya Kazuma.
"ssstt! diam! lihat itu!" bisikku sambil menunjuk ke arah 2 orang yang sedang
berbicara.
"itu... Han Bum dan Hyori...? apa yang mereka lakukan?"
CRAZY #13
"itu Han Bum dan Hyori... apa yang mereka lakukan?" kata Kazuma.
manusia berharga diri tinggi seperti Kazuma biasanya bukan tipe yang senang
menguping.
tapi Kazuma menguping, dan kemungkinan berarti ini penting....
yah.. aku ikutan aja deh..
"kau kan yang mengirim 5 orang itu untuk menghabisi Asuka?!" teriak Han Bum
kepada Hyori.
GHEEE?! mampus aku, Kazuma jadi tahu deh kalau aku berbohong saat aku bilang
aku diincar 5 orang itu karena aku menabraknya.
tangan Kazuma mengejang mendengar perkataan Han Bum.
feelingku, Kazuma mulai tahu aku berbohong... -_-'
"kalau memang iya, apa urusannya denganmu? untuk apa kamu peduli?" jawab Hyori
dengan gaya yang arogan.
ukh, melihatnya membuatku ingin mengacak2 wajah cantiknya itu!
"dia pacar Kazuma dan kau tahu itu!" kata Han Bum.
"tentu.. tentu saja aku tahu."
"lalu? kenapa kau melakukan itu?! kau tak puas hanya menghancurkan hidupku saja
hah?!"
"Kazuma milikku! dan cewek jelek itu harus mengembalikkan padaku yang
sebenarnya adalah milikku!"
"dia bukan milikmu rubah busuk. kau meninggalkan Kazuma. ah, bukan
meninggalkan, kau MEMBUANGNYA!"
"lebih baik jaga mulutmu bocah. kau pikir kau bisa bicara seenaknya mentang2 aku
menyukaimu dulu? dulu kau menolakku, sekarang kau mau menggodaku?"
"menggodamu? hah! lebih baik aku menggoda anjingku daripada harus menggoda
wanita bau sepertimu."
"ap-"
"karena perbuatanmu itu sekarang Kazuma dan yang lainnya membenciku! karena
kau mengaku2 telah berpacaran denganku! bisa2nya kau berbuat seperti itu disaat aku
mabuk!"
"mengaku2?! hahaha, lucu sekali kau! kau yang menciumku duluan!"
"mungkin kau pikir aku tidak ingat, tetapi walau dalam keadaan mabuk aku ingat
semuanya! kau yang menciumku dan mengatakan pada semuanya bahwa kita telah
pacaran! menjijikan."
"begitu..? hahaha, walaupun kau ingat, tak ada satupun yang mempercayaimu. apa
maumu sekarang? lebih baik kau jangan mengungkit2 masa lalu."
DASAR RUBAH BUSUK!!!!!!
ADUH! ADUH KEPALAKU! RASANYA AKU INGIN SEKALI MENCAKARI
WAJAHNYA ITU!
OH YA AMPUN!!!!! TANGANKU GATAL SEKALI RASANYA!!!!!!
"aku percaya kepadanya." kata Kazuma.
aku baru sadar ternyata Kazuma sudah keluar dari tempat persembunyian kami dan
berjalan ke arah Han Bum dan Hyori.
"aku percaya kepada Han Bum." kata Kazuma lagi.
"Kazuma......" gumam Han Bum.
"senpai....." gumam Hyori, bisa kulihat dari mata Hyori bahwa ia ketakutan setengah
mati.
sekarang Kazuma sudah berdiri menghadap Hyori. tangan Hyori gemetar.
"kau mendengar semuanya...?" tanya Hyori kepada Kazuma.
"memangnya ada yang perlu kudengar?" tanya Kazuma kepada Hyori dengan gaya
yang amat cool.
wuaaahhh.... Kazuma keren sekali.
"i- itu semua bohong.. sungguh, dia menjebakku." kata Hyori sambil menunjuk ke
arah Han Bum.
"apa katamu-" Han Bum belum menyelesaikan kata2nya tapi Kazuma mengangkat
tangannya untuk menyuruh Han Bum berhenti bicara.
lalu Kazuma memutar badannya dan berbalik menghadap Han Bum.
+BUAAAAAKHHH!!!!!!!!!!!!!!!+ Kazuma menonjok wajah Han Bum kencang
sekali.
Han Bum jatuh ke tanah.
"Han Bum!!! Kazuma kenapa kau-" aku berteriak sambil berlari ke arah Han Bum,
"itu untuk ketidak jujuranmu kepada kakakmu sendiri." kata Kazuma kepada Han
Bum.
'pada kakakmu sendiri'...? berarti Kazuma sudah mengakui Han Bum sebagai adiknya
lagi?!
bisa kulihat mata Han Bum bersinar2 karena senang.
Kazuma sudah memaafkan Han Bum! akhirnya segala kesalah pahaman terkuak
disini.
Hyori mundur beberapa langkah dan bersiap untuk lari.
tapi dia terlambat, Kazuma keburu memegang pergelangan tangannya.
"kau pikir kau mau kemana...?"
"aku... uh, aku......"
+PLAAAAKKK!!+ Kazuma menampar pipi Hyori 'cukup kencang'. tetapi Hyori
tersungkur ke tanah sambil memegangi pipinya.
aku tak tahu kenapa dia tidak menampar rubah sialan itu sekencang2nya..
padahal seharusnya Kazuma menampar wajahnya sampai wajah cantiknya itu tak
berbentuk sama sekali!
yah, sebenarnya aku tahu sih kenapa..
walaupun Hyori telah berbuat sejahat itu kepada Kazuma,tapi dia adalah mantan pacar
yang pernah begitu dicintai Kazuma.
jadi mana mungkin tega Kazuma memukulnya sepenuh hati.
jujur saja, melihatnya hatiku cukup sakit. ternyata Kazuma masih menyimpan
perasaan pada Hyori walau cuma sedikit....
"kakak! bagaimana mungkin kau menamparku?! aku ini Hyori! aku pacar yang
dicintaimu!" teriak Hyori sambil menangis deras sekali.
lalu Kazuma berjongkok di sebelah Hyori dan mencengkeram pipinya,
Kazuma memutar wajah Hyori menghadap kepadaku.
"kau lihat dia? dia pacarku. bukan kamu. lihat baik2. tidak ada lagi yang namanya
'pacar yang pernah dicintaimu'. cuma dia seorang bagiku, kau mengerti? dan satu lagi,
kalau kau berani menyentuhnya bahkan seujung rambutpun, kau akan mati di
tanganku. kau tahu bukan aku selalu menepati perkataanku? bagaimana kalau kau
coba...?" bisik Kazuma di kuping Hyori.
bisa kulihat mata Hyori membelalak lebar dan air matanya tidak keluar saking
ketakutannya dia.
tapi sekujur tubuhnya gemetar mendengar ancaman Kazuma.
Kazuma melepaskan wajah Hyori dengan hentakkan kecil lalu ia berdiri dan berjalan
ke arahku dan Han Bum.
aku masih dalam keadaan syok melihat perbuatan Kazuma kepada Hyori tadi.
aku saja begini shock-nya, aku bertanya2 apa yang dirasakan Hyori saat Kazuma
mengancamnya seperti itu.
kini aku tahu benar kenapa Kazuma bisa memiliki pengikut yang banyak, karena dia
mempunyai aura yang luar biasa.
dia bisa benar2 menakutkan dan dia juga bisa benar2 menenangkan.
tipe yang begitu cocok sebagai pemimpin...
"cepat berdiri..." kata Kazuma kepadaku.
"eh? oh i- iya..." sadarku dari keadaan shock-ku.
"kamu juga berdiri. kita harus bicara." kata Kazuma kepada Han Bum.
"baiklah..." kata Han Bum sambil ia berdiri.
lalu kami ber-3 pergi meninggalkan Hyori.
aku kasihan sekali kepada Hyori, dia masih terduduk di jalanan saking schock-nya.
matanya masih mebelalak dan dia hanya memandangi tanah saking takutnya, dan bisa
kulihat dia gemetaran serta keringatan.. huh, aku turut berduka cita.
***
aku, Kazuma dan Han Bum pergi mengarah ke MCD (sebenarnya Kazuma
menyuruhku pulang saja karena dia mau bicara berdua saja dengan Han Bum, tapi aku
berkeras ikut. dan lagipula aku lapar sekali, jadinya aku juga memaksa mereka ke
MCD saja. hahaha) dan menempati tepat paling pojok agar tidak berisik.
sebenarnya tidak perlu di pojok juga tidak apa2 sih, karena tempat ini sepi lantaran
sudah lewat jam makan malam.
aku duduk sedangkan Kazuma dan Han Bum pergi memesan makanan. ukh, mereka
memang cocok sebagai kakak beradik.
dasar rubah busuk, bagaimana bisa dia menghancurkan hubungan keluarga mereka!
ukh!
lalu Kazuma kembali diikuti Han Bum di belakangnya. aku melihat nampan yang
dibawa Kazuma, isinya hanya 1 porsi Hamburger, 1 porsi kentang goreng, dan 1 soda.
"Mana punyaku?!" tanyaku kepada Kazuma.
"kalau kau mau makan, pesan sendiri." jawabnya.
dasar bule tengik! tega sekali dia tidak memesankan makananku juga..
aku berdiri bersiap untuk berjalan ke konter makanan, tapi Han Bum mencegahku.
"sudah kubelikan. duduk saja." katanya
di nampan yang dibawa Han Bum ada 2 hamburger, 2 ayam goreng, 1 kentang
goreng, dan 2 soda.
ukh Han Bum... kau memang yang paling mengerti aku! TT.TT
"jadi kau beli banyak sekali ternyata untuk babi ini?!" tanya Kazuma sambil
menunjukku.
"apa katamu?! babi?!" aku sudah bersiap maju untuk memukul Kazuma, tapi dia
menahan kepalaku dan terus berbicara.
"kupikir kau beli sebanyak itu lantaran nafsu makanmu tinggi karena sedang puber!
untuk apa kau belikan dia?!"
"karena kulihat kau tidak membelikan dia, jadi kubelikan saja. habis dia kelaparan,
kau tak lihat wajahnya?" kata Han Bum kepada Kazuma.
Kazuma menengok ke arahku untuk melihat ekspresiku, lalu aku langsung merubah
ekspresiku seperti anak anjing yang memelas.
"ukh... aku lapaar...." kataku sambil mengedip2kan mataku.
"hentikan itu. menjijikan, aku bisa muntah di wajahmu." kata Kazuma.
dasar sialan...
yayaya, terserah saja. aku tak peduli, pokoknya aku mau makan sekarang.
aku mau duduk di sebelah Han Bum sampai Kazuma memegang tanganku," kau kira
kau mau duduk dimana?"
"akan lebih mudah makannya kalau aku duduk di sebelah Han Bum. karena
nampannya ada di dia."
"duduk disini." Kazuma menarik tanganku sampai aku terduduk di sampingnya.
jadi aku duduk berdua dengan Kazuma dan menghadap Han Bum yang duduk sendiri.
Han Bum menyerahkan Hamburger dan sodanya kepadaku. aku mengambilnya dan
membuka bungkus hamburgernya.
"selamaaat makaaaa-" kataku bersiap2 melahap Hamburger yang sudah berjarak 1
senti dari mulutku.
tapi aku tak berhasil melahapnya karena Kazuma meletakkan tangannya diantara
mulutku dan Hamburger itu.
"jangan makan pemberiannya. ini makan punyaku saja!" kata Kazuma.
dasar...dia aneh sekali sih!?
masa makan hamburger pemberian Han Bum saja tidak boleh? tadi dia ga mau kasih
burgernya padaku...
dasar aneh...
lalu aku menggigit tangan Kazuma yang berada di depan mulutku kuat2.
"aduh!!!!!!!! apa2an kau!"protes Kazuma.
"cepat berikan burgermu aku lapar!!!kenapa sih kau tak membiarkanku makan burger
dari Han Bum?! ohoho... kau cemburu ya....?" ledekku
"uph! ha! hahaha! ap- apa??! heh! cemburu?! aku tidak cemburu!" jawab Kazuma
gugup, tapi bisa kulihat kupingnya memerah. kupingnya selalu memerah bilamana dia
merasa malu. kekeke.
"oh ya?! oh ya?!"
"tutup mulutmu!"
"hahahaahahaha!" tiba2 Han Bum tertawa. ups, untuk sesaat aku lupa Han Bum
berada disini.
"kenapa kamu ketawa?" tanyaku.
"ka- kalian mesra sekali...hahaha"
"mesra gigimu! kau tak lihat kami sedang berantem?!" tanya Kazuma.
"ahaha, sungguh.. kalian mesra sekali.. aku sampai cemburu melihatnya.. hahaha"
jawab Han Bum.
entah mengapa walaupun ia tertawa tetapi dari perkataannya terdengar sedih.
ah... aku lupa... Han Bum pernah bilang dia menyukaiku... ya ampun, bagaimana aku
bisa lupa!?
Karena merasa tidak enak, aku hanya menunduk saja sambil memakan burgerku
dalam diam.
"kembali ke topik, kenapa kau tak memberitahuku kalau rubah betina itu
menjebakmu?" tanya Kazuma.
Han Bum terdiam sesaat lalu dia berkata,"beberapa kali aku ingin menjelaskannya,
tapi teman2mu itu tak membiarkanku bicara denganmu. dan lagi, sepertinya kau
marah sekali..."
"......... yah sudahlah, lain kali kalau ada apa2 kau sebaiknya langsung memberitahu
aku. jangan sampai kejadiannya jadi berlarut seperti ini dan menjadi kesalah pahaman
diantara kita."
wuaahh... Kazuma bisa juga bijaksana... kekeke
"oh iya ada satu lagi... aku akan pulang ke Korea besok.." kata Han Bum
"PROOOTT!!! AP- APA?!" teriakku sampai memuncratkan burger yang masih
berada di dalam mulutku.
"oh ya ampun jorok sekali!! bagaimana bisa kau terlahir sebagai wanita?!" kata
Kazuma lantaran aku memuncratkan burgerku ke tangan Kazuma.
"Kau mau pulang ke Korea besok??!" tanyaku lagi mengacuhkan komentar Kazuma.
"iya besok... hei sebaiknya kau bersihkan dulu mulutmu itu." kata Han Bum.
aku mengusap sisa burger yg menempel di mulutku dan bertanya lagi," kenapa begitu
cepat?!"
"yah... karena memang urusanku sudah selesai disini. lagipula aku sudah berbaikan
dengan Kazuma, tak ada lagi yang benar2 kuinginkan selain ini di kedatanganku ke
Jepang. aku senang sekali."
"................" aku dan Kazuma terdiam saja.
"hahaha! kalian sedih ya aku pulang secepat ini?! tenang saja, aku akan main kesini
lagi kok!" kata Han Bum.
tiba2 aku teringat,"oh iya, bukankah kau bilang mungkin akan pindah sekolah disini?
bagaimana? tidak jadi?"
"oh itu, ya tidak jadi. lagipula itu kan hanya rencana. aku tidak bisa meninggalkan
teman2ku begitu saja di Korea." jawabnya.
"oh......." gumamku kecewa.
"kau besok berangkat jam berapa?" tanya Kazuma.
"jam 2 siang." jawab Han Bum.
"aku akan pergi mengantar."
"aku ikut!" kataku sambil mengangkat tanganku keatas.
"iya2 ya ampun... sudah, makan makananmu dan jangan berisik!" kata Kazuma.
ukh,dasar manusia kejam!
jadi Han Bum akan pulang besok...?
kenapa begitu cepat?
padahal dia baru saja kembali baikan sama Kazuma.. kenapa dia harus cepat2
pulang...?
aku akan mengantar Han Bum besok dan mengucapkan terima kasih atas segalanya
yang dia lakukan padaku.
dan lagi tadi dia sengaja mendatangi Hyori karena dia membelaku..
entah bagaimana caranya dia bisa tahu kalau aku dikeroyok 5 orang.
sisa waktu saat itu kupakai dengan memakan burger dalam diam.
***
saat ini aku, Kazuma, Taiki, Yusuke, dan Emi sedang berada di bandara untuk
mengantar Han Bum .
aku sedih sekali karena Han Bum harus pulang secepat ini.. TT.TT
"hei, baik2lah disana..." kata Kazuma sambil menepuk bahu Han Bum.
"ya, hati2 di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiki.
"hati2 lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati2 ya di jalan." ini komentar manusia planet tak lain tak
bukan adalah Emi.
mereka saling berjabat tangan perpisahan.
dan satu2nya yang belum mengucapkan perpisahannya hanyalah aku.
lalu aku maju dan melangkah ke depan Han Bum sehingga posisi kami sekarang
berhadapan.
"hei..." kataku.
"hei...." jawab Han Bum.
"terima kasih atas segalanya..."
"tidak perlu sungkan..."
"tentang itu....." aku mau bicara tentang pengakuan Han Bum padaku yang belum
kujawab. tapi ada Kazuma disini sehinggatak mungkin aku ngomong disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik2lah dengan
Kazuma.." jawab Han Bum.
aku melirik Kazuma, sepertinya ia tak mendengar apa yang dikatakan Han Bum
karena sedang sibuk memperhatikan anjing penjaga di pintu masuk bandara.
untunglah, jadi dia pasti tak akan nanya macam2...
tiba2 ada perempuan berumur kira2 39 tahunan berdiri di samping Han Bum. itu pasti
ibunya, mata dan bibir mereka mirip.
"hei Kazuma... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan2 ke Korea? sebenarnya
ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku
berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman2mu..." kata ibu Han Bum
kepada Kazuma.
"a- akan kupikirkan lagi.." jawab Kazuma. kupingnya memerah, sepertinya dia senang
dengan mendengar bahwa ayahnya merindukannya. apakah anggapan Kazuma selama
ini akan ayahnya yang tak memperhatikannya itu salah?
ya, pasti salah. melihat dia bisa salah paham juga kepada Han Bum.. -_-
ibu Han Bum tersenyum senang atas jawaban Kazuma. ia berbisik kepada Han Bum ,"
jangan lama2 ya, ibu duluan." dan akhirnya pergi duluan kedalam tempat pemeriksaan
karcis.
"nah... aku harus pergi sekarang..." kata Han Bum
"ya. hati-hatilah di jalan" kata kami bergantian.
"sebelum aku pergi...." Han Bum menarik tanganku untuk membuatku lebih dekat
dengannya lalu dia mencium pipiku.
0_0
aku kaget sekali.
"ap-apa apaan kau!?" sebal Kazuma.
"hahaha! itu balasan karena kau salah paham kepadaku! sekarang kita impas!" kata
Han Bum kepada Kazuma sambil ia berlari ke tempat pemeriksaan karcis.
"cih.. bocah busuk, kuampuni kali ini lantaran kami impas." gumam Kazuma.
aku masih terbengong karena Han Bum menciumku.
sebenarnya Han Bum bukan hanya menciumku saja, tapi dia juga berbisik di
telingaku,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...."
kita rahasiakan hal ini dari Kazuma ya! hihihi....
"KAU HARUS MEMBERSIHKAN PIPIMU DARI RACUN ANAK ITU!!" kata
Kazuma kepadaku.
CRAZY #bonus chapter
kau pernah menyukai orang yang sudah pasti tak akan mungkin menjadi milikmu?
kau pernah menyukai seseorang sampai ia tak lepas dari pandanganmu?
kau pernah menyukai seseorang sampai di titik dimana kamu sulit bernafas?
ya, aku pernah...
dan aku menyukai gadis yang baru kutemui 3 hari lalu.
yang tak lain adalah pacar dari kakak tiriku.. Kazuma...
aku tahu ini tak mungkin, tapi apa dayaku?
apakah ini salahku karena aku telah menyukai dia?
maafkan aku... tapi aku menyukaimu...
***
disini aku menunggu di gerbang belakang sekolahnya.
hatiku berdebar amat cepat menunggu Asuka keluar dari sekolahnya.
kenapa dia tidak keluar2 juga?
memang sih dia bilang dia dapat hukuman membersihkan WC selama seminggu ini,
tapi kenapa dia tak keluar juga?
padahal ini sudah jam setengah 6 sore.
kemarin Taiki berbicara kepada Asuka. dia bilang dia akan memberitahu Asuka
semua kejadian kenapa dia dan Kazuma amat membenciku.. bagaimana ini?
Kazuma dan yang lainnya telah membenciku karena berita fitnah itu, masa sampai
Asuka juga akan ikut2an membenciku karena masalah ini?
kumohon...
tak apa2 jika mereka membenciku, tapi tolong jangan kamu..
aku masih bisa tahan kalau mereka membenciku, tapi aku tak mau kalau kau ikut2an
juga membenciku.
aku melihat ada cewek yang sedang mengarah kesini, kalau tak salah itu teman Asuka
yang bernama Emi.
akan kutanya kemana Asuka.
"maaf, kamu teman Asuka kan?" tanyaku kepada cewek ini selagi dia melewatiku.
dia berhenti," iya aku temannya, kenapa?"
"kau tahu Asuka dimana?"
"ehm.... a- aku tidak tahu..." katanya gugup sambil sesekali melirik ke arah pohon
besar yang berada di halaman sekolah.
perilakunya aneh. jadi aku melihat ke arah pohon yang dia lirik sesekali itu, dan aku
melihat Asuka sedang berjongkok disana.
ternyata dia sembunyi di belakang pohon itu... bersembunyi dariku...
"oh, ya sudah terimakasih. akan kutunggu dia." kataku sambil tersenyum kepadanya.
dia melotot melihat senyumku dan bertingkah gugup.
entah kenapa dia begitu.. apakah ada sesuatu yang salah di wajahku?
akhirnya dia pergi dan aku tetap menunggu Asuka.
aku tidak mau menghampirinya, aku akan menunggunya sampai dia keluar.
sudah 2 jam aku menunggu dia untuk keluar dari tempat persembunyiannya, namun ia
tak keluar2 juga.
aku amat sedih karenanya. dia benar2 membenciku sekarang. dia bahkan tidak mau
bertemu denganku sampai rela bersembunyi selama ini untuk menghindariku.
kumohon... kumohon jangan sampai kamu ikut membenciku...
lalu aku melihatnya berdiri dan berlari ke arah samping sekolah. feeling-ku dia pasti
akan mencoba kabur dariku dengan memanjat tembok, lalu aku berputar ke arah
dimana dia akan turun.
dan benar saja dugaanku, dia menggantung di tembok karena tidak bisa turun..
hahaha, dia memang benar2 bodoh...
"butuh bantuan?" kataku kepadanya.
dia menengok ke belakang dengan wajah amat bersyukur karena ada yang
memberinya bantuan. tapi setelah dia tahu orang itu adalah aku, ekspresinya berubah
kelam.
"terimakasih." katanya sambil menundukkan kepalanya.
setelah jeda beberapa detik dia bersiap untuk kabur, namun usahanya gagal karena
aku menangkap tangannya.
"kenapa kau menghindariku?" tanyaku pedih.
"lepaskan aku!" teriaknya sambil berusaha melepas genggamanku dari tangannya,
"jawab dulu kenapa kau menghindariku."
dia tidak menjawab melainkan menarik tangannya kuat2.genggamanku terlepas dari
tangannya akibat kuatnya dia memberontak, tangannya terbang dan kukunya
menggores wajahku yang telah terluka sebelumnya karena dipukul Taiki dan
menciptakan luka garis yang panjang dan amat perih rasanya. tapi rasa perih di
wajahku tak seperih luka di hatiku karena dia menghindariku.
dia melihat wajahku yang terluka dan dia mengurungkan niatnya untuk kabur. lalu dia
mulai mengeluarkan kotak P3K yang selalu dibawanya dan mulai mengobati lukaku.
kenapa?
kenapa dia tak pergi saja meninggalkanku?
perasaan dalam dadaku meluap2 seakan akan meledak kapan saja.
aku memakai kesempatan ini untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, bahwa
Hyori telah menjebakku dan aku korban dari semua ini. dia menyimakku sambil
mengobati luka di wajahku.
bisakah kau obati juga luka di hatiku?
kumohon jangan hindari aku, kumohon.. kumohon...
perasaan ini sudah meluap dan tak terbendung lagi...
aku mengambil tangannya yang tengah mengobati lukaku dan kutaruh di dadaku,
"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh2 akan hal itu... tapi bagaimana ini?
Aku...... menyukaimu......"
kata2 ini mengalir begitu saja dari mulutku. tanpa aku sendiri sadar atas apa yang
kukatakan.
bagaimana aku bisa begini bodoh? bagaimana aku bisa lepas kendali dan
menghancurkan semuanya?
dia terperangah, sampai akhirnya dia menarik tangannya dari dadaku.
dia memandangku dengan ekspresi tak percaya. wajahnya merah sekali lantaran kaget
atas pengakuanku.
"a- aku... aku...." gumamnya, sampai akhirnya dia berlari meninggalkanku.
aku terduduk melihatnya berlari. aku terus memandang sosoknya sampai benar2
hilang dari pandangan.
bagaimana aku bisa lepas kendali? aduh, bodohnya aku!
sadarlah Park Han Bum! dia pacar kakakmu! dia objek yang tak boleh kau sentuh. kau
tak boleh menyentuhnya, apalagi menyukainya.
tidak boleh....
"Park Han Bum... kau bodoh..." gumamku.
***
setelah kejadian kemarin aku tak lagi pergi ke sekolah Asuka.berusaha dengan tidak
menemuinya aku akan melupakannya.
tapi ternyata itu sia2.. langkahku membimbingku kemana dia berada. aku
mengikutinya setelah dia pulang dari sekolah, aku berusaha agar dia tidak sadar aku
mengikutinya. dan itu berhasil. orang begitu cuek dan lemot seperti dia pasti takkan
sadar bila dibuntuti..
entah kenapa aku jadi seperti ini. karena dia aku jadi kehilangan kendali dan
mengikuti dia seperti stalker saja -_-
dari berhari2 aku mengikuti dia, aku mendapati bahwa setiap harinya sehabis pulang
dari sekolah dia selalu pergi ke RS tempat Kazuma di rawat.tapi usahanya untuk
menemui Kazuma tidak pernah berhasil karena Kazuma tak mau bertermu dengannya
dan teman2nya juga menghalangi agar Asuka tak dapat bertemu dengan Kazuma.
pasti semua ini karena kejadian waktu itu. pasti Kazuma marah karena pada saat itu
Asuka lebih memilih untuk bersamaku dari pada ke Kazuma. ini semua salahku...
kenapa sih aku bisanya bikin kacau saja?! seharusnya aku tak usah datang ke Jepang!
ugh!
hari ini Asuka tidak pergi ke RS lantaran Kazuma sudah keluar dari RS, jadinya dia
langsung mengarah pulang.
entah kenapa dia lesu sekali..
di perjalanan pulang dia mampir ke 7eleven. jadi aku memutuskan untuk berputar2
saja di kompleks rumahnya agar dia tak melihatku saat dia keluar nanti. saat aku
sedang berputar2 di sekitar rumahnya, heuk! itu Kazuma! heh? sedang apa dia
mondar-mandir di depan rumah Asuka begitu? dia mondar-mandir sambil sesekali
melihat jendela kamar di lantai 2. dan setahuku kamar Asuka berada di sana.
setahuku dia tak mau bertemu Asuka, lalu apa yang dia lakukan di depan rumahnya
begitu?
hahaha, ternyata bukan aku saja yang kehilangan kendali karena Asuka. tapi cowok
berkarisma seperti Kazuma ternyata juga kelihatan bodoh kalau berkaitan dengan
Asuka. kekeke, perasaanku jadi lebih baik.
setelah beberapa lama Kazuma bolak-balik, akhirnya dia pergi juga dari depan rumah
Asuka.
ngomong2, kenapa Asuka lama sekali? kenapa dia tak kembali2 juga dari 7eleven? ini
aneh..
aku langsung bergegas menuju ke arah 7eleven, dan di jalan aku melihat Asuka
sedang disekap oleh 5 orang cowok berbadan besar. dari seragamnya, itu seragam
SMA Sakura. mereka pasti suruhan rubah betina itu!
bagaimana dia bisa begitu licik mengirimkan 5 orang untuk menghabisi Asuka?! oh
ya ampun, aku pasti akan membuat perhitungan kepada rubah busuk itu.
aku sudah bersiap2 untuk menolong Asuka, tapi kukurungkan niatku karena aku
melihat Kazuma sedang berjalan ke arahku.
aku langsung sembunyi sebelum Kazuma dapat melihatku. Kazuma berjalan
melewatiku, dia tidak sadar akan keberadaanku yang sedang bersembunyi di balik
tiang karena dia sedang berkonsentrasi dengan pikirannya sendiri.
tiba2 dia berhenti dan terperangah. dari ekspresi terkejut-nya bisa kuketahui bahwa
dia melihat Asuka yang sedang di keroyok 5 orang itu. ternyata keputusanku utuk
sembunyi tepat, Asuka pasti lebih suka kalau Kazuma yang menolongnya.
Kazuma hanya berdiri mematung dalam keterkejutannya, tapi selang beberapa detik
dia mengubah ekspresi shock-nya dengan ekspresi dingin dan berbalik meninggalkan
Asuka.
"KAZUMAAAAAA!" teriak Asuka meminta pertolongan dari Kazuma yang
meninggalkannya.
kenapa Kazuma meninggalkannya?! bagaimana dia bisa tahan membiarkan Asuka
dibekap oleh 5 orang begitu?!
padahal keadaan Asuka sudah parah dengan luka sana-sini. tak kuduga Kazuma bisa
bersikap begitu kepada Asuka.
yah, aku tidak heran sih. orang dengan harga diri tinggi seperti Kazuma pasti akan
melakukannya kepada orang yang telah membuangnya..
bisa kulihat ekspresi Asuka amat terluka karena Kazuma meninggalkannya. Asuka
terus memberontak dari bekukan 5 orang itu, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
"Kazuma!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" teriak Asuka sekali lagi meminta tolong, tapi
dia keburu dibekap oleh si muka gorila sebelum dia bisa menyelesaikan
kata2nya.tubuhku menegang melihat Asuka diperlakukan begitu kasarnya. ingin
rasanya aku melompat ke arahnya dan menolong, tapi kutahan keinginanku ini
dalam2. entah kenapa, aku percaya pasti Kazuma tidak akan tega meninggalkan
Asuka begitu saja.
aku melihat ke arah Kazuma, ekspresinya.. ekspresi Kazuma begitu terluka..
mungkin Asuka tak dapat melihatnya karena Kazuma membelakangi Asuka, tapi aku
dapat melihatnya dengan amat jelas.
ternyata walaupun Kazuma memang berjalan meninggalkannya, tetapi hatinya begitu
terluka karena meninggalkan Asuka.
ekspresinya tidak bisa bohong kali ini. harga dirinya yang tinggi mengharuskan dia
berjalan meninggalkannya. aku tahu Kazuma begitu terluka karena Asuka
membuangnya, tapi aku tahu dia lebih terluka lagi saat ini. akan kulihat sampai kapan
harga dirinya itu dapat menahan dirinya untuk tidak menolong Asuka.
"GYAAAAAAA!!!!" suara si muka gorila yang membuatku mengalihkan perhatianku
lagi kepada Asuka dari Kazuma.
0_o! ternyata Asuka menggigit tangan si muka gorila yang membungkam mulutnya
itu. wuahh... aku tak percaya Asuka begitu gigihnya melawan mereka.
si gorila dengan reflek melepaskan pitingannya dan Asuka berhasil kabur. dia
berteriak2 memanggil2 Kazuma sambil berlari ke arah Kazuma berusaha meraihnya.
tapi usahanya gagal karena dia kembali ditangkap oleh 5 orang itu.Asuka terhjatuh
dan dia dibekap dengan wajah mencium tanah. hatiku begitu sakit melihat Asuka
diperlakukan seperti itu. tapi aku tak boleh ikut campur, ini adalah momen mereka.
aku menahan diriku sangat kuat agar aku tak melompat ke sana dan masuk ke celah
diantara mereka.
Asuka menangis, air mata mengalir deras di pipinya. dia putus asa dan di sela2
keputus asaannya dia berteriak,
"DASAR KAU PSIKOPAT PIRANG! BISA2NYA KAU MENGACUHKANKU
DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! TEGA2NYA KAU MELAKUKAN INI
KEPADAKU!! DASAR KEPALA KOSONG BERWARNA EMAS!!! AKU
MENCINTAIMU BODOH!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH
SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!!"
buceri...? apa itu...?
aku tak tahu artinya, namun bisa2nya Asuka memaki2 Kazuma di sela2 pengakuan
cintanya..
hahaha... dia benar-benar..bodoh...
Kazuma mematung mendengar perkataan Asuka. selang beberapa detik dia langsung
memburu 5 orang itu dengan kecepatan kilat dan menghabisi mereka. aku takjub
dengan kehebatan Kazuma dalam berkelahi. bahkan dengan tangan di-gips dan badan
yang baru sembuh begitu dia masih dapat berkelahi selincah dan sekuat itu.
ternyata pengakuan cinta Asuka menghancurkan harga diri Kazuma. hahaha, bahkan
orang seperti Kazuma bisa dibuat Asuka terlihat bodoh. aku kagum dengan Asuka.
5 orang itu ambruk ke tanah, sebagian dari mereka mengeluarkan busa dari mulutnya.
entah kenapa aku jadi kasihan sama 5 orang itu... -__-
Kazuma menghampiri Asuka, dan Kazuma berbicara dengan Asuka cukup panjang.
dari percakapan mereka aku jadi tahu apa arti BUCERI itu.. dan aku juga tahu bahwa
yang membuat Kazuma menolong Asuka dan membuang harga dirinya itu adalah
pengakuan Asuka 'AKU MENCINTAIMU BODOH!!' kepadanya.
hahaha, tebakkanku benar..
ternyata Kazuma kalah dengan pernyataan yang keluar dari mulut Asuka dan
membuang rasa 'harga diri tinggi' nya untuk tidak menolong Asuka.2 orang ini
memang tercipta untuk bersama...
aku membalikkan badanku dan pergi.
aku tak tahan dengan rasa nyeri yang timbul di hatiku akibat menyaksikan
kebersamaan mereka.
ingin rasanya aku melawan takdir dan merebut Asuka dari sisi Kazuma, tapi aku tahu
itu tidak mungkin.
yah, mungkin ini saatnya.
ini saatnya untukku pergi sebelum rasa suka yang dalam ini berubah menjadi cinta.
ya, aku akan pulang ke Korea. aku pulang karena kelemahanku dan untuk melindungi
diriku agar tak jatuh lebih dalam lagi dalam perasaan ini..
tapi sebelum itu, masih ada 1 hal yang harus kulakukan......
***
aku pergi ke SMA Sakura untuk membuat perhitungan dengan Hyori.
selama ini aku sudah terlalu lama bersabar dan terlalu lama diam. selama ini aku diam
dan tak sekalipun membuat perhitungan dengan rubah busuk ini walaupun dia telah
menghancurkan hubunganku dengan Kazuma. dengan dia mengirim 5 orang untuk
menghabisi Asuka, dia telah sukses membuat kesabaranku habis.
ini saatnya aku membuat perhitungan dengannya. walaupun membuat perhitungan
dengannya tidak merubah apapun, setidaknya itu memuaskanku. apa perlu kutambah
1 atau 2 pukulan di wajahnya.....?
aku menunggunya keluar dari sekolah sampai hari sudah sore, tapi rubah busuk itu tak
juga memunculkan batang hidungnya.aku mencegat cewek yang kutahu adalah
pengikut Hyori dan kutanya dimana Hyori berada. cewek ini pertamanya tak mau
memberitahuku dimana si rubah itu berada, tapi aku menjalankan trik yang biasanya
berhasil kulakukan kepada cewek2 tipe seperti dia (kalau dia bisa berteman dengan
Hyori, pasti paling tidak sifatnya sama bukan? Hyori saja seperti wanita gampangan,
apalagi pengikutnya? *tolong jangan anggap aku jahat, tapi memang itu faktanya*)
banyak orang bilang aku ganteng (jangan bilang aku sombong atau ke-PDan plis..)
dan banyak cewek yang naksir padaku karena wajah ini, jadi tak ada salahnya bukan
sesekali kupakai wajah ini untuk mendapatkan apa yang kumau?
aku mendekatkan wajahku ke wajah cewek ini dan memojokkannya di tembok lalu
mengurungnya dengan tanganku.
bisa kulihat cewek ini gugup setengah mati, tapi matanya tetap terpaku kepadaku
tanpa berkedip sekalipun.
"bisa kasih tahu aku dimana Hyori...? kalau kau beri tahu, akan kuberi hadiah..."
kataku dengan merendahkan suaraku berharap aku berhasil menirukan om-om yang
sedang merayu gadis SMU seperti yang ada di film2. dan aku berhasil!
cewek ini tidak merasa jijik dengan perbuatanku ini, tapi wajahnya makin memerah
dan dia makin gugup.
aku sendiri jijik dengan perbuatanku ini, tapi aku harus tahu cepat dimana Hyori
berada. aku sudah pulang besok, jadi aku harus cepat2 memburu dan membuat
perhitungan dengan rubah busuk itu!
"Hyo.. Hyori.. *glek* kabur tadi karena melihatmu berada disini. sekarang dia sedang
dalam perjalanannya ke rumah..." kata cewek ini gugup sambil masih menatap
wajahku lekat2 tanpa berkedip sekalipun.
sialan... rubah itu kabur?! bisa2nya dia kabur tanpa ketahuan olehku..
aku langsung berlari ke arah yang mungkin dilewati Hyori dalam perjalanannya dan
meninggalkan cewek gugup itu tanpa memberi salam perpisahan atau hadiah yang
kujanjikan. aku benci sekali dengan tipe cewek macam itu, dan aku sendiri juga benci
sekali dengan kenyataan bahwa aku menggoda cewek macam itu untuk mencari Hyori
-__-.
rubah itu benar2 telah menghancurkan hidupku!
beruntung, aku menemukannya tak lama setelah aku berlari. aku langsung menangkap
tangannya dan dia sontak kaget.
"ada yang perlu kubicarakan denganmu rubah tengik." kataku dengan menahan
hasratku untuk mengobrak abrik wajah orang yang berada di hadapanku ini.
"Ha- Han Bum... oh ya ampun, lama tak bertemu.." katanya pura2 senang. padahal
aku tahu dia ketakutan sekali.
"bisa2nya kau berpura2 manis. kau kira kau cantik dengan berpura2 begitu? kamu
menjijikan tahu." sindirku.
tubuh Hyori menegang dan akhirnya wajah aslinya keluar. ekspresinya berubah dari
cewek sok imut menjadi ekspresi dengan senyum jahat yang ada di film2.
"jangan berbicara kepadaku seperti itu. apa urusanmu? cepat katakan, aku tak ada
waktu meladenimu." katanya dengan ekspresi sebal.
"jangan bertingkah sok. kalau aku mau, aku bisa mengacak-acak wajahmu sekarang."
kataku.
Hyori menelan ludah dan diam saja atas perkataanku. sepertinya dia sadar bahwa
lebih baik diam daripada membuatku makin marah.
"kau kan yang mengirim 5 orang itu untuk menghabisi Asuka?!" teriakku kepadanya.
dia tertegun,"kalau memang iya, apa urusannya denganmu? untuk apa kamu peduli?"
aku ingin bilang bahwa tentu saja itu urusanku karena aku menyukainya, tapi kutahan
dalam2,
"dia pacar Kazuma dan kau tahu itu!" kataku.
"tentu.. tentu saja aku tahu."
"lalu? kenapa kau melakukan itu?! kau tak puas hanya menghancurkan hidupku saja
hah?!"
"Kazuma milikku! dan cewek jelek itu harus mengembalikkan padaku yang
sebenarnya adalah milikku!"
dasar perempuan busuk. dia yang meninggalkan Kazuma dan masih meng-klaim
bahwa Kazuma adalah miliknya? sebenarnya apa yang ada di pikirannya?! aku sama
sekali tidak dapat mengerti..
"dia bukan milikmu rubah busuk. kau meninggalkan Kazuma. ah, bukan
meninggalkan, kau MEMBUANGNYA!"
"lebih baik jaga mulutmu bocah. kau pikir kau bisa bicara seenaknya mentang2 aku
menyukaimu dulu? dulu kau menolakku, sekarang kau mau menggodaku?"
"menggodamu? hah! lebih baik aku menggoda anjingku daripada harus menggoda
wanita bau sepertimu."
"ap-"
"karena perbuatanmu itu sekarang Kazuma dan yang lainnya membenciku! karena
kau mengaku2 telah berpacaran denganku! bisa2nya kau berbuat seperti itu disaat aku
mabuk!"
"mengaku2?! hahaha, lucu sekali kau! kau yang menciumku duluan!"
"mungkin kau pikir aku tidak ingat, tetapi walau dalam keadaan mabuk aku ingat
semuanya! kau yang menciumku dan mengatakan pada semuanya bahwa kita telah
pacaran! menjijikan."
"begitu..? hahaha, walaupun kau ingat, tak ada satupun yang mempercayaimu. apa
maumu sekarang? lebih baik kau jangan mengungkit2 masa lalu."
aku benci bahwa perkataannya benar. tak mungkin ada yang mempercayaiku.
kejadian ini telah lama berlalu dan fakta tak lagi perlu untuk diungkapkan.
"aku percaya kepadanya."
......?!
Ka... Kazuma....?!
bagaimana dia bisa ada disini?
sejak kapan dia berada disana? sejauh mana dia mendengar percakapanku dengan
rubah ini?
"aku percaya kepada Han Bum." kata Kazuma lagi.
Hyori ketakutan setengah mati. bahkan dia ketakutan lebih daripada saat aku
mengancamnya tadi,
"senpai... kau mendengar semuanya...?" kata Hyori dengan suara bergetar.
MUAAHHAHAHAHAHA!!! HAHAHAHAH!!! hatiku bersorak melihat rubah busuk
ini dalam situasi seperti ini. bahkan aku rela terjun dari atas gedung di dalam momen
membahagiakan seperti ini!
"senpai....." gumam Hyori, bisa kulihat dari mata Hyori bahwa ia ketakutan setengah
mati.
"memangnya ada yang perlu kudengar?" kata Kazuma berpura2 bodoh.
"i- itu semua bohong.. sungguh, dia menjebakku." Hyori panik. bisa kulihat bicaranya
mulai ngaco saking paniknya, dan dia mulai memakai alasan apapun untuk
melindungi dirinya. tapi bagaimana bisa dia bilang aku menjebaknya?
"apa katamu-" aku baru mau mulai protes tapi Kazuma mengangkat tangannya
menghentikanku untuk bicara.
lalu Kazuma memutar tubuhnya sampai mengarah kepadaku,
+BUAAAAAAKHHHHHHHHHH!!!+ Kazuma melancarkan bogemnya ke wajahku
kencang sekali.
aku terjatuh ke tanah dan terbengong atas perlakuan Kazuma. Asuka berlari ke arahku
berusaha menolongku yang sedang terbengong ini dan meneriaki Kazuma.
apa salahku sampai dipukul begini? apakah ini karma karena aku bersorak atas
ketakutan Hyori?
"itu untuk ketidak jujuranmu kepada kakakmu sendiri." kata Kazuma.
ap... apa....?
kakak?! oh aku tak percaya ini...
dia telah memaafkanku?! Kakakku 'Kazuma' telah memaafkanku?!
hatiku lebih bersorak lagi sekarang daripada tadi. aku bahkan rela mati dalam momen
ini.
kegembiraanku pecah karena aku melihat Hyori yang berusaha melarikan diri.
tapi ternyata usaha Hyori sia2 karena Kazuma menangkapnya sebelum ia berhasil
kabur.
MUAAHHHAAHAHAHAHAHAH!!! HARI INI AKU BAHAGIA SEKALI!!!!
+PLAAAKK!!!+ Kazuma menampar Hyori.
cih... cuma ditampar saja... padahal dia lebih pantas kalau digebukin sampai matanya
copot.
rasanya ini tak adil... aku sang 'korban' dapat tonjokan keras sampai gigiku otek,
namun sang 'pelaku' mendapat tamparan yang hanya akan terasa sakit untuk 5 menit
ke depan... -_-
"kakak! bagaimana mungkin kau menamparku?! aku ini Hyori! aku pacar yang
dicintaimu!" teriak Hyori sambil menangis deras sekali.
aku melihat Kazuma tertegun mendengar perkataan Hyori. lalu Kazuma berjongkok
di samping Hyori lalu mencengkram pipinya. lalu Kazuma memutar wajah Hyori
menghadap ke arah Asuka yang berada di sisiku.
"kau lihat dia? dia pacarku. bukan kamu. lihat baik2. tidak ada lagi yang namanya
'pacar yang dicintaimu'. cuma dia seorang bagiku, kau mengerti? dan satu lagi, kalau
kau berani menyentuhnya bahkan seujung rambutpun, kau akan mati di tanganku. kau
tahu bukan aku selalu menepati perkataanku? bagaimana kalau kau coba...?" ancam
Kazuma dengan suara yang amat menawan namun mengerikan dan dengan aura yang
luar biasa.
Hyori amat ketakutan. pandangan matanya gelap dan dahinya berkeringat. dia
gemetaran dan giginya mulai gemelutuk.
Kazuma menghentakkan wajah Hyori dan berjalan ke arahku dan Asuka.
wuah... aku takjub sekali dengan kejadian barusan...
Kazuma keren sekali... aku bangga punya kakak seperti dia! (walaupun hanya kakak
tiri sih..)
mungkin gak ya aku bisa seperti dia kemudian hari? hahahaha
"cepat berdiri..." kata Kazuma kepada Asuka. bisa kulihat Kazuma cukup cemburu
karena Asuka berdiam di sampingku.
"kamu juga berdiri. kita harus bicara." kata Kazuma kepadaku.
"baiklah..." kataku.
lalu kami meninggalkan Hyori yang masih dalam mode 'shock'-nya.
ini saatnya kebenaran terungkap, aku akan menceritakan semua yang terjadi kepada
Kazuma.
tak satupun akan kusembunyikan.
eh- ada satu yang akan kusembunyikan. akan kusembunyikan perasaanku pada Asuka
dalam2...
***
sebenarnya urusan ibuku sudah selesai di Jepang,tetapi dia masih ingin berlibur disini
sampai 1 minggu ke depan.
tapi aku mengajaknya kembali ke Korea. ajakanku untuk pulang yang cukup
memaksa membuat ibuku menurutiku. aku harus pergi dari sini, aku harus pulang
secepatnya. semakin jauh aku dari dirinya, akan semakin cepat aku melupakannya
,sebelum perasaanku jatuh lebih dalam lagi kepadanya.
setelah kejadian dengan Hyori kemarin aku beserta Asuka dan Kazuma pergi ke
MCD.
disana aku memberitahukan mereka akan kepulanganku hari ini.
dan disinilah mereka, di bandara mengantar kepergianku.
tak kuduga Taiki dan Yusuke sampai ikut mengantarku (teman Asuka yang bernama
Emi juga mengantarku sih.. tapi aku tak terlalu peduli.) berarti mereka sudah benar2
memaafkanku. ternyata kedatanganku ke Jepang tidak sia2.
"hei, baik2lah disana..." kata Kazuma sambil menepuk bahuku.
"ya, hati2 di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiki.
"hati2 lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati2 ya di jalan." kata Emi. kini aku tahu kenapa dia bisa
berteman dengan Asuka.. cara pikir mereka sama -__-'
mereka menjabat tanganku satu-persatu. dan kini tinggal Asuka yang belum
mengucapkan apa2 padaku.
dia merasa canggung. pasti karena pengakuanku belum lama ini yang tak kunjung
dijawabnya juga.
yah.. aku memang tak perlu jawabannnya sih...
"hei..." katanya memecah kecanggungan.
"hei..." balasku.
"terimakasih atas segalanya.."
"tak perlu sungkan.."
"tentang itu....." aku tahu dia pasti mau membahas tentang pengakuanku. tapi ini
bukan saat yang tepat, Kazuma disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik2lah dengan
Kazuma.." selaku.
ibuku datang memecah kecanggunganku dengan Asuka. dan aku bersyukur atasnya.
"hei Kazuma... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan2 ke Korea? sebenarnya
ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku
berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman2mu..." kata ibuku ke
Kazuma.
ya, itu benar. ayah selalu menanyakan keadaan Kazuma. lebih tepatnya 'ayah
merindukan Kazuma'. entah kenapa Kazuma tidak lagi berhubungan dengan
ayah..tetapi setelah ibu berkata begitu kepada Kazuma, kulihat air muka Kazuma
berubah menjadi senang. seperti anak kecil yang bahagia karena mendapat mainan
baru. perkataan ibu menyenangkannya...? tidakkah dia tahu selama ini ayah
merindukannya?
"a- akan kupikirkan lagi.." jawab Kazuma canggung.
ibu tersenyum mendengar jawaban Kazuma dan berbisik kepadaku, " jangan lama2
ya, ibu duluan."
lalu ibu pergi ke tempat pemeriksaan karcis .
nah, ini saatnya. saatnya aku berpisah dengan semuanya. terutama, Asuka.
"nah... aku harus pergi sekarang..."
"ya. hati-hatilah di jalan" kata mereka serentak.
ini yang terakhir.. setidaknya biarkan aku jujur atas perasaanku untuk yang terakhir
kalinya.
aku tak mau kembali ke Korea sebagai pengecut yang telah kabur karena takut jatuh
cinta.
jadi, biarkanlah aku jujur terhadap perasaanku sebelum akhirnya aku bisa
melepaskanmu dan melangkah maju.
"sebelum aku pergi...." kataku.
lalu aku menarik tangan Asuka agar merapat kepadaku.
aku berbisik di telinganya dengan volume yang hanya bisa didengarku dan Asuka,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...."
lalu aku mengecup pipi Asuka dan melepas genggamanku atas tangannya.
ini satu langkah bagiku untuk maju dan melupakannya..
aku melihat Kazuma melotot kaget atas kelakuanku,"ap-apa apaan kau!?" teriak
Kazuma.
aku tersenyum nakal kepadanya, "hahaha! itu balasan karena kau salah paham
kepadaku! sekarang kita impas!"
aku berkata begini karena aku tahu bahwa dia pasti akan memaafkan aku karena telah
mencium Asuka supaya impas.
lalu aku berlari meninggalkan mereka.
kulihat Kazuma ngamuk2 dengan berteriak2. tapi Kazuma tidak marah beneran,
melainkan marah seperti anak kecil yang marah pada dirinya sendiri. bisa kulihat
Asuka 'shock' atas perbuatanku, Taiki dan Yusuke sedang menenangkan Kazuma
yang sedang mencak2, dan Emi yang melambai2 kepadaku.
aku melambaikan tanganku sambil tersenyum kepada mereka walaupun aku tahu
mereka tak melihat (Emi melihatku ding, dia sedang melambai padaku soalnya -__-)
lalu aku pergi ke tempat pemeriksaan karcis dan masuk ke pesawat yang akan
membimbingku pulang ke Korea.
CRAZY #14
hari ini Kazuma kelihatan bete dan sedikit uring2an.
aku bertanya2 kenapa dia begitu...
mungkinkah dia masih marah karena kejadian di bandara?
ah tidak mungkin.. kalau mengingat kejadian di bandara seharusnya akulah yang
marah.ya bagaimana tidak!
saat perjalanan pulang dari bandara, tiba2 Kazuma berhenti di toko buku dan membeli
thinner. ternyata thinner itu dibeli Kazuma untukku! jelasnya untuk men-sterilkan
pipiku dari ciuman Han Bum. tentu saja aku menolak. masa aku memakai thinner
untuk wajah?!
seharian ini si Kazuma kelihatan bete terus. aku juga jadi ikut bete melihatnya.
padahal aku cuma mau menggunakan jam istirahat ini untuk makan dengan tenang,
tapi kenapa sih Kazuma mengekor terus dengan muka bete?! kalau dia sedang bete,
kenapa dia tidak bete sendiri saja malah MENGEKORIKU?! mana pengikutnya juga
ikut mengekor lagi! huh!
"apa sih maumu?! dari tadi kamu mengekor dengan muka bete begitu! setidaknya beri
tahu alasanmu!"
".........."Kazuma diam saja.
"hei.. kau masih marah karena aku tak mau pakai thinner untuk membersihkan
pipiku? tenang sajalah! aku sudah cuci muka 10 kali begitu sampai rumah!"
"kencan...."
"hah?"
"ayo kita kencan..."
"kamu sudah sinting?"
"sudahlah jangan banyak cing-cong. aku sedang tak mau bercanda.."
kh, sepertinya Kazuma tidak bercanda.. " kencan? maksudmu kamu dan aku?
berdua?"
"tentu saja... memang apa definisi kencan menurutmu?"
dasar kepala kosong berwarna emas! dia memperlakukan aku sudah seperti orang
idiot saja.
tentu saja aku tahu kalau kencan itu berdua. tapi kemanapun kami pergi, biasanya
pasti pengikut Kazuma ikut serta.
makanya aku sedikit takjub waktu Kazuma mengajakku kencan.
"ih... mau kemana memangnya?"
"terserah kau saja. yang penting aku sedang ingin kencan." jawab Kazuma lesu.
terserah?! wuah... Kazuma sedang kesambet apa ya..?
biasanya dia yang menentukan kemana kami akan pergi. bahkan kalau aku menolak
dia akan memaksaku atau menarikku ke tempat tujuannya. wuah... ini benar2 aneh!
sebenarnya sih aku lagi malas pergi2... tapi kalau aku menolak Kazuma pasti akan
bersikeras mengajakku kencan.
daripada membuang tenaga melawan psikopat ini, lebih baik aku menurutinya
saja.lagipula dia lagi baik hari ini... hmm....
rasanya aku ingin deh ke taman hiburan.. tapi aku lagi gak ada duit...
"kamu yang traktir nih?"
"terang sajalah! dimana2 kencan cowok yang membayar! sudah ga usah banyak tanya
deh! tentukan saja tujuannya!"
akhirnya dia teriak juga.. hehehe.. rasanya aku belum tenang kalau belum bikin dia
marah ,"baiklah, aku ingin ke taman hiburan!"
"dari semua tempat di kota ini, kau memilih taman hiburan? dasar aneh.."
"apanya yang aneh! kau yang memintaku menentukan pilihannya kan? sudahlah
jangan protes!"
"hhh........." Kazuma hanya menghela napas panjang.
aku bertanya2 kenapa dia tak membalas. mood-nya benar2 tidak bagus ya hari ini?
dia kenapa sih?!
"tunggu di gerbang belakang sepulang sekolah." kata Kazuma.
"tapi aku ada hukuman membersihkan toilet hari ini."
"akan ku-urus. kau tunggu aku saja."
setelah berkata begitu Kazuma dan pengikutnya pergi.
'akan ku-urus'? apakah bisa dipercaya...?
yah.. tak ada salahnya mempercayai dia kali ini. aku juga malas sih membersihkan
toilet hari ini.
+sepulang sekolah+
sudah 15 menit aku menunggu si emas itu datang. tapi dia tak datang2 juga!!
akhhh!! lihat saja kalau dia tak datang dalam 5 menit! akan kujambak dia sampai
botak!!!
*BROOOM BROOOOM!!! CIIIT~*
motor merah berhenti di depanku. motor ini adalah motor yang dipakai Kazuma
waktu itu.
walaupun ini kali kedua aku melihat motor ini, tetap saja aku bergidik melihat motor
super 'wow' ini.
Kazuma mengangkat kaca helm-nya ,"cepat naik."
"eh? kita pergi naik motor?"
"ya tentu saja-lah! kalau kau bertanya lagi akan kutarik kau!"
tidak berubah... tetap saja 'akan kutarik kau' adalah kata2 yang dia lontarkan
kepadaku.. -___-'
aku naik ke motor super 'wow'nya itu. wuih mantap kali...
memang ada sensasi tersendiri kalau naik motor mahal..
tetapi tetap saja motor ini membuatku bingung dimana aku harus berpegangan. -_-
"pegangan." kata Kazuma sambil menarik tanganku ke perutnya.
dulu dia tak mau kalau aku berpegangan dengan pose seperti ini. sekarang malah dia
yang menyuruhku berpegangan dengan memeluknya. ternyata dia bisa manis juga,
hihihi~
Kazuma mulai mengendarai motornya dengan kecepatan yang kali ini membuat
umurku hilang setengahnya dibawa angin. aku melirik ke speedometer dan ternyata
itu menunjukkan 150km/jam. oh may got... bisa kurasakan motor ini berjalan
meliuk2, sepertinya Kazuma mengendarainya dengan menyalip sana-sini . karena
ngeri, akhirnya aku memeluk perut Kazuma dengan erat dan menyandarkan kepalaku
di punggungnya. dan itu sukses membuatku tidak bisa konsentrasi ataupun
mengalihkan perhatianku pada jalan. sebaliknya aku malah terlena dengan punggung
lebar Kazuma.
semakin lama motor melaju, aku makin jauh terlena dengan Kazuma.
tubuh Kazuma sangat harum. belum pernah aku mencium wangi yang membuatku
setenang ini.
dan aku bahkan tidak bisa percaya dia ada di dalam dekapanku sekarang.
rasanya Kazuma adalah milikku dan bagian dari diriku. andai saja waktu bisa
membeku sekarang....
*ciiiit~* motornya berhenti.
"sudah sampai." kata Kazuma.
aku langsung tersadar dari buaian punggung Kazuma dan meloncat kaget.
ini sudah di parkiran, ternyata memang sudah sampai. dan aku baru sadar akan hal itu.
ba- bagaimana bisa aku tak sadar selama perjalanan?!
a- ap- apa yang kulakukan?!
berbahaya! sungguh berbahaya! akan kuingat agar tidak terbuai lagi dengan
punggungnya itu di kesempatan mendatang!
sial, aku malu sekali!!!!
"kau memelukku begitu erat. pasti kau senang sekali ya mengambil kesempatan
memelukku dari belakang?"
"ap- apa- katamu?! cih, ha! e- enak saja!" aku tak bisa menjawab apa-apa, secara
tebakan Kazuma tepat di sasaran.
dan Kazuma juga menyadari hal itu.
Kazuma tertawa lewat hidung dan berkata," ayo masuk." lalu kami membeli tiket di
loket dan masuk ke dalam.
"ayo! ayo naik ini cepat!!" kataku sambil menarik tangan Kazuma ke roller coaster
yang amat besar.
"iya! iya! ya ampun! sabar kenapa! kamu seperti tidak pernah naik beginian saja!"
protes Kazuma.
yayaya, terserah kamu mau bilang apa. aku tak peduli!
aku menarik Kazuma ke roller coaster. saat di roller coaster, aku melirik ke arah
Kazuma yang duduk di sebelahku.
wajahnya kelam dan menanamkan ekspresi ingin muntah. wuahhahahaha! jagoan
seperti dia ciut naik beginian?! kekekeke!
setelah roller coaster, aku menarik Kazuma ke sana kemari untuk menaiki wahana
yang memacu adrenalin.
dia sama sekali tidak berontak. atau... dia tak punya kekuatan untuk berontak?
aku benar2 puas setelah menaiki 10 wahana lebih. sebaliknya Kazuma, sepertinya
nyawanya sudah keluar dari mulutnya.
dia benar2 pucat. matanya setengah tertutup menerawang ke tanah dengan pandangan
tidak fokus, dahinya keringatan , dan wajahnya pucat. aku bertanya2 apakah dia baik2
saja. yah, dari manapun dia tidak terlihat baik2 saja sih...
lalu aku membawanya ke bangku di dekat air mancur. karena hari sudah malam,
lampu warna-warni di dalam air mancur dinyalakan dan itu indah sekali. coba saja
Kazuma tidak sedang dalam keadaan begini, ini bisa romantis sekali!
"hei, kau tak apa2?" tanyaku sambil menyodorkan soda yang kubeli barusan.
"kau diam dulu lah.. aku mual sekali..."
menuruti perkataannya, lalu aku memutuskan untuk diam.
sudah sekitar 10 menit aku hanya menerawang memandangi air mancur. lalu aku
kembali sadar saat Kazuma tiba2 menidurkan kepalanya di pangkuanku.
deja vu...?
sepertinya ini pernah terjadi deh....
"biarkan aku istirahat sebentar." kata Kazuma.
"dasar kau.. masa naik begituan saja kamu tak tahan. padahal lagakmu seperti
jagoan."
"diamlah... siapapun pasti mual kalau naik benda2 berputar seperti itu. hanya manusia
tak normal seperti kamu saja yang bisa tahan."
"apa kata-"
"diamlah dulu, biarkan aku istirahat agar sedikit membaik."
"iya.. iya... oh ya, hei, bagaimana dengan tugasku membersihkan toilet? apa yang kau
maksud dengan 'akan ku-urus'?"
"tenang sajalah... sudah kusuruh anak kelas 1 untuk menggantikanmu
membersihkannya."
"apa?! kau menyuruh anak kelas 1?! mampus aku. pasti besok aku akan diomeli
habis2an dan masa hukumanku ditambah atas tuduhan meneror adik kelas!! akh!!!!!
harusnya tak kupercayakan padamu!!"
" ah, kamu terlalu berisik!" kata Kazuma lalu kembali dalam posisi duduk.
dia mengusap2 perutnya sambil menghembuskan napas beberapa kali.
dia bangun dari tempat duduknya," ayo pulang."
"hei, kau sudah sembuh?!"
"tentu saja. mainan seperti itu hanya se-upil bagiku."
upil kakiku. coba dia bisa melihat wajah pucatnya tadi... -__-
lalu kami mengarah ke pintu keluar saat sebelumnya aku membeli beberapa souvenir.
lalu kami menuju ke tempat parkir yang berada di lapangan sebelah patung besar.
"terimakasih ya Kazuma! aku senang sekali hari ini!"
"pasti bagian yang paling kau senangi adalah bagian waktu naik motor."
sialan.. bagaimana dia bisa tahu?
"a-apa? cih.. mana mungkin!"
"sudahlah mengaku saja..."
"ap-"
"aku akan menge-cat rambutku kembali ke warna asalnya." kata Kazuma tiba2.
entah mengapa tiba2 dia ingin menge-cat rambut.. dia itu memang aneh!
"apa? kenapa?"
"karena warna emas sudah tak berarti lagi bagiku."
jujur, aku tak mengerti apa maksud Kazuma. tapi aku tak mau bertanya dan berpura2
mengerti saja.
yah.. agar kelihatan tidak bego-bego amat...
"hei! jangan! jangan di-cat ulang!"
"...? " Kazuma mengangkat alis kanannya.
sial, dia terlihat menyebalkan sekali kalau melakukan itu..
memang sih dia tak berkata apa2, tapi ekspresinya itu seakan berkata 'apa sih
maksudmu..? seperti idiot saja'
"iya, jangan di-cat ulang. karena aku suka sekali warna emas!"
Kazuma menegang. ekspresinya shock seperti melihat setan.
memangnya ada yang salah dari perkataanku?
"hyo... hyori....." gumam Kazuma.
Hyori...? si rubah betina itu...?
dia menyebut nama Hyori?
ah tidak, mungkin saja aku salah dengar. karena memang Kazuma bergumam dengan
suara yang kecil sekali.
ya, pasti aku salah dengar. tidak mungkin Kazuma menyebut2 nama rubah betina itu..
walaupun mungkin, apa hubungannya dan apa maksudnya?
"apa katamu?" tanyaku berusaha meyakinkan kalau Kazuma benar2 tidak
menggumamkan nama Hyori.
"tidak... tidak apa2..." kata Kazuma mengalihkan mukanya.
tapi aku masih melihat ada ekspresi shock di wajahnya.
aku masih ingin bertanya tentang apa yang dikatakannya barusan, tetapi aku
mendengar nama Kazuma dipanggil.
,"zuma....Kazuma!!!" suara itu makin jelas terdengar.
aku dan Kazuma menengok kearah suara itu.
"i.... ibu.....?" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu.
CRAZY #15
"i.... ibu.....?" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu.
ibu....? ibu Kazuma?? kenapa dia bisa ada disini???
+PLAAAAAKKK!!!!!+
"KYAAAA!" teriakku kaget melihat Kazuma ditampar oleh ibunya dengan begitu
keras.
"Kazuma! kamu tidak apa2?!"
"....." Kazuma diam saja sambil tetap memegang pipi kirinya yang memerah karena
ditampar. pasti ibunya adalah sebab kenapa Kazuma bete dan uring2an sejak tadi
pagi. aku yakin itu!
"beraninya! bisa2nya kamu jalan2 sama cewek ini, disaat seharusnya kamu pergi
bersama ibumu?! apa kau tidak tahu bahwa acara ini penting sekali?!" teriak ibu
Kazuma.
aku melongo saja, saking shock-nya ngeliat ibu Kazuma marah2.
masalahnya, dia teriak2 disini. di depanku dan di depan beberapa orang yang sedang
lalu lalang.
apakah sedikitpun ibu Kazuma tak merasa malu atau setidaknya kasihan kepada
Kazuma...?
Kazuma pasti terluka sekali....
"itu acara yang penting untukmu. bukan untukku." kata Kazuma dengan suara datar.
walau Kazuma menjawabnya dengan nada biasa, namun ada yang berbeda dari sorot
matanya.
sorot mata Kazuma saat memandang ibunya mengingatkanku pada caranya
memandang Han Bum dulu.
tetapi ini sedikit berbeda. sorot mata Kazuma lebih terlihat seperti 'terluka' daripada
'benci'.
tetapi unsur 'pergi, aku tak membutuhkanmu!' tidak pergi dari sorot matanya kali ini.
"beraninya kau bicara begitu pada ibumu! tentu saja acara itu penting. sepenting apa
sih cewek ini sampai kau malah pergi bersama dia daripada ke acara yang begitu
penting?! tak tahukah kau bahwa banyak sekali sponsor yang membatalkan dananya
karena kau tak datang ke acara ini?! mereka merasa tidak dihargai atas ke-absenanmu
hari ini!"
heuk!?! sponsor?! acara apa sih sebenarnya?!
"aku sama sekali tidak peduli dengan sponsor-mu itu. karena kau-lah yang
membutuhkan dana itu, bukan aku. dan kuingatkan, namanya 'Asuka' bukan 'cewek
ini'. dia adalah pacarku, dan tentu saja dia jauh lebih penting dari acara sampah yang
kau anggap penting itu."
sungguh, aku terharu mendengar Kazuma membelaku.... TT.TT
tapi apa boleh dia bicara seperti itu kepada ibunya?
"ayo pergi." kata Kazuma sambil menggandengku pergi.
"tunggu! dimana sopan santunmu itu?! aku ini ibumu, dan kamu anakku! berani2nya
kau bicara selancang itu kepadaku!"
teriak ibu Kazuma .
Kazuma berhenti seakan tertegun oleh perkataan ibunya . dia membalikkan badan
menghadap ke ibunya. "mungkin kau menganggapku sebagai anakmu, tapi aku sama
sekali tidak menganggapmu sebagai ibuku. kau saja memperlakukan anakmu seperti
sampah, bukankah anak adalah cerminan dari orang tua?. jadi, tolong jangan bicara
sopan santun denganku, ataupun coba2 untuk mengaturku." kata Kazuma yang lalu
menarikku pergi dari sana meninggalkan ibu Kazuma yang terbengong tidak percaya.
aku saja tidak percaya Kazuma bisa berkata seperti itu kepada ibunya. bagaimana bisa
kata2 seperti itu keluar dari mulut seorang anak..? sebegitu besarnyakah luka Kazuma
terhadap ibunya...?
Kazuma....
Kazuma terus menarikku berjalan menjauh dari ibunya. dia menggenggam tanganku
erat sekali, sampai perih rasanya.
aku diam saja menahan rasa perih di tanganku. karena aku tahu, Kazuma pasti lebih
sakit daripada ini.
setidaknya aku bersyukur dia bisa membagi sedikit kepedihannya kepadaku.
setelah 10 menit berlalu dengan berjalan tak tentu arah, Kazuma berhenti.
"bisa kau pulang naik bus saja? aku sedang ingin sendiri." kata Kazuma
menyembunyikan wajahnya.
aku berpikir apakah sebaiknya aku meninggalkan Kazuma sendiri atau tidak. tetapi
jawabannya 'tidak'.
aku tahu Kazuma membutuhkanku sekarang. dia pasti akan lebih terluka lagi kalau
kutinggalkan sendiri.
"aku tidak mau pulang." kataku.
"apa...?" tanya Kazuma bingung sekaligus kesal karena aku menolak permintaannya.
"aku ingin bersamamu. aku tak mau meninggalkanmu sendiri untuk saat ini."
"hhhh..... terserah....." Kata Kazuma sebelum akhirnya dia berjalan dengan cepat
meninggalkanku.
aku mengikuti Kazuma dengan memberi jarak 5 langkah diantara kami, untuk
memberinya waktu sebentar untuk berpkir.
punggung Kazuma terlihat begitu sedih dan terluka dari belakang sini.
tak tahan rasanya melihat Kazuma seperti itu...
ayahnya sudah punya keluarga lagi.. dan ibunya memperlakukannya seperti itu...
aku punya ayah dan ibu yang menyayangiku,jadi aku tidak betul2 tahu apa yang
dirasakan Kazuma sekarang.
Maka, apapun yang kukatakan untuk menghiburnya pasti akan terdengar klise..
tapi aku ingin membantu Kazuma. aku ingin Kazuma membagi kepahitannya juga
kepadaku. aku tak ingin dia melalui ini semua seorang diri lagi.
"Kazuma...." kataku.
"hm?" jawabnya masih terus berjalan 5 langkah di depanku.
"kamu... kamu tidak apa2?"
"tentu saja... memangnya kenapa...?"
selalu saja begini. kenapa sih dia suka sekali menjalani semuanya sendiri?
kenapa dia selalu membuat semua hal seperti tidak terjadi apa2?
bukankah dia hanya akan menyakiti dirinya sendiri dengan begini?!
aku dapat merasakan pedihnya hati Kazuma sampai terasa sakit.
selama ini dia pasti kesepian dan jenuh dengan ibunya yang memperlakukannya
seperti itu.
aku bahkan bisa percaya bahwa Kazuma bukan anaknya,bila dilihat dari perlakuannya
yang begitu kejam pada Kazuma.
aku berlari menghampirinya, aku merasa dia terlalu jauh dan tidak terjangkau oleh
tangan ini, aku harus segera mendekapnya dan menghilangkan lukanya. saat dia sudah
mendekat dalam jamahanku, aku memeluknya erat2.
"maafkan aku... maafkan aku..."
"hei...? apa maksudmu? kenapa kamu minta maaf?"
"maafkan aku... huhuhu... hiks.. " aku merasa amat bodoh dan tak berguna.
dimana aku membutuhkan Kazuma, dia selalu ada untukku.
tapi disaat2 dia membutuhkanku, aku tak bisa melakukan apa2.
"sudah2...." kata Kazuma sambil memelukku dengan 1 tangan dan tangan 1nya lagi
mengelus kepalaku.
"kenapa kau menyimpan semuanya sendiri? ada aku disini bersamamu. walaupun aku
tak bisa membantumu, aku ingin kau membagi sedikit kepedihanmu padaku.. apa itu
salah?" isakku masih dalam dekapan Kazuma.
"sudahlah... berhenti menangis.. aku tidak apa2 sungguh. ibuku memang begitu, aku
sudah terbiasa."
"maafkan aku... maafkan aku yang tak bisa membantumu.. maafkan aku yang tak bisa
membelamu.. maafkan aku yang tak bisa berbuat apa2... hiks"
"hei.. sudah dong. ini bukan salahmu.. apa sih yang membuatmu menangis? aku tidak
apa2 kok sungguh." kata Kazuma sambil melepas pelukannya.
"tapi aku tidak bisa berbuat apa2 saat kau diperlakukan begitu oleh ibumu. aku
bahkan tak bisa menghiburmu sekarang. hiks..."
"itu tidak benar. aku sangat berterimakasih kau masih disini bersamaku. kau sangat
membantu. mungkin saja aku bisa lepas kendali kepada ibuku kalau kau tidak ada
disana. kau benar2 membantu." kata Kazuma sambil menghapus air mataku dari
pipiku dengan ibu jarinya.
"hiks.... hiks....."
"hei..." Kazuma mengangkat daguku keatas dan menghadapkan wajahku ke
wajahnya.
"terimakasih...." bisik Kazuma sampai akhirnya dia mengecup bibirku.
tangisanku berhenti dalam sekejap begitu Kazuma mengecup bibirku.
aku yang takjub sekaligus bahagia hanya bisa memandang Kazuma dengan heran.
Kazuma tak menjawab apa2, dia hanya tersenyum kecil melihatku. lalu aku
memeluknya lagi dengan amat erat.
"hei....." kata Kazuma.
entah kenapa hari ini sepertinya Kazuma romantis sekali, "hm...?" kataku sambil terus
membenamkan wajahku di dada Kazuma.
"jangan peluk aku kuat2 begini.. nanti ingusmu nempel di bajuku."
dan.... kata2nya itulah yang mengakhiri masa2 romantis kami......
CRAZY #16
setelah kejadian ingus, aku dan Kazuma pulang seperti tidak terjadi apa2.
kami tetap berantem seperti biasa, dan dia tetap menyebalkan seperti biasa.
entah kemana perginya Kazuma yang romantis itu...?
ah ya! kini aku tahu apa pekerjaan ibunya Kazuma , yang sampai membuatnya begitu
sibuk.
ternyata ibu Kazuma adalah pemilik hotel paling terkemuka di Jepang!
oh ya ampun..
tapi walapun mereka kaya raya, mereka tidak bahagia.
perbandingan yang kontras sekali dengan keluargaku..
+AAAANNGKAAAATT!!!! ANGKAAAATT!!!! ANKGKAATTT
TELPONNYAAAA!!!! ANGKAAAT!!!+ Hp-ku berbunyi keras sekali.
aku mengganti nada dering HP ku lantaran dering yang kemarin jelek sekali.tapi
sepertinya dering yang ini malah lebih parah -_-
kulihat layar HPku -----> "unknown"
ini pasti Kazuma... apa yang dia lakukan telepon malam2 begini?
"hei ingus~~" kata Kazuma.
sialan... pasti dia akan memanggilku 'ingus' untuk 2 minggu kedepan... -_-
"siapa ya?" tanyaku pura2 bodoh.
"mau mati....?"
"tidak mau tuh..."
"siapa aku?"
"kamu si pentolan emas."
+TUT~ TUT~ TUUUUT~~~+
sialan.. dia menutup teleponnya begitu saja...
awas. lihat saja besok kalau ketemu. akan kucolok matanya.
aku menekan nomor telepon Kazuma lagi,"gitu aja kok marah sih?! " protesku.
"siapa....?" tanya Kazuma.
"ini Asuka!"
"siapa itu Asuka?" ukh, dia benar2 bikin aku kesal!!!
"si ingus!! puas?!!"
"oh kamu.... ada apa?" dia sungguh2 bertanya begitu? bukannya aku yang seharusnya
bertanya?!
"aku yang nanya kenapa! kenapa telepon tadi?!"
"ga usah teriak2 bisa kan! jadi cewek kok kasar sekali!"
"kan kamu duluan!"
"hhh... ya ampun.... hei, besok ikut aku."
huh, lagi2 dia memerintahku begini! "ikut kemana?!"
"ke butik."
"hah?"
"ke butik!! apa kau tuli?!"
"iya! iya! tidak usah teriak2 kenapa?!!!?! untuk apa ke butik?"
"untuk cari baju lah! nanya lagi!" dia benar2 sukses membangkitkan amarahku...
"tentu saja aku tahu! tapi cari baju buat apa?!"
"acara ibuku."
"oh..." aku langsung tertegun mendengarnya.
"jadi kau ikut kan?"
"ya, aku ikut." tentu saja aku ikut! kapan lagi aku bisa lihat Kazuma memakai
berbagai macam pakaian! dia pasti ganteng banget deh..
hihihi........ hahaahahahahahahaaaaaaaaaa!!!!!!!
"oke." +TUT~ TUT~ TUT~ TUUUUT~~~+
dia benar2 kejam. bisa2nya dia langsung menutup telepon cuma setelah bilang 'oke'.. -
_-
teryata Kazuma masih akan datang ke acara ibunya, kukira dia tidak akan mau pergi
ke acara ibunya lagi.
yah, meski kasar di mulut, tapi aku tahu pasti Kazuma menyayangi ibunya walaupun
ibunya sejahat itu.
pasti butik yang mau didatangi Kazuma butik ternama yang mahal deh.. -_-
tapi untuk apa ya Kazuma mengajakku ikut ke butik segala? masa sih dia memerlukan
pendapatku dalam berpakaian?
apa dia cuma mau sekedar memamerkan pakaian mahal yang dia pakai?
ah, tidak perlu dipikirkan. aku akan tahu jawabannya besok.
***
+di sekolah+
"Asukaaaaaaaaa!!! dengar deh!!! dengar!! KYAAAA!!!!" teriak Emi semangat ,tepat
di kupingku.
padahal aku baru saja melangkahkan kakiku masuk ke dalam kelas. tetapi Emi
langsung menyambutku dengan teriakkan super kerasnya itu. huh, setidaknya aku
ingin pagi yang tenang -_-
"iya2! aku dengar kok! kenapa deh harus teriak2 huh!!"
"kau tahu? kau tahu?! aku jadian dengan Yusuke!!
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"
apa?! jadian?!
yah... aku tidak kaget sih.. aku sudah bisa menebaknya sejak kapan tau.
mungkin aku tidak kaget, namun penggemar2 Yusuke yang mendengar teriakkan
Emi, semua melonjak kaget.
"apa?! Yusuke dengan Emi jadian?!"
"setelah Kazuma, aku tak percaya bahkan sampai Yusuke juga kepincut oleh duo
binal itu!! aaah!!"
yah... itu hanya sebagian dari komentar orang sirik.. tapi aku tak peduli.
"oh kalian jadian?" tanyaku kepada Emi dengan nada datar. Emi mengangguk dengan
antusias.
"oh, selamat ya." kataku menepuk pundak Emi, lalu berjalan menuju ke mejaku.
"cuma seperti itu reaksimu?! tidak bisakah kau lebih senang sedikit?! iiih!!! hei,
setidaknya kau harus dengar kronologi jadian kami!!!"
sebetulnya aku tak tertarik, apalagi peduli untuk mendengar, karena aku tahu pasti
kalau itu hanya cerita bodoh.
tapi kalau aku menolak mendengar, pasti Emi pasti akan menggangguku lebih jauh
lagi.
tidak ada salahnya juga sih mendengar ceritanya.
"iya2... cerita saja, aku dengar kok." kataku cuek sambil terus membereskan buku2ku
di meja.
"aahahahha! ehem! jadi begini, kau tahu kan aku benci sekali sama dokter gigi?
kemarin itu gigiku sakit sekali sampai2 pipiku bengkak. nah, ayahku menarikku paksa
ke dokter gigi beberapa blok dari rumahku. tentu saja aku berontak sampai menangis.
eh tahu2nya Yusuke datang! dia menarikku dari tangan ayahku!! di bilang,'hei botak!
apa yang kau lakukan kepada pacarku?!'. aku bengong saja saking syoknya melihat
Yusuke datang tiba2. 'jangan berani2 kau sentuh dia dasar penjahat botak!!' teriak
Yusuke lagi keras2. takut Yusuke bertindak lebih jauh lagi, aku mencolek dia dan aku
berbisik padanya ,'dia ayahku.'. Yusuke terkejut sekali, lalu dia langsung berlutut di
tanah ,'maafkan aku ayahanda!! aku sama sekali tidak tahu bahwa ayahanda adalah
ayah dari Emi! dan lagi, ayahanda sama sekali tidak botak! rambutmu sangat indah!'
teriaknya. ayahku sih bengong saja melihat kelakuan Yusuke saking takjubnya, lalu
ayahku bertanya,'Emi.. ini pacarmu?' . 'eh? ehm... i iya...' kataku karena masih dalam
keadaan panik dan bingung. mendengar aku mengakui Yusuke sebagai pacarku,
Yusuke langsung berdiri dan meloncat2 'HOREEEEEEEEE!!! KAU MAU JADI
PACARKU!!!!'. begitulah ceritanya!! selesai!!!"
betul kan...?
apa tebakanku, pasti cuma cerita bodoh -_-
daripada mendengar ceritanya, aku malah lebih takjub mendengar Emi yang bisa
bercerita begitu cepat dan berentet seperti kereta api, tanpa bernafas sama sekali.
keren.
"jadi.. apa kamu jadi ke dokter gigi kemarin? sepertinya pipimu tidak bengkak hari
ini."
"tentu saja aku jadi. aku jadi berani ke dokter gigi karena Yusuke menemaniku. pasti
inilah yang namanya kekuatan cinta!!"
yah, terserah saja deh dia mau ngomong apa.. -_-
yang penting bagiku, nanti aku bisa melihat Kazuma dengan baju yang keren2!!
dia pasti ganteng sekali KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!
+pulang sekolah+
sepanjang pelajaran sampai pulang, si Emi ngoceh tiada henti tentang Yusuke.
kupingku panas sekali mendengarnya. bahkan sewaktu kami membersihkan toilet, dia
juga masih tetap mengoceh.
pasti dia masih akan mengoceh sampai 2 minggu ke depan... -_-
ah ya, ngomong2 tentang membersihkan toilet, hukumanku ditambah 2 minggu lagi.
itu semua, karena... KAZUMA!! aku disangka melakukan pemaksaan kepada anak
kelas 1, dan mendapat hukuman tambahan.
bukan aku saja sih yang ditambah masa Hukumannya, tapi Emi juga kena. dia
mendapat tambahan masa penghukuman atas tuduhan membantuku dalam pemaksaan
anak kelas 1.. untung Emi lagi bahagia2nya hari ini, jadi dia gak protes.
karena itulah aku mau mendengar dia ngoceh sepanjang waktu. yah, sebagai tanda
penyesalanku atas penambahan masa hukumannya itu...
kembali ke realita, saat ini aku sedang menunggu si psikopat emas untuk
menjemputku.
dia bilang dia akan menjemputku selesainya aku membersihkan toilet. tapi dimana
dia?!!!!!!!!!!!!!!!!!!
sudah 30 menit aku menunggu! mana sudah malam dan lampu sekolah sudah
dimatikan lagi!
kalau ada setan gimanaaaaaaaaaa!!! aaaaah!!!
*BROOOM BROOOOM!! CIIII~T!*
seperti biasa, dia datang disaat2 aku sudah bermaksud untuk membunuhnya.
dia memang tepat waktu.... -_-
"LAMA SEKALI SIH!!!!" protesku.
"yang penting aku sudah datang kan? naik." kata Kazuma datar.
aku malas untuk membalasnya, jadi aku naik saja tanpa protes lebih jauh.
setelah kali ke 3 aku menaiki motor 'wow' ini, tentu saja aku sudah tidak bergidik
seperti kali pertama dan kedua.
tapi tetap saja smasih ada sensasi tersendiri (tolong jangan anggap aku norak)
yah, yang penting aku harus mengingat agar tidak terlena oleh punggung Kazuma hari
ini! terlalu berbahaya, hem!!!
"sudah siap?" tanya Kazuma
"sudah!" kataku sambil memeluk perut Kazuma.
+BROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM!!!!+
Kazuma langsung menarik gas-nya dalam kecepatan penuh.
***
di perjalanan tadi, walaupun aku sudah terus mengingatkan diriku agar tidak terlena
oleh punggung Kazuma, hasilnya adalah 'aku tidak berhasil'. aku terlena oleh
punggung lebarnya itu, malah lebih dalam lagi!
oh ya ampun... lebih baik jangan naik motor lagi deh.. -__-
sekarang aku sudah sampai di butik yang disebut Kazuma.
ternyata 'butik' yang dia sebut itu adalah 'Gucci'!! manalagi toko ini ditutup hanya
untuk Kazuma..
oh ya ampun..
tempat ini sungguh besar dan mewah. dilihat-pun baju2 yang berada disini memang
menggunakan bahan2 yang bagus dan bermodel glamor, pastilah Mahal harganya..
tadi aku iseng2 membuka label harga di sebuah baju yang menurutku sih biasa saja,
tapi ternyata harganya jutaan yen!
ahh!! aku tidak boleh pegang2 barang disini. dibayar dengan 1 bulan gaji ayahku saja
mungkin tidak cukup!
"hei. ngapain sih kamu bengong disitu? cepat cari baju sana. seperti idiot saja." kata
Kazuma.
"hah? cari baju? bukannya aku hanya menemanimu kesini?"
"untuk apa aku mengajakmu kesini kalau bukan untukmu mencari baju! kau harus
menemaniku di acara ibuku!"
apa?! aku harus menemani Kazuma di acara ibunya itu!!!?!!!!
CRAZY #17
apa?! aku harus menemani Kazuma di acara ibunya itu!!!?!!!!
oh ya ampun...
belum pergi saja aku sudah bisa membayangkan, disana pasti perkumpulan orang2
glamor yang pakai bling2 sana sini.
dan pasti aku disana bengong doang kayak kambing conge. kenapa sih Kazuma
mengajakku segala?!
"kenapa?! kenapa aku harus menemanimu?!" teriakku panik.
"bisa gak sih tidak teriak? telingaku bakal putus lama2. tentu saja kamu harus temani
aku, kamu mau aku lepas kendali dan ngamuk2 disana? kalau kamu ikut, setidaknya
ada yang bisa menahanku."
jadi itu maksudnya...
yah betul juga sih. siapapun yang punya ibu seperti ibu Kazuma pasti bawaannya
ingin marah2 terus. apalagi manusia bertemper tinggi seperti Kazuma, dia pasti akan
meledak sewaktu2. kemarin saja, aku takjub Kazuma tidak memukul balik ibunya
(yah, tidak mungkin juga sih Kazuma melakukannya.. -_-)
"apa tidak ada yang lain? ah! bagaimana kalau kau ajak Taiki atau Yusuke saja?!"
"kau gila? Yusuke kan sudah pacaran sama teman bau-mu itu, dia mana ada waktu.
lagipula apa tidak aneh membawa teman cowok ke pesta? nanti aku dikira homo lagi.
dimana2 kalau pergi tentu saja bawa pacar! gimana sih!"
aku memang senang dia begitu mengakuiku sebagai pacarnya, tetapi kenapa sih dia
kasar sekali!
pasti senang kalau aku bisa menarik lidahnya.
"ehm.. kalau boleh tau, sebenarnya acara apa sih sampai begitu penting?" tanyaku
ragu.
"kau benar2 banyak tanya.. kenapa sih tidak nurut saja.. hhh.."
"setidaknya kau harus beritahu aku kan! aku berhak tahu!"
"iya! iya! ya ampun! jangan teriak2 kenapa!.. aku juga tak begitu tahu, sepertinya 10
tahun berdirinya hotel atau semacamnyalah. aku tak peduli."
"lalu kenapa kau harus ikut?"
"entahlah.. sepertinya ibu mau memperkenalkan aku sebagai anaknya atau apa..
katanya sih ada pak menteri, jadi aku harus datang. tapi aku sama sekali tak mengerti
apa pentingnya menteri itu bertemu denganku."
APA!?!?! menteri?!?!?!
oh ya ampun... tak kuduga ternyata Kazuma orang sepenting itu...
tentu saja Kazuma harus datang ke acara tersebut! masa anak tidak ikut serta dalam
bisnis keluarganya!
yah, bukan berarti ikut serta sih, tapi tentu saja setidaknya Kazuma harus nampang
disitu biar sopan.
masa, pak menteri yang sudah bela2in datang tidak disalami oleh pemilik acara? itu
kan bodoh sekali...
ya.. Kazuma bodoh sekali sampai dia tak mengerti. pacarku yang bodoh -__-
"hhh.... dasar kau itu. ya sudah, akan kutemani. tapi jangan harap kau bisa
mengaturku ini-itu di pesta nanti."
"siapa juga yang mau mengaturmu. kau kan tidak bisa diatur."
"apa-"
"hei, carikan baju yang pas untuknya." kata Kazuma kepada pelayan toko memotong
perkataanku.
tiba2 saja aku sudah ditarik pelayan toko masuk kedalam kamar pas, dan aku disuruh
mencoba gaun yang sudah dipilihkan.
tapi ada yang mengganggu pikiranku, kenapa Kazuma duduk dan menonton saja?
bukannya dia harus cari baju juga?
aku mencoba gaun pertama yang berwarna soft. gaun ini melilit tubuhku dengan ketat,
dan dengan panjang selutut. pelayan toko membuka pintu kamar pas dan menyuruhku
keluar agar Kazuma bisa melihatnya.
oh ya ampun, masa harus minta pendapat Kazuma segala???! aku malu sekaliii!!
aku keluar dari kamar pas dengan malu2 dan pelayan toko bertanya pada Kazuma,
"bagaimana dengan yang ini? model ini baru saja keluar 2 minggu lalu. dan warna
soft cocok sekali dengan kulit nona ini."
Kazuma cuma memandangku bosan dan menggeleng," uh-huh, ganti dengan yang
lain."
dasar sialan.. cuma itu saja komentarnya?! ukh menyebalkan.
aku dibawa masuk lagi ke kamar pas oleh sang pelayan toko yang masih melayaniku
dengan senyum bisnisnya.
aku mencoba gaun ke 2 yang diserahkannya, kali ini adalah long dress berwarna
hitam.
saat Kazuma melihatnya, dia cuma berkomentar begini, "jelek. dadamu kelihatan rata
sekali."
sial... bisa2nya dia ngomong seenak itu... -__-
kali ini gaun ke 3. long dress satin berwarna putih, berlengan panjang dengan jahitan
di bagian pinggang menjulur ke bawah.aku memperlihatkannya pada Kazuma ,"kayak
sadako." begitu komentarnya. dan aku terus mengganti dan mengganti gaun.walaupun
ini butik mahal dan ternama, sepertinya butik ini tidak kunjung memuaskan Kazuma.
aku saja sampai capek ganti baju terus, mau mati rasanya.
apakah ini salahku sampai semua gaun mahal ini terlihat jelek?
atau memang Kazuma saja yang matanya belok?
ada beberapa gaun yang kuanggap manis, tapi tetap saja Kazuma tidak menyukainya.
sebenarnya dia mau apa sih?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
mungkin ini gaun ke-20ku, aku sudah capek sekali dibuat psikopat itu. aku benar2
menyerah!
kalau baju ini tidak juga memuaskan Kazuma, aku akan pergi ke pesta itu
menggunakan kaos kutang dan kolor saja!
pokoknya gaun ini adalah gaun terakhir yang akan kucoba! huh!!
sang pelayan toko masih menyunggingkan senyum bisnisnya. tapi kali ini aku lihat
ada yang berbeda dari senyumnya itu, kali ini alis sebelah kanannya terangkat kesal
dan keringat keluar dari dahinya.
yah.. tolong jangan marah kepadaku, disini aku juga korban. kalau mau marah, tolong
marahlah saja ke si kepala bolong itu huhu...
kali ini gaun yang diberikan pelayan toko padaku adalah gaun lengan buntung
berwarna biru,dengan potongan dari leher sampai ke dada. saat kupakai gaunnya,
terasa pas sekali di tubuhku. bukan itu saja, gaun ini membuatku terlihat cantik
(tolong jangan pikir aku narsis, tapi ini kenyataannya) dengan panjang 5 cm diatas
lutut yang membuatku terlihat makin tinggi. dan lagi, bahannya yang lembut sangat
nyaman untuk dipakai. aku sangat suka gaun ini! tapi kalau Kazuma tidak suka, aku
juga tidak bisa apa2 (secara dia yang membayar gaun yang akan dibeli.)
aku keluar dari kamar pas untuk menunjukkan gaun (terakhir) ini pada
Kazuma.Kazuma masih memandangku dengan bosan, tetapi kedua alisnya meninggi.
dan dia berkata ,"yah.. itu boleh..." cuma begitu saja...
aku memang tidak mengharapkan dia terbengong2 melihatku, lalu bergumam,'kamu
cantik...' seperti yang ada di film2 sih..
tapi tetap saja reaksinya datar sekali.. mengesalkan.... -__-
setelah itu aku kembali ke kamar pas dan mengganti gaun dengan seragamku, gaun itu
langsung dibungkus dengan cekatan oleh si pelayan toko, dan di bawa ke kasir.
saat aku keluar dari kamar pas, Kazuma masih duduk di tempatnya sambil
memandangi lantai dengan bosan.
"hei, bagaimana dengan bajumu? kamu sudah beli?" tanyaku.
"tentu saja sudah. kita kesini kan untuk mencarikanmu baju, karena aku tahu, kau
pasti tidak punya pakaian formal."
sial... bagaimana dia tahu..?
semiskin itukah aku dimatanya..? yah, terserah saja deh..
dan dengan ini, hancur sudah harapanku melihat Kazuma dalam balutan baju2 keren...
TT.TT
aku menunggu di luar saat Kazuma sedang membayar gaun lengkap dengan
sepatunya (Kazuma memilihkan sepatu ber heels-9cm berwarna biru untukku).
sebenarnya alasanku menunggu diluar adalah, karena aku tak mau tahu berapa harga
dari gaun dan sepatunya!
kalau aku tahu harganya, pasti aku akan mengasihani diriku sendiri atas betapa
'kere'nya aku... -__-
"ayo berangkat" kata Kazuma tiba2.
sejak kapan dia berada disini? kaget sekali aku, huh.
"berangkat? kemana? bukannya kita mau pulang?"
"sudahlah ikut saja."
"tidak mau." aku harus lebih memperkuat pertahanan diriku, jangan sampai sifat
budakku makin terlihat. aku takkan membiarkan Kazuma menyuruh2ku se-enak jidat!
ukh!!
"apa katamu....?" kata Kazuma memberi tekanan pada suaranya.
"baik bos." akhirnya aku mengikutinya dan mengalir dengan laju motornya... -_-
***
kini aku tahu alasan Kazuma mengajakku pergi lagi. dia ingin aku membantunya
membeli kado untuk ibunya.
ternyata besok ibunya ulang tahun! dan ternyata..... acara yang dimaksud Kazuma
juga dimulai besok!!
akhhh!!! bagaimana bisa dia tak memberitahu aku dari jauh hari?! setidaknya dia
harus memberitahu aku, agar aku dapat menyiapkan hatiku!! dia mengajakku mencari
baju hari ini, dan besok sudah acaranya!! dasar kepala bolong!!!!!!
tapi disini aku bisa merasakan, bahwa sebenarnya jauh dalam hati Kazuma, dia
mencintai ibunya.
hanya saja dia tidak bisa mengungkapkannya.
buktinya, Kazuma mau repot2 mencari kado padahal sudah malam begini. orang
tercuek sedunia seperti Kazuma bisa melakukan ini.. aku sungguh takjub. semoga saja
ibunya suka dengan kado pemberian Kazuma.
"hei!! sebenarnya kau mau cari apa sih?!" aku berteriak kepadanya, karena sudah 1
jam kami mutar2 pakai motor.
"......" Kazuma diam saja. mungkin dia tidak dengar aku. yah, wajar saja sih, saat ini
kami sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
"hei! kau dengar aku?! kau mau cari kado apa?!"
"...."
"aku tahu kamu dengar!!"
"aku... aku tidak tahu mau cari kado apa."
apa?! jadi dari tadi kami mutar2 tanpa tahu tujuan?!
apa ada orang lebih bodoh dari Kazuma?!!?!?!?!?!?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
+PLAAAAKK!!!!+ aku membenturkan helm-ku kuat2 ke helm Kazuma.
dan serentak dengan itu, Kazuma mengerem motornya.
"apa2an sih kamu?!" Teriak Kazuma kesal sambil membuka helm-nya.
aku membuka helm-ku juga,"aku kesal!"
"kesal kenapa sih?! kalau kesal apa urusannya sampai kau menyundul kepalaku
begitu!?!"
"karena kau bego sekali!"
"apa-"
"pertama2 kau harus memutuskan dulu mau membeli apa! barulah kau bisa membeli
kado! gimana sih!"
"tentu saja aku tahu! kau sangka aku sebodoh itu!?"
"lalu, apa yang kau putuskan untuk kau beli?"
"......." tuh kan dia tak bisa menjawab. IQ-nya benar2 tengkurap!!!
"hhhh........ apa kesukaan ibumu..?"
"kesukaan?"
"tentu saja!"
"bukankah yang penting beli saja yang bagus dan mahal?" oh ya ampun...
" !!!!?!!!! harga itu tidaklah penting! yang penting adalah memberikan apa yang
disenangi oleh penerima. dengan begitu dia pasti senang sekali!"
Kazuma mengusap2 dagunya,"hmm... kesukaan yaa...?"
"iya..."
"dia suka lukisan monalisa."
"...."
"jadi aku harus membelinya?"
"yang lain! yang lain! pasti ada hal lain yang dia suka!"
"hm.... ah, dia suka musik klasik dan benda antik."
selera yang tak biasa....
musik klasik dan benda antik..? apa ya yang sesuai dengan kriteria itu...?
"ah!! bagaimana kalau kau membelikan kotak musik?! dia pasti suka!"
Kazuma mengangkat sebelah alisnya, "kotak musik..?"
aku mengangguk dengan antusias.
"oke baiklah... kotak musik. kau benar2 membantu." kata Kazuma sambil mengecup
pipiku.
...............
........................
............................dia mencium pipiku..?
........................................................ bagaimana bisa dia semanis itu?! KYAAAA!!!!!
wah, aku jadi semangat lagi!!!!
nah, saatnya mencari kotak musik!!!
CRAZY #18
kami berputar2 mencari kotak musik dari toko yang satu ke toko lainnya, tetapi kami
tidak kunjung menemukan yang benar2 pas. memang sih ada kotak musik yang
lumayan bagus, tapi terbuat dari plastik dan tidak antik sama sekali -__-
jadi kami memutuskan untuk mencari ke toko lain lagi. tapi kali ini target kami adalah
toko barang antik. nah, ini dia yang sulit, tidak banyak dan hampir tidak ada toko
barang antik di kota ini! akhh mengesalkan!!
lagipula bisa2nya si kepala bolong ini baru mencari kado, padahal besok sudah ulang
tahunnya! mana kadonya susah didapat lagi... hhh...
sepertinya alam juga tak mendukung kami, hujan deras-pun mulai turun, jadinya
Kazuma menepi untuk memakai jas hujan.
jas hujannya hanya ada 1, dan Kazuma menyuruhku untuk memakainya.
padahal Kazuma-lah yang seharusnya memakai jas hujan ini. bisa terbayang kan,
bagaimana menyusahkan dan dinginnya berkendara motor dengan kecepatan tinggi di
malam yang hujan begini?
hiiih~ aku saja yang dibonceng Kazuma sudah kedinginan setengah mati! apalagi
Kazuma yang hanya memakai jaket?!
saat aku menyuruh Kazuma untuk dia saja yang memakainya, dia melotot dengan
pandangan yang mematikan.
aku tahu tak ada gunanya aku berbuat begini, jadi daripada ribut dan membuat
pencarian makin terhambat, aku menuruti Kazuma dan memakai jas hujannya dalam
diam.
setelah itu kami langsung berangkat lagi. tujuan kami kali ini adalah toko barang antik
yang berada di pinggiran sungai.
dari tempatnya saja sudah kedengaran antik, semoga saja kami menemukan kotak
musik yang kami cari disana (dan aku juga sangat berharap kami menemukannya,
karena ini sudah toko ke-9 yang kami kunjungi, dan ini sudah pukul 8 malam -_-).
sepertinya perjalanan ini akan memakan waktu cukup lama. ini juga membuatku
makin khawatir sama Kazuma.
apa dia baik2 saja? bagaimana kalau dia masuk angin? ukh, pasti dingin sekali deh...
lalu aku memeluk perut Kazuma dengan erat, berharap dengan begitu dia akan merasa
sedikit hangat.
tapi sepertinya tidak, aku malah membuat dia sesak napas, karena aku mendengar dia
terbatuk saat aku mengencangkan pelukanku. jadinya kukurungkan niatku untuk
memeluk dia dengan erat lebih lama lagi.
+CIIITT~~+
Motornya berhenti. sepertinya kami sudah sampai.
"sudah sampai?!" teriakku agar Kazuma bisa mendengarku di sela2 suara hujan yang
amat besar.
"sudah, cepat turun! hujannya deras sekali!"
Aku turun dari motor. di sela2 hujan yang mengganggu penglihatanku, aku melihat
ada sebuah toko ala Victoria yang bertuliskan "toko barang antik : HELLEN".
sepertinya itu toko antik yang dimaksud Kazuma.
Kazuma berlari ke arah toko itu, dan aku mengikutinya dari belakang.
+KLINING~+ lonceng berbunyi saat kami memasuki toko.
sinar lampu oranye dan wangi khas dari barang antik menyambutku saat aku
memasuki toko.
desain dan penempatan barang2 yang akan dijual ditata begitu rapi dan apik, sehingga
enak dipandang mata.
barang yang dijual macam2, mulai dari boneka, pensil, hingga kursi-pun dijualnya.
tapi, yah, tentu saja semua barang antik.
huh, aku jadi tidak enak karena telah mengotori toko yang cantik ini dengan tubuh
basah kami... -_-
"sedang cari apa?" kata gadis penjaga toko tiba2.
wuah, aku kaget sekali. bagaimana bisa dia tiba2 muncul seperti itu!
"kami sedang mencari kotak musik. yang antik dan bagus dan yang mengeluarkan
musik klasik." jawab Kazuma.
sepertinya tanpa dia bilang begitu si penjaga toko juga sudah tahu. secara ini toko
barang antik, pastilah barang yang ada di sini adalah barang antik! dan kotak musik
biasanya mengeluarkan musik klasik! ugh memalukan, aku ingin menjambak Kazuma
sakin bloon-nya dia. tapi kukurungkan niatku dalam2 mengingat pengorbanannya saat
naik motor tadi.
"kotak musik? ah, tunggu sebentar."
lalu gadis penjaga toko itu mulai mencari2 diantara boneka dan pernak-pernik, setelah
itu dia mengeluarkan sebuah peti kecil dari sela-selanya, dan membawanya kepada
kami.
"ini." katanya sambil menyerahkan peti kecil itu pada kami.
ternyata peti kecil yang dia berikan itu adalah Sebuah kotak musik yang terbuat dari
kayu. di penutupnya berukirkan "memory". saat Kazuma membuka pentupnya, gerigigerigi
mulai berputar dan melantunkan lagu klasik karya Ludwig van Beethoven, "fur
elise". sewaktu lagu itu mulai melantun, 'merry go round' yang berada di dasar kotak
mulai naik ke atas dan berputar sesuai dengan alunan lagu. melihatnya, aku jadi
mengingat saat2 dimana ayah dan ibuku mengajakku ke taman hiburan untuk yang
pertama kali saat aku kecil dulu, dan saat2 dimana kami menaiki 'merry go round'
bersama2.
kotak musik yang begitu indah, benar2 membangkitkan memori terindah kita. ini
kado yang benar2 pas untuk ibu Kazuma.
inilah yang kami cari!! akhirnya kami menemukannya!! yaaayy :DD
"kami beli ini." Kata Kazuma sependapat denganku.
***
Perjuangan kami mencari kotak musik kesana kemari ternyata tidak sia2.
Sangat beruntung kami bisa mendaatkan kotak musik yang begitu bagus! Kuharap ibu
Kazuma menyukainya. :DD
Aku memang senang kami sudah menemukan kado yang sesuai untuk ibu Kazuma,
tetapi ada yang mengganggu pikiranku sekarang, dan itu adalah KAZUMA.
Saat dia mengantarku pulang, aku mendengar dia bersin2 terus di sepanjang
perjalanan. Jangan2 dia masuk angin lagi! Bisa gawat! Besok kan acara yang penting
sekali!!
Yah, aku berdoa saja agar dia tidak sakit...
+keesokan harinya+
benar2 tidak ada kabar dari Kazuma..
sekarang sudah jam 10 pagi, dan Kazuma tidak juga menelpon atau mengirim pesan
padaku. Bukankah hari ini acaranya? Aduh, aku juga bodoh sih!! Bagaimana bisa aku
tidak tanya jam berapa dan dimana acara itu diadakan. Aaaakhhh!!! Aku jadi pusing
sendiri kalau memikirkannya!!
Ini sudah ke 10 kalinya aku menelpon Kazuma, tetapi tak satupun yang diangkat
olehnya.
Ukh! Sebenarnya dia kenapa sih?! Kok teleponku gak diangkat-angkat!
Ah, pasti dia tidur deh! Ya! Pasti dia begitu ! >:(
+ANGKAAAAT~~~ ANGKAT TELEPONYAAAA~~~!!+
hp-ku berbunyi. ini pasti Kazuma.
"hei! gimana sih?! sebenarnya jadi tidak sih mau pergi?!" protesku.
"..... hosh.... hosh...."
apa2an Kazuma ini? dia mendesah seperti orang tolol saja.
"hei! jawab yang benar!!!"
"......Asuka....+tut tut tut~~+ "
hah? apa2an dia??
dia cuma bilang, 'asuka...' lalu dimatikan begitu saja?
dia sinting apa?!
aku menelponnya lagi, tapi tidak diangkatnya.
kenapa ya dia aneh begitu? jangan2 dia kerasukan? ah tidak tidak, itu tidak mungkin.
atau.. jangan2 dia sedang sakit? ah iya! pasti begitu! dari suaranya saja dia lemas
sekali!
dan lagi dia tersengal2 seperti kecapekan begitu! dia pasti sedang sakit karena
kehujanan kemarin! oh ya ampun Kazuma....
apa yang harus kulakukan sekarang?!
bagaimana ini? apakah tidak ada yang merawatnya?
ah! Taiki! pasti Taiki bisa membantuku!
aku langsung menelpon Taiki, "Halo?! Halo Taiki?!"
"halo... oh, Fujimoto... ada apa....?" suaranya lemas banget, pasti Taiki sedang tidur
saat aku menelponnya. ah.. suaranya saat baru bangun tidur juga sexy..
Tidak Asuka! fokus! fokus! Kazuma sedang sakit!
"apakah ada yang merawat Kazuma di rumahnya?!" tanyaku buru2.
"ehm...? apa maksud...mu...?" tanya Taiki masih setengah tidur.
"sepertinya Kazuma sakit, apakah ada orang di rumahnya yang merawatnya?!"
"apa? dia sakit?"
"iya! cepat!"
"oh iya2 maaf, ehm, dia tinggal sendiri. dia tinggal di apartemen."
apartemen...? jadi tidak ada orang yang merawatnya?!
"baiklah, berikan aku alamatnya, cepat!"
"oh, oh iya, alamat apartemennya di jalan XXX , nomor kamarnya '9'."
"terimakasih!!!" aku langsung menutup teleponku.
sesegera itu, aku langsung menjejalkan obat, gaun, dan sepatu yang dibeli kemarin
kedalam tas olahraga-ku. lalu aku langsung pergi menuju ke apartemen Kazuma.
CRAZY #19
aku sampai di apartemen yang ditunjukkan oleh Taiki.
sungguh, apartemen ini keren sekali,ini terlalu keren untuk ukuran anak SMA... O_o!
aku masuk ke lobi apartemen dan menaiki lift menuju kamar nomor '9'.
aku menekan bel dan berbicara pada interphonenya,"Kazuma~~ main yuk~~"
tapi tidak dibuka. kucoba lagi, tetap tidak dibuka juga.
bagaimana nih? masa aku harus menunggu disini sampai Kazuma keluar?!
aku mencoba membuka pintu, dan ternyata pintunya tidak dikunci.
dasar Kazuma.. bagaimana kalau ada maling masuk?
pacarku yang bodoh...
aku masuk ,"permisii....."
tapi tidak ada orang sama sekali. yah, jelas saja sih tidak ada orang, Kazuma kan
tinggal sendiri.
apakah dia membuat makanan dan mencuci baju sendiri selama ini? aku tak bisa
membayangkan Kazuma memasak ataupun mencuci...
aku melepas sepatuku dan meninggalkannya di atas keset, lalu aku masuk melewati
ruang tamu dan dapur, mengarah ke kamar yang berada di pojok.
saat aku membuka pintu kamar, betapa terkejutnya aku menemukan Kazuma sedang
tertidur di lantai. dan bukan itu saja, dia masih memakai baju seragam yang kemarin
dia pakai! berarti dia langsung rubuh tanpa mampu melepas bajunya! oh ya ampun
Kazumaaa!!
"KAZUMA!!!" teriakku sambil berlari ke arah Kazuma.
"uh.. huh? A.. Asuka?" tanya Kazuma masih dalam keadaan setengah sadar.
"iya ini aku! kamu tidak apa2?!"
aku menaruh tanganku ke dahi Kazuma. ya ampun, dia panas sekali.
"hei, ayo naik ke kasur." kataku, mengalungi tangan kanannya ke bahuku.
Kazuma mengerang dan berusaha membuat tubuhnya berdiri. aku membimbingnya
naik ke kasur dan menidurkannya.
pertama, dia harus mengganti baju dulu. bisa2 Kazuma tambah sakit memakai baju
yang lembab begini.
aku membuka lemari pakaian Kazuma dan meraih apapun yang bisa kujangkau.
lalu kubawa bajunya kepada Kazuma,
"Kazuma, hei, kau bisa mendengarku? kau harus ganti bajumu." Kazuma tak
bergeming.
kurasa aku yang harus menggantikan baju untuknya (tolong jangan anggap aku
mesum).
lalu aku mulai membuka kancing Kazuma satu per satu, ukh sial! six pack?! tak
kuduga! pantas saja aku merasa perutnya kencang sekali saat aku memeluknya.saat
aku mengobati punggungnya dulu, aku tak bisa melihat tubuhnya dengan jelas
lantaran gelap. tapi sekarang, aku bisa melihat dengan jelas! kupikir Kazuma langsing
saja, tak kuduga ternyata dia berotot begini.. wuih!!! suit suit!!
Asuka! fokus! fokus! kau tidak boleh begini! Kazuma sedang sakit!
setelah aku berhasil membuka kemeja Kazuma, aku memakaikan T-shirt yang tadi
kuambil.
nah, inilah saatnya... aku.. harus.. membuka.. celananya...
ukh, aku akan menutup mataku. eh tidak tidak, kalau menutup mata bagaimana bisa
aku menggantinya?
ah sudahlah! tak ada waktu berpikir! terobos saja!
baru saja aku bermaksud membuka kancing celana Kazuma, tapi Kazuma menangkap
tanganku.
"kau kira kau mau ngapain...?" kata Kazuma tentu saja masih dalam keadaan setengah
sadar.
"eh a- aku-"
"keluar dulu sana."
aku langsung keluar tanpa berkata apa2 lantaran malu.
wuah, hampir saja. aku bersyukur aku tidak harus sampai menggantikan celana
Kazuma juga.
sungguh, aku tidak bohong, aku benar2 bersyukur.
sembari menunggu, aku mengambil kotak P3K yang berada di atas kulkas.
isinya lengkap dari obat antiseptik sampai obat demam. tapi rata2 obat antiseptiknya
tinggal sedikit sekali.
yah, tak heran sih.. Kazuma kan sering berantem, pasti obat ini juga sering
digunakannya.
dimana sih termometernya? nah, ini dia !
+tok tok tok+ aku mengetuk pintu kamar Kazuma.
"sudah selesai gantinya belum..?" tanyaku.
Kazuma tidak menjawab apa2. yah, kuanggap itu sebagai 'ya'.
saat aku masuk, Kazuma sudah mengganti celananya dan tidur menghadap tembok.
aku menariknya lembut agar dia tidur dengan posisi terlentang dan menyelimutinya.
aku mengambil termometer dan memasukkan termometer itu ke mulutnya.
saat kuambil kembali dan kulihat, '38 derajat'... ya ampun...
Kazuma harus istirahat hari ini. dia takkan bisa pergi ke pesta dengan keadaan begini.
sekarang yang pasti Kazuma harus minum obat.
aku membangunkan Kazuma dalam posisi duduk dan meminumkan obat demam cair
kepadanya (Kazuma takkan bisa menelan pil dengan kondisi seperti ini, jadinya
kuberi dia obat cair).
setelah itu aku menidurkannya lagi.
Kazuma butuh banyak istirahat hari ini. sebaiknya dia tak usah datang ke acaranya
itu..
mungkin aku akan membiarkannya tidur saja. tapi kalau keadaannya sudah membaik
nanti sore, baru akan kubangunkan.
aku mengelap keringat Kazuma dengan handuk yang sudah kuperas dengan air,
setidaknya ini bisa sedikit menurunkan demamnya.
setelah keadaannya cukup membaik, aku pergi ke dapur dan mencoba untuk membuat
bubur. tapi aku menyerah pada percobaan kedua-ku, dan memutuskan untuk delivery
saja.
ini sudah jam 4..
biasanya acara2 orang kaya itu diadakan saat malam kan?
biasanya jam 7an.. yah, lihat saja dulu keadaan Kazuma sampai jam 6 nanti. kalau
demamnya turun, aku akan membangunkannya untuk pergi ke pesta. kalau belum
turun juga, ya sudah takkan kubangunkan. akan kuterima resikonya nanti, yang
penting Kazuma tidak tambah sakit.
aku menonton TV sambil menunggu pesanan bubur datang, ternyata pesanannya
sampai tidak selama yang kukira. niatnya sih, aku mau makan bubur ini bersama
Kazuma saat dia bangun nanti. tapi apa daya, aku lapar sekali.... jadi kusikat saja
bubur bagianku. hehehe
bubur Kazuma pasti sudah dingin saat dia terbangun, sebaiknya kupindahkan saja
dulu ke pot agar mudah menghangatkannya nanti.
aku kembali ke kamar Kazuma, dia masih tertidur dengan mulut sedikit terbuka.
sedikit mengesalkan sih, melihat Kazuma yang masih cakep walau dalam keadaan
tidur, dan aku bertanya2 kapan dia bisa terlihat jelek... hm...
aku mengelap keringatnya lagi dan memeras handuknya di baskom yang sudah
kusiapkan.
lalu aku menggenggam tangan Kazuma, dan mengamati wajah tidurnya.
duh, puas2in deh aku ngeliatin Kazuma seperti ini. kapan lagi aku bisa melihatnya
terlihat lemah selain saat ini? kekeke................................
ukh... aku jadi ngantuk... hem..... nyem nyem nyem....
***
aku terbangun saking kagetnya,
ukh! jam berapa ini?! harus pergi ke pesta!!
"uh.........." erang Kazuma.
ups, sepertinya dia ikut terbangun saat aku menghentakkan tanganku, saat aku
terbangun tadi.
"kau sudah bangun..?"tanyaku.
"jam... jam berapa ini....?"tanya Kazuma lemah dengan mata masih setengah tertutup.
"uh.. hem.. sekarang jam... jam setengah delapan.."
"pagi?"
"malam."
"apa...? cepat siap-siap..."
"apa?! kamu masih sakit!" kataku sambil merasakan suhu Kazuma dari dahinya. dan
dia masih sepanas tadi.
"sudahlah... cepat....."
"tapi-" aku berniat protes lebih jauh, tapi melihat Kazuma yang bersikeras seperti ini,
aku juga tidak bisa apa2.
"baiklah...." jawabku lunglai dan mengarah keluar untuk mengganti bajuku.
aku ke kamar mandi dan mencuci mukaku, lalu aku mengganti bajuku dengan gaun
yang dibeli kemarin.
ukh... gaunnya sedikit lecek karena kujejalkan begitu saja ke dalam tas.
yah, tapi tak apalah.. tidak terlihat kok leceknya. inilah bedanya pakaian mahal dan
murah! pakaian mahal tidak mudah lecek!
(mungkin cuma perasaanku saja, tapi biarlah.... )
sedari tadi aku sudah sengaja men-cepol rambutku. agar saat dibuka nanti, hasilnya
jadi keriting.
dan, syukurlah... rambutku terurai seperti harapanku.
nah! aku harus terlihat cantik!
mungkin memalukan, tapi aku jujur saja.. AKU TAK TAHU CARA BERDANDAN.
jadinya aku cuma memakai bedak yang kubawa dari rumah secukupnya. tapi begini
saja aku sudah cantik kok, jadi gak usah pakai macam2 deh.
saat aku masuk ke kamar Kazuma, aku terpaku di tempatku berdiri seakan aku
menemukan sebongkah emas.
ya, dia kelihatan bersinar sekali, walaupun saat ini dia masih keringatan karena
demam, dan rambutnya acak2an sehabis bangun tidur. Kazuma terlihat keren sekali
dalam balutan jas itu!
wuah... sungguh, Kazuma.ganteng.sekali! cowok emang paling keren kalau pakai jas!
Kazuma memakai jas berwarna coklat tua dengan kemeja biru. kalau tidak salah, ini
jas yang dikeluarkan Gucci untuk musim gugur, aku melihat gambarnya tepampang di
Gucci store kemarin. sepertinya jas itu benar2 tercipta untuk Kazuma, karena jas itu
terlihat begitu sempurna dalam tubuh Kazuma, dan Kazuma juga terlihat begitu
sempurna dalam jas itu! wuiiih.....
"hhh.........." Kazuma menghela napas panjang yang membuatku terbangun dari
lamunanku.
sepertinya Kazuma kecapekkan sekali, padahal dia cuma bangun dan mengganti baju.
apakah dia bisa bertahan di pesta nanti..?
aku menghampirinya,"kamu tidak apa2...?"
Kazuma mengangguk.dia memperhatikanku sebentar, lalu dia tersenyum kecil dan
berkata ,"kamu cantik...."
+DUARRR!!!!!!!!!!+
Kazuma memujiku?! apakah aku salah dengar?!
apakah otaknya mulai tak beres karena panas di kepalanya?!
aaaaakkhh!!!!!!!!
"te- te- terimakasih..." jawabku malu2. bisa kurasakan wajahku memanas saking
malunya.
"ayo keluar..." kata Kazuma meletakkan tangannya di pinggangku, menuntunku untuk
keluar.
sebenarnya bagian pinggang adalah titik geli-ku sih.. tapi aku tak tega menampik
tangan Kazuma saat ini.
huh,coba dia bisa sakit seperti ini terus.. kepribadiannya berubah 180 derajat! seperti
gentleman sejati!!
"tunggu dulu." aku langsung berbalik mengambil handuk kecil dari lemari Kazuma.
"kamu membutuhkan ini kalau mau tampil bersih di pesta nanti. kamu keringatan
sekali." kataku sambil mengelap keringat dari wajah Kazuma.
Kazuma tersenyum, "ayo turun...".
lalu membimbingku turun menuju pintu keluar.
***
saat aku melihat mobil jemputan Kazuma, aku tidak kaget lagi karena aku bisa
menduganya.
mobilnya adalah mobil mercedes berwarna hitam yang sungguh elegan.
tetapi ada yang menggangguku, walaupun ini mobil bagus, tapi kenapa pak supir
mengendarainya lama sekali seperti kutu?!
apakah cuma perasaanku saja, karena sudah terbiasa berkendara dengan kecepatan
tinggi bersama Kazuma?!
tapi, terimakasih pada pak supir, aku jadi bisa lebih berlama2 bersama Kazuma yang
tidur di pundakku. hihihi
sekarang sudah jam 8 lebih, semoga saja kami tidak terlalu terlambat.
dan lagi keadaan Kazuma mengkhawatirkan, kami tidak boleh berlama2 disini.
aku dan Kazuma sudah berada di lobi dan sedang mengarah ke tempat acara, tapi ada
yang mengganggu pikiranku..
daritadi Kazuma nenteng-nenteng kantung kertas seperti orang o'on saja, sebenarnya
apa sih isi kantung itu??
dan juga, kenapa sih orang2 melirikku begitu? apa aura miskinku terpancar?!
hotel ini mengintimidasiku... sepertinya tempat ini tidak menerima keberadaanku
disini..
tempat ini terlalu beda dari tempatku berada! disini perkumpulan orang2 glamor dan
manusia bling2..
tapi aku akan bertahan demi Kazuma! semangat!!
kami memasuki ballroom tempat acara diadakan. ballroom ini sungguh besar dan
megah, mengingatkanku dengan 'titanic'.
ya, tidak ada kata lain yang lebih tepat selain titanic.
banyak sekali orang di ballroom ini, tapi mataku masih saja dapat menemukan ibu
Kazuma.
yah, ibu Kazuma memang yang paling menonjol dari orang2 yang berada disini.
selain dia yang paling cantik, gaun merahnya itu sangat mengundang mata untuk
menatapnya.
sepertinya ibu Kazuma juga melihat kedatangan kami, dia tersenyum kepada tamu
yang sedang berbincang dengannya, dan memohon diri untuk pergi.
ibu Kazuma berjalan ke arah kami , "Kazuma, ikut ibu sebentar" kata ibu Kazuma
masih dengan senyum merekah di bibirnya.
aku bermaksud untuk menunggu saja, tetapi Kazuma menggandeng tanganku, dan
mau tidak mau aku harus mengikutinya.
sesekali orang memberi salam dan membungkuk saat ibu Kazuma lewat, tetapi tak
kalah banyak juga orang yang menyalami Kazuma,dan aku cuma mengikuti Kazuma
dengan kepala tertunduk.
ibu Kazuma membimbing kami ke private room yang berada di ujung ballroom, lalu
kami masuk ke dalam.
sesudah kami masuk ke dalam, ibu Kazuma berdiri terdiam membelakangi kami
dengan kedua tangan disilangkan.
dia menghela napas panjang , lalu berbalik ke arah Kazuma,
+PLAAAAKKK!!!!+ ditamparnya pipi Kazuma.
aku terhentak kaget.
bagaimana bisa, ibu Kazuma selalu menampar setiap kali dia bertemu Kazuma?!
apakah itu salam diantara mereka?!
ditambah lagi, Kazuma sedang sakit! dia memperparah keadaan Kazuma!
"Kazuma!! tante- bagaimana bisa tante melakukan ini pada Kazuma?!" teriakku
marah, dan sedikit lepas kendali.
aku tahu kalau aku tak boleh ikut campur dalam urusan keluarga, tetapi aku tak tahan
lagi!
"lebih baik kau diam. ini bukan urusanmu." kata ibu Kazuma dingin.
aku ingin membalas, tetapi aku mengurungkan niatku sekuat mungkin. karena aku
tahu, kalau aku membalas, keadaan malah makin parah.
"kau pikir sekarang jam berapa?" tanya ibu Kazuma dingin kepada Kazuma.
aku mengepalkan tanganku kuat2 dengan harapan, aku dapat menahan amarahku.
"....." Kazuma diam saja.
"apa kau tak tahu acara ini amat penting?! pak menteri sudah pulang! tak tahukah kau
betapa sibuknya dia?! bisa2nya kau sama sekali tak punya sopan santun untuk sekedar
memberi salam kepadanya!"
bisa2nya nenek tua ini bicara seenak kentut! padahal dia tak tahu pengorbanan
Kazuma dari kemarin hingga saat ini!
ingin sekali kuacak2 make upnya itu dan kucabuti bulu hidungnya satu per satu!!!
ukh!!!!!
Asuka... tarik nafas.... jangan biarkan kamu lepas kendali..
"tidak bisa kupercaya, kau adalah anakku..."
tahan Asuka... kau pasti bisa... tahan....
"padahal kau cuma anak pembangkang yang tak berguna!"
cukup! ini sudah sampai batasnya! aku tidak sanggup lagi menahan diri!!
tanpa peringatan dariku, ternyata tanganku sudah lebih dulu bekerja sebelum
pikiranku sendiri dapat menangkap apa yang sedang tanganku lakukan. bisa dibilang,
tanganku bekerja sendiri....
+SPLASSSSHHH!!!!!!!!+
aku.menyiram.ibu.Kazuma.tepat.di.wajahnya.
CRAZY #20
+pluk, pluk, pluk+
perlahan2 orange juice yang kusiram mulai menetes dari rambut ibu Kazuma.
aku cuma bisa ternganga atas kelakuanku.
aku tak percaya aku bisa lepas kendali pada calon mertua-ku !!!
manalagi yang kusiram itu bukan air putih, melainkan orange juice yang pastinya
'lengket' sekali.
tapi yang aneh, aku lebih merasa lega daripada merasa menyesal.
"apa.. apaan kau.....?" kata ibu Kazuma dengan nada yang mengerikan.
dia menatapku dengan tatapan mematikan yang sedikit membuatku bergidik ngeri.
tapi tatapannya itu masih tidak ada apa2nya dibandingkan tatapan mengintimidasi
Kazuma dulu.
"ehm... ma- maafkan aku." kataku dengan nada menyesal. tapi aku tahu bahwa ibu
Kazuma menyadari ketidak sesalanku dari ekspresiku, dan aku juga mengharapkan
itu.
"beraninya kau... terhadapku.. kau pikir siapa dirimu hah?! kau bangga karena sudah
bisa menjadi pacar anak bodohku ini?! kau seharusnya lebih menyadari statusmu itu!
kau sudah merasa hebat?!"
"apa katamu-" aku mau protes lebih lanjut, tapi Kazuma mengangkat tangannya di
hadapanku, memberi kode agar aku tidak bicara lebih jauh lagi.
"sudah cukup..." kata Kazuma.
"cih...." aku mendengus saking bencinya aku pada ibu Kazuma.
UNTUNG KAZUMA MENGHENTIKANKU! KALAU TIDAK, SUDAH
KUACAK2 MAKE UP TEBALMU ITU NENEK TUA!!!
"sebaiknya kau jaga perilaku gadismu itu! dia sama sekali tidak punya tata krama
seperti monyet saja! bukankah sebaiknya kau mencari gadis lain yang lebih
bermartabat dari ini?! kau sudah tidak bermartabat, setidaknya carilah gadis yang
bermartabat untuk menutupinya!"
APA?! MONYET?! AKU DISEBUT MONYET?! AAAAH!!! BISA GILA AKU!!!
AAAHH!!!! KEPALAKU MAU PECAH!!
DAN BISA2NYA DIA BICARA TENTANG MARTABAT! PADAHAL DIA
SENDIRI ADALAH NENEK TUA YANG TIDAK BERMARTABAT!!!
AAAAKHH!!! GATAL SEKALI TANGANKU!!! AAAAHH!!!
"ibu....." panggil Kazuma.
"kau hanya menyusahkan! padahal aku hanya memintamu untuk hadir pada acara ini
dan menyalami pak menteri! tapi apa yang kaulakukan padaku?! kau membawa gadis
monyet ini, dan dia menyiramku!!!"
"ibu....."
"lihat bagaimana keadaanku sekarang! padahal aku masih harus menyalami banyak
tamu!! apakah-"
"ibu!!!" teriak Kazuma. saat itu juga, ibu Kazuma menutup mulutnya dan terdiam
seperti anak kecil yang ketakutan. aku yang sedang asyik mengutuki ibu Kazuma
dalam hati, ikut berhenti juga mendengar teriakan Kazuma.
Kazuma mengangkat kantung kertas yang dia bawa sejak tadi ke hadapan ibunya.
"ibu...." kata Kazuma dalam.
".......selamat ulang tahun......."
".............." ibu Kazuma terdiam , dan hanya memandangi Kazuma heran.
jadi.... kantung itu berisi kotak musik yang kami beli kemarin...?
sedari tadi dia memegang kantung itu bak benda berharga, ternyata itu hadiah untuk
ibunya.
aku saja sudah lupa kalau hari ini ibunya berulang tahun karena kemarahanku
kepadanya. tapi Kazuma masih ingat, dan masih sudi memberi hadiah kepada ibu
yang telah mengutukinya itu...
Kazuma....
ibu Kazuma terdiam memandangi Kazuma dengan tatapan terluka sekaligus tidak
percaya.
semoga saja dia bisa mengerti perasaan Kazuma lewat hadiah itu...
sial, aku terharu sekali melihat Kazuma seperti ini.... huhuhu!! KAZUMAAAAA!!!!!!
"kami pergi dulu." kata Kazuma sambil menggandengku menuju pintu keluar.
aku menengok ke belakang untuk sesaat, pada saat itu, ibu Kazuma masih
memandangi sosok Kazuma dengan wajah penuh rasa sesal.
bagaimana..? kau pasti menyesal bukan, telah menyia2kan anak sebaik Kazuma...?
sebaiknya kau belajar dari kesalahanmu hari ini, nenek tua....
***
berjalan menuju ke mobil saja, sudah merupakan perjuangan keras bagi Kazuma.
keadaannya makin parah sekarang. dan aku yakin demamnya naik lagi, karena tubuh
Kazuma benar2 panas dibanding tadi.
tadinya aku ingin membawanya ke RS, tapi Kazuma menolak dan meminta pulang
saja. jadinya aku memapah Kazuma ke kamar apartemennya, dengan bantuan dari pak
supir. karena kali ini Kazuma sudah benar2 tidak bisa bergerak.
setelah merebahkan Kazuma di kasur, pak supir memohon diri. dan tinggalah kami
berdua disini.
aku kehabisan napas saking capeknya, tenagaku terkuras untuk memapah Kazuma
sampai ke sini.
hhh.... sebaiknya aku istirahat sebentar sebelum merawat Kazuma lagi..
hari ini benar2 melelahkan lahir batin! faktor utamanya tentu saja karena nenek tua
itu..
mengingat mukanya saja aku kesal..... >:(
Kazuma keringatan sekali, dia harus mengganti bajunya.
ini sudah ke 2 kalinya aku menggantikan pakaian untuk Kazuma, jadinya aku sudah
tak segugup yang pertama.
aku mengelap badannya dengan lap basah, karena pastilah tak enak tidur dengan
badan lengket sehabis keringatan.
setelah mengelap badan Kazuma, aku memakaikan T-shirt kepadanya.
nah, aku tahu dibalik celana panjang ini Kazuma memakai celana pendek lagi.
jadi, aku hanya perlu membuka celana panjangnya saja. jadi aku tak perlu melakukan
dan melihat yang tidak2.
aku mengukur lagi suhu badan Kazuma, yang benar saja! '39 derajat'!
oh ya ampun.. makin tinggi saja demamnya...
aku harus meminumkannya obat dan menyuruh Kazuma makan, karena Kazuma
belum makan sejak tadi pagi. ah, mungkin dia belum makan dari kemarin malam!
huh, pantas saja demamnya terus naik.. dia tidak punya energi karena belum makan!
aduh bodohnya aku ini..
aku mengelap keringat di wajah Kazuma sampai ke lehernya. setelah Kazuma
kelihatan tidur lebih nyenyak, aku memutuskan untuk pergi keluar membeli obat dan
membeli bubur (bubur yang kubeli untuk Kazuma tadi siang sudah basi, jadinya aku
harus beli lagi -_-).
kalau tak salah, di depan apartemen ini ada tempat makan dan apotek.
untunglah tempat ini begitu strategis, jadinya aku tak perlu berlama2 meninggalkan
Kazuma.
Kasihan Kazuma..
apakah selama ini dia selalu sendiri seperti ini?
apakah kalau dia sakit tidak ada yang merawatnya?
Kazuma... kamu pasti kesepian sekali..
coba saja ibumu lebih perhatian sedikit dan tidak bertindak seenak jidat! pasti kamu
lebih bahagia..
sekarang sudah jam 11 malam, ayah dan ibu pasti mencariku.
tapi aku tidak bisa meninggalkan Kazuma sendirian untuk saat ini,sebaiknya aku
menelpon untuk bilang aku menginap di rumah teman hari ini.
"halo, ibu? ibu, ini aku Asuka. hari ini aku menginap di rumah teman bu, lagipula
besok hari minggu. ya, aku akan pulang besok siang. ya, sampai jumpa."
syukurlah ibu tak bertanya aku menginap di rumah siapa. jadinya aku tak perlu
berbohong..
aku bilang menginap di rumah 'teman' kan? jadi, pada dasarnya aku tak berbohong.....
.....................
..............................
ya! baiklah aku mengaku kalau aku hanya mencari alasan untuk menutupi dosaku!
tapi kali ini Kazuma benar2 gawat, aku tidak bisa meninggalkannya!
lagipula aku takkan berbuat aneh2 padanya kok..
yah, tetap saja sih.. yang namanya berbohong tetap saja berbohong... MAAFKAN
AKU IBU, AYAH!!!
nah, sebaiknya aku pergi membeli obat dan bubur sekarang (dan membeli makanan
untukku juga tentunya)!
kunci apartemen Kazuma kubawa, tidak apa2 kan? toh tidak seperti aku mau mencuri
atau mau menjual apartemennya. jadi tak apalah aku pinjam kuncinya sebentar..
daripada ada maling masuk nanti.
aku keluar dari apartemen Kazuma dan mengunci pintunya, aku turun ke lobi dan
mengarah keluar.
wuah, ternyata tempat ini benar2 strategis!
begitu keluar, aku langsung bisa mendapati apotek 24 jam dan rumah makan.
oh ya ampun.. pasti asyik deh tinggal disini... -__-
aku membeli obat demam dan plester penurun panas di apotek 24 jam, lalu aku pergi
ke rumah makan membeli bubur untuk Kazuma, dan ramen untukku. syukurlah aku
membawa cukup banyak uang hari ini.. kalau tidak bisa mampus si Kazuma itu.. -__-
hmm, apakah sebaiknya aku beli minuman isotonik untuk Kazuma? sepertinya dia
memerlukan minuman isotonik, dia mengeluarkan banyak keringat sih. jadi sebaiknya
aku beli beberapa untuk persediaan.
betapa baiknya aku ini.. sepertinya aku sudah cocok jadi istri.. kekeke..
aku mengarah kembali ke apartemen dengan barang belanjaan penuh di kedua
tanganku.
aku harus cepat2 kembali nih, sebelum Kazuma benar2 mati..
aku menaiki lift dan menuju ke kamar nomor '9',
eh? lho lho lho? siapa itu di depan pintu? untuk apa dia malam2 begini mondarmandir
di depan kamar Kazuma?
penguntit? pembunuh? pemerkosa? perampok?
ah, perasaanku saja.... ternyata itu adalah ............... ibu Kazuma.....
APA?! IBU KAZUMA?! SEDANG APA DIA DISITU?! NGAPAIN DIA MONDAR
MANDIR SEPERTI MANIAK DISITU?!
yah, tak ada salahnya mencari tahu..
aku mendekati nenek sihir itu,"apa maumu...?"
"eh- a- aku cuma mau bertemu Kazuma" jawabnya gugup.
"untuk apa? menamparnya lagi?"
"sebaiknya jaga mulutmu. biarpun begitu, aku masih tetap ibunya." katanya angkuh.
cih.. masih bisa bicara sok?!
"dia tidak bisa ditemui." kataku cuek sambil membuka kunci apartemen.
"biarkan aku..."
"hah?"
"biarkan aku.."
"apa maksud tante?"
"biarkan aku bertemu dengannya..."
bertemu...? bagaimana bisa dia seegois ini setelah menyakiti Kazuma begitu jauh?!
"bisa2nya tante bicara seegois itu?! padahal tante sendiri yang telah melukainya! jadi
apa gunanya bertemu kalau untuk menyakitinya!"
teriakku mulai kehilangan kontrol atas emosiku.
"biarkan aku bertemu dengan anak bodohku itu.." kata ibu Kazuma masih dengan
gaya angkuhnya.
"tidak bisa."
"kenapa?! apa hak-mu melarangku begitu?! dia anakku!"
"dia sedang sakit.."
"apa?"
"ya! dia sedang sakit! kau yang menyebut dirimu ibunya, bahkan tidak tahu bahwa
Kazuma sedang sakit!"
"....." ibu Kazuma diam saja sambil menatapku tak percaya.
sudah terlanjur ngomong, jadi sekalian sajalah! sekalian melampiaskan amarahku
padanya ," mungkin kau tidak tahu atau bahkan kau sama sekali tidak peduli, tetapi
dia sedang sakit! dia bahkan rela menyeret tubuh sakitnya itu, untuk menurutimu
hadir di pesta! tapi apa yang kau lakukan padanya?! kau hanya menghakiminya tanpa
tahu kebenarannya! kau cuma bisa melihat dia dari segi negatifnya! dan kau tahu
kenapa dia bisa sakit..? itu karena dia mencari hadiah untuk hari ulang tahunmu itu,
yang tepatnya HARI.INI..."
"apa...? apa katamu?"
"ya! dia rela hujan2an sampai malam hanya untuk mencari hadiah untuk orang yang
sama sekali tidak menghargainya!dan orang itu adalah ibunya sendiri.. Kau! "
"bisa2nya... bisa2nya..." gumam ibu Kazuma, segelintir air mata mulai jatuh ke
pipinya.
"bagaimana bisa dia melakukan itu... dia yang kupikir selama ini tidak menganggapku
sebagai ibu, melakukannya... bagaimana bisa...?"
"........" aku terdiam saja melihat air mata mulai mengalir deras di pipi ibu Kazuma.
"aku pikir dia tidak mencintaiku.. dia yang lebih memilih tinggal bersama ayahnya
daripada bersamaku...namun saat dia kembali, aku ingin mempertahankan dia disisiku
untuk selamanya. walaupun aku tahu aku bukan ibu yang pantas baginya... aku hanya
ingin menyampaikan rasa sayangngku.tetapi entah sejak kapan, rasa sayang itu
tersampaikan menjadi luka dihatinya... entah sejak kapan kata2 cinta berubah jadi
kutukan di bibirku...aku.. aku hanya tak tahu bagaimana cara meng-ekspresikan rasa
sayangku...kumohon, biarkan aku bertemu dengannya... kesempatan kedua ini takkan
ku sia2kan...."
"..........."
ternyata sama saja seperti Kazuma,
mereka berdua sama2 tidak bisa mengekspresikan rasa sayang mereka satu sama lain.
dan tanpa mereka sengajai, mereka salah mengekspresikan cinta menjadi benci.
andai saja mereka bisa mengekspresikan diri lebih baik, pasti mereka akan lebih
bahagia.
memang buah tak jatuh jauh dari pohonnya -__-
"baiklah, tante boleh masuk... tapi Kazuma sedang tidur, jadi tolong jangan berisik."
entah siapa yang ibunya disini.... = ='
"hiks... baik." katanya sambil mencoba menghentikan tangisnya.
aku membuka pintu dan membawa belanjaanku masuk, ibu Kazuma mengikutiku dari
belakang.
aku menyuruhnya menunggu di ruang tamu sebentar selagi aku meletakkan barangku
di dapur.
"disini kamarnya.. ayo masuk" kataku.
ibu Kazuma terlihat gugup, tapi dia mengikutiku masuk.
"Kazuma...." gumam ibu Kazuma melihat anaknya yang sedang terbaring lemah.
ibu Kazuma berjongkok di sisi kasur Kazuma, dan dia membelai rambut yang ada di
dahi Kazuma.
"maafkan ibu.... maafkan ibu..." isaknya.
perlahan air mata mulai menetes dari pipinya dan jatuh di atas pipi Kazuma.
"ng...?" erang Kazuma.
"i... ibu....?"
"iya, ini ibu.. maafkan ibu ya Kazuma.. ibu bersalah..."
Kazuma heran dengan keberadaan ibunya disini, dan dia mulai memaksa badannya
untuk duduk.
"kenapa ibu bisa ada disini...?"
"ibu ingin meminta maaf padamu Kazuma.. maafkan ibu... ibu telah banyak
melukaimu selama ini.."
"........."
"maafkan ibu.... maafkan ibu...."
Kazuma membelai pundak ibunya,"ibu... tidak apa2 kok, sungguh. memangnya ibu
salah apa?"
aku tahu sebenarnya Kazuma tahu mengapa ibunya minta maaf, tapi dia berpura2 tak
tahu apa2 agar tidak membuat ibunya jauh lebih sedih.
aku bangga punya pacar seperti Kazuma.
uh sialan, aku jadi ikut menangis deh... ukh! jangan sampai aku menangis! bakal
memalukan sekali!
"Kazuma... Kazuma..." isak ibu Kazuma.
"ibu... sudahlah...."
"......... hiks..............."
"sudahlah ibu.... jangan menangis lagi.. aku tidak apa2, sungguh."
ibu Kazuma menyeka air matanya," Kazuma, ibu ada permintaan, mau kan kamu
datang lagi ke pesta berikutnya? kali ini ibu akan mengenalkan anak kebanggaan ibu
ini kepada semuanya." kata ibu Kazuma sambil mengacak2 rambut Kazuma.
Kazuma tersenyum," ya. "
***
sudah hampir 30 menit aku meninggalkan ibu Kazuma dan Kazuma berdua agar bisa
mendapat privasi, tapi ibunya tak kunjung keluar juga.
hmmm..... berarti semuanya baik2 saja.......
senang rasanya melihat mereka berdua rukun seperti itu :DD
aku sudah memakan ramen yang tadi kubeli, dan bubur yang kubeli untuk Kazuma
sudah kuserahkan pada ibunya agar dia bisa menyuapi Kazuma. pertama sih, ibu
Kazuma menolak karena malu untuk menyuapi Kazuma, tapi kupaksa saja dia.
dan akhirnya? dia senang tuh bisa menyuapi anaknya. dasar orang tua jaman
sekarang.... = ='
sambil menunggu, aku iseng2 duduk di sofa sambil ngemil dan nonton Tv.
wuah,chanel Tv di apartemen Kazuma banyak sekali! pasti asyik sekali deh, kalau
chanel TV di rumahku sebanyak ini.
nah, acara apa ini? kayaknya bagus nih film bule.. untung ada subtitle-nya jadi aku
mengerti. coba2 sajalah aku menonton ini, siapa tahu bagus..
lho lho lho? mereka mulai ngapain tuh? kok mereka buka baju?! iiih! oh ya ampun!!
oh tidak! aku harus cepat2 mengganti chanel!! dimana remotenya?! dimana?!
"asyik banget nonton filmnya.. sudah kuduga kau pasti suka film mesum seperti ini."
ASTAGA NAGA! sejak kapan ibu Kazuma berada disitu?! oh tidak! dia pasti
menyangka aku sedang nonton bokep!
ah tidak!! aku malu sekaliii!!!!
"eh- eh! i- ini tidak seperti yang tante pikirkan! aku tak bermaksud menonton ini,
sungguh!"
"ah sudahlah, gejolak masa muda 'kan memang sulit untuk dilawan.. apalagi di masa2
remaja ini, hormon berkembang dengan amat cepat.."
"a- apa?! tidak tante! sungguh! bukan seperti itu!"
"sudahlah... hei, aku mau pulang. dimana tas-ku?"
"eh, lho? kok sudah mau pulang? Kazuma gimana...? i- ini tas-nya."
"dia tertidur. tentu saja aku harus pulang, karena rambutku lengket sekali akibat
orange juice-mu itu."
ups mati aku...
ibu Kazuma berjalan menuju pintu keluar, dan aku mengikutinya dari belakang sambil
terus mengutuki diriku sendiri akan betapa bodohnya aku bisa kehilangan kendali atas
calon mertua-ku sendiri.
tiba2 dia berhenti dan membalikkan badannya," hei... asal kau tahu, aku belum
mengakui gadis monyet sepertimu sabagai menantuku."
ya ya ya, aku juga tahu kok ibu mertua... = ='
"tapi, kau harus datang ke pesta berikutnya yang diadakan 7 hari lagi."
apa?! dia mengundangku?!
ahaaha!!!!dan lagi, tadi dia menyebut 'belum mengakui' bukannya 'tidak mengakui' ,
berarti aku masih punya harapan!!
yaaaaayyy!!!!!
"lagipula,sepertinya punya menantu monyet kayak kamu tidak jelek2 amat.."
dia memang mengucapkan ini dengan suara yang amat kecil, tapi aku bisa
mendengarnya.
cuma saja, aku berpura2 tidak mendengar dan tersenyum dalam hati. hihihi
"iya!! selamat jalan ibu mertua!! hati2 di jalan!!" kataku sambil membungkukkan
badanku.
"apa katamu..? cih, dasar anak monyet.." kata ibu Kazuma.
walaupun dia menyembunyikan wajahnya, aku bisa melihat kupingnya memerah
karena malu aku menyebutnya 'ibu mertua'. hehehe, dia memang sama seperti
Kazuma! Kuping Kazuma juga memerah setiap kali dia merasa malu. hihihi
aah.... entah mengapa lega sekali rasanya..
ternyata ibu Kazuma tidak parah2 amat, dia baik juga.
pasti beban berat yang selama ini dipikul Kazuma-pun telah hilang ^^
ukh! senang sekali rasanya!
mood-ku lagi bagus nih!akan kurawat Kazuma sebaik mungkin hari ini! hehehe
aku mau ambil air dan handuk ah, untuk mengelap keringat Kazuma agar tidurnya
lebih nyenyak lagi :DD
dan setelah itu, aku akan memandangi wajah tidur Kazuma sepuas2nya! hahaha!!
aku membawa baskom berisi air dan handuk ke kamar Kazuma.
Kazuma terlihat nyenyak dengan senyum kecil tersungging di bibirnya.
dia pasti sedang bermimpi indah sekarang ^^
aku memeras handuk dan menyeka wajah Kazuma, Kazuma bergerak terlihat
menikmatinya.
"em... nyem nyem nyem..." igau Kazuma.
hehehe, ternyata dia bisa mengigau juga? hahaha, dia pasti sedang mimpi indah sekali
sekarang ^^
pasti nyaman ya dibasuh dengan handuk dingin begini, Kazuma? akan kuseka lagi
wajahmu!
"sih....." igau Kazuma lagi.
heh? 'sih...' ? apa maksudnya..?
"terimakasih.. telah...membantuku.. hari ini...."
hm??? jadi dia memimpikan hari ini?? hahaha, pasti dia senang sekali hari ini,
sampai2 terbawa mimpi ^^
"terima kasih telah membantuku hari ini........"
dia berterimakasih pada siapa sih sebenarnya? dari tadi ngoceh begitu terus, kekeke.
"terimakasih..... hyori........"
apa.....?
Hyori.....?
tidak, tidak... aku pasti salah dengar....
"Hyori........" igau Kazuma sambil berguling menghadap tembok.
Kazuma memimpikan Hyori....?
sejak tadi kau memimpikan rubah betina itu...?
senyum yang tersungging di wajah tidurmu itu, juga karena kau memimpikannya...?
apakah kau begitu gembira karena dapat bertemu dengannya walau hanya dalam
mimpi...?
apakah kau begitu merindukan waktu yang kau lewatkan bersamanya, sampai2 kau
memimpikannya...?
tidak, Asuka!
kamu tidak boleh berpikir yang aneh2 seperti itu!
tidak mungkin Kazuma masih menyukai rubah betina itu!
itu cuma mimpi! mimpi'kan tidak bisa diatur, mimpi pasti datang dengan sendirinya!
kamu juga pernah'kan memimpikan cowok lain selain Kazuma..
ya... aku juga bermimpi tentang Taiki kok minggu lalu...
dan itu cuma mimpi, mimpi tidak berarti apa2...
ya, itu tidak berarti apa2....
huh...?
apa ini...?
air mata...? sejak kapan aku mulai menangis?
aku sama sekali tidak berniat menangis. tapi kenapa air mata ini jatuh dengan
sendirinya?
walau aku tahu itu cuma mimpi, tapi kenapa hatiku begitu sakit mendengar nama
Hyori keluar dari bibir Kazuma?
apakah jauh di dalam hatiku, aku tahu bahwa di hati kecil Kazuma, Hyori masih
berada disana?
apakah selama ini aku hanya berpura2 tidak menyadarinya, agar aku dapat
mempertahankan Kazuma disisiku?
tidak Asuka.. itu hanya mimpi... tidak lebih.....
malam itu, aku menangis tanpa suara agar Kazuma tidak mendengarnya...
CRAZY #21
aku ingin menangis,
ingin menangis sekeras2nya,
kalau saja air mata ini tak mengering, pasti aku sudah melakukannya..
Asuka...
kamu bodoh...
kamu adalah pacar terburuk di dunia...
seharusnya kau lebih mempercayai Kazuma...
apa kau tak ingat masa2 yang kau jalani bersama Kazuma?
tak mungkin bukan, dia pacaran denganmu sedangkan dia menyukai wanita lain....?
aduh, mikir apa sih aku ini?
kalau berpikir seperti ini, malah memojokkan diriku sendiri!
aku malah tambah stress kalau begini.seharusnya aku lebih mempercayai Kazuma.
selama ini aku telah menolak untuk mempercayainya dan membuatnya terluka
berulang kali, tetapi kenapa aku malah melakukannya lagi?
aku juga sudah terus mengatakan kepada diriku agar mempercayainya, tetapi
mengapa diriku menolak untuk percaya?
apakah sesungguhnya aku menjadi penghalang Kazuma dan Hyori...?
*NYUUT*
dengan menyebutkan nama Hyori saja, hatiku sudah senyeri ini..
aku tak mau Kazuma kembali kepadanya, aku ingin menahan Kazuma disisiku..
tapi apakah aku boleh menjadi begini egois?
oh ya ampun Asuka, berhenti memikirkannya!!
dari tadi aku hanya menatap layar televisi tanpa satu acara-pun yang dapat masuk ke
otakku.
walaupun aku terlihat sedang menonton, tapi pikiranku tetap fokus kepada Kazuma.
kenapa aku jadi stress begini sih cuma gara2 mimpi?! bodoh! bodoh!
"ngapain kamu mukulin diri sendiri? seperti idiot saja..." komentar Kazuma, heran
melihat tingkahku.
"Kazuma?! mengagetkan saja, kamu sudah bangun?!" tanyaku kaget.
"tentu saja, kau pikir jam berapa sekarang?"
heuk! sudah jam setengah sepuluh?!
berarti semalaman aku tidak tidur?!
tak bisa kupercaya aku jadi se-sinting ini!
"kamu yang merawatku semalam?" tanya Kazuma lagi.
"eh? uh, i- iya"
Kazuma tersenyum kecil,"oh..... hem, te- terima kasih untuk kemarin..."
wajah apa itu?!
Kazuma bisa juga malu2?! hahaha!
wajahnya culun sekali kalau malu2 begitu! dan lagi dia berterimakasih padaku,
jarang2 ini terjadi!
"hahaha, hei-" baru saja aku bermaksud meledeknya, tapi tiba2 rasa nyeri melanda
hatiku lagi.
begitu nyeri dan pedih sampai sulit bernafas.
"hm?" tanya Kazuma.
aku memalingkan wajahku,"eh.. ti- tidak apa2..."
"...? kenapa kamu? aneh sekali, seperti idiot saja.."
sakit.. terlalu sakit.. aku harus pergi dari sini..
hatiku sakit sekali melihat Kazuma.. aku tak tahan lagi..
"a- aku pulang dulu.."
"heh? kau pulang secepat ini..?"
"i- iya..." kataku sambil mengambil tas-ku bersiap untuk pergi.
Kazuma menangkap tanganku," hei, kau aneh sekali. ada apa sih? setidaknya sarapan
dulu disini."
"eh- uhm, a- aku.. i- ibuku mencariku, di- dia butuh pertolonganku karena kepala
adikku nyangkut di pintu."kataku.
aduh, bodohnya aku... spontan aku jawab seperti itu..
mana mungkin Kazuma percaya!
"oh.... baiklah...." dia percaya....
"a- aku pulang!"kataku langsung berlari keluar.
"eh- tunggu dulu, hei!" sebelum Kazuma dapat menangkapku lagi, aku menutup pintu
tepat di depan wajahnya.
aku berlari pergi dari apartemen Kazuma.
aku harus terus pergi, jangan sampai Kazuma mengejarku.
jangan sampai dia menyadari ketidak percayaanku akannya.
karena hanya satu cara yang bisa membuatnya tetap disisiku untuk menuruti segala
keegoisanku, itu adalah 'membohongi diriku dan dirinya'
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------
-Emi's POVbeberapa
hari ini, sahabatku 'Asuka' aneeehh sekali.
dia yang biasanya di kelas kerjaannya makan atau tidur, sekarang malah bengong.
dia yang biasanya cerewet, sekarang jadi agak pendiam.
tidak cuma itu saja, kalau diajak ngomong, dia juga gak nyambung dan seperti tidak
menyimak.
aku jadi bingung. sepertinya dia sedang ada masalah deh, tapi setiap kali aku tanya,
pasti jawabannya 'tidak ada apa2 kok' atau
'eh? memangnya aku kenapa?'. dia itu kenapaaa sihhhh?!!!!!!!
"hei Asuka! kamu kenapa sih?! seperti orang stress aja! kenapa sih?! cerita doongg!!!"
"uh, eh? memangnya aku kenapa?" tanya Asuka bingung.
tuh kan... benar apa kataku, dia pasti jawab begitu.
iih!! aku kesal!! kenapa sih dia tak mau cerita?! aku ini sahabatnya bukan sih?!!
Yusukeee!!!! sekarang aku cuma punya kamu!! Asuka menyebalkann!!!
"hhhh.... ya sudahlah, aku menyerah. nanti pulang sekolah, aku dan Yusuke mau pergi
dengan Kazuma dan yang lainnya. Kazuma bilang, kamu harus ikut."
"....." Asuka diam saja, matanya fokus memandangi lantai seperti tidak menyimak
perkataanku.
"hei Asuka..."
"...."
"ASUKA!!"
"eh?! apa apa?! ih, kenapa harus teriak2 sih?!"
bisa2nya Asuka berkata begitu! kenapa sih dia tidak menyimakku dari tadi?!
"gak tau ah! aku kesal!" kataku pergi keluar kelas meninggalkan Asuka.
aku hampir menangis dibuatnya. bukan karena Asuka meneriakiku, tapi aku merasa
tidak dianggap.
dia sama sekali tidak bicara apa2 padaku, padahal aku tahu sesuatu terjadi sama dia.
apakah selama ini cuma aku yang menganggapnya sahabatku?!
aku berlari ke kelas Yusuke dan membuka pintunya keras2,
"Yusuke!" teriakku tak peduli pada orang2 yang mulai melihat ke arahku .
"Emi-chan!?! sinii! siniii!" Yusuke memanggilku dengan senyum khas-nya.
sungguh, melihat Yusuke tersenyum begitu, hatiku jadi tenang!
aku beruntung punya pacar seperti Yusuke!
YUSUKE, I LOVE YUUU!!!!!
"huhuuu.....! Yusukeee!!" kataku berlari ke tempat duduknya.
"nah, ayo duduk, ayo duduk." kata Yusuke sambil menarikkan bangku untukku di
sebelah mejanya.
"eh? ternyata ada Kazuma dan Taiki? halo selamat siang.." sapaku sambil
menundukkan kepalaku.
"selamat siang Kikkawa-san." balas Taiki.
si makhluk planet Kazuma, diam saja sambil merokok, melihat ke arahku saja tidak.
huh! dasar cowok dingin!
tapi aku sudah biasa sih...
"hei, memangnya boleh merokok di kelas??" tanyaku ke si kepala emas.
Kazuma diam saja, tidak menjawab pertanyaanku.
melainkan, dia melirik ke arahku dengan pandangan penuh tanya, dan menaikkan
sebelah alisnya.
ukh!! aku benci sekali setiap kali dia melakukan itu!!
rasanya aku seperti orang ter-bego sedunia dengan menanyakan pertanyaan itu!
aku lebih pilih dia mengataiku langsung deh, daripada dia melakukan itu!!
"cuekin aja si Kazu-chan, dia kan memang begitu.. oh iya Emi-chan, jangan lupa lho
nanti kita pergi!! tunggu aku ya! sepertinya pak guru akan menahanku sebentar karena
aku makan di kelas... hiks" kata Yusuke.
uuhh Yusukee!!! kamu kasihan sekali hhuhu!!!!!
"tentu saja akan kutunggu Yusuke!! "
"KYAAA Emi-chann!!!" teriak Yusuke senang mendengar jawabanku sambil
merentangkan kedua tangannya.
"KYAAA Yusukeee!!!" teriakku, sambil menyambut tangan Yusuke.
"pasangan bego." komentar Kazuma.
huh, aku tahu sebenarnya dia sirik melihat kami yang begitu mesra!!
"nanti Fujimoto ikut pergi?" tanya Taiki.
"hem??? oh, Asuka? aku tidak tahu"
"kenapa bisa kau bisa tidak tahu?! bukannya aku sudah suruh kau tanyain dia!?!"
teriak Kazuma sambil menggebrak meja.
ih!! dasar diktator!! masih untung Asuka masih bertahan jadi pacarmu sampai hari ini!
Asuka memang hebat, bisa pacaran sama cowok se-pemarah ini!!!
"Kazu-chan!! jangan membentak Emi seperti itu!!" oh Yusuke!!! kau memang
penyelamatku!!!
dengar tuh dasar yankee!! kusumpahi saat tua kepalamu botak!
"aah brisik! kenapa kau tidak tanyai si 'ingus' itu mau ikut atau tidak?!" teriak
Kazuma lagi.
"sudah kutanyain kok, tapi dia tidak menyimakku.. aku kesal, jadinya aku tinggal
saja." jawabku.
"apa sih maksudmu tidak menyimak!?! makanya kalau mengajak orang yang benar!"
aku mengumpat di balik punggung Yusuke,"huhuhu! Yusukee!! aku takut!"
"Kazu-chan!!!" tegur Yusuke.
"cih!" Kazuma mendengus.
"hmm... tidak menyimakmu ya? Fujimoto belakangan ini aneh..." kata Taiki.
oh syukurlah... akhirnya ada juga yang mengerti maksudku...
"iya! iya! dia aneh sekali belakangan ini!!" teriakku setuju.
Kazuma mengangkat sebelah alisnya lagi,"..........?"
"iya! aku juga merasakannya kok! Asuka-chan jadi aneh sekali! masa dia tidak marah
saat kukatai 'perempuan berdada papan'!!!"
sambung Yusuke.
"kamu tidak merasa aneh Kazuma?" tanya Taiki.
"aneh ya...? hmm....", pikir Kazuma.
"iya, belakangan ini dia tidak membalasmu atau protes kepadamu setiap kali kau
menyuruh2nya."
"itu yang kau maksud aneh...? bukannya itu cuma karena dia sudah mulai merasakan
aura-ku ? ya, itu jawabannya!! bagus kan?! dia sudah mulai menurutiku dan gak
banyak tanya lagi! itu perubahan yang baik!" kata Kazuma sambil membuang
rokoknya keluar jendela saking semangatnya.
aura pantatku! sungguh, baru kali ini aku bertemu orang se-bolot laki2 ini!!
Asukaaa!!! malang nian nasibmuuu!!!!!
"tidak2, bukan itu maksudku... hhh...." sepertinya Taiki sudah menyerah untuk
menjelaskan kepada Kazuma lebih lanjut.
ih! membuatku kesal! kenapa sih dia bolot sekali!?!
"bukan itu saja!! belakangan ini, Asuka sering bengong! walaupun dia berada disini,
tapi rohnya seperti di tempat lain! dia juga suka ga menyimak dan gak nyambung
setiap kali diajak ngomong!" teriakku tak sabar
"......? jadi.... roh-nya dimana?" tanya Kazuma dengan mimik muka serius.
dia sungguh bertanya begitu padaku?! otaknya ada dimana sih?!
aaah!! Yusukeee!!! aku tak tahan lagi!!! huhuhu, ASUKAAAAAAA!!!!!
"Jadi... selama ini Asuka-chan tidak punya roh?!" tanya Yusuke.
AAAAHH YA AMPUNNN!! YUSUKEEE!! INI DAMPAK KAU TERLALU
BANYAK BERKUMPUL DENGAN KAZUMAAA!!! AAAH!!!
***
+pulang sekolah+
"kamu ikut kan?" tanyaku kepada Asuka sambil memasukkan buku2ku ke dalam tas.
"eh, huh? ikut kemana?"
"hhh... daritadi'kan aku sudah bilang. Kazuma cs ngajak kita pergi hari ini.. mau ke
cafe X2X, setelah itu ke game center deh kayaknya.. aku juga kurang tahu." ini kali ke
3 aku membicarakan tempat tujuan kami ke Asuka, semoga saja kali ini dia
menyimakku..
"eh? mau cafe dan game center? sepertinya aku tidak-"
"hei ingus!" teriak Kazuma sambil membuka pintu kelas sekencang2nya dan berjalan
ke arah kami.
tadi Asuka mau ngomong apa ya? sepertinya dia baru saja mau menolak, tapi sudah
keburu dipotong oleh Kazuma.
"eh...? i- iya ada apa?" tanya Asuka gugup kepada Kazuma.
ini benar2 aneh.. kenapa Asuka tidak marah, padahal dia dipanggil 'ingus'.
dan lagi, sepertinya Asuka menghindari kontak mata dengan Kazuma. Asuka terus2an
melihat ke samping atau pura2 sibuk membereskan buku. pasti dia sedang ada
masalah sama Kazuma, aku yakin itu!
"nanti kau harus ikut kami pergi!" teriak Kazuma dengan gaya arogannya.
"eh, ehm.. tapi...." jawab Asuka ragu, masih tetap mengalihkan matanya dari Kazuma.
"tidak ada tapi2an! itu sudah jelas, kau.harus.ikut!"
"eh, ya.. ba- baiklah...."
mendengar Asuka menyetujui perintah Kazuma, Kazuma melirikku dan memberikan
senyum puas seakan dia berkata, "bagaimana..? benar'kan dia nurut kepadaku
sekarang..?".
dasar cowok super bego! masa sih dia gak sadar akan keanehan Asuka!!!! malah
bangga lagi!!! iiih!!!
setelah itu, kami berjalan menuju halaman belakang sekolah dimana yang lainnya
menunggu kami. disana ada Yusuke, Taiki, dan beberapa teman Kazuma yang
kukenali wajahnya. begitu melihat Yusuke, rasanya aku hidup kembali.
kekhawatiranku rasanya hilang begitu saja. pasti ini yang namanya kekuatan cinta!!!
KYAAAA!!!
"YUSUKEEE!!!" teriakku sambil berlari ke arah Yusuke.
"Emi-chaaan!!!" teriak Yusuke sambil melambai kepadaku.
"jadi, kita mau kemana?" tanyaku semangat.
"kita mau nonton film!! asikk!!" jawab Yusuke.
"lho? tidak jadi ke cafe?"
"uhm, tidak. tiba2 saja, mood Kazuma berubah. dia ingin nonton film."
"huh?? kenapa kita harus menuruti kemauan Kazuma??" bisikku, takut kedengaran
Kazuma yang sedang sibuk ngobrol di belakangku.
"tidak tahu ya... habis, Kazuma tahu tempat yang asik2. lagipula dia yang bayar."
"apa? dia yang bayar? semua anak yang ikut hari ini?"
"iya dia yang bayar. hahaha, ini mah belum seberapa.. dengan uangnya, Kazuma bisa
saja mentraktir 1 sekolah."
apa sebenarnya pekerjaan orangtuanya itu...? pasti Yakuza, aku yakin sekali.
"semuanya, ayo berangkat! jangan diam disini saja! gerah tau!!" teriak Kazuma.
Kazuma berjalan diikuti dengan Asuka baru kami semua. Asuka memang berjalan
mengikuti Kazuma, tapi dia hanya memandangi tanah, dan sepertinya dia sedang
berpikir keras. sedangkan Kazuma? dia masih tetap menyunggingkan senyum
kepuasan karena telah membuat Asuka menjadi penurut.. = ='
aku sungguh ingin tahu apa isi otak Kazuma, bisa2nya dia sebolot itu.. untung saja
aku tidak punya pacar seperti dia!!
Yusukeee!!!! cuma kau yang kucintaiii!!!!!
tiba2, langkah Asuka berhenti. dia menarik ujung baju Kazuma dan berkata,"
Kazuma, maaf aku tidak bisa ikut..."
setelah itu dia berlari meninggalkan kami.
kami semua hanya terbengong2 melihat tingkah Asuka dan hanya memandangi
sosoknya yang berlari menjauh.
tak lama setelah itu, Kazuma berkata," hei kalian......."
pandangan kami semua beralih ke Kazuma, "Asuka aneh........" komentar Kazuma
heran.
????????!!!! baru sekarang dia sadar?!!!
"kami 'kan sudah bilang kalau dia aneh!!!" teriakku dan Taiki serentak.
"kenapa aku bisa baru sadar ya..?" Kazuma bertanya2.
aku ingin sekali berteriak padanya, "KARENA KAMU BODOH!!" tapi tidak
kulakukan lantaran takut.
tapi ini benar2 aneh.. aku yakin sekali dia sedang ada masalah!
"aku akan mengejarnya."kataku.
"mengejar Asuka? aku juga ikut!" kata Kazuma.
"aku juga ikut!! aku!! aku!!" teriak Yusuke ikut2an sambil mengacungkan jarinya ke
udara.
"tidak, jangan. biar aku sendiri saja!" kataku.
kalau mereka ber 2 ikut, pasti Asuka malah tambah kacau.
"tidak bisa! mana mungkin kubiarkan Emi-chan sendiri!!" Teriak Yusuke.
huhuhu Yusuke... sungguh aku terharu! tapi kamu tidak bisa ikut!!
"tidak mau! seharusnya aku yang mengejarnya!!" kata Kazuma bersiap2 lari
mengejar, tetapi Taiki keburu mengunci tubuh Kazuma dari belakang.
"hei- apa2an kau-" protes Kazuma.
"terkadang, masalah wanita, hanya wanitalah yang bisa menyelesaikannya. ini bukan
saatnya kita, kaum pria, untuk ikut campur." kata Taiki kepada Kazuma.
wuah... Taiki memang keren..
dia memang yang paling mengerti cewek! dan lagi, kata2nya sungguh bijaksana!!
tak heran, dulu Asuka naksir padanya!! KYAAAAA!! TAIKI MEMANG PALING
TOP!! KYAAAA!
oh tidak, bagiku Yusuke tetap nomor 1!!! maafkan aku Yusuke!! itu cuma pikiran
sesaat kok!!!
"apa katamu?! siapa juga yang peduli!! hei- hei!! lepaskan aku!!!" berontak Kazuma.
"Kikkawa,cepat kejar Asuka!! Yusuke dan yang lainnya, cepat bantu aku menahan
Kazuma!!" perintah Taiki.
saat itu juga, semua orang membantu Taiki menahan Kazuma.
aku mengangguk dan berlari menuruti perintah Taiki.
saat sebelumnya aku mendengar Yusuke berteriak,"pergilah kejar Asuka-chan, Emichan!!!
berjuang!!!"
"hei-apa2an kalian?! kalau tidak mau mati, cepat lepaskan aku!! hei!" protes Kazuma,
sampai akhirnya dia dilempar paksa ke dalam taksi.
***
aku menekan bel rumah Asuka. semoga saja dia berada di rumah, aku benar2 harus
mencari tahu apa masalahnya sampai dia uring2an beberapa hari ini!
+ting tong~ ting tong~ ting tong ting tong ting tong!!!!!+
pencetku berkali2 karena tidak sabar.
"iya... siapa..?" kata Asuka lesu, sambil membuka pintu.
kenapa sih dia?! kalau Asuka yang biasa, dia pasti sudah teriak2 marah karena aku
memencet bel seperti itu.
"E... Emi..? kenapa kau kemari? bukkannya kamu mau pergi?"
"tidak.. aku mau bicara denganmu.." jawabku.
aku langsung nyelonong masuk sebelum dia menawariku masuk, lalu aku duduk di
sofa ruang tamu.
"tidak ada orang di rumah?" tanyaku.
"hem, tidak ada. pada pergi semua. kamu mau minum apa?"
"apa saja. eh, kalau bisa orange juice."
setelah itu Asuka pergi dan kembali membawa 2 gelas orang juice dingin. dia duduk
di sebelahku.
"hari ini panas sekali ya?" basa-basi Asuka.
"...." aku diam saja sambil meneguk orange juice-ku.
"coba kalau hari ini hujan, pasti asyik deh-"
"kamu kenapa sih?" potongku.
"heh? aku? tidak kenapa2 kok. memangnya aku kenapa?" tanya Asuka.
"belakangan ini kamu aneh. kamu kenapa sih? ada yang gak kamu ceritakan ya, sama
aku?"
"ah, enggak kok. perasaanmu saja kali.. oh iya, ngomong2 aku beli dvd yang kau
bilang ingin nonton selama ini lho."
"......"
"harganya sih memang mahal, tapi rasanya setimpal karena gambarnya juga bagus."
"Asuka..."
"bagaimana kalau kita nonton bareng? kebetulan aku juga belum nonton."
"Asuka..."
"dan juga, pasti asyik kalau kita nonton bersama sambil makan popcorn-"
"Asuka!!!" potongku.
dia itu kenapa sih?! kenapa tiba2 mengganti topik pembicaraan?!
kalau memang benar tidak terjadi apa2, kenapa dia aneh begini?!
kenapa dia tidak mau menceritakannya padaku?! bukannya aku ini sahabatnya?!
bisa kurasakan, wajah dan mataku memanas saking marahnya. air mata mulai
mengalir deras di pipiku.
"kamu itu kenapa sih?! kenapa selama ini kamu diam saja?! kenapa kamu gak mau
cerita?! padahal, kukira selama ini kau sahabatku!! lalu kenapa kau tidak
menceritakan masalahmu padaku?!!! atau jangan2, selama ini hanya aku yang
menganggapmu sahabatku...? huhuhu.. hiks"
"Emi...."
"kamu jahat... hiks... "
"....." Asuka mulai menangis
"aku khawatir tahu......!!"
"......"
"hiks....."
Asuka memelukku,"maafkan aku Emi! maafkan aku! aku tidak bermaksud untuk
membuatmu khawatir!"
tangisanku makin deras "huweeeeeee!!!!"
"akan kuceritakan semuanya padamu... maafkan aku... maafkan aku membuatmu
khawatir.."
hari itu, aku dan Asuka menangis lamaaaaa sekali sambil berpelukan. setelah itu,
Asuka menceritakan semua kesulitannya kepadaku.
nah, Asuka. mulai sekarang, persahabatan kita pasti lebih erat dari sebelumnya :)
*the end of Emi's POV*
CRAZY #22
setelah menangis sekian lama dan mencurahkan kesulitanku kepada Emi, rasanya
semua bebanku seperti terangkat.
memendam masalah sendiri itu memang tak baik. selain menyakiti diri sendiri, juga
menyakiti orang2 yang berada di sekitar kita.
aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Emi yang begitu memperhatikanku, dan
aku takkan membiarkannya sedih lagi seperti kemarin.
karena dia, teman yang berharga.
selain itu, aku menjadi sadar bahwa sebenarnya ini semua adalah kesalahanku karena
mempermasalahkan masalah kecil.
betapa bodohnya aku yang jadi stress sendiri dan menyia2kan Kazuma hanya karena
Kazuma memimpikan Hyori.
aku tahu, aku kalah karena ketakutan di dalam diriku. dan sekarang bukan waktunya
bermuram durja, melainkan ini waktunya untuk melangkah maju.
ah! benar juga! kenapa aku baru ingat ya?
besok 'kan acara dengan ibu Kazuma! aduh, aku lupa total!!
padahal ibu Kazuma sudah mengundangku begitu.. aku pakai baju apa nih? masa
pakai gaun yang kemarin lagi?
"ASUKAAAAA!!"
wuah! suara teriakan putus asa milik siapa itu?
siapa juga yang teriak malam2 begini?? mana meneriaki nama-ku lagi! kan malu sama
tetangga!!
aku membuka jendela,"siapa sih yang teriak2?!!"
"disini bodoh! dasar ingus tulen!!" teriak Kazuma sambil melambai2kan tangannya.
lha? jadi dia di depan rumahku, ngapain dia disitu?
"ngapain kamu kesini?!" teriakku lagi.
"susah2 aku kesini, cuma itu reaksimu?! harusnya aku yang tanya kamu kenapa!!!!"
ih, kenapa deh dia marah2 begitu. mengesalkan saja.
tunggu- dia sudah susah2 kesini demi bertanya keadaanku?
huh, aku pasti sudah membuatnya khawatir beberapa hari ini... maafkan aku Kazuma.
"apa?! aku tidak apa2 kok! kamu kali yang kenapa2!"
"jangan menjawabku begitu! tadinya kau 'kan penurut, kenapa sekarang kau kembali
jadi wanita liar begitu sih?!"
"apa katamu-"
"nih ambil!!!" potong Kazuma sambil melemparkan sebuah kantung plastik hitam
yang sukses medarat di wajahku.
"uphh!!!!"
"itu untukmu! aku pulang!!" kata Kazuma sampai akhirnya dia berlari pergi.
....? apa ini....?
aku mulai membuka ikatan plastiknya, dan di dalamnya ada sebuah kain berwarna
hitam.
saat kuangkat keluar, ternyata itu gaun. gaun yang amat cantik. gaun dengan panjang
5cm diatas lutut, dengan jahitan2 berwarna biru menawan dan dengan lipatan2 yang
sempurna. gaun ini pasti amat pas dengan high-heels biru yang dulu. hm, Kazuma
memang hebat!
aku jadi makin sayang padanya XDD
***
aku sudah siap untuk pergi ke pesta!
rambut tergerai dengan ikal, check!
bedak wajah, check!
parfum,check!
gaun rapi dan anggun,check!
sepatu mengkilap,check!
nah, semuanya sudah sempurna, tinggal menunggu Kazuma menjemputku saja!
ngomong2, dimana si kepala emas itu...?
dia bilang akan menjemputku pukul setengah 6 sore, tapi sudah jam berapa
sekarang?!
sudah jam 6!! lewat setengah jam dari waktu janjian!!! bisa2nya dia belum datang!!!
grrrrr!!!
aku menghubungi ponsel Kazuma,"hei bule gila!!! dimana kamu?! katanya mau
menjemputku jam setengah 6?! sekarang sudah jam 6 lewat ya!!!!"
"ugh... mmh... kenapa sih kamu teriak2.... santai saja deh... ugh..." erang Kazuma.
oh ya ampun.... dari suaranya, sepertinya dia baru bangun tidur deh... BISABISANYA
DIA BARU BANGUN SEKARANG?!
"Kau baru bangun tidur ya?! bisa2nya kau-"
+tut~tut~ tuuuuut~+ Kazuma memutus teleponnya.
AAAAAAGGHHH!!!!!!!! beraninya dia memutus telepon begitu!!! aaaahh!!!
kesaalll!!
padahal aku sudah siap dari tadi! dan ternyata dia baru bangun?! oh ya ampun... ah!
aduh! migrainn!!
***
akhirnya Kazuma datang menjemputku pukul 7. saat dia datang, aku sudah tidak
punya kekuatan untuk marah.
karena semua energi-ku sudah kuhabiskan untuk memukuli bantal yang sudah
kutempel dengan foto Kazuma.
yah, itu sedikit melenyapkan amarahku sih.. tapi akibatnya, dandananku yang
sempurna jadi acak2an dan aku harus membereskan dandananku lagi dari ujung
rambut ke ujung kaki! ukh mengesalkan!
sekarang Kazuma menyalahkanku akan ketelatan ini karena aku terlalu lama
berdandan. yah memang benar sih, waktu mendengar dia datang, aku bercermin dan
mendapatkan diriku yang berantakan. jadinya, dia harus menungguku memperbaiki
diri selama 15 menit. tapi cuma 15 menit tidak parah lah! aku menunggumu selama
1jam setengah!! bayangkan!
ya sudahlah, yang sudah lewat tak perlu dipermasalahkan, yang penting kami harus
tiba di pesta secepatnya.. -_-
karena kami harus sampai ke pesta secepat mungkin, Kazuma meminta pak supir
untuk mempercepat laju mobilnya.
dan benar saja, si pak supir mengendarainya seperti orang sinting! waktu itu dia
mengendarainya pelaaaan sekali seperti keong, namun begitu diminta cepat, dia
mengendarai secepat ini... hhh....
ternyata kami sampai di tempat tujuan lebih cepat dari perkiraanku.
yah, wajar saja sih.. dengan kecepatan segitu, tidak heran kami bisa sampai hanya
dalam 20 menit.
padahal jarak tempuhnya memakan kira2 45 menit...
tentu saja bayarannya setimpal, sepertinya 1/3 dari nyawaku sudah tertinggal di
kilometer 8 tadi.. -_-
sesegera itu, Kazuma langsung membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke lobi
tanpa repot2 menungguku. dasar emas kentut! mengesalkan sekali.. setidaknya dia
harus menungguku turun dari mobil 'kan? dia malah ngeloyor meninggalkanku begitu.
kalau saja ini bukan di pesta, pasti sudah kukejar dan kutendang bokongmu itu! dasar
@#$$%#!!!!
"hei!! cepatlah!! lama sekali kau!!" teriak Kazuma.
ternyata dia berdiri di pintu masuk menungguku, kukira dia benar2 meninggalku.
huh, perbuatan dengan mulutmu itu memang benar2 berlainan! coba kau bisa
memperbaiki sedikit cara bicaramu itu, kau pasti jadi cowok sempurna Kazuma...-_-
"iya iya! sabar kenapa! kau tak tahu'kan perjuangan seorang wanita harus berjalan
dengan hak 9cm! apa kau pernah mencobanya?! dasar kepala bokong!" balasku.
ups, aku benar2 lupa disini adalah tempat umum. aku sampai meneriakinya begitu
lagi! untung saja tak ada orang di sekitar sini.. kalau ada, pasti aku di-cap sebagai
wanita yang tak punya sopan santun deh... disini 'kan tempat2 orang kaya yang sok
perfeksionis, aku harus jaga image nih..
aku menghampiri Kazuma yang menungguku di pintu masuk lobi, dan dia
menyelipkan tangannya ke pinggangku untuk mengarahkan aku masuk.
kutampik tangannya,"kau kira kau pegang dimana? dasar mesum."
"a- apa? mesum katamu?! ini hal wajar bodoh!" kata Kazuma, sekali lagi
menyelipkan tangannya ke pinggangku.
kutampik lagi tanggannya,"wahahaha! geli bodoh! sebenarnya itu titik geli-ku! jangan
dipegang! hahaha!"
Kazuma menaikkan sebelah alisnya," dasar cewek bego..." lalu akhirnya dia
menggandengku masuk ke dalam.
***
pesta kali ini bahkan lebih mewah dari pesta yang sebelumnya. dan orang2 yang hadir
disini lebih banyak lagi.
aku malas untuk jalan sana-sini mengikuti Kazuma yang sedang menyalami tamu di
sisi ibunya, jadi aku duduk saja di bangku VIP milik Kazuma (hehehe). sungguh,
memakai high-heels setinggi ini benar2 perjuangan! aku yakin sekali tungkai kakiku
lecet dan sudah hampir putus, karena sakitnya sudah 'wuih...'. tapi mau sesakit
apapun, tidak mungkin aku melepasnya. mana sopan aku bertelanjang kaki di pesta
se-mewah ini..
dan aku juga tak mungkin bilang kalau kakiku sakit kepada Kazuma, itu hanya akan
mengganggu pestanya dan membuatnya khawatir.. -__-
"pulang yuk." kata Kazuma yang tiba2 sudah ada di depanku sambil menurunkan dasi
yang mengikat lehernya.
"ah, huh? sudah mau pulang?" tanyaku, kami baru 1 jam disini dan Kazuma sudah
mau pulang?
"tentu saja! mau ngapain lagi disini memangnya!"
"ih! aku kan nanya baik2! gak bisa apa jawab baik2 juga?! hhihh!!"
"aku sudah menyalami tamu2 penting, dan ibu sudah memperbolehkanku pulang kok.
aku pusing kalau kelamaan di tempat ramai. ayolah, cepat berdiri."
"aku lapar...." rengekku.
"ada makanan sebanyak ini disini, dan kau masih belum juga kenyang?!"
"aku belum makan sama sekali bodoh! aku malas mengambil makanan karena kakiku
sakit.. uph!" aku langsung menutup mulutku. wuah, aku keceplosan! padahal aku tak
mau membuat Kazuma khawatir, tapi aku malah keceplosan soal kakiku ini
kepadanya! aaah!! Asuka bodoh!!!!
"kakimu sakit..?" kata Kazuma, lalu dia berjongkok di depanku.
"sini kulihat." katanya langsung menarik kakiku.
kugebuk kepalanya dengan tas tangan yang kubawa, +bugh!!!+
"apa2an sih kamu?!" teriak Kazuma kesal sambil mengusap2 kepalanya.
"dasar mesum! kau jangan menarik kakiku begitu! aku pakai rok tahu!"
"memangnya kenapa kalau pakai rok?!?! oh, aah...." sepertinya Kazuma baru
menyadarinya sekarang.. -__-
aku berdiri, "ayo pulang." kataku lalu langsung berjalan ke arah pintu keluar
meninggalkan Kazuma.
bukannya aku tidak mau menunggunya, tapi aku tidak kuat lagi nih..
sesampainya di luar, aku akan langsung bertelanjang kaki!
aaah!! kelupaan pamit sama ibu Kazuma!! sialan!
aku langsung berbalik ke tempat pesta, mengacuhkan Kazuma yang sedang berlari
mengejarku.
"huh? mau kemana kau? hei!!" kata Kazuma bingung melihatku yang berjalan masuk
lagi ke tempat pesta, tapi aku tidak menghiraukannya.
aku berjalan cepat ke arah ibu Kazuma yang sedang asyik berbincang dengan
tamunya.
aku menunggunya selesai berbicara dulu, lalu baru aku memanggilnya,"ehm.. permisi
tante.."
"hem? oh, Asuka!!" kata ibu Kazuma mengembangkan senyum manisnya.
bagaimana bisa dia manis sekali terhadapku? biasanya dia selalu bicara sinis... pasti
kepalanya konslet.
"maaf, saya permisi dulu, saya harus bicara dengan anak ini." kata ibu Kazuma sopan
kepada tamu2nya. lalu dia menggiringku menjauh dari tamu2nya itu.
"ada apa bocah sepertimu memanggilku, hah?" tanya ibu Kazuma, senyum manis
sudah hilang dari wajahnya dan digantikan dengan ekspresi bosan.
"saya mau izin pulang dulu tante.. Kazuma sudah mengajak pulang.. permisi tantee.."
kataku sambil menundukkan kepalaku.
"dasar bocah tidak sopan, harusnya kau lebih lama sedikit disini." walau ucapannya
kasar, tapi aku tahu maksudnya baik. dia memang sama seperti Kazuma, dan benar2
cocok menjadi ibu Kazuma..-__-
"baiklah tante! lain kali kita habiskan waktu bersama ya!" jawabku gembira.
wajah ibu Kazuma memerah,"a- apa?! siapa juga yang mau menghabiskan waktu
dengan bocah bau sepertimu! hah!"
tuh kan.. reaksinya-pun sama seperti Kazuma.
"sedang apa kau dengan nenek tua ini disini?" tanya Kazuma yang tiba2 sudah berada
di belakangku.
"eh? Kazuma?" tanyaku.
"apa katamu hah?! nenek tua?! kau mau mati?!" ancam ibu Kazuma dengan suara
berbisik.
"tuh kan benar.. kamu itu nenek tua.." ejek Kazuma lagi.
"apa katamu-"
"ayo pulang, dia mulai mengamuk." kata Kazuma menarikku pergi.
hahaha, sepertinya hubungan mereka sudah membaik! walaupun hubungan yang aneh
sih..
"dasar kau- beraninya kau pulang setelah mengatai ibumu sendiri?!"
aku yang takjub akan kemiripan mereka, berteriak kepada ibu Kazuma,"tante!! lain
kali kita main yaa!"
dan Kazuma terus menarikku keluar.
***
"aduh! istirahat dulu dong! kakiku sakit nih!!" protesku kepada Kazuma.
yah wajar saja, dia terus2an menarikku lantaran dia kesal karena mobil jemputannya
tidak kunjung tiba.
karena tidak sabar, dia lalu mengajakku naik taksi dan berhenti di dekat rumahku. aku
tidak mengerti kenapa dia malah berhenti di taman ini, bukannya memberhentikan
taksinya di depan rumahku saja. seperinya dia benar2 menyukai taman dekat rumahku
ini.. -__-
"cih.. dasar lemah.."ejek Kazuma lalu dia duduk di bangku taman dimana aku pernah
mengobati lukanya dulu.
walaupun perkataannya kasar, toh dia benar2 duduk untuk membiarkanku beristirahat.
Kazuma-ku memang begitu.. hehehe
aku duduk di sebelahnya," dasar kau itu.. tak bisa apa bicara manis sedikit?"
"manis.." katanya.
"apa maksudmu?"
"kau menyuruhku bicara manis 'kan tadi?"
"hahaha! kau kira itu lucu hah?! dasar ketus!"
"apa katamu- hei! kau juga ya! dasar wanita bermulut pedas!" balas Kazuma
"apa katamu-" baru aku mau protes lebih lanjut, tapi Kazuma berdiri dari tempat
duduknya.
"tunggu disini. jangan kemana2." katanya, lalu berlari meninggalkanku sendiri.
apa2an dia itu? dia meninggalkanku malam2 begini di taman?
dasar laki2 tak berhati!! masa dia membiarkanku berduaan dengan lampu taman?!
aaaah!!! mengesalkan!!!!!!
bisa2nya dia bilang ,"tunggu disini.jangan kemana2." memangnya aku mau
menurutimu,hah?!
setidaknya kau harus bilang mau kemana! sehingga aku bisa menunggumu dengan
tenang huh!!
bagaimana kalau, tiba2 ada kucing garong melompat ke arahku diantara semak2 dan
membunuhku?
bagaimana kalau, ada om-om mesum yang menggodaku? secara aku masih memakai
gaun formal ini!
aaaah!! dia benar2 mengesalkan!!!
...........
dan inilah akhirnya...
walaupun aku sudah mengutukinya sedemikian rupa, toh akhirnya aku tetap
menunggunya.
aku memang benar2 wanita baik sampai menurutinya begini... atau, ini adalah salah
satu bukti dari kepecundangan-ku akan Kazuma? atau jangan2 sifat budakku mulai
benar2 terlihat? aaaaah!!! mikir apa aku ini.
lho? huh? siapa itu yang berlari kesini?
wuah, mampus aku, Kazumaaaa!! dimana kau?!!!
oh, ternyata itu Kazuma ding. kukira siapa, dasar mengagetkan saja.
"ini..." kata Kazuma sambil menyerahkan plastik berlogo 7eleven kepadaku.
ternyata dia ke 7eleven toh.. memang sih, ada 7eleven di dekat sini.
"apa ini?" tanyaku.
"katanya kamu lapar!! bagaimana sih!"
saat kubuka bungkusnya, ternyata isinya adalah berbagai macam makanan. dimulai
dari onigiri,sandwich,burger, hotdog, dan katsu. wuah.. Kazuma perhatian sekali...
dia berjongkok di hadapanku," rapatkan dudukmu dan berikan kakimu." kata
Kazuma.
aku menurutinya, malas bertanya lebih lanjut karena makanan ini sudah benar2
menggiurku untuk peduli dengan apa yang mau Kazuma lakukan. ternyata Kazuma
sedang mengobati tungkai kakiku yang lecet. sepertinya Kazuma membeli obat dan
plester juga. Kazuma memang baik sekali, aku jadi makin suka!! hahaha
"nah, selesai." kata Kazuma sambil menempukkan kedua tangannya.
"oh.. mahahih yha!!(oh.. makasih ya!!)" kataku dengan makanan yang memenuhi
mulutku.
"menjijikkan.. sudah, habiskan saja makananmu itu, jangan banyak bicara."
yayaya, terserah saja kau mau ngomong apa Kazuma.. aku tidak peduli..
tak kusangka aku sudah menghabiskan semua makanan yang dibeli Kazuma,
sedangkan Kazuma sedang merokok sambil menungguku selesai makan.
"wuah... aku aku kenyang..." kataku.
"kau bilang kau kenyang setelah makan sebanyak itu? kalau aku jadi kau, pasti aku
sudah muntah2. dasar perut karet!" ejek Kazuma.
hehehe, aku sudah makan nih..jadinya aku sudah punya kekuatan untuk membalas..
"apa sih?! masih lebih baik aku tahu daripada kamu! pada dasarnya orang yang
merokok itu lebih rendah dari knalpot!! knalpot saja mengeluarkan asap, tapi kau
malah menghisap asap! dasar psikopat!" teriakku.
"mau mati...?" kata Kazuma kesal sambil menginjak rokoknya.
"tidak mau tuh! weeek!!" ejekku lagi.
"dasar cewek bego..."
"apa katamu-"
"cepat naik." kata Kazuma yang tiba2 sudah berjongkok dan menawarkan
punggungnya.
"huh? naik buat apa?"
"kakimu sakit kan!? cepat naik, sebelum kutarik kau!!"
"iya iya!! ya ampun!! pemarah banget sih?!" protesku lalu naik ke punggung Kazuma.
Kazuma mengangkatku dengan entengnya. memang inilah perbedaan cewek dan
cowok ya? disaat2 seperti ini, aku selalu menyadari betapa berbedanya cowok dari
cewek, dan aku kagum pada kekuatan cowok.
"hei.. kenapa kau melakukan ini..?" tanyaku kepada Kazuma.
"melakukan apa?" tanya Kazuma.
"semuanya... membelikan aku makanan, mengobati kakiku, menggendongku, kenapa
kau begitu baik padaku?"
"jadi kau mau aku jahat padamu, hah?"
"bukan begitu maksudku... huh."
"hmm... kenapa aku melakukannya, ya?"
"iya. kenapa?"
"ya tentu saja karena kau pacarku! dan kau adalah milikku yang harus kulindungi dan
kujaga baik2, dasar bodoh!"
"hehehe.... iya2......" dasar Kazuma, bisa2nya dia bilang begitu, membuatku malu
saja!
Aku membenamkan dagu-ku di bahu Kazuma sambil tersenyum2 kecil karena
mendengar pengakuan Kazuma tadi.
aku bersyukur aku tidak perlu terbuai dengan punggung lebar Kazuma, secara aku
tidak bisa melihat punggungnya yang sedang mengangkatku begini. tapi sebagai
gantinya, wangi rambut Kazuma membuatku sinting!
rambutnya wangi sekali, membuatku berpikir shampo apa yang dia pakai. aku belum
pernah mencium wangi shampo seperti ini, walaupun aku sudah sering berganti2
shampo. oh, apakah rambut Kazuma memang mengeluarkan wangi khas tersendiri?
tapi apakah bisa rambut mengeluarkan baunya tersendiri? ah, mikir apa sih aku ini?
aku pasti sudah sinting.
setelah bertemu Kazuma, aku jadi mengetahui sisi-sisi gila-ku yang selama ini belum
kuketahui.. Kazuma benar2 membuatku GILA!
+BUAGHH!!!!+
ukh! aku terjembab di rambut Kazuma dan hidungku membentur kepalanya karena
Kazuma berhenti dengan amat tiba2.
kenapa sih dia berhenti tiba2 begitu?! yah, memang salahku juga sih yang terlalu
berkonsentrasi kepada wangi Kazuma sehingga tidak memperhatikan jalan, tapi tetap
saja!!
"hei! kenapa sih berhenti tiba2 begitu?!" protesku.
"....." Kazuma diam saja.
"hei.. Kazuma...?" tanyaku sambil memajukkan kepalaku agar bisa melihat wajah
Kazuma.
ekspresi Kazuma tegang memandang lurus ke depan, aku berpikir apa yang sedang
dilihatnya itu.
"Hyo.... Hyori....?" gumam Kazuma.
tenyata pandangan Kazuma terarah kepada Hyori yang sedang terpojok dikerubungi
oleh 3 pria.
sepertinya orang2 itu sedang mengganggu Hyori..
Kazuma... apa yang akan kau lakukan..?
CRAZY #23
"Hyo... Hyori...?" gumam Kazuma.
Kazuma... apa yang akan kau lakukan sekarang...?
Kazuma masih tetap terdiam memandangi sosok Hyori yang sedang dikerubungi 3
laki2 itu.
jantungku berdetak amat kencang. dari satu sisi, aku ingin menolong Hyori karena
aku tahu apa rasanya berada di posisinya sekarang ini. tapi di sisi lain, aku tidak mau
Kazuma menolongnya. karena aku tahu, kalau Kazuma pergi kepadanya, dia takkan
kembali lagi kesisiku.
perasaan sakit yang sudah hilang kembali lagi mengecamku.
begitu perih, begitu sakit.. ternyata selama ini, luka perih ini masih terkubur di hatiku.
dan sekarang dia mencuat lagi ke permukaan. bagaimana ini? kumohon, biarkan aku
mempercayai Kazuma. kumohon, jangan siksa aku begini.
aku tahu ini keegoisanku untuk menahannya di sisiku, tapi aku mencintai Kazuma
lebih daripada Hyori mencintai Kazuma, aku tahu pasti itu. kumohon, biarkan
Kazuma di sisiku.. jangan siksa aku dengan perasaan ini lagi!
"Kyaaaaaa!!!!!" teriak Hyori, lalu dia berlari dan ke 3 pria itu mengejarnya.
Kazuma menggeram, dan tubuhnya menegang.
+deg deg deg+ jantungku berpacu amat kencang.
Kazuma mulai berjongkok bermaksud untuk menurunkanku.
+deg deg deg+
Kazuma menurunkanku dan mendudukkanku di tanah di samping tiang listrik.
+deg deg deg+
"aku harus pergi" kata Kazuma. matanya tidak melihatku, dia masih mengarahkan
pandangannya ke arah dimana Hyori berlari.
+DEG DEG DEG+
Kazuma berdiri bersiap untuk lari, tapi aku menangkap tangannya.
"jangan pergi..." kataku. aku tahu aku egois, tapi aku tak bisa melepasmu begitu saja.
kumohon Kazuma, jangan pergi.. jangan tinggalkan aku...
+DEG DEG DEG DEG+
"lepaskan aku Asuka, aku harus pergi menolongnya." kata Kazuma.
ya, aku tahu. aku tahu pasti bahwa Hyori memang amat membutuhkan bantuan saat
ini.
tapi bukan itu masalahnya. aku sama sekali tidak peduli kalau kau menolongnya, aku
sama sekali tidak keberatan.
tapi bisakah kau menolong dia dengan dirimu yang tidak mencintainya?
aku takkan keberatan kalau kau menolong perempuan yang kau sama sekali tak punya
perasaan khusus terhadapnya.
tapi ini Hyori. aku tahu, ah bukan, aku berusaha menutup mataku akan kebenaran
bahwa jauh di dalam hati kecilmu, kau masih mencintai dia. jadi aku tidak rela
membiarkanmu menolongnya. maafkan kecemburuanku, dan keegoisanku, Kazuma.
tapi aku tidak bisa menahan ego-ku. maafkan aku.
+DEG! DEG! DEG!+
"jangan pergi.. kumohon, jangan pergi..."
+DEG! DEG! DEG!+
"kakimu sudah kuobati bukan? pasti kau sudah bisa berjalan sendiri! hei Asuka, aku
serius, lepaskan aku."
+DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!+
"apa... apa kau mencintaiku...?" tanyaku kepadanya.
saat itu, gerimis mulai turun membasahi rambutku. seakan langit juga ikut menangis
merasakan kepedihanku.
+DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!+
"..........." Kazuma diam saja sambil menatapku.
+DEG DEG DEG DEG DEG!!+
Tolong, bilang saja kau mencintaiku, berbohong-pun tak apa, katakan kau
mencintaiku dan aku akan membiarkanmu menolongnya. tolong....
"aku.... ma- maafkan aku....." kata Kazuma sambil menarik tangannya dari
genggamanku, dan berlari ke arah Hyori.
+deg.... deg..... deg..... deg......+
begitu Kazuma berlari meninggalkanku, badanku langsung terkulai lemas tersandar di
tembok.
tubuh ini tak bisa bergerak, terlalu lemas- terlalu perih untuk dapat bergerak.
detak jantungku-pun mereda beriringan dengan jatuhnya rintik2 hujan di wajahku.
pandanganku kabur terhalang oleh air mata yang satu per satu mulai membasahi
pipiku.
kenapa air mata ini keluar? padahal aku sama sekali tidak bermaksud untuk menangis.
begitu perih-kah hingga air mata ini keluar tanpa menunggu perintah dariku?
kenangan bersama Kazuma, sekejap melintas di depan mataku.
"JANGAN LIHAT YANG LAIN SAAT KAU BERSAMAKU! SAAT AKU
BERSAMAMU, JANGAN BERANI2NYA KAU BERDEKATAN DENGAN
YANG LAIN! SAMPAI KULIHAT KAU SEPERTI KEMARIN LAGI, SIAP2 SAJA
UNTUK MATI!"
pembohong.........
"aku terus menunggumu... menunggumu sampai aku hampir gila. menunggumu dan
berharap suatu hari kau akan masuk melalui pintu kamarku.. aku selalu menungu-"
pembohong.... pembohong.....
"kuingatkan, namanya 'Asuka' bukan 'cewek ini'. dia adalah pacarku, dan tentu saja
dia jauh lebih penting dari acara sampah yang kau anggap penting itu."
pembohong....... pembohong...... pembohong.............
"ya tentu saja karena kau pacarku! dan kau adalah milikku yang harus kulindungi dan
kujaga baik2, dasar bodoh!"
PEMBOHONG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
dasar Kazuma pembohong!!
bisa2nya kau berkata padaku begitu, padahal hatimu mencintai Hyori.
berarti, selama ini, kata2 yang kau keluarkan itu semua untuk Hyori?
dan berarti, selama ini aku hanya penggantinya dan tidak lebih?
apa gunanya selama ini aku tulus mencintaimu?
kenapa kau mempermainkan ketulusanku dan membuatku terikat padamu?
tidak bisakah kau rasakan ketulusanku?
apakah ini balasan dari dosaku karena telah menyangkalmu dulu?
tetapi bagaimana kau bisa begini kejam? padahal setelah kejadian itu, mataku selalu
terpaku kepadamu dan sama sekali tidak pernah melihat ke arah lain.ternyata ini
bukan hanya kecurigaanku, semuanya terbukti.
luka yang begitu perih muncul lagi seiring terbukanya mataku yang selama ini
menyangkal kenyataan yang ada.
tapi ini keterlaluan... terlalu perih... terlalu sakit......
kumohon, tolong aku.... kumohon.... kumohon......
"Huwaaaaa....." tangisku, aku sudah tak dapat lagi menahan perasaan sedih ini.
"HUWAAAAAAA!!!!"
aku menangis malam itu diiringi hujan besar yang ikut merasakan kepedihanku.
***
......?
dimana aku...?
ukh, kepalaku sakit sekali.....
"Asuka...? kau sudah bangun?" tanya Emi.
"huh..? Emi?" tanyaku.
"Asuka!! huhuhu!! Asukaaa!!!" kata Emi sambil memelukku.
"hei... kenapa sih kamu?" aku mau meneriaki Emi karena kelakuan anehnya itu, tapi
terlalu lemas untuk kulakukan.
"ibumu menemukanmu pingsan di jalan kemarin, kehujanan, dan masih memakai
gaun pesta. sebenarnya apa yang terjadi?!"
huh...? pingsan di jalan....?
+NYUUUUUT+ hatiku begitu sakit saat aku dapat mengingat kembali.
benar juga, kemarin aku menangis di jalan dan hujan turun deras sekali.
tapi setelah itu aku tidak ingat apa2, pasti aku pingsan setelah itu.
Kazuma......
"Asuka!! apa yang terjadi??!" teriak Emi sambil mengguncang2 tubuhku.
"huh....?"
"apa yang terjadi Asuka?? jawab aku...."
Emi menangis... selalu saja aku membuatnya terluka, maafkan aku Emi...
aku merebahkan badanku kembali ke kasurku, dan menutup mataku dengan lenganku.
cairan panas mulai mengalir dari mataku dan membasahi tangan serta pipiku.
"aku tidak tahu...." jawabku.
"hiks... Asuka....."
"........."
"pasti Kazuma bukan?! kenapa dia selalu membuatmu terluka begini?!" teriak Emi
"ini bukan salahnya Emi....."
"tidak, ini salahnya kau jadi begini."
"............" aku diam saja berusaha menahan air mataku yang menetes setiap kali aku
mengingat Kazuma.
"aku akan membuat perhitungan padanya!" kata Emi. dia berdiri bersiap untuk pergi.
"jangan!" teriakku sambil menangkap tangan Emi.
akh.. kepalaku sakit sekali... aku melepas tangan Emi dan kembali tidur saking
sakitnya.
"Asuka?! kau tidak apa2?!" teriak Emi sambil memegang tanganku.
"iya.. tak apa, hanya sedikit pusing kok."
".... maafkan aku......."
"sudahlah, hei, berjanjilah padaku."
"berjanji apa?"
"jangan membuat perhitungan atau melakukan apapun kepada Kazuma.."
"kalau itu....."
"berjanjilah..."
"hhh... baiklah. tapi ingat, aku melakukan ini karena aku menurutimu, bukan karena
aku takut pada Kazuma."
"iya.... hei, ngomong2, apa Yusuke tahu keadaanku saat ini?"
"Yusuke? tidak tuh. aku langsung kesini begitu aku mendengar kabarmu."
"kalau begitu, jangan beritahu."
"huh? kenapa?"
"nanti... nanti Kazuma juga bisa tahu... aku tak mau bertemu Kazuma saat ini."
"........."
aku menceritakan semua yang terjadi kepada Emi. dan sedikit banyak, aku menjadi
lega karena tak perlu menyimpannya sendirian. Emi menangis, namun dia menyimak
setiap kata yang keluar dari mulutku. dia memang sahabatku yang paling baik, dan dia
yang paling mengerti aku. aku beruntung mempunyai sahabat sebaik Emi.
dan tanpa kusadari, aku tertidur setelah bercerita kepadanya....
***
"kak... kakak... bangunlah dan minum obat ini." kata adikku sambil mengguncang2
tubuhku.
aku mengerang ," huh...?"
"ini... obat dari ibu.. minumlah."
aku mengangkat tubuhku dan berhenti dalam posisi duduk.
aku menerima obat yang dibawakan adikku dan meneguknya dengan air.
"ini.. terimakasih ya." kataku sambil menyerahkan gelas kosong ke adikku.
"dasar bego... bagaimana bisa kau jatuh sakit begini.." komentarnya.
lihat saja kalau aku sudah sembuh, akan kujambak rambutmu dik.
"brisik ah.."
"cepat sembuh bego...." katanya sambil keluar dari kamarku.
walau mulutnya tajam, tapi maksudnya baik. apakah akhir2 ini semua orang seperti
itu?
+cklek+ adikku membuka pintu kamarku lagi dan mengintip dari sana.
"ngapain sih ngintip begitu..?" tanyaku.
"tadi ada yang mencarimu." katanya
"siapa?"
"aku tidak tahu. cowok, rambutnya disepuh emas."
"........."
"tadi dia datang dan bersikeras masuk. tapi kubilang kau tidur, dan dia akhirnya
menyerah,lalu pulang."
"......."
setelah berkata begitu, adikku menutup pintu.
tak lama setelah itu, dia membuka pintu dan mengintip lagi.
"apa lagi....?"
"jangan lupa...."
"apa?"
"kau masih hutang padaku."
"iya.. iya aku tahu...."
"cepatlah sembuh.... dengan begitu hutangmu kuanggap lunas." kata adikku lalu
menutup pintu.
huh, dasar adik sialan...
bisa juga dia berkata semanis itu... hihihi
akan kuingat untuk bersikap baik padanya disaat aku sembuh nanti.
akh.. kepalaku sakit sekali...
huh, mana aku keringatan terus lagi.. pasti aku sedang demam sekarang..
tapi ini tidak sakit, sama sekali tidak sakit dibandingkan dengan hatiku.
andai saja hati yang sakit bisa disembuhkan dengan obat, pasti akan bagus sekali.
jadi... apa yang harus kulakukan sekarang?
apa yang harus kulakukan bila bertemu Kazuma sekarang?
ah... pertama2 aku harus merelakan dia dulu dan putus secara baik2. ]
aku tidak mau menjadi penghalang baginya.
...........
tidak, sebenarnya bukan itu alasannya.
bukan 'aku tidak mau menjadi penghalang' alasannya.
alasan sebenarnya adalah karena ke-pengecutanku. aku terlalu takut untuk disakiti lagi
oleh Kazuma, mungkin itu alasannya.
hanya saja aku berusaha menutupinya. lagipula, Kazuma tidak mencintaiku.. apa lagi
gunanya semua ini...
+ANGKAAAT!!!! ANGKATT!! ANGKAT TELEPONNYAA!!!!+ HPku berbunyi.
dimana HPku itu berada? ah, itu dia diatas meja belajar.
ukh, terlalu jauh dari jangkauanku, malas ah mengambilnya. lagipula kepalaku sakit
sekali.
akhirnya Hp-ku berhenti berdering. tapi tak lama setelah itu, Hp-ku berdering lagi.
+ANGKAAAAT!!!! ANGKATT!!! ANGKAT TELEPONNYA!!!!!+
mengesalkan sekali.. siapa sih? palingan Emi, sudahlah biarkan saja.
aku memang membiarkan Hp-ku, tapi HPku terus berdering, lama2 aku jadi pusing
juga!
terpaksa, aku turun dari kasur dan mengambil Hp-ku.
begitu aku menginjakkan kaki di tanah dan mencoba berdiri, kepalaku sakitnya bukan
main. sepertinya aku sakit parah juga nih.. baru kali ini aku sakit sampai begini.
aku mengambil Hp-ku lalu menjawabnya lemas," ya.... halo....."
"hei ingus! kenapa lama sekali mengangkatnya?!" KAZUMA?!
spontan,aku langsung menutup teleponnya.
kenapa Kazuma menelponku?!
ukh, aku belum siap untuk berbicara kepadanya!
+ANGKAT!!!!! ANGKAAT!!!! ANGKAT TELEPONNYA-+
Aku langsung mencabut baterai dari Hp-ku dan membantingnya ke kasur.
napasku tersengal2 saking gugupnya.
tak kuduga Kazuma menelponku. dan lagi, dia menyebutku 'ingus' seperti tidak terjadi
apa2.
sebenarnya apa yang dipikirkannya!?
"Asukaa!! hei, aku tahu kau mendengarku!! hei keluarlah! aku mau bicara sebentar!!"
teriak seseorang dari depan rumahku.
aku mengintip dari jendela. dan benar saja, itu Kazuma!
bagaimana bisa dia berada disitu?!
dan lagi, apa yang mau dibicarakannya?!
"hei! biarkan aku bicara denganmu! keluarlah sebentar!!"
mendengar suara Kazuma saja, hatiku sudah melonjak senang begini..?
apakah aku benar2 tak dapat melupakannya?
"hei!! aku tahu kau mendengarku!! biarkan aku bicara padamu!! hei!!"
maaf..
maafkan aku Kazuma..
aku tidak dapat menemuimu sekarang..
bukan sekarang saja, mungkin nanti juga, aku tidak sanggup melihat wajahmu.
"hei!! keluarlah!! ma- maafkan aku!!!"
Kazuma meminta maaf?
orang berharga diri setinggi Kazuma rela teriak2 meminta maaf padaku..?
tidak, jangan Asuka. ingat, kau hanya penghalang baginya dengan terus mencintainya.
kau harus melepaskan Kazuma agar dia bisa bahagia.
ya, aku harus melepaskannya.
"Asuka!!!!! biarkan aku bicara padamu-"
"hei! jangan teriak2! ini sudah malam! kami butuh tidur bocah! dasar anak sinting!"
teriak seseorang dari rumah sebelah karena terganggu oleh teriakan Kazuma.
"sebaiknya kau yang berhenti teriak2 dasar botak. sebelum aku menonjok wajahmu."
kata Kazuma kepada orang itu.
sepertinya orang itu mengerti bahwa bisa bahaya kalau membuat Kazuma lebih marah
lagi, sehingga dia membiarkan Kazuma.
kenapa semua orang selalu bersikap begitu terhadapnya?
huh, Kazuma.... kau benar2...
"Asuka! ayolah, biar aku bicara denganmu!! sebentar juga tidak apa2!!" teriak
Kazuma lagi.
perih... terlalu perih mendengarnya...
"hei, setidaknya biarkan aku melihat wajahmu! sebentar juga tidak apa2"
kepalaku makin sakit... aku berjalan menuju kasurku dan membenamkan wajahku
disana. dan aku menutup telingaku dengan bantal, berharap aku dapat meredam
suaranya.
"biarkan aku melihat wajahmu! hei, Asuka! biarkan aku melihat wajahmu dan biarkan
aku tahu kau baik2 saja!"
tolong... jangan biarkan aku masuk ke perangkapmu lagi... biarkan aku pergi....
"begitu aku melihatmu, aku akan berhenti! aku berjanji! hei, aku akan menunggumu
disini sampai kau mau menunjukkan wajahmu padaku!"
pergilah... pergilah... jangan biarkan aku jatuh lebih dalam lagi dalam mimpi yang
dipenuhi oleh dirimu...
"aku akan menunggumu!" teriaknya.
CRAZY #24
sudah 3 hari aku sakit, tapi tidak kunjung sembuh juga.
ibu bilang, kalau aku tidak sembuh2 juga, aku akan dibawa ke Rumah Sakit.
uuh, aku tak mau itu. aku memang cukup senang sih jatuh sakit, karena aku tak perlu
pergi ke sekolah (hehehe).
tapi kalau sakitnya menyiksa seperti ini sih, aku masih lebih pilih masuk sekolah!
bayangkan saja, hidungku mampet sampai tak bisa tidur, badanku panas dan terus2an
mengeluarkan keringat, dan lagi, tenggorokanku sakit sekali sampai2 aku susah
makan. aaah, makan itu adalah surga dunia setelah tidur. masa aku tak bisa dapat
salah satunya?? ini keterlaluan!
tapi yang paling parah bukan itu. yang paling parah adalah sakit di hatiku.
setiap harinya, Kazuma datang dan berteriak2 di depan rumahku. dia selalu
mengulangi itu setiap hari.
dan dia datang juga pada pagi hari. perkiraanku dia bolos sekolah.
mendengar suaranya saja, sudah membuatku begini tersiksa. apalagi kalau aku
melihat wajahnya?
aku rindu dia, itu tak bisa dibantah. tapi terlalu sulit untuk menghadapi Kazuma,
sementara aku tahu segala kebenarannya.
cintanya kepada Hyori mennyakitiku, membuatku berpikir kalau selama ini semuanya
hanya bohong belaka, dan aku tak bisa terima itu. aku ingin Kazuma melihatku
seorang seperti aku yang hanya melihatnya. terlalu egois memang, tapi aku tidak bisa
berbuat apa2 lagi.
dan hari ini, Kazuma kembali berteriak2 di depan rumahku.
ingin sekali aku menurutinya dan bertemu dengannya, tapi ingatan dari beberapa hari
lalu melandaku, dan menghentikan semua niatku. terlalu sakit untuk diingat, dan
terlalu perih untuk dilupakan.
Kazuma... maafkan aku.
"Kakak!! cowok di depan itu benar2 membuatku sinting! bertemulah sebentar
dengannya biar dia pulang! aku sudah tak tahan lagi mendengar teriakkannya, begitu
juga ibu!! ayolah kak!" kata adikku yang mendobrak masuk ke kamarku.
sialan... kau pikir aku tidak pusing mendengar Kazuma teriak2 begitu?
yang paling pusing itu aku bodoh!!!
aduh, aku malas meladeni adikku yang satu ini, aku pura2 tidur sajalah...
".........."
"kakak, kau tahu kau hanya pura2 tidur! cepatlah bangun! kalau tidak, cowok itu akan
kubiarkan masuk ke rumah!"
"jangan!!" teriakku.
"hehe...." adikku tersenyum licik.
sial.. bagaimana aku bisa masuk dalam jebakannya itu??
"sudah, cepat temui dia." kata adikku lagi.
"aku tidak bisa.. kau tidak mengerti." jawabku.
"aku memang tidak mengerti, dan aku juga tidak peduli apa yang terjadi! yang aku
inginkan adalah si bule sinting itu pergi, atau setidaknya, BERHENTI
BERTERIAK!!!"
"kau.. beraninya kau bicara begitu padaku? lihat saja kau kalau aku sudah sembuh,
kutarik bulu ketiakmu sampai putus."
"nyah nyah nyah, terserah kau mau mengancamku. disini, kau yang berhutang
padaku. kau lupa kau masih punya hutang 1 permohonan padaku?"
benar2 sialan... dia sudah bisa menjebakku sekarang...? bukannya dia bilang hutangku
lunas kalau aku cepat sembuh?! (yah.. aku belum sembuh2 juga sih, berarti aku masih
hutang padanya... sial..)
"aku ingat.. apa maumu?"
"aku.mau.agar.cowokmu.itu.DIAM."
"baiklah akan kulakukan." aku tidak bilang kalau aku akan melakukannya sekarang
kan?
"cih... bisa2nya cewek jelek sepertimu digilai cowok seperti dia.. dunia memang
sudah terbalik."kata adikku sampai akhirnya dia keluar dan menutup pintu kamarku.
"APA KATAMU-"
aaah... kepalaku sakit sekali...
benar2 si bocah itu.. lihat saja nanti...
aku merebahkan tubuhku kembali untuk menghilangkan sakit di kepalaku.
saat itu, Hp-ku bergetar.
huh? sms?
ternyata dari Kazuma...
kubuka smsnya,"hei, keluarlah, aku mau bicara sebentar."
kubiarkan smsnya tak terbalas. tapi beberapa menit kemudian, Kazuma mengirim sms
lagi.
"sungguh, biarkan aku bicara denganmu."
lagi,"ayolah!! kenapa sih dengan dirimu!?! mengesalkan sekali! dasar ratu ingus!"
lagi,"cepat keluar.. sebelum aku memecahkan kaca jendelamu..."
dan lagi,"aku hanya ingin melihat wajahmu.. aku merindukanmu."
heuk! Kazuma merindukanku? baru kali ini dia ngomong semanis ini padaku.
+nyuut+ ukh, perih sekali. entah mengapa hatiku begini perih disaat aku merasa
senang atas pengakuan Kazuma.
apakah hatiku terus mengingatkanku akan kebenaran yang ada?
1 sms masuk lagi," sialan! baru kali ini bicaraku kacau begini! ini semua karena
kamu! sial, kutarik kata2ku tadi! memalukan!"
dasar sinting.... otaknya pasti tidak beres...
hpku bergetar lagi,"tidak.. kata2 yang barusan itu benar... jadi biarkan aku bertemu
denganmu..."
sekarang aku benar2 bingung yang mana yang benar yang mana yang salah...-___-
+shaaaaaaa+
apa itu? suara hujan?
wuah, bagaimana ini? hujannya deras sekali..
dan Kazuma masih ada di depan, dia pasti kehujanan.
Asuka! hei, ingat! jangan perhatikan dia lagi, kau lupa bagaimana sakitnya?
kau tidak boleh menekan Kazuma terus! kau harus mencoba melupakannya.
itu yang terbaik bagimu, dan juga baginya.
tapi... bagaimana kalau Kazuma terus2an berada di sana?
dia baru saja sembuh bukan? oh ya ampun Kazuma...
kamu harus pulang, jangan terus menungguku disana..
Aaah! Asuka! jangan pikirkan dia lagi!
+BBZZZT+ hp-ku bergetar lagi.
ternyata sms dari Kazuma lagi, apa yang ingin dia katakan..?
kubuka smsnya,"hei ingus, hujan nih.. aku pulang dulu, nanti aku datang lagi."
-____-' sialan......
ini akibat dari kebanyakan nonton drama ... -__-
aku sampai lupa dan mengira Kazuma akan menungguku sambil hujan2an seperti di
film2..
padahal ini 'Kazuma' si manusia antik.. seharusnya aku sudah bisa menebaknya..
***
"aku mencintaimu.." kata Kazuma.
"sungguh...?" tanyaku ragu.
"ya, hanya kamu seorang."
"hanya aku..?"
"hanya kamu, tak ada yang lain..." Kata Kazuma sambil memelukku.
"hanya kamu, tak ada yang lain................ Hyori.........."
aku terbangun saking kagetnya atas pernyataan Kazuma.
ukh, sialan...
ternyata semua hanya mimpi...
ya, semua hanya mimipi...
"hosh... hosh... hosh..." aku tersengal2, dan keringat keluar dari seluruh tubuhku.
ini cuma mimpi Asuka... kenapa kau begitu takut?
cuma mimpi, mimpi buruk, mimpi yang sangat buruk..
jangan dipikirkan, mimpi bisa datang kapan saja.. jangan dipikirkan...
"hei ingus!!! keluarlah!! aku ingin bicara padamu!!"
Kazuma?! itu suara Kazuma?!
jadi... yang tadi itu bukanlah mimpi...?
tidak, tidak! Kazuma memang selalu berada di depan rumahku beberapa hari ini,kau
jadi kacau Asuka.
kau sudah mulai tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang realita.
kuasai dirimu Asuka... jangan termakan oleh pemikiranmu sendiri!
"apa kau mencintaiku....?" pertanyaanku kepada Kazuma beberapa hari lalu, melintas
begitu saja di otakku.
"aku... aku... Maafkan aku..." jawab Kazuma.
maafkan aku? apa maksudnya Kazuma?
kenapa tidak kau katakan kau mencintaiku?
bukankah selama ini kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?
kenapa tidak kau bilang kau mencintaiku?! kenapa?!
"ukh- hoeek!!!" aku mengambil ember yang berada di sisi ranjangku dan muntah
disana.
mual... begitu mual.... setiap kali aku mengingat kejadian waktu itu, aku selalu mual.
sepertinya tubuhku ikut bereaksi untuk mengurangi rasa sakit di hatiku. tapi semua itu
tak sedikitpun mengurangi rasa sakit ini, malah memperburuk semuanya.
"Asuka?! kau tidak apa2?!" ibuku mendobrak masuk ke dalam kamarku.
"uhuk- hoeekk!!!" aku terus memuntahkan semua isi perutku.
"ini, minum airnya." kata ibuku panik sambil menyodorkanku segelas air.
"hoek!!!"
tidak bisa berhenti. kau payah Asuka! tahan dirimu! ini hanya masalah kecil, kau bisa
mengatasinya.
"hooek!!!!"
"Asuka! ayo, ayo kita ke Rumah Sakit sekarang." kata ibuku sambil mengelus2
punggungku.
aku mengangkat tanganku di depan wajah ibuku, untuk memeberinya kode bahwa aku
tidak mau.
"tidak bu... aku tidak mau.." kataku.
"ASUKA!!! AYOLAH, HANYA SEBENTAR, SEBENTAR SAJA. BIARKAN
AKU BERTEMU DENGANMU! SEMENIT, AH TIDAK, 30 DETIK JUGA TAK
APA! AYOLAH, AKU INGIN MELIHAT WAJAHMU!!" teriak Kazuma lagi.
tolong berhenti!! berhenti!!
kumohon, sakit sekali Kazuma.. biarkan aku melupakanmu barang sejenak.
aku ingin melupakanmu! kumohon, jangan siksa aku begini.
"hooek!!!"
"Asuka!! oh ya ampun anakku..." ibuku mulai menangis.
"ASUKA! AKU INGIN MELIHAT WAJAHMU! TOLONGLAH! BIARKAN AKU
MELIHATMU! AKU TIDAK DAPAT MENAHANNYA LAGI!" teriak Kazuma.
"HOOEKK!!!"
"Asuka... oh Asuka.. Asuka.... bertahanlah 'nak"
bertahan? bagaimana caranya bu?
kau 'kan ibuku, tak bisakah kau ajari aku cara bertahan? kumohon bu... kumohon...
"ASUKA! INI YANG TERAKHIR! SUNGGUH, INI YANG TERAKHIR,
BIARKAN AKU BICARA DENGANMU!!" teriak Kazuma lagi.
terakhir? apa maksudnya..?
kau selalu bicara yang tidak kumengerti! tadi kau bilang ingin bertemu denganku,
sekarang kau bilang ini yang terakhir. jangan permainkan aku lagi! kumohon, pergilah
dari sini!
"i- ibu..." aku berusaha untuk bicara.
"ya? ada apa Asuka? ibu disini." isak ibuku.
"pergi...."
"apa? ibu tidak mengerti Asuka.."
"suruh dia pergi...."
"dia?"
"kumohon, suruh orang itu pergi..."
"oh ya ampun Asuka... jangan seperti itu, kasihan dia..."
"SURUH DIA PERGI, BU!! SURUH DIA PERGI!! AKU TAK INGIN BERTEMU
DENGANNYA ATAUPUN MENDENGAR SUARANYA!! KUMOHON BU!!"
aku menangis, menangis keras sekali tak tertahankan.
jangan siksa aku lagi! tolong, lepaskan aku! lepaskan aku!!!!!
"baik... akan ibu suruh dia pergi.... tahan Asuka, kendalikan dirimu!"
"SEKARANG IBU!!! SEKARANG!!!!" aku berteriak keras sekali dalam frustasiku.
Kazuma, tolong biarkan aku beristirahat sebentar.. sebentar saja...
biarkan aku melupakanmu sejenak, kau terlalu sakit untuk diingat Kazuma..
kumohon,kumohon,kumohon!!!
ibuku berlari keluar dari kamarku.
semoga saja dia bisa meyakinkan Kazuma untuk pergi dari sini.
dan semoga Kazuma bisa mengerti.
semua ini terlalu berat bagiku.
perutku mual, kepalaku sakit, aku hanya ingin melupakannya sekarang.
aku ingin tidur... ya, aku hanya ingin tidur. tapi aku tidak bisa kalau Kazuma tetap
datang menghantui setiap mimpiku. Kazuma... tolong aku... ibu, ayah, Emi... siapa
saja, tolong aku!!
aku mendengar samar2 ibu sedang berbicara dengan Kazuma diluar. sepertinya
Kazuma menolak untuk pergi, apa yang harus kukatakan padanya agar dia mau
meninggalkanku? tapi aku tak dapat berbicara dengannya. lebih2 bicara, mendengar
suaranya saja aku sudah tak sanggup lagi.
"mengertilah.. keadaan Asuka tidak memungkinkan untukmu menemuinya." aku
mendengar suara ibuku berbicara kepada Kazuma.
"apa dia yang memintamu berkata begitu?" tanya Kazuma.
"kumohon, 'nak Kazuma. mengertilah, keadaan Asuka saat ini-"
"apa Asuka berkata bahwa dia tak ingin bertemu denganku?! dan kau mengusirku dari
sini?!"
"i- itu, tidak begitu."
"aku harus bertemu dengannya!" teriak Kazuma.
"hei! kau tidak bisa masuk seenaknya! tunggu 'nak Kazuma! jangan seenaknya
begitu!!"
masuk seenaknya...?
Kazuma masuk kedalam?
dia pasti akan kesini!
+DRAP DRAP DRAP!!+ derap langkah Kazuma mendekat.
oh tidak, dimana adikku? kenapa dia tidak menghalangi Kazuma?!
atau, ayah?! ya, ayah?! dimana ayah?! kenapa dia tidak membantu ibu menghalangi
Kazuma?!
+DRAP! DRAP! DRAP!+ Derap langkah Kazuma semakin mendekat.
bagaimana ini?! Kazuma semakin mendekat!
ah, pintu! harus segera kukunci sebelum Kazuma dapat masuk!!
aku menjatuhkan badanku ke lantai dan merangkak menuju pintu.
aku harus mengunci pintunya! tak peduli sesakit apa kepalaku, dan semual apapun
perutku, takkan kubiarkan Kazuma masuk kesini. dan takkan kubiarkan hatiku
terpenuhi atas kerinduanku akan Kazuma.
tidak akan!!
+DRAP! DRAP! DRAP DRAP DRAP!!+ derap langkah Kazuma benar2 dekat
sekarang.
sedikit lagi Asuka, sedikit lagi! kau harus meraih kuncinya!
tubuhku semakin dekat dengan gagang pintu, dan aku mengangkat tubuhku setinggi
mungkin dari tanah, dan menekan kuncinya.
+Klik, BRUAKKK!!!+
Berhasil. aku berhasil mengunci pintunya tepat sebelum Kazuma dapat membuka
pintu kamarku.
aku bersandar lemah di pintu, wajahku memanas sehingga air mata keluar dengan
sendirinya.
tapi aku berhasil mengunci pintunya...
kau hebat Asuka, kau sudah berhasil.semua ini akan segera berakhir..
+DOK! DOK DOK!! DOK!+ Kazuma menggedor2 pintu kamarku.
"hei!!! BUKA PINTUNYA!!! KENAPA KAU MELAKUKAN INI KEPADAKU!?!"
berhenti... tolonglah, jangan ganggu aku lagi..
+DOK! DOK! DOK! DOK! DOK!!+
"KENAPA?! KENAPA KAU MENGUNCI PINTUNYA?! KENAPA KAU BEGITU
TEGA MELAKUKAN INI?"
jangan ganggu aku Kazuma...sejenak saja...
+DOK! DOK! DOK! DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA! AKU TAHU KAU ADA DI DALAM! BICARALAH!! PALING TIDAK,
BIARKAN AKU MENDENGAR SUARAMU, HEI ASUKA! INI YANG
TERAKHIR!!!!"
jangan mendekat lagi Kazuma... jangan biarkan aku jatuh lebih dalam lagi...
tinggalkan aku sendiri....
+DOK! DOK! DOK! DOK!+
"Satu kata saja, satu kata dan aku akan pergi dari sini... SATU KATA SAJA!!!"
pergi... pergilah... PERGILAH!!!!!!
"Putus....." aku berusaha sekuat mungkin untuk berbicara.
"apa? kau berkata sesuatu Asuka?! ulangi lagi! aku tidak mendengarnya!!!."tanya
Kazuma.
"putus...."
"apa katamu..?"
"kita...putus saja ya Kazuma...."
"....... ap...a.....?"
"........." aku hanya terdiam. tak sanggup lagi mengeluarkan kata2 yang lebih
menyakiti diriku.
maafkan aku Kazuma, tapi aku tidak bisa menahannya lagi.
aku sudah tak sanggup lagi kalau terus2an seperti ini.. kumohon, mengertilah.
"APA KATAMU?! TIDAK! AKU TIDAK MAU PUTUS! KALAU AKU TIDAK
MAU PUTUS, KAU BISA APA?! KAU BISA APA KALAU AKU INGIN SELALU
BERSAMAMU?!" teriak Kazuma.
mengertilah Kazuma... ini juga berat bagiku... jadi kumohon, dengarkanlah aku kali
ini saja...
"AKU TIDAK MENGAKUINYA! AKU TIDAK PEDULI KAU MAU PUTUS
ATAU TIDAK, TAPI AKU TETAP TIDAK MENGAKUINYA!"
sakit... kepalaku sakit... hatiku perih...
aku butuh bantuan..seseorang, aku butuh seseorang yang dapat membantuku untuk
saat ini..
Taiki... ya, Taiki... Taiki pasti bisa menolongku...
"JANGAN BERANI2NYA KAU BERKATA BEGITU LAGI PADAKU! JANGAN
BERANI2NYA KAU UCAPKAN SELAMAT TINGGAL! KARENA AKU
TAKKAN PERNAH MELEPASKANMU!"
"'nak Kazuma, kumohon tenanglah.... tenanglah 'nak Kazuma." kata ibuku berusaha
menenangkan Kazuma.
aku mengambil Hp-ku dan menekan nomor Taiki.
"TIDAK! AKU TAKKAN BISA TENANG SEBELUM ASUKA MENARIK
KATA2NYA BARUSAN!"
ayo Taiki... angkat.... angkat teleponnya....
"HEI ASUKA! AYO KITA LURUSKAN SEMUA INI! PASTI ADA
KESALAHPAHAMAN DISINI!!!"
angkat Taiki.... kumohon.... angkatlah!!!!
+Pik+
"halo? Fujimoto?" tanya Taiki mengangkat teleponnya.
CRAZY #25
"halo? Fujimoto?" tanya Taiki.
"Taiki... tolong aku... tolong aku cepat..." tangisku.
"ASUKA!! KELUARLAH!! MARI BICARAKAN TENTANG SEMUA INI! PASTI
ADA KESALAHPAHAMAN DISINI! ASUKA!" teriak Kazuma.
" 'nak Kazuma, tolong mengertilah keadaan Asuka sedang tidak baik hari ini.
kembalilah lain kali.." bujuk ibuku.
"kenapa Kazuma berteriak2 begitu?! dimana kau sekarang Fujimoto?!" tanya Taiki.
"di rumahku.. cepatlah kemari.. kumohon, bawa Kazuma pergi dari sini.."
"apa?! bagaimana-" sebelum Taiki bisa bertanya lebih lanjut, kuputuskan teleponnya.
kumohon Taiki.. segeralah kemari. aku sudah tak tahan lagi....
+DOK! DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA!! AYOLAH, JANGAN KEKANAK2AN BEGINI! MASA HANYA
KARENA AKU MENOLONG ORANG LAIN SAJA KAU MAU PUTUS
DENGANKU?! CEPAT BUKA SEBELUM KUDOBRAK PINTU INI!!"
" 'nak Kazuma, jangan seperti ini, Asuka sedang sakit."
"Setidaknya dia harus membiarkan aku masuk tante! aku tak bisa menerimanya!!"
"iya, tapi saat ini Asuka juga sedang kacau, bicaralah padanya nanti kalau dia sudah
membaik."
"aku tidak peduli! aku takkan pergi sebelum Asuka menarik perkataannya tadi!!"
" 'nak Kazuma.. tolonglah-"
"Asuka!! buka pintunya!! kita bicarakan ini!! hei! buka pintunya!!!"
"HEI ASUKA! KALAU KAU TIDAK MEMBUKA PINTU INI DALAM WAKTU 3
DETIK, AKU AKAN BENAR2 MENDOBRAKNYA!" teriak Kazuma lagi.
" jangan begini 'nak Kazuma, kalau kau begini terus, terpaksa aku akan memanggil
bantuan." ancam ibuku.
" satu..... "
Taiki, cepatlah datang!!
"dua........ "
Taiki....!!!
"tiga......."
"Kazuma!! hentikan!! jangan berbuat lebih jauh dari ini!!" teriak Taiki.
Taiki? itu Taiki?!
"jangan halangi aku!! hei, lepaskan aku!!!" teriak Kazuma.
"kalian! cepat bantu aku menahan Kazuma! cepat!!" teriak Taiki lagi.
"Kazu-chan!!! jangan begitu!!!" teriak Yusuke.
"lepaskan aku dasar bajingan!! aku berjanji, aku akan menghabisi kalian semua
sampai mati kalau kalian tidak melepasku sekarang! hei- lepaskan aku!"
"Kazuma, tahan dirimu! ini tidak seperti dirimu!! kau hanya akan menyusahkan
Fujimoto dan dirimu sendiri!"
"Taiki benar Kazu-chan, ayolah! kita pergi dari sini!"
"persetan dengan Taiki! memang siapa Taiki itu?! Taiki bos-mu?! kalian sudah seperti
anjing suruhannya saja! lepaskan aku sekarang!!! lepaskann!!!" suara Kazuma
menjauh, sepertinya yang lain berhasil membawanya pergi.
"maafkan kami yang telah membuat keributan tante.. maafkan kami." kata Taiki. lalu
terdengar suara langkah kaki Taiki yang menjauh menyusul Kazuma.
terimakasih Taiki... terimakasih.....
kau memang selalu bisa kuandalkan, aku berhutang padamu Taiki..
tapi, aku meminta maaf padamu juga Kazuma...
bukannya aku tidak mencintaimu, tapi aku tidak bisa menahan rasa sakit ini lebih
lama lagi.
aku hanya ingin beristirahat sebentar dari semua drama gila ini.
hanya sebentar saja.. sebentar saja...
+DOK DOK DOK!!!+
"Asuka?! Asuka?! kau baik2 saja???" teriak Emi panik.
Emi? bagaimana dia bisa ada disini? dan darimana dia tahu segala kekacauan ini?
"Asuka!? kumohon, bukalah pintunya. biarkan aku masuk, setidaknya aku ingin
memastikan bahwa kau baik2 saja."
maaf Emi, tapi aku tak mau bertemu siapa2 untuk saat ini..
"sakit ya Asuka? huhu... pasti kau terluka sekali..." isak Emi.
"Kikkawa, biar aku saja.." kata seseorang kepada Emi.
+tok, tok, tok!+ suara ketukan pintu yang amat lembut.
"Fujimoto? ini aku, Taiki. bisakah kau biarkan kami berdua masuk? sebentar saja juga
tak apa, Kazuma sudah pergi, anak2 menyeretnya keluar."
Taiki...? kenapa dia masih ada disini...?
yah, semenjak aku berhutang padamu, akan kubukakan pintunya.
aku memaksa diriku untuk berdiri dengan sisa2 kekuatan yang ada, dan aku memutar
gagang pintunya.
pintunya terbuka, dan aku langsung berjalan menuju kasurku dan merebahkan diriku
disana tanpa peduli untuk mempersilahkan mereka masuk. aku tidur secara tengkurap
agar mereka tidak bisa melihat wajah kacau-ku saat ini.
"terimakasih karena sudah membiarkan kami masuk.." kata Taiki sambil masuk
kedalam kamarku, diikuti Emi yang masih terisak-isak.
Taiki duduk di lantai di sisi ranjangku," kau tidak apa2 Fujimoto?" aku menggeleng
kecil.
"syukurlah kau baik2 saja. fiuh, keadaan tadi amat kacau. Kazuma mengamuk,
memang sering terjadi. tapi baru kali ini dia mengamuk karena tidak mau berpisah
dari seseorang.untung saja waktu kau telepon aku ada di dekat sini. kalau tidak
keadaannya pasti akan lebih parah. kau benar2 sukses dalam membuatnya mengamuk
Fujimoto."
aku tidak tahu harus bereaksi senang atau sedih untuk saat ini. tapi yang pasti,
perkataan Taiki sama sekali tak merubah apapun.
"kenapa kau meninggalkan Kazuma? kenapa kau melakukannya lagi Fujimoto?
bukankah kejadian yang lalu sudah cukup untuk membuatmu sadar akan betapa
terlukanya Kazuma? kenapa kau melakukan ini...?" tanya Taiki.
bagaimana bisa dia memojokkanku begitu?! padahal dia tidak tahu apa yang
sebenarnya terjadi!
aku bangun dan menghadap ke Taiki," kau tidak tahu apa2 Taiki! jadi sebaiknya jaga
bicaramu itu! dari keputusan yang kuambil ini, yang paling terluka adalah aku! kau
tidak tahu betapa beratnya keadaanku sekarang!"
"heh, akhirnya kau bicara juga sekarang.." dengus Taiki.
ukh sialan.. aku termakan omongannya..
aku mengerang dan kembali merebahkan diriku di kasur.
"Taiki-sama berhenti mengganggu Asuka! Asuka sudah cukup pusing!"
"Taiki-sama....? sejak kapan kau mulai memanggilku begitu?" (red*sama: tuan, nona,
panggilan hormat.)
"sejak kau memberi ceramah pada Kazuma dan Yusuke waktu itu..." jawab Emi
malu2.
"ceramah...? ah, sudahlah, tak usah dipikirkan. yang penting, aku ingin bertanya pada
Asuka. ah, maksudku, pada Fujimoto."
"tidak apa2, panggil saja aku Asuka." kataku masih dalam posisi tengkurap dan
wajahku terbenam pada bantal.
"oh, oke. kalau begitu, ada yang ingin kutanyakan pada Asuka."
"apa?" tanyaku dan Emi serentak.
"apa kau sungguh mau berpisah dengan Kazuma?"
"......." aku diam saja. aku tak tahu harus menjawab apa.
"Taiki-sama! Asuka sedang pusing, tak bisakah kau bertanya masalah itu nanti
saja??!"
"tidak bisa. ini harus diluruskan sebelum terlambat."
terlambat pantatku. dari awal saja, aku jadian dengan Kazuma dimulai dari sebuah
kesalahan.
jadi apa yang bisa kuharapkan?
aku saja yang terlalu bodoh dan menjalani hubungan ini tanpa berpikir ke depannya.
"dari awal semua memang sudah terlambat. bukan Asuka yang memulai, tapi Kazuma
duluan! dan Asuka adalah korban disini!" teriak Emi.
bagus Emi. kau memang tahu apa yang mau kukatakan.
senang rasanya Emi disini, jadi aku tak perlu bicara macam2.
"tunggu, tunggu... apa maksudmu dengan 'Kazuma yang memulai'?"
"Kazuma menyukai si rubah betina itu bukan?!" tantang Emi.
"menyukai? apa maksudmu menyukai?"
"alah~ kau jangan pura2 tak tahu. aku yakin kau sendiri sadar akah hal ini."
".............."
"benar kan? huh, makanya kau diam saja. kau tidak tahu kan mau jawab apa lagi??"
Emi... itu agak keterlaluan...
"Kikkawa, sebaiknya kau jangan macam2 denganku." kata Taiki dengan nada yang
datar dan biasa, namun entah mengapa rasanya menakutkan.
benar kan Emi...? kau sudah agak keterlaluan.
walaupun Taiki yang paling baik dan paling bijak diantara kelompok2 Kazuma,
paling tidak kau harus ingat bahwa dia adalah teman Kazuma -___-
"ba- baiklah Taiki-sama!!" kata Emi.
sepertinya siapapun yang melihat sifat Emi yang begini, tidak akan ada yang bisa
marah pada Emi deh..
dan aku yakin Taiki juga merasakannya. mana mungkin dia tega marah ke gadis
sepolos Emi?
"sudahlah.. lupakan saja..." kata Taiki.
"tapi, bagaimana bisa kalian menyimpulkan bahwa Kazuma menyukai rubah itu?"
tanya Taiki.
"dari mendengar semua cerita Asuka, semua sudah jelas. dan lagi, Kazuma pernah
tiba2 menggumam nama Hyori dan memimpikan Hyori. tidak cuma itu, dia juga
meninggalkan Asuka yang kakinya sedang terluka di pinggir jalan demi menolong
Hyori, dan pada saat itu hujan deras! kau pikir kenapa Asuka jatuh sakit sekarang?"
walaupun semua yang dikatakan Emi benar adanya, tapi bagaimana bisa dia berkata
sejujur itu dan menusukku dengan kenyataan yang ada -__-
"........." Taiki diam saja.
aku yakin, Taiki pasti sudah menyadari lebih lama daripada aku akan hal ini.
makanya dia tidak bisa menjawab apa2 sekarang.
tunggu- tiba2 aku jadi teringat sesuatu.
sudah mengganjal sejak dulu, tapi tidak kusadari dan tidak kunjung kutanyakan.
sebaiknya kutanyakan sekarang.
aku bangun dari posisiku, dan duduk bersila di Kasurku.
"wow, Asuka.. kamu seram sekali sungguh." komentar Emi saat melihatku.
"kalau boleh jujur, Kikkawa benar." kata Taiki sambil tertawa kecil.
sialan... bagaimana bisa kau berpenampilan begini di depan Taiki..
sudah beberapa hari aku sakit, sehingga aku belum mandi. dan lagi, rambutku pasti
acak2an, mukaku pasti kusam, dan pastinya mataku sembab seperti ikan mas koki
karena terlalu lama menangis.
tapi aku sudah terlalu pusing untuk peduli pada penampilanku. lagipula apa yang kau
harapkan dari penampilan gadis yang sedang sakit?
"Taiki... ada yang ingin kutanyakan. ini agak menggangguku sejak lama." kataku
kepada Taiki.
"apa? tanyakan saja. akan kujawab kalau itu memungkinkan." jawab Taiki.
"ya.. ini sedikit mengganjal, dan kupikir ini ada hubungannya dengan Kazuma dan
Hyori."
"apa itu?" tanya Taiki.
"ya! apa? apa??" tanya Emi ikut2an.
"begini.. dulu kau pernah cerita tentang Kazuma. kau bilang, Kazuma adalah orang
yang tertutup. tapi saat berumur 14 tahun, Kazuma mulai membuka dirinya dan
akhirnya kalian mulai akrab."
"ehm... yeah.. aku memang berkata begitu... lalu apa hubungannya dengan Hyori?"
"dan kau juga bilang, saat berumur 14 tahun, Kazuma juga berpacaran dengan Hyori."
"ya.... lalu....?"
"pada saat umur 14 tahun, Kazuma berubah dan membuka diri. dan pada saat umur 14
juga, dia berpacaran dengan Hyori. apakah Hyori.. yang membuat perubahan itu pada
Kazuma.....?"
"......."
"jawab aku Taiki. aku perlu tahu yang sesungguhnya."
"....... yah, bisa dibilang begitu.... tapi ini sama sekali tidak ada hubungannya-"
"cukup, aku tak perlu mendengar pembelaan darimu. tapi, apakah kamu tahu, apa
yang membuat Kazuma berubah?"
"ehm... itu...."
"jawablah Taiki! kumohon, jangan menutupinya!"
"y- ya baiklah! tapi aku benar2 menceritakan padamu apa yang kutahu. tak ada yang
kusembunyikan untuk membela Kazuma, sungguh."
"ya, ceritakanlah."
"ehm, aku tak tahu pasti apa yang terjadi.. tapi perubahan pada Kazuma jelas terlihat
sehabis Hyori menolongnya."
"Hyori menolongnya...? apa maksudmu?"
"yah, waktu itu teleponku berdering, dan rubah itu bilang, dia berada di taman
bersama temanku yang adalah Kazuma. saat aku dan anak2 sampai disana, kami
mendapati Kazuma yang babak belur sedang tertidur di pangkuan Hyori, pokoknya
kondisinya saat itu parah sekali. setelah itu kami membawanya pulang, dan keesokan
harinya Kazuma langsung mengubah warna rambutnya menjadi emas. seketika itu
juga, dia sudah jadian dengan Hyori. hanya itu yang kutahu.."
"apa...? haha, kini semuanya menjadi jelas.. kenapa Kazuma masih menyukai Hyori,
kenapa Kazuma menggumamkan nama Hyori saat aku bilang padanya kalau aku suka
warna emas, dan kenapa Kazuma tidak bisa bilang dia mencintaiku. terang saja,
karena dia mempunyai kisah cinta yang begitu dalam dengan Hyori..."aku
membenamkan wajahku di kasur lagi dalam keputusasaan.
semua ini sia2.. waktu2 yang kujalani dengan Kazuma ternyata sama sekali tak
berarti.
karena selama ini dia melakukannya untuk Hyori, bukan untukku. tetapi aku harus
berterimakasih padanya karena sudah memberiku banyak memori yang begitu indah,
karena pada saat itu aku benar2 bahagia . dan sebaliknya, aku juga harus meminta
maaf padanya juga, karena sudah membuatnya menjalani hari2 yang hanya
menyenangkanku dan tidak menyenangkannya. pastilah Kazuma tidak senang selama
ini, karena dia menjalaninya denganku, bukan dengan gadis yang dicintainya.
"jadi.. kau menyerah sampai disini saja?" tanya Taiki.
aku malas meladeni perkataan Taiki yang memojokkanku, jadinya aku diam saja.
"cih... aku selama ini menganggapmu sebagai wanita yang kuat, ternyata dugaanku
salah."
apa maksudmu? kenapa kau malah memojokkanku? disini akulah korbannya!!
"Taiki-sama! tolong jangan bicara seperti itu, kau juga harus mengerti keadaan
Asuka!" kata Emi berusaha menghentikan sikap Taiki yang memojokkanku.
"Kikkawa, ini bukan urusanmu. jadi sebaiknya kau diam saja. dan aku tidak perlu
mengerti keadaan Asuka, karena aku bukan wanita. sebaliknya, aku mengerti sekali
apa yang Kazuma rasakan!" jawab Taiki.
"pergilah.. pembicaraan sudah selesai." kataku.
"heh, jadi hanya begitu saja? kau pengecut." kata Taiki.
tahan Asuka... kau harus menahan dirimu... jangan lepas kendali dan masuk dalam
permainannya..
"Taiki-sama!!" teriak Emi merasa Taiki sudah keterlaluan.
"kau seharusnya lebih memahami dia!"
sudah cukup, aku tak mau menahan diri lagi," aku berbuat begini juga bukan karena
kemauanku tahu! coba kau pikir, apa gunanya melanjutkan hubungan tanpa cinta?!
dan lagi aku memberi Kazuma kesempatan untuk lepas padaku dan kembali pada
orang yang dicintainya! apa itu salah?!" teriakku.
semuanya terdiam mendengar teriakkanku.
tak lama setelah itu, Taiki melanjutkan, "bisa2nya kau bilang begitu. darimanapun
terlihat jelas bahwa kau melakukan ini bukan untuk memberi Kazuma kesempatan.
tapi kau melakukan ini karena kepengecutanmu. kau terlalu takut untuk melanjutkan
hubungan kalian, kau terlalu takut untuk disakiti. tapi tak pernahkah kau lihat,
seberapa seringpun Kazuma disakiti olehmu, dia terus maju dan terus
mempertahankan hubungan kalian?!"
"apa yang kau tahu?! setidaknya walaupun aku pernah menyakitinya, hatiku selalu
untuknya! tak pernah kuberikan hatiku untuk yang lain! dan dia? dia mencintai orang
lain, bukan aku! jadi apa yang harus kulakukan?! terus2an menjadi pengganti wanita
yang dicintainya itu?!"
"jadi begitu...? sekarang, cobalah buka matamu Fujimoto Asuka. bukalah matamu
lebar2, dan lihat, siapa yang bersama Kazuma sekarang. apakah kamu, atau rubah
betina itu. kamu bukan?! apalagi yang kamu ragukan?! padahal selama ini Kazuma
berada disisimu, pacarmu, dan bukan pacar rubah betina itu! kalau dia benar2
mencintai rubah betina itu, gampang saja baginya untuk kembali bersama rubah itu,
tapi kenapa dia malah bersamamu?! dia sudah menyangkal rubah itu berkali2 demi
kamu, tak sadarkah kau akan hal itu?! kau perlu kata2 untuk membuktikan bahwa dia
mencintaimu?! padahal sudah terlihat jelas siapa yang benar2 dicintainya bukan?! dan
juga, jawaban sebenarnya sudah ada dalam dirimu, dan kau tahu itu..."
tahu..? aku tahu apa...?
jawaban apa yang kutahu..?
kenapa Taiki bicara sesuatu yang tidak dapat kumengerti?
"hanya itu saja yang ingin kukatakan Asuka, aku akan pergi. dan kau pasti tahu apa
yang harus kau lakukan selanjutnya." Taiki berkata begitu, lalu keluar dari kamarku.
sedangkan aku, menangis disini tak mengerti setiap kata dan fakta yang diucapkan
Taiki.
apa yang harus kulakukan sekarang? mana yang harus kupercaya sekarang?
Emi mengusap punggungku,"Asuka... setelah dipikir2, semua kata2 Taiki benar
adanya. bukankah begitu?"
"aku tidak tahu Emi... sungguh, aku tidak tahu...." isakku.
"sudahlah.. masih banyak waktu untuk berpikir... tenanglah Asuka....." hibur Emi
sambil memelukku.
terimakasih Emi... kau masih menemaniku sampai saat ini...
tapi, bisakah kau memberitahuku apa yang harus kulakukan......?
CRAZY #26
huh...?
jam berapa sekarang...?
ukh, kepalaku sakit sekali...
pasti karena kemarin aku terlalu banyak menangis..
aku benci menangis.
benci dimana mataku harus mengeluarkan air mata,
benci dimana aku tidak bisa tersenyum,
dan aku benci dimana aku mengingat hal yang membuatku menangis.
semua yang Taiki katakan memang benar adanya, aku tahu itu.
tapi kenapa aku tidak bisa menerima kenyataannya?
kebersamaanku bersama Kazuma dan kebersamaan Kazuma dengan Hyori saling
tumpang tindih di kepalaku.
aku tidak bisa menerima kenyataan yang ada, karena masa lalu Kazuma menjawab
seberapa cintanya Kazuma pada Hyori.
aku tidak bisa terima....
aku bangun dari posisiku.
sekarang sudah jam 5 sore. berarti aku sudah tertidur selama 15 jam. tak heran
badanku sakit semua.
akh.. ini menyiksaku..
andai saja aku bisa tidur lebih lama lagi, jadi aku tidak perlu menghadapi kenyataan
yang ada.
aku mengukur suhu badanku dengan menempelkan telapak tanganku di dahi.
hmm... panasku sudah turun, dan sepertinya aku sudah bisa berjalan hari ini.
sebaiknya aku mandi. bau badanku sudah tak karuan secara aku belum mandi
beberapa hari ini.
menjijikan......
aku turun dari ranjangku. saat aku memijakkan kakiku di lantai, rasa pening masih
menghantuiku.
tapi kuacuhkan rasa pening itu dan aku mulai melangkah keluar dari pintu.
saat aku keluar dari kamarku, aku melihat Emi sedang berjalan menaiki tangga.
"eh? Asuka? kau mau kemana??" tanya Emi.
"aku mau mandi. sudah lama aku tidak mandi. ini menjijikan..." jawabku.
"yah, itu keputusan yang tepat. itu keputusan yang bijak melihat betapa kacaunya
penampilanmu sekarang..." kata Emi jijik.
sialan... aku tahu aku pasti parah sekali sekarang. tapi kenapa dia harus berkata begitu
sih?!
"yayaya, terserah kau saja. mau apa kau kesini?"
"ih! kok sinis banget sih?! tentu saja aku kesini karena khawatir akan keadaanmu!"
"aku sudah tidak apa2 kok. makasih ya."
"iya. aku tunggu kau di kamarmu." kata Emi lalu masuk ke dalam kamarku.
apa2an dia itu?
rasanya aku belum mengizinkan dia masuk ke kamarku.... -__-
aku langsung mengarah ke kamar mandi di lantai 1.
ayah pasti sedang bekerja, dan adikku pasti masih belum pulang.
tapi ibu juga tidak ada, dimana dia?
lha...? berarti bagaimana caranya Emi bisa masuk tadi..?
ah, tidak perlu dipikirkan. Emi 'kan memang ajaib -__-
aku masuk ke kamar mandi dan mulai menggosok gigiku di wastafel.
ukh sialan.. benar apa kata Emi, aku kacau sekali.
wajahku sudah dekil karena keringatan, mataku sembab karena terlalu banyak
menangis, dan rambutku acak2an seperti orang sinting.
keputusanku untuk mandi memang keputusan yang bijaksana.
selesai menggosok gigi, aku mencuci mukaku.
ah segarnya... rasanya seperti dilahirkan kembali.
selama 17 tahun, baru pertama kali aku merasa dilahirkan kembali karena mandi.
kok bisa ya, kadang aku malas mandi? padahal mandi begini menyegarkan.
aku mulai membuka semua bajuku dan pergi ke shower untuk keramas.
begitu air menyentuh ubun2ku, aku benar2 merasa seperti di surga!
wuah.... sepertinya semua bebanku terlepas dan aku merasa segar sekali.
aku benar2 merindukan sensasi ini setelah beberapa hari tidak mandi... oh ya ampun...
aku mengambil shampo dan mencuci rambutku,
+DOK!! DOK!! DOK!!+
"ASUKA! BUKA PINTUNYA! INI PENTING!"
wuah! Emi?! ngapain dia teriak2 begitu?!
ah sialan, mataku kemasukan shampo 'kan?!
aduh, aduh! perih sekali!!!
+DOK DOK DOK DOK DOK!!!+
"ASUKA!! CEPAT BUKA!! INI ADA TELEPON DARI TAIKI!!!" teriak Emi lagi.
telepon dari Taiki?
cuma gara2 telepon dari Taiki dia menggedor2 seperti orang sinting begitu?!
"IYA! IYA SEBENTAR!! AKU LAGI KERAMAS TAHU!!!" teriakku sambil
mencuci mataku dengan air.
"CEPAT ASUKA! INI TENTANG KAZUMA!!!"
Kazuma....?
ukh, kenapa sih Emi menyebutkan namanya?
padahal aku sudah bisa tidak memikirkan Kazuma barang sejenak, kenapa Emi
mengingatkanku lagi?!
".......... tutup saja... aku tidak mau mendengar apapun tentang Kazuma." jawabku.
tuh 'kan..?
benar saja, hanya dengan mengucapkan nama Kazuma dari bibir ini, luka di hatiku
muncul lagi.
kerinduanku akan Kazuma sudah memompa jantungku, dan aku tak tahan untuk
melihat wajahnya.
"ASUKA! TAIKI TIDAK BERCANDA! INI PENTING!" teriak Emi lagi.
ukh sial... apa sih mau Taiki?!
ini 'kan bukan urusannya, tapi kenapa dia sok ikut campur begitu sih?!
"BILANG PADANYA, AKU.TIDAK.PEDULI!!" teriakku.
Emi terdiam sejenak, lalu dia berteriak lagi,"KATA TAIKI, 'KAU BERKATA
BEGITU KARENA KAU PENAKUT! TIDAK MAU MENERIMA
KENYATAAN!!'"
APA?! siapa yang penakut?!
ukh, makin hari bicara Taiki makin ngawur saja!
aku tidak bisa terima ini!
aku membilas rambutku yang masih berbusa sejadinya saja, lalu buru2 aku berlari ke
arah pintu.
"sini teleponnya!" teriakku pada Emi sambil mengeluarkan tanganku dari balik pintu.
Emi menyerahkan teleponnya, lalu aku menutup pintunya lagi.
"siapa yang penakut!?! aku begini karena fakta yang membuktikan!!" teriakku kepada
Taiki.
"fakta? fakta apa? coba jelaskan fakta yang membuatmu seperti ini itu!" jawab Taiki.
"dia masih mencintai Hyori! itu faktanya! kau juga tak bisa membuktikan bahwa
Kazuma sudah tidak mencintai Hyori lagi bukan?"
"dia tidak mencintai Hyori. dia mencintaimu. aku tahu pasti itu."
"Kazuma bahkan tidak bilang padaku kalau dia mencintaiku. apakah itu bukan bukti
yang kuat?!"
"jadi.. kau butuh kata2 untuk menyadari bahwa sesungguhnya yang Kazuma cintai
adalah kau? tak bisakah kau lihat bahwa Kazuma benar2 mencintaimu?!
aku sungguh2 tidak mengerti perempuan.. kenapa kata2 selalu lebih penting dari
kenyataan yang ada?!"
"Kazuma mencintai Hyori... dia punya kenangan yang begitu dalam dengan Hyori. tak
mungkin Kazuma melupakan Hyori semudah itu."
"itu masa lalu...."
"itu memang masa lalu, tapi masa lalu itu membuktikan semuanya."
"kenapa kau berkata begitu? itu masa lalu, dan masa lalu tak bisa diubah. aku yakin,
kalau Kazuma dapat menghapus masa lalunya, pasti dia akan melakukan itu. tapi
masalahnya, masa lalu tidak bisa dihapus atau diulang lagi. jadi kau harus bisa
menerima Kazuma apa adanya."
"aku menerima Kazuma apa adanya! tapi apakah aku salah, kalau aku tidak
bersamanya untuk membiarkannya bersatu dengan orang yang dicintainya?!"
"kau pasti sudah tahu jawabannya, bukan? masa kau tidak merasakan cinta Kazuma
padamu?"
"kau selalu bilang begitu! kau selalu bilang kalau pasti aku sudah tahu jawabannya.
tapi aku tidak tahu apa2! bahkan aku tak menyadari apapun! jadi tolong, beritahu aku
yang sesungguhnya!"
"Kazuma mencintaimu... itu yang sesungguhnya."
"tidak. dia tidak mecintaiku."
"dia mencintaimu."
"tidak."
"kenapa sih, kau menutup mata dari fakta yang ada?! itulah kebenaran yang kau cari
selama ini!"
"tidak... itu bohong.. kalau itu benar, kenapa Kazuma tidak menjawab saat kutanya
apakah dia mencintaiku?!"
"kata2 tidak bisa menutupi fakta yang ada. dari sikap Kazuma, siapapun tahu kalau
dia mencintaimu. dan kau bisa melihat siapa yang bersanding di samping Kazuma
sekarang. kamu, bukan? bukan rubah itu? jadi, apa yang kau tunggu lagi?"
"sudah cukup, hentikan. jadi ini yang Emi maksud dengan 'penting'. bagiku tidak ada
pentingnya sama sekali."
"hampiri Kazuma sekarang."
"aku takkan melakukan itu."
"Kazuma akan pergi..."
"ap- apa maksudmu?" tanyaku gugup kepada Taiki.
"hari ini dia berangkat ke Amerika bersama ibunya." jawab Taiki.
"bohong....." sanggahku tak percaya.
"aku tidak bohong. ibunya mengajak Kazuma tinggal bersamanya disana. pasti kau
yang paling tahu kalau hubungan Kazuma dan ibunya sudah membaik."
apa sih yang dikatakan Taiki?
Kazuma akan pergi?
dia akan tinggal bersama ibunya di Amerika?
"dia sudah berangkat ke bandara setengah jam lalu. pasti sebentar lagi dia akan
sampai. kalau tidak cepat, kau akan benar2 kehilangannya." kata Taiki.
"bohong....." gumamku.
aku tidak bisa percaya ini...
tak mungkin Kazuma pergi begitu saja.. tidak mungkin!
"tidak ada gunanya aku berbohong,Asuka... terserah kau saja. ini kesempatan
terakhirmu sebelum dia pergi." kata Taiki.
terakhir...?
pantas saja Kazuma mengatakan 'ini yang terakhir' kemarin...
jadi kemarin adalah saat terakhir sebelum dia pergi meninggalkanku..
"kalau kau cepat, kau pasti bisa mengejarnya sekarang. apa kau rela kehilangan
Kazuma..?" tanya Taiki.
kehilangan Kazuma?
apakah aku benar2 rela kehilangan Kazuma?
apakah aku benar2 bisa melepaskannya?
tidak Asuka! kau harus melepaskan Kazuma! biarkan dia pergi, jangan menjadi
bebannya!
"tidak, aku tidak akan kesana... biarkan saja Kazuma pergi.." jawabku.
"hhh.... terserah kau saja. kali ini aku sudah benar2 menyerah. tapi satu hal yang harus
kau ingat. sebenarnya, kaulah yang hidup di masa lalu. kaulah yang selalu terbayang2
akan masa lalu Kazuma, padahal Kazuma sudah benar2 meninggalkan masa lalunya."
kata Taiki.
+tut~ tut~ tut~+ Taiki memutus teleponnya.
apa katanya...?
hidup di masa lalu? terbayang2 masa lalu?
apakah benar aku begitu?
aku bersandar di pintu dan terduduk di lantai saking lemasnya.
masa lalu Kazuma dengan Hyori yang begitu dalam memang menjadi beban dalam
hatiku yang membuatku menolak untuk percaya bahwa Kazuma mencintaiku. tapi
apakah benar semuanya tinggal masa lalu?
perasaan Kazuma... masa lalu Kazuma... semuanya berputar2 menjadi satu.
sampai2 aku tak tahu lagi apa yang harus kupercaya sekarang...
+BZZZTTT~ BZZT~+ teleponku bergetar.
huh...? sms?
dari siapa ini?
Kazuma... sms dari Kazuma...
tanganku gemetar.
apakah harus kubuka? bagaimana ini? apa yang harus kulakukan?
akhirnya, dengan ragu kubuka sms dari Kazuma.
isinya : 'hei... aku mencintaimu.'
apa2an ini...?
mengapa tiba2 Kazuma berkata begini..?
pesan yang amat singkat, namun amat dalam.
seketika itu , semua perkataan Taiki terbukti.
kalau aku membutuhkan kata2 sebagai bukti, kini Kazuma sudah berkata bahwa dia
mencintaiku.
apalagi yang dapat kujadikan dalih untuk menolak perasaan Kazuma yang
sesungguhnya?
ini Kazuma.
ini benar2 Kazuma.
padahal kenyataan yang sebenarnya sudah di depan mata, tapi kenapa selama ini aku
mengingkarinya seperti orang tolol saja?!
sekarang bagaimana?
semua sudah terlalu terlambat karena kebodohanku.
semua ini terjadi karena aku belum siap menerima Kazuma apa adanya.
lebih lagi, semua ini terjadi karena aku takut untuk disakiti.
dan Kazuma selalu yang menjadi korban...
harusnya aku sadar kalau aku menyakiti diri sendiri, terlebih lagi, aku menyakiti
Kazuma.
ya, semua ini sudah terlambat.
Kazuma pasti sudah tak dapat memaafkanku atas semua yang sudah kulakukan
padanya.
aku sudah menyakiti Kazuma terlalu dalam......
+DOK! DOK DOK!!!+
"ASUKA?! HEI, APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?! CEPATLAH, DAN
KEJAR KAZUMA! DIA PASTI MASIH DI BANDARA SEKARANG!!"teriak Emi
memecah lamunanku.
"sudah terlambat...dia pasti terlanjur membenciku sekarang." jawabku lemas.
"JANGAN MEMBUAT PERKIRAAN SENDIRI! SEBAIKNYA SEKARANG KAU
KELUAR, DAN KEJAR KAZUMA UNTUK MEMBUKTIKAN
KEBENARANNYA! KAU SEPERTI ORANG SINTING SAJA SELALU
MEMBUAT PERSEPSI SENDIRI!"
perkataan Emi seakan membuka mataku.
ya, kenapa aku selalu membuat persepsi sendiri?
kenapa aku selalu memutuskan pikiranku sendiri seperti orang sinting?
aah! aku tak bisa percaya betapa bodohnya aku ini! kenapa aku selalu membuat
pemikiran2 yang menyakiti diri sendiri seperti ini?!
bodoh! bodoh! bodoh! kau bodoh Asuka!!!
"ASUKA!! CEPATLAH!!" teriak Emi lagi.
oh sial, lagi2 aku malah bengong.
aku harus cepat untuk menyusul Kazuma!
ah, tapi aku belum sabunan. sebodo amat lah!! tancap saja!
nah, mana bajuku?!
aduh, aku lupa mengambil baju sebelum kesini tadi!! aaah!! bagaimana ini?!
oh? apa itu?
baju aneh milik siapa di gantungan itu?
GHEE?! piyama berbentuk kelinci?! ini pasti milik adikku, dia 'kan suka pakai
piyama yang aneh2.
ya sudahlah, kupakai saja, aku harus cepat sebelum Kazuma berangkat!!
aku memakai piyama berbentuk kelinci milik adikku dengan kecepatan cahaya.
ukh, aku pasti disangka orang sinting karena aku memakai pakaian seperti ini di
bandara nanti.
tapi aku tidak peduli lagi, aku harus mengejar Kazuma!!
aku keluar dari kamar mandi , "ah! Asuka! ayo kita kejar Kazuma- apa yang kau
kenakan?!" tanya Emi begitu melihat pakaianku.
"ini piyama adikku. sudahlah, tidak ada waktu untuk mengganti baju." kataku sambil
berlari ke pintu keluar.
"ukh, ba- baiklah." jawab Emi yang masih takjub dengan kostum kelinci yang
kukenakan.
aku berlari ke jalan besar dengan piyama kelinci dan rambutku yang basah berkibar
seiring aku berlari.
aku bisa mendengar Emi berkata ,"aku tidak kenal dia. aku tidak kenal dia." kepada
semua orang menoleh ke arahku disaat aku lewat.
lihat saja kau nanti Emi... akan kujambak kau sampai botak...
"TAKSIII!!!!!!!" teriakku sambil melambaikan tangan.
aku langsung masuk ke dalam taksi begitu taksi itu berhenti, dan Emi juga
mengikutiku masuk.
mata pak supir membelalak begitu melihatku dan dia bertanya," ma- mau kemana
ya?"
"ke bandara Narita pak!! cepat!!!" teriakku.
"ba- baik." jawab pak supir gugup.
Kazuma... kumohon, jangan pergi dulu!!!
CRAZY #27
"pak supir! perbuatlah sesuatu!! bapak 'kan supir profesional, ayolah percepat laju
mobilnya!! ayo pakk!!!!" teriakku sambil memajukan badanku ke tempat duduk pak
supir.
"aduh, iya2 non.. lihat dong, ini sudah cepat kok." keluh pak supir.
"tambah lagi kecepatannya pak!! ini kurang!! apa bapak tega melihat anak gadis
remaja seperti saya kehilangan cinta?! ayo pakk!! cepat!!!!!!!!!"
"huhuhu....." tangis pak supir menyesali ketidakberuntungannya hari ini.
"sudah, sudah Asuka.... jangan bicara yang menyusahkan pak supir begitu." kata Emi
sambil menarik bahuku untuk kembali bersandar pada jok belakang.
"ugh... tapi tetap saja...." keluhku.
"hei, aku penasaran. sebenarnya ini baju apa sih? bagaimana bisa kau punya baju
semacam ini?" kata Emi sambil menarik2 kostum kelinci yang kukenakan.
kutampik tangan Emi ,"kau kira aku sudah tak waras apa? tentu saja ini bukan
milikku. ini milik adik bodohku itu...cih"
"lalu kenapa kau pakai?"
"karena cuma ini yang ada digantungan kamar mandi!! aku kan harus cepat2!"
"tapi tetap saja... walaupun mendesak, tidak seharusnya kau memakai pakaian seperti
ini. apalagi kita mau ke bandara, pasti kau dianggap orang sinting."
"aku tahu! aku tahu! bisa gak sih jangan buat aku lebih despresi lagi?!"
"iya! iya! oh, sebaiknya kau pakai kupluknya! nah 'kan?! jadi seperti kelinci
sungguhan?!! hahahahaha!!" kata Emi sambil menarik kupluk bajuku keatas
kepalaku.
yang benar saja.. tidak akan kupakai kupluknya!
karena, kupluknya mempunyai sepasang telinga kelinci yang menjulur keatas.aku
pasti terlihat lebih sinting kalau memakai ini.
aku menurunkan kupluknya dari kepalaku,"sialan Emi!! jangan bercanda lagi!!"
protesku.
"hahahaha! iya iya maaf... habis kau bodoh sekali sih!! hahahahahahaha!" tawa Emi.
ingin sekali aku merobek mulut Emi, tapi rasa malu yang kurasakan lebih besar dari
amarahku.
lebih jelasnya "AKU SUDAH TERLALU MALU UNTUK BISA MARAH!!!"
aaaahh!!!!!
tak lama setelah itu, tawa Emi sudah diganti dengan mimik muka yang agak serius,
dan dia berkata "hei.. aku agak penasaran tentang ini.. dan ini cukup penting
"apa lagi?!" tanyaku malas.
"ehm... kau pakai baju ini karena terdesak 'kan?"
"itu sudah jelas bukan?! tadi aku sudah ngomong begitu, kenapa nanya lagi?!"
"iya iya! bisa gak sih tidak teriak2?!"
"kh...."
"nah, kalau kau saja tidak sempat mengambil baju... berarti kau tidak sempat
mengambil uang dong..?" tanya Emi serius.
"YA TENTU SA....ja...." teriakku beriringan dengan sadarnya aku akan apa yang Emi
maksud.
"sudah sampai." kata pak supir. dan benar saja, kami sudah sampai di bandara.
"jadi.... bagaimana kita bayar taksi? aku tidak punya uang..." tanya Emi.
sial... aku benar2 tidak memikirkan soal itu.aku langsung masuk ke taksi tanpa
memikirkan soal biaya.bodohnya kamu Asuka.. kamu tidak punya otak!
"..............." aku terdiam sambil menatap Emi, keringat mengalir dari dahiku.
"............." Emi juga terdiam, dia menelan ludah.
"..........." pak supir juga terdiam, sepertinya dia mulai mengerti apa yang terjadi
sekarang.
"..........." aku memegang gagang pintu dengan hati2, mataku masih terpaku pada Emi.
"jangan berani2 kau melakukan itu...." kata Emi mengerti apa yang mau kulakukan.
"..........." pak supir tetap terdiam dengan mulut terbuka, sambil memandang heran ke
arahku dan Emi secara bergantian.
tidak ada kesempatan lain, aku harus kabur sekarang.
bukannya aku tidak mau bayar ongkos taksi, tapi sekarang benar2 sudah terjepit.
pilih lari dengan memalukan sebagai penjahat ongkos, atau diam disini dan
kehilangan Kazuma...
aku lebih pilih lari sebagai penjahat ongkos!!!
aku menarik gagang pintunya kuat2 dan berlari keluar dari dalam taksi. Emi dan pak
supir tercengang melihat perbuatanku.Emi tahu keadaannya gawat, dan dia berusaha
mengikutiku untuk keluar dari taksi. tapi sudah terlambat, pak supir keburu
menangkap tangan Emi sehingga dia tak bisa kabur.
disela2 pelarianku ke dalam bandara, aku mendengar teriakkan pak supir dan Emi,
"bayar ongkosnya dulu!!" .
"huhu pak...!! ini bukan salahku!! dia yang seharusnya membayar! aku dijebak! dia
yang menarikku masuk! kumohon, lepaskan aku pak!!" tangis Emi
"aku tidak mau tahu! pokoknya ongkos ini harus dibayar bagaimanapun caranya!"
ancam pak supir.
"ASUKAAAA!!!!!!!!! KURANG AJAR!!! LIHAT SAJA KAU NANTI ASUKA!!!!!
AAASSSSSSSSSSUUUUKAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" teriak keputusasaan Emi.
aku terus berlari masuk ke dalam bandara tanpa sekalipun menengok ke belakang.
maafkan aku Emi, tapi tak ada lagi yang dapat kuperbuat.
aku harus cepat2 mengejar Kazuma, bagaimana kalau dia keburu pergi?!
kalau perlu ditangkap polisi nanti, itu tak masalah kok. yang penting aku harus
mencari Kazuma dulu!!!
nah, sekarang aku harus mencari Kazuma dimana?
daritadi aku lari2 tak tentu arah, aku tetap tak menemukan rambut emas Kazuma.
dimana aku harus mencari Kazuma di tempat sebesar ini?!
ugh, kalau aku tetap lari tak tentu arah begini, bisa2 Kazuma keburu pergi....
Taiki.. ya! Taiki! aku harus tanya Taiki dimana Kazuma berada!
HP, dimana HP-ku?! lho?! kenapa tidak ada?!!
aaahhh!! pasti tertinggal di kamar mandi saking kalutnya aku tadi...
kamu bodoh Asuka!! bodoh!!! ASUKA BODOHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
karena kebodohanku, Kazuma jadi tersakiti...
karena keegoisanku, Kazuma jadi lepas dari genggamanku..
ini kesempatan terakhirku untuk menggapai Kazuma. kalau kesempatan ini
tersia2kan, habislah sudah..
dimana Kazuma...?
dimana dia sekarang....?
Kazuma... Kazuma.... Kazuma....
"KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!" teriakku ditengah2 kerumunan orang
yang lalu lalang.
orang2 yang sudah memperhatikanku karena kostum yang kupakai, kini lebih
memperhatikanku lagi.
pasti orang ini sudah benar2 yakin bahwa aku orang sinting, tapi aku sudah terlalu
putus asa untuk peduli.
aku berlari memutari bandara untuk kesekian kalinya.
wajahku memanas dan air mata mulai keluar dari sudut mataku.
aku tak mau kehilangan Kazuma. aku tak mau melepas senyumnya, aku tak mau
melepas suaranya, aku tak melepas Kazuma!!
Kazuma... Kazuma....
kumohon, jangan tinggalkan aku...
aku berjanji, aku takkan meninggalkanmu sebelum kau meninggalkanku.
aku berjanji, aku takkan mengucapkan kata selamat tinggal lagi.
dan aku juga berjanji, aku akan mempercayaimu dalam keadaan apapun.
jadi, jangan tinggalkan aku....
"Kazumaaaaaaaaaa!!!!" teriakku sambil terus berlari.
Kazuma..... Kazuma.... Kazuma.......
di kepalaku sekarang cuma ada Kazuma. aku tak dapat memikirkan yang lain selain
Kazuma.
dan yang dapat kulakukan sekarang hanya menyebut namanya berharap dia dapat
mendengarku, tapi aku tahu yang kulakukan sia2.
Kazuma sudah pergi... dia pergi meninggalkanku... aku tak mau Kazuma pergi. aku
tak mau, dan takkan pernah mau!!!
"Kazumaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" aku berteriak sekuat tenaga dalam
keputusasaanku.
jangan pergi Kazuma... jangan pergi!!!!!
"ukh... huhuhu.... hiks...." aku tidak kuat lagi berlari. aku memeluk lututku dan
menangis.
aku tidak peduli orang2 mengira aku orang sinting karena menangis di tengah bandara
begini, yang penting aku tak mau kehilangan Kazuma.
yang kuinginkan Kazuma berada disini, yang kuinginkan adalah mendengar suara
lembut Kazuma. kalau itu terlalu muluk, aku ingin melihat Kazuma walau barang
sebentar saja sebelum dia pergi. setidaknya aku punya kenangan terakhir sebelum dia
benar2 meninggalkanku.
"Kazuma.... Kazuma........" isakku.
nama Kazuma terus mengalir keluar dari mulutku, bahkan tanpa aku sadari.
sebegitu besarnyakah cintaku akan Kazuma sampai namanya-pun terus berada di
dalam otakku, bahkan keluar dari mulutku tanpa kusadari?
tapi kenapa aku bisa begitu bodoh dengan membuat Kazuma terluka?! bahkan aku
sempat menyangkal keberadaannya.
Kazuma...... maafkan aku.... maafkan aku..... Kazuma..... Kazuma......
"Asuka?" tanya seseorang.
"Asuka? hei, sedang apa kau berjongkok disitu? dan lagi, apa yang kau pakai..?"
tanya orang itu lagi.
aku mengangkat wajahku, dan kudapatkan Taiki sedang menatapku heran sambil
membungkukkan badannya.
"huhuhu.... Taiki...." isakku.
"sudah2.. jangan menangis lagi...." kata Taiki seiring mengangkatku berdiri dan
menghapus air mataku.
"Kazuma... dimana Kazuma?!" tanyaku spontan.
"Kazuma...? huh? oh! Kazuma?! uh, ehm... dia disana! dia sedang masuk ke tempat
pemeriksaan karcis" kata Taiki gugup sambil menunjuk ke arah pemeriksaan karcis
500 meter di depanku.
aku tak mengerti kenapa Taiki gugup begitu, tapi aku sudah terlalu kalut untuk peduli.
"Kazuma disana?! oh ya ampun, Kazumaaaaaaaaaa!!!!" teriakku sambil berlari ke
tempat pemeriksaan karcis yang ditunjuk Taiki.
"lho? Asuka-chan? kok kamu disini? bukannya sedang sakit? eh- lho? hei- tunggu!!"
tanya Yusuke yang heran melihatku berlari, tapi aku mengacuhkannya dan tetap
berlari ke tempat pemeriksaan karcis itu.
"YUSUKE!! TAHAN ASUKA!! BISA2 DIA MENEROBOS MASUK KE DALAM
TEMPAT PEMERIKSAAN KARCIS!!" teriak Taiki yang jauh berada dibelakangku.
"hah? uh- oh, baiklah!" jawab Yusuke seraya mengejarku.
aku harus cepat2, aku harus berlari lebih cepat lagi! kalau tidak, bisa2 Yusuke dan
Taiki menangkapku!
dan kalau mereka berhasil menangkapku, mereka pasti takkan membiarkanku
mengejar Kazuma, dan Kazuma akan benar2 pergi meninggalkanku!
aku akan tetap mengejar Kazuma. walaupun Kazuma tak mau bertemu denganku, aku
akan bersikeras untuk menemuinya. ini harapan terkahirku, dan aku tak mau
menyerah!
"ASUKA-CHAN!! HEI- TUNGGU!! JANGAN BERTINDAK GEGABAH
BEGITU!!!" teriak Yusuke panik.
bertindak gegabah?! kau pikir aku mau bunuh diri atau semacamnya apa?!
"SIAPAPUN, TOLONG BANTU SAYA! TANGKAP WANITA BERBAJU
KELINCI ITU!!" teriak Yusuke lagi.
sialan, tidak cukup apa dia mempermalukanku?!
kalau saja aku tidak sedang dalam keadaan mendesak, sudah kupastikan bogemku
masuk ke mulutmu.
"YUSUKE! LARIMU LAMBAT!!!!" teriak Taiki. perkiraanku, pasti Taiki sudah
mendahului Yusuke.
akhirnya aku sudah berada di depan tempat pemeriksaan karcis yang ditunjuk Taiki.
tapi dimana Kazuma?! dimana dia?!Kazuma... Kazuma...
ugh, pasti dia sudah masuk. aku harus menerobos ke dalam!!
"permisi! aku mau masuk!! KAZUMAAA!!!!" teriakku sambil mencoba menerobos
masuk ke dalam tempat pemeriksaan karcis. dan berharap, dengan aku meneriakkan
nama Kazuma, Kazuma akan mendengarku dan mengurungkan niatnya untuk pergi.
"maaf, anda tidak boleh masuk." kata satpam penjaga tempat pemeriksaan sambil
menghalangiku masuk.
"tapi aku harus masuk!!! permisi!!!! KAZUMAAA!!!!!" teriakku lagi.
"nona, tolong jangan berbuat yang menyusahkan kami. atau kami akan memanggil
keamanan."
"aku harus masuk!!!" kataku sambil terus mencoba masuk.
"Asuka! hentikan!!" kata Taiki sambil memeluk perutku dan menarikku mundur.
"lepaskan aku Taiki!! aku harus mengejar Kazuma!!!" berontakku.
"sabar Asuka!! dia pasti akan kembali lagi!!!" kata Taiki sambil terus menarikku
mundur.
"tidak!! aku yakin dia pasti takkan kembali!! lepaskan aku Taiki, ini kesempatan
terakhirku!!!! LEPASKAN AKU 'SEKARANG!!!'"
"tidak! aku tidak akan melepaskanmu!" jawab Taiki keukeuh.
"lepas.... lepaskan aku... kumohon... lepaskan, lepaskan aku... aku harus mengejar
Kazuma..." isakku putus asa, karena aku tahu aku takkan bisa melepaskan diri dari
bekapan Taiki. tapi aku harus kesana Taiki... kenapa kau tidak mengerti!? ini
kesempatan terakhirku untuk meraih Kazuma. jadi tolong, lepaskan aku. akan
kulakukan apapun, mengemispun aku rela, agar kau melepaskan aku sekarang...
lepaskan aku..... aku harus mengejar Kazuma..... Kazuma.....
"........" Taiki diam saja, tapi badannya gemetar, aku tahu pasti dia ikut sedih
melihatku begini.
kehabisan tenaga, aku jatuh berlutut, tapi Taiki tetap tidak melepaskan aku.
"lepaskan aku.... Kazuma... Kazuma... Kazuma...." air mata berjatuhan dari mataku
beriringan dengan fakta bahwa aku kehilangan Kazuma.
kini Kazuma benar2 pergi...dia benar2 meninggalkan aku....
dan kata2 terakhir yang kuucapkan pada Kazuma adalah "putus", itu yang paling
membuatku menyesal...
aku ingin kata2 terakhir kami adalah kata2 yang terindah, bukkannya kata 'putus'.
kalau saja aku bisa mengucapkan salam terakhir dengan benar, pasti aku takkan
semenyesal ini. tapi mau apapun yang kulakukan atau kusesali, takkan bisa merubah
kenyataan. penyesalan memang selalu datang terlambat.
Kazuma..... maafkan aku.....
"KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" Teriakku sekuat tenaga, masih
berharap barangkali Kazuma mendengarnya dan kembali kesini.
"ngapain kau teriak2 begitu? seperti idiot saja...."
.....?!
KAZUMA?!
Itu suara Kazuma?!
aku mengangkat wajahku, dan mendapatkan Kazuma berdiri di hadapanku.
Kazuma?! ini kenyataan...? atau ini hanya ilusi belaka..?
CRAZY #28
aku mengangkat wajahku, dan mendapatkan Kazuma berdiri di hadapanku.
Kazuma?! ini kenyataan...? atau ini hanya ilusi belaka..?
"ha...? uh???" gumamku bingung sambil terus mengusap2 mataku berharap ini semua
kenyataan.
Kazuma menaikkan sebelah alisnya bingung akan perilakuku.
i- ini benar2 Kazuma?
ta- tapi, tadi kata Taiki Kazuma sudah pergi.
jadi dia siapa?! siapa manusia berambut emas di hadapanku ini?! apakah aku
bermimpi saking tak relanya aku melepas Kazuma?!
"ka- kamu...? kamu benar2 Kazuma?" tanyaku sambil menunjuk jariku ke arah
Kazuma.
Kazuma tetap memandangku heran seperti aku sudah tidak waras, dia berkacak
pinggang.
"ta- tapi- tadi kamu- katanya, kamu pergi" omonganku mulai ngawur saking
bingungnya.
sebenarnya apa yang terjadi?!
apa benar yang dihadapanku ini Kazuma?!
si- siapa dia?!
Kazuma menghela nafas panjang lalu berkata,"kau sudah sinting ya? tentu saja ini
aku! memangnya siapa lagi!?!"
aku makin bingung dan cuma bisa memandang Kazuma berharap sosoknya takkan
hilang sewaktu aku berkedip.
aku mengedip2kan mataku berulang2 kali, tapi sosok Kazuma yang berada di
hadapanku ini tidak hilang juga.
aku mulai berpikir bahwa ini bukan ilusi, sampai aku merasakan Taiki yang masih
membekapku gemetaran.
Taiki...? kenapa dia gemetaran begini? apakah Kazuma yang ada di hadapanku ini
benar2 hanya ilusiku, sampai2 Taiki gemetaran saking sedihnya melihatku yang
berfantasi? jadi manakah yang benar? ini ilusi, atau ini kenyataan?!
gemetaran Taiki bertambah kuat. makin lama, bekapannya makin melemah.
"khu...khu khu khu khu khu" Taiki cekikikan.
huh?! Taiki cekikikan?! apa maksudnya.
"puhahahahahahahahaha! aku tidak tahan lagi! aku tidak tahan lagi!", tawa Taiki
sambil melepaskan pelukkannya atas perutku dan tertawa sekencang2nya sambil
memukul2 lantai. melihat tingkah Taiki, aku hanya memandangnya heran.
kenapa dia tertawa begitu? segitu lucunyakah aku yang berfantasi Kazuma ada disini?
tidak, kupikir itu tidak lucu. cuma satu yang dapat kusimpulkan melihat tingkah laku
Taiki, dia pasti sudah sinting.
"PUAHAHAHAAHAHAHA!!!!!! HAHAHAHAAHHAAHAHA!!!" seseorang
tertawa dengan amat keras.
aku melihat kesamping untuk mencari darimana asal suara ketawa itu, dan ternyata itu
adalah Yusuke.
dia tertawa sambil memegang perutnya, wajahnya merah dan air mata keluar saking
gelinya.
aku tidak mengerti apa yang lucu dan apa yang mereka tertawakan. pertama Taiki,
lalu Yusuke, apakah sinting itu menular?!
"hahahahahaha hahahahaahaha!" Taiki terus tertawa terbahak2 sampai bergelung di
lantai memeluk perutnya sendiri.
"KYA HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!" Yusuke juga tertawa tak kalah
hebohnya sambil menunjuk2 aku.
"kalian sudah sinting ya?" komentar Kazuma melihat tingkah laku teman2nya.
"puh, hahaha, hahaha... ha... haaah...."akhirnya Taiki bisa mengendalikan dirinya.
sebaliknya, Yusuke terus tertawa sampai sekarang aku yakin ibunya salah
mengandung.
Taiki menepuk pundakku,"haha... haha... haaa.... maafkan aku Asuka... hahaaha.."
katanya sambil tertawa.
"hah....? huh....?" gumamku bingung.
"iya.. hahaha, maafkan aku....."
"a-apa maksudmu....?" tanyaku makin bingung lagi. aku benar2 tak mengerti apa yang
terjadi, dan aku berharap aku mengerti.
"Ka- Kazuma tidak pergi. aku membohongimu. yang pergi cuma ibunya.. Kazuma
cuma ikut mengantar.. haha- hahaha...."
"a- apa katamu? ulangi lagi?" tanyaku.
"iya, sebenarnya Kazuma tak pergi kemana2. aku hanya membohongimu. tapi tak
kusangka jadinya semenarik ini... puh- hahaha! hahahahahaha!!!" Taiki tertawa lagi.
"HAHAHAHAA!!! hei, Asuka-chan!! lihat ini!!! Hahahahahahahahaha!!!" kata
Yusuke sambil menunjukkan layar Hp-nya di depan wajahku.
di layar Hp Yusuke, kulihat sesosok gadis berkostum kelinci yang berlari sambil
meneriakkan nama 'Kazuma' seperti orang sinting.
dan bukan hanya itu, kulihat gadis itu juga berusaha menerobos masuk kedalam
tempat pemeriksaan karcis, tapi dia dihalangi oleh penjaganya. Tak lama, Taiki
datang dan membekap gadis itu agar tidak berbuat sesuatu yang lebih buruk. tetapi
anehnya, wajah Taiki disitu tidak seperti bayanganku, wajahnya menunjukkan
ekspresi menahan tawa. sampai akhirnya aku sadar, bahwa gadis sinting berkostum
kelinci itu adalah ''A.K.U" dan ternyata sedari tadi aku dipermainkan!! berarti, tadi
Taiki gemetaran bukan karena sedih, melainkan dia berusaha semampu mungkin
untuk menahan tawa!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH!!!!!!!! AKU TAK BISA
PERCAYA INI!!! AKU DIPERMAINKAN!!! AKU DIJEBAK!!! DAN AKU
BENAR2 TERJEBAK!!!!!
aku melepaskan pandanganku dari layar Hp Yusuke, dan memandang Taiki dan
Yusuke tidak percaya secara bergantian.bisa kurasakan wajahku memanas saking
malunya. aku ingin protes, tapi aku tidak dapat menemukan kata2 yang pas untuk
protes. aku ingin marah, tapi aku sudah terlalu malu untuk marah. aku ingin teriak,
tapi suaraku tak bisa keluar seakan menyangkut ditenggorokkanku.yang bisa
kulakukan hanya memautkan alisku jadi satu, dan memandang mereka dengan tatapan
mematikan, berharap tatapanku ini bisa mengeluarkan sinar laser dan melubangi
kepala mereka.
aku benar malu!! malu semalu-malunya!! kalau ada lubang, mau itu lubang sumur
atau lubang comberan, pasti aku akan melompat masuk ke dalamnya. tapi sayangnya,
disini tidak ada lubang yang kuharapkan itu. melainkan, aku jadi tersadar, ternyata
ada....BANYAK SEKALI ORANG BERKERUMUNAN DI SEKITARKU UNTUK
MELIHAT APA YANG SEBANARNYA TERJADI!!! aaaaahhh!!! malu sekali!!
sialan!! sialaaann!!!!
"bagaimana Asuka-chan?? kamu sudah sadar???? AHAHAHAHAHAHAHA!!!!
AHAHAHAHAHAHA!!! BEGO! BEGO! DASAR BEGO!!! HAHAHAAHAHA!!!"
gempar Yusuke dengan ekspresi yang amat menyebalkan. siaalll, siallllllll,
SIAAAAAAAALLLLLLLLLLLL!!!!
AAAH!!!! AKU BENCI SEKALI!!! AKU DIPERMALUKAN!!!
BENCIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!!
"sudahlah Yusuke, kasihan Asuka.. dia sedih karena Kazuma pergi....puh-
HAHAHAHAAHAHAHA!!!" bahkan Taiki yang biasanya 'cool' saja sampai tertawa
seperti orang sinting. berarti aku sudah benar2 menghibur mereka.
ini benar2 gila. aku benci sekali ini!!!! hatiku miris diperlakukan seperti ini!!!
"kalian-" kataku sambil menarik kerah Yusuke dan Taiki dengan kedua tanganku.
mereka terkejut akan perbuatanku dan mata mereka membelalak. tapi 1 detik setelah
itu, mereka kembali tertawa, "HAHAAHAHAHAHAHAHAHA!!! ASUKA
MARAH!! ASUKA MARAHH!!!" tawa Taiki.
"HAHAHAAHA!!! KELINCI MARAH!!! KELINCI MARAH!! DIA BERMAKSUD
MEMUKUL KITAA!!!! AAAHHAHAHAHAHAHA!! TAKUUT!" tawa Yusuke.
"hei- berhenti tertawa!! berhenti kataku!!!" ancamku dengan menakutkan (kuharap
aku melakukannya dengan menakutkan)
"HA! HAHAHAHAHAHAHAHA!!!" tapi mereka terus tertawa seperti tak ada hari
esok.
aku benar2 ingin menghajar mereka saat ini, tapi di lain sisi, aku malu sekali seperti
mau mati saja.
tapi aku tak bisa menahannya! aku harus menghajar mereka berdua dulu, baru setelah
itu aku akan mati karena malu!
saat aku berniat untuk membenturkan kepala Taiki dan Yusuke, kudengar orang2
yang berkerumun diantara kami mulai ikut tertawa juga,
"HAHAAHAHAHAA!! HAHAAHAHAHAHA!"
sebagian ada yang berkomentar," lihat badut berkostum kelinci itu, tadi dia sudah
panik seperti orang kesetanan, tapi ternyata laki2 yang dicarinya tidak jadi pergi!!
HAAHAHAHAHAA!"
ada juga yang berkomentar begini,''lihat cewek itu.. ckckck, aduh kasihan ya..
ditinggal pacar jadi begitu...."
ada lagi yang berkomentar begini," ini ada apa sih? lagi shooting ya? mana artisnya?
apa?! artisnya yang pakai kostum kelinci itu?! cih, hancur sudah dunia perfilman
kita...."
Sialan..... sialan.....
SIAAAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL
LL!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku malu sekali!!! semua orang menertawakanku!! terlebih lagi dua manusia kentut
ini!! bagaimana bisa mereka tega mengerjaiku begini?!!
oh ya ampun. kumohon, seseorang, tolong keluarkan aku dari dari sini. bawa aku
pergi dari sini....
masa mudaku hancur... MASA MUDAKU SUDAH
HANCUR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku berbalik dan menatap Kazuma dengan pandangan paling memelas sedunia.
berusaha dengan begitu Kazuma akan menolongku dan mengusir semua orang yang
menertawakan aku seperti yang biasa dia lakukan. tapi sepertinya usahaku sia2...
Kazuma menyilangkan tangannya dan memandangku dengan menaikkan sebelah
alisnya. lalu setelah itu, dia memandang sekeliling dengan pandangan bingung.
sepertinya Kazuma masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi, jadi dia hanya
berdiri dan menonton saja. yah, memang apa yang bisa kuharapkan dari otak bolot
seperti Kazuma.. seharusnya aku tak banyak berharap...
putus asa karena yakin tidak ada yang bisa menolongku dari situasi ini, kini aku hanya
bisa mengandalkan diriku sendiri.
tiba2 aku dapat ide yang brilian. aku dapat ide untuk keluar dari situasi yang
memalukan ini.
aku menaruh lenganku di dahi dan berkata dengan suara keras agar bisa didengar
semua orang,"Aaaaaah~ aku pusing......" lalu aku menjatuhkan diriku di lantai dengan
bunyi +duk!+ yang cukup keras. sial,sepertinya aku jatuh terlalu kencang barusan. tak
sengaja, kepalaku membentur lantai dan sakitnya bukan main.yah, ini di luar rencana.
bisa dibilang, aku terbentur karena kebodohanku. tapi sebodo amatlah, aku harus
melanjutkan akting pingsanku ini dengan sebaik mungkin.
semuanya mulai gaduh dengan fakta aku pingsan. orang2 mulai berbisik2 heran,
sebagian orang menyangka bahwa Taiki atau Yusuke melakukan tindak kekerasan
padaku sampai pingsan. tapi aku tidak peduli. aku malah senang orang2 menyalahkan
Taiki dan Yusuke atau mencurigai mereka melakukan tindak kekerasan. anggap saja
itu hukuman karena mengerjai aku. tapi hukuman yang mereka dapat tak seberapa! itu
tidak setimpal!
tapi ya sudahlah, yang penting aku harus menjalankan peran pingsanku dengan sebaik
mungkin.
"A- Asuka-chan?! kamu kenapa?!" tanya Yusuke gugup sambil mengguncang2
tubuhku. aku harus tetap diam dan meneraturkan nafas. tapi sulit rasanya bila
diguncang2 begini. tapi aku harus berusaha! jangan sampai ketahuan aku cuma pura2
pingsan.
"hei... aku tahu kau cuma pura2 pingsan. bangunlah, jangan bikin malu." komentar
Taiki.
heuk?! bagaimana dia bisa tahu aku cuma pura2 pingsan? apa aktingku tidak
meyakinkan?!
"bagaimana bisa Asuka-chan pura2 pingsan?! itu tidak mungkin! mana mungkin
Asuka-chan menunjukkan wajah tidurnya ini di depan semua orang, wajah tidurnya
ini kan jelek sekali!!" komentar Yusuke.
sialan.. bagaimana dia bisa berkata sejujur itu dengan suara keras?! ukh, Yusuke
sialan... akan kusobek mulutnya begitu aku terbangun nanti.
"huff...terserah kau saja Yusuke.... hei Asuka, hei, ayo bangun. kami malu nih." kata
Taiki sambil menepuk2 pipiku.
"Hei! kau pikir apa yang kau lakukan padanya?!" teriak Kazuma tiba2. terimakasih
Kazuma!!! kau memang penyelamatku!!! i love yuuu!!!!!
"hah? uh? a- aku?" tanya Yusuke ketakutan.
"bukan! bukan kau! tapi Taiki! kau pikir karena dia pingsan, kau bisa seenaknya saja
megang2nya hah?!" jawab Kazuma.
"megang2? hah?" Tanya Taiki heran. yah, bisa dibilang memang Taiki memegangku
sih. karena memang Taiki berjongkok di sampingku dan dia mengangkat tubuh bagian
atasku dalam posisi terduduk dalam pelukannya.
"lepaskan.dia.sekarang.juga." ancam Kazuma.
"oh? baiklah." jawab Taiki lalu melepasku tiba2. akibatnya, kepalaku membentur
lantai untuk yang kedua kalinya. aku mengernyit sakit.
"HEI KALIAN! SEMUANYA BUBAR!! KALIAN PIKIR KAMI INI TONTONAN
APA?! PERGI SEBELUM KUTONJOK!!" teriak Kazuma.
seketika itu juga, aku mendengar semua orang bubar dengan bergumam sebal atas
perilaku Kazuma. yah, setidaknya mereka sudah bubar, dan aku berterimakasih
banyak sama Kazuma.
"nah, sekarang gimana?" tanya Taiki.
"tinggal saja.. toh katamu Asuka-chan pura2 pingsan. berarti dia akan bangun sendiri
nanti." usul Yusuke.
sialan, entah apa salahku pada Yusuke sampai dia begini membenciku.
"ya, ide bagus. kita tinggal saja." jawab Kazuma.
apa?! sampai Kazuma juga?! jangan tinggalkan aku Kazuma!!!
"ya. ayo kita pulang." ajak Taiki.
"ayo." jawab Kazuma dan Yusuke serentak.
hei, hei ,hei!!!!!! masa kalian benar2 meninggalkanku disini sih?!
bagaimana bisa kalian meninggalkanseorang gadis tergeletak kasihan begini
ditengah2 bandara?!
setidaknya kalian harus memindahkan aku ke pinggir atau ke bangku bukan?!
aduh, tak bisa kubayangkan posisiku sekarang ini... seorang gadis remaja, tergeletak
di tengah2 kerumunan orang banyak, memakai kostum kelinci....
aaaaaaaaahhh!!!! benciiiiiiiii!!!!!!!
jadi, bagaimana ini?! apa sebaiknya aku sudahi saja kepura2an ini?!
masa aku benar2 harus diam saja tergeletak disini menunggu belas kasihan orang
yang lewat?! membayangkannya saja aku tak sanggup!!
cih, tapi kalau aku melakukannya, pasti aku akan lebih malu lagi!! dan Yusuke pasti
akan meledekku habis2an!!!
aaaaaahhhh!!!!!!! aku tidak bisa terima ini!!! kembalilah Kazuma!!
kembalilah...!!!!!!!!!!
"huh.... tidak menyerah juga ternyata.... hei Kazuma, dia tak menyerah. jadi sebaiknya
kau gendong saja dia." kata Taiki.
Taiki?! huhuhuhu! Taiki!! kau memang yang paling mengerti aku!!!
"menggendongnya? cih, ogah. aku tak mau menggendong babi seberat dia." jawab
Kazuma cuek.
Kazuma sialan... kau tidak tahu kalau aku berada di situasi ini sekarang demi kamu?!
jadi ini balasanmu padaku yang berjuang mati2an untuk menahanmu pergi?!
"dasar.. tidak kamu, tidak Asuka, sama saja kekanak2annya." keluh Taiki sampai
akhirnya dia menggendongku dalam posisi pengantin.
wuaah.... khu khu khu... Taiki memang paling top! dari jarak sedekat ini, aku sampai
bisa mendengar detak jantung Taiki. bukan hanya itu, aku juga dapat mencium wangi
Taiki. wanginya memang tidak senyaman Kazuma, tapi wangi Taiki selalu berhasil
membuatku tenang. entahlah, aku tidak bisa mengekspresikannya. tetapi aku selalu
merasa tenang bila berada di dekat Taiki. seperti rasa tenang yang diberikan ayah
bilamana ayah berada di sisiku. tapi bukan berarti aku menganggap Taiki sebagai
ayahku juga.... ah! aku tahu harus menyebutnya apa, kakak laki2ku! ya, kakak laki2.
rasanya begitu tepat. kakak laki2 yang selalu kuidam2kan dan selalu kuharapkan agar
kupunya, tapi fakta membuktikan bahwa yang kupunya bukanlah kakak laki2 yang
kuidamkan melainkan adik laki2 yang berengsek. tapi akhirnya aku menemukannya,
kakak laki2ku...Taiki. terima kasih Taiki....
"pasti berat ya...? huhu.. kasihan Taiki...." kata Yusuke.
sungguh, aku ingin sekali menyumpal mulutnya itu dengan sepatu!
"hah? tidak kok,enteng sekali malah. masih lebih berat tas sekolahku." jawab Taiki.
kekeke! rasakan! makan itu Yusuke! aku tidak berat!
"ah, kau pasti bercanda! coba, sini coba! biarkan aku coba menggendongnya! pasti dia
berat sekali deh, makannya kan seperti sapi!"
sialan... benar2 sialan.....
"mau coba? nih, kau pasti akan kaget betapa entengnya dia."
Taiki?! kenapa kau membiarkan manusia barbar ini mencoba menggendongku?! aku
tak mau!!! dia bau!!
"mau! mau! sini sini!!" jawab Yusuke semangat.
"ini... hati2.... hup." kata Taiki seiring mengoperku kepada Yusuke.
mereka pikir aku barang apa?! mereka mengoperku seperti tanpa berdosa begitu,
padahal ceritanya 'kan aku sedang pingsan! kok malah dibuat oper2an sih!?!
"uh.. oh? kamu bohong ah! kamu bilang masih lebih berat tas sekolahmu, ini mah
masih beratan Asuka-chan! yah, tapi benar juga sih katamu Taiki. Asuka-chan enteng
sekali! tidak kuduga dia bisa seenteng ini, padahal makannya banyak sekali." kata
Yusuke mengakui.
hah! rasakan! perkiraanmu salah bukan?! aku tidak berat! khukhukhu
HAHAHAHA!!!
yah, karena kamu jujur mengakui bahwa aku tidak berat, aku juga jujur deh...
perkiraanku juga salah kok, kupikir kamu bau, tapi ternyata kamu cukup wangi.
tapi tentu saja masih kalah wangi sama Kazuma dan Taiki. tapi okelah..... sebenarnya
aku juga menganggapmu teman baikku lho. makanya aku senang saja saat kau
pacaran dengan Emi. aku yakin kau pasti bisa menjaga Emi dan jadi cowok yang baik
buatnya..
"tapi ini sih kelewat enteng! aku yakin, pasti Asuka-chan mengidap penyakit a...
an...." kata Yusuke.
"anoreksia." jawab Taiki membetulkan.
"aaah! iya2! anoreksia! dia pasti memuntahkan semua isi perutnya sehabis makan!
pantas saja dia selalu ke toilet setelah makan!"
yak, kucabut semua kata2ku barusan. Yusuke tidak lebih dari monyet berketek bau!!!
aku selalu ke toilet setelah makan, bukan karena aku memuntahkan semua isi perutku!
memangnya salah punya pencernaan yang lancar?!!!!
"hentikan semua!" teriak Kazuma tiba2.
"hei Yusuke, sebaiknya cepat kau serahkan Asuka padaku!" teriak Kazuma lagi.
"lha lho? tadi 'kan Kazu-chan bilang tak mau menggendongnya... masa cuma Taiki
yang boleh menggendongnya, aku kan cuma mencoba........" jawab Yusuke dengan
suara memelas.
"si- siapa bilang aku tak mau menggendongnya?! dan siapa bilang Taiki boleh
menggendongnya?! cepat berikan padaku!" protes Kazuma.
"huh. iya... ini...." keluh Yusuke sambil menyerahkanku pada Kazuma.
Kazuma merebutku dengan kasar dari tangan Yusuke, yang mengakibatkan beberapa
rambutku yang ternyata menyangkut di kancing baju Yusuke tercabut. dan itu
sakitnya bukan main. dan lagi, tempat tercabutnya rambutku, adalah tempat dimana
kepalaku 2 kali terbentur di lantai. sakitnya jadi triple. aku mengernyit, dan bisa
kudengar Taiki cekikikan. entah karena dia geli melihat perilaku Kazuma, atau dia
sadar aku kesakitan.
"cih, dasar...." gumam Kazuma sambil membekapku erat.
Kazuma... ya, ini Kazuma... Kazuma yang selalu kurindukan...
kini dia berada disini, dan aku dalam pelukkannya. entah sudah berapa lama aku
merindukkan sentuhannya ini. entah sudah berapa lama aku berharap untuk dapat
mencium harum wanginya. tapi kini dia berada disini, benar2 berada disini,
memelukku dalam hangat pelukkannya. saat2 yang begitu kurindukan, kini menjadi
kenyataan. entah bagaimana bisa aku pernah bermaksud untuk melepas Kazuma yang
membuatku merasa begini aman. entah apa yang kupikirkan pada saat itu, tapi yang
pasti itu takkan terjadi lagi. ini serasa terasa amat tepat, disinilah tempatku berada,
hatiku berada.
aku bergelung membenamkan wajahku di dada Kazuma untuk memenuhi
kerinduanku atas Kazuma selama ini. bisa kudengar Kazuma tertawa lewat hidungnya
melihat kelakuanku. tapi Kazuma tidak menolak, dia malah memelukku lebih erat
lagi. mungkinkah Kazuma juga merindukanku seperti aku merindukannya? ya,
kuharap Kazuma merindukanku juga...
"Emi....? lho? apa yang dilakukannya disini? Emi-chan!!!!!" kata Yusuke biungung.
sial, aku benar2 lupa soal Emi! dia masih disini, berarti pak supir masih menahannya
sedari tadi??
huff... tapi untunglah, setidaknya dia tidak dibawa ke kantor polisi karena ulahku.
"hah? uh? YUSUKEEEEEEEEE!!! YUSUKEE!! AKU DISINI!!
HUHUHUHU!!!!!!!!!" tangis Emi.
kelihatannya Emi sedih sekali... ukh, aku harus minta maaf nih padanya. yah, sebagai
balasannya, aku tidak akan menyakiti Yusuke seperti yang sudah kurencanakan deh.
anggap saja itu permintaan maafku.
"Emi-chan??? kok kamu bisa ada disini?! hihihi! senang deh bisa ketemu disini! ini
pasti takdir!"
takdir pantatku. ya, pasti pantatku yang menakdirkan kalian bertemu disini.
"aku juga senang bertemu denganmu Yusuke!! tapi sebelum itu, dimana Asuka?!!!"
upss... sepertinya Emi marah nih, untung aku pura2 pingsan. dan lagi, aku ada dalam
gendongan Kazuma. Emi 'kan takut sama Kazuma, dia pasti tidak akan apa2in aku.
huufff......
"eh? Asuka-chan?? itu.. itu-tuh dia disitu." kata Yusuke.
"mana? eeeh??! Asuka?! dia sakit lagi???!" tanya Emi panik.
"huh? ah tidak kok. dia cuma pura2 pingsan saja."
sialan Yusukeee..................
"pura2 pingsan??"
"iya, dia malu karena termakan jebakan Taiki! Kazuma tidak pergi! hahahahaha!!!"
"oh? jadi itu hanya bohongan?? lalu kenapa kamu tidak beritahu aku dari awal?!"
"aku juga tidak tahu! aku baru tahu apa yang terjadi pas Asuka-chan teriak2 seperti
orang sinting di dalam! hahahaha! Taiki, kamu jenius!!"
"ooh begitu ya..... hahaha! itu hebat sekali! Taiki-sama betul2 jenius!" kata Emi
kagum sambil bertepuk tangan.
bisa kudengar Kazuma juga berkata "ooh....." dalam suara yang amat kecil. tapi aku
bisa mendengarnya. sepertinya dia baru sadar akan apa yang sebenarnya terjadi. cih,
kini Kazuma tahu apa yang terjadi, dan aku lebih malu lagi!!
"hahaha, jadi begitu ya? kamu segitu takutnya aku pergi?" bisik Kazuma. tapi aku
tidak merespon. lebih jelasnya, terlalu malu untuk merespon.
"yah, sekarang tinggal tunggu Asuka sadar saja.. dan aku pasti mati. hahahaha" kata
Taiki.
tidak kok Taiki... walaupun kamu sudah mempermalukan aku begitu, aku ga akan
menyakiti kamu...
yah, paling aku akan menjambak sampai beberapa rambutmu rontok saja... hehehe
"sudahlah, jangan bicara yang tidak penting. aku mau bawa Asuka ke suatu tempat."
kata Kazuma.
suatu tempat? kemana? jangan2 Kazuma mau balas dendam dan membuangku di
pinggir jalan?!
"aku ikut! ikut!!" kata Yusuke senang.
"tidak. kami akan pergi b.e.r.d.u.a yang artinya tidak boleh siapapun ikut!" ancam
Kazuma.
"iiih~ Kazuma genit ya........." goda Yusuke.
"mau mati......?"
mendengar ancaman Kazuma, Yusuke langsung diam seribu bahasa.
hahaaha! itu akibatnya kalau mencari gara2 dengan Kazuma-ku!!
"sudah, aku pergi dulu." kata Kazuma lalu berjalan pergi.
"eh, hei! tunggu dulu! kau harus bertanggung jawab!!" kata Emi membuat langkah
Kazuma berhenti.
"mau mati....?" tanya Kazuma.
"bukan bertanggung jawab apa, maksudku, kau harus bertanggung jawab atas
perbuatan istrimu!!" kata Emi lagi.
".........." Kazuma diam saja. tapi bisa kubayangkan Kazuma sekarang pasti sedang
memandang Emi dengan menaikkan sebelah alisnya.
"iya! istrimu ini, datang kesini memakai taksi ini, tanpa membayar dan langsung
pergi!! dan aku menjadi sandera pak supir karena tidak membayar!! kau harus
bertanggung jawab!!!"
"mana taksinya?"
"huh? Taksinya? yang ini....."
"oh, yang itu."
bisa kurasakan Kazuma berbalik arah. dia pasti berjalan ke arah Taksi yang ditunjuk
Emi. dia merendahkan badannya, lalu aku merasa aku sudah berada di atas pangkuan
Kazuma. pasti sekarang Kazuma sudah duduk di dalam Taksi yang disebutkan Emi
tadi. sebenarnya sih aku mau mengecek apa yang terjadi, tapi aku terlalu takut untuk
membuka mataku barang sedikit saja. aku takut ketahuan kalau aku pura2 pingsan
(yah.. walaupun sebenarnya memang sudah ketahuan sih.... -__-)
"lho? lho? kamu mau ngapain disitu??!" tanya Emi lagi.
"brisik ah. hei pak supir, ayo jalan. nanti akan kubayar ongkos yang tadi dan akan
kuberi tip." kata Kazuma.
"oh? ya! iya! baiklah!" kata pak supir. bisa kudengar langkah kakinya yang buru2
masuk ke dalam mobil begitu mendengar perkataan Kazuma. cih, dasar mata duitan....
-__-
"mau kemana ya?" tanya pak supir manis.
"ke laut di sebelah sana." jawab Kazuma.
"oh, ya baiklah!!"
setelah itu, kurasakan mobil sudah berjalan maju. dan kudengar Emi, dan Yusuke
berteriak 'selamat bersenang'. bersenang2 kakiku. memangnya kalian pikir kami mau
ngapain? aku berani taruhan, Kazuma pasti akan membuangku ke laut sesampainya
kami disana.
"hei... kau tak mau bangun juga?" tanya Kazuma. aku tetap diam saja. entah kenapa,
aku tak berani merespon.
"oh, jadi tak mau bangun juga? kalau kau tak mau bangun, nanti kucium nih."
cih, kau pikir aku bisa terjebak atas ancaman mesummu itu? aku sudah takkan lagi
tertipu!
kejadian tadi menjadi pelajaran yang takkan bisa kulupakan seumur hidup!
"kuhitung sampai 3 nih..... satu......"
aku takkan terjebak!
"dua............."
tahan Asuka... itu hanya jebakkannya saja......
"ti........"
akh!!!!!!!!!! aku sudah tak tahan lagi!!!!!!!!!!!!!
saat aku membuka mataku, aku melihat wajah Kazuma hanya berjarak 5 cm dari
wajahku.
aku tersentak. saking kagetnya aku langsung bangun dari posisiku dan membentur
kepala Kazuma dengan bunyi +dukkk!!+ yang amat keras. sakiiitt, sakiit sekali. tapi
aku sudah terlalu gugup untuk bisa merasakan sakit.
"aduh........." gumam Kazuma sambil mengusap2 dahinya.
"a- apa yang mau kau lakukan tadi?! dasar mesum!" teriakku gugup.
"aku 'kan sudah bilang, jadi itu tak bisa dianggap mesum!"
"tetap saja! i- itu namanya pelecehan seksual!"
"a- apa katamu?! aku?! pelecehan seksual?! hah! kau pasti bercanda!"
"tetap saja.... huh." gumamku sambil memegangi dadaku yang bergedup tidak karuan
saking gugupnya.
"tadi sepertinya kau sedih sekali aku mau pergi...kok sekarang begini....??? tidak takut
aku pergi??" ledek Kazuma.
sejak kapan dia mulai meledek?! cih, ini pasti akibat terlalu lama berteman dengan
Yusuke!
"jangan ungkit itu lagi!!" teriakku.
"iya! iya! tidak usah teriak2 kenapa sih?!" protesnya.
lagi2 begini. kenapa sih kami malah bertengkar setelah sekian lama tidak bertemu?!
huh, aku tak mau seperti ini!!!
"ehm... sebenarnya... mau ngapain sih kita pergi ke laut?" tanyaku membuka
pembicaraan.
"lihat saja nanti." jawab Kazuma cuek sambil terus memandang keluar jendela.
dasar emas imitasi!! apa susahnya sih menjawab dengan benar?!
dia memang paling jenius dalam membuatku marah!
"hei buceri!!! kenapa sih kau bersikap begini?! aku kan nanya dengan baik2! kau
tidak tahu 'kan betapa sedihnya aku saat mendengar kau akan pergi ke Amerika! apa
kau tak dengar dari tadi aku meneriaki namamu seperti wanita sinting?! tapi kau
malah bersikap begini padaku! padahal sudah lama kita tak bertemu, aku tak mau kita
berkelahi setelah sekian lama kita tidak bertemu........" teriakku sedikit kehilangan
kendali.
"hei... apa yang membuatmu berpikir aku benar2 akan meninggalkanmu?" tanya
Kazuma sambil menatap mataku dalam2.
aku mengindari kontak mata dengannya," karena saat itu kau bilang, 'ini yang
terakhir'........"
Kazuma mengangkat wajahku untuk melihat ke wajahnya," jadi itu yang membuatmu
berpikir begitu..?"
"i- iya......"
"hahaha, bodoh sekali kau." dengus Kazuma sambil memalingkan wajahnya.
"jadi, kalau bukan untuk pergi, apa maksudmu berkata 'ini yang terakhir'?"
"oh, itu... maksudku adalah ini." kata Kazuma sambil mengeluarkan kotak kecil
berwarna merah dari kantongnya.
benda apa itu....?
CRAZY #29
"apa itu...?" tanyaku.
"ini.... adalah benda kenangan." jawab Kazuma.
"benda kenangan....?"
"iya. mungkin kamu benar. mungkin aku memang masih memikirkan Hyori selama
ini, walaupun sedikit." kata Kazuma.
aneh... padahal kemarin hatiku sakit bukan main hanya dengan mendengar nama
Hyori. tapi kali ini, aku bahkan mendengar nama Hyori keluar dari bibir Kazuma. tapi
aku sama sekali tidak merasa sedih.perasaan sakit dan bayang2 masa lalu Kazuma
bahkan sudah tak kembali menyerangku. ini aneh, namun aku senang akan keanehan
ini. ini berarti aku sudah selangkah mendekati kedewasaan. juga berarti aku sudah
benar2 percaya kepada Kazuma dan benar2 sudah mencintai Kazuma apa adanya. aku
sama sekali tidak masalah walaupun Kazuma masih mengingat Hyori. karena itu
memang suatu hal yang tak dapat dilupakan. dan juga, mengingat bukan berarti masih
mencintai. aku tahu hati Kazuma hanya untukku, tak ada keraguan sama sekali akan
hal itu dan takkan pernah ada lagi yang akan membuatku ragu akan kesungguhan hati
Kazuma.
semua juga pasti tahu, bahwa cinta pertama takkan pernah dilupakan. jadi, Kazuma
mengingat Hyori, kupikir itu bukan suatu yang buruk. melainkan, memang sudah
wajar untuk terjadi. begini2, aku juga pernah jatuh cinta sebelum aku bertemu
Kazuma, dan aku masih mengingat cowok itu sampai sekarang. dan itu tidak berarti
aku masih mencintainya.
"tapi kali ini, aku akan benar2 melepaskan dia. aku ingin menunjukkan padamu
bahwa aku benar2 sudah tidak suka padanya. dan sebagai buktinya, aku akan
membuang benda yang selama ini kusimpan sebagai benda berharga ini. karena benda
ini mengingatkanku akan dia." kata Kazuma lagi.
"dan aku sebenarnya mau menjadikan hari itu, hari terakhirku menyimpan benda ini.
dan aku ingin kau melihat saat aku membuangnya. karena benda ini melambangkan
masa laluku yang akan kubuang jauh2. tapi hari itu, kau malah minta putus
denganku... jadinya... se- sebenarnya aku ingin membuangnya seorang diri, tapi
rasanya.. rasanya tidak tepat saat kau tak ada disana...." kata Kazuma. bisa kulihat
kesedihan terpancar dari matanya.
bagaimana bisa aku membuatnya se-sedih ini? apakah aku menyakitinya begitu dalam
saat aku bilang ingin putus dengannya? entah bagaimana bisa aku berbuat sebodoh
itu...
"jadi... hari ini aku ingin membuang benda ini... karena- karena kau sudah berada di
sini." kata Kazuma lagi sambil menatap mataku dalam2.
bodoh Asuka... kamu memang bodoh! seharusnya aku menyadari semuanya lebih
cepat, sehingga aku tak perlu menyakiti Kazuma segini dalam. dari semula, semua
kata2 Kazuma bertujuan untuk mempertahankan hubungan kami. bagaimana aku juga
tak sadar akan hal itu?! dan bagaimana bisa saat dia berkata 'ini yang terakhir', kupikir
dia akan meninggalkanku tanpa mendengar penjelasannya lebih dulu?! bagaimana
bisa aku mengadili Kazuma seenaknya tanpa peduli untuk mendengarkan atau
mencari kenyataannya?! aku terlalu bodoh, terlalu jahat, untuk diperlakukan sebaik ini
oleh Kazuma.....
"he- hei? kenapa kau menangis?? apa aku salah bicara?? he- hei-" tanya Kazuma
kaget melihatku menangis. aku bahkan tidak sadar bahwa aku sudah menangis.
"u- ukh.... maafkan aku....." isakku.
"kenapa kau minta maaf???" tanya Kazuma sambil berusaha menenangkanku.
"karena segalanya... karena aku telah menyakitimu... karena aku tidak percaya
padamu... semuanya.. hiks"
"tidak.. tidak apa2...." kata Kazuma sambil mengelap air mataku, dan tangan
sebelahnya memegang tangan kananku.
"kumohon, lupakan semuanya yang kukatakan... lupakan aku saat aku mengusirmu
pergi.. lupakan saat aku meminta putus... aku minta maaf atas semua itu..."
"jadi.... kita tidak putus?" aku menggeleng.
"oh syukurlah! kupikir kita sudah benar2 putus saat itu! aku tak tahu harus bagaimana
kalau kita benar2 putus." teriak Kazuma senang sambil memelukku. baru kali ini aku
melihat Kazuma bersikap seperti ini, sepertinya dia benar2 senang dengan fakta
bahwa kami tidak putus. aku sangat menyesal karena sudah menyakitinya atas
perkataanku...
"tapi... apakah kau memaafkanku?" tanyaku ragu.
Kazuma melepaskan pelukannya,"tentu saja sudah...tapi, aku juga minta maaf padamu
karena aku sudah membuat hatimu terluka dan jatuh sakit.. aku benar2 menyesal....
aku takkan membuatmu begitu lagi."
"tidak, itu tidak ada apa2nya sungguh. dibandingkan perbuatanku yang selama
ini......"
"sudahlah! pokoknya kita lupakan saja! aku tidak tahan berada dalam sesi maafmemaafkan
ini terus! pokoknya kita mulai saja lagi dari awal! bagaimana...??" tanya
Kazuma sambil tersenyum lebar memamerkan giginya yang putih bersinar.
"iya!" kataku sambil mengangguk dengan semangat.
"eh tunggu- masih ada satu lagi." kataku.
"......?" Kazuma menatapku heran dengan menaikkan sebelah alisnya.
"benda itu... tidak usah kau buang." kataku lagi.
"huh..? kenapa?"
"ehm, yah tidak apa2. dengan menyimpan benda itu, bukan berarti kau menyimpan
perasaanmu pada Hyori juga bukan? aku percaya padamu. dan aku percaya hatimu
tetap untukku walaupun kau menyimpan benda itu."
"jadi begitu.... tapi..... aku tetap akan membuang benda ini."
"apa?! kenapa?! aku kan sudah bilang aku percaya padamu! jadi kau tak perlu
membuangnya!"
"kalau aku mau buang memangnya kenapa sih?! kenapa juga kamu harus teriak2?!
aku mau membuang benda ini bukan karena apa, tapi karena memang benda ini sudah
tak berarti lagi bagiku! dan coba kau pikir, apa yang akan orang pikirkan bila mereka
tahu aku menyimpan benda kecewek2an seperti ini?!"
"kenapa harus teriak2 sih?!" protesku.
"kan kamu duluan!!" protesnya juga.
"huh!" dengusku dan Kazuma serentak sambil membuang muka ke jendela.
dan itulah akhir pembicaraan serius kami. yah, ini termasuk rekor juga bisa bicara
secara serius lumayan lama dengan Kazuma. tapi tetap saja akhirnya begini... -__-
"ehem.. maaf mengganggu, tapi kita sudah sampai." kata pak supir. sial, aku benar
lupa bahwa kami berada di dalam mobil. berarti daritadi pak supir mendengar
pembicaraan kita??? aaakhhh! aku malu sekalii!!
"oh sudah sampai ya? ini uangnya, kembaliannya ambil saja."kata Kazuma. pak supir
pasti senang sekali tuh, kembaliannya kan banyak sekali. huh, Kazuma memang
begitu....-__-
"cepat turun sebelum kutarik kau!" teriak Kazuma.
"iya iya sebentar! gak sabaran banget sih?!" protesku.
yap. Kazuma kembali ke dirinya yang lama dengan sukses! aku bertanya2 dimana
dirinya yang romantis tadi? dan sekarang aku jadi susah membedakan apakah
kejadian tadi benar2 terjadi atau hanya ilusiku saja... -__-
aku turun dari mobil dan mengikuti Kazuma dari belakang. saat itu bisa kudengar
suara taksi yang kami tumpangi barusan, menjauh pergi. matahari sudah terbenam,
dan satu2nya penerangan yang ada hanyalah sinar bulan dan beberapa lampu maram
yang berada di atas jembatan kayu. aku mempercepat jalanku agar bisa berjalan
beriringan dengan Kazuma. jujur, aku takut juga kalau berjalan sendirian di belakang.
aku berjaga2 agar aku tidak tersandung akibat gelapnya malam dan kostum kelinci
yang merepotkan ini. tapi ada enaknya juga sih memakai kostum ini, kostum ini
benar2 melindungiku dari dinginnya angin laut. kurasakan telingaku juga dingin
akibat hembusan angin laut, jadi kupluk bertelinga kelinci yang sedari tadi kubiarkan
saja menggatung tidak terpakai, kunaikkan ke kepalaku dengan harapan membantu
menghalangi hembusan angin. dan itu berhasil.
"hahaha, jadi mirip kelinci beneran..." ledek Kazuma melihat penampilanku.
"biarin." kataku sambil menjulurkan lidahku.
Kazuma berjalan menaiki jembatan yang menjulur ke tengah laut. semakin kami
berjalan ke tengah laut, semakin kencang hembusan angin menerpa kami. aku melihat
ke bawah, airnya berwarna hitam memancarkan kedalaman dan hitamnya langit. aku
bergidik ngeri dan memeluk lengan ke Kazuma berharap aku akan sedikit lebih
tenang dengan mengetahui Kazuma berada di sisiku. sial, ini mengerikan. kalau saja
aku salah langkah sedikit, pasti aku akan tercebur ke laut. dan baju kelinci ini akan
menyerap air dan membuatku tenggelam sampai ke dasar laut. hiii! aku jadi terbayang
film titanic saat dimana mayat Jack tenggelam ke dasar laut. kalau itu sih, cara mati
yang keren dan romantis! tapi aku tak mau menirunya dan mati karena terpeleset dan
tenggelam. rasanya... sangat tidak elit dan menyedihkan.. -__-
"takut ya?" tanya Kazuma.
"ten- tentu saja tidak. aku cuma takut terpeleset saja." bantahku.
"tenang saja, aku disini." kata Kazuma dengan nada yang begitu tenang namun sexy.
kata2nya itu benar2 menenangkanku, entah kenapa aku merasa sangat aman begitu
mendengar perkataannya tadi.
aku benar2 senang Kazuma berada disini.....
kami terus berjalan ke tengah laut dan sampai akhirnya jembatan kayu itu sudah
sampai pada batasnya. Kazuma memegang tanganku dan membimbingku untuk
duduk di ujung jembatan itu, dan aku menurutinya.
wuahh... pemandangannya begitu indah. saking gelapnya, aku sampai bisa melihat
bintang yang seharusnya tak pernah terlihat di kota besar ini. cerminan sinar bulan
dan bintang terpantul di air laut dengan indahnya, hembusan angin malam yang begitu
segar menggelitik kulitku, dan percikkan air laut perlahan mengenai kakiku seiring
ombak berlalu membentur pondasi jembatan. aku tak pernah tahu ada tempat seindah
ini. dan aku takkan pernah tahu bila Kazuma tak membawaku kesini.
"bagaimana...? indah bukan?" tanya Kazuma sambil memandangku lekat2. sosok
Kazuma yang bermandikan sinar bulan sungguh indah. rambut emasnya berpijar
seiring angin malam berhembus dengan lembutnya.
untuk sesaat aku tidak dapat bernafas dan jantungku berdentum2 seperti mau pecah.
Aku tak dapat percaya bahwa sosok yang di depan mataku ini adalah kekasihku.
Mimpipun aku tak pernah membayangkannya.
"ya... sangat indah." Jawabku, ragu sebenarnya ini merupakan jawabanku atas
pertanyaan Kazuma atau hal yang lain. Aku bisa merasakan wajahku memanas saking
malunya. Untung saja disini gelap, jadinya Kazuma tidak perlu melihat wajahku yang
merona merah. Akan sangat memalukan bila dia dapat melihat wajahku yang merona
seperti ini.
Kazuma mengeluarkan kotak merah itu lagi dari kantongnya, dan menggenggamnya
kuat2. Kalau itu benar2 benda yang berharga, aku lebih suka kalau Kazuma
menyimpannya.
"hei, kau tahu, kalau benda itu benar2 berharga, lebih baik kau simpan saja benda itu.
Jangan sampai kau menyesal." Kataku berusaha agar Kazuma mengambil keputusan
yang takkan disesalinya.
"tidak. Aku akan tetap membuangnya. Lagipula, tak ada gunanya juga aku
menyimpannya." Jawab Kazuma.
"kalau boleh Tanya.... Sebenarnya, apa yang membuat benda itu begitu spesial?"
"ehm, entahlah. Hanya saja benda ini adalah benda yang dijatuhkan Hyori saat dia
menolongku malam itu. Dan malam itu, adalah malam yang mengubah hidupku."
Sedih memang mengakui fakta bahwa pada hari itu yang berada di posisi Hyori
bukanlah aku. Tapi itu masa lalu, dan masa lalu itu telah menciptakkan Kazuma yang
sekarang. Setidaknya, aku berterimakasih kepada Hyori yang menolong Kazuma yang
begitu kucintai ini.
"pada saat itu, dia benar2 menyadarkanku bahwa di dunia ini aku tidak hidup sendiri.
Hanya kata2 sederhana keluar dari mulutnya. Hanya kata2, 'kamu tidak sendirian lagi
di dunia ini.' Dapat membuatku mampu membuka mata bahwa sebenarnya aku
dikelilingi begitu banyak yang memperhatikanku." Kata Kazuma lagi.
"itu semua memang berarti. Tapi semua hal itu, semua kata2 yang merubah hidupku,
terlupakan begitu aku melihatmu. Mungkin aku sedang bermimpi, tapi kuharap aku
takkan terbangun selamanya kalau semua ini memang mimpi. Mengetahui kau berada
di sini saja, rasanya semua bebanku sudah sirna. Dan aku tak percaya bahwa kau
benar2 milikku."
"jadi, apa gunanya aku terus menyimpan benda ini untuk mengingatkanku bahwa aku
tidak sendirian di dunia ini, padahal aku sudah punya kau yang selalu bersamaku?
Bagiku, benda kecil ini bahkan sama sekali sudah tak berarti. Jadi apa gunanya aku
terus menyimpannya? Benda ini hanya akan menjadi bebanku bila terus menerus
kusimpan. Lebih baik, benda ini berada di dasar laut yang indah sebagai memori yang
takkan kulupakan." Kata Kazuma sambil membuka kotak merah itu. Kazuma
mengeluarkan isi kotak merah itu, dan diangkatnya. Rantai emasnya menari ke kanan
dan ke kiri seiring berhembusnya angin. kalung emas yang begitu cantik, dengan
bandul berbentuk dadu yang berhiaskan berlian di setiap mata dadunya. Begitu cantik,
sampai2 membuatku berpikir 'APAKAH ITU EMAS ASLI?' (tapi aku yakin berlian
itu berlian imitasi. Karena berlian itu tidak bersinar seindah kalungnya). Tapi
walaupun sudah dijatuhkan oleh pemiliknya, apakah ini tidak termasuk dalam kasus
pencurian?? karena kalung emas itu terlihat mahal !(yah, mungkin bagi Kazuma tidak
mahal. tapi aku yakin itu pasti emas asli dan mahal harganya!)
Kazuma berdiri. Dia menarik nafas dalam2, lalu menghembuskannya. Dia
memandang kalung yang berada dalam genggamannya itu dalam2 sebagai salam
terakhir.
"sudah saatnya. Kini, aku akan melepaskanmu." Kata Kazuma lalu bersiap2
melemparkannya.
Tunggu- rasanya aku pernah melihat kalung itu. Ya, ya! Ya! Aku pernah melihatnya!!
Aku yakin itu!! Tunggu- Kazuma akan membuangnya?! Tunggu!! Tunggu dulu
Kazumaaa!!!
"Kazumaaaaaaaaa!!!! Tunggu! Jangan dilempar dulu!!!!" teriakku sambil memeluk
kaki Kazuma yang berdiri di sebelahku dengan reflek.
Kazuma oleng. dengan spontan, aku melepaskan pelukanku atas kaki Kazuma.
+BYUUUURRRR!!!!!!+ Kazuma tercebur ke dalam laut akibat perbuatanku.
Oh ya ampun!! Kazuma!!! Kazuma tercebur!!! Oh ya ampun! Aku harus bagaimana?!
Bagaimana kalau Kazuma tenggelam sampai dasar laut??! Apakah aku harus
menyusulnya?! Aku belum mau mati, dan kalau mati dengan alasan menolong pacar
yang tercebur, rasanya terlalu muluk! Oh ya ampun... bagaimana ini??!!
"KAZUMA?! KAZUMA!! JANGAN MATI DULU! JANGAN TINGGALKAN
AKU SENDIRI DISINII!!!!" teriakku mencari2 sosok Kazuma yang tak kunjung
mucul ke permukaan.
"KAZUMA!! JANGAN MATII!!!" teriakku lagi.
"mati kepalaku! Apa maksudmu dengan menjegalku barusan?!" maki Kazuma yang
tiba2 muncul ke permukaan.
"oh, itu dia kau. Kukira kau tenggelam dan mati. Hehehe...." Cengirku.
"bisa2nya kau tertawa seperti itu! Padahal kau hampir saja jadi pelaku pembunuhan!"
"ah sudahlah, jangan cengeng! Tercebur saja kok sampai berkata begitu." Omelku
sambil duduk santai dan menggoyang2kan kakiku.
"apa katamu?! Mau mati?! Cepat bantu aku naik! Dasar cewek barbar!"
"apa?! Bar- barbar?! Barbar katamu?! Tidak! Kau tidak akan kubantu naik!"
"kalau begitu, akan kulepaskan peganganku dari kalung ini. Dan +syuuut+ kalung ini
akan tenggelam sampai dasar laut." Ancam Kazuma.
Cih, sekarang dia sudah bisa mengancamku begitu. Kepintaran Kazuma sudah
meningkat. Entah ini pengaruh buruk atau baik dari Taiki... --__--
"iya! Baiklah! Sini!" kataku sambil menjulurkan tanganku untuk membantu Kazuma
naik.
"cepat! Cepat tarik aku! Dinginnya setengah mati!!" teriak Kazuma tak sabar.
"iya! Iya!!" balasku sambil menarik Kazuma kembali ke jembatan kayu dengan
sekuat tenaga. Huuufff... Kazuma berat sekali, tanganku serasa mau putus saat
menariknya ke atas.
"tadi, kenapa kau tidak langsung muncul ke permukaan?" tanyaku kepada Kazuma
yang sedang sibuk memeras bajunya.
"kalungnya terlepas dari genggamanku. Jadinya aku sedikit menyelam untuk
mengambilnya kembali." Jawab Kazuma sambil berusaha memeras celana jeansnya
juga, Namun akhrinya dia menyerah. lalu ia duduk di sampingku dengan bertelanjang
dada. Bajunya digelar di sampingnya dengan harapan angin malam dapat
mengeringkannya. Tapi aku tahu itu sia2.
"oh iya! Lalu, sekarang mana kalungnya?! Mana? Mana?!!"
"ada kok. Ini dia." Kata Kazuma memamerkannya di depan wajahku, bermaksud
menyerahkannya padaku. Tapi dia menariknya lagi.
"tunggu, kenapa kau tidak membiarkanku membuangnya? Pasti kau mau menjual
kalung ini ya?!" Tanya Kazuma curiga.
"kau pikir aku sepertimu yang sanggup mencuri benda mahal seperti itu?!"
"a- apa?! Mencuri?! Siapa yang mencuri?!"
"sudahlah, cepat berikan padaku!" kataku sambil merebut kalung emas itu dari tangan
Kazuma.
Aku memperhatikan kalung itu dalam2. Berusaha menggali ingatanku yang sudah
kabur untuk mengingat dimana aku pernah melihat kalung ini sebelumnya. Rasanya
aku pernah melihat kalung ini. Dulu... duluuu sekali.. tapi kapan ya? Cih, ingatanku
memang lemah! Dan kepalaku suka sakit kalau berusaha mengingat sesuatu. Tapi
kalung ini terlalu familiar, terlalu special untuk dilupakan. Tapi entah dimana aku
pernah melihatnya... entah dimana aku pernah mendapatkannya... mendapatkannya?!
Ah!! Ya!! Aku ingat sekarang!! Aku ingat!!!
CRAZY #The last chapter
*Asuka's lost memory : the golden boy*
Hari itu, turun salju amat lebat. Dan sialnya, aku terjebak dalam hujan salju tanpa
memakai payung ataupun jas hujan. Cih, ramalan cuaca hari ini meleset! Katanya hari
ini 100% cerah, hanya udaranya saja yang dingin. tapi apa buktinya?! Inilah akibatnya
kalau stasiun televisi itu hanya peduli untuk memakai gadis seksi, dan mereka
mengesampingkan bahwa yang benar2 dibutuhkan oleh penonton adalah keakuratan
perkiraan cuacanya! Huh, kusumpahi stasiun televisi itu terkena badai salju dan
rubuh!
Aduh.... Brrr~ dingin sekali.... Huh, kalau saja aku tadi menuruti ibu untuk membawa
jas hujan, pasti aku takkan basah begini deh. Dan parahnya lagi, jaketku ini sudah
basah kuyup karena salju. Jadi sebenarnya, pakai jaket-pun percuma saja. Karena
hanya membuatku tambah kedinginan. Sudah tahu dingin begini, kenapa juga sih
sekolah tidak diliburkan saja?! Kan kasihan muridnya harus pulang di tengah hujan
salju yang lebat begini! Mana hujan saljunya tidak berhenti2 lagi, jadi kalau tak mau
menginap di sekolah, harus diterobos... -__-
Ukh, hari ini benar2 mengesalkan. Biasanya aku tidak benci pada salju, tapi kalau
begini caranya, aku benci sekali!!
Aku memasukkan tanganku ke dalam kerahku berusaha mencari2 benda yang
menggantung di leherku. Aku menemukannya dan aku menggenggamnya dengan
erat. Ya, kalung pemberian nenek ini memang selalu sukses dalam menenangkanku.
Entahlah, dengan menggenggamnya aku bisa merasakan kehangatan nenek seolah2
mengalir ke seluruh tubuhku. Bukan berarti aku menggunakannya sebagai jimat, aku
benci sekali benda2 mistis seperti itu. tapi kalung ini selalu kupakai karena memang
ini bukti cinta dari nenekku dan aku amat menghargainya. Yak! Dengan begini aku
jadi semangat lagi! aku harus menembus hujan salju ini secepatnya! Dan sesampainya
di rumah, aku akan langsung berendam di air hangat sambil minum segelas
cappuccino. Ah! Sempurna sekali! Hehehe, aku harus cepat2 pulang nih!
Akhirnya aku berhasil, sebentar lagi sampai! Ayooo Asukaaa! Percepat jalanmu...!
Kau pasti mau cepat2 sampai di rumah dan berendam air hangat bukan?? Ayo
Asukaa.. tinggal sedikit lagi... oh???! 7eleven? Aku mampir sebentar ah, untuk
membeli beberapa penghangat yang bisa digenggam. Memang sudah tak berguna sih
untuk sekarang, karena memang rumahku sudah dekat. Yah, tapi kan bisa kupakai
untuk besok. Tak ada salahnya sedia payung sebelum hujan. Aku masuk ke dalam
7eleven dengan keadaan basah kuyup. Dan aku sedikit lega karena aku tidak diusir
oleh penjaga toko walaupun aku bisa mengotori seluruh lantai dengan air yang
menetes dari tubuhku. Sepertinya dia iba melihatku yang basah kuyub ini.. tapi tak
apalah...
+duakkh+ seseorang menyenggolku dengan kencang sekali.
"hei! Hati2 kalau jalan!" protesnya.
Hati2 kakiku! Jelas2 kau yang menabrakku dasar muka unta! Mau jadi apa kau sudah
besar nanti! Masih SMA saja sudah meresahkan warga seperti itu! Kuharap ada orang
yang cukup bijaksana untuk melucuti seragam SMA yang menempel di badanmu
itu!!!
Si muka unta keluar dari took bersama teman2nya. Cih, aku benci sekali dengan
mereka. Mereka suka merokok lalu membuang rokoknya sembarangan, mereka juga
suka minum bir sampai mabuk dan kencing sembarangan! Dan yang paling parah,
mereka itu beraninya keroyokan. Aku pernah melihat mereka mengeroyok 1 orang
dan menggebukinya sampai setengah mati, tapi ternyata orang yang mereka keroyok
itu membawa pasukannya dan datang untuk membuat perhitungan dengan mereka.
Tetapi mereka ketakutan dan kabur dengan gaya selangit. Cih, anak2 jaman
sekarang... ckckck
Aku mengambil beberapa penghangat dan 2 kaleng cappuccino dari dalam lemari
penghangat. Tapi mau penghangat atau cappuccino itu sama2 tidak hangat, melainkan
dingin. udaranya terlalu dingin, sampai2 lemari penghangat-pun tidak berfungsi. Tapi
ya sudahlah, ini bisa kuhangatkan di rumah dan kupakai besok kok. Tapi yang
penting, sekarang beli saja dulu. Aku membawa penghangat dan Cappucino itu ke
kasir, lalu membayarnya. Aku sedikit terkejut melihat uangku ternyata ikut basah
juga. Tapi semua uangku basah, jadi mau tak mau aku membayarnya dengan uang
yang basah itu. Sekali lagi, sang penjaga toko yang baik hati membiarkanku
membayar dengan uang yang basah itu, aku sangat bersyukur padanya.
Aku keluar dari 7eleven sambil menenteng belanjaanku riang. Aku senang sekali
membayangkan dalam waktu beberapa menit lagi, aku sudah berada di dalam bak
berisi air hangat sambil meminum segelas cappuccino. Uuh, musim dingin yang
sempurna.
+buakh! Buak! Duakhh!!+
Huh? Suara orang berkelahi? Siapa orang sinting yang berkelahi di tengah hujan salju
begini? Cih, ternyata kelompok si muka unta itu. Entah kenapa aku harus bertanya2
siapa yang berkelahi, sudah pasti mereka yang tidak waras itulah yang berkelahi di
tengah hujan salju ini. Bodoh sekali aku sampai harus bertanya2, padahal jawabannya
sudah tertebak. Nah, kali ini, siapakah manusia tidak beruntung yang jadi bahan
keroyokkan mereka..?
Huh?! Apa2an itu?! Itu mah anak seumuranku!! Grrr!! Beraninya mereka
mengeroyok yang lebih muda! Seharusnya mereka malu mengeroyok anak SMP
seperti itu! Dan, oh ayolah, anak itu sudah tergeletak tak berdaya begitu, dan mereka
masih saja menggebukinya?! Dasar tak punya otak!!
Kalau melawan mereka seorang diri, aku pasti takkan menang. Jadi sebaiknya aku
mengumpulkan senjata dulu. Aku mulai memunguti batu2 yang berada di tanah dan
mengumpulkannya jadi satu di dalam plastik belanjaanku. Nah, sepertinya ini sudah
cukup banyak untuk melawan otak udang seperti mereka.
"sudah, tinggalkan saja." Kata si muka unta meninggalkan anak itu sambil
memberinya tendangan terakhir. Sepertinya anak itu sudah tak sadarkan diri. Cih,
dasar manusia2 hina! Aku kesal sekali pada pengecut macam mereka!!!
Kuambil 1 batu yang sudah kukumpulkan sebelumnya dan kulempar tepat ke kepala
si muka unta. +tukk!!!!+ yeah!! Bulls eye!! Tepat, dan kencang mengenai
kepalanya!!!
"hei muka kuda!! Beraninya keroyokan! Dasar pengecut berkaki belah!!" teriakku
kepada si muka unta.
Si muka unta dan teman2nya membalikkan badan berusaha untuk menemukan pelaku
pelemparan tersebut.
"aku disini jelek!!" kataku sambil melempari mereka dengan yang kupunya satu per
satu. Semua batu yang kulempar tepat mengenai mereka dan membuat mereka amat
kesakitan. Tapi yang paling membuatku bahagia, adalah pada saat aku melempar batu
berukuran amat besar dan tepat mengenai 'senjata masa depan' si muka unta.
Wuaaahh, tak ada yang lebih memuaskan dari pada itu!! Ahahaaahaaaa!!!!
"he- hei!! Apa2an kamu?! Dasar cewek gila! Apa maksudmu melempari kami?!!"
protes si muka unta.
"tentu saja untuk menghukum kalian, Dasar bego! Ini balasan atas perbuatan kalian
selama ini!!!" teriakku sambil terus melempari batu yang kupunya kearah mereka.
"apa2an kau?! Hei! Sini kalau berani!! Hadapi kami! Jangan berani2nya Cuma
melempari batu! Ayo lawan kami!!" tantangnya.
"kata ayahku, cara pengecut harus dilawan dengan cara pengecut juga! Untuk apa aku
bunuh diri dengan menyerahkan diriku dikeroyok banci macam kalian?!"
"a- apa?! Banci katamu?! Teman2! Seraanggg!!!" pertintah si muka unta kepada
teman2nya. Entah mereka terlalu bodoh atau tidak sadar, tapi aku masih punya
banyak batu untuk melukai mereka. Dan mereka yang menyerbu ke arahku, Cuma
mempermudah aku melempar batu ini lebih akurat ke sasaranku.
"hahaha!! Rasakann!!" teriakku puas melihat perbuatan bodoh mereka yang berusaha
menyerangku. Lemparan batuku begitu akurat dan lebih bertenaga karena jarak yang
lebih dekat. Bisa kulihat mereka sudah bersimbah darah akibat lemparan batuku.
"hosh, hosh , hosh, cewek sialan....." maki si muka unta sambil berusaha mengatur
nafasnya. Aku hanya tersenyum puas.
"bagaimana ini bos?! Dia masih melempari kita dengan batu!" Tanya salah satu anak
buah si muka unta.
"tenang saja! Dan lihat- hahaha! Batunya sudah habis! Hahaha! Sekarang apa yang
akan kau lakukan gadis kecil???" kata si muka unta sambil tertawa puas. Sungguh,
wajahnya jelek sekali kalau tertawa begitu. Seharusnya dia melihat dirinya di cermin
sekarang, dan aku yakin dia pasti akan kena serangan jantung karena melihat wajah
jelek bersimbah darah itu.
"nah, ayo! Serang!!!!!!!!!!!" teriak si muka unta. Dan teman2nya mengikuti
komandonya dan berlari ke arahku.
Cih, hehehe, mereka bodoh sekali. Mereka pikir aku menantang mereka tanpa
persiapan disaat batuku habis? Hahaha! Mereka terlalu naïf!
Mereka menyerbu ke arahku dengan kecepatan cahaya, kalau saja gerakan mereka
bisa diatur dalam gerakan slow motion, kalian pasti akan tertawa melihat betapa jelek
ekspresi mereka itu.
Dengan cekatan, aku mengeluarkan cappuccino-ku dari dalam plastik belanjaanku.
Maafkan aku cappuccino... bukan maksudku membuangmu, tapi saat ini Cuma kau
satu2nya senjata yang kupunya. Untuk menambah efek dramatis, aku mengocok2
cappuccino-ku sampai kupikir sudah cukup berbusa (yah, ini hanya untuk efek
dramatis saja, tidak akan menyembur seperti soda sih... -__-) dan aku membuka
penutup kalengnya. Dengan kuda2 ala bruce lee, saat kupikir mereka semua sudah
cukup dekat, aku menyiram semua isi cappuccino-ku kearah mereka sambil
berteriak,"jurus semburan nagaaaaa!!!"
+BYURRR!!+ cappuccinoku sukses membasahi mereka semua sesuai harapanku.
Mereka terdiam di tempat setelah menerima 'jurus semburan naga'ku dengan mulut
menganga. Tak lama setelah itu, mereka semua mulai
berteriak,"DINGIIIINNNNNNNNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" ya, tentu saja dingin.
Pasti dingin sekali disiram air di cuaca sedingin ini. Pasti mereka serasa ditusuk2
jarum saking dinginnya.
"uwahh!! Dingin!!!!!!!" satu per satu dari mereka mulai berlari pontang panting
karena kedinginan. Hahaha, rasakan itu. Itulah akibatnya karena telah berani macam2
disini!!!!
"rasakan itu!! Asal kalian tahu, keluargaku sering membunuh kalau sedang iseng!!!"
teriakku dengan suara keras yang kuyakin mereka pasti dapat mendengarnya. Nah,
dengan begini, mereka pasti takkan berani lagi datang kesini..
Aku bermaksud pulang sampai akhirnya kakiku menyandung sesuatu. Oh ya ampun!!
Bagaimana bisa aku melupakan anak ini saking asiknya mengerjai bandit2 itu?! Oh ya
ampuun!!!
"hei! Hei! Kau tidak apa2?? Sadarlah! Hei!" kataku sambik mengguncang2 tubuhnya.
"hei.. hei.. sadarlah.." kataku sambil menepuk2 pipinya.
"ukh... uh...." Dia mengerang sambil mencoba membuka matanya. Saat itu, rasanya
aku tak bisa bernafas dan jantungku bergedup kencang, sangat kencang. Co-cowok ini
cakep sekali... walaupun wajahnya babak belur, tapi luka2 di wajahnya ini malah
membuatnya tampak macho. oh ya ampun, belum pernah aku melihat cowok secakep
ini. Dan lebih parahnya lagi, kulitnya benar2 lembut! Bahkan lebih lembut daripada
kulitku, padahal aku perempuan. Juga, rambut hitamnya begitu halus (sama halusnya
dengan rambutku. Rambutku adalah salah satu yang kubanggakan dari diriku lho..).
oh ya ampun... dia benar2 karya seni. Wajahnya, rambutnya, kulitnya, dan yang
paling mematikan adalah rahang super sexy-nya! Aaah! Dia pasti cakep sekali kalau
sudah besar nanti.. hehehe
"hei? Kau mendengarku? Siapa namamu, dan dimana kau tinggal??" tanyaku.
"bunuh..... bunuh aku......" Gumamnya.
Bunuh...? Apa maksudnya? Dia pikir aku pembunuh???
"tolong... bunuh saja aku... aku tidak mau sendiri lagi.... biarkan aku mati.... Biarkan
aku mati........." isaknya. Air mata mulai berlinang dari matanya yang terpejam. Apa
maksudnya? Kenapa dia berkata begitu?
"ukh... ayahku.. meninggalkanku dan berkeluarga lagi.... Ibuku..tidak
menginginkanku.... Teman2ku...hanya tertarik pada hartaku...." Gumamnya.
"jadi, bunuhlah aku..... aku tidak mau sendiri lagi... tolong, tolong aku.... Biarkan aku
mati...." Gumamnya lagi. Airmata masih terus mengalir deras dari matanya yang
terpejam. Aku tidak tahu apakah cowok ini berkata begitu dalam keadaan sadar atau
tidak. Tapi yang pasti, aku tahu kata2nya barusan berasal dari hatinya yang terdalam.
Dan dia benar2 mengharapkan itu. Entah seperti apa yang telah dilaluinya sampai dia
berharap untuk mati saja. Untuk anak seumuranku berharap untuk mati, pasti dia
sudah terlalu kesepian dan menjalani kehidupan yang berat.
"bunuh aku... bunuh aku...." Gumamnya lagi.
Tanpa sadar, dia sudah berada didalam pelukanku. Dan aku menangis merasakan
kepedihannya. "jangan takut.... Kau tidak sendirian lagi di dunia ini... ada aku disini.."
bisikku ke telinganya.
Mendengar perkataanku, airmatanya berhenti mengalir dan isakkannya juga berhenti.
Perlahan, nafasnya mulai teratur dan dalam. Saat itu aku tahu, bahwa dia sudah
tertidur.
***
Satu... dua.... Tiga...!!
Uffhh... huh... huh.... Huh.....
Se..di..kit lagi...! ayo Asuka! Berjuang!
Sedikit lagi...!! huh, fuuuh.... !!!!!
"haaaahhh!!!!!" aku menghembuskan nafas lega setelah berhasil menaruh cowok ini
di bangku taman yang berjarak tak terlalu jauh dari rumahku.
Fuh! Haaaah! Sial, bisa juga aku...
Bahkan aku saja kagum atas kekuatanku sendiri yang sudah bisa menggendong
cowok ini sampai kesini. Huuufff... untung saja tubuhku masih lebih besar dari cowok
ini. Ternyata memang benar, cewek lebih dulu puber dari pada cowok. Untung saja
pertumbuhan cowok sedikit lebih lama disbanding cewek, Tak bisa kubayangkan
kalau cowok ini sudah berukuran yang seharusnya dan aku menggendongnya sampai
kesini. Aku yakin pada saat itu akulah yang mati. Heeeehhh, aku capek sekali..... aku
butuh minum, minum... ingin rasanya aku meminum cappuccino yang barusan kubeli,
tapi aku tak bias, karena cappuccino yang kubeli sudah setengah beku.
Setiap kali aku menarik nafas lewat hidungku, begitu menyiksa tenggorokkanku
saking dingin hawa yang kuhirup. Aduh... dingin sekali..
Aku mengangkat kepala cowok ini dan menidurkannya di pangkuanku. Aku sedikit
memajukan badanku, untuk menghalangi salju yang turun agar tidak jatuh ke cowok
ini. melainkan Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Coba kalau aku bisa
menghubungi orang tua atau kenalannya, pasti aku takkan sebingung ini.... Oh iya!!
Menghubungi!! Ya ampun! Kau bodoh sekali sih Asuka?! Pasti cowok ini punya Hp
kan?! Bodoh!! Bodohh!!!
Aku mulai mengorek2 kantongnya dan menarik benda yang kucari. Uh sial, ini Hp
model terbaru yang kuidam2kan! Cih, dia pasti anak orang kaya. Nah, sekarang siapa
yang harus kutelepon... coba kita lihat....
Ah! Ini ibu! Ya, ini pasti nomor telepon ibunya, nah akan kutelepon dia.
+tu~t tu~t tu~t tu~t+
Tidak diangkat2 juga. Huh, coba lagi deh.
Ukh, tetap saja tidak diangkat. Cih, ibu macam apa sih dia?! Tidak perhatian banget!
Oh iya- kalau tidak salah tadi cowok ini bilang,' ibuku tidak mennginginkanku'....
Berarti menelpon ibunya adalah keputusan yang salah. Jadi, siapa nih yang harus
kutelepon? Bagaimana kalau ayah? Ah, ya... ayahnya....
"nomor yang anda hubungi berada di luar area" begitu mendengarnya, langsung
kumatikan teleponnya. Cih, ayahnya juga sama saja..... jadi bagaimana ini?! Apa yang
harus kulakukan?!!!!!!
+bzzzttt+
Hpnya bergetar. Sms ternyata.... Maaf ya, ganteng.. aku membuka sms-mu.. tapi tak
ada jalan lain lagi, aku tak tahu siapa yang harus kuhubungi.. jadi maafkan aku yang
sudah sembarangan membuka sms-mu....
Kubuka smsnya,"hei, kami mau pergi kumpul di rumah Yusuke. Kuharap kau mau
ikut. -Taiki-"
Sepertinya orang ini temannya.. yah, tak ada salahnya menghubungi orang ini. Habis
tak ada pilihan lain...
Aku menghubungi orang yang sms sebelumnya, kalau tidak salah... namanya Taiki ya
tadi? Uh, ingatanku memang jelek.
"halo?! Kazuma ?! kau mau ikut?!" tanyanya riang begitu mengangkat teleponnya.
Hmmm... sepertinya nama anak ini adalah Kazuma. nama yang bagus.
"ehm... halo? Maaf, sayangnya aku bukan Kazuma." Jawabku.
"halo? Kau siapa?! Bukankah ini Hp Kazuma?!" tanyanya kesal. Dia pikir aku
mencuri Hp-nya apa?! Iih, curigaan sekali...
"hei, tenang dulu... aku mau bertanya, apakah kau bisa menjemputnya? Dia babak
belur, dan dia pingsan sekarang."
"a- apa?! Apa yang terjadi padanya?!"
"ada sekelompok anak SMA mengeroyoknya tadi. Tapi kau tenang saja, mereka
sudah kubereskan."
"dimana kalian sekarang?!"
"kami berada di taman di jalan XXX"
"baiklah, aku akan segera kesana! Jangan kemana2!" Setelah berkata begitu, orang itu
menutup teleponnya.
Sepertinya orang tadi benar2 mengkhawatirkan cowok ini. Apakah dia temannya?
Tapi cowok ini tadi bilang bahwa teman2nya hanya mengincar hartanya. Tapi, apakah
teman yang hanya peduli hartanya bisa se-khawatir itu mendengar bahwa cowok ini
babak belur? Kurasa, ada kesalahpahaman disini.
"tolong aku... keluarkan aku dari kesendirian ini.." gumam cowok ini tiba2. Huh??
Dia sudah sadar?? Oh ya ampun, syukurlahh!!!
"tidak apa2... kamu tidak sendirian lagi... aku ada disini bersamamu." Kataku
mencoba untuk menenangkannya. Aku yakin sebenarnya cowok ini sebenarnya
dikelilingi orang yang memperhatikannya. Tapi dia sudah terlalu banyak terluka
untuk percaya. sehingga dia menutup dirinya dari orang lain, berharap dengan begitu
dia takkan terluka lagi. cowok yang begitu jujur, tulus, dan juga naïf... kuharap dia
dapat membuka matanya, dan sekali lagi mengizinkan orang lain masuk dalam
kehidupannya.
"kamu tidak sendirian.. dan teman2mu juga memperhatikanmu, mereka tidak
mendekatimu karena hartamu. Tapi mereka benar2 sayang kepadamu. Dan ayahmu
juga pasti merindukanmu walaupun dia sudah punya keluarga sendiri.. tak mungkin
dia dapat melupakan anak seperti kamu. Ibumu-pun pasti menyayaingimu, aku yakin
itu." Kataku tulus. Aku yakin ayah dan ibunya pasti sayang pada cowok ini.
Bagaimanapun, dia adalah anak mereka, bohong kalau mereka sedikitpun tidak
mengasihi cowok ini. Kemungkinan, cara penyampaian kasih sayang mereka beda
dari biasanya, atau bisa juga mereka hanya kurang komunikasi dengan cowok ini.
Semua orang dewasa-kan begitu... ayahku juga sibuk kok. Tapi aku tahu dia sayang
padaku.
"teman2ku? Mereka mendekatiku bukan karena hartaku...?" tanyanya seakan tidak
percaya.
"mereka benar2 menyayangimu. Kau harus membuka dirimu pada mereka, mereka itu
bukan semata2 mendekatimu karena hartamu. sebentar lagi mereka datang, mereka
semua datang kesini karena mendengar kau tergeletak di jalan.. aku menelpon mereka
dengan HPmu tadi.." Kataku untuk membenarkan bahwa temannya tidak mendekati
dia semata2 untuk harta saja. Tentu saja, mana mungkin orang yang kutelepon tadi
(aku lupa namanya) bisa sebegitu khawatirnya dan rela menjemput dia kesini
ditengah2 hujan salju, kalau dia tidak benar2 menyayangi cowok ini. Hahaha,
sebenarnya cowok ini banyak dicintai dan sangat mudah untuk dicintai. Tapi
sayangnya, cowok ini tidak sadar akan hal itu. Buktinya, entah mengapa saat berada
disamping cowok ini, aku merasakan kehangatan yang tak wajar. Hmmm, seperti apa
ya....? Aah! Seperti saat aku menggenggam kalung emas-ku ini! Ya! Itu dia! Rasanya
aku tenang sekali kalau berada disampingnya.
"orang tuaku... benarkah mereka menyayangiku...?" tanyanya lagi berharap bahwa
semua omonganku benar adanya.
"tentu saja mereka menyayangimu! hei, kau tahu? kau mengingatkanku pada emas
saat aku melihatmu pertama kali. kau begitu bersinar dan semua orang
menginginkanmu begitu melihatmu. jadi, tidak mungkin orang tuamu tidak
menginginkan anak yang begitu hebat dan bersinar seperti kau! aku yakin itu"
ya, mungkin kata2ku terdengar muluk, tapi hanya kata2 itu yang bisa mewakili
perasaanku dengan tepat. Cowok ini begitu melambangkan emas. Hanya saja, dia
tidak dapat melihat sinar dari kilauannya sendiri. Suatu saat nanti, pada waktu dia
sudah bisa melihat kilauannya sendiri, dia pasti akan tumbuh menjadi orang yang
begitu hebat dan dicintai siapa saja.
"kamu... suka emas...?" tanyanya lemah.
"hahaha, aku bukan suka emas.. tapi aku suka sekali warna emas!" jawabku. Benar
kok! Aku sangat suka sama warna emas. tapi aku biasa saja sama emas. buktinya, aku
memang punya banyak barang berwarna emas, tetapi emas asli yang benar2 kupunya
hanya kalung pemberian nenek ini.
Angin dingin berhembus, dan salju yang meleleh dari bajuku menetes ke wajah
terluka cowok ini. Dia mengerang. Badannya bergidik saking dinginnya, dan aku
memegang tangannya dengan harapan dapat menghangatkan tangan dinginnya.
"tenanglah, aku disini bersamamu.. kau tidak sendirian lagi." kataku untuk
membuatnya tahu bahwa aku masih ada disampingnya. Mendengar perkataanku,
tubuhnya menjadi rileks, dan dia kembali tertidur.
Wajah tidurnya begitu tenang dan polos. Siapapun takkan menyangka bahwa anak ini
telah menjalani hidup yang begitu berat bila melihat wajah polosnya ini. Huh, rasanya
aku tak ingin meninggalkan dia. Entah mengapa, rasanya begitu tepat. Dan aku
menikmatinya. Tapi........ oh ya ampun, DISINI DINGIN SEKALI!!! Huh! Bisa2
kami mati kedinginan nih! Mana saljunya tidak berhenti2 lagi. bajuku dan baju anak
ini juga sudah basah kuyup. Oh ya ampun... ayolaaaahhh!! Mana sih orang yang
ketelpon tadi itu?! Katanya mau dating menjemputnya?! Kok gak datang2?! Aku
sudah gak tahan nihh... brrr~ dingin sekali!!
"lho? Itu Fujiwara kan??" Tanya seseorang. Aku mengangkat wajahku untuk melihat
siapa pemilik suara itu. Ternyata pemilik suara itu adalah seorang gadis. Gadis yang
sangat imut, imut sekali. Sungguh, belum pernah aku melihat gadis secantik- seimut
dia. Matanya besar, hidungnya kecil-mancung, bibirnya pink, ah pokoknya tanpa
cela!!! Apakah aku melihat malaikat? Jangan2, sebenarnya aku sudah mati kedinginan
dan gadis ini akan membawaku ke surga??
"hah? Uh? Siapa?" tanyaku bingung.
"dia. Cowok itu. Yang tidur di pangkuanmu." Katanya sambil menunjuk cowok ini.
"oh dia?" tanyaku lagi.
"iya, dia. Dia Fujiwara Kazuma , bukan?"
Kazuma... Kazuma....? Ah! Oh iya! Itu nama cowok ini! Tadi orang yang di telepon
menyebut nama Kazuma!
"kamu kenal cowok ini?!" tanyaku semangat, karena akhirnya ada juga yang
menjemput cowok ini.
"iya. Aku pacarnya." Jawabnya.
Pacarnya...? Apakah benar gadis ini pacarnya? Kalau benar pacarnya, kenapa tadi dia
bertanya ,"lho itu Fujiwara kan?" seperti orang baru kenal saja. bukankah biasanya
kalau sudah pacaran akan memanggil nama kecil? Dan bukankah kalau pacaran
berarti sudah kenal lama dan dia pasti akan langsung menyadari cowok ini adalah
pacarnya tanpa harus bertanya dulu...? Aaahh! Aku mikir apa sih?? Aku saja bingung
sama pikiranku sendiri. Untuk apa aku bertanya2, sudah pastilah gadis secantikseimut
ini pacarnya! Mereka begitu serasi!
"ooh, jadi begitu. Tolong jangan salah paham, aku hanya membantunya karena tadi
dia dikeroyok sekelompok anak SMA. Dan aku juga sudah menelpon temannya untuk
menjemputnya." Kataku berusaha agar cewek ini tidak salah paham.
"tidak apa2, tenang saja. terimakasih sudah membantunya." Jawab gadis itu. Benar2
gadis yang baik!
"ehm, bagaimana kalau aku saja yang menjaganya sampai temannya datang?" Tanya
gadis itu lagi.
"oh! Ohh! Oh iya, maaf! Silahkan, ini silahkan duduk disini!" kataku panik sambil
memindahkan kepala cowok ini dari pangkuanku. Duh, bodoh sekali sih aku !!!
"terimakasih.." katanya manis sambil menidurkan kepala cowok itu di pangkuannya.
+nyuut+
lho? Apa ini? Kenapa hatiku rasanya seperti diremas2? Apakah hatiku sakit melihat
cowok itu tertidur di pangkuan pacarnya? Apakah.... Aku cemburu?? Tidak, tidak
Asuka!! Lihatlah pasangan yang begitu serasi itu!! Cowok itu terlalu jauh untuk kau
gapai, jangan bermimpi!!
+shuuuuu+ angin dingin berhembus, mengingatkanku inilah saatku untuk pulang.
Aku membalikkan badan dengan berat hati untuk berjalan pulang. Tapi, ada sesuatu
yang ingin kutanyakan.
"ehm, hei. Kalau boleh tahu... siapa namamu?" tanyaku kepada gadis imut itu yang
sedang mengusap wajah cowok itu dengan sapu tangan pink-nya.
"boleh. Tentu saja boleh. Namaku.... Hyori." Jawabnya sambil tersenyum. Hyori...
nama yang begitu cantik.
"terimakasih. Tolong, jaga dia baik2." Kataku sebagai pesan terakhir sambil berlari
pulang.
Ya... kuharap cowok tadi bisa bahagia bersama gadis imut itu. Mereka benar2
pasangan yang amat serasi, kuakui itu. Nah, Asuka. Kamu harus berjalan maju dan
melupakan semuanya. Biarlah cowok tadi tinggal di sudut hatimu yang paling dalam
sebagai cinta pertama yang takkan pernah sampai.
"hhhhmmmmmffff........" aku menarik nafas dalam2.
"nah Asuka! Lupakan semuanya, dan..... AYO BERENDAM DI AIR
HANGAAATTT!!!" Kataku sambil berlari pulang.
***
Aku memperhatikan kalung itu dalam2. Berusaha menggali ingatanku yang sudah
kabur untuk mengingat dimana aku pernah melihat kalung ini sebelumnya. Rasanya
aku pernah melihat kalung ini. Dulu... duluuu sekali.. tapi kapan ya? Cih, ingatanku
memang lemah! Dan kepalaku suka sakit kalau berusaha mengingat sesuatu. Tapi
kalung ini terlalu familiar, terlalu special untuk dilupakan. Tapi entah dimana aku
pernah melihatnya... entah dimana aku pernah mendapatkannya... mendapatkannya?!
Ah!! Ya!! Aku ingat sekarang!! Aku ingat!!!
Ya!! Kalung ini adalah milikku! Kalung pemberian nenek yang kuhilangkan bebarapa
tahun lalu! Aku tak ingat bagaimana aku bisa menghilangkannya, tetapi aku ingat aku
menangis selama berhari2 karena kehilangan kalung ini! Tapi, bagaimana bisa kalung
ini berada di tangan Kazuma?! Dan lagi, dia bilang ini adalah benda kenangannya
bersama Hyori. Tapi aku yakin sekali ini adalah milikku! Aku yakin sekali!
"hei! Darimana kau mendapatkan ini?! Ini milikku tahu!!" teriakku pada Kazuma.
"a- apa katamu?! Tidak mungkin ini milikmu!" bantah Kazuma sambil menarik
kalungnya dari tanganku.
"tidak, sungguh! Itu milikku!!" teriakku sambil merebut kalungnya dari tangan
Kazuma.
"kalau kau percaya, coba lihat ini!!" kataku sambil menunjukkan bandul dadu itu di
depan mata Kazuma.
"sisi dadu bermata 6 ini, berlian imitasi di bagian kiri paling atas tidak ada bukan??
Berlian itu copot karena pada saat itu, aku gigit2 karena lapar!" jelasku.
"dan ini, lihat ini!"kataku sambil memutar sisi dadu di paling atas.
"kau pasti tidak akan menyangka bukan, kalau kaitnya diputar, dadunya akan
terbuka??" jelasku lagi sambil memutar kait penyambung antara dadu dan rantai
kalung. Dan sesegera itu, bandul dadu itu terbuka sesuai dengan ucapanku.
"dan lihat ini! Di dalamnya ada tulisan dengan huruf hiragana bukan?? Coba baca apa
tulisannya! "kataku menunjukkan huruf yang kumaksud di depan mata Kazuma.
"A....SU....KA....." baca Kazuma dengan suara kecil.
"nah? Apakah masih kurang bukti bahwa kalung ini benar2 milikku?! Cepat
kembalikan!" teriakku marah.
"tapi... itu tidak mungkin......." Gumam Kazuma sambil menatapku tidak percaya.
".....? apa yang tidak mungkin....?" Ledekku dengan menaikkan sebelah alisku.
Semoga saja aku bisa meniru Kazuma dengan benar.
Tiba2 Kazuma memegang bahuku dengan kedua tangannya. Aku tersentak kaget.
"ka- kamu ngapain sih?!" tanyaku bingung. Kini Kazuma memandang wajahku lekat2
dengan tatapan tidak percaya.. sebenarnya dia kenapa sih?! Kok tiba2 memegang
bahuku seperti orang sinting. Dan apa2an dia itu?! Melihatku sudah seperti melihat
setan saja, sebenarnya apa salahku??? Aku-kan hanya meng-klaim benda milikku, apa
itu salah???
"bagaimana bisa kalung itu milikmu?" Tanya Kazuma tidak percaya.
"ya tentu saja bisa. Memang kenapa tidak bisa?!" tanyaku bingung.
"bu- bukan itu maksudku. Bagaimana kau bisa mendapatkannya??"
"eh, uhm... aku dapat dari nenekku?"
"lalu, bagaimana kau menghilangkannya?!" Tanya Kazuma lagi. kali ini dia meremas
bahuku dengan kuat sekali.
"iih! A- apa sih maksudmu?! Lepaskan aku! Aku tidak tahu!!" teriakku sambil
menampik tangan Kazuma.
"coba diingat, bagaimana kau menghilangkannya???" kali ini Kazuma mengambil
tanganku dan menggenggamnya dengan erat. Matanya bergetar mencoba mencari2
jawaban dariku.
"aku tidak tahu! aku benar2 tidak ingat!" jawabku jujur.
Memangnya Kazuma mengharapkan jawaban apa sih dariku? Dia aneh sekali
sekarang. Sudah seperti maniak saja, memandangku sampai keringatan begitu.
Kazuma memegang wajahku dan mendekatkan wajahnya padaku. Dia memandangku
lekat2 dengan tatapan memelas lalu berkata,"tolong diingat.... Kumohon?"
+deg!+
rasanya jantungku berhenti berdetak melihat apa yang dilakukan Kazuma barusan.
Cih, sial... bagaimana caranya dia melakukan itu?? Sial, pandangan mata yang
memelas seperti anak anjing itu, bagaimana caranya melakukannya? Siapa yang bisa
menolak permintaannya bila dia seperti itu? Ukh, jantungku rasanya seperti mau
pecah! Dan wajahku panas sekali!
"uh... oh- oh, ba- baiklah..." kataku sambil menelan ludah.
Jarak kita terlalu dekat! Uh, sial...!!! Kazuma selalu saja dapat menyerang titik
lemahku!!
Aku memejamkan mataku supaya aku tidak perlu melihat wajah memelas Kazuma.
Aku berusaha lagi untuk menggali ingatanku akan kalung itu.
Uuughh, waktu itu nenek memberikannya padaku. Lalu aku selalu memakainya
kemanapun aku pergi. Kalung itu juga tak pernah kulepas walaupun aku sedang tidur
ataupun mandi. Tapi suatu hari aku sadar kalau ternyata kalung itu sudah tak ada lagi
di leherku dan aku mencari2nya kesana kemari. Padahal waktu itu sedang turun hujan
salju....... AAAAKHH!! Sekeras apapun aku berusaha mengingat, aku tidak bisa! Aku
tidak bisa mengingatnya!! Aaah!!! Lagipula untuk apa sih Kazuma perlu tahu???!
Aku membuka mataku dalam keputusasaan. Tiba2 wajah Kazuma menjadi cerah dan
dia bertanya,"bagaimana? Kau ingat sesuatu?? Dimana kau menghilangkannya??!"
"di..... sekolah?" jawabku. Sepertinya jawabanku lebih mirip pertanyaan dari pada
jawaban -___-
"tolonglah Asuka.... Tolong diingat...." Paksa Kazuma dengan wajah memelasnya
lagi.
tidak. Aku takkan terjebak lagiiii!!!! "aku tidak bisa ingat!! Aku tidak bohong!!
Maksa banget sih?!" teriakku kesal.
"sungguh sama sekali tidak ada yang kau ingat? Bagaimana dengan cuaca saat itu?
Saat kau menghilangkannya?"
"hmm...... hujan salju?" jawabku (tanyaku) lagi.
"ah! Iya! Hujan salju! Lalu, apakah ada kejadian menarik sebelum kau
menghilangkannya?!!" Tanya Kazuma gembira. Aku tak mengerti kenapa dia bisa sesenang
itu. Tapi ya sudahlah....
"kejadian menarik ya.....? hmmm.........."
"iya! Iya! Kejadian menarik!"
"sepertinya tidak ada. Samar2 yang kuingat saat itu hujan salju amat besar dan... saat
itu... aku pulang dari sekolah tanpa memakai paying ataupun jas hujan menerobos
hujan salju..... lalu..... aaahh!! Aku ingat!!!"
"apa?! Apa?!"Tanya Kazuma penasaran.
"saat itu aku berkelahi!! Ya! Aku berkelahi!!"
"berkelahi.....?" Tanya Kazuma bingung sambil menaikkan sebelah alisnya.
"iya! Aku berkelahi dengan sekelompok anak SMA! Karena anak SMA itu
mengeroyok seorang anak SMP!! Huh! Mengingatnya saja aku masih kesal!"
"ya! Lalu, apa yang terjadi pada anak itu?!" kata Kazuma semakin gembira.
"anak itu...... tidak sadarkan diri. Dan aku menggendongnya ke taman di dekat
rumahku, taman tempat aku pernah mengobati punggungmu dulu itu...." Jawabku.
"apakah kau berkata sesuatu pada anak itu?" Tanya Kazuma lagi.
"engg.... Rasanya tidak." Jawabku ragu.
"tidak?! Kau tidak bilang apa2 pada anak itu?!"
"iya.... Rasanya tidak.... Ah! Tapi anak itu mengatakan sesuatu padaku!"
"iya! Apa itu?!"
"bunuh aku."
"hah?" Kazuma heran sambil mengangkat sebelah alisnya.
"iya! Dia berkata begitu! Ehm... sebentar, ah aku ingat! Aku juga berkata pada anak
itu!! Aku berkata,' jangan takut, kamu tidak sendirian.......lagi......?"
tunggu- aku jadi bingung dengan ucapanku sendiri... tunggu- tunggu- kalau tak salah
kata Kazuma Hyori juga berkata begitu pada Kazuma... berarti.......?
Tiba2 Kazuma memelukku, Memelukku eraaaat sekali. Aku tersentak.
"Ka- Kazuma....? Kamu kenapa....?" Tanyaku gugup.
"itu kamu... itu kamu... itu memang kamu....." kata Kazuma. Bisa kudengar kerinduan
yang begitu dalam dari suara Kazuma. Tapi aku masih tidak mengerti apa yang
terjadi. Samar2 aku memang mengerti, tapi aku tidak sungguh2 paham akan apa yang
terjadi.
"ternyata... sejak dulu aku tak pernah mencintai perempuan lain selain kamu.... Itu
kamu...." Katanya lagi. suara Kazuma dengan kerinduan yang begitu dalam merasuki
tubuhku dengan begitu hangatnya. Entah mengapa, rasanya aku pernah merasakan
perasaan ini. Perasaan yang sudah sangat familiar bagiku.
Kazuma melepaskan pelukkannya dan bertanya," lalu, apa yang kau lakukan pada
cowok itu?"
"yang kulakukan...? Hmm... aku membawanya ke taman, mengambil Hp-nya dan
menelpon temannya. Tak lama setelah itu, ada seorang gadis yang mengenal cowok
itu, jadi aku meninggalkan cowok itu padanya." Jawabku.
Kazuma memelukku lagi, sama eratnya dengan pelukkan yang sebelumnya.
"kenapa kau berikan cowok itu padanya? Harusnya kau terus bersamanya sampai dia
bangun! Dasar bodoh!
aku melepaskan diriku dari pelukkan Kazuma," bodoh katamu?! Gadis itu mengaku
sebagai pacar cowok itu! Terang saja kalau kubiarkan mereka bersama!"
"pacar.....? cih, dasar rubah sial. Dia merusak segalanya." Gumam Kazuma.
Rubah sial....? Maksudnya Hyori......? Tunggu-
Ingatanku tentang hari itu seakan terulang sekali lagi di depan mataku. Saat aku
berkelahi dengan sekelompok anak SMA, saat aku menggendong cowok itu, setiap
percakapanku pada cowok itu, seakan terulang kembali dan berputar di ingatanku.
Aku ingat semuanya!
Aku ingat saat dimana dadaku bergedup kencang seakan mau pecah, aku ingat saat
dimana aku merasakan kehangatan yang familier dengan kehangatan Kazuma, dan
aku ingat saat2 dimana aku memaksa diriku untuk melupakan semuanya. Ya, saat itu
aku memaksakan diriku untuk melupakan semuanya. Tak heran, selama ini aku tidak
ingat akan hal itu. Karena itu adalah kenangan manis sekaligus pahit tentang cinta
pertamaku yang takkan pernah sampai... dan ternyata, cowok yang kutolong saat itu
adalah Kazuma...?
"jadi..... cowok itu..... kamu.....?" tanyaku tak percaya kepada Kazuma.
"iya.... Dan ternyata, orang yang memebaskanku dari neraka kesendirianku adalah
kamu. Ternyata aku sudah mencintaimu semenjak dulu... Asuka...." Kata Kazuma
dengan senyum termanisnya.
Kazuma memelukku lagi. perasaan yang familier, perasaan yang kudapat dari cowok
3 tahun lalu itu tidak pernah berubah. Selalu sukses dalam menenangkanku, dan
memberiku rasa aman. Ya, kehangatan yan bisa kudapat hanya dari Kazuma. Entah
kenapa aku tidak menyadarinya sejak dulu. Padahal kehangatan seperti ini hanya
dapat kurasakan saat2 aku bersama Kazuma. Ternyata cinta pertamaku adalah
Kazuma, cinta pertama yang selalu tersimpan dalam lubuk hatiku yang paling dalam
Kazuma melepaskan pelukannya, dan memandangku lekat. Dia berbisik,"terimakasih
atas selama ini......" dan dia memegang wajahku dan mendekatkan wajahnya ke
wajahku. Tanpa kusadari, bibirnya sudah menempel dengan bibirku. Bibir Kazuma
terasa begitu manis, lembut, dan hangat.Rasanya begitu sempurna. Bisa kurasakan
jantungku berdetak tidak karuan bereaksi dengan sentuhan Kazuma. Kazuma
memelukku lebih erat lagi, tangan kanannya menekan tengkukku agar lebih dekat
kepadanya. Sesaat aku tersentak dan membuka mata. Aku terkejut melihat Wajah
Kazuma begitu dekat dengan wajahku. Matanya terpejam, bahkan aku bisa melihat
betapa lembut kulitnya. Aku memejamkan mataku lagi, memeluk Kazuma berharap
waktu akan berhenti untuk kami berdua. Aku tak menyangka ternyata semua
kerinduanku akan Kazuma dan kerinduan Kazuma akanku ternyata bisa tersampaikan
melalui ciuman ini. Kerinduan yang telah kami simpan begitu lama, ingatan tentang
cinta pertamaku yang selalu kusimpan dalam hati, semuanya tersampaikan melalui
ciuman ini. Aku mendorong Kazuma dan memecahkan ciuman kami untuk
mengambil nafas. Kazuma memandangku dalam2 sambil berusaha mengatur nafasnya
kembali. Jadi kurasa, memecahkan ciuman kami untuk mengambil nafas bukanlah
tindakkan yang salah.
Aku mengelap bibirku, dan bisa kurasakan wajahku memanas saking malunya. "da...
dasar mesum...." Kataku.
"mesum apanya?! Kau juga membalas ciumanku kok!" balasnya.
"aaaaahh!! Berhenti! Jangan bahas lagi!! dasar mesum!!" kataku sambil
mengibas2kan tanganku saking paniknya.
Kazuma menarik tanganku, dan menciumku lagi. walaupun ini yang kesekian kalinya,
sensasi hangat dan menggetarkan masih terasa dalam tubuhku. Aku mendorongnya
lagi.
"ap- apa2an kau?! Da- dasar genit!" teriakku sambil bangkit berdiri.
"siapa yang genit? Kau pasti juga menikmatinya bukan?" ejek Kazuma.
"a- apa- apa katamu?! Ukh, huh! Terserah!!" teriakku sambil berjalan kea rah pantai
meninggalkan Kazuma.
"hei! Asuka! Tunggu aku! Tunggu suamimu yang begitu pintar mencium ini!!" teriak
Kazuma sambil mengejarku. Tapi aku tak peduli, lebih jelasnya, TERLALU MALU
UNTUK PEDULI, dan terus berjalan meninggalkannya.
Mungkin setelah ini, kami masih akan bertengkar dan mendapat masalah-masalah lain
yang tak pernah kami pikirkan sebelumnya. Tapi aku yakin, dalam pertengkaran2 dan
masalah2 yang akan kami hadapi kedepannya, takkan membuat kami berpisah malah
akan membuat hubungan kami semakin kuat. kuakui, Kazuma merubah hidupku.
Membuat hari2ku yang biasa2 saja menjadi berarti. Kesenangan2 dan kegilaan2 yang
kami lewati, akan selalu hidup menjadi kenangan manis bagiku. Bisa dibilang,
Kazuma membuatku jadi GILA! Akannya ;)
 -the end

Sabtu, 27 Juli 2013

Crazy!

Diposting oleh Elysian di 08.31 0 komentar
CRAZY #1
Siang itu matahari amat terik menyinari 2 siswi SMA yang sedang dalam perjalanan
pulang. Mereka adalah siswi kelas 2 SMA Makuhari.
"PANAAASSSS!!!!!" teriak Kikkawa Emi. Memang benar saat itu hari sangat panas,
tetapi ia tak sadar ia membuat kesal temannya.
"hei Asuka! Traktir aku es krim! Kau bilang kau mau traktir aku" katanya kepada
temannya, tak lain adalah Fujimoto Asuka.
"hm... kapan ya aku bilang begitu?" jawab Asuka.
"OMONG KOSONG! Kau bilang akan traktir aku kalau kau kalah saat adu panco
denganku!"
"iya! Iya!tak usah teriak-teriak kenapa!"
lalu mereka masuk ke minimarket terdekat dan membeli es krim.
"hm!! Segar....." kata Emi.
"Apa-apaan kau! Kenapa kau beli banyak sekali" teriak Asuka, dia bete karena Emi
beli 1 kantong plastic es krim.
"jangan marah begitu.. ini kan untuk di rumah..."
"huhu...." Isak Asuka. Ia sedih lantaran temannya ini menguras seluruh isi
kantongnya.
"huh?" kata Emi. Sepertinya dia menyadari sesuatu.
"hey Asuka! Lihat! Lihat!" katanya ke Asuka dengan bersemangat.
"apaaa???" kata Asuka , sambil melihat kearah yang ditunjuk oleh Emi.
Wow! Disana ada 3 cowok yang paling terkenal di sekolahnya. Bukan hanya tampan,
tapi mereka juga geng nomor 1 dan punya banyak pengikut di sekolah. Dan itu
membuktikan bahwa mereka adalah petarung nomor 1 di sekolah.
Cowok pertama adalah pemimpinnya. Rambutnya berwarna emas. Mungkin untuk
banyak orang, berambut emas membuat mereka terlihat jelek. Tapi rambut emas itu
amat cocok dengannya. Namanya adalah : Fujiwara Kazuma.
Cowok ke dua orangnya sangat cool. Mukanya kelihatan pintar, dan gayanya pun juga
begitu. Tapi itu tak membuatnya terlihat seperti kutu buku. Tetapi dia kelihatan cool
sekali. Namanya: Taiki Enoki.
Cowok ketiga orangnya juga tampan. Namun tingkahnya seperti monyet dan selalu
tersenyum. Tak heran namanya adalah : Saruwatari Yusuke.
Asuka terkejut. Salah satu dari mereka adalah Taiki. Dia sudah lama naksir Taiki, dia
betul-betul tipe kesukaan Asuka. Hanya sekedar naksir sih.. tidak sampai benar-benar
suka.
Asuka jadi bersemangat saking senangnya melihat cowok-cowok cakep. Dan salah
1nya adalah Taiki. Dia melepaskan semangatnya ke kaleng kosong di depan kakinya.
Shuuut~~~~ kalengnya melayang di udara. Dan "tuk!" mendarat cukup keras di
kepala yang berambut emas. Yaitu "K.A.Z.U.M.A"....
Semua orang yang melihat kejadian itu terkejut dengan mulut menganga. Tak
terkecuali Asuka. Tak ada satu orang pun yang berani melakukan hal-hal yang bias
menyinggung perasaan petarung nomor 1 di SMA Makuhari.
Wajah Asuka menjadi pucat... tak dia sangka hal itu akan menjadi hal besar seperti
ini.
Kazuma membalikan badannya dan berjalan kearah Asuka. Teman-temannya
mengikuti dia dari belakangnya.
"mau mati ya?...." kata Kazuma ke Asuka.
"hey.. aku berbicara kepadamu.. kamu tuli?!" kata Kazuma sekali lagi. Asuka
terhentak.
"uhm... maaf, aku tak sengaja.."
"kau pikir dengan minta maaf semua sudah selesai?! Apa bisa kau menarik kaleng itu
agar tidak jatuh ke kepalaku?!"
lalu teman Kazuma yang bernama Yusuke berbisik kepada Asuka," sebaiknya kau
melarikan diri.. dia tidak peduli dengan jenis kelamin. Dia bisa sungguh-sungguh
memukul perempuan.."
"sialan...." Gumam Asuka
"apa katamu?! Kau benar-benar mau mati?!" dan Kazuma meletakkan tangannya di
bahu Asuka
"KYAAAAA!!!!!!!!!" reflek,Asuka berteriak sambil menghentakkan lutut kanannya
ke
'senjata masa depan' Kazuma.
Kazuma jatuh sambil memegang 'permata'nya. Teman-temannya memandang takjub
ke arah Asuka. Asuka memegang tangan Emi dan menariknya untuk pergi dari situ.
Asuka lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan nyawanya. Dia menengok
ke belakang, tak ada seorangpun yang mengejar dia. Sepertinya teman-teman Kazuma
terlalu sibuk untuk menolong Kazuma.
'mati aku.......' Kata Asuka dalam hati.
3 HARI KEMUDIAN~
di sekolah: kelas 2-3.
"TING~ TONG~ TING TONG~ TING TONG TING~ TONG~"
bunyi bel tanda istirahat menggema di SMA Makuhari. Semua murid mulai memakan
bekalnya sambil mengobrol dengan teman-temannya. Tak terkecuali Asuka.
"kamu benar-benar gila. Bagaimana kalau mereka menemukanmu! Kita 1 sekolah
tahu!
Teriak Emi ke Asuka.
Saat ini Asuka dan Emi sedang bermain 'truth or dare (ini adalah semacam permainan
dimana sebuah botol /benda semacamnya diputar, dan orang yang tertunjuk oleh botol
tersebut harus memilih untuk 'jujur' atau 'tantangan. orang yg memilih 'jujur' harus
berkata jujur oleh pertanyaan apapun yang diberikan sang penanya. Apabila
'tantangan' orang tersebut harus melakukan apapun yang dikatakan oleh sang
penantang.)' dengan sekelompok murid perempuan di kelasnya.
"jangan bicara keras-keras bodoh! Nanti ada yang dengar!"
jawab Asuka.
"ah! Kau selanjutnya Asuka!" teriak seseorang kepada Asuka. Ternyata setelah botol
itu diputar, itu mengarah ke Asuka.
"aku pilih..... 'dare' (tantangan)" jawab Asuka.
"BRAAAAAK!" suara pintu kelas dibuka dengan amat keras. Semua beralih kea rah
suara itu. 'GHEEEEE?!!!!' PIKIR Asuka. Ternyata itu adalah Yusuke! Salah satu
teman Kazuma. Reflek, Asuka sembunyi dibawah meja selagi yang lain berteriak
kegirangan atas kunjungan cowok ganteng itu.
"aku yakin dia bersekolah disini. Seragamnya sama dengan seragam putri kita!"
katanya kepada Taiki dan Kazuma.
"berarti dia bukan di kelas ini.." jawab Taiki.
"dasar perempuan hina.... Berani-beraninya dia melakukan itu, bila ketemu akan
kuhajar 100 kali lipat!" kata Kazuma, membuat Asuka bergidik ngeri.
Lalu Kazuma dan temannya mengarah ke kelas sebelah. Bisa Asuka dengar pintu
kelas sebelah dibuka dengan kasar juga.
"ha...hampir saja.. untung kau segera sembunyi!" kata Emi.
"i...iya... tapi, bagaimana ini?!" Asuka panik.
"aha! Aku tahu kau harus melakukan apa! Kau pilih tantangan kan tadi?!" kata
seorang teman Asuka yang ikut bermain truth or dare.
"iya,,, aku pilih tantangan,, lalu??" jawab Asuka.
"kamu bilang ke Kazuma bahwa kau menyukai dia, dan ajak dia menjadi pacarmu!"
"apa! Tidak!"
"kamu memilih 'dare' Asuka.... Kamu harus melakukannya, atau,.... Kau tidak
berani??"
"ya! Itu ide bagus! Ayo Asuka!" temannya yang lain berteriak dengan semangat.
Tak pernah ada seorangpunyang pernah berkata bahwa Asuka itu bukan pemberani.
Spontan, Asuka menjawab "akan kulakukan! Siapa bilang aku takut?!"
Emi terkejut,"kau gila! Tak bisakah kau lihat mereka akan menghajarmu sampai mati
kalau mereka tahu kau yang melukai 'permata'nya!?"
"tapi tak seorangpun bisa bilang aku bukan pemberani!" kata Asuka dan dia mengarah
ke kelas sebelah dimana Kazuma dan temannya berada.
"hei Kazuma!" kata Asuka sambil memegang pergelangan tangan Kazuma. Dia tahu
semua temannya memperhatikan dia di ambang pintu kelasnya.
"apa-apaan kau... lepas.." kata Kazuma.
"uhm..... aku...." Kata Asuka.
"lepaskan... aku tak suka disentuh.."
"aku menyukaimu!"
"apa-apaan kau?...."
"hey! Kazuma! Dia cewek yang waktu itu!" kata Yusuke...
asuka mengutuknya karena telah menyadarkan Kazuma bahwa dia yang telah melukai
'permata berharga' Kazuma.
"apa? Dia orangnya?" kata Kazuma
"ya! Aku yakin 100%!" kata Yusuke meyakinkan.
Spontan, Asuka melepas genggamannya dari tangan Kazuma & bersiap untuk lari.
"hey! Mau ke mana kau?!" dia berteriak, tapi seseorang menabraknya dari belakang
dan mengakibatkan dia jatuh dan menimpa Asuka.
"minggrir kau dasar mesum!!!!" teriak Asuka sambil mendorong dada Kazuma dan
membuat Kazuma dengan posisi berlutut. Asuka cepat-cepat berdiri dan bersedia
untuk pergi saat Kazuma tiba-tiba memegang pergelangan tangan Asuka dan berkata.
"karena kau menyukaiku.. aku akan bertanggung jawab atas kejadian tadi dan
menjadikanmu pacarku" kata Kazuma tiba-tiba.
"apa?! Tidak! Aku tidak mau jadi pacarmu! Aku tidak suka kau!"
"demi tuhan... kau bilang kau menyukaiku sebelumnya.. aku tak mengerti
perempuan.. tapi, aku tak peduli kau menyukaiku atau tidak! Aku harus bertanggung
jawab!"
dengan itu, Kazuma pergi meninggalkan Asuka yang tercengang melihat Kazuma
berjalan meninggalkan dia.
"oh tuhan! Kamu benar2 beruntung! Dia itu sangat ganteng!" kata teman2 Asuka yang
sedari tadi mengintip dari ambang pintu.
"wuaaaah!!!!!! Aku tak percaya dia pacaran dengan Kazumaaa!!" sebagian
penggemar Kazuma menjerit sedih..
tinggal disana seorang diri "Asuka" yang merasa pusing atas kejadian tak terduga..
dari sini, hari2 Asuka yang mendebarkan dimulai...
CRAZY #2
Hari ini aku terbangun dan berharap semua hanya mimpi... kejadian kemarin terus
berputar-putar di kepalaku sampai aku hampir gila..
Tadi malam handphone ku berdering terus. Begitu kuangkat orang disebrang
berkata,"hei cewek mesum! Benar ini nomor telepon genggammu?!" suaranya asing,
jadi kututup saja.
Setelah itu Hp-ku berdering lagi," MAU MATI?! KAU PIKIR KAU SIAPA BERANI
MEMUTUS TELPON DARIKU?!"
dan akhirnya aku tahu, dia itu "K.A.Z.U.M.A". Reflek, kututup telponnya.
Dan setelah itu dia meneleponku berkali-kali. ah bukan, maksudku BERPULUHPULUH
kali! tetapi tak satupun yang kuangkat lantaran takut. TT.TT
Telepon darinya baru berakhir setelah jam 3 subuh. Sudah kuduga, dia itu psikopat
sinting tak ada kerjaan. Dan akhirnya aku bisa tertidur setelah itu, Dengan mimpi
buruk tentunya....
Kembali ke realita. Aku sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah tetapi kupikir
aku akan cabut saja ke game center terdekat. Habis, bisa mati aku bila ketemu
Kazuma hari ini! Memikirkannya saja aku sudah merinding... hiiii~
Yah baiklah! Bolos adalah pilihanku hari ini! Hahahaha (dan tolong jangan anggap
aku penakut, kalian semua pasti akan mengambil keputusan yang sama bila menjadi
aku kan?)
"aku pergii!" teriakku.
Aku berjalan menuju game center dekat rumahku. Sialnya, game center yang biasanya
buka 24jam itu tutup hari ini. AAARRGGH! Apa tak bisa aku lebih sial dari ini?!
Mau tak mau, aku menuju sekolah.
Sesampainya di sekolah, semua anak berbisik-bisik sambil melihat ke arahku.
Mereka pikir aku penyakitan atau apa? Ingin rasanya mencungkil mata mereka dan
kubuat jadi pin bowling.
~TING TONG TING TONG~ TONG TING TENG TONG~~
bel tanda pelajaran dimulai berbunyi. dan begitu aku duduk, Emi bertanya ,"kemarin
teman Kazuma meminta nomor teleponmu, Apa yang dilakukannya?"
"jadi kau yang beri dia nomor telepon ku?! Di menelponku dari malam sampai subuh
sepert orang sinting!" bisikku kepada Emi.
"habis... Yusuke imut sekali...."
"yusuke? Yang seperti monyet itu?"
"terserah apa katamu, yang penting dia imut menurutku."
***
pelajaran saat itu berjalan saaaaangaaaattt lama dan membosankan..
ditambah lagi perutku lapar dan aku mengantuk karena si sinting itu membuatku tidur
hanya 3 jam semalam...
TING TONG TING TONG~~ bel istirahat berbunyi...
'akhirnya...!' pikirku lega, akhirnya aku bisa makan juga... kekeke
aku akan cepat2 ke kantin agar kebagian roti mi goreng...
+BRAKKKK!!!+
pintu kelasku terbuka dengan sangat kencang. Siapapun itu orangnya, dia pasti
kelainan jiwa dan tak punya pintu di rumah. Sehingga dia tak bisa membuka pintu
dengan baik dan benar.
Betul saja perkiraanku, itu Kazuma... dia masuk dengan Taiki dan Yusuke, beserta
segerombolan anak laki2 dari berbagai kelas. Kenapa sih, kemana dia pergi pasti ada
pengikutnya? Yang lain sih aku bodo amat, tapi kenapa Taiki ikut2an dia juga??!! Oh
tidak..
Dia masuk ke kelasku, menarik lengan gadis malang di urutan meja paling
depan(kelihatannya gadis itu sih senang saja dipegang Kazuma = =') dan berteriak,
"hei mesum! Kenapa kau tak mengangkat teleponku semalam?!" teriaknya
baru kemarin dia bilang akan tanggung jawab kepadaku, sekarang saja dia bahkan
keliru mengenaliku dengan orang lain. Entah dimana ingatannya itu berada... = ='
"hei Kazu.. hei.." kata Yusuke
"apa?! Jangan ganggu aku!"
"kamu salah orang! Yang kamu cari bukan dia. Tapi yang itu tuh" kata Yusuke sambil
menunjuk ke arahku. Saat dia menunjuk ke arahku, ingin sekali kujambak rambutnya
sampai copot ke akar-akarnya.
"oh..?" akhirnya dia melepaskan lengan gadis itu dan menuju ke arahku.
"hei cewek mesum! Kenapa kau tak angkat teleponku semalam?!" teriaknya kepadaku
"kenapa sih harus teriak2?! Dan namaku bukan 'cewek mesum'! namaku Asuka!
Fujimoto Asuka!"
"jangan menjawabku begitu! Mau mati?!"
"kenapa sih bilang mati-mati terus?!"
"kalau tak mau mati lebih baik kau jangan menjawabku!! Hei, nanti pulang sekolah
ikut aku pergi"
"kemana?"
"terserah aku. Kalau tak mau mati jangan berani2 kau pulang"
setelah itu kazuma beserta pengikutnya pergi. Meninggalkanku yang hampir sinting
ini tanpa keterangan mau kemana, dengan siapa, untuk apa, AARGGGHHH!!! BISA
GILA!
Jangan bilang dia serius ingin bertanggung jawab atau apalah itu namanya dan
membuatku jadi pacarnya?! Oh tuhaaann~~~~
*sepulang sekolah*
disini aku berdiri, tak berani bergerak, tak berani melangkah sedikitpun untuk
pulang...
AAAAKHH!!! Kenapa aku jadi penakut begini sekarang?! Masa aku kalah sama si
bule psikopat itu?! Aduh migrain! Makin memikirkannya makin sakit kepalaku!
Tapi aku tak mau sendiri menjalani siksaan ini...
Akhirnya aku menarik Emi (dengan paksa tentunya) untuk menemaniku pergi
bersama Kazuma dan kawan2. kekeke, itulah gunanya teman....!!! yeaaahhh!!!
"please Asuka... biarkan aku pulang... aku takut.." kata Emi, dari suaranya aku tahu
benar dia benar2 ketakutan. Tapi apapun yang terjadi dia tak boleh meninggalkan aku
di sarang penyamun itu. Jadi, dia harus menemaniku apapun keadaannya.
MUAHAHAHAHAHA!
+BROOOM + BROOOM+ CIIITTTTTT+
motor merah berhenti di depanku, diikuti beberapa motor lain di belakangnya. Tapi
tak bisa kulihat siapa pengendaranya. Dia memakai helm yang ber-film gelap.
"cepat naik"
wuaaaahhhhh... itu Kazuma! Tak kuduga dia punya motor sekeren ini....!! oh tuhan..
bukan seperti motor biasa, tapi ini motor balap yang harganya puluhan juta yen.. dan
dia menyuruhku untuk naik?! Memegang bodi motor ini saja aku gemetar..
"CEPAT.NAIK!" teriaknya
"tidak. Aku tidak mau naik" aku pasti sudah gila saat menjawab tak mau naik. Motor
ini keren sekaliiii! Ingin sekali aku berteriak 'AKU AKAN NAIK! PASTI NAIK!' tapi
kutahan dalam2 keinginanku itu.
"apa....? Mau mati?"
"mati -mati lagi.... aku tak akan naik sebelum temanku Emi juga ikut pergi dengan
kita"
bisa kulihat Emi gemetaran saat kusebut namanya.
"merepotkan... hhh.... hei Taiki! Bonceng cewek itu!"
taiki?! Emi dibonceng Taiki?! Betapa beruntungnya dia!
"aku! Aku saja yang memboncengnya! Aku aku aku!" teriak seseorang yang kutahu
itu pasti Yusuke. Huh... pasti Emi senang sekali... -_-
yah tak apalah, yang penting dia tak dibonceng Taiki-ku... kekekeke
"cepat naik! Sebelum kutarik kau!" teriak Kazuma kepadaku.
"iya! Iya sabar"
Cowok ini benar2 tak ada sopan santun, dan perkataannya kasar sekali... ckckckck
Akhirnya aku naik ke motor super 'wow'nya itu. Tapi ada satu hal yang membuatku
bingung.
"eum.... aku harus pegangan dimana..?" motor bagus ini sama sekali tak punya
pegangan di bagian belakangnya. Motor mahal macam apa yang membahayakan
pengendaranya -_-
"dimana saja, asal jangan coba2 kau peluk aku dari belakang"
akhirnya kuputuskan untuk berpegangan dengan jaket yang digunakan Kazuma. Dan,
tentu saja dia mengendarainya dengan kecepatan yang bisa membuat umurku
berkurang 7 tahun.
Di perjalanan, aku hanya menutup mataku rapat2.
Dan tak kusangka akhirnya kita sudah sampai di tujuan. Saat menginjak tanah, yang
pertama kali kupikirkan adalah,'terima kasih Tuhan, Kau masih membiarkanku hidup'
Nama tempatnya adalah "cafe X2X".. nama yang aneh, tapi design interiornya elegan
dengan cat hitam-putih yang membuatku berpikir 'tempat ini pasti mahal'.
"ayo masuk" ajak Kazuma. Aku dan Emi, beserta pengikut2 Kazuma masuk kedalam.
Wuah, disini penuh dengan anak2 seumuranku dari berbagai sekolah. Tapi mereka
semua rata2 merokok dan sedang minum minuman keras. Dan aku benci sekali
dengan rokok dan minuman keras. Ingin rasanya pulang, hanya saja ketakutanku akan
Kazuma mengalahkan keinginanku untuk pulang.
"duduk disini" kata Kazuma, menyuruhku duduk persis di sebelahnya.
Semua gadis yang berada di sini melirik iri terhadapku. MUAHAHAHAHA, asik juga
nih punya pacar yang bisa bikin iri seperti ini... kekekeke
Dan Emi kelihatannya sudah mulai menikmati keberadaannya disini karena Yusuke.
"Kazuma-senpaiiii (senpai: kakak kelas *red) apa kabar?? Hyori kangenn~~"
kata seorang gadis yang akhirnya kutahu bernama "Hyori" kepada Kazuma. Kazuma
mengacuhkannya dan melirik jijik sesekali kepadanya. Entah kenapa Kazuma
melakukan itu, padahal Hyori amat cantik seperti boneka. Kulitnya mulus, rambutnya
hitam panjang terurai, dan bulu matanya terlihat amat lentik.
"jangan dekat2 aku. Kamu bau" kata Kazuma. Aku hanya tertawa dalam hati
mendengarnya... kekekeke
"Hyori tidak bau senpaaaii~~ senpai, ini pacar barumu?"
"bukan urusanmu. Enyah."
"dia memang cukup cantik, tapi dadanya rata dan berjerawat... uhuk uhuk , hoek"
hei hei hei, aku tahu dadaku rata dan aku punya jerawat. Lalu kenapa? Jerawatku tak
sebanyak itu sampai dia bilang aku BERJERAWAT..!
"senpai pasti malu ya saat bersama dia?"
ingin sekali kusobek mulut anak ini dan kujahit mulutnya rapat-rapat dengan cinta
disetiap jahitannya. Sekali lagi dia bicara seperti itu akan benar2 kusobek mulutnya!
"malu? Tentu saja" jawab Kazuma.
Aku masih bisa tahan bila diledek oleh Hyori. Tapi Kazuma? Dia yang mengajakku
kemari dengan paksa dan dia malu terhadapku?!
+BRAK!+
aku berdiri sambil memukul meja sekencang-kencangnya. Semua yang berada di kafe
ini berhenti dari kegiatannya dan melihat kearahku.
Aku sudah tak peduli orang mau berpikir aku seperti apa. Yang pasti aku benar-benar
marah pada Kazuma saat itu yang tak melindungiku (bukan berarti aku berharap dia
melindungiku) malah malu terhadapku!
"apa-apaan kau?! Tak bisa kau jaga mulutmu hah gadis binal?!" teriakku sambil
menunjuk ke arah Hyori
aku beralih pada Kazuma ," dan kamu bule sialan! Berani2nya kamu mengajakku
kemari hanya untuk dipermalukan! Apa sih maumu?! Belum puas menyiksaku?! Aku
benci kau! Lebih benci dari aku membenci kecoa! Lebih benci dari aku membenci
nyamuk! Lebih benci dari aku membenci apapun! Benci benci benci!!!!!"
setelah berkata begitu,aku berlari keluar dari kafe. Bisa kudengar teriakan Emi
memanggil namaku. Tapi tak kuhiraukan dan aku terus berlari. Aku tak tahu aku
berlari kemana, yang kutahu aku marah sekali sampai-sampai aku menangis
dibuatnya.
+BRUK!+
aku terjatuh. Bisa kulihat lututku berdarah parah juga. Disitu aku menangis dan
akhirnya kusadari aku tak tahu dimana aku berada, dan ini sudah malam.
Ada 4 anak berseragam SMA yang berjalan ke arahku dan berkata,"kenapa menangis
...? sini main saja sama kami biar kamu senang.."
GHEEEE???!!! APA LAGI INI?! TAK BISA AKU LEBIH SIAL DARI INI?!
"ayooo... main sama kitaaa..."
di otakku terbayang sampul koran harian untuk besok ,'SISWI SMU DITEMUKAN
MENINGGAL DI PINGGIR JALAN'
oh tidak tidak..... aku tak mau jadi begitu... Cuma satu yang kupikirkan dan akhirnya
kuteriakkan "KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
CRAZY #3
penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya?
pasti kalian penasaran. karena aku saja terkejut dengan kelanjutannya.
setelah aku berteriak,"KAZUMAAAAAAA!"
dia datang. ya, Kazuma datang. TAPI DALAM MIMPIKU!
kenyataannya dia tidak datang seperti yang kuharapkan di film-film, dimana si jagoan
datang setelah si cewek memanggil namanya minta tolong.
heh, sangat menyedihkan bukan? (oh, tolong jangan tertawa. perempuan seperti aku
juga boleh bermimpi kan?? -_-)
setelah aku memanggil nama Kazuma, 4 orang ini hanya tertawa,
"kikikik, dia manggil2 Kazuma.. namaku bukan Kazuma sayang..."
mereka pasti sudah sinting.
putus harapan karena aku tahu sia2 saja aku meneriakkan Kazuma, aku berusaha
untuk lari.
tapi aku sadar kakiku berdarah karena jatuh tadi. dan bukan berdarah saja,
bengkaknya luar biasa besar dan warnanya ungu!
tak bisakah aku lebih sial dari ini?!!!!
+BUAKHH!!!!+
oh tuhan?
itu,,, itu Kazuma,,....! dia datang!!(kumaafkan kamu Kazuma karena tak datang saat
aku berteriak. setidaknya kamu datang sekarang.. hehe)
"APA-APAAN KAU?!" kata salah satu diantara mereka
"mau mati.....?" tanya Kazuma.
setelah dia berkata begitu, 10 orang, ah tidak bahkan 10 lebih menuju ke arah
Kazuma.
ya, diantaranya adalah Taiki dan Yusuke.
"enyah.... atau mati...?" kata Kazuma ke 3 orang itu (yang satunya lagi sudah pingsan
karena ditonjok Kazuma)
ngeri karena melihat Kazuma dan jumlah pasukannya,
3 orang itu lari terbirit-birit. mereka bahkan meninggalkan temannya yang pingsan!
teman macam apa mereka itu?!!
"ehm... te.. terima kasih.." kataku kepada Kazuma.
Kazuma hanya memandang ke arahku dan melirik ke arah lututku yang terluka, tapi
dia tak berkata apa2.
"bereskan mayat ini!" kata Kazuma ke anak buahnya.
dan mereka segera menarik bocah pingsan itu dan meletakkannya di tumpukan plastik
di pembuangan sampah.
Taiki dan Yusuke berjalan ke arahku dan Kazuma.
"hei Kazu! cewekmu terluka nih!" kata Yusuke.
"kamu bisa berjalan?"kata Taiki kepadaku.
ohohoho... aku tidak bisa berjalan.. tolong papah aku pangeran....
ingin aku berkata begitu, tapi kutelan dalam2 keinginan itu.
"bisa... tentu saja bisa.." kataku sambil berusaha berdiri.
luka itu ternyata lebih menyakitkan dari kelihatannya. begitu mencoba berdiri, lututku
lemas dan aku terjatuh lagi.
"naik ke punggungku. biar kuantar ke rumahmu." kata Taiki.
"tak apa-apakah?" kataku, padahal aku mau banget menerkam punggung sexynya itu.
"tak apa-apa.... kan?" kata Taiki sambil melirik ke arah Kazuma
"untuk apa melihatku? kalau mau gendong, gendong saja. aku ogah menggendong
babi seberat dia di punggungku" kata Kazuma.
apa tak bisa dia sedikit baik mengingat dia yang membuatku begini?!
"aku juga gak mau naik punggung baumu itu!" teriakku,
"jangan menjawabku!" kata Kazuma lagi.
yah-yah-yah, terserah apa katamu...
yang penting aku bisa digendong oleh Taiki!! ohohohohohoohoho!!
akhirnya keberuntungan beralih kepadaku juga hari ini!!
aku naik ke punggung Taiki. bahunya lebar sekali, bahkan lebih besar dari bahu
ayahku (aku sering tejatuh, dan ya, ayahku selalu menggendongku
di kala kakiku luka). dan rambutnya wangi sekali, entah apa shampo yang dipakainya.
akhirnya, kami semua berjalan ke jalan yang sedikitnya sudah kukenal sekarang.
dan aku sangat berterima kasih karena Taiki sudah menawariku untuk
menungganginya sejauh ini.
aku jadi berpikir apakah aku berat? tapi tidak mungkin, terakhir kali aku menimbang
sepertinya beratku hanya 45kg, dan tinggiku 164.
45 kg?! dia pasti keberatan ya?! aku saja bawa tas sekolah sudah kecapekan setengah
mati, apa lagi dia yang menggendongku sejauh ini!
"turunkan aku saja kalau kamu kecapekan" kataku ke Taiki
"enggak.. kamu enteng kok."
"beratku 45kg dan kamu bilang aku enteng?! menggendong anjingku yg 10kg saja
aku sudah setengah mati!"
"ehem.. mungkin kamu lupa. hanya saja, aku ini 'cowok' dan 'cowok' lebih kuat dari
pada cewek. jadi menggendongmu gampang saja buatku"
masuk akal juga.
aku tak mengira cowok benar2 sekuat ini. dan yang pasti aku senang sekali dan
merasa beruntung sekali telah menjadi cewek untuk saat ini!
saking senangnya, mungkin bisa saja aku memeluk Taiki sampai dia kehabisan napas
hingga mati.
tapi kebahagiaanku hanya berlanjut sebentar saja, sampai Kazuma berkata, "turun..."
"apa?" kataku dan Taiki serentak
"CEPAT TURUN KATAKU CEWEK TULI! TURUN DARI PUNGGUNGNYA!
HEI TAIKI, TAK BISA KAU LIHATKAH? CEWEK INI MELIHAT
PUNGGUNGMU SAMPAI
NGILER SEPERTI MAU MEMAKANMU?! SEBAIKNYA CEPAT TURUN
SEBELUM KUTARIK KAU!"
entah apa yang ada di otaknya!
dia gila atau apa sih?! tapi mendengar kata2nya itu aku sempat mengelap mulutku
barang sebentar, takut kata2nya itu benar kalau aku ngiler.
aku turun dari punggung Taiki dan berdiri dengan 1 kaki.
aku marah sekali kepada Bule sialan ini. ingin rasanya aku meremas mulutnya dan
kucabut lalu kubuang ke tempat sampah terdekat.
"hei Taiki, pulang sana. DAN KALIAN SEMUA JUGA PULANG SANA!" kata
Kazuma ke Taiki dan pengikut2 lainnya.
Taiki dan yang lainnya akhirnya mengikuti kemauan Kazuma.
"hei Fujimoto. maafkan aku ya. sepertinya kau harus jalan sendiri untuk pulang." kata
Taiki sebelum akhirnya dia berjalan pulang mengikuti teman2 yang lainnya.
tinggal aku dan Kazuma disini, sampai aku akhirnya meledak saking kesalnya,
"APA SIH MAUMU?! AKU NAIK BUKAN KARENA AKU
MENGINGINKANNYA! KAU TAK BISA LIHAT DIA HANYA BERUSAHA
BAIK UNTUK MENGGENDONGKU?!
SETIDAKNYA DIA LEBIH BERMORAL DARIPADA KEPALA EMASMU ITU!"
"tutup mulutmu. jangan bicara seperti itu kepadaku."
"APA?! APA HAH?! HARUS SEPERTI APA AKU BICARA KEPADAMU?! KAU
PIKIR KAU SIAPA?!"
saat aku meneriakinya, dia hanya menutup mata seakan menekan amarahnya
terhadapku.tapi akhirnya dia mengangkat kakiku dan menggendongku di bahunya.
dia menggendongku seperti menggendong barang saja!
aku mulai berontak dan berteriak," hei turunkan aku dasar psikopat gila! turunkan
aku!"
aku berontak dan berteriak sepanjang jalan.
dan akhirnya dia menurunkan aku di pinggir jalan.
"sesuai keinginanmu." katanya sebelum akhirnya dia meninggalkanku.
dan, ya. disinilah aku. terbengong di pinggir jalan seperti seorang gelandangan atau
apa.
aku mulai mengutukinya karena telah menurunkanku yang terluka ini (aku memang
minta diturunkan, tapi bukan itu kemauanku sebenarnya.
kau pasti pernah dengar juga kan? 'lain di hati lain di mulut'. jadi tolong, jangan
anggap aku sok jual mahal atau apa)
aku berjalan dengan 1 kaki, sambil berpegangan kepada apapun yg bisa membuatku
tetap berdiri.
dan akhirnya aku sampai di rumah.
orang tuaku meneriakiku karena pulang jauh malam tanpa memberi kabar dan pulang
dengan keadaan kotor dan terluka.
adik laki2ku tertawa2 melihatku diomeli oleh orang tuaku. TAK BISAKAH AKU
LEBIH SIAL DARI INI?!!
aku meninggalkan orang tuaku yang sedang meneriakiku ke kamarku. aku tak
mengganti baju dan sama sekali tidak peduli untuk mandi sampai akhirnya
aku merebahkan badanku di kasur dan akhirnya aku tertidur. setelah hari2 melelahkan
ini, yang kuinginkan hanya tidur.........
***
aku terbangun keesokan harinya. dan itu sudah jam 9...sudah terlambat untuk masuk
sekolah!
hm.... aku berpikir kenapa orang tuaku tak membangunkan aku?
biasanya mereka akan marah2 padaku kalau bangun tak tepat waktu...
dan juga tak ada suara berisik adikku..
oh iya, ini hari kamis. dia pasti sudah berangkat ke sekolah.
aku turun ke lantai bawah dan menuju dapur untuk mencari minum.
leherku kering sekali sampai terbakar rasanya.
eh? ada surat di meja makan. kuambil suratnya, dan kubuka.
'asuka, ayah dan ibu harus pergi ke tempat tante Yamada. anak mereka menikah, dan
ibu lupa memberitahumu dan adikmu kemarin.
makan pagi dan malam sudah ibu taruh di kulkas. tinggal dipanaskan saja bila kamu
dan adikmu lapar.
ps: ibu dan ayah akan pulang kira2 2 hari atau 3 hari lagi. jangan lupa belajar'
yang kupikirkan hanya satu, yaitu............
'HORE AYAH DAN IBU TAK ADA!! AKU BEBASSS!! AKHIRNYA
KEBERUNTUNGAN MENGARAH PADAKU! MUAHAHAHHA!'
dan kuputuskan hari itu aku bolos.
ya tentu saja,selain kakiku sakit, sudah telat pula..
asik asik asik! akhirnya aku bisa mengistirahatkan jiwa dan ragaku untuk sementara.
aku langsung pergi mandi,dan mengobati lukaku (yang sudah bernanah dan
membengkak karena kutinggal tidur tanpa diobati semalam).
setelah itu aku makan dan nonton TV sebentar. tak terasa, ternyata aku tertidur lagi di
sofa.
tidur yang benar2 nyaman.. tanpa mimpi dan tanpa gangguan sama sekali..
"ka... Asuka.... hei Asuka!!!!"
aku terbangun sampai melompat saking kagetnya. itu Emi! tak bisa apa aku tidur
barang sejenak?!!
AAAARGGGHHH!!!!
"apa maumu? pulang sana!" kataku ke Emi (maafkan aku kalau aku kasar kepada
sahabatku sendiri. tapi, ya. mood-ku jelek kalau baru bangun tidur).
"jangan begitu dong! ayo bangun... ayo,.. ayo bangun..."
"pergi sana.... jangan ganggu aku..."
setelah berkata begitu, aku mencium bau yang amat sedap...
hm... bau ini... RAMEN!!!!! AKH AKU LAPAR!
mataku langsung terbuka. dan langsung kurampas plastik yang berada di tangan Emi.
"hei! itu memang kubawakan untukmu! tapi gak bisa sopan sedikit?!" protes Emi.
ku jitak kepala Emi, "sejak kapan kau belajar sopan santun heh?"
setelah itu aku langsung mengarah ke dapur, dan segera memindahkan ramen itu ke
mangkuk.
"kenapa kau tidak masuk?" tanya Emi
"tak bisa kaulihat aku sakit?" Kataku sambil makan ramen bawaannya.
"apa yang bisa kulihat?! nafsu makanmu masih gila seperti biasa"
"jangan menjawabku begitu.... mau mati?"
"ih! cara bicaramu sudah benar2 mirip Kazuma! lebih baik hentikan itu sebelum
kupelintir lidahmu!"
"oh ehm, baik.. baik.." jujur saja, terkadang aku suka ngeri sama Emi.
bukan karena kata2nya atau ekspresinya. tapi karena auranya.
mungkin dia itu dulu setan atau apa hingga membuatku ngeri begini... -_-
"hei, kenapa semalam kau meninggalkan aku?! aku takut tahu!"
"maaf Emi.. semalam aku cuma emosi saja. Kazuma itu benar2 membuatku marah
semarah marahnya!"
"tapi dia keren sekali semalam....tak kusangka gadis sepertimu bisa mendapatkan
cowok seperti dia!"
"apa kerennya?! kalau kau mau ambil saja! dia cowok paling menjijikan yang bisanya
memalukanku saja!"
"memalukanmu?"
"iya! semalam apa kau tak dengar dia bilang dia malu terhadapku? dia cuma
membawaku ke kafe itu untuk dipermalukan!"
membicarakannya benar2 membuatku marah. mengingatkanku kepada kepala kosong
emasnya itu!
"tunggu.. tunggu sebentar... apa maksudmu sih?! bukannya kamu yang bersikap aneh
langsung lari keluar sebelum Kazuma selesai bicara?"
" apa sih maksudmu?! jangan membuatku makin kesal deh"
"setelah kau pergi meninggalkan kafe, apa kamu tahu Kazuma menampar cewek yang
mengejekmu itu? siapa namanya..? ehm tunggu sebentar kuingat dulu.. ah!Hyori!
Hyori namanya kalau aku tak salah ingat!"
aku tersedak ramen saat dia bicara begini saking kagetnya aku.
"uhuk uhuk! dia menampar Hyori....?tapi, bagaimana bisa...?"
"tentu saja bisa! si rubah betina itu mengejekmu 'senpai pasti sangat malu deh.. lihat
saja ceweknya aneh seperti itu.. kasihan senpai~~ lebih baik sama aku~' lalu
+PAAAK!+, si Kazuma menamparnya. terus Kazuma bilang ,'tentu saja aku malu...
aku malu karena aku membawa dia kesini hanya untuk dipermalukan!' . setelah itu dia
pergi mengejarmu!! KYAAAA!!!! KEREN SEKALIII! AAAAH!!"
"kamu serius? kamu serius dia bicara begitu...?"
"duh! untuk apa deh aku berbohong??? sungguh, dia itu keren sekali...! tapi tentu saja
aku lebih suka Yusuke.. kekeke"
setelah bicara begitu, Emi menyibukkan dirinya dengan menonton Tv sambil
memakan cemilanku.
sementara aku.. terbengong disini,... saking 'shock'nya..
Kazuma...?
Kazuma si psikopat itu menampar rubah betina itu demi aku..?
Kazuma si mulut penjahat itu??? membelaku???
MEMBELAKU? MEMBELAKU?? MEMBELAKU???
rasanya aku tak percaya sekali...
dan aku juga sangat gembira... lebih gembira dari aku memenangkan lotre pertamaku..
lebih gembira daripada saat kenaikan uang jajanku.... lebih gembira dari aku
menjambak adikku... pokoknya aku gembira sekali mendengarnya!
ingin sekali rasanya aku memeluk Kazuma sekarang juga! KAZUMAAAAAA....
maafkan aku.. huhu... TT_TT
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING ~ CHA CHA CHA~+
ah! hpku berbunyi... caller id "unknown"
kuangkat sajalah....
"halo??" tanyaku
"........." orang di sebrang diam saja
"halo...?????"
"......."
"KOLORKU WARNA BIRU!" teriakku, lalu kututup teleponnya.
siapa sih yang berani2nya menelpon di saat2 aku lagi hepi begini?!
mana gak ngomong apa2 lagi waktu diangkat! bikin marah saja!
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
hpku berbunya lagi... caller id "unknown"..
pasti ini yang tadi lagi..
"APA SIH?!" teriakku kesal.
"................" dia tetap diam saja
"kalau kau tak bicara dalam waktu 3 detik, kututup!"
"....."
"satu......"
"............."
"dua..........."
"ini aku" akhirnya dia bicara juga
"aku? aku siapa ya?"
"ini aku..."
"iya ini aku! tapi aku siapa!" tanyaku kesal
"ini aku! mau mati?!"
O_O kazuma?! ini kazuma!!ahahaha! kazuma!
"ooh.... kamu...kenapa telepon?"
"kamu siapa...?" kata Kazuma.
otak orang ini terbuat dari kacang polong atau apa sih?!
"iya! kamu! kenapa telepon?!" akhirnya aku teriak lagi kepadanya. dia memang
paling jenius dalam membuatku marah.
"siapa aku? sebut namaku."
"kamu,,,,, si bule sinting" candaku.
+tut~ tut~ tuuuuuuuuuuuuuuut~+
ap... apa?! dia memutuskan teleponnya!
ih... dasar bule gila kepala polong sinting! masa dia tak bisa diajak bercanda sih!
ckckck
akhirnya aku memutuskan untuk menelponnya
"SIAPA?!" teriak Kazuma
"ini aku ASUKA! kenapa teriak sih?!"
"siapa itu asuka?! aku gak kenal!"
"ap... apa katamu...?!"
" hei Yusuke! siapa itu Asuka?!" dia menyebut nama 'Yusuke' , sepertinya dia sedang
bertanya kepada Yusuke siapa Asuka itu.. itu aku! dasar kacang polong! -_-
"asuka?! oh... itu lho... cewekmu itu... si cewek mesum itu looohhhh..." jawab
Yusuke.
lihat saja nanti kalau ketemu kamu Yusuke... kupastikan akan kupindahkan rambutmu
menjadi bulu dadamu...
"ohh.... halo? kenapa telepon?" akhirnya dia tahu juga kalau Asuka itu 'aku'..
"tadi kau yang telepon duluan.. harusnya aku yang bertanya... -_-" aku capek teriak2..
jadi aku coba sabar saja...
"tidak ada apa2! memangnya aku harus ada apa2 kalau mau telepon?!" teriaknya
"oh begituu yaaa~~~~ ya sudah, kututup yaaaaaa~~~ daaaaahhh~~~"
"tunggu-" cegahnya.
ekekeke, sepertinya aku mulai mengerti cara kacang polong ini berpikir?
"apaaa??? katanya tak ada apa2????"
"memang tidak ada apa2! jadi tutup mulutmu dan dengar sajalah!"
".......... -_-'..........."
"ba... bagaimana lututmu?"
O_O!
Jadi dia menelpon untuk menanyakan itu???
aku terharu....TT_TT
"tidak apa2 kok... hanya memar saja... sudah, tak usah kuatir. terimakasih yaa...
TT_TT"
"ap.. apa katamu?! siapa yang kuatir sama manusia barbar sepertimu!"
"iya... iya... terima kasih ya.... TT_TT"
"AKU.TIDAK.KUATIR!"
"iya! kamu tidak kuatir! puas?!"
"jangan menjawabku begitu!"
"oh? oh? begitu ya??? sudah selesai kan ngomongnya?? sudah ya....
DAAAAHHH~~~~"
"TUNGGU!-" kekeke... terjebak lagi si kacang polong ini...
"apa lagi...???! kakiku sakit nih! cepat deh ngomongnya..." hehehehe
"katamu sudah tidak sakit! mana yang benar?!"
"sudah tidak sakit! cepat! ngomong saja!"
"cewek emang resek... "
"ap.. apa katamu?!"
"jangan lihat yang lain..."
"hah?"
"jangan lihat yang lain..."
"apa sih maksudmu?! kamu selalu bikin aku bingung!"
"JANGAN LIHAT YANG LAIN SAAT KAU BERSAMAKU! SAAT AKU
BERSAMAMU, JANGAN BERANI2NYA KAU BERDEKATAN DENGAN
YANG LAIN! SAMPAI KULIHAT KAU SEPERTI KEMARIN LAGI, SIAP2 SAJA
UNTUK MATI!"
"itu sebenarnya kata2 yang sangat mengharukan! tapi kenapa kamu harus teriak sih?!"
"aku tidak berusaha untuk mengharukanmu! jadi tutup mulutmu, dengar, dan
lakukan!"
"iya... iya... iya sayang...."
"sayang..? siapa dia? dimana sekolahnya?! kamu tak dengar apa yg kubilang
barusan?!"
"sayang itu kamu bodoh!"
"namaku 'K.A.Z.U.M.A' bukan 'S.A.Y.A.N.G' "
"yayaya.... terserah... -_-"
"sudah dulu! aku sibuk mau pergi! yang lain menunggu!" kata Kazuma.
"eh tunggu-"
"apa lagi?!"
"kamu mau ngapain?"
"kami mau berantem dengan SMU Higashi."
"yayaya, terserah"
"kamu tidak percaya?! datang saja kesini kalau tak percaya! eh tunggu- JANGAN
BERANI2 KAU DATANG KEMARI!"
+TUT~TUT~TUT~TUT~TUT+
si kepala emas itu memutuskan teleponnya...
dasar tak punya hati!
tapi tidak apa2...
aku senang telah berbicara dengannya..
sepertinya, hari2ku akan lebih mendebarkan kedepannya.. hem,,, kita lihat saja...
hehehe
suasana hatiku jadi bagus hari ini...
dan sepertinya aku akan berjalan2 dan mampir ke toko terdekat untuk jajan dan
berpesta di rumah dengan Emi (mumpung rumah kosooonggg.... hehehehe)
"Emi! ayo kita jalan2 sebentar!"
CRAZY #4
aku dan Emi berjalan-jalan menikmati udara malam yang segar..
sampai akhirnya kami mampir di seven-eleven untuk membeli snack dan beberapa
soda.
karena suasana hatiku sedang baik, aku yang membeli semua snack dan sodanya.
dan Emi cukup heran dengan perbuatanku ini (hey! jangan anggap aku pelit! biasanya
kami membeli makanan atau minuman secara patungan, karena memang uangku tak
banyak -_-'), dan akhirnya kami mengarah pulang ke rumahku.
"coba setiap hari kau seperti ini.... aku bisa beli baju baru deh.." kata Emi.
"jangan mimpi kau. minggu depan gantian kau yang traktir aku." balasku. hehehehe
"huh, dasar pelit"
yayaya, aku anggap saja aku tak mendengar kata2nya itu. berhubung suasana hatiku
lagi baik,
aku tak mau moodku ini jadi jelek...
"eh lihat itu!" kata Emi sambil menarik siku-ku
"ada apa deh??"
"itu lihat! Kazuma!"
O_O hek?!
Kazuma? mana? orang yang ditunjuk Emi masih memakai seragam. dan itu adalah
seragam dari sekolah yang sama denganku.
ah benar, itu Kazuma! rambut emas itu hanya milik Kazuma.
karena belum pernah kulihat ada yang mempunyai rambut emas seperti dia. walaupun
aku tak bisa melihat mukanya karena gelap, tapi rambut emasnya yang berkilau itu
sudah cukup bagiku untuk mengenalinya.
dia sedang berjalan sambil merokok.
entah mau kemana dia.
tapi, bukan itu yang aneh. yang aneh 'kenapa dia sendirian'? biasanya dia selalu pergi
dalam sekelompok besar.
dan bajunya kotor begitu lagi! banyak cap sepatu di sana-sini! bahkan celananya ada
bagian yang robek.
ah! aku ingat. dia kan habis berantem tadi.
dia bilang dia mau berantem sama SMU Higashi. mungkin mereka sudah selesai
berantem.
dan aku ingin tahu siapa yang menang. hm....
"Ka-" aku berniat memanggilnya, saat dimana tiba-tiba cowok berseragam SMU
Higashi memukul punggung Kazuma dengan kayu dari belakang.
Kazuma jatuh, memegangi punggungnya.
dan cowok SMU Higashi itu mengangkat tongkatnya dan mulai mengayunkannya
untuk memukul Kazuma lagi.
reflek, aku berteriak "TIDAAAKK!!!" sambil berlari ke arah si cowok Higashi itu.
cowok Higashi itu teralihkan perhatiannya kepadaku. Kazuma memandangku kaget.
aku tahu, aku hanya punya waktu 3 detik sebelum cowok Higashi ini kembali sadar
dan mengayunkan kayunya kepadaku.
jadi, aku menahan napasku dan membiarkan instingku berjalan.
+BUAKKKKKK!!!!!+
aku menendang si cowok Higashi itu. tepat di bagian tengah, di tempat paling
berharga dan paling sensitifnya.
Kazuma terperangah, sedangkan aku bisa mendengar Emi berteriak, "BULL'S EYE!"
si cowok Higashi itu jatuh dengan kepala lebih dulu. sambil memegang mutiara
hidupnya.
Kazuma masih dalam keadaan shock, tapi akhirnya dia berkata
,"ja.. jangan pernah kau lakukan itu kepadaku. 'LAGI'!"
didengar dari suaranya,
aku tahu dia bersungguh2 agar aku tak melakukan hal ini lagi kepada dia. (setelah
sebelumnya pernah aku menghentakkan lututku di 'senjata masa depan' Kazuma dulu)
dan aku hanya tersenyum saja.
***
"pelan pelan! tak bisakah kamu pelan sedikit! entah kenapa kau bisa lahir sebagai
perempuan dengan perlakuanmu yang seperti ini!" kata Kazuma.
kutekan punggungnya dengan kapas beralkohol yang sedang kupegang sekarang
untuk mengobatinya.
"AW! SAKIT! MAU MATI KAMU?!"
"diamlah! kalau kau tak bisa diam, tentu saja akan lebih sakit. tahan saja jangan
seperti anak mami!"
"tutup mulutmu!" teriak Kazuma.
ya, disinilah kami. di bangku taman dekat rumahku.
setelah sebelumnya aku pulang untuk mengambil kotak P3K untuk mengobati
punggung Kazuma yang terluka cukup parah.
aku menyuruh Emi pulang dan menelpon Yusuke untuk mengabarkan keadaan
Kazuma, dan Emi nurut saja.
tapi aku tahu, sebenarnya Emi nurut saja karena dia takut melihat luka semacam ini.
dan dia juga malu melihat cowok bertelanjang dada (jangan pikir aku mesum atau
semacamnya, tentu saja aku sedikit malu. tapi aku sudah cukup biasa karena adikku
sering keluar kamar mandi hanya dengan celana dalam saja, dan adikku itu kadang2
menambahkan atraksi menari para-para... -_-)
Punggung Kazuma sangat lebar. kira2 sama besarnya dengan Taiki, hanya saja
Kazuma lebih lebar sedikit, dan Kazuma agak bungkuk.ternyata punggungnya penuh
dengan bekas luka. sepertinya bukan pertama kali dia mendapat luka sepert ini.. -_-
"hei! jangan pencet disitu! itu jerawatku!" teriaknya
"maaf2... kukira ini luka..." di punggung si sinting ini terdapat 1 jerawat yang tak
sengaja kupencet sampai pecah.
aku jadi berpikir apakah otaknya sebesar jerawat ini... hem...
+ckrik+
Kazuma menyalakan korek apinya untuk membakar rokoknya.
reflek, kutarik rokok dan koreknya dan kulempar jauh2.
"HEI! apa yang-" protesnya
"aku tidak suka bau rokok. dan kau kira kau bisa enak2an merokok sementara aku
terganggu asapmu itu? lebih baik kau diam saja agar aku bisa merawat lukamu"
"terserah..." dia mengeluarkan rokok dan korek lain dari kantong celananya
huh.. benar2 orang ini,,,
dia benar2 jenius dalam membuatku kesal!
"AKU PERGI!" teriakku
aku membereskan perlengkapan P3K ku dan bergegas pulang.
tapi sebelum aku bisa melakukan itu, Kazuma memegang pergelangan tanganku.
"lepas....." kataku
"........................" dia hanya diam sambil merokok saja
"lepaskan aku!" teriakku lagi
"pergi saja sana. katanya mau pergi?"
orang ini mencoba bermain2 dengan emosiku.... -_-
"kalau tidak kau lepas bagaimana aku bisa pergi?!"
"sudah... sana pergi,,, ngapain masih disini?" katanya sambil terus merokok dan
memegang tanganku kuat2.
tindakan dan perkataannya benar2 berlainan.. entah apa yang ada di otaknya itu.
"matikan rokok itu, baru aku tidak pergi."
akhirnya dia menjatuhkan rokoknya dan menginjak rokoknya.
sambil masih terus memegang tanganku dia berkata," kenapa masih disini?! sana
pergi...!"
yayaya, terserah saja... aku jadi mengerti cara kerja otaknya... -_-
lalu aku duduk lagi di sebelahnya,"hadap kesana lagi. biar aku bisa merawat
punggungmu. tinggal di perban saja"
dia menurut saja tanpa protes. akhirnya si liar ini bisa diam juga.
kuperban punggungnya dengan melilitnya dari bagian dada hingga ke punggung.
aku malu juga sih.. karena saat aku memutar perban, aku jadi dalam posisi memeluk
dia dari belakang...
hihihi... mantap..
aku baru sadar kalau dia itu sangat wangi saat aku sedang me-merban dia.
wanginya bukan bau deodoran atau parfum laki2 biasa... baunya seperti bedak dan
sabun dijadi satu..
ah! aku tahu bau ini! ini BABY COLOGNE!!! MUAHAHAHAHAHA! dia pakai
Baby cologne!! hahahahaha
"kamu pakai baby cologne ya?" tanyaku
"apa pedulimu?!"
"iih~ kok sinis amat sih baby???"
"TUTUP. MULUTMU! PERBAN SAJALAH DAN JANGAN BANYAK MULUT!"
mulai lagi... -_-
"dasar bule sinting"
"APA-" baru saja dia mau mulai meneriakiku sampai Yusuke berjalan ke arah kami
dan berteriak,
"hei Kazu! bagaimana punggungmu? kamu baik2 saja?" dari kata2nya memang
sepertinya Yusuke khawatir akan lukanya.
tapi dari ekspresi dan nada bicaranya, sepertinya dia sudah biasa akan Kazuma
mendapat luka seperti ini, jadi dia hanya menanyakan keadaannya sebagai sopan
santun atau apalah.
di belakang Yusuke ada Taiki.
Taiki?! oh cintaku......
saat melihat dia aku memang selalu tersipu... dia tipeku banget...!
mata tajamnyaa.. rambut sutra-nya.. bibir sexynya.. MUAHAHAHAHHAHAH!
aku merasa ada pandangan menusuk dari sampingku. kulihat itu Kazuma sedang
melirikku dengan lirikan kematian.
"Lihat apa kau....? mau mati??"
setelah sadar apa yang dimaksud Kazuma, aku berhenti memandangi Taiki.
"eh?! ap- apa yang kaulakukan berdua?!" teriak Yusuke.
dia berkata begitu lantaran aku sedang memegang punggung Kazuma (sedang
menempelkan perbannya) yang telanjang dada. -_-
"iih~ Asuka genit yaaa....???" kata Yusuke dengan ekspresi menjijikan.
"jangan mikir yang bukan2! gak bisa lihat aku sedang memasang perban?! dan jangan
sok akrab dengan memanggilku asuka!" teriakku
"iih~ asuka-chan jahaaat... kita kan BFF..."
(*red BFF: Best Friend Forever- teman karib selaamanya )
"BFF kakiku!"
sesaat aku lupa diri dan mulai berteriak2 pada si monyet ini. padahal aku harus jaga
image gara2 ada Taiki..
tapi Taiki tidak memandangku takjub.jadi mungkin sikapku baik2 saja... hahaha
"hei Kazu, orang yang memukulmu sudah kami tangkap dan kami habiskan." kata
Taiki.
aku tak mau tahu apa yang terjadi dengan si pemukul itu..
yang pasti aku kasihan padanya karena sudah merasakan tendangan mautku, dan
sekarang berurusan dengan Kazuma.. -_-
"kerja bagus.. bagaimana dengan teman2nya?" kata Kazuma.
"sudah kami habisi juga."
"hem.. dengan ini mereka gak akan berani2 lagi berurusan dengan kita. hem."
"kenapa sih kalian berantem dengan mereka?" sela-ku.
"Kazuma saat itu sedang membeli roti, tapi roti terakhirnya diambil oleh anak yang
ternyata adalah bos di SMU Higashi. dan Kazuma mulai memaki-makinya. mereka
ngajak berantem. jadi kita oke saja karena sudah lama tidak gerak badan"
jawab Yusuke.
kini aku tahu kenapa mereka bisa berteman...
karena sifat mereka semua hampir sama...
p.s.i.k.o.p.a.t!
"sepertinya kamu baik2 saja.. nah, sekarang kami mau nongkrong di rumah Takuya.
kamu mau ikut gak?" tanya Taiki.
aku memandang Kazuma dengan tatapan tidak setuju. dia meihatku sejenak dan
berkata pada Taiki,
"aku lewat hari ini. lukaku belum selesai dirawat. dan aku ingin pulang saja, mau
tidur."
aku sangat kaget dengan perkataannya ini. dan lagi, lukanya sudah selesai kurawat.
jangan2 dia masih ingin bersamaku.. ho~ho~ho~!
"apa2an kamu?! kamu tidar pernah tidur sebelum jam 3 pagi! dan lagi ini baru jam
sebel- UPPHH! UPH!"
Yusuke belum bisa menyelesaikan kata2nya, namun mulutnya keburu dibekap oleh
Taiki.
dan Taiki menariknya untuk pergi.
"ya sudah kami pergi dulu! selamat bersenang2!" kata Taiki.
sepertinya dia ingin membiarkan kita berdua... -_-
lalu mereka semua pergi, dan tinggal kami berdua lagi disini.
"kenapa kamu tidak ikut nongkrong? lukamu sudah selesai kurawat kok."
"oh ya sudah, aku pergi nongkrong saja." katanya sambil berdiri.
"tunggu-" kataku sambil memegang tangannya. kenapa keadaannya jadi terbalik
begini??
"apa?"
"tetaplah disini" entah kenapa kata2 ini bisa keluar dari mulutku...
Kazuma tersenyum kecil dan duduk di sampingku lagi.
dan aku baru sadar, baru pertama kali ini aku lihat dia terseyum!
senyumnya manis sekali... ada lesung di pipi kanan dan dibawah bibirnya..
psti aku akan terbayang senyumannya sepanjang malam... -_-'
"pakai bajumu." kataku sambil menyerahkan kemejanya.
dia mengambil dan mulai mengancinginya satu-satu.
"besok lepas perbannya dan ganti yang baru. jangan dibiarkan saja, nanti bisa
membengkak dan lama sembuhnya."
"iya-iya.. besok kau yang lakukan."
"apa- kenapa harus aku?!"
"diam dan lakukan sajalah." akhirnya aku diam. karena aku memang ingin
merawatnya lagi... hehehe
"eh, apa itu dibawah matamu?" aku melihat ada segaris merah di bawah matanya.
tepatnya di pipi atasnya.
"ah, ini? terluka saat berkelahi tadi. sepertinya ada yang pegang pisau."
"aduh! sini kuobati juga!" kutarik wajahnya agar menghadap ke arahku.
lalu kuolesi luka itu dengan kapas yang berakohol.
ini aneh, kenapa dia diam saja? padahal dari tadi dia mengoceh terus saat aku
mengobati punggungnya.
aku menoleh ke atas. dan pada saat itu aku tahu kenapa dia diam saja. dia sedang
melihatku.
bukan melihat. dia memperhatikan wajahku. ada apa ya? jangan2 ada kotoran di
mataku. atau bulu hidungku keluar?
tapi baru pertama kali kulihat mata seperti matanya. matanya coklat. sekilas bila
dilihat warnanya coklat kehitam2an seperti biasa. tapi bila diperhatikan dari dekat,
warnanya coklat tua yang mengarah ke warna hazel.
beberapa saat dia memandangiku, matanya mulai tertutup dan akhirnya dia tertidur.
kusandarkan kepalanya di pundakku, dan tak tersadar akupun juga tertidur.
***
aku terbangun. tapi Kazuma sudah tidak ada,dan hari masih gelap.
kulihat Hp-ku, sekarang sudah jam 3 pagi... hem, aku masih mengantuk..
tunggu sebentar,
jam 3 pagi?! aku berarti sudah tertidur selama 4 jam.
dan Kazuma meninggalkan aku di taman ini....SENDIRIAN!
APA TAK BISA DIA MAMBANGUNKAN AKU?!
DASAR KEPALA POLONG! KETIAK BUSUK! BENCI BENCI
BENCIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!
lalu aku pulang ke rumah.
untung saja orang tuaku tak ada di rumah hari ini!
entah jadi apa aku kalau mereka melihatku pulang pagi dengan baju kotor penuh
darah (darah Kazuma tentunya) -_-
sesampainya di rumah, kulihat tak ada orang sama sekali.
oh ya, tentu saja. adikku sedang menginap di rumah temannya, dan walaupun dia di
rumah dia pasti sudah tertidur jam segini.
aku makan sedikit dan mandi.
lalu aku pergi ke kamar dan berbaring. capek sekali hari ini... setelah bertemu
Kazuma, rasanya ada2 saja yang terjadi...
besok aku mau bolos lagi ah.. mumpung tak ada orang, aku mau tidur sampai siang...
muahahahhaha!
lalu aku tertidur,
aku bermimpi Kazuma ada di rumahku, dan aku sedang menyuruhnya untuk memijat
kakiku.
baru saja mau kusuruh dia untuk menggosok toiletku, tapi Hp-ku berbunyi
+DING~ DING~CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
oh ya ampun... apa aku tak bisa lebih sial dari ini?!
keinginanku cuma tidur dan tidurku diganggu! AAAAARRRHHH!!!
"APA MAUMU?!" teriakku masih dalam keadaan setengah sadar
"mau mati...?" aku dalam keadaan setengah sadar dan aku tak perduli dengan apapun
selain tidur
"MATI SAJA SENDIRI!" teriakku
"jangan menjawabku begitu! kenapa kau tak masuk sekolah?! kau harus mengganti
perbanku!"
karena kesal ada yang mengganggu tidurku, kucabut baterai dari dari HPku dan
melanjutkan tidur...
***
saat aku bangun sudah pukul 2 siang.
dan saat aku mengaktifkan HPku, '128 misscall!'
gila! dan itu semua dari...'unknown' ---> 'K.A.Z.U.M.A'
yah biar sajalah,,,,
anggap saja itu pembalasanku karena dia meninggalkanku sendirian di taman.
aku mengarah ke dapur untuk minum.
dan aku mengambil baju dan perlengkapan mandiku, lalu menuju ke kamar mandi.
saat mandi, sepertinya HPku berdering beberapa kali.
bukannya aku tak mau mengangkat... tapi bagaimana bisa?!
selesai mandi, Hpku berhenti berdering.
ya sudah aku biarkan saja.. dan aku pergi nonton TV sambil makan.
lho, kok aku kepingin 'pup' ya?
uh! harus cepat2 ke WC!
+DING~ DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HPku berbunyi lagi, jadi kusambar saja dan kubawa ke WC sekalian.
"halo?" jawabku sambil......... (kuharap kalian tahu aku sedang menelpon sambil
ngapain)
"kamu dimana....?" kata Kazuma.
suaranya benar2 marah, tidak seperti biasanya.
"aku? kamu tidak boleh kesini! dan kamu tidak bisa kesini!"
setelah berkata begitu, kututup teleponnya sebelum dia bisa marah2 lagi. tentu saja dia
tak boleh kesini dan dia tak akan bisa kesini..(kecuali dia mau ke sini di WC 'pup'
bersamaku.)
maafkan aku karena aku menutup teleponmu,Kazuma.
aku cuma ingin melihat bagaimana reaksimu bila bertemu denganku besok.
aku ingin tahu apakah kau akan merindukanku? atau malah akan membunuhku?
kekeke, kita lihat saja besok..
urusanku di wc sudah selesai,dan aku mulai bermalas-malasan lagi sambil menonton
TV.
lalu pintuku berbunyi kencang sekali.
+DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA-CHAN?! KAMU DI DALAM?!"
+DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA-CHAN?!!!"
asuka-chan....?
sepertinya itu Yusuke.. -__-
apa yang dia lakukan mengetok pintu seperti orang kesetanan saja,,,
"ASUKA-CHAANNN?!!!!" Teriaknya lagi...
"iya iya sebentar! aku kesana!"
orang ini benar2 tak punya kesabaran! membuatku kesal saja.
"APA?!"teriakku pada Yusuke begitu aku membuka pintu. entah darimana dia tahu
alamat rumahku..
"hosh...hosh...hosh!" dia tak menjawab tapi hanya tersengal-sengal saja. sepertinya
dia berlari sepanjang perjalanannya kemari..
"dari mana kau tahu rumahku?" tanyaku
"aku mencuri datamu di ruang guru! hosh... hosh..."
"apa?! kau mencuri apa?!" orang ini benar2 sinting.. kenapa dia tak tanya saja ke Emi
malah mencuri data di ruang guru?
IQnya benar2 jongkok!
"IT... ITU TIDAK PENTING! hosh..hosh,, KAZU.. KAZUMA MENGHILANG!"
"APA KATAMU?! KAZUMA MENGHILANG?!"
CRAZY #5
"APA KATAMU?! KAZUMA MENGHILANG?!" teriakku
"iyaaa.... hosh hosh... untuk apa aku bohong!" kata Yusuke sambil mencoba mengatur
napasnya kembali.
"ooh? hilang ya? hahahahah! kau kira aku bodoh heh?! kuda liar seperti dia masa bisa
menghilang?! bahkan anak TK-pun bisa tahu arah jalan ke rumah!" teriakku.
setelah berteriak pada Yusuke, aku menutup pintu karena kupikir dia hanya bercanda
atau mengerjaiku.
"tunggu-" katanya sambil menahan pintuku sebelum benar2 tertutup.
"apa?!"
"ak- aku sungguh2! tadi dia mendapat telepon.. sepertinya dari anak di SMA Higashi..
hosh hosh.."
"lalu? kenapa kalau dia ditelepon anak SMA Higashi? apa masalahnya? dia memang
punya banyak pengikut bukan?"
"bukan begitu! saat menerima telepon itu, dia berteriak2 'JANGAN BERANI KAU
SENTUH DIA! BIARKAN AKU BICARA DENGANNYA' setelah itu dia menutup
teleponnya. lalu dia menelpon orang entah siapa.. dia hanya berkata 'dimana kau
sekarang....?' setelah orang itu menjawabnya, muka Kazuma mengeras dan sepertinya
dia marah sekali. dan dia langsung berlari pergi. kami semua mencarinya dan
menelponnya, tetapi tak ada yang menemukannya dan dia tak mengangkat
teleponnya!"
tunggu... tunggu... ini aneh..
'kamu dimana...?' ?? Kazuma tadi bertanya padaku sewaktu aku di WC tadi..
'JANGAN BERANI KAU SENTUH DIA! BIARKAN AKU BICARA
DENGANNYA'
Kazuma berkata begitu kepada anak Higashi? sepertinya dia ingin melindungi
seseorang yang diambil/disandera oleh anak Higashi itu.
'kamu tidak boleh kesini! dan kamu tidak bisa kesini!' aku jelas berkata begitu pada
dia tadi...
jangan-jangan......
"DIMANA TEMPAT KALIAN BIASA BERKELAHI?!" tanyaku panik
"eh?"
"mungkin Kazuma di sana! cepat! ini gawat!"
"kami biasa berantem di gedung kosong sebelah sana... tapi kenapa?"
"sudah! kujelaskan sambil berlari saja!"
lalu kami berlari menuju gedung kosong yang ditunjukan Yusuke itu.
***
"apa yang mau kaujelaskan?" tanya Yusuke sambil kami berlari
"tadi Kazuma menelponku." jawabku
"lalu?"
"aku bilang padanya.'jangan kesini dan dia tidak bisa kesini'."
"hem... ya? lalu apa hubungannya dengan semua ini?"
dasar kepala bawang.... masa dia belum mengerti juga.... -_-
"mungkin saja anak SMA Higashi itu ingin balas dendam pada Kazuma soal kejadian
kemarin, dan bisa saja mereka bilang mereka menyanderaku. dan dia harus datang
sendiri kalau mau menyelamatkan aku... dan kata2ku kepadanya di telepon itu juga
ikut meyakinkan dia tentang penyanderaanku."
"seperti di film2 dong maksudmu...? bukannya kamu saja yang terlalu banyak nonton
film?"
"cobalah kau pikir! manusia dengan otak seperti Kazuma apakah tidak akan tertipu
dengan hal basi seperti ini? bayangkan saja kalau kau di posisi Kazuma, apa yang
akan kau lakukan?? otak kalian kan sama kadarnya... -_-"
"aku akan pergi menolong pacarku yang disandera. seorang diri tanpa membawa
teman2...."
"nah, mungkin itu yang dilakukan Kazuma sekarang... ini semua salahku..."
"oh... hem,,, aku mengerti. tenang saja, Kazuma akan baik2 saja..."
kata Yusuke dengan suara yang kurang yakin..
aku tahu dia berusaha menghiburku, dan aku senang dengan perhatiannya ini..
dasar monyet ini.. tahu juga cara menyenangkan orang.
kami berlari dan berlari menuju ke gedung kosong itu. tetapi tidak ada tanda2 dari
Kazuma sama sekali.
"ada tempat lain?" tanyaku.
"hem... kami juga biasa berantem di lapangan parkir terbuka dekat seven eleven.."
"ayo kita ke sana!"
"aku sudah menyuruh anak2 kelas 1 untuk mencari kesana, dan tidak ada tanda2 dari
Kazuma juga."
"tempat lain...?"
"sudah kami periksa. makanya aku pergi ke rumahmu, kukira siapa tahu saja dia
disana."
entah harus mencari kemana lagi.. aku dan Yusuke berkumpul dengan anak2 yang
lain untuk mencari Kazuma.
dan kami telah mencari2 hingga matahari sudah tenggelam, tetapi tetap saja tidak
dapat menemukan Kazuma.
dan setiap kali kami berusaha menghubunginya, teleponnya selalu tidak aktif.
"ini semua salahku... harusnya aku tidak bercanda pada saat itu...." kataku
"kita pasti akan menemukannya, dia pasti baik2 saja." kata Taiki.
"ya.. dia tak akan mati semudah itu.." kata Yusuke.
mati?? kenapa dia harus bilang mati sih???! dasar kera busuk.
"kemana lagi kita harus mencari? kita sudah mendatangi setiap tempat berantem
kalian" tanyaku
"hm.... ada satu tempat yang belum kita datangi." kata Taiki
"apa?! jadi masih ada tempat berkelahi lain lagi?! kenapa tidak bilang dari tadi????!"
tanyaku
"bukan begitu.. hanya saja ini belum tentu mungkin dia berada di sana.. tapi
perasaanku mengatakan, Kazuma berada di SMU Higashi."
SMU Higashi?
berarti kalau dia kesana seorang diri, dia pasti dikeroyok oleh banyak sekali orang
dari SMU Higashi.
tanpa seorangpun membantu...
"CEPAT KITA KESANA!" teriakku
kami menuju ke SMU Higashi dengan pasukan yang banyak.
semua anak membawa motor, dan aku dibonceng oleh Taiki..
heheehe, Taiki... aku dibonceng Taiki dan bisa memeluknya dari belakang,., hehehe
Asuka! fokus-fokus! ini bukan saatnya untuk hal seperti ini! nyawa Kazuma sedang
dipertaruhkan sekarang!
akhirnya kami sampai di SMU Higashi.
semua anak memarkir motornya di depan gerbang SMU Higashi. sebagian ada yang
ikut masuk kedalam dan sebagian menjaga di luar. dan 1/3 dari orang yang ada
membawa pemukul baseball.
kami masuk ke daerah Higashi.
tapi tempat ini amat sepi. memang, kemungkinan besar pasti perkelahian sudah
selesai sejak tadi.
dan aku tak mau dan tak berani membayangkan bagaimana keadaan Kazuma
sekarang.
di sekeliling sekolah tidak ada tanda2 adanya orang maupun tanda bekas terjadi
perkelahian,sampai akhirnya kami masuk ke GYM. di dalam GYM banyak darah
berceceran di lantainya.
ini sudah pasti bekas terjadinya perkelahian.
di sana ada 1,2,3,.... 7 orang pingsan tergeletak di lantai!
oh tidak... aku mencari2 ada tidaknya Kazuma di antara orang pingsan itu..
tetapi dia tidak ada. dan aku bersyukur Kazuma tidak ada di sini.
"ini jelas telah terjadi perkelahian" kata Taiki.
"tapi tidak ada Kazuma disini.. dimana dia?" tanya Yusuke.
"entahlah, sepertinya kita harus mencarinya lagi. sebaiknya kita mencarinya di sekitar
sini, siapa tahu dia pingsan di sekitar sini." aku tertegun mendengar pernyataan Taiki
yang satu ini...
bagaimana jadinya bila Kazuma benar2 pingsan di sekitar sini?!
bagaimana bila dia dilukai oleh anak2 lain?
bagaimana kalau dia terluka amat parah?
bagai-
"Asuka! tenanglah!" teriak Taiki.
aku baru sadar ternyata aku gemetar dan air mata keluar dari mataku..
aku sangat ketakutan bila apa2 terjadi pada Kazuma.
dan ini semua salahku!
"tenanglah... dia pasti tidak akan kenapa2.. sebaiknya kau pulang, ini sudah terlalu
larut untuk seorang gadis berkeliaran di jalan. aku akan mengantarmu sementara yang
lain mencari Kazuma."
"tapi aku mau mencarinya juga." kataku
"kau hanya akan menghalangi pencarian kami. sebaiknya kau pulang dan menunggu
kabar dari Kazuma, itu lebih berguna untuk sekarang. karena aku tahu, Kazuma pasti
akan menghubungimu lebih dulu bila ada apa2."
"benarkah..?"
"tentu saja. kau kan pacarnya."
akhirnya aku memutuskan untuk pulang, dan Taiki mengantarku.
di sepanjang perjalanan aku terus berpikir dimana Kazuma berada, hatiku sungguh tak
tenang dan ketakutan.
motornya berhenti 500 meter dari rumahku, karena akan lebih cepat bagi Taiki untuk
memutar balik dari sini daripada mengantarku sampai ke depan rumah. dan aku turun
dari motornya.
"tenang saja.. dia tidak akan apa2.. aku berani jamin." kata Taiki
"ya aku tahu.. tapi tetap saja aku sangat ketakutan. dan ini semua salahku karena
bicara yang bukan2 di telepon tadi!"
"tenanglah.. ini bukan salahmu.. semua cowok pasti akan melakukan apa yg dilakukan
Kazuma."
"tapi... tapi.... hiks, hiks,hiks" tanpa tersadar aku menangis.
dan ini pertama kalinya dalam hidupku aku menangis buat seorang cowok. dan aku
tak tahu kenapa aku menangis.
"sudah, sudah... jangan sedih lagi, dia akan segera kembali" kata Taiki sambil
memelukku dengan sebelah tangan.
dia sangat harum, sama seperti terakhir kali aku digendongnya.
dan baunya menenangkan hatiku. untuk sebentar, aku merasa amat nyaman dan aman.
"ap... apa apaan ini........?" kata seseorang di belakangku
Taiki langsung melepas pelukannya. wajah Taiki mengeras dan dihantui rasa bersalah
dan ketakutan.
aku menghadap kebelakang. itu... itu...
"Kazuma......?"
CRAZY #6
"ap... apa-apaan ini...???"
"Ka... Kazuma..."
Kazuma ada di sana.
wajahnya penuh dengan lebam, bibir bagian kirinya sobek, luka di bawah matanya
makin melebar,dan bajunya sangat kotor penuh dengan darah serta sobekan.
entah sejak kapan dia berada di situ, padahal sedari tadi kami mencarinya kesana
kemari.
mukanya mengeras dan penuh dengan amarah,dia berjalan ke arahku dan Taiki.
+BUAAAKHHH!!!+ Kazuma menonjok wajah Taiki keras sekali.
"TAIKI???!! APA-APAAN KAMU?!" kataku kepada Kazuma sambil memegang
Taiki yang terjatuh ke tanah akibat kencangnya pukulan Kazuma.
"apa yang kau lakukan dengannya?!" teriak Kazuma
"apa?! apa yang kulakukan dengannya?! dia hanya menghiburku karena aku amat
ketakutan kau belum ditemukan sedari tadi!"
"begitu...? jadi kau akan berpelukan dengan semua lelaki disaat kau ingin dihibur?
dimana harga dirimu!?!"
kata-katanya benar2 menyakiti hatiku saat ini.
aku tak menyangka dia menganggapku serendah ini. dan lagi, dia memukul temannya
sendiri yang berusaha menenangkanku.
"apa katamu?! jangan kau pikir kau bisa memperlakukan aku dengan semaumu!
jangan kau pikir kau bisa mengatur2ku! siapa kau berani berbuat begitu?! aku sudah
muak dengan sikapmu itu! kau selalu merendahkan aku bahkan lebih rendah dari
sampah! pergi kau, aku sangat muak melihat wajahmu! aku tak mau bertemu
denganmu lagi!"
aku sangat marah kepadanya, kurasakan wajahku memanas dan air mataku keluar
deras sekali.
sorot mata Kazuma amat menyedihkan, sekan-akan dia terluka oleh perkataanku.
tapi aku sudah terlalu marah untuk peduli ataupun merasa bersalah.
"jadi begitu..? baiklah, sesuai keinginanmu." setelah berkata begitu, dia membalikkan
badannya dan pergi.
"kamu tidak apa2?" tanyaku kepada Taiki.
"tidak apa2, sebaiknya kau kejar Kazuma sekarang." kata Taiki.
"tidak, aku tidak akan mengejarnya. dia yang membuatku berbuat seperti ini
kepadanya."
"tapi-"
"apapun yang kau katakan atau kau memohon sekalipun. walaupun itu kau yang
meminta, aku takkan melakukannya."
kerasku kepada taiki.
sepertinya Taiki sadar, apapun yang dia lakukan tak akan membuatku berubah
pikiran.
akhirnya dia diam saja.
"masuklah dulu ke rumahku, akan kuobati luka di wajahmu." kataku kepada Taiki.
"tidak, itu tidak perlu. sebaiknya kau sadar apa yang telah kau lakukan kepada
Kazuma, Fujimoto. kau menyakitinya."
setelah berkata begitu, Taiki naik ke motornya dan pergi.
aku tahu aku menyakiti dia, tetapi dia yang membuatku jadi begini.
apakah ini akhirnya? inikah akhir hubunganku dengan Kazuma..?
terlalu pendek dan menyakitkan untuk kupikirkan.
kepalaku berat sekali rasanya setelah sekian lama menangis.
aku pulang ke rumah dan masuk ke kamarku, tanpa mengganti baju ataupun mandi.
aku merebahkan diriku di kasur, dan kuharap aku bisa melupakan semuanya saat aku
terbangun nanti...
***
saatku membuka mata, sinar matahari sudah sangat terik.
kulihat jamku,sudah jam 2.
semalam aku baru bisa tidur selepas jam 5 pagi.
dan saat aku tertidur, aku terbangun beberapa kali.
ini sangat melelahkan, saat aku benar-benar terjaga yang bisa kupikirkan adalah
Kazuma.
ingin rasanya aku bertemu dengannya.
melihat wajahnya, mendengar suaranya, dan aku juga merindukan senyumnya.
semua ini membuatku hampir gila, tak pernah sekalipun aku begini.
dan yang bisa membuatku begini hanya satu, yaitu Kazuma.
aku bangkit dari tempat tidurku.
dan saat aku menginjak lantai, lututku sangat sakit.
rupanya lukaku membengkak lagi karena tidak kuobati.
aku mengerang, lututku rasanya sakit sekali. mungkin aku harus pergi ke apotek untuk
membeli obat..
akhirnya aku mandi, dan aku merasa lebih segar setelah mandi.
maklumlah, kemarin aku sangat keringatan dan langsung tidur tanpa mandi dulu... -_-
setelah itu aku makan sebentar. setelah makan, aku pergi ke apotek untuk membeli
obat untuk mengobati kakiku.
(ya, persediaan obatku sudah habis karena kupakai untuk mengobati lututku dan
punggung Kazuma)
karena sepertinya kakiku sudah harus benar2 diobati.
saat aku keluar dari rumah, aku melihat sebuah korek api tergeletak di depan pagar
rumahku.
jangan2 semalam dia berada disni saat kami mencarinya?
tidak-tidak Asuka! jangan pikirkan dia lagi!
sesampainya di apotek,aku mengambil beberapa obat antiseptik dan membawanya ke
kasir.
"Asuka-chan?" kata seseorang.ternyata itu adalah Yusuke.
"oh kamu. sedang apa kau disini?" tanyaku
"tentu saja membeli obat. untuk apa obat antiseptik itu?"
"untuk lututku yang terluka 2 hari lalu. bengkaknya luar biasa besar dan sudah
mengeluarkan nanah karena aku tak rutin mengobatinya."
"wanita selebor sepertimu mana mungkin bisa melakukan sesuatu secara rutin.
hahahahahha!"
"tutup mulutmu, dasar kera busuk!" kataku sambil menjitak Yusuke.
"aduh! aduh sakit! kasar sekali sih! oh iya, soal Kazuma..."
"jangan membicarakan dia!" potongku
"memang kenapa? aku cuma mau bilang dia masuk rumah sakit."
"apa?! dia masuk rumah sakit? tapi kenapa?"
"iya, semalam dia mabuk dan hujan-hujanan. setelah itu, sepertinya dia berkelahi lagi.
aku dan Taiki menemukannya tergeletak di jalan semalam. tapi saat dia melihat Taiki,
dia marah sekali kepadanya dan memaki2 Taiki.
aku tak pernah melihat Kazuma memaki-maki Taiki seperti itu. entah kenapa dia
begitu.. tapi tak lama setelah itu, Kazuma pingsan. lalu aku dan Taiki membawanya
ke rumah sakit"
"apa Kazuma terluka parah?"
"ya. dia terluka parah. tangan kirinya patah, dan seluruh tubuh bahkan wajahnya
dipenuhi luka. sepertinya dia harus diopname selama beberapa minggu."
".................."
"aku mau ke rumah sakit sekarang, kamu mau ikut?"
"tidak. sebaiknya aku tidak ikut."
"aaah~ sudahlah ayo ikutt!" kata Yusuke sambil menarikku pergi.
tenaganya kuat sekali. tak kusangka monyet ini sangat kuat!
aku tak bisa melepas pegangannya, dan dia terus menarikku menuju ke rumah sakit.
akhirnya kami sampai di rumah sakit, dan Yusuke membawaku ke kamar nomor 93.
"Kazu-chan~~ aku bawa Asuka nihhh~~~~" kata Yusuke sambil memasuki kamar,
dan aku mengikuti Yusuke dari belakang.
ada Kazuma disitu. lengan kirinya di gips, kepalanya di perban, dan wajahnya
ditempel banyak plester.
dia mengenakan baju rumah sakit, dan itu membuatnya cukup lucu.. hehehe
di dalam ruangan ini ada banyak orang, sebagian sudah kukenali wajahnya namun
sebagian tidak.
tetapi Taiki tak ada disini. biasanya Taiki dan Yusuke selalu ada disamping Kazuma.
ini aneh....
"ha...halo..." sapaku gugup kepada Kazuma.
Kazuma hanya melihat ke arahku
"untuk apa kau kesini? katanya kau muak melihat wajahku?"
ugh, bisa2nya dia berkata begitu! padahal aku sudah berbaik hati menjenguknya.
"aku cuma mau melihat keadaanmu kok! tapi sepertinya tidak parah" jawabku
"apanya yang tidak parah! tak bisa kau lihat ini!?"
dia tidak ingat kejadian kemarin, atau memang dia tidak memikirkan kejadian
kemarin?
dia seperti Kazuma yang biasa, tidak menyeramkan seperti tadi malam.
aku sangat lega dia Baik2 saja.
dan melihat wajahnya mengobati rasa rinduku kepadanya hari ini.
"kalian semua keluar." kata Kazuma kepada semua orang yang ada di dalam
ruangannya.
Yusuke dan yang lainnya menuruti dan mengarah keluar. melihat itu, aku juga
mengarah keluar.
"kamu mau kemana?" tanya Kazuma.
"hah? siapa?" tanyaku
"ya kamu! nanya lagi. kamu tetap disini, yang lainnya keluar!" teriaknya
"kenapa sih harus teriak2?! dasar sinting"
"tutup mulutmu, dengar, dan lakukan sajalah!"
akhirnya aku menurutinya, entah kenapa semakin hari sifat budakku makin terlihat -_-
aku duduk di samping tempat tidurnya dan bertanya,"kenapa kau suruh mereka
keluar?"
"terserah aku." jawabnya.
dasar psikopat egois! -_-
apa salahnya sih menjawab pertanyaanku dengan benar?!
"dimana Taiki?" tanyaku
"buat apa kau menanyakan dia? kau suka padanya?" sindir Kazuma.
"kenapa sih kamu berkata begitu?! aku kan cuma bertanya!"
"aku tidak mau melihat wajahnya! jadi jangan sebut2 namanya di depanku!"
"kau harus minta maaf kepadanya atas kejadian kemarin. kau memukulnya sampai
wajahnya lebam."
"aku tidak akan minta maaf padanya. itu salahnya sendiri"
"apa katamu-"
"aku tak akan minta maaf! tidakkah kau dengar itu?!" teriaknya
aku bangkit berdiri." sebaiknya aku pulang, kita bicara kalau kepalamu sudah dingin."
aku sudah bersiap untuk pergi sampai Kazuma menangkap tanganku.
"jangan pergi" katanya
"kita bicara lain kali saja" tegasku sambil melepaskan genggamannya.
"jangan pergi" katanya lagi
"maaf, aku akan datang lagi lain kali."
"TAPI KAPAN?! KAPAN KAU AKAN KEMBALI LAGI KESINI?! HEITUNGGU!
HEI-" teriak Kazuma
dia belum menyelesaikan kata2nya, tapi aku sudah keluar dari ruangannya.
kulihat Yusuke amat kaget dan berlari memasuki ruangan karena mendengar Kazuma
berteriak2.
bisa kudengar Yusuke meneriakkanku agar aku kembali, tapi aku mengabaikannya.
aku berlari di sepanjang koridor rumah sakit mengabaikan rasa sakit di lututku,
aku harus pergi sebelum Kazuma atau Yusuke menangkapku kembali.
***
hari ini hari Senin, tepatnya sudah 2 hari semenjak kejadian di Rumah Sakit waktu itu.
ibu dan ayahku sudah kembali dari urusannya, dan mereka marah sekali melihat
rumah yang amat kotor karena aku maupun adikku sama sekali tak peduli untuk
membersihkan rumah. jadi sebagai hukuman akhir pekan, aku dan adikku
membersihkan rumah sampai ke sudut-sudutnya. -_-
aku sedang bersiap-siap untuk ke sekolah, sepertinya sudah lama sekali aku tidak
sekolah (wajarlah, aku bolos dari hari Kamis. hehehehhee). dan aku rindu pada Emi..
huhuhu Emi! banyak yang ingin kuceritakan padamu..
sesampainya di sekolah, aku menceritakan semuanya kepada Emi.
"jadi kau belum ke Rumah Sakit lagi semenjak kejadian itu?" kata Emi
"tentu saja! aku mana mau bertemu dengan Kazuma, bisa2 kami berantem lagi nanti..
dan aku juga merasa bersalah kepada Taiki. dia sepertinya dimusuhi oleh Kazuma
sekarang..."
"tapi, apa kau tidak merindukan Kazuma?" tanya Emi.
rindu? tentu saja aku merindukannya, tetapi aku takut untuk bertemu dengan
Kazuma..
aku tak menjawab pertanyaan Emi. dan sepertinya ada sesuatu dari ekspresiku yang
membuat dia tidak menanyakan jawabannya.
"Fujimoto! Kikkawa! jangan berisik di jam pelajaran!" teriak guruku.
aku lupa kami sedang dalam jam pelajaran, dan aku malah curhat kepada Emi..
hahaha
jadi aku dan Emi memutuskan untuk diam. tetapi aku tidak berkonsentrasi sama sekali
terhadap pelajaran -_-
~TING TONG TING TONG~ bel istirahat berbunyi.
yes! akhirnya aku bisa makan! hahaha, aku lapar sekali.
baru saja aku mau pergi ke kantin bersama Emi, tapi Taiki mencariku.
"ada Fujimoto?" tanya Taiki di ambang pintu kelasku.
"ah! aku disini!" teriakku pada Taiki.
akhirnya Taiki melihat ke arahku dan berjalan ke arahku.
"bisa aku bicara sebentar?" tanya Taiki.
"bisa! tentu saja bisa!" kataku.
bisa kulihat semua anak2 cewek di kelasku melirikku iri.
MUAHAHAHAHHA, asik juga nih dikelilingi lelaki tampan! MUAHAHAHHAHA
"ehm Asuka, aku pergi ke kantin dulu ya. aku takut kehabisan roti daging." bisik Emi
kepadaku.
oh iya, aku lupa sama Emi. habisnya melihat wajah Taiki membuatku lupa semua sih..
dia tipeku banget..hahahhaa
"aku nitip roti daging juga." bisikku kepada Emi.
lalu aku dan Taiki menuju ke atap sekolah.
tempat itu sepi tak ada orang sama sekali, cuma aku dan Taiki disini.
ohoho Taiki~ kamu genit~~
"sebaiknya kamu menjenguk Kazuma." katanya
"untuk apa? bahkan dia tak mau minta maaf padamu." jawabku
"dia sudah minta maaf padaku, dan itu aneh. Kazuma tidak pernah meminta maaf."
"sudah seharusnya dia begitu." jawabku dingin
"hei, dengar- kau ingat kau pernah bilang pada Kazuma kau muak melihat wajahnya
dan tak mau bertemu dengannya lagi?"
"i... iya.. lalu?"
"asal kau tahu saja, orang tuanya bercerai. dan dia lahir di saat perceraian itu. bisa
dibilang, orang tuanya tidak menginginkan dia. dia tinggal bersama ibunya sekarang,
namun ibunya sibuk bekerja dan hanya pulang 1 bulan sekali. dia ditolak oleh ibunya.
dan kau, orang yang paling disukainya juga menolak keberadaannya. bisa kau
bayangkan betapa sakitnya dia?"
"ap.. apa? tapi-"
"tidak kelihatan bukan, dia ternyata orang yang kesepian?" tanya Taiki. aku hanya
mengangguk-angguk.
"dia memang keterlaluan saat memukulku. tapi itu cuma karena dia takut
kehilanganmu saja. dan lagi, dia sudah meminta maaf kepadaku. jadi sebaiknya kau
temui dia barang sebentar saja... aku tahu pasti, kau menyukai Kazuma bukan?"
tanya Taiki. aku hanya mengangguk.
aku mulai menangis,
aku tak menyangka ternyata Kazuma seperti ini..
dia pasti terluka sekali mendengar perkataanku. dan aku yang bodoh ini, terlalu egois
untuk menemuinya.
saat ini ,satu-satunya yang ingin kulakukan adalah bertemu dengan Kazuma.
aku ingin sekali memeluknya dan meminta maaf kepadanya.
maafkan aku Kazuma....
***
uh! aku udah semangat banget nih mau ketemu sama Kazuma.
tapi.... disinilah aku bersama Emi.... di toilet guru!
aku dan Emi dihukum untuk membersihkan toilet guru lantaran kami makan disaat
jam pelajaran.
saat istirahat aku dan Emi tak sempat makan lantaran Emi memintaku menceritakan
apa yang kulakukan bersama Taiki di atap tadi. jadinya sisa jam istirahat kugunakan
untuk bercerita kepada Emi tentang kejadian tadi.
dan akhirnya kamipun lupa untuk makan!
perutku dan Emi sudah tak tahan lagi, jadi roti daging yang tadi sudah dibeli kami
makan disaat jam pelajaran.
tidak kami duga, bau roti daging kami kuat sekali. jadinya guru pelajaran kami
mencari2 dimana asal bau itu -_-
kami berdua ketahuan sedang makan, dan saat itulah kami mendapat hukuman untuk
membersihkan toilet guru selama satu minggu.. AHHH!! TIDAK BISAKAH AKU
LEBIH SIAL DARI INI??!! huhuhu... Kazumaaaaa!!!!
"ya ampun.. sekarang sudah jam 4 sore lagi! padahal aku mau cepat2 ke rumah sakit
untuk ketemu cintaku."
keluhku kepada Emi.
"tutup mulutmu dan kerjakan saja! ini semua karena kamu bercerita sampai aku lupa
makan!" kata Emi.
"hei jangan menyalahkan aku! kan kamu yang memintaku menceritakan apa yang
terjadi!"
"hukuman ditambah menjadi dua minggu karena mengobrol di tengah2 masa
penghukuman" kata seseorang yang kutahu akhirnya itu adalah guru yang sedang
mengawasi kami bekerja -_-
ukh! jadi 2 minggu! aaaahh!!! tak bisa apa aku lebih sial dari ini!!!!
akhirnya kami selesai membersihkan toilet guru -_-
entah apa yang guru2 itu makan, sampai toilet jadi bau sekali.
sekarang sudah jam 5! ahhh! sudah sore sekali... entah apa aku sempat ke Rumah
Sakit!
aku dan Emi langsung berlari pulang setelah itu, lantaran langit sangat mendung dan
sepertinya akan segera hujan.
dan benar saja,sesampainya aku di rumah hujan turun amat besar..
huh, sepertinya memang sudah takdir hari ini aku tidak pergi menemui Kazuma... ya
sudahlah.. -_-
lalu aku mandi karena badanku lengket sekali .
membersihkan toilet guru benar2 menguras semua tenagaku! toilet itu kotor sekali!
ugh... -_-
bukan hanya itu saja, punggungku juga pegal setengah mati karena tadi terus
membungkuk untuk menggosok lubang neraka itu! M.E.N.J.I.J.I.K.A.N!!!!
+JEGER!!!!!+
wuaaaahh! suara petirnya kencang sekali...
hujannya juga sangat besar.. aduh.. -_-
Kazuma sabar ya. besok si cantik ini akan menjengukmu pagi2 sekali. kekekeke
~DING DING~CHA CHA CHA~DING DING~ CHA CHA CHA~
HPku berbunyi. deringnya jelek sekali, kapan2 akan kuganti.
"halo?" jawabku tanpa melihat dulu siapa yang menelpon
"............" orang di sebrang diam saja, tapi aku bisa mendengar suara hujan sebagai
latar belakangnya.
"haaaalooooo???????" tanyaku lagi
"........."
"Kazuma.......?" tanyaku.
"keluar kamu......." jawabnya
"Kazuma?!"
"katanya kau akan datang... kutunggu, tapi kau tidak datang juga..."
"Kazuma?! kau mabuk ya? halo?"
"aku terus menunggu... bahkan aku juga meminta maaf kepada Taiki berharap kamu
datang.. tapi kamu tak kunjung datang.."
"Kazuma? kau dimana sekarang???!"
"terus kutunggu tapi kamu tidak datang..."
+TUUT~ TUUT~ TUUT~~+ teleponnya terputus.
reflek,aku langsung berlari keluar untuk mencari Kazuma.
bahkan aku tak peduli untuk membawa payung di hujan sederas ini.
Kazuma... dia menungguku selama ini..
dia menungguku..!
dimana kau Kazuma..?!
aku terus berlari di tengah2 hujan berharap menemukan dia.
tapi aku tak tahu harus kemana. aku mengingat2 dimana kira kira dia akan berada.
ah! taman! mungkin saja dia di taman, tempat aku mengobati lukanya dulu.
aku langsung berlari menuju ke taman itu.
sesampainya di sana, aku mencari2 ada tidaknya tanda2 Kazuma.
itu dia! dia disana, tepat di tempat aku mengobati lukanya waktu itu.
aku berlari ke arahnya dan berteriak, "KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"
CRAZY #7
"KAZUMAAAAAAAAA!!"
Teriakku sambil berlari ke arahnya.
dia sudah benar2 basah kuyup, entah berapa lama dia berada di sana.
dia duduk tepat di tempat aku mengobati lukanya waktu itu.
di sebelah kakinya banyak tergeletak kaleng2 bir, sepertinya dia meminumnya selama
dia disini.
"Kazuma! Kazuma, apa yang kau lakukan disini?" tanyaku sambil memegang wajah
Kazuma
"aku terus menunggumu... menunggumu sampai aku hampir gila. menunggumu dan
berharap suatu hari kau akan masuk melalui pintu kamarku.. aku selalu menungu-"
aku memeluknya sebelum dia berhasil menyelesaikan kata2nya, aku memeluknya erat
sekali sampai dia hanya terdiam di pelukanku.
aku bisa merasakan nafas Kazuma menggelitik telingaku.
"maafkan aku.. maafkan aku.. maafkan aku.." aku hanya bisa mengulang2 kalimat itu.
aku tak tahu apa yang harus kukatakan lagi, dan itu adalah satu2nya kata yang dapat
mewakili perasaanku saat ini.. 'maafkan aku..'
bisa kurasakan tubuh Kazuma melemah di pelukanku. dan aku melepas pelukanku
darinya.
"jadi, sekarang kau takkan pergi lagi...?" tanya Kazuma kepadaku, sorot matanya
amat memelas mengingatkaknku pada anjing di rumah tetangga.
(maafkan aku kalau kata2ku merusak mood kalian dalam membaca.. hahaha)
"iya.. aku ga akan pergi lagi.. ayo, kita kembali ke Rumah Sakit."kataku.
lalu aku membantu Kazuma berdiri. entah bagaimana caranya dia bisa keluar dengan
kondisi yang separah ini.
kebetulan ada taksi yang melewati taman, jadi kuberhentikan taksinya dan aku masuk
ke dalam bersama Kazuma.
"ke Rumah Sakit Sakura." kataku kepada pak supir.
bisa kulihat raut muka pak supir tidak rela akan kehadiran kami di taksinya.
maklumlah, kami basah kuyup dan membasahi jok mobilnya. nanti akan kuberi tip
pak supirr... tenang sajaaa aku sedang baik hari ini.
"tidurlah, sesudah sampai di Rumah Sakit aku akan membangunkanmu." kataku
kepada Kazuma.
dia menyenderkan kepalanya di jendela mobil dan berkata, "ya, nanti jangan lupa
bangunkan aku kalau kau tak mau mati."
dasar bule tengik! dia sudah kembali menjadi dirinya yang biasa.. -_-
dimana perginya Kazuma yang dengan mata memelas berkata 'aku menunggumu..'
sekarang? huh, dia memang paling ajaib!
iiihhh ya ampun... disini dingin sekali..
"pak, tolong matikan ACnya dan nyalakan penghangatnya.." pintaku kepada pak
supir.
bajuku benar2 basah dan akhirnya aku sadar, 'bajuku berwarna putih!' aduhhh
malunyaaa!!! dan di sisa perjalanan aku memeluk diriku sendiri lantaran malu.
+pluk+
baju basah berwarna biru dilempar ke kepalaku.
ini..? baju Rumah Sakit Kazuma.
"pakai itu." kata Kazuma.
"tapi..."
"sudah jangan banyak mulut dan pakai sajalah!" kata Kazuma.
ukh! aku benar2 mencintai orang ini! coba dia bisa sedikit mengontrol mulutnya.
aku memakai baju Kazuma dan Kazuma bertelanjang dada.
aku sungguh tak enak kepadanya -_-
sebenarnya siapa yang sakit disini...?
mobill berhenti, kami sudah sampai di tujuan.
"hei, ambil uang di kantung celana sebelah kiriku." kata Kazuma
"tapi.." aku baru saja mau bilang aku saja yang bayar taksi, tapi dia menyelaku
"bisa tidak kau jangan terus2an menjawabku?! cepat lakukan sajalah!"
ih.. bisa tidak sih dia memperbaiki mulutnya itu!
lalu aku merogoh kantung celananya (Kazuma tidak bisa melakukannya sendiri
karena tangan kirinya di gips, jadi tolong jangan anggap aku mesum -_-) dan
mengambil uang di dalamnya. oh tuhan.. uangnya banyak sekalii!
Kazuma memberikan uang kepada pak supir dan memberikan kembaliannya sebagai
tip.
padahal kembalinya masih banyak sekalii... oh tidak~
"hei Kazuma, kau mau bertelanjang dada begitu masuk ke dalam rumah sakit? sudah,
sebaiknya kau pakai saja ini." kataku sambil melepas kemeja Kazuma yang kupakai.
sebelum sempat kulepas, Kazuma menghentikanku dan dia berkata. "sudah! jangan
banyak mulut dan pakailah saja! nanti yang lain akan datang, kau mau kelihatan
seperti itu di depan semuanya."
"dasar porno.." kataku
"apa kata-" belum sempat dia menyelesaikan kata2nya, Yusuke dan Taiki berlari ke
arah kami dan Yusuke berteriak, "Kazuma?! darimana saja kau?! kami kaget sekali
waktu suster bilang kau menghilang! lho? Asuka-chan? kenapa kau disini?"
"oh... halo..."kataku kepada Yusuke dan Taiki
"kenapa kau memakai kemeja Kazuma? dan kenapa kalian basah kuyup begitu?!"
tanya Yusuke.
"sudahlah jangan berisik! aku mau kembali ke kamar dan tidur!" kata Kazuma sambil
menariku dengan tangan kanannya
"kenapa kau menarikku?" tanyaku ke Kazuma.
"kau pikir kau bisa pulang dengan keadaan begitu hah? sudahlah ikut aku dulu." kata
Kazuma. dan aku mengikuti dia saja.
"lalu bagaimana dengan kami?" tanya Yusuke.
"terserah, sudah kalian pulang saja!" kata Kazuma ke Taiki dan Yusuke.
"iih~ Kazuma genit~~ maunya berduaan aja sama Asuka-chan..."
Kazuma memandang Yusuke dengan tatapan membunuh. dan saat itu juga, Yusuke
menutup mulutnya dan pergi sesuai dengan perintah Kazuma. Taiki juga mengikuti
Yusuke dari belakang ,sebelumnya dia melambaikan tangan kepadaku dan Kazuma.
"ayo ke ruanganku." kata Kazuma
"ih~ Kazuma genit~ " kataku.
"tutup mulutmu!" teriaknya, tapi bisa kulihat telinganya memerah.
hihihi~ ternyata dia malu.. kekekeke
+ruangan no:93+
"ganti bajumu dengan ini." kata Kazuma sambil melempar sepasang piyama dan
sebuah handuk kepadaku.
"ini baju rumah sakit kan? tak apa2 kupakai?"
"sudah ganti saja.."
aku menurutinya dan masuk ke wc. aku memakai baju yang diberikan Kazuma, tak
kuduga bajunya besar sekali. tanganku sampai tenggelam saking panjang bajunya,
jadi kugulung lengan bajunya sampai ke siku-ku. dan celananya juga panjang sekali,
aku juga menggulung celananya dan kupakai sampai ke perut -_-.
saat aku keluar,aku mendapati Kazuma juga sudah mengganti baju dan handuk
menggantung di bahunya.entah bagaimana dia memakai baju dengan tangan di gips
seperti itu. dia sedang tertidur di kasurnya, dan aku berjalan ke arahnya.
kubelai rambut basahnya dan aku berbisik,"selamat tidur.."
saat aku berniat meninggalkan ruangan, Kazuma menangkap tanganku.
"tetaplah disini.. setidaknya sampai aku tertidur." katanya sambil tetap menutup
matanya.
aku hanya tersenyum dan menurutinya. aku sudah duduk di sampingnya, tapi Kazuma
masih menggenggam tanganku kuat2.
mungkin dia pikir aku akan meninggalkannya -_-
kulihat jam di dinding, GHEEE?! sudah jam 12 malam???
mati aku! mana aku tidak bawa HP lagi! (begitu Kazuma menelpon, yang kupikirkan
hanya keluar untuk mencarinya, sampai2 aku tidak membawa apapun -_-)
oh ya ampun... pasti aku akan diomeli nih.. semoga saja ayah dan ibu mengira aku
berada di kamar semalaman, jadi aku bisa kembali besok pagi masuk lewat jendela
dapur -_-
aku memperhatikan wajah Kazuma.
kulitnya begitu mulus! sial, aku saja yang perempuan tidak punya kulit semulus dia -
_-
tapi kulit mulusnya terganggu oleh beberapa lebam dan luka.
matanya yang tertutup sangat sexy waktu kuperhatikan (hehehe)
di bibirnya ada luka sobekan, sepertinya ini karena ditonjok deh.. gimana ya rasanya
ditinjok sampai bibirnya sobek begitu? ukh! memikirkannya aja aku sudah ngeri..
hoaaammm... aku jadi mengantuk deh..
aku merebahkan kepalaku di pinggir tempat tidur Kazuma, dan tanpa kusadari aku
tertidur....
***
mataku langsung terbuka saking kagetnya. jam berapa ini?! aku ketiduran!
oh tidak!!
aku lihat jam di dinding, pukul 04.30 pagi.
huff... masih sempat aku pulang dan menyelinap masuk dari jendela.
harusnya jam segini ibuku belum bangun.
aku merenggangkan badanku, dan akhirnya aku tersadar aku berada di tempat tidur.
sepertinya aku tidak tidur disini barusan? bukannya aku tidur di bangku??
akh! dimana Kazuma?!
aku negok ke kanan ke kiri mencari Kazuma.
ah, itu dia. Kazuma tertidur di sofa, dia meringkuk seperti bola. pasti dingin sekali
tidur disitu... dan aku juga bertanya2 bagaimana dia memindahkanku ke tempat tidur?
hhh.. aku benar2 mencintai orang ini! :')
aku turun dari tempat tidur dan berjalan menuju Kazuma.
"Kazuma.. hei Kazuma.. bangun, pindahlah ke tempat tidur. aku harus pulang karena
hari ini sekolah." kataku sambil mengguncang tubuh Kazuma dengan berhati2 agar
tidak menyakiti lukanya.
dia membuka matanya, dan sesegera itu dia pindah ke tempat tidur dengan gaya
berjalan ala zombie. hihihi, pasti dia ngantuk sekali.
aku mengikutinya ke tempat tidur dan menyelimutinya.
setelah menyelimuti Kazuma, aku mengganti baju dengan baju basahku yang kemarin
(sekarang sih sudah kering, soalnya kemarin kutaruh di beranda biar kering).
aku keluar dari ruangan Kazuma dan bergegas untuk pulang.
huh, semoga saja ibu belum bangun..
***
aku sudah di depan rumah sekarang.
hmm.... lampu belum menyala, berarti ibu belum bangun..
hehehe, aku beruntung hari ini. kekeke
aku memutar ke halaman belakang, dan membuka jendela dapur.
tidak dikunci, memang sih jendela di dapur kuncinya rusak. akan kuingat2 untuk
memberitahu ayah agar membetulkannya sebelum rumah kami kemalingan.
aku membuka jendela cukup lebar agar aku bisa masuk.
ugh, jendelanya tinggi sekali!
aku masuk dengan kepala duluan, dan kepalaku terbentur ujung jendela yang sakitnya
setengah mati. saat aku menaikkan kakiku, kudengar bunyi 'bret!'. dan benar saja,
celanaku sobek! ughh,, gak bisa apa aku lebih sial dari ini?!
akhirnya aku berhasil masuk tanpa membuat kegaduhan. sepertinya aku cocok nih
jadi cewekknya james bond kalo begini. kekekeke
setelah itu aku langsung menuju kamar dan merebahkan badanku di tempat tidur.
hari ini benar2 melelahkan.. sebaiknya aku tidur sebentar sebelum pergi ke sekolah,
bisa2 aku ketiduran nanti pada saat jam pelajaran -_-
sepulang sekolah nanti aku mau langsung ke Rumah Sakit ahh~ hahaha.
akh! aku lupa! aku dapat hukuman untuk membersihkan toilet guru sampai 2 minggu
ke depan. -_-
"asuka! bangun! kau harus sekolah!!" teriak ibuku.
ternyata aku ketiduran lagi barusan.. ukh, aku ngantuk sekali!
aku mandi dan memakai seragamku, lalu aku turun ke bawah untuk sarapan.
ibu dan ayahku bersikap biasa saja, sepertinya tidak ketahuan aku pergi semalam.
untunglah... tak tau jadi apa aku kalau ketahuan..
"kak Asukaa~ semalam kemana~?" bisik adikku. tubuhku mengejang mendengarnya.
"Fujimoto Akito, sebaiknya tutup mulutmu kalau tak mau mati." bisikku kepada
adikku sambil memberikannya tatapan kematian yang kupelajari dari Kazuma.
"jadi kau mengancamku? akan kuadukan ke ibu" bisik adikku. sepertinya tatapanku
tak se-ampuh Kazuma. -_-
"apa maumu?"
"akan kupikirkan dulu. sebagai upah tutup mulut, kau berhutang satu padaku. kekeke"
bisiknya. dasar bocah tengik! lihat saja nanti pembalasanku.
"aku pergi!!" teriakku. lalu aku langsung menuju sekolah.
setibanya di sekolah yang pertama kali kulakukan adalah tidur di mejaku.
Emi terus menggangguku berharap aku menceritakan kejadian kemarin, tapi aku tak
punya tenaga untuk menceritakannya sekarang. aku butuh tidur, jadi kuacuhkan saja
si Emi.
tak terasa aku tidur sampai bel istirahat.
hoaaammmmmm, tidurku nyenyak sekali barusan.
dan sekarang tenagaku sudah terisi, muahahahaha
saat jam istirahat kupakai untuk makan sambil bercerita kepada Emi.
teman2ku yang lain sibuk bermain truth or dare, tetapi aku tidak ikutan karena sudah
kapok dengan akibat dari permainan itu.
Emi hanya tercengang mendengar ceritaku dan mulai berteriak2 'kyaaa kyaa! Kazuma
keren sekalii! kyaaa kyaa kyaaa' yang membuatku sakit kuping! ukh!
"gimana dengan Yusuke?" tanyaku kepada Emi
"proot! uhuk2! hah? ada apa dengannya memang?" Emi langsung memuncratkan
makanannya dan salah tingkah.
ih.. dia kenapa deh..? -_-
"kamu suka dia kan?"
"hah? enggak kok! hahahaha"
ketahuan sekali dia suka pada Yusuke. -_-
tapi aku diam saja, abis dia salah tingkah begitu sih...
+sepulang sekolah+
inilah hari ke 2 penghukuman kami di neraka.. -_-
sepertinya baru kemarin kami membersihkan toilet ini.. kenapa sekarang sudah kotor
dan bau sekali???
apa sih yang guru2 sinting itu makan dan minum?!
ugh! ini namanya penyalahgunaan hak! dan ini juga merupakan pelanggaran norma
dengan menyuruh dua murid manis membersihkan toilet hina ini!
aku ingin ketemu Kazumaaa! huaaa Kazuma!!!
"sepulang sekolah nanti kamu mau ke Rumah Sakit ?" tanya Emi.
"iya, aku mau menjenguk cintaku. mau ikut?"
"boleh saja, aku lagi malas pulang. tapi disana ada Yusuke kaann??"
dasar perempuan picik! ujung2nya ke Yusuke juga -_-
"iya iya! dia ada kok! memangnya kamu tidak ketemu dengannya disini?"
"tidak, dia tidak kelihatan beberapa hari ini. sepertinya dia bolos deh."
iya juga ya,
semenjak Kazuma masuk rumah sakit, Aku jarang melihat Taiki dan Yusuke di
sekolah.
mereka cinta banget sih sama Kazuma sampai bolos sekolah..?
apa mereka emang malas sekolah saja? ckck. anak jaman sekarang.. -_-
akhirnya kami selesai, dan sekarang sudah jam setengah 6 sore.
WC itu memang terkutuk! kami capek sekali membersihkannya! tanganku seperti
mau patah dibuatnya!
aku dan Emi segera pergi ke rumah sakit karena takut kemalaman.
sesampainya di rumah sakit, Emi langsung nyamperin Yusuke yang sedang merokok
di luar gedung Rumah Sakit dengan beberapa temannya (termasuk Taiki).
jadinya aku masuk sendirian ke dalam gedung..
huh dasar teman gak setia kawan! masa dia meninggalkanku begitu melihat Yusuke?!
aku akan minta ditraktir sebagai balasannya. kekeke
aku naik lift menuju ke lantai 3.
sebelum menuju ke kamar Kazuma, aku pergi dulu ke tempat penjualan minum
otomatis untuk membeli beberapa soda.
ada suara orang bicara di lorong sana,aku menengok sekadar penasaran saja.
aku kaget sekali mendapati suara itu ternyata milik Kazuma dan Hyori.
Hyori? apa yang wanita busuk itu lakukan bersama Kazuma?
lalu aku melihat Kazuma memegang wajah Hyori dengan tangan kanannya.
dia mendekatkan wajahnya ke wajah Hyori dan akhirnya Kazuma mencium bibirnya.
bisa kurasakan tubuhku menegang.
tanganku mulai gemetar.
Kazuma mencium Hyori?
bukankah Kazuma membenci Hyori?
bukankah Kazuma dulu menampar Hyori karena dia mengejekku?
kenapa Kazuma melakukannya?
peganganku pada kaleng soda yang sedang kupegang melemah.
aku bahkan tak punya tenaga untuk memegang kaleng soda ini sekarang.
tubuhku menjadi lemas seketika melihat perbuatan Kazuma ini, dan hatiku amat sakit
dibuatnya.
mataku memanas, dan sebentar lagi kaleng soda ini akan lepas dari peganganku.
tapi aku tak bisa membiarkannya terjadi, apabila kaleng soda ini terjatuh, Kazuma
pasti akan sadar aku berada di sini.
+grep+
seseorang memegang tanganku. terima kasih kepadanya, kaleng soda yang kupegang
ini tidak jadi terjatuh.
orang ini membalikkan tubuhku menghadap kepadanya dan ia berkata,
"jangan dilihat.."
siapa orang ini?
aku belum pernah melihatnya sebelumnya.
dia sangat ganteng. walaupun matanya tidak ada lipatan mata, matanya terlihat besar.
alisnya tebal, bibrinya pink, hidungnya mancung, dan rambutnya amat hitam.
"kenalkan, namaku Park Han Bum. aku saudara tiri Kazuma"
CRAZY #8
"kenalkan, namaku Park Han Bum. Aku saudara tiri Kazuma."
orang ini ngomong apa sih?
Saudara tiri Kazuma?
Apa sih maksudnya???
"Kazuma menuju ke sini. pakai ini cepat!" katanya sambil melingkarkan jaketnya ke
tubuhku.
aku menurutinya, dan aku tak tahu kenapa aku menurutinya.
entah mengapa sepertinya aku sangat mempercayainya dan aku merasa seperti sudah
mengenalnya lama sekali.
aku memakai jaketnya dan ia menarik tudung jaketnya ke kepalaku.
jaketnya besar sekali, tanganku sampai tenggelam dibuatnya. dan panjangnya sampai
menutupi bokongku.
ia menarikku merapat ke tubuhnya, dan aku hanya menurut dan terdiam saja.
aku mendengar suara langkah kaki, suara langkah kaki itu pasti suara langkah kaki
Kazuma.
jangan sampai dia menyadari aku di sini.. tolong, jangan sampai dia tahu aku disini..
suara langkah kakinya makin mendekat. jantungku berdetak kencang, mungkin saking
kencangnya orang ini bisa mendengarnya.
suara langkah kaki Kazuma mendekat, sampai akhirnya dia berhenti tepat di
belakangku.
Kazuma terdiam, sepertinya dia sedang memperhatikan kami berdua.
jangan sampai dia sadar aku disini, semoga saja jaket ini cukup untuk membuatnya
tak mengenalku.
"halo... kakak." kata orang ini kepada Kazuma.
"jangan panggil aku kakak. melihatmu saja rasanya aku ingin muntah."jawab
Kazuma.
setelah berkata begitu Kazuma melangkah pergi.
dia tak menanyakan tentang aku yang sedang berada dengan orang ini.
mungkin Kazuma terlalu benci untuk peduli dengan apa yang di lakukan orang ini
sampai2 dia tak mengenaliku.
setelah aku yakin Kazuma telah pergi, aku membuat suara untuk menarik perhatian
orang ini. "ehem..."
"eh? oh iya, maaf aku lupa aku sedang bersamamu untuk sesaat." kata orang ini
"tolong tanganmu..." kataku karena orang ini masih memegang kedua tanganku dan
masih merapatkan diriku ke dirinya.
"oh! maaf-maaf.." dia terkejut dan melepaskan tanganku.
"kamu... saudara tiri Kazuma?"
"ya, aku saudara tirinya. kalau bisa, aku tidak mau bicara disini. bagaimana kalau kita
pindah tempat?"
lalu aku pergi dengannya ke kedai di depan Rumah Sakit dan aku memesan beberapa
makanan kecil.
"apa benar kamu saudara tiri Kazuma?" ulangku lagi.
"ya, benar. ayahnya menikah dengan ibuku saat aku berumur 5 tahun." jawabnya
"berapa umurmu sekarang?"
"16 tahun."
lebih muda 1 tahun dariku. umurku dan Kazuma sama, berari Kazuma sudah ditinggal
ayahnya semenjak umurnya 6 tahun?
.....
"kalau umurmu berapa?" tanyanya
"17.."
"berarti kau lebih tua 1 tahun dariku dong? hahaha, tapi kesannya aku lebih tua.
hahaha"
"yayaya, ngomong2 siapa namamu tadi? aku lupa"
"Han Bum. namaku Park Han Bum."
"Han Bum? sepertinya bukan nama orang Jepang.."
"aku memang bukan orang Jepang, aku orang Korea."
"hh.. ya, terserah saja." ledekku dengan tertawa melalui hidung.
"kamu pacar Kazuma kan? siapa namamu?"
"bagaimana kau tahu aku pacarnya?"
"tentu saja semua orang tahu. siapa namamu?
"namaku? ah,kalau begitu namaku Rebbeca Reifi Georgina Derru. aku orang
meksiko." ledekku sambil mengulurkan tangan.
"hei! aku serius!" protesnya sambil menampik tanganku
"aku juga serius!" jawabku
"aku benar2 orang Korea. asal kau tahu saja, ayah Kazuma pindah ke Korea karena
urusan dinas. dan akhirnya dia menikah dengan ibuku! dan aku lancar berbahasa
Jepang karena aku sudah tinggal dengan ayah Kazuma dari umur 5 tahun. dan dia
selalu ngomong dalam bahasa Jepang di rumah!"
"iya, iya! aku percaya! kenapa harus teriak2 sih?!"
sepertinya aku menemukan Kazuma nomor 2... -_-
"nah, siapa nama aslimu?"
"Asuka, Fujimoto Asuka."
"baiklah, aku akan memanggilmu Asuka."
"jangan sok akrab kau. jangan pangggil aku dengan nama kecilku!"
+DING~ DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HP-ku berbunyi, kulihat nama penelponnya----> 'unknown'
ini pasti Kazuma.. bagaimana ini?!
aku tidak mau mendengar suaranya.. kalau bicara dengannya aku pasti akan
mengingat kejadian tadi..
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING ~ CHA CHA CHA~+
"kenapa tidak diangkat?" tanya Han Bum.
"ehm..."
"dari Kazuma ya?" aku mengangguk.
akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat teleponnya, "ha... halo?"
"dimana kamu?! kenapa kamu tidak datang juga?!" teriak Kazuma.
mendengar suaranya membuatku mengingat apa yang diperbuatnya dengan Hyori
tadi.
".................."
"hei! kenapa kau diam saja?! halo?! hei mesum! kau dengar aku tidak?!"
"tutup saja teleponnya kalau kau tak sanggup menghadapinya saat ini." kata Han
Bum.
"heuk heuk hiks..." aku mulai menangis dan Han Bum memelukku.
***
"hahahahaha! kau serius pernah begitu?!" tawaku
"iya, aku serius! haahaha! dan kau tahu, saat aku mengunci lemarinya,aku baru tahu
kalau itu bukan Eun Joo! lalu aku dihukum berlutut dengan tangan di atas di tengah
lapangan dan membersihkan WC putra selama 1 bulan!"
saat ini Han Bum sedang bercerita tentang pengalamannya mengunci guru di lemari
kelas yang dia kira itu adalah teman sekelasnya yang bernama Eun Joo.
"hahaha! kau bodoh sekali! bagaimana kau bisa salah orang begitu?"
"badan pak Guru dan badan Eun Joo sama bila dilihat dari belakang. dan lagi pak
guru saat itu memakai kemeja putih, jadi kukira itu Eun Joo. jadi kudorong saja dia
dari belakang sampai dia masuk ke dalam lemari lalu kukunci. betapa kagetnya aku
melihat Eun Joo yang asli masuk ke dalam kelas dan dia berkata padaku,'apa yang kau
lakukan?'. saat itulah aku sadar bahwa yang kukunci di dalam lemari itu bukan Eun
Joo."
"HAHAHA! bodoh sekali kau! hahahahaaha!"
"sudah deh jangan tertawa lagi.. -_- eh? Sudah jam 11 malam ternyata.."
"apa?! jam 11 malam?!"
ya ampun, waktu sama sekali tidak terasa.
waktu terasa cepat sekali bila bersama Han Bum..
"iya sudah jam 11 malam, ayo kuantar kau pulang."
lalu aku dan Han Bum pergi meninggalkan kedai dan mengarah ke rumahku.
dia yang membayar semua makananku. hehehe
"apa yang kau lakukan di rumah sakit tadi?" tanyaku
"tentu saja mau menjenguk Kazuma, apa lagi? ayahku bilang dia sedang diopname,
dan aku sedang berada disini. jadi kupikir sekalian saja aku menjenguk saudara.
hahaha"
"oh iya, kenapa kau bisa berada di Jepang? memangnya sekolahmu sedang libur?"
"enggak, aku menemani ibuku disini. saudaranya menikah, jadi aku ikut saja. dan
sepertinya aku akan pindah sekolah kesini."
"apa? kau mau pindah sekolah kesini?"
"iya, hanya saja baru rencana.. belum tentu jadi.."
pasti asyik sekali kalau aku bisa satu sekolah dengan Han Bum..
Andai saja dia benar2 pindah.. hehehe
"oh iya, sepertinya Kazuma benci sekali denganmu. kenapa begitu?"
"oh itu karena-"
sebelum Han Bum menyelesaikan kata2nya ada orang yang berteriak,
"FUJIMOTO!!!"
mendengar namaku dipanggil, aku menoleh ke belakang ,"Taiki??"
Taiki memegang tanganku dan berkata,"kau darimana saja? kamu tidak tahu Kazuma
mencarimu sejak sore tadi?! dia keluar dari Rumah Sakit dengan keadaannya yang
begitu, padahal dia masih belum boleh keluar karena keadaannya bertambah parah
semenjak dia keluar hujan2an untuk menemuimu itu."
"apa? sekarang dimana dia?" tanyaku
"aku tidak tahu, semua anak sedang mencari Kazuma sekarang... Han Bum...?"
kata Taiki, dia baru sadar akan keberadaan Han Bum.
"oh, halo kak Taiki..."
"jangan berani kau sebut namaku." kata Taiki sambil menarikku dari sisi Han Bum.
"Fujimoto.. apa yang kau lakukan dengan anak ini?!"
"aku.. aku Cuma.."
"kamu tak tahu apa yang diperbuatnya kepada Kazuma?!"
"kamu kenapa sih Taiki?! kenapa kamu teriak2? dan aku tidak ngapa-ngapain
dengannya, jadi kau jangan berpikir yang aneh2!" teriakku sambil menarik tanganku
dari genggaman Taiki.
"ayo ikut aku." kata Taiki sambil menarik tanganku lagi
"tidak! lepaskan aku!" berontakku kepada Taiki.
"lepaskan dia, dia bilang dia tak mau ikut denganmu." kata Han Bum sambil menarik
tanganku yang satunya.
"tutup mulutmu bocah! pergi dan matilah sana!" balas Taiki. aku tak pernah melihat
Taiki semarah ini, entah kenapa dia amat membenci Han Bum.
"kau yang sebaiknya tutup mulut dasar berengsek."
"apa katamu?!" teriak Taiki.
Taiki melepas tanganku dan langsung menyerbu Han Bum.
Taiki melepaskan beberapa tonjokan ke wajah Han Bum, aku terdiam saking
shocknya.
sekarang Han Bum berada di bawah Taiki yang terus menerus menonjok wajahnya.
akhirnya aku terlepas dari rasa shock-ku dan aku berlari ke arah Taiki dan berusaha
menolong Han Bum.
"TAIKI! HEI TAIKI! BERHENTI! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriakku
sambil memeluk Taiki dari belakang berusaha memisahkannya dari Han Bum.\
"TAIKI!!!" teriakkanku akhirnya berhasil membuat Taiki berhenti. aku langsung
menuju ke Han Bum dan berusaha membantunya.
"kamu kenapa sih Taiki!? kamu sudah gila?!" teriakku kepada Taiki.
wajah Han Bum benar2 babak belur.
bibirnya sobek akibat pukulan yang bertubi2, hidungnya berdarah, mata kanannya
membengkak, dahi dan pipinya terluka
serta lebam.
"Fujimoto! kenapa kau membelanya?! dia itu licik, tak seperti kelihatannya!"
"lalu bagaimana denganmu yang tiba2 memukulnya?! apa itu tak bisa disebut licik!?"
"hentikan semua." kata seseorang yang akhirnya kutahu adalah Kazuma.
Kazuma? sejak kapan dia berdiri disana? aku tidak melihatnya sejak tadi.
Kazuma benar2 acak2an. dia keringatan dan bajunya amat kotor, sepertinya dia
langsung mencari2ku setelah kejadian di telepon itu sampai sekarang.
"hentikan semua ini. Dan Taiki, pulanglah dan bilang kepada yang lain untuk berhenti
mencariku ataupun mencari Asuka."
"tapi-" Taiki baru saja mau protes sampai akhirnya Kazuma memberikan pandangan
mautnya.
"pulang.kataku." kata Kazuma, dan Taiki menurut.
setelah Taiki pergi, Kazuma mengalihkan pandangan matanya kepadaku.
dia hanya melihatku dan jaket yang kupakai. pada saat itulah aku baru sadar bahwa
aku masih memakai jaket Han Bum.
"apa yang kau lakukan bersamanya?" tanya Kazuma. Tatapan matanya dingin.
"apa? apa yang kulakukan? bukannya aku yang seharusnya bertanya begitu? apa yang
kau lakukan berasama Hyori?"
"apa yang kulakukan? aku tidak melakukan apa2."
"kau menciumnya dan kau berkata kau tak melakukan apa2? heh, lucu sekali kau!"
"aku tak perlu menjelaskan apa2 tentang itu."
"dan aku juga tak perlu menjelaskan apa2 tentang ini!" teriakku kepada Kazuma
dia terdiam sejenak dan akhirnya berkata, "kuberi kau satu kesempatan lagi Fujimoto
Asuka. lepaskan bajingan itu dan kemarilah." kata Kazuma mengajakku untuk pergi
ke sampingnya dan meninggalkan Han Bum.
"................" aku hanya terdiam saja
"aku akan memberikanmu satu kesempatan lagi. mana yang kau pilih, aku? atau dia?"
".............."
Kazuma tertawa lewat hidung lalu berkata," jadi begitu...? heh, hahaha. Park Han
Bum, lagi2 kau berhasil merebut milikku. kau pasti senang sekali."
setelah itu Kazuma pergi meninggalkanku dan Han Bum.
'berhasil merebut milikku' ?? apa yang Kazuma maksud?
CRAZY #9
'berhasil merebut milikku' ??? apa maksud Kazuma mengatakan iu kepada Han Bum?
apa yang sebenarnya Han Bum rebut dari Kazuma?
kenapa Kazuma dan Taiki amat membenci Han Bum?
"ugh...."Han Bum mengerang
akhirnya aku kembali sadar dan beralih kepada Han Bum,
"kamu tak apa2?" tanyaku kepada Han Bum sambil membantunya berdiri.
"ak- aku tidak apa2.."
aku mengalungkan tangan kanan Han Bum di leherku agar dia bisa berdiri.
lalu aku membantunya berjalan.
"kau mau kuantar ke rumah sakit?" tanyaku kepada Han Bum
"ah, tidak perlu.. luka seperti ini dibawa tidur juga sembuh.."
sepertinya Han Bum sudah biasa dengan luka seperti ini.. -_-
yah, tidak heran sih....
"terserah apa katamu, tapi yang pasti biarkan aku mengobati wajahmu dulu." kataku
"baiklah, tapi obatnya...?"
"obat? oh, aku selalu membawa obat."
aku mengorek tasku dan kukeluarkan kotak P3K ukuran mini milikku, lalu
kupamerkan di depan wajah Han Bum.
"kau selalu membawa barang begituan? kau pasti sering terluka ya?"
aku tak menjawab, aku hanya tersenyum saja.
tentu saja aku harus membawa kotak seperti ini, semenjak mengenal Kazuma
sepertinya benda seperti ini amat dibutuhkan dalam keadaan yang tak terduga.
lalu aku duduk dengan Han Bum di taman dekat Rumah Sakit dan aku mengobati
luka2 di wajahnya.
"kenapa kau baik sekali kepadaku?" tanya Han Bum.
"mana mungkin aku meninggalkan orang yang terluka, dasar bodoh."
"lalu, kenapa kau tak pergi kepada Kazuma tadi?"
"itu.. itu karena...."
"apapun itu.. terimakasih karena kau tak meninggalkanku." katanya sambil tersenyum
kepadaku.
senyum Han Bum benar2 manis dan tulus.. benar2 menyilaukan maksudku.
jantungku sempat berdegup cepat dibuatnya, bagaimana caranya dia melakukan itu?
aku akan mencoba tersenyum seperti itu kapan2, siapa tahu orang akan terbuai seperti
aku terbuai oleh Han Bum.. kekeke
aku mengobati muka Han Bum dengan kapas yang berakohol,dia hanya diam saja dan
sesekali memberikan ekspresi kesakitan.
tidak seperti Kazuma.. Kazuma pasti akan meneriakiku..
dia pasti akan mengoceh selama aku mengobati lukanya sambil beberapa kali melirik
ke arahku..
wangi colognenya pasti akan menggelitik hidungku dan membuatku memimpikannya
sepanjang tidurku..
berhenti Asuka! jangan mengingat Kazuma lagi!
"he- hei! kamu kenapa?" tanya Han Bum kepadaku
"uh? huh? a- apa maksudmu?" tanyaku bingung kepadanya
"kamu menangis..."
"apa? ah, hahaha.. aku tidak menangis kok.. heuk heuk hiks...."
aku sangat merindukan Kazuma,
aku sangat merindukan Kazuma sampai di titik dimana aku sulit bernafas.
tak kuduga aku bisa begitu merindukannya,
aku sangat ingin melihat wajahnya, mendengar suaranya, mencium aroma cologne
nya...
tiba2 Han Bum memelukku dan berkata, "tak apa... menangislah saja sekarang.
dengan kau menangis sekarang, kau dapat tersenyum untuk besok.. lepaskan saja
semuanya."
aku menangis sejadi-jadinya di pelukan Han Bum entah sampai berapa lama.
Kazuma... aku merindukanmu....
***
"apa2an kau?! bagaimana bisa kamu begitu jorok! bajuku penuh dengar ingusmu!"
protes Han Bum kepadaku. kami sedang dalam perjalanan pulang ke rumahku (Han
Bum mengantarku)
"kan kamu sendiri yang bilang untuk melepaskan semuanya! ya sudah aku lepaskan
semuanya! jadi kamu jangan protes." jawabku.
Han Bum berkata begitu lantaran jijik karena aku membuang ingus di bajunya disaat
aku menangis tadi. hahaha, habis hidungku sudah mampet banget, jadi sekalian saja.
hahaha XDD
"aku takkan meminjamkan badanku lagi kepadamu.."sesalnya
"aku sih tidak apa2, masih banyak cowok yang mau meminjamkan badannya
padaku."
"cewek macam apa kamu.... -_-"
"jangan kurang ajar! aku masih lebih tua daripada kamu!" kataku sambil menjambak
rambut Han Bum sampai kebawah.
+kraaak!+ O_O!
Leher Han Bum berbunyi karena saking kencang aku menarik rambutnya
"ADUH!" teriaknya
"oh ya ampun! Han Bum! maafkan aku! hei kamu gak kenapa2?!"
"leherku! leherku patah! aouw! sini kamu! akan kubalas!" katanya kepadaku sambil
tangan yang satunya memegang lehernya dan yang satunya lagi berusaha
menangkapku.
kulihat dari sudut mataku ternyata rumahku sudah kelihatan.
jadi sebelum Han Bum dapat membalasku, aku lari sekencang2nya dan berteriak
"HAHAAHA! SAMPAI KETEMU LAGI! HAHAHA! RASAKAN!" lalu aku masuk
ke rumah dan meninggalkan Han Bum.
begitu masuk ke dalam rumah, ternyata orang tuaku sudah menungguku.
aku dimarahi habis2an karena pulang malam tanpa pulang terlebih dahulu sehabis dari
sekolah. dan ibuku menghukumku untuk membersihkan toilet saat itu juga.
ibuu! ini kan sudah malaammm! sudah pagi malah!
akhirnya aku selesai membersihkan toilet pukul 1.30 pagi dan aku langsung tidur
tanpa mandi ataupun mengganti baju seragam dan jaket Han Bum yang masih kupakai
ini..
***
tidurku semalam cukup nyenyak, mungkin karena aku benar2 kecapekan semalam.
tapi tetap saja waktu aku bangun aku ngantuk sekali..
tidurku tak pernah cukup beberapa hari ini..-_-
oh ya ampun, semalam aku lupa mengembalikan jaket Han Bum.
akan kukembalikan begitu bertemu dengannya lagi. tapi kalau tak bertemu lagi, akan
kusimpan jaket ini sebagai souvenir.. kekeke, jaketnya bagus soalnyaa.. kekeke
aku berangkat ke sekolah, dan sesampainya di sekolah Emi langsung menerorku
dengan banyak pertanyaan.
"kamu sudah gila?! kemana kau kemarin?! jantungku hampir berhenti melihat
Kazuma yang tiba2 mengamuk ingin keluar dari Rumah Sakit. ada 4 orang lebih yang
menahannya, tapi dia kuat sekali dan dia berhasil kabur! dia bilang dia mau
mencarimu dan membunuh orang yang bersamamu! jantungku berhenti saking
kagetnya! ya ampun.."bisik Emi kepadaku.sepertinya Emi lupa kita sedang dalam jam
pelajaran -_-
lalu aku menceritakan semuanya kepada Emi tentang kejadian kemarin.
wajah Emi menyimak ceritaku amat serius dan sesekali mulutnya terbuka saking
kagetnya.
"jadi kau bertemu dengan saudara tiri Kazuma? dia ganteng tidak?" bisiknya
semangat
"tentu saja dia ganteng. tapi aku lebih suka wajah Kazuma. hahaha"
"oh ya ampun, kenapa sih kau bisa ketemu yang ganteng2 semua? lalu kenapa Taiki
dan Kazuma amat membenci Han Bum?"
"kalau itu.. aku sendiri juga tidak tahu kenapa.."
+TING~TONG~TING TONG~ TING TONG TING TONG~+
bel istirahat berbunyi. sungguh tak terasa ternyata sudah istirahat saja.
mungkin karena jam pelajaran ini kupakai untuk mengobrol kali ya? jadinya tidak
berasa.. kekeke
seperti biasa, aku dan Emi langsung menyerbu ke kantin untuk membeli makanan
sebelum kami kehabisan. saat kami berlari menuju ke kantin, aku menabrak
seseorang.
ternyata orang yang kutabrak itu Taiki.
"eh maaf maafkan aku."kataku sambil menunduk-nundukkan kepalaku.
Taiki hanya memandangku dengan dingin lalu pergi melewatiku.
"kenapa dia?" tanya Emi kepadaku.
"aku tidak tahu. mungkin dia masih marah kepadaku karena kejadian kemarin..."
kenapa Taiki bersikap begitu padaku..?
sebenarnya apa sih yang membuat Taiki maupun Kazuma begitu membenci Han
Bum?
semua ini benar2 membingungkan! membuatku hampir gila!
sisa istirahat dan pelajaran kupakai menerka2 apa yang sebenarnya terjadi diantara
Kazuma dan Han Bum.pikiranku berputar2 sampai tak ada satupun dari pelajaran
yang dijelaskan masuk ke dalam kepalaku.
"hei Asuka! lihat! ada cowok ganteng banget disitu! tapi kenapa mukanya banyak
plester begitu ya?" bisik Emi memecah pikiranku.
"dimana?" tanyaku.
"itu disitu, yang bersandar di gerbang belakang itu." kata Emi sambil menunjuk2
keluar jendela.
"Ha- Han Bum...? apa yang dilakukannya disini...?"
"itu Han Bum? yang benar saja! dia cakep sekali! tapi masih cakepan Yusuke sih..
tapi dia cakep sekali!"
sepertinya Han Bum melihat ke arah jendela kelasku, lalu dia melambaikan tangannya
sambil tersenyum. aku balas melambai.
"ya ampun! cowok itu melambai kepadaku!" bisik cewek yang duduk di depan
mejaku.
"tidak! dia melambai kepadaku!" kata yang satunya lagi
mereka saling berebut tentang siapa yang dilambaikan oleh Han Bum.. dasar anak
jaman sekarang... -_-
"hei Asuka! lihat! itu Taiki dan Yusuke! mereka mendatangi Han Bum dengan
membawa anak2 yang lain!" bisik Emi kepadaku.
aku langsung melihat keluar begitu Emi berkata begitu. dan benar saja, itu Taiki dan
Yusuke. membawa beberapa pengikutnya menghampiri Han Bum.
aku merasakan bahwa suasananya mulai tak enak, aku harus cepat2 keluar untuk
menolong Han Bum.
aku mengangkat tanganku dan berteriak, "mohon izin pak guru! aku ingin berak!
sudah tidak tahan lagi!" kataku kepada pak guru.
setelah berkata begitu aku langsung berlari keluar. aku berlari seperti wanita sinting,
setiap orang yang melihatku berlari memandangku keheranan. dan aku beberapa kali
hampir terjatuh saat menuruni tangga.
akhirnya aku sudah dapat melihat Han Bum dan anak2 lain. disitu Han Bum sedang
digiring oleh 4 orang lebih untuk dibawa ke tempat lain.
aku langsung berlari ke arah Han Bum dan menarik tangannya.
"ja-jangan apa-apakan dia! hosh hosh hosh" kataku kepada mereka sambil mencoba
mengatur nafasku kembali.
aku berdiri di antara Han Bum dan yang lainnya dengan posisi melindungi Han Bum.
"sebaiknya kau pergi dari sini Fujimoto.. ini bukan urusanmu." kata Taiki kepadaku
"betul Asuka-chan.. lebih baik kamu pergi saja.." kata Yusuke kepadaku juga.
"ti-tidak! hosh hosh hosh... kau tak boleh membawanya! kalau kau mau
membawanya, habisi aku dulu!" teriakku kepada Taiki dan Yusuke
"hei Taiki, bagaimana ini..? dia ceweknya Kazuma.. masa kita harus
menyingkirkannya?" tanya salah satu dari pengikut Taiki.
Taiki mengacuhkannya dan berkata," hei bocah.. tidakkah kau malu harus dilindungi
wanita..?"
"tentu saja aku malu, tapi aku lebih malu lagi membawa banyak orang untuk
menghabisi satu anak yang lebih muda dariku." sindir Han Bum kepada Taiki.
"sebaiknya jaga mulutmu. dan hari ini kau kubiarkan lolos hanya karena aku masih
menghormati Fujimoto yang melindungi anak bayi sepertimu. sebaiknya kau ingat
itu."
setelah berkata begitu, Taiki dan Yusuke pergi lalu pengikut2nya juga mengikutinya.
"apa yang kau lakukan disini?" tanyaku kepada Han Bum.
"tentu saja untuk bertemu denganmu. aku tak punya teman main selain kamu disini."
jawab Han Bum.
"tapi aku belum pulang sekolah. dan lagi aku harus membersihkan toilet guru
sepulang sekolah."
"ya sudah, akan kutunggu sampai kau pulang."
"memangnya kenapa kau mau menemuiku?"
"untuk mengambil jaketku tentu saja."
"cuma karena itu? "
"tentu saja! kau tak tahu berapa harga jaket itu?"
"yayaya, terserah apa katamu. aku akan menemuimu disini pukul 5 sore. dan
sebaiknya kau jangan menungguku di sini, bisa2 Taiki datang lagi."
"aku tak takut kepada Taiki."
"terserah... pokoknya kau jangan tunggu disini atau aku takkan menemuimu."
"yaya baiklahh...." kata Han Bum. lalu dia pergi dan aku kembali ke kelas.
+sepulang sekolah+
"WC ini benar2 terkutuk! bagaimana bisa WC kembali kotor dalam waktu hanya satu
hari?! menyebalkaaaaannn!!!!!" jeritku.
"sudah. tutup mulutmu dan kerjakan sajalah..." kata Emi.
sekarang sudah pukul 4.30 sore. berarti 30menit lagi Han Bum akan datang untuk
menemuiku.
"aku harus cepat2 menyelesaikan ini. anak sinting itu akan datang sebentar lagi."
gumamku
"apa?! nanti kau mau bertemu dengan Han Bum??" tanya Emi
"iya, aku harus mengembalikan jaketnya. sepertinya jaketnya mahal sekali..-_-''
"hei.. kau suka kepadanya?"
"kau gila? tentu saja tidak. dia sudah kuanggap adikku sendiri. yah, kalau aku
menikah dengan Kazuma dia otomatis akan jadi adikku juga sih.. kekeke"
"bukannya kamu lagi berantem sama Kazuma?"
"ukh... untuk sesaat aku lupa.. aku sendiri juga tak tahu sebenarnya kami masih
pacaran atau tidak semenjak kejadian kemarin.."
"itu salahmu bodoh! kenapa kau tak meninggalkan Han Bum saja kemarin dan beralih
ke Kazuma!"
"bisa2nya kau bilang begitu! mana mungkin aku pergi ke Kazuma setelah aku melihat
dia mencium rubah betina itu?!"
"tapi sepertinya Kazuma bukan orang yang seperti itu.. pasti dia ada alasan tersendiri
mengapa dia mencium Hyori.. yah, walaupun Hyori mantan pacar Kazuma sih- uph"
Emi membungkam mulutnya sendiri, sepertinya dia kelepasan ngomong.
"ap.. apa katamu? Hyori mantan pacar Kazuma?! tapi bagaimana bisa dan kau tahu
dari mana??"
"..........." Emi diam saja dan mengalihkan pandangannya dariku, dia berpura2 seakan
tak mendengarku.
"kalau kau tidak menjawab, akan kukirim fotomu yang sedang mengupil ke Yusuke
sekarang juga."
"........'' Emi tetap diam saja. tapi bisa kulihat dia mulai berkeringat.
"oh? kau memutuskan untuk diam? baiklah, akan kukirim" aku mengambil Hpku dari
kantong rok-ku dan mulai bersiap untuk mengirim gambar, tapi Emi mencegahku.
"ah! bagaimana bisa kau mengancam temanmu seperti itu?!" teriaknya.
"bagaimana bisa kau menyembunyikan sesuatu dari temanmu?!" teriakku balik.
"baiklah! baiklah! akan kuceritakan! tapi hapus fotoku itu dari Hpmu!"
"iya2..." kataku sambil berpura2 menghapus gambar, padahal aku tak menghapus
gambarnya. aku tahu gambar ini akan bergun lagi suatu saat nanti. kekekeke
"iya.. jadi si Kazuma itu pernah pacaran sama Hyori selama 2 tahunan. tapi dia putus
dengannya karena Hyori menyukai lakii2 lain dan memutuskan Kazuma. hanya itu
yang kutahu."
"kini masuk akal mengapa Kazuma mencium Hyori kemarin.." gumamku
"apa maksudmu?" tanya Emi.
"ya, jelas kan? Kazuma pasti masih menyukai Hyori selama ini."
"tidak mungkin ah! dia kelihatan amat menyukaimu!"
"......." aku diam saja. aku tak tahu harus menjawab apa.
aku harap itu benar bahwa Kazuma benar2 menyukaiku. tapi bila kupikir, sepertinya
mustahil orang sekeren Kazuma bisa menyukaiku.
dan bila dipikir dengan logika, pasti Kazuma akan memilih Hyori.
secara Hyori lebih cantik dan sangat populer dibandingkan aku... -_-
ukh.. kenapa aku jadi merendahkan diri sendiri begini sih?!
akhirnya kami selesai membersihkan toilet, dan itu sudah pukul 05.30 sore..
aku langsung keluar dan meninggalkan Emi, karena Han Bum pasti sudah
menungguku sejak tadi.
"Han Bum!" teriakku.
Han Bum sedang bersandar di pagar menungguku. sepertinya sudah sejak tadi dia
disitu.
"lama sekali..." kata Han Bum
"maafkan aku.. WC itu lebih parah daripada peternakan sapi. kau harus melihat betapa
kotornya WC itu.. -_-"
"oh ya sudah, ayo kita cari makan. aku lapar sekali."
"hah? makan? kukira kamu mau mengambil jaketmu, jaketmu ada di rumahku."
"kau harus bertanggung jawab dulu karena sudah membuatku kelaparan setengah
mati. jadi sebelum mengambil jaketku di rumahmu, kau harus menemaniku dulu hari
ini."
"apa-apaan ka-" sebelum aku bisa protes, Han Bum menarikku pergi.
"ayo cepat! hari ini aku yang traktir" kata Han Bum.
kekeke, okelah aku ikut. mumpung di traktir... kekeke
kami pergi ke MCD dekat sekolahku. disana ramai sekali dengan anak2 dari berbagai
SMA. aku mencari tempat duduk di pojok (aku tidak suka tempat yang terlalu ramai,
jadi tolong jangan pikir aku mau ngapa-ngapain Han Bum di pojokkan) sedangkan
Han Bum memesan makanan.
"ini dia makanannya." kata Han Bum sambil meletakkan nampan berisi 2 Hamburger,
2 kentang goreng, 4 ayam goreng, dan 3 soda.
"banyak sekali.. kau mau menghabiskan ini semua?" tanyaku
"tentu saja tidak. tapi aku tahu kau yang akan menghabiskan semuanya."
sial.. bagaimana dia tahu kalau aku berencana menghabiskan makanan ini??
benar saja, 2/3 dari makanan yang ada akulah yang memakannya.
"ah~ kenyangnya! terimakasih makanannya Han Bum!" kataku
"sudah kuduga kau yang akan menghabiskannya...-_-" gumamnya
"tutup mulutmu! akh, aku mau ke toilet."
"sehabis makan kau mau buang kotoran?? kini kutahu kenapa badanmu kurus sekali
walaupun makanmu seperti kuli. pencernaanmu lancar sekali!"
kutarik rambutnya Han Bum dan aku berkata," jangan berkata begitu. aku masih lebih
tua daripadamu tahu!"
sebelum Han Bum bisa protes lagi, aku cepat2 meninggalkannya ke toilet.
ukh, aku tak tahan lagi. perutku sakit sekali.
kata2 Han Bum ada benarnya juga sih...-_-
dan aku benci mengakuinya...-__-
aku langsung cepat-cepat masuk ke toilet dan menyelesaikan urusanku karena sudah
tak tahan lagi.
"ah~ lega~" gumamku
ada suara segerombolan gadis memasuki toilet, mereka cekikikan seperti cewek2
menyebalkan. bagaimana bisa mereka begitu ribut di toilet? aduh aduh.. anak jaman
sekarang..
aku keluar dari toilet karena sudah menyelesaikan urusanku dan berjalan ke arah
wastafel untuk cuci tangan.
"akh!" teriak salah satu gadis sambil menunjukku, yang akhirnya aku sadar itu adalah
Hyori.
"ghee?? rubah betina?" kagetku juga.
"siapa yang kausebut rubah betina?" tanya Hyori
"haha, yang merasa saja." candaku
"oh begitu ya? hahaha! lucu sekali! oh iya, kau pacarnya Kazuma kan? siapa
namamu? hm.. ah! Fujikawa! aku ingat!" kata Hyori, dan teman2nya cekikikan
mendengar kata2 Hyori. apa deh yang lucu...? = ='
"namaku Fujimoto" kataku sambil mencuci tangan. aku malas melihat wajah cewek
yang satu ini. walaupun kuakui dia cantik sekali...-_-
"yayaya, terserah saja. oh ya FUJIMOTO, kulihat kau sedang bersama adik Kazuma..
sudah mendapat kakaknya, kamu mau embat adiknya juga? cewek macam apa
kamu?"
"lebih baik tutup mulutmu kalau tak mau mati." jawabku tetap sambil mencuci tangan
berusaha mengabaikan wanita ini.
"sok sekali ucapanmu itu... kau sudah merasa hebat berpacaran dengan Kazuma? kau
takkan bisa pacaran dengannya kalau aku tidak memutuskan dia, seharusnya kau tahu
itu. dan sekarang, aku berniat mengambil kembali milikku yang sudah jatuh ke tangan
wanita kampung sepertimu."
Asuka... santai.. santai...
jangan sampai kau lepas emosi disini..
rubah betina ini hanya berusaha membuatmu marah saja Asuka.. tahan dirimu!
"kok bisa ya? Kazuma mau dengan wanita jelek seperti dia? hahaha"
katanya kepada teman2nya, teman2nya ikut2an tertawa.
aku tahu dalam waktu 3 detik aku akan meledak. jadi aku harus cepat2 meninggalkan
rubah betina ini sebelum aku lepas kendali.
(kau tahu kan apa yang kuperbuat kalau aku lepas kendali? aku sudah pernah lepas
kendali di hadapan Kazuma dan di hadapan cowok SMA Higashi, dan akibatnya
cukup fatal)
"dan kau tahu...?" kata Hyori
3 detik sebelum aku meledak..........
"saat Kazuma menciumku rasanya seperti strawberry..."
2 detik sebelum aku meledak..........
"dia benar-benar pintar mencium...."
1 detik sebelum aku meledak...........
"sayang sekali Kazuma memilih untuk menciumku daripada mencium pacarnya
sendiri.. maklumlah, KAMU.JELEK.SIH."
0 detik!............................
+BUAKH!!!!!!!!+
tak kusangka kepalan tanganku terbang mendarat di wajah cantik nan mulus Hyori.
tepatnya di hidung kecilnya itu!! aku kaget sekali aku benar2 lepas kendali!
"KYAAAAA! HYORI-CHAN!!!!!"
"APA2AN KAMU?!"
"HYORI-CHAN! HIDUNGMU BERDARAH!"
teman2 Hyori benar2 panik akan apa yang kuperbuat.
dan aku tahu, INI ADALAH SAATNYA UNTUK KABUR!
ini adalah saatnya aku kabur sebelum teman2 Hyori mengalihkan perhatiannya
kepadaku dan mengeroyokku.
sekuat-kuatnya aku, aku juga tak mungkin menang menghadapi 5 orang sekaligus -_-
jadi aku lari untuk menyelamatkan hidupku.
"PEREMPUAN BUSUK ITU KABUR! KITA HARUS MENGEJARNYA!"
"TAPI BAGAIMANA DENGAN HYORI-CHAN? DIA TAK SADARKAN DIRI
MELIHAT DARAHNYA SENDIRI!"
sepertinya keributan yang kuhasilkan parah juga, jadi aku harus mengajak Han Bum
pergi dari sini sebelum aku tertangkap.
"kenapa kau lama sekali? dan kenapa kau lari2 seperti itu?" tanya Han Bum kepadaku
aku mengambil tas sekolah yang kuletakkan di bangku sebelah Han Bum dan menarik
tangan Han Bum,"tak ada waktu menjelaskan! ayo pergi!" teriakku
sepertinya Han Bum menyadari adanya sesuatu yang tidak beres, jadinya dia
mengikutiku berlari sambil aku tetap memegang tangannya.
"APA?! KAU MENONJOK HYORI?! HYORI DARI SMA SAKURA ITU??" tanya
Han Bum kepadaku sambil kami terus berlari.
aku tak tahu bagaimana Han Bum bisa mengenal Hyori, dia bahkan tahu sekolahnya
di mana. padahal aku saja yang tinggal disini tidak tahu dia sekolah dimana.
"Kamu tak tahu? dia itu punya banyak peggemar karena wajah cantiknya itu! tak lama
lagi Hyori pasti akan menyuruh para pengikutnya itu untuk menghabisimu!" kata Han
Bum lagi.
aku tak tahu Hyori separah itu. asik sekali ya punya wajah cantik?
hanya dengan wajah cantik dia bisa mendapatkan pengikut seperti itu.
aku ngeri dengan apa yang harus kuhadapi kedepannya, jadi aku diam saja dan tidak
menjawab Han Bum dan terus berlari.
"hosh..hosh.. hosh,... sepertinya kita sudah cukup jauh berlari... hosh hosh..."
kataku sambil mencoba mengatur nafasku kembali.
"kau benar2 sudah gila."kata Han Bum. aku tak tahu bagaimana caranya nafasnya
tidak tersengal2 seperti aku padahal kita sudah berlari cukup jauh.
"tu... tutup mul.. mulutmuh! hosh, hosh..."
"kenapa sih kamu bisa begitu marah kepadanya..? yah, dengan pribadi busuknya itu
aku bisa mengerti sih kenapa kamu marah..."
aku tidak menjawab pertanyaan Han Bum karena aku terlalu capek untuk bicara dan
juga aku tak mau mengakui kalau...
yah jujur saja.... aku cemburu mendengar pernyataan si rubah betina itu tadi...-_-
(tolong jangan tertawa, kalian pasti pernah cemburu kan...? -__- )
setelah istirahat sebentar, aku dan Han Bum berjalan mengarah ke rumahku.
setelah berjalan sebentar rumahku sudah mulai kelihatan.
"sebenarnya, tentang aku menemuimu untuk mengambil jaket hanya alibi saja.."
gumam Han Bum
"hah? apa?" tanyaku, aku tak mendengar jelas karena dia bicara dengan volume kecil.
"sebenarnya.." baru saja Han Bum ingin melanjutkan kata2nya, tapi aku
memotongnya.
"Ta... Taiki...?
itu Taiki. Taiki sedang berjongkok sambil merokok di depan rumahku.
aku cepat2 berjalan menuju ke arahnya.
"Taiki? apa yang kau lakukan disini?" tanyaku
"bisa kita bicara berdua?"
"baiklah, tapi tunggu aku masuk ke dalam sebentar untuk mengambil jaket Han
Bum."
mendengar nama Han Bum keluar dari mulutku, ekspresi Taiki sedikit berubah.
"ah, tidak usah! aku akan mengambilnya kapan2! sebaiknya aku pulang dulu, selamat
malam Asuka, selamat malam kak Taiki."
Taiki langsung memasang ekspresi jijik begitu namanya keluar dari mulut Han Bum.
dan aku tidak mengerti, kenapa Han Bum memanggil Taiki dengan embel2 'kak' dan
tidak denganku? -_- bocah tak sopan...
"kenapa kau bisa bersamanya?" tanya Taiki jijik
"aku meminjam jaketnya kemarin tapi aku lupa mengembalikannya. katanya kau mau
bicara? bicara tentang apa?"
"aku ingin bicara tentang Kazuma. dan aku akan bercerita kenapa kami amat
membenci Han Bum..."
"apa?! hei! siapa itu?! hei Asuka! jawab aku! dimana kau sekarang?! dan suara siapa
itu?!"
kata Kazuma, sepertinya Kazuma mendengar apa yang diucapkan Han Bum.
"tutup saja teleponnya." kata Han Bum lagi.
"ap- apa?! hei, aku tidak bercanda, dimana kau sekarang?! jawab ak-" sebelum
Kazuma menyelesaikan kata2nya, aku mencabut baterai dari Hp-ku.
aku hanya menatap mata Han Bum lekat-lekat. adegan Kazuma dan Hyori berciuman
terus berputar-putar di kepalaku.
"tenanglah, kau akan baik2 saja." kata Han Bum sambil memegang wajahku.
CRAZY #10
"aku akan menceritakan kepadamu tentang Kazuma. Dan aku akan menceritakan
kenapa kami sangat membenci Han Bum." Kata Taiki kepadaku.
Setelah berkata begitu, Taiki mengajakku ke taman di dekat rumahku. Tepatnya
tempat dimana aku mengobati punggung Kazuma dulu. Aku ingin tahu apakah
keadaan punggung Kazuma sudah membaik atau belum...
"kau sudah tahu bukan bahwa Han Bum adalah saudara tiri Kazuma?" Tanya Taiki
memecah konsentrasiku.
"ya aku sudah tahu, ayah Kazuma menikah dengan ibu Han Bum."
"itu benar. Dulu sebelum Kazuma tinggal bersama ibunya, dia tinggal bersama
ayahnya. Ayahnya sangat menyayangi Kazuma, dan ia membawa Kazuma yang
berumur 3 tahun pergi bersamanya ke Korea setelah terjadi perceraian dengan ibu
Kazuma."
Aku diam saja dan menyimak cerita Taiki.
"Kazuma amat bahagia bersama ayahnya sampai pada akhirnya ayahnya menikah
dengan ibunya Han Bum pada saat ia berumur 6 tahun. Kazuma merasa ayahnya lebih
menyayangi Han Bum dari pada dia, dan ayahnya juga lebih perhatian kepada Han
Bum yang 1 tahun lebih muda daripada dia itu. Karena merasa dibedakan, akhirnya
Kazuma memutuskan untuk tinggal bersama ibunya saat ia berumur 8 tahun.
Ibunya memang memberikan Kazuma segalanya, maklumlah ibunya sangat kaya
raya.
Walaupun ibunya memberi Kazuma segalanya, ibunya sama sekali tak mempedulikan
Kazuma. Dia sangat sibuk bekerja, dia hanya pulang 3 bulan sekali. Aku mulai
mengenal Kazuma saat dia masuk ke SMP yang sama denganku, tetapi dia anak yang
amat tertutup, dia sama sekali tidak mempedulikan kami yang berusaha
mendekatinya. tetapi semua itu berubah sampai Kazuma berumur 14 tahun. Kazuma
mulai membuka dirinya kepada kami dan akhirnya kami mulai akrab.
Saat berumur 14 tahun Kazuma berpacaran dengan Hyori. Kamu tahu Hyori kan?"
Tanya Taiki kepadaku, dan aku mengangguk.
"ya, dia sangat menyayangi Hyori. Bisa kulihat itu. Dan pada saat itu Kazuma juga
cukup akrab dengan Han Bum. Han Bum datang ke Jepang dengan tujuan untuk
liburan pada saat itu. Dan kami juga menganggap dia seperti adik kami sendiri,
sampai pada akhirnya dia merebut Hyori dari Kazuma dan berpacaran dengannya.
Dan sejak saat itulah kami membenci Han Bum. Dia bukan hanya merebut ayah
Kazuma saja, tapi dia juga merebut Hyori yang amat dicintai oleh Kazuma. Jadi
sebaiknya kau berhati2 dengan Han Bum. Dia itu licik, tak seperti kelihatannya.
Kuharap kau menyadari itu Fujimoto."
Aku hanya tercengang mendengar cerita Taiki. Tak kuduga Han Bum begitu tega
terhadap Kazuma kakaknya sendiri.
Tapi bagaimana dengan Kazuma yang mencium Hyori? Apakah Kazuma masih
mencintai Hyori sampai sekarang?
"jadi... Kazuma masih mencintai Hyori sampai sekarang?" tanyaku kepada Taiki
"tidak, dia sangat mencintaimu Fujimoto. Dari cara Kazuma melihatmu ataupun dari
caranya berbicara denganmu aku bisa melihat semuanya itu. Dia bahkan lebih
mencintaimu daripada dia mencintai Hyori dulu." Jawab Taiki.
Kazuma selalu memaki2 aku dan melihatku dengan pandangan maut.. itu yang Taiki
anggap cara Kazuma mencintaiku? Taiki pasti sudah sinting.. -_-'
"aku melihat Kazuma mencium Hyori di rumah sakit 2 hari lalu, itu bukti kuat kalau
Kazuma masih mencintai Hyori bukan? masalahnya, bukan Hyori yang mencium
Kazuma. tapi Kazuma yang mencium Hyori."
"ja... jadi, kau melihat mereka berciuman...?" kaget Taiki
"tentu saja! Kau kira kenapa selama ini aku menghindarinya?!"
"hahaha, jadi kau cemburu karena masalah itu??" ledek Taiki
"ap- apa?! Aku tidak cemburu! Si- siapa bilang aku cemburu!" kataku sambil
memalingkan wajahku. Bisa kurasakan wajahku memanas karena malu.
"hahaha, mukamu merah sekali dan kau bilang kau tidak cemburu? Hahaha, kau
sangat lucu Fujimoto."
"tu- tutup mulutmu!"
"ahahaha, iya2... kalau tentang Kazuma mencium Hyori, tentu saja aku tahu kenapa."
"kenapa?!" seruku
"yah,,, kau pasti tahu kan Kazuma bukan tipe yang suka mencium cewek
sembarangan?"
aku menganggukkan kepalaku
"sebenarnya Kazuma mencium Hyori demi melindungimu Fujimoto."
Apa? Melindungiku? Tapi-
"Kau tahu sendiri sifat rubah betina itu. Aku juga bingung kenapa Kazuma bisa
mencintainya dulu. Walaupun Hyori sangat cantik tapi kepribadiannya benar2
memuakkanku, untung saja dia punya wajah yang cantik sehingga walaupun
pribadinya busuk tapi masih ada orang yang menyukainya karena wajahnya itu."
"iya-iya aku tahu dia begitu, lalu apa maksudnya Kazuma melindungiku?" tanyaku
tak sabar
"oh maaf, aku terbawa suasana karena membicarakan rubah betina itu. Ya, jadi Hyori
mengancam Kazuma akan mengincarmu sebagai bulan-bulanannya. Dia akan
menghentikan niatnya untuk menjadikanmu bulan-bulanannya hanya dengan satu
syarat.." kata Taiki
"dan syarat yang diajukan rubah betina itu adalah agar Kazuma menciumnya...?"
"ya, betul sekali. Jadi Kazuma menciumnya bukan karena Kazuma menyukainya,
melainkan dia ingin melindungimu..."
mendengarnya membuatku seakan disambar petir!
Tak kuduga aku tak memikirkan kebusukan rubah betina itu! Dan aku juga tak
menyangka kenapa aku tak mempercayai Kazuma..
Kazuma melindungiku...
Di melindungiku dan yang kulakukan padanya adalah memilih meninggalkannya dan
beralih ke Han Bum orang yang telah merebut orang-orang yang paling dicintainya...
Kini aku mengerti apa maksud Kazuma mengatakan, 'lagi2 kau berhasil mengambil
milikku' kepada Han Bum.... Ternyata yang dia maksud adalah ini...
Maafkan aku Kazuma...
"sekarang kau sudah tahu kebenarannya, jadi kuharap kau akan kembali kepada
Kazuma.. dia benar2 kacau beberapa hari ini..."
setelah berkata begitu, Taiki pergi meninggalkanku.
Aku masih terduduk di bangku taman saking shocknya.
Aku sangat amat bodoh dan aku adalah orang teregois se-dunia!
Bagaimana aku bisa membuang Kazuma seperti itu?
Kazuma.... Maafkan aku!!
Saat ini aku ingin sekali memeluk Kazuma dan meminta maaf kepadanya.
Aku ingin sekali mendengar maki2annya, aku ingin sekali melihat wajahnya..
Tapi ini sudah malam, jadi besok sajalah aku menemuinya. Kekeke
***
hari ini pelajaran terasa amaaaaaattttttttt laaaaamaaaaaaaaaaaaa...........
padahal aku ingin sekali cepat2 bertemu Kazuma dan meminta maaf kepadanya.
Tapi disinilah aku, di toilet terkutuk untuk meluangkan masa2 hukumanku..
Aku tak percaya keinginanku untuk bertemu Kazuma terhalang oleh WC terkutuk ini!
Ugh! Kenapa sih disini bisa begini kotor? Tak bisa apa guru itu lebih bersih sedikit!
Ukh!!!! Aku benci sekali! Siaaaalll!!!!
Akhirnya aku dan Emi selesai membersihkan WC, dan ini sudah pukul 5 sore. Selalu
saja begini, bagaimana kalau aku tidak sempat ke Rumah Sakit untuk bertemu
Kazuma??
Jadi aku cepat-cepat meninggalkan Emi supaya aku bisa cepat2 ketemu Kazuma.
Saat aku keluar meninggalkan Emi, bisa kudengar suara Emi sedang memaki2 aku
karena meninggalkannya. Maafkan aku kawan, saat ini Kazuma lebih penting!
Aku berlari keluar, ukh sialan.. gerbang depan ditutup! Mau tak mau aku harus lewat
gerbang belakang...-_-
Aku berlari ke gerbang belakang untuk keluar cepat2, tapi kukurungkan niatku karena
aku melihat Han Bum berada disana.
Apa yang dilakukan anak itu disitu?? Saat ini orang yang paling tidak ingin kutemui
adalah dia, mendengar apa yang dilakukannya kepada Kazuma kemarin.
Aku ngumpet di belakang pohon berharap Han Bum tidak melihatku. Dan tiba2
punggungku ditepuk dari belakang.
"sedang apa kau disini? Bukannya kau mau cepat2 ketemu cintamu itu sampai
meninggalkanku??" Tanya Emi.
"kau mengageti aku saja! Diam, aku sedang ngumpet!" bisikku
"ngumpet? Ngumpet kenapa?"
"aku tak mau bertemu Han Bum!"
"kenapa begitu?"
karena tak ada pilihan lain, aku menceritakan semua kejadian kemarin kepada Emi.
Jadinya disinilah aku berdua dengan Emi, berjongkok di belakang pohon seperti
maniak saja... -_-
"apa?! Bagaimana bisa orang secakep dia melakukan hal itu kepada Kazuma??!" bisik
Emi kepadaku.
"mana kutahu! Anak jaman sekarang kan memang seperti itu" jawabku.
Emi menjitakku dan berkata,"gaya bicaramu seperti kau bukan anak jaman sekarang
saja!"
"kenapa kau harus menjitakku sih?! Kan sakit!" keluhku.
"terserah apa katamu... sekarang aku mau pulang saja, aku capek sekali hari ini. Dan
aku tidak mau menemanimu berjongkok di balik pohon ini. Seperti orang gila saja.."
setelah berkata begitu Emi meninggalkanku.
Dasar teman tak setia kawan! Aku kan jadi sendirian disini!
Kulihat saat Emi berjalan melewati Han Bum di gerbang, Han Bum memanggilnya
dan berbicara kepada Emi. Aku tak tahu apa yang dibicarakannya. Kemungkinan Han
Bum menanyakan keberadaanku kepada Emi. Aku melihat Emi menggelengkan
kepalanya kepada Han Bum, kemungkinan Emi berkata dia tak tahu aku berada di
mana. setelah itu dia pergi meninggalkan Han Bum.
Sudah 1 jam berlalu, dan matahari sudah terbenam. Han Bum masih berada di sana.
Sebenarnya apa sih yang dia pikirkan dengan terus berada di sana?! Kapan dia akn
pergi?! Aku harus cepat2 ke rumah sakit! TT.TT
1 setengah jam berlalu, dan Han Bum masih berada di situ. Oh ya ampun, apakah dia
akan menunggu disitu sampai pagi?! Dan kemungkinan aku akan membusuk bersama
pohon ini!
Lalu aku dapat ide, aku akan menaiki dinding! MUAHAHAHAHA, dia pasti tak akan
menyangka aku akan memanjat dinding! Biar saja dia menungguku disitu sampai
pagi! Muahahahahhaha!
Lalu aku memutar balik dan menuju ke samping gedung sekolah.
Aku mengumpulkan tempat sampah dan kusandarkan di dinding alih2 tempatku
berpijak untuk memanjat dinding.
Aku menginjak tempat sampah dan mulai memanjat dinding. Yeah, sukses! Tak
kuduga manjat semudah ini... kekeke.
Aku sudah berada di balik dinding, dan inilah kebodohanku. Aku tak bisa turun
karena tak ada pijakan di balik dinding ini! Dan aku masih bergelantungan dengan
kedua tanganku memegang puncak dinding dan kakiku menggantung di udara!
Oh ya ampun... apa harus aku meloncat?
Yah, aku akan meloncat saja. Paling2 kakiku keseleo, dan yang paling parah adalah
patah, tidak mungkinlah aku sampai mati karena loncat dari ketinggian ini.
Aku baru saja mau menjalankan niatku untuk meloncat, sampai ada suara yang
menawariku bantuan.
"butuh bantuan?" kata orang itu.
Aku melihat siapa pemilik suara itu, dan GHEEEE??? Itu Han Bum!
Sia2 sudah perjuanganku... TT_TT
Lalu Han Bum membantuku turun, dan aku berkata ,"terima kasih!"
Lalu aku bersiap2 lari sampai akhirnya Han Bum menangkap tanganku,
"kenapa kau menghindariku?" tanyanya
"lepaskan aku!" teriakku
"jawab dulu kenapa kau menghindariku."
Aku menarik tanganku sekuat tenaga agar terlepas dari genggamannya, dan itu
berhasil.
+PLAAAKK!+
tak kuduga aku sangat kencang menarik tanganku, sehingga tanganku terlepas dari
genggaman Han Bum dan terbang ke wajahnya.
"aduh!" kata Han Bum sambil memegang pipinya dan dia berjongkok saking ia
menahan sakit.
Aku yang sudah bersiap2 meninggalkannya tapi tidak jadi meninggalkannya karena
kulihat dia begitu kesakitan.
Aku menghembuskan napas, bagaimana dia bisa tahu bahwa aku paling tak tahan
melihat orang terluka?? Lalu aku menghampiri Han Bum.
"kamu tak apa2?" tanyaku
"ukh sakit sekali,,,,," erangnya.
Dia melepaskan tangannya dari pipinya, dan kulihat ada darah!
Ternyata saat aku tak sengaja menamparnya kuku-ku mengenainya sehingga
menghasilkan luka garis yang panjang.
"maafkan aku... aku akan mengobatinya." Kataku sambil mengeluarkan kotak P3K
miniku dari tas sekolahku.
"aku tidak merebut Hyori dari Kazuma..." kata Han Bum tiba2.
Aku hanya terkejut dan melihat wajah Han Bum lekat2.
"aku tahu kau menghindariku karena pasti kemarin Taiki menceritakan tentangku
kepadamu." Katanya lagi.
Aku tak menjawab dan mengalihkan perhatianku ke kotak P3K miniku.
"aku tidak merebutnya...sungguh.. aku tidak merebut Hyori darinya."
Aku tetap terdiam dan mengobati luka di pipinya.
"saat itu Kazuma berpacaran dengan Hyori, dan saat itu aku datang ke Jepang untuk
liburan. Dan Kazuma mengajakku berjalan2 keliling Jepang bersama geng-nya
termasuk Hyori. Ternyata Hyori itu naksir padaku, berkali2 dia menggodaku tapi aku
selalu menolaknya. Dan saat itu aku sedang mabuk, dan Hyori menciumku dan bilang
kepada semuanya bahwa dia pacaran denganku. Kazuma salah paham , dan dia
membenciku semenjak saat itu. Dan aku tak dapat menjelaskan apa2 kepada Kazuma
dan teman2nya yang sudah terlanjur marah kepadaku.. aku benar2 tidak merebutnya."
Katanya.
benarkah yang Han Bum katakan?
Berarti semua ini salah paham...?
Berarti selama ini Han Bum-lah yang menjadi korban....?
Aku menempelkan luka di pipi Han Bum dengan plester dan bermaksud
meninggalkannya sampai Han Bum menangkap tanganku lagi.
"aku benar2 tidak merebutnya...." Kata Han Bum. Pandangan matanya benar2 terluka.
Aku terdiam.
Lalu Han Bum mengambil tanganku dan menaruh tanganku di dadanya.
Dan bisa kurasakan jantungnya berdetak amat kencang...
"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh2 akan hal itu... tapi bagaimana ini?
Aku...... menyukaimu......"
+ + +
Kazuma's hidden story: behind the golden hair
(cerita tersembunyi Kazuma: dibalik rambut emas)
Saat itu salju turun amat lebat sehingga seluruh jalanan tertutup oleh salju.
Di malam yang dingin itu ada seorang anak laki2 sedang berjalan di tengah2 hujan
salju tanpa menggunakan payung ataupun jas hujan.
Jalannya lunglai seperti orang mabuk dan ada rokok di mulutnya, sepertinya dia habis
minum2 sampai dia semabuk itu. Padahal umurnya masih 14 tahun dan belum cukup
umur untuk minum2 ataupun merokok.
Dia sangat merindukan ayahnya yang saat ini sudah membangun bahtera rumah
tangga baru dengan wanita lain yang beranak 1. 'apakah mungkin aku bisa bertemu
dengan ayah lagi?' Pikirnya. Dan dia juga tak mungkin bermanja2 dengan ibunya
karena ibunya itu sibuk bekerja dan tidak peduli dengan apa yang dilakukannya,
apalagi perasaannya. Yang ibunya tahu hanya memberikan dia uang untuk memenuhi
kebutuhannya, tak heran dia adalah anak yang bergelimang harta.
Walaupun semua hal yang ia mau dapat dibeli dengan uang yang diberikan oleh
ibunya, Di dalam hatinya seperti ada suatu yang kurang dan belum terpenuhi. Dia tak
tahu apakah yang kurang itu, dia Cuma tahu bahwa kekosongan itu tak dapat diisinya
dengan segala harta yang ia punya.
Dia berjalan tanpa tentu arah, dan tak sengaja dia menabrak sekelompok anak SMA
yang sedang berjalan dari arah berlainan.
"minta maaf." Kata salah satu anak SMA itu.
"jangan halangi jalanku." Jawab anak itu.
"kau masih SMP dan kami ini sudah SMA! Kau harus menghormati kakak kelasmu!"
kata anak SMA itu sambil menarik kerah si anak.
"tutup mulutmu brengsek!" kata anak itu sambil memukul wajah anak SMA yang
menarik kerahnya itu.
Sekelompok anak SMA itu terkejut karena melihat temannya di pukul oleh anak itu.
Lalu sekelompok anak SMA itu menyergap si anak dari segala sisi dan memukulinya
tanpa henti.
anak itu terjatuh ke tanah dan mereka menginjak2 anak itu sampai dia tak bergerak.
Merasa puas, mereka meninggalkan anak itu tergeletak di jalan.anak itu sudah benar2
tidak berdaya, dan dia tak dapat meminta tolong kepada siapapun. Dia disitu,
sendirian tanpa ada yang peduli kepadanya.
Dia benar2 merasa sendirian di dunia ini. Ayah dan ibunya meninggalkannya, dan dia
tak punya teman yang benar2 peduli kepadanya. Dia terus berpikir bahwa temantemannya
itu mendekati dia karena hartanya, karena itulah dia tak mau mendekatkan
diri dengan mereka.
Dan akhirnya dia tak sadarkan diri.
"tolong aku... keluarkan aku dari kesendirian ini.." dia bergumam di sisa-sisa
kesadarannya.
"tidak apa2... kamu tidak sendirian lagi... aku ada disini bersamamu." Dia mendengar
suara perempuan di sela2 kesadarannya. Dan dia tak tahu suara gadis ini hanya dari
bagian dari mimpinya atau bukan.
anak itu membuka matanya dengan keadaan masih setengah sadar, dan dia mendapati
dirinya sedang tertidur di pangkuan seorang gadis. Dia tahu dia sedang berada di
bangku taman bersama gadis ini. Dia berusaha melihat wajah gadis ini, tapi
pandangannya buram dan udara dingin memaksanya untuk menutup matanya lagi.
"kamu tidak sendirian.. dan teman2mu juga memperhatikanmu, mereka tidak
mendekatimu karena hartamu. Tapi mereka benar2 sayang kepadamu. Dan ayahmu
juga pasti merindukanmu walaupun dia sudah punya keluarga sendiri.. tak mungkin
dia dapat melupakan anak seperti kamu. Ibumu-pun pasti menyayaingimu, aku yakin
itu."
Kata2 itu menenangkannya, kata2 itu tulus keluar dari mulut gadis ini.
"teman2ku? Mereka mendekatiku bukan karena hartaku...?
"mereka benar2 menyayangimu. Kau harus membuka dirimu pada mereka, mereka itu
bukan semata2 mendekatimu karena hartamu. sebentar lagi mereka datang, mereka
semua datang kesini karena mendengar kau tergeletak di jalan.. aku menelpon mereka
dengan HPmu tadi.."
"orang tuaku... benarkah mereka menyayangiku...?"
"tentu saja mereka menyayangimu! hei, kau tahu? kau mengingatkanku pada emas
saat aku melihatmu pertama kali. kau begitu bersinar dan semua orang
menginginkanmu begitu melihatmu. jadi, tidak mungkin orang tuamu tidak
menginginkan anak yang begitu hebat dan bersinar seperti kau! aku yakin itu"
"kamu... suka emas...?"
"hahaha, aku bukan suka emas.. tapi aku suka sekali warna emas!" Tawa gadis itu
"....." anak itu berusaha membuka matanya , tapi ia tak sanggup. Dan dia mendengar
gadis itu berbicara lagi,
"tenanglah, aku disini bersamamu.. kau tidak sendirian lagi." Setelah mendengar
kata2 gadis itu, anak itu kembali pingsan.
"ma... kazuma... bangunlah..." ada suara orang yang membangkitkan kesadaran anak
itu.
Akhirnya anak itu kembali sadar dan membuka matanya.
Saat ia membuka mata, ia mendapati dirinya masih tertidur di bangku taman itu.
"KAZUMA! AKHIRNYA KAMU BANGUN JUGA! KAMI SANGAT
MENGKHAWATIRKANMU!"
kata seseorang yang anak itu sadari adalah temannya yang bernama Yusuke. Ternyata
bukan hanya Yusuke saja yang berada di sana, tapi ada Taiki dan beberapa anak2 lain.
wajah mereka terlihat benar2 cemas,lalu dia mulai mengingat kata2 gadis itu ,' kamu
tidak sendirian.. dan teman2mu juga memperhatikanmu, mereka tidak mendekatimu
karena hartamu. Tapi mereka benar2 sayang kepadamu'
'Oh iya! Gadis itu!' anak itu mengangkat kepalanya untuk melihat wajah orang yang
sedang menidurkannya di pangkuannya.
Dan ternyata gadis itu masih disana, gadis yang telah menyadarkan dia bahwa dia
tidak sendiri di dunia ini, gadis yang menyadarkan dia bahwa anggapannya terhadap
temannya selama ini salah masih ada disana. Dan dia masih tertidur di pangkuannya.
dia memfokuskan matanya untuk melihat siapa gadis yang telah menyelamatkannya
dari kesendiriannya itu.dan itu dia, dia itu "Hyori" gadis tercantik di SMP Sakura
yang sedang populer dibicarakan teman2nya.
Hyori adalah wanita yang telah menopang kekosongan hatinya dan menyadarkannya
kalau dia tidak sendirian di dunia ini, itulah dia! Hyori-lah bagian dari kekosongan di
hati anak itu, anak itu menyadari bahwa yang dapat mengisi kekosongan hatinya
adalah 'cinta yang tulus' dan Hyori memberikan itu kepadanya. dan mulai saat itulah,
anak itu mulai mencintai Hyori.
setelah itu Hyori menyerahkan anak itu kepada teman2nya dan Hyori pulang karena
ia merasa tak ada lagi yg bisa dilakukannya.
saat Kazuma melihat Hyori meninggalkannya, dia merasa hatinya seperti teriris2..
itulah pertama kalinya dia merasakan sakit saat ditinggal seorang gadis. bahkan
rasanya lebih sakit daripada saat ibunya meninggalkannya.
teman2 anak itu memanggil Taksi dan membawa anak itu masuk untuk diantar ke
rumah sakit, tapi anak itu menyuruh teman2nya pulang saja karena dia ingin pulang
beristirahat di rumah daripada harus ke rumah sakit. dan teman2nya menuruti
perkataan anak itu dengan setengah hati.
saat di perjalanan,anak itu hanya termenung mengingat2 percakapannya dengan
Hyori saat dia pingsan tadi.
dia termenung mengingat bagaimana bisa Hyori menenangkan hatinya dengan
kata2nya yang tulus itu. anak itu tersenyum.
+criingg+
ada sebuah benda jatuh dari dalam jaketnya. dia memungutnya dan melihat apa
gerangan benda tersebut.
ternyata benda tersebut adalah kalung emas dengan bandul berbentuk dadu. setiap
mata dadunya berhiaskan berlian imitasi yang begitu cantik.
kemungkinan kalung emas ini milik Hyori. tapi anak itu tak berniat untuk
mengembalikannya, sebaliknya dia malah menyimpan kalung itu sebagai kenangan
dari wanita pertama yang dia cintai .
***
keesokkan harinya, anak itu meminta hair stylist milik ibunya untuk merubah warna
rambutnya dari hitam menjadi emas.
dan semua itu dia lakukan untuk menarik perhatian Hyori yang sangat menyukai
warna emas. siapa tahu saat dia merubah warna rambutnya dengan warna kesukaan
Hyori, Hyori akan menginginkannya.
keadaan anak itu belum baik betul, tapi dia langsung pergi ke SMP Sakura begitu dia
sudah merubah warna rambutnya.
dia tak sabar untuk bertemu Hyori, dia ingin sekali bertemu Hyori dan menyatakan
perasaannya.
dia sampai di SMP Sakura. dia menunggu Hyori di gerbang karena itu sudah jam
pulang sekolah.
jantungnya berdebar amat kencang seiring penantiannya.
akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, dan semua anak mulai berhamburan keluar.
mata anak itu mencari2 keberadaan Hyori.
dan itu dia! Hyori amat mudah ditemukan karena dia amat cantik tak seperti orang
kebanyakan.
anak itu berteriak,"HYORIII!" lalu dia berlari ke arahnya.
Hyori mencari2 darimana asalnya suara yang memanggil namanya itu, dan ia
menemukan pemilik suara itu. pemilik suara itu adalah anak laki2 tampan berambut
emas mencolok yang sedang berlari ke arahnya.
"siapa cowok berambut emas itu? keren sekali dia"
"iya! ya ampun! dia keren sekali" semua gadis berbisik2 seiring anak itu berlari ke
arah Hyori.
tapi anak itu mengacuhkan semua itu, yang ada di pikirannya pada saat itu cuma
Hyori.
anak itu berhenti di hadapan Hyori, dan Hyori berkata kepada anak itu,"rambutmu
berwarna emas... aku suka sekali...."
anak itu amat senang mendengar hal itu. dan lagi, perasaannya sudah tak terbendung
lagi melihat Hyori yang tersenyum di hadapannya.
"kau... kau mau jadi pacarku...?" tanya anak itu kepada Hyori.
wajah Hyori memerah, dan tak bisa diungkiri Hyori amat senang mendengar
pernyataan anak berambut emas itu kepadanya.
semua gadis yang menonton pernyataan anak itu kepada Hyori mulai berbisik heboh,
lalu Hyori berkata,
"tentu..... tentu saja aku mau jadi pacarmu."
CRAZY #11
"tapi bagaimana ini....? aku menyukaimu...."kata Han Bum kepadaku.
sepertinya Han Bum bersungguh2 dengan ucapannya, karena wajahnya sangat merah
dan matanya menatapku amat dalam.
aku kembali sadar. aku langsung menarik tanganku dari dada Han Bum saking
kagetnya.
bisa kurasakan jantungku berdetak kencang sekali, dan wajahku memanas.
"a- aku... aku...." aku tak tahu apa yang harus kukatakan.
kata2 sudah tak dapat keluar saking gugupnya aku dibuat Han Bum.
aku sudah tak dapat berpikir lagi. jadi aku berbalik dan lari meninggalkan Han Bum.
aku berlari dan berlari tanpa sekalipun menengok ke belakang.
Han Bum menyukaiku?
tapi bagaimana bisa dia menyukaiku?
oh aku tidak percaya ini....
aku terus berlari tanpa arah tujuan. aku terus memikirkan perkataan Han Bum.
pernyataannya terus menerus berputar di telingaku.
dan ini membuatku hampir gila! ukh!
nafasku memburu, akhirnya tubuhku melemah karena terus berlari.
aku berhenti berlari dan berusaha mengatur nafasku kembali, dan baru aku sadari aku
tak tahu dimana aku berada.
mungkin kepalaku sudah benar2 miring... -__-
ah! aku baru ingat! aku harus ke rumah sakit!
oh ya ampun... ini semua karena Han Bum! aku sampai lupa aku mau menjenguk
Kazuma...
dan sekarang sudah jam 8 malam, lebih baik aku pergi ke Rumah Sakit dengan taksi
saja.
"TAKSI!" panggilku kepada taksi yang lewat.
taksi itu berhenti dan aku langsung masuk ke dalamnya.
***
aku membayar ongkos taksi dengan uang terakhirku minggu ini..
jadinya aku harus pulang jalan kaki nanti atau aku tak bisa jajan besok.
aku memasuki lobi rumah sakit, dan aku bertanya-tanya apa yang dilakukan Han Bum
sekarang.
apakah dia masih berada di depan sekolah seperti tadi?
ukh! berhenti Asuka! sekarang kau harus berkonsentrasi terhadap Kazuma! kamu kan
mau minta maaf kepadanya!
aku naik lift menuju ke lantai 3 dan langsung menuju ke kamar nomor 93.
di depan kamar nomor 93 ada 5 orang yang kukenali wajahnya sebagai pengikut
Kazuma sedang duduk2 di lantai sambil meminum soda dan makan beberapa cemilan.
aku bertanya2 kenapa mereka duduk di lantai begitu? seperti bodyguard saja..
dan lagi, memangnya boleh ya duduk2 di lorong rumah sakit??
dasar gerombolan yang meresahkan negara... ckckck, tak heran mereka jadi teman
Kazuma sih... -_-
aku berjalan menuju ke kamar nomor 93 itu, dan saat aku berniat masuk teman2
Kazuma menghadang jalanku untuk masuk.
"mau apa kau..?" tanya salah 1 teman Kazuma.
"te- tentu saja mau menjenguk Kazuma.. apa lagi?" jawabku.
"kau tidak bisa masuk." katanya lagi
"kenapa?! kenapa aku tidak bisa masuk?! aku pacarnya!"
"heh? hahaha, kau pacarnya?! mana mungkin pacar meninggalkan pacarnya dan
memilih laki2 lain?"
"ap-apa katamu?!"
"Kazuma tak mau bertemu denganmu."
"aku tak peduli. aku mau masuk. mingir!" teriakku sambil mendorongnya dan
memaksa masuk.
aku membuka pintu, dan kulihat Kazuma sedang di atas tempat tidurnya
memandangku terkejut.
di sampingnya ada Taiki dan Yusuke yang berdiri begitu melihatku masuk. dan disana
ada sekitar 5 orang lainnya yang kukenali juga wajahnya sebagai teman Kazuma.
"hei kau tak bisa masuk!" kata salah 1 teman Kazuma tadi sambil menarik tanganku.
"hei dasar kau mesum! jangan sentuh aku! lepaskan!" teriakku sambil berusaha
melepaskan genggamannya dari tanganku.
"he- hei! lepaskan dia!" kata Taiki,akhirnya dia melepaskan aku.
biasanya Kazuma akan marah2 bila ada orang yang menyentuhku, tapi kenapa dia
diam saja sekarang dan malah Taiki yang membelaku?
aku mengalihkan pandanganku ke Kazuma.kulihat Kazuma menatapku dengan
pandangan yang amat dingin,sama seperti saat dia melihat Han Bum. matanya seolah2
mengatakan kepadaku bahwa dia muak melihat wajahku dan aku adalah orang
terakhir yang ingin dilhatnya. baru kali ini aku merasa terintimidasi oleh sebuah
pandangan mata.
tak sadar, aku mundur selangkah dan untuk sesaat aku berniat untuk lari saja karena
merasa terintimidasi oleh matanya itu. entah bagaimana caranya dia melakukan itu
hanya dengan pandangan mata, kini rasanya aku tahu kenapa banyak sekali orang
yang menjadi pengikut Kazuma....
"bawa dia keluar dari sini." kata Kazuma kepada teman2nya.
"hei Kazu-chan... jangan begitu.. Asuka-chan sudah susah2 kesini..." kata Yusuke.
"bawa dia keluar dari sini. sekarang." kata Kazuma lagi, dan Yusuke terdiam.
hatiku sangat sakit mendengarnya. entah bagaimana dia bisa melakukan ini kepadaku.
teman2 Kazuma mulai menarikku keluar dari ruangan. aku berontak sambil berteriak,
"hei! lepaskan aku! Kazuma! izinkan aku bicara denganmu sebentar saja! hei!"
teman2nya terus menarikku keluar dari ruangan dan aku berontak sekuat tenagaku,
kulihat Kazuma membalikkan tubuhnya dan tidur mengahadap tembok.
hatiku sangat sakit dibuatnya, dia begitu membenciku sekarang.
Kazuma yang selama ini selalu begitu memperhatikanku, sekarang melihat wajahkupun
bahkan dia tak mau. aku sudah menyakiti hatimu begitu dalam ya Kazuma?
bagaimana ini...
tindakan Kazuma yang mengacuhkanku dan pandangan matanya yang mengintimidasi
aku membuatku seakan ingin menyerah saja terhadap Kazuma..
tidak! kau tak boleh menyerah Asuka!
selama ini Kazuma-lah yang terus mengejarku, dan ini giliranku mengejarnya!
aku terus berontak dan berontak. tapi apa daya, sekuat2nya aku tak mungkin aku
menang melawan 5 orang cowok.
aku tahu dalam beberapa detik mereka akan sukses menarikku keluar dari ruangan
dan akhirnya aku berteriak lagi,
"aku akan datang lagi! aku akan datang lagi untuk menemuimu! aku akan terus
mengejarmu sampai kamu muak! aku akan terus kembali dan kembali sampai kau
mau bicara denganku lagi! aku tahu aku salah dan aku telah menyakitimu, dan karena
itu aku akan selalu datang dan datang sampai kau memaafkanku!! maafkan aku! heiaku
menci-"
tanpa selesai menyelesaikan kata2ku,akhirnya aku tertarik keluar dan pintu kamar
Kazuma tertutup.
saat itu aku menangis mengingat punggung Kazuma yang membelakangiku.
aku terjatuh dan terduduk di lantai saking lemasnya lututku.
hatiku amat sakit karena dia tidak peduli lagi kepadaku...
inikah yang dia rasakan saat aku membalikkan badanku kepadanya dan beralih
kepada Han Bum?
inikah pembalasan atas perbuatanku yang terus menyakitinya selama ini?
selama ini Kazuma yang mengejarku dan berusaha meraihku..
selama ini aku terus membalikkan badanku atas cintanya,
dan inilah giliranku mengejar untuk meraihnya.
***
beberapa hari ini aku terus ke rumah sakit berusaha untuk menemui Kazuma.
tapi usahaku sia2 karena terhadang 5 cowok bodoh yang selalu nongkrong di depan
pintu kamar Kazuma itu... -_-
dan hari ini, saat aku datang selesai dari menjalankan hukumanku membersihkan WC
guru aku dapat berita yang mengejutkan. 'pasien dari kamar nomor 93 sudah keluar
dari Rumah Sakit pagi tadi'.
aku tak tahu aku harus senang atau sedih mendengar berita ini... -_-
rumornya sih dia memaksa ke luar dari rumah sakit, padahal dokter belum
membolehkannya keluar dari rumah sakit.
entah apa yang dipikirkan kepala emas itu... -_-
jangan2 dia tak mau bertemu denganku lagi?! karena itukah dia keluar dari rumah
sakit?!
oh tidak2... jangan berpikir yang aneh2 dulu...
lalu aku berjalan pulang.
kupikir lebih baik kutelepon Yusuke saja deh, dia pasti mau menjelaskan kepadaku
kenapa Kazuma keluar cepat.
aku memencet nomor telepon Yusuke yang kudapat dari Emi,
+aku ingin begini~ aku ingin begitu~ ingin ini ingin itu banyak sekali~+
lagu Doraemon?! oh Tuhan, sebenarnya apa yang ada di kepada anak itu sampai2 dia
memakai lagu doraemon sebagai nada dering sambungnya.. -_-
"halo??? Asuka-chan?? tumben kau menelponku! aku kangen sekali!" jawab Yusuke.
"tutup mulutmu. jangan buat aku merinding deh!" teriakku
"ih~ Asuka-chan kasar deh.. Yusuke jadi sedih... hiks"
"sudahlah jangan begitu lagi.. hei, aku mau tanya, kenapa Kazuma keluar secepat ini
dari RS? bukannya katanya dia harus beberapa minggu diopname?"
"huh. jadi kau menelponku hanya untuk ini? ukh, aku kecewa. kupikir Asuka-chan
kangen padaku..."
ingin rasanya kubanting teleponku,"sudah cepat dan beritahu aku!"
"tidak mau huh! Asuka-chan jahaattt~"
"cepatlah! apa maumu sih!?"
"minta dengan baik dan manis, baru aku jawab."
"manis pantatku! cepat dan jawab sajalah!"
"ya sudah kututup ya daaaaahhhh~~~"
"eh! eeeeeeeehhhh! aku kan cuma bercanda... Yusuke ini cepat sekali ngambeknya...
tunggu dulu yaa..."
"cepat mintaaaaaa~"
lihat saja nanti kalau aku bertemu denganmu Yusukeeee........ akan kucabut gigimu
satu persatu dan kubuat jadi aksesori!
"Yusuke..."
"Yusuke-chan! panggil aku YUSUKE-CHAN!"
"Yu- Yusuke-chan..... "
"iya? ada apa yaaa?"
ukh sialan.. aku merasa dipermainkan....
"tolong ceritakan kepada Asuka-chan mengapa Kazu-chan keluar dari rumah sakit
lebih cepat dari yang diperkirakan..."
tak kuduga kata2 busuk ini keluar dari bibirku! hoek!
"oke baiklah Asuka-chan. Yusuke-chan akan menceritakkannya dengan senang hati!
jadi begini, Kazu-chan ngotot bahwa dirinya sudah baik2 saja. memang benar sih,
Kazu-chan itu cepat sekali pulihnya! paling hanya tangannya saja yg masih di gips,
yang lainnya sih sudah baik2 saja. tapi aku tahu kenapa sebenarnya dia mau keluar
lebih cepat."
"ke- kenapa?" jangan2 dugaanku benar! jangan2 Kazuma muak karena aku selalu
datang dan berteriak2 di depan kamarnya.
"pasti sebenarnya karena dia muak dengan suster2 disana! tak heran sih, suster disana
genit sekali. aku pernah memergoki mereka memotret Kazu-chan saat Kazu-chan
sedang tidur! dan hampir setiap 1 jam sekali ada suster yang masuk untuk mengecek
keadaannya!"
alasan apa itu.... -_-
tapi syukurlah sejauh Kazuma tidak keluar karena dia muak denganku.
tapi aku harus ke Rumah Sakit lagi nih, untuk minta foto Kazuma yang lagi tidur pada
suster2 disana. kekekeke.
"sudah itu saja?" tanyaku
"yup! itu saja"
"oh begitu ya? ya sudah, makasih ya daaah~"
"hei tung-" sebelum dia selesai protes kututup teleponnya.
kekeke, aku senang sekali memutus telepon duluan. kekekeke
nah, sekarang Kazuma sudah keluar dari RS.
kira2 dimana aku harus menemuinya? masa aku datang ke rumahnya sih?
bisa saja sih aku minta alamatnya dengan memaksa Yusuke atau Taiki. tapi aku sudah
tak punya ongkos.. jadi kukurungkan niatku.. bukan berarti cintaku terhadap Kazuma
hanya sebatas ongkos loh..hahaha
+keesokan harinya, di sekolah+
aku hampir saja telat tadi karena aku ketiduran. untung saja aku datang 5 detik
sebelum guruku masuk ke kelas, jadinya aku selamat. dan baru saja aku duduk dan
Emi langsung memberiku informasi,
"hei! kau tahu? Kazuma sudah masuk sekolah hari ini!" bisik Emi semangat.
"apa? yang betul? tahu dari mana?" bisikku.
"dari Yusuke tentunya..!" dasar monyet itu! kenapa dia tak beritahu aku kemarin?!
nanti aku akan mencari Kazuma deh...
semoga saja dia berubah pikiran dan mau memaafkanku.. kekeke
dan akhirnya, rencanaku tak dapat berjalan...
karena pada saat istirahat aku bukannya pergi mencari Kazuma, tapi aku pergi ke
kantin lantaran aku lapar sekali (hei! tolong jangan pikir aku lebih suka makan
daripada Kazuma! aku harus makan karena perutku bunyi sepanjang pelajaran. coba
kalian pikir bagaimana kalau menjadi aku, aku yakin kalian akan malu sekali . karena
perutku bunyi sepanjang jam pelajaran yang sepi dan semua anak sekelas bahkan guru
menertawakan aku.. tak terkecuali Emi... -_-)
dan saat pulang sekolah, tentunya aku tak dapat mencari Kazuma karena saat aku
berniat kabur untuk mencari Kazuma, guru terkutuk itu mencegatku dan membuatku
tak bisa kabur atau aku akan dapat perpanjangan hukuman! ukh!
"tak bisa kupercaya kita masih melakukan hal terutuk seperti ini disaat anak2 lain
dapat menghirup udara segar dan mandi sinar matahari! dan kita?! di toilet bau ini
untuk membersihkan lubang2 neraka! ukh!!!! bisa gilaaa!!! AKKKH!!!! AAAKH!!!"
teriakku sambil memukul2 lantai dengan pel yang kupegang.
mungkin orang lain akan aneh melihat tabiatku ini, tapi tidak dengan Emi. mungkin
dia sudah terbiasa... -_-
"aku sependapat denganmu.. seharusnya guru-guru itu dibeginikan! dibeginikan! dan
dibeginikan!"
kata Emi sambil menghentakkan pel yang dia pegang ke lubang WC berkali2.
kelamaan berteman denganku, dia berubah semakin mirip aku... -_- (tolong jangan
pikir aku bawa pengaruh buruk pada generasi muda.. )
"oh..? begitu ya menurutmu? sepertinya kalian senang sekali membersihkan WC ini..
jadi kuberi kalian tambahan untuk satu minggu kedepan." kata seseorang yang kutahu
itu pengawas kami dalam menjalani hukuman.
AAAAKHHHH!!! TIDAAAAKKK!!!!!!!!!!! kami masih harus membersihkan tempat
terkutuk ini untuk satu minggu ke depan dan ditambah satu minggu lagi?! MASIH 2
MINGGU LAGI KAMI HARUS MEMBERSIHKAN TEMPAT BUSUK INI?!!!
AKKHHH!!! MIGRAIN! AKH! AKU BISA
GILAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
"yang benar saja! kita tambah masa hukuman 1 minggu lagi!" bisik Emi
"ini karena kamu tadi teriak kencang sekali" bisikku kepada Emi.
"kok kamu menyalahkanku sih! kan kamu duluan!"
"hahaha, iya2 maaf..."
"oh iya, aku sudah tak pernah melihat bocah Han Bum itu lagi. dimana dia?"
oh ya ampun, aku lupa sama sekali pada Han Bum. dan aku juga bertanya2 dimana
dan apa yg dia lakukan sekarang.
"ak.. aku tak tahu" jawabku.
"oh iya, setelah aku meninggalkanmu apa yg kau lakukan selanjutnya pada saat itu?"
oh iya, aku belum menceritakan tentang kejadian Han Bum menembakku. yang
keceritakan pada Emi hanya tentang kejadianku di Rumah Sakit dan perlakuan
Kazuma kepadaku.
jadinya, aku menceritakan semuanya yang terjadi kepada Emi sembari kami
membersihkan lubang neraka satu per satu.
dan sesekali Emi berkomentar kaget kepada ceritaku.
tak terasa,ternyata kami sudah selesai saja. karena kami membersihkan sambil
ngobrol sih jadi tak terasa!
kulihat jam dari HPku, ternyata sudah jam 6!
oh ya ampun... tidak bisa sudah aku bertemu Kazuma hari ini... -_-
jadinya aku langsung mengarah pulang saja karena tak tahu harus mencari Kazuma
kemana.
di perjalanan pulang, aku mampir sebentar ke seven eleven untuk membeli soda.
aku lelah sekali membersihkan WC bau itu, jadi aku ingin minum soda untuk
menghilangkan dahagaku.
sehabis dari seven eleven aku mengarah pulang dan aku melewati taman dimana aku
merawat luka Kazuma.
huh, aku jadi teringat Kazuma lagi deh...-_-
sungguh, aku rindu sekali kepada Kazuma saat ini...
aku sangat ingin melihat wajahnya, atau mendengar suaranya saja juga sudah cukup.
tapi yang pasti biarkan aku merasakan kehadirannya...
aku merindukan Kazuma sampai di titik dimana setiap nafas yang kutarik itu sakit
sampai menyesakkan dada.
dan kurasakan air mataku menetes dan wajahku memanas.
Kazuma... Kazuma... harus bagaimana lagi agar kau memaafkan aku?
aku harus bagaimana lagi agar kau paling tidak mau bicara denganku?
apa yang harus kuperbuat...?
"hei! itu orangnya!" teriak seseorang yang kutahu pemilik suara itu adalah laki2 yang
berada sejauh 10 meter dariku kepada teman2nya.
dia berteriak begitu sambil menunjuk ke arahku. dan saat itu kutahu bahwa 'hei itu
orangnya' yang dia maksud adalah aku.
insting melindungi diriku bilang bahwa aku dalam bahaya karena laki2 itu membawa
4 orang lainnya dan mulai berjalan ke arahku. sepertinya mereka seumuran denganku
karena kulihat mereka memakai seragam, tetapi wajah mereka seperti orang 40 tahun!
hoek jelek sekali! jadi makin rindu aku sama Kazuma... TT.TT
aku mulai berjalan cepat dan akhirnya aku berlari karena mereka mengejarku.
aku berlari sambil sesekali aku menengok ke belakang. GHEEE?! Mereka masih
mengejarku dan semakin dekat!
eh tunggurasanya
aku pernah deh melihat seragam macam itu... tapi dari mana ya?
hm.... coba kuingat2...
ah! aku tahu!
itu seragam itu sama dengan seragam Hyori! (hanya saja ini seragam versi lelaki)
seragam SMA Sakura! dan SMA Sakura itu adalah sekolahnya Hyori!
ukh, mereka itu pastinya suruhan Hyori mengingat aku menonjok hidung Hyori
sampai berdarah...
sekarang semua kata2 Han Bum kalau mereka akan mengincarku terbukti! huk!
Aku menengok lagi ke belakang.
lho? bukannya tadi mereka berjumlah 5 orang? kenapa sekarang tinggal 3 orang?
MUAHAHAHA! yang 2 orang lagi pasti sudah menyerah lantaran aku larinya cepat!
kekeke
(sekarang aku sangat kuat lari jarak jauh mengingat frekuensiku berlari tinggi
semenjak mengenal Kazuma)
aku mengarahkan pandanganku lagi ke depan dengan puas.
GHEEE?! aku langsung menge-rem kakiku berusaha untuk berhenti.
ternyata yang 2 orang lagi ada di depanku! sial, aku dijebak! mereka pasti memutar
dari gang sebelah dan mencoba menghadangku dari depan! bagaimana aku bisa begitu
bodoh terjebak di daerah dekat rumahku sendiri!!?!!
oh Asuka.. kau pasti mati sekarang....
"hahaha! mau lari kemana kau sekarang?!" kata seseorang dari mereka yang wajahnya
mengingatkanku kepada gorila coklat.
"kh...." desahku.
kurasakan keringat membasahi dahiku.
aku mulai merasakan bahaya, dan aku mulai mengingat2 tekhnik yang kupakai untuk
berkelahi dengan adiku.
siapa tahu saja berguna. uh.
"hahaha! mungkin aku akan memukulmu sekali dua kali sebagai pelajaran karena
memukul Hyori kami yang cantik.." kata gorila coklat itu lagi. teman2nya cekikikan
saja.
si gorila coklat mulai mendekat dan aku memasang kuda2.
"khu khu khu! apa2an kau?! kau mencoba melawanku?"
"berisik dasar kau bau..." balasku kepadanya.
aku tak tahu kenapa kata2 ini bisa keluar dari mulutku. padahal aku tahu apa
resikonya kalau membuat gorila ini makin marah... tapi kalian tahu sendiri kan
temper-ku tinggi... -_-
"apa katamu?!" kata si gorila coklat sambil mengayunkan tangannya berusaha
menamparku.
sebelum dia bisa melakukan itu, kutarik nafas dan kutahan di perut.
lalu aku berteriak "HIAAAAAAHHH!" sambil melempar kepalan tanganku ke
wajahnya.
bulls eye! dan itu mengenai pas di mata kanannya sedetik sebelum dia berhasil
menamparku. dan dia oleng ke belakang sambil memegang matanya. sebelum dia
terjatuh temannya menangkapnya.
teman2 gorila coklat shock dengan mulut terbuka.
dan bisa kudengar salah satu dari mereka bergumam "oh my God..." sambil menutup
mulutnya tak percaya.
ohohohoho! aku hebat! aku hebat!
mereka kembali sadar dan menyerbu ke arahku.
aku memasang kuda2 lagi dan membiarkan instingku berjalan untuk mengubur rasa
takutku.
salah satu dari mereka menyerbuku dengan tangan terbuka bersiap2 untuk
menangkapku dan berteriak "HIAAAAAAAA!!!" dengan ekspresi seperti kuda liar.
aku ngeri dan jijik sekali melihat ekspresinya, dan aku langsung berjongkok saat dia
menyerbuku. karena tindakan jongkokku yang tiba2 dan tak terduga, dia tersandung
dengan tubuhku yg sedang berjongkok dan akhirnya terjatuh telungkup.
tulang kering kuda liar itu mengenai kepalaku yang membuatku terjengkang ke
belakang dengan posisi terduduk. dan itu sakitnya setengah mati!
2 orang lagi menyerbu ke arahku. satu dari depan dan satu dari belakang.
orang di depan menyerang ke arahku dan berusaha menendangku,aku menutup
telingaku dengan kedua tanganku dan berteriak "TIDAAAKKK!" dan,
+BUAKKKHHH!!!!!!+
aku langsung menghentakkan kakiku sekuat tenaga ke 'mutiara hidupnya'. dia
langsung memegang 'mutiara'nya sambil mengerang kesakitan.
orang dari belakang mengunci gerakanku dengan memitingku dengan lengannya.
sekuat2nya aku, tak mungkin aku lebih kuat dari cowok berbadan besar ini.
gorila coklat dan juga temannya kembali sadar dan langsung menyerbu ke arahku lalu
memegang kakiku sampai aku tak bisa menggerakkan kakiku bahkan 1 inci-pun.
mereka menekan kepalaku di tanah, dan pipiku sakitnya bukan main saat kerikil
menekan masuk ke pipiku.
aku sudah tak bisa bergerak dibuat mereka.
aku kehabisan stamina karena melawan 5 orang ini dan terlalu letih berlari.
mereka sadar aku sudah melemah, dan mereka memaksaku untuk berdiri dengan satu
orang masih memitingku dari belakang untuk berjaga2 supaya aku tidak kabur.
"a- apa mau kalian...?" tanyaku sambil berusaha mengatur nafasku.
"mau kami...? hahaha, coba kupikirkan dulu. tentu saja kami akan membawamu
kepada Hyori dan kami akan menghajarmu mati2an di depannya sampai dia merasa
puas!" jawab gorila coklat yang mata sebelah kanannya berwarna ungu akibat lebam
dari tonjokkanku.
"dasar pengecut! beraninya keroyokan! padahal kalian cuma mau menculik seorang
gadis!"
"tutup mulutmu!" kata si gorila coklat dan dia menamparku kencang sekali.
kepalaku sakit dan kupingku berdengung saking kencangnya tamparan si gorila coklat
ini.
"dasar berengsek! memangnya kalian itu anjingnya Hyori sampai rela menurutinya
begitu?!" teriakku
"lebih baik rapatkan mulutmu atau kutampar lagi kau." kata si gorila coklat. dan aku
tahu dia sungguh2...
aku menangis. karena pipiku panas sekali, kepalaku sakit, dan kupingku berdengung
karena tamparan si gorila coklat ini.
tamparannya masih terasa sampai sekarang. tapi yang paling menyesakkan bukan
karena dia menamparku, tapi karena tidak berdayanya aku sekarang ini.
aku menangis sambil menundukkan kepalaku, setidaknya aku tak ingin 5 orang ini
melihatku menangis.
saat kupikir aku bisa menahan air mataku, aku mengangkat kepalaku untuk
membunuh 5 orang gila ini dengan tatapan membunuhku.
saat aku mengangkat kepalaku, kulihat........ Kazuma.............?
kulihat dari sudut mataku Kazuma terdiam kaku seperti patung. ekspresinya
menunjukkan dia amat terkejut melihatku yang sedang dibekap oleh 5 orang berbadan
besar tak dikenal.
tak berapa lama, Kazuma memandangku dengan tatapan dingin lagi dan dia
membalikkan tubuhnya lalu berjalan menjauh seolah tak peduli.
bagaimana bisa dia mengacuhkanku dalam keadaan begini?! teganya dia!
aku mulai menagis lagi.
hatiku sudah cukup sakit mengingat usahaku untuk mengejarnya beberapa hari ini
sia2..
tapi mana boleh dia diam saja melihatku dalam situasi seperti ini?!
sebegitu bencinya dia terhadapku bahkan dia sampai hati membiarkan aku mati di
tangan 5 makhluk bau ini?
hatiku sakit sekali melihatnya mengacuhkanku di saat dimana hanya dia yang bisa
menyelamatkanku..
ini rasa sakit yang paling menyakitkan dari segala rasa sakit...
rasa dikhianati....... dikhianati oleh orang yang paling kita cintai.....
tidak Asuka!kau tak boleh menyerah!
ini giliranmu mengejarnya agar dia beralih lagi kepadamu!
sudah sepantasnya Kazuma bersikap begitu terhadapku, karena aku yang
mengkhianatinya duluan!
"KAZUMAAAAAAAAA!!!!" teriakku.
CRAZY #12
"KAZUMAAAAAA!" teriakku berharap dia akan mengalih perhatiannya padaku.
tetapi Kazuma tetap berjalan pergi meninggalkan aku yang disekap 5 pria homo ini.
hatiku sakit sekali melihat kelakuan Kazuma yang tidak mempedulikanku seperti ini.
padahal, dari sisi manapun semua orang bisa melihat bahwa aku dalam posisi hidup
atau mati.
"Kazuma!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" saat aku berteriak lagi meminta tolong kepada
Kazuma,
tangan si gorila coklat membungkam mulutku. ukh! tangannya kasar dan baunya
setengah mati!
dan 3 orang lainnya berusaha membungkamku yang terus menerus berontak dengan
menendang-nendang sekuat tenaga dan berusaha untuk melepaskan pitingan si kuda
liar ini.
aku sudah benar2 tak berdaya dibuat 5 pria homo ini.
tapi aku tak boleh menyerah! aku harus terus mengejar Kazuma selagi aku masih
bisa!
lalu kukumpulkan kekuatan pada rahangku dan kugigit tangan si gorila coklat yang
membungkamku dengan sekuat tenaga.
"GYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak si gorila coklat.
teman2nya kaget akan teriakkannya dan mulai melepas kakiku untuk menolong si
gorila coklat.
aku masih tetap menggigit tangan si gorila coklat sekuat tenaga sampai kurasakan ada
sensasi asin dan amis di lidahku, yang kutahu itu adalah darah si gorila coklat.
pitingan si kuda liar melemah, kupikir inilah satu2nya kesempatanku untuk kabur.
jadi aku berontak sekali lagi dan aku terlepas dari pitingannya.
"KAZUMA! HEI HEI KAZUMAAAAA!!!!!!!!!" teriakku kepada Kazuma yang
sudah berjalan sejauh 10 meter dariku.
aku berusaha mengejarnya. aku berusaha untuk berlari menangkapnya, tetapi itu sia2
karena 5 orang ini menangkapku lagi.
si gorila coklat menyerbu dari belakangku, dan dia memeluk perutku dari belakang
dengan kecepatan tinggi ala pemain rugby. keseimbanganku hilang dan aku terjatuh
telungkup membentur aspal dengan suara 'bum' yang cukup kuat.
4 orang lainnya langsung mengikuti petunjuk si gorila coklat dan mengunci tanganku
di belakang.
Kazuma terus berjalan tanpa peduli apa yang terjadi denganku.
bagaimana dia bisa melakukan itu? bagaimana dia bisa membiarkanku mati di tangan
5 sialan ini?!
wajahku memanas dan kurasakan air mata mengalir deras di pipiku.
aku bukan menangis karena rasa sakit dan tak berdayanya aku sekarang.
tapi aku menangis karena rasa pengkhianatan yang amat dalam kurasakan terhadap
Kazuma.
teganya Kazuma membiarkanku seperti ini..
teganya dia membiarkanku mati di tangan 5 pria sialan ini?!!
setidaknya aku ingin mati di tempat yang lebih elit dan dengan penyakit atau sebab
yang keren!
kenapa aku harus disini bersama 5 pria sialan bau ini?!
terlintas lagi di pikiranku sampul koran harian untuk besok,
'SISWI SMA MENINGGAL DI PINGGIR JALAN KARENA DIBEKUK OLEH 5
ORANG BERBADAN BESAR'
kyaaaaa!!!!!!!! aku tak mau itu!!!! tidak tidak tidak!!
aku kecewa sekali terhadap Kazuma, dan aku benci mengakui bahwa saat ini yang
bisa menolongku hanyalah Kazuma.
lalu kutarik nafasku dalam2 dan aku berteriak sekuat tenaga,
"DASAR KAU PSIKOPAT PIRANG! BISA2NYA KAU MENGACUHKANKU
DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! TEGA2NYA KAU MELAKUKAN INI
KEPADAKU!! DASAR KEPALA KOSONG BERWARNA EMAS!!! AKU
MENCINTAIMU BODOH!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH
SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!!"
mendengar makianku Kazuma berhenti di tempat ia berdiri.
setelah itu dia membalikkan badannya untuk melihatku yang masih tertidur telungkup
di tanah akibat bekukan 5 pria sinting ini.
lalu Kazuma berlari ke arahku dan menonjok wajah si gorila coklat yang sedang
mengunci tanganku.
kejadiannya begitu cepat, dan aku tak dapat melihat secara jelas yang benar2
dilakukan Kazuma kepada 5 orang itu.
+BUAKH! BUAKH! BUAKH!+
kulihat Kazuma melawan 4 orang itu sendirian (si gorlila coklat pingsan).
dia melepas penyangga tangan kirinya yang di gips itu dan menghentakkan tangannya
yang ber-gips itu ke wajah salah 1 pria sinting itu. dia terkapar ke tanah. dan satu per
satu dari mereka semua terjatuh ke tanah, sebagian dari mereka pingsan dengan
mengeluarkan busa dari mulutnya. ukh, mengerikan sekali.
aku terduduk shock atas kehebatan Kazuma berkelahi,5 orang ini benar2 sudah tak
bergerak lagi dibuatnya.
Kazuma menghapus keringat dari dahinya dan meludah. lalu dia berjalan ke arahku.
aku masih dalam mode 'shock' ku.
aku bingung kenapa Kazuma tiba2 menolongku begitu.
dan aku juga terperangah akan kehebatan Kazuma berkelahi.
Kazuma jongkok di depanku dan berkata, "hei."
aku diam saja dan masih terbengong-bengong
"hei hei! halooooooo????" katanya sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan
wajahku.
"huh uh?? ah ap- apa??" kagetku
dia menatap mataku dalam2, tapi pandangan matanya sudah tidak dingin seperti tadi.
"kau ngomong apa tadi? mau mati?" tanyanya.
"huh? aku ngomong apa memang?"
"jangan balik bertanya! aku yang sedang bertanya di sini! kau ngomong apa tadi?!"
"kenapa sih teriak2?! aku ngomong BUCERI!"
"apa itu BUCERI?"
"BUle ng-CEt sendiRI!"
"APA?! mau mati?!"
"maafkan aku...." gumamku berpura2 takut atas ancamannya.
"bukan itu maksudku, kau ngomong apa yang sebelumnya?"
"kepala kosongmu itu pasti tak pernah sekalipun mengetahuinya?"
"sebelumnya lagi."
"a- aku mencintaimu... bodoh...."
"jadi... kau mencintaiku...?"
"ap- apa?! uph hahahha, hahaha!"
"jawab pertanyaanku!"
"jadi kau menolongku karena itu??? ahahaha! tentu saja aku mencintaimu darling...."
"ap- apa?! siapa yang kau sebut darling?! mau mati ?!"
"iya iya maaf.... ehm.. jadi, kau sudah memaafkanku kan?"
"tutup mulutmu. cepat berdiri!" katanya sambil menarik tanganku untuk berdiri.
walaupun dia menjawabnya begitu, kuanggap itu sebagai 'ya'.
"aduh! pelan2 dasar kentut!" teriakku. kakiku sakit sekali akibat jatuh karena si gorila
coklat tadi.
"mau mati...?"
"kakiku sakit tahu!"
"mana? coba kulihat." kata Kazuma.
lalu dia melihat kakiku dan berjongkok di depanku.
"cepat naik." katanya sambil menawarkan punggungnya.
"naik?"
"sudahlah cepat naik sebelum kutarik kau!"
"iya iya! ya ampun mami... coba kau bisa sedikit baik..." kataku lalu aku naik ke
punggung Kazuma.
dia mengangkatku dengan entengnya seperti mengangkat bayi saja...
"hei.. aku tidak berat?" tanyaku ke Kazuma.
"sama sekali tidak. justru aku bingung bagaimana kau bisa seringan ini padahal nafsu
makanmu yang selangit. pasti pencernaanmu lancar ya?"
kujitak kepala Kazuma dan aku berkata,"itu tidak sopan!"
"hei! berani sekali kau! bahkan ibuku saja tak pernah menjitakku!" protesnya.
"sayangnya aku bukan ibumu."
"cih....... coba saja kau jadi ibuku..." katanya dengan sedih.
aduh... kok suasananya jadi tak enak begini... -_-
salahku karena membawa topik ibu... -_-
"jadi... kau mau aku jadi istri ayahmu?" tanyaku ke Kazuma.
"ap- apa?!"
"tentu saja! kalau kau mau aku jadi ibumu berarti kau mengharapkanku jadi istri
ayahmu!"
"tidak! aku tidak mau kau jadi ibuku! kau istriku!" kata Kazuma.
"aku tidak mau menikah denganmu!" jawabku
"ap- apa?! katanya kau mencintaiku?!"
"oh iya aku lupa.. aku kan MENCINTAIMU." ledekku
"tu-tutup mulutmu!" katanya. bisa kulihat kuping Kazuma memerah.
hihihi, dia malu.. lucu juga... kekekeke!
"aih aih... Kazu-chan malu ya?? ya ampun..."
"berisik! diam atau kuturunkan kau disini!"
kata2nya membungkamku. aku sudah terlalu capek dan kehabisan stamina.
kalau Kazuma menurunkanku disini sepertinya aku takkan punya tenaga untuk
berjalan pulang dan kemungkinan aku akan tertidur di jalan.
"tanganmu kan lagi di-gips.. apa tidak sakit tadi memukul orang dengan gipsmu itu?"
"tentu saja tidak bodoh.. justru merekalah yang sakit. gips ini kan sekeras semen.
bayangkan saja kalau semen dipukulkan ke wajah mereka.."
"iya juga ya... punggungmu? sudah sembuh?"
"masih sedikit sakit. makanya kau jangan banyak bergerak! punggungku sakit tahu!"
"iya iya" aku sudah capek teriak2, jadi aku iya2 saja deh...
"pipimu..."
"huh?"
"pipimu merah..."
"oh.. hahaha bagaimana? imut kan?"
"aku tidak bercanda! masih sakit?"
"ah.. sudah tidak kok. cuma sedikit perih saja."
"siapa dari mereka yang melakukannya?"
"kenapa memangnya?"
"tentu saja aku akan menghajarnya!"
"hei! tidak usah! kau sudah menghajar mereka setengah mati barusan!"
"bagaimana kau bisa diincar mereka?"
"eh?"
"kenapa kau bisa diincar mereka?!"
"aku... aku hanya... me- menabrak mereka."
sebenarnya aku mau ngomong jujur kalau aku diincar mereka karena aku menonjok
Hyori. tapi aku takut Kazuma akan marah karena aku telah melukai Hyori yang
merupakan mantan pacarnya.
"hanya karena itu?! lihat saja nanti, aku akan menghabisi mereka!" kata Kazuma.
"itu tidak perlu! kau sudah menghajarnya habis2an tadi!"
"aku tidak puas hanya dengan itu!"
"mereka sudah dalam keadaan setengah mati dan kau masih belum puas?!"
"tentu saja!!"
"............'' aku diam saja. aku benar2 mencintai cowok ini!
"hei. kenapa kau diam saja?"
"turunkan aku." kataku.
"disini?"
"ya" lalu Kazuma menurunkanku.
"kenapa kau mau turun?"
"karena aku harus membersihkan bibirmu yang sudah dikotori oleh rubah betina itu!"
kataku.
lalu aku mengumpulkan keberanian dan aku meraih wajah Kazuma dengan kedua
tanganku.
aku memejamkan mataku. lalu aku mengecupnya.
ya. aku yang pengecut ini terlalu takut untuk mencium bibirnya. jadi aku mencium
pipi Kazuma.
"itu yang kau bilang membersihkan?"
aku tak menjawab karena terlalu malu dan gugup untuk menjawab. jadi aku
mengangguk saja.
"kalau membersihkan itu seperti ini!" kata Kazuma sambil meraih wajahku dengan
kedua tangannya dan mencium bibirku.
kepalaku kosong seketika.
aku sudah tak dapat berpikir apa2 lagi pada saat itu.
***
aku sedang menuju kantin sekarang bersama dengan Emi.
saat aku dan Emi lewat, semua orang melihat ke arah kami.
entah kenapa aku harus mendapat perhatian sebanyak ini! padahal aku cuma ingin
pergi ke kantin beli makanan!
dan tentu saja. perhatian yang kudapatkan ini tak lain dan tak bukan adalah karena
manusia berkepala kosong yang bernama K.A.Z.U.M.A!
dia mengikutiku dari tadi pagi. bahkan dia bolos pelajaran agar bisa membuntutiku.
dia mengikutiku kemanapun aku pergi, bahkan ke toilet sekalipun!
masih mending kalau cuma Kazuma yang mengikutiku, tapi pengikut2nya yang
banyak itu juga ikut mengikutiku karena kaptennya selalu mengikutiku kemanapun
aku pergi!
mungkin kalian bingung kenapa Kazuma mengikutiku dari tadi, jadi sebaiknya
kuceritakan dulu kejadian tadi pagi sebelum aku berangkat sekolah.
-rumah asuka, 06.30 pagi-
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
HPku berbunyi.
tumben sekali pagi2 begini ada yang telepon?
siapa kira2 ya?
lalu kulihat layarnya------> 'unknown'
kenapa sih si pirang sinting itu selalu menyembunyikan nomornya?
dengan megngingat si pirang sinting ini saja jantungku sudar berdebar kencang.
aku benar2 menyerah dibuatnya! oh ya ampun... apa lagi mengingat kejadian
kemarin..
dia menciumku! ciuman pertamaku! oh tidak!!!
yah, bukan berarti aku tak suka sih.. tapi tetap saja dia merebut ciuman pertamaku
yang sebenarnya ingin kusimpan sampai hari pernikahanku!!
+DING DING~ CHA CHA CHA~ DING DING~ CHA CHA CHA~+
oh ya ampun, aku sampai lupa mengangkat telepon.
"ehem.. ya? halo?" jawabku
"heloo mesum~~~~" kata Kazuma
"ap- apa katamu?!"
"santai saja deh... kenapa gugup begitu sih?"
"si- siapa yang gu- gugup?!"
"ini aku! suamimu."
"terserah. apa maumu?!"
"temani aku nanti ke Rumah Sakit."
"siapa yang sakit?"
"aku harus check keadaan tanganku ini. hari ini jadwal checknya sepulang sekolah.
dan hari ini hari jumat dan besok libur! jadi jangan alasan kau tak bisa!"
"Taiki , Yusuke , dan yang lainnya juga ikut kan?"
"tentu saja mereka ikut. kenapa kau bertanya?!"
"kau pergi saja dengan mereka. aku tidak bisa hari ini"
"apa?! hei! -" sebelum dia lebih jauh marah2, aku tutup teleponnya.
-selesaikembali
ke realita,
si sinting ini terus mengikutiku kemanapun aku pergi lantaran aku tidak memberi
tahunya kenapa aku tidak bisa pergi dengannya nanti ke RS.
tentu saja ada sebabnya, dan aku tak mau beritahu Kazuma.
karena kalau aku beritahu, Kazuma pasti akan memaksa ikut!
"mau kemana kau nanti?" tanya Kazuma yang sekarang berjalan di sampingku.
entah kenapa posisinya bisa tertukar seperti ini, Emi tidak lagi berada di sampingku,
dia berada di samping Yusuke -_-.
akhir2 ini mereka makin akrab, aku jadi curiga..
"aku mau pergi berdua sama Emi kok! jadi kau tenang saja, aku tak akan cari cowok
lain!"
"aku tidak peduli kalau kau cari cowok lagi."
"oh begitu? baiklah... TAIKI-CHAN!!!" ledekku berpura2 memanggil Taiki dan
berjalan menuju ke Taiki yang berada di depanku.
Kazuma memegang tanganku erat sekali, "mau mati...?" katanya.
"lho? kan kau yang suruh cari cowok lagi."
"berani menjawabku?"
aku diam saja. aku malas ngeladenin si sinting ini.
"pokoknya aku tak bisa pergi denganmu hari ini!" kataku kepada Kazuma.
lalu aku cepat2 berlari dan menyambar Emi. aku berlari membawa Emi dan ngumpet
di Wc putri.
+sepulang sekolah+
hari ini guru pengawas hukuman kami sedang amat baiiikkk...
entah dia kesambet apa sampai baik begitu!
dia membiarkan kami libur 1 hari untuk tidak membersihkan WC! oh ya ampun!
hadiah dari langit!
kujelaskan, sebenarnya aku dan Emi ingin pergi ke kafe parfait dekat stasiun.
hari ini khusus untuk gadis single diberi potongan harga 50%!! yah.. semacam
promosi musim panas begitu..
musim panas kan musimnya orang pacaran, jadinya bagi gadis yang jomblo diberi
potongan harga (mungkin dengan tujuan menghibur gadis2 yang kesepian. makanya
mereka membuat promosi begitu)
parfait disitu enak sekali! jadi aku tak bisa menyia2kan saat2 untuk makan parfait
sebanyak2nya!
dan, kalau aku beritahu ke Kazuma. dia pasti akan ikut dan aku tak akan dapat diskon!
jadi sepulang sekolah, aku dan Emi langsung keluar dan menuju langsung ke kafe
parfait dekat stasiun itu sebelum Kazuma dan yang lainnya melihatku.
dan usaha kami berhasil! kami berhasil sampai di kafe parfait ini tanpa kepergok oleh
Kazuma cs! yeahh!!
aku dan Emi mengambil tempat duduk di samping jendela.
oh ya ampuuuunn , sudah lama sekali aku tak jalan2 berdua saja dengan Emi seperti
ini!
asiknyaaaa! ini hari para gadis!!
+klining!+ suara bel pintu kafe menandakan ada pelanggan lain yang masuk.
"hahaha, bla bla bla bla!" ramai sekali ... -__-
sepertinya pelanggan barusan yang masuk adalah segerombolan laki2.
aku melihat kebelakang untuk melihat siapa gerangan pelanggan yang membuat
kegaduhan seperti itu.
dan, GHEEEEE?!!! itu Kazuma Cs!! oh ya ampun!! apa aku tak bisa lebih sial dari
ini?!!
Kazuma cs melewati mejaku dan Emi , lalu mereka duduk di meja depan kami.
"bagaimana mereka menemukan kita?" bisik Emi.
"aku tak tahu...." kataku patah semangat. aku tahu aku takkan bisa makan parfait
dengan harga murah lagi sekarang..
oh ya ampun!!!!!
"permisi, mau pesan apa?" kata pelayan kafe itu sambil menyerahkan menu pada
kami.
pelayan kafe itu laki2 berbadan tegap dan tinggi. wajahnya sih biasa saja, tapi
lumayan lah... hehehe
"ehm... aku pilih yang nomor 2 ini." kata Emi.
"aku yang ini!" tunjukku semangat pada parfait nomor 9.
"itu saja?" tanya pelayan itu lagi.
"iya itu saja." kataku dan Emi serentak.
"oh ya, hari ini kami sedang ada promosi musim panas bagi para gadis single akan
diberi potongan harga sebesar 50%. apakah kalian single?" tanyanya pada kami.
"tentu saja aku single! makanya aku datang kemari berdua dengannya" kata Emi
semangat sambil menunjukku.
bisa kulihat di meja depan Yusuke melotot kepada pelayan yang sedang berbicara
kepada Emi itu.
"oke... kalau anda?" kata pelayan itu kepadaku.
"oh? aku... aku.... sing-"
"aku pacarnya." kata Kazuma yang tiba2 sudah berdiri di samping bangkuku.
"pergi kalau tak mau mati.." geram Kazuma ke pelayan itu dengan tatapan
mengerikan.
pelayan itu bergidik ngeri lalu meninggalkan meja kami.
aku turut kasihan kepada pelayan itu... -_-
Kazuma langsung duduk di sebelahku.
begitu Kazuma duduk di sebelahku, pengikut2 Kazuma juga ikut bergabung di
mejaku.
hhhh..... aku sudah tak bisa berkata apa2 lagi.... -_-
huhuhu!! aku tak dapat diskon jadinya!!! siaaaaaaaaaaaaallllllllllllllllll!!!!!!!!!!!!!!!!
"hahaha! kau pikir kau bisa kabur dariku?! hahaha!" kata Kazuma kepadaku.
".............." aku diam saja.
"hei. kok tumben kau diam saja? biasanya kau pasti akan teriak2?"
".............." aku tetap diam.
"hei!" teriak Kazuma.
sebenarnya si kepala kentut ini mengharapkanku ngapain sih?! aku diam salah, aku
teriak2 salah!
maunya apa sih!?!?!
aku benar2 jengkel.. hanya hari ini saja aku minta dia agar tak mengikutiku...
hanya hari ini saja! aku ingin sekali makan parfait di sini..
disini parfaitnya enak namun tak terbeli karena harganya mahal... dan hanya hari
inilah kesempatanku untuk makan parfait seenak ini sepuasku.. tapi semuanya gagal
karena pacar bloon-ku ini!!!
"hiks........" isakku.
aku menangis saking jengkelnya aku terhadap Kazuma.
aku jengkel sekali karena ini hari yang kunanti-nantikan selama ini supaya bisa makan
parfait sebanyak2nya dihancurkan berkeping2 oleh kepala kentut ini! aku
jengkeeelllllllllll sekaliiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!! aku jengkel.... jengkel....
Kazuma beserta pengikutnya sangat kaget melihat aku menangis. tak terkecuali
Emi,Taiki ,dan Yusuke, mereka juga kaget melihatku menangis (oh tolong jangan
anggap aku cengeng, tapi kalian juga pernah kan menangis karena jengkel akan
sesuatu yang dinanti tapi tak terpenuhi??)
"he- hei! kamu menangis?!" tanya Kazuma gugup.
"tentu saja kepala bau! kamu ga liat aku sedang menangis hah?! hah?! hah?! heuk
heuk hiks...." isakku
"kenapa kamu menangis?! siapa yang membuatmu menangis?! pelayan jelek tadi ya?!
biar kuhajar!"
"tentu saja karena kamu bodoh! kau kira gara2 siapa aku tak bisa memakan parfait
sebanyak2nya dengan setengah harga hah?! aku sudah menantikan hari ini sejak 1
minggu lalu tahu! dasar BUCERI!!"
"ap- apa..? heh! jadi kau menangis cuma karena tumpukan es yang bernama parfait
itu?! masa beli parfait saja perlu diskon!!?!"
"HEUK HEUK HUWEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! kurang ajar! aku ingin
sekali makan ini tahu! aku benciiiiiii!! benciiiii!!!!!!!!!" tangisku kencang.
"hei! hei! jangan menangis lagi! cukup! berhenti! akan kubayar semua parfaitmu! kau
bisa makan sebanyak yang kau mau!" kata Kazuma.
tangisku mulai berhenti," sungguh...?"
"iya! sungguh!"
"baiklah... janji ya..... hiks..." kataku sambil mengacungkan jari kelingkingku. dan
Kazuma melilit jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya.
"pelayan!! aku mau pesan lagi!!" teriakku senang sambil mengacungkan tanganku ke
atas.
***
"uwahhh!!!! aku puas sekali!! terima kasih ya Kazuma! kamu memang paling TOP!"
Kataku kepada Kazuma.
"kau memakan 6 gelas parfait dan kau bilang kau puas? aku pasti sudah muntah2
kalau jadi kau!" teriaknya.
kutarik rambut Kazuma," brisik ah! kan kamu yang bilang aku boleh makan
sepuasnya!"
"beraninya kau-" sebelum Kazuma bisa protes, kucium pipi Kazuma.
lalu aku mencoba mempraktekkan senyum menyilaukan ala Han Bum kepada
Kazuma sambil aku berkata,
"terima kasih ya. hehehe"
Kazuma terdiam sesaat lalu berkata," ada apa dengan senyummu itu? menjijikan
sekali."
okay..... berarti aku tak bisa meniru senyum ala Han Bum dengan sempurna, yah
setidaknya aku telah mencoba walaupun hasilnya menjijikan.
"hei, kenapa kau suruh yang lainnya pulang sedangkan aku mau pulang tidak kau
perbolehkan?" tanyaku kepada Kazuma lantaran dia menyuruh semua temannya
pulang sehabis dari kafe parfait tadi. -_-
"kau kan harus menemaniku check ke RS!"
"jadi sekarang kita mau ke RS?"
"tentu saja! mau kemana lagi kau pikir!"
"jangan teriak2 kenapa si.....h? hei kemari cepat!" kataku sambil menarik Kazuma
ngumpet di belakang tiang listrik.
"kenapa sih?!" tanya Kazuma.
"ssstt! diam! lihat itu!" bisikku sambil menunjuk ke arah 2 orang yang sedang
berbicara.
"itu... Han Bum dan Hyori...? apa yang mereka lakukan?"
CRAZY #13
"itu Han Bum dan Hyori... apa yang mereka lakukan?" kata Kazuma.
manusia berharga diri tinggi seperti Kazuma biasanya bukan tipe yang senang
menguping.
tapi Kazuma menguping, dan kemungkinan berarti ini penting....
yah.. aku ikutan aja deh..
"kau kan yang mengirim 5 orang itu untuk menghabisi Asuka?!" teriak Han Bum
kepada Hyori.
GHEEE?! mampus aku, Kazuma jadi tahu deh kalau aku berbohong saat aku bilang
aku diincar 5 orang itu karena aku menabraknya.
tangan Kazuma mengejang mendengar perkataan Han Bum.
feelingku, Kazuma mulai tahu aku berbohong... -_-'
"kalau memang iya, apa urusannya denganmu? untuk apa kamu peduli?" jawab Hyori
dengan gaya yang arogan.
ukh, melihatnya membuatku ingin mengacak2 wajah cantiknya itu!
"dia pacar Kazuma dan kau tahu itu!" kata Han Bum.
"tentu.. tentu saja aku tahu."
"lalu? kenapa kau melakukan itu?! kau tak puas hanya menghancurkan hidupku saja
hah?!"
"Kazuma milikku! dan cewek jelek itu harus mengembalikkan padaku yang
sebenarnya adalah milikku!"
"dia bukan milikmu rubah busuk. kau meninggalkan Kazuma. ah, bukan
meninggalkan, kau MEMBUANGNYA!"
"lebih baik jaga mulutmu bocah. kau pikir kau bisa bicara seenaknya mentang2 aku
menyukaimu dulu? dulu kau menolakku, sekarang kau mau menggodaku?"
"menggodamu? hah! lebih baik aku menggoda anjingku daripada harus menggoda
wanita bau sepertimu."
"ap-"
"karena perbuatanmu itu sekarang Kazuma dan yang lainnya membenciku! karena
kau mengaku2 telah berpacaran denganku! bisa2nya kau berbuat seperti itu disaat aku
mabuk!"
"mengaku2?! hahaha, lucu sekali kau! kau yang menciumku duluan!"
"mungkin kau pikir aku tidak ingat, tetapi walau dalam keadaan mabuk aku ingat
semuanya! kau yang menciumku dan mengatakan pada semuanya bahwa kita telah
pacaran! menjijikan."
"begitu..? hahaha, walaupun kau ingat, tak ada satupun yang mempercayaimu. apa
maumu sekarang? lebih baik kau jangan mengungkit2 masa lalu."
DASAR RUBAH BUSUK!!!!!!
ADUH! ADUH KEPALAKU! RASANYA AKU INGIN SEKALI MENCAKARI
WAJAHNYA ITU!
OH YA AMPUN!!!!! TANGANKU GATAL SEKALI RASANYA!!!!!!
"aku percaya kepadanya." kata Kazuma.
aku baru sadar ternyata Kazuma sudah keluar dari tempat persembunyian kami dan
berjalan ke arah Han Bum dan Hyori.
"aku percaya kepada Han Bum." kata Kazuma lagi.
"Kazuma......" gumam Han Bum.
"senpai....." gumam Hyori, bisa kulihat dari mata Hyori bahwa ia ketakutan setengah
mati.
sekarang Kazuma sudah berdiri menghadap Hyori. tangan Hyori gemetar.
"kau mendengar semuanya...?" tanya Hyori kepada Kazuma.
"memangnya ada yang perlu kudengar?" tanya Kazuma kepada Hyori dengan gaya
yang amat cool.
wuaaahhh.... Kazuma keren sekali.
"i- itu semua bohong.. sungguh, dia menjebakku." kata Hyori sambil menunjuk ke
arah Han Bum.
"apa katamu-" Han Bum belum menyelesaikan kata2nya tapi Kazuma mengangkat
tangannya untuk menyuruh Han Bum berhenti bicara.
lalu Kazuma memutar badannya dan berbalik menghadap Han Bum.
+BUAAAAAKHHH!!!!!!!!!!!!!!!+ Kazuma menonjok wajah Han Bum kencang
sekali.
Han Bum jatuh ke tanah.
"Han Bum!!! Kazuma kenapa kau-" aku berteriak sambil berlari ke arah Han Bum,
"itu untuk ketidak jujuranmu kepada kakakmu sendiri." kata Kazuma kepada Han
Bum.
'pada kakakmu sendiri'...? berarti Kazuma sudah mengakui Han Bum sebagai adiknya
lagi?!
bisa kulihat mata Han Bum bersinar2 karena senang.
Kazuma sudah memaafkan Han Bum! akhirnya segala kesalah pahaman terkuak
disini.
Hyori mundur beberapa langkah dan bersiap untuk lari.
tapi dia terlambat, Kazuma keburu memegang pergelangan tangannya.
"kau pikir kau mau kemana...?"
"aku... uh, aku......"
+PLAAAAKKK!!+ Kazuma menampar pipi Hyori 'cukup kencang'. tetapi Hyori
tersungkur ke tanah sambil memegangi pipinya.
aku tak tahu kenapa dia tidak menampar rubah sialan itu sekencang2nya..
padahal seharusnya Kazuma menampar wajahnya sampai wajah cantiknya itu tak
berbentuk sama sekali!
yah, sebenarnya aku tahu sih kenapa..
walaupun Hyori telah berbuat sejahat itu kepada Kazuma,tapi dia adalah mantan pacar
yang pernah begitu dicintai Kazuma.
jadi mana mungkin tega Kazuma memukulnya sepenuh hati.
jujur saja, melihatnya hatiku cukup sakit. ternyata Kazuma masih menyimpan
perasaan pada Hyori walau cuma sedikit....
"kakak! bagaimana mungkin kau menamparku?! aku ini Hyori! aku pacar yang
dicintaimu!" teriak Hyori sambil menangis deras sekali.
lalu Kazuma berjongkok di sebelah Hyori dan mencengkeram pipinya,
Kazuma memutar wajah Hyori menghadap kepadaku.
"kau lihat dia? dia pacarku. bukan kamu. lihat baik2. tidak ada lagi yang namanya
'pacar yang pernah dicintaimu'. cuma dia seorang bagiku, kau mengerti? dan satu lagi,
kalau kau berani menyentuhnya bahkan seujung rambutpun, kau akan mati di
tanganku. kau tahu bukan aku selalu menepati perkataanku? bagaimana kalau kau
coba...?" bisik Kazuma di kuping Hyori.
bisa kulihat mata Hyori membelalak lebar dan air matanya tidak keluar saking
ketakutannya dia.
tapi sekujur tubuhnya gemetar mendengar ancaman Kazuma.
Kazuma melepaskan wajah Hyori dengan hentakkan kecil lalu ia berdiri dan berjalan
ke arahku dan Han Bum.
aku masih dalam keadaan syok melihat perbuatan Kazuma kepada Hyori tadi.
aku saja begini shock-nya, aku bertanya2 apa yang dirasakan Hyori saat Kazuma
mengancamnya seperti itu.
kini aku tahu benar kenapa Kazuma bisa memiliki pengikut yang banyak, karena dia
mempunyai aura yang luar biasa.
dia bisa benar2 menakutkan dan dia juga bisa benar2 menenangkan.
tipe yang begitu cocok sebagai pemimpin...
"cepat berdiri..." kata Kazuma kepadaku.
"eh? oh i- iya..." sadarku dari keadaan shock-ku.
"kamu juga berdiri. kita harus bicara." kata Kazuma kepada Han Bum.
"baiklah..." kata Han Bum sambil ia berdiri.
lalu kami ber-3 pergi meninggalkan Hyori.
aku kasihan sekali kepada Hyori, dia masih terduduk di jalanan saking schock-nya.
matanya masih mebelalak dan dia hanya memandangi tanah saking takutnya, dan bisa
kulihat dia gemetaran serta keringatan.. huh, aku turut berduka cita.
***
aku, Kazuma dan Han Bum pergi mengarah ke MCD (sebenarnya Kazuma
menyuruhku pulang saja karena dia mau bicara berdua saja dengan Han Bum, tapi aku
berkeras ikut. dan lagipula aku lapar sekali, jadinya aku juga memaksa mereka ke
MCD saja. hahaha) dan menempati tepat paling pojok agar tidak berisik.
sebenarnya tidak perlu di pojok juga tidak apa2 sih, karena tempat ini sepi lantaran
sudah lewat jam makan malam.
aku duduk sedangkan Kazuma dan Han Bum pergi memesan makanan. ukh, mereka
memang cocok sebagai kakak beradik.
dasar rubah busuk, bagaimana bisa dia menghancurkan hubungan keluarga mereka!
ukh!
lalu Kazuma kembali diikuti Han Bum di belakangnya. aku melihat nampan yang
dibawa Kazuma, isinya hanya 1 porsi Hamburger, 1 porsi kentang goreng, dan 1 soda.
"Mana punyaku?!" tanyaku kepada Kazuma.
"kalau kau mau makan, pesan sendiri." jawabnya.
dasar bule tengik! tega sekali dia tidak memesankan makananku juga..
aku berdiri bersiap untuk berjalan ke konter makanan, tapi Han Bum mencegahku.
"sudah kubelikan. duduk saja." katanya
di nampan yang dibawa Han Bum ada 2 hamburger, 2 ayam goreng, 1 kentang
goreng, dan 2 soda.
ukh Han Bum... kau memang yang paling mengerti aku! TT.TT
"jadi kau beli banyak sekali ternyata untuk babi ini?!" tanya Kazuma sambil
menunjukku.
"apa katamu?! babi?!" aku sudah bersiap maju untuk memukul Kazuma, tapi dia
menahan kepalaku dan terus berbicara.
"kupikir kau beli sebanyak itu lantaran nafsu makanmu tinggi karena sedang puber!
untuk apa kau belikan dia?!"
"karena kulihat kau tidak membelikan dia, jadi kubelikan saja. habis dia kelaparan,
kau tak lihat wajahnya?" kata Han Bum kepada Kazuma.
Kazuma menengok ke arahku untuk melihat ekspresiku, lalu aku langsung merubah
ekspresiku seperti anak anjing yang memelas.
"ukh... aku lapaar...." kataku sambil mengedip2kan mataku.
"hentikan itu. menjijikan, aku bisa muntah di wajahmu." kata Kazuma.
dasar sialan...
yayaya, terserah saja. aku tak peduli, pokoknya aku mau makan sekarang.
aku mau duduk di sebelah Han Bum sampai Kazuma memegang tanganku," kau kira
kau mau duduk dimana?"
"akan lebih mudah makannya kalau aku duduk di sebelah Han Bum. karena
nampannya ada di dia."
"duduk disini." Kazuma menarik tanganku sampai aku terduduk di sampingnya.
jadi aku duduk berdua dengan Kazuma dan menghadap Han Bum yang duduk sendiri.
Han Bum menyerahkan Hamburger dan sodanya kepadaku. aku mengambilnya dan
membuka bungkus hamburgernya.
"selamaaat makaaaa-" kataku bersiap2 melahap Hamburger yang sudah berjarak 1
senti dari mulutku.
tapi aku tak berhasil melahapnya karena Kazuma meletakkan tangannya diantara
mulutku dan Hamburger itu.
"jangan makan pemberiannya. ini makan punyaku saja!" kata Kazuma.
dasar...dia aneh sekali sih!?
masa makan hamburger pemberian Han Bum saja tidak boleh? tadi dia ga mau kasih
burgernya padaku...
dasar aneh...
lalu aku menggigit tangan Kazuma yang berada di depan mulutku kuat2.
"aduh!!!!!!!! apa2an kau!"protes Kazuma.
"cepat berikan burgermu aku lapar!!!kenapa sih kau tak membiarkanku makan burger
dari Han Bum?! ohoho... kau cemburu ya....?" ledekku
"uph! ha! hahaha! ap- apa??! heh! cemburu?! aku tidak cemburu!" jawab Kazuma
gugup, tapi bisa kulihat kupingnya memerah. kupingnya selalu memerah bilamana dia
merasa malu. kekeke.
"oh ya?! oh ya?!"
"tutup mulutmu!"
"hahahaahahaha!" tiba2 Han Bum tertawa. ups, untuk sesaat aku lupa Han Bum
berada disini.
"kenapa kamu ketawa?" tanyaku.
"ka- kalian mesra sekali...hahaha"
"mesra gigimu! kau tak lihat kami sedang berantem?!" tanya Kazuma.
"ahaha, sungguh.. kalian mesra sekali.. aku sampai cemburu melihatnya.. hahaha"
jawab Han Bum.
entah mengapa walaupun ia tertawa tetapi dari perkataannya terdengar sedih.
ah... aku lupa... Han Bum pernah bilang dia menyukaiku... ya ampun, bagaimana aku
bisa lupa!?
Karena merasa tidak enak, aku hanya menunduk saja sambil memakan burgerku
dalam diam.
"kembali ke topik, kenapa kau tak memberitahuku kalau rubah betina itu
menjebakmu?" tanya Kazuma.
Han Bum terdiam sesaat lalu dia berkata,"beberapa kali aku ingin menjelaskannya,
tapi teman2mu itu tak membiarkanku bicara denganmu. dan lagi, sepertinya kau
marah sekali..."
"......... yah sudahlah, lain kali kalau ada apa2 kau sebaiknya langsung memberitahu
aku. jangan sampai kejadiannya jadi berlarut seperti ini dan menjadi kesalah pahaman
diantara kita."
wuaahh... Kazuma bisa juga bijaksana... kekeke
"oh iya ada satu lagi... aku akan pulang ke Korea besok.." kata Han Bum
"PROOOTT!!! AP- APA?!" teriakku sampai memuncratkan burger yang masih
berada di dalam mulutku.
"oh ya ampun jorok sekali!! bagaimana bisa kau terlahir sebagai wanita?!" kata
Kazuma lantaran aku memuncratkan burgerku ke tangan Kazuma.
"Kau mau pulang ke Korea besok??!" tanyaku lagi mengacuhkan komentar Kazuma.
"iya besok... hei sebaiknya kau bersihkan dulu mulutmu itu." kata Han Bum.
aku mengusap sisa burger yg menempel di mulutku dan bertanya lagi," kenapa begitu
cepat?!"
"yah... karena memang urusanku sudah selesai disini. lagipula aku sudah berbaikan
dengan Kazuma, tak ada lagi yang benar2 kuinginkan selain ini di kedatanganku ke
Jepang. aku senang sekali."
"................" aku dan Kazuma terdiam saja.
"hahaha! kalian sedih ya aku pulang secepat ini?! tenang saja, aku akan main kesini
lagi kok!" kata Han Bum.
tiba2 aku teringat,"oh iya, bukankah kau bilang mungkin akan pindah sekolah disini?
bagaimana? tidak jadi?"
"oh itu, ya tidak jadi. lagipula itu kan hanya rencana. aku tidak bisa meninggalkan
teman2ku begitu saja di Korea." jawabnya.
"oh......." gumamku kecewa.
"kau besok berangkat jam berapa?" tanya Kazuma.
"jam 2 siang." jawab Han Bum.
"aku akan pergi mengantar."
"aku ikut!" kataku sambil mengangkat tanganku keatas.
"iya2 ya ampun... sudah, makan makananmu dan jangan berisik!" kata Kazuma.
ukh,dasar manusia kejam!
jadi Han Bum akan pulang besok...?
kenapa begitu cepat?
padahal dia baru saja kembali baikan sama Kazuma.. kenapa dia harus cepat2
pulang...?
aku akan mengantar Han Bum besok dan mengucapkan terima kasih atas segalanya
yang dia lakukan padaku.
dan lagi tadi dia sengaja mendatangi Hyori karena dia membelaku..
entah bagaimana caranya dia bisa tahu kalau aku dikeroyok 5 orang.
sisa waktu saat itu kupakai dengan memakan burger dalam diam.
***
saat ini aku, Kazuma, Taiki, Yusuke, dan Emi sedang berada di bandara untuk
mengantar Han Bum .
aku sedih sekali karena Han Bum harus pulang secepat ini.. TT.TT
"hei, baik2lah disana..." kata Kazuma sambil menepuk bahu Han Bum.
"ya, hati2 di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiki.
"hati2 lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati2 ya di jalan." ini komentar manusia planet tak lain tak
bukan adalah Emi.
mereka saling berjabat tangan perpisahan.
dan satu2nya yang belum mengucapkan perpisahannya hanyalah aku.
lalu aku maju dan melangkah ke depan Han Bum sehingga posisi kami sekarang
berhadapan.
"hei..." kataku.
"hei...." jawab Han Bum.
"terima kasih atas segalanya..."
"tidak perlu sungkan..."
"tentang itu....." aku mau bicara tentang pengakuan Han Bum padaku yang belum
kujawab. tapi ada Kazuma disini sehinggatak mungkin aku ngomong disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik2lah dengan
Kazuma.." jawab Han Bum.
aku melirik Kazuma, sepertinya ia tak mendengar apa yang dikatakan Han Bum
karena sedang sibuk memperhatikan anjing penjaga di pintu masuk bandara.
untunglah, jadi dia pasti tak akan nanya macam2...
tiba2 ada perempuan berumur kira2 39 tahunan berdiri di samping Han Bum. itu pasti
ibunya, mata dan bibir mereka mirip.
"hei Kazuma... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan2 ke Korea? sebenarnya
ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku
berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman2mu..." kata ibu Han Bum
kepada Kazuma.
"a- akan kupikirkan lagi.." jawab Kazuma. kupingnya memerah, sepertinya dia senang
dengan mendengar bahwa ayahnya merindukannya. apakah anggapan Kazuma selama
ini akan ayahnya yang tak memperhatikannya itu salah?
ya, pasti salah. melihat dia bisa salah paham juga kepada Han Bum.. -_-
ibu Han Bum tersenyum senang atas jawaban Kazuma. ia berbisik kepada Han Bum ,"
jangan lama2 ya, ibu duluan." dan akhirnya pergi duluan kedalam tempat pemeriksaan
karcis.
"nah... aku harus pergi sekarang..." kata Han Bum
"ya. hati-hatilah di jalan" kata kami bergantian.
"sebelum aku pergi...." Han Bum menarik tanganku untuk membuatku lebih dekat
dengannya lalu dia mencium pipiku.
0_0
aku kaget sekali.
"ap-apa apaan kau!?" sebal Kazuma.
"hahaha! itu balasan karena kau salah paham kepadaku! sekarang kita impas!" kata
Han Bum kepada Kazuma sambil ia berlari ke tempat pemeriksaan karcis.
"cih.. bocah busuk, kuampuni kali ini lantaran kami impas." gumam Kazuma.
aku masih terbengong karena Han Bum menciumku.
sebenarnya Han Bum bukan hanya menciumku saja, tapi dia juga berbisik di
telingaku,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...."
kita rahasiakan hal ini dari Kazuma ya! hihihi....
"KAU HARUS MEMBERSIHKAN PIPIMU DARI RACUN ANAK ITU!!" kata
Kazuma kepadaku.
CRAZY #bonus chapter
kau pernah menyukai orang yang sudah pasti tak akan mungkin menjadi milikmu?
kau pernah menyukai seseorang sampai ia tak lepas dari pandanganmu?
kau pernah menyukai seseorang sampai di titik dimana kamu sulit bernafas?
ya, aku pernah...
dan aku menyukai gadis yang baru kutemui 3 hari lalu.
yang tak lain adalah pacar dari kakak tiriku.. Kazuma...
aku tahu ini tak mungkin, tapi apa dayaku?
apakah ini salahku karena aku telah menyukai dia?
maafkan aku... tapi aku menyukaimu...
***
disini aku menunggu di gerbang belakang sekolahnya.
hatiku berdebar amat cepat menunggu Asuka keluar dari sekolahnya.
kenapa dia tidak keluar2 juga?
memang sih dia bilang dia dapat hukuman membersihkan WC selama seminggu ini,
tapi kenapa dia tak keluar juga?
padahal ini sudah jam setengah 6 sore.
kemarin Taiki berbicara kepada Asuka. dia bilang dia akan memberitahu Asuka
semua kejadian kenapa dia dan Kazuma amat membenciku.. bagaimana ini?
Kazuma dan yang lainnya telah membenciku karena berita fitnah itu, masa sampai
Asuka juga akan ikut2an membenciku karena masalah ini?
kumohon...
tak apa2 jika mereka membenciku, tapi tolong jangan kamu..
aku masih bisa tahan kalau mereka membenciku, tapi aku tak mau kalau kau ikut2an
juga membenciku.
aku melihat ada cewek yang sedang mengarah kesini, kalau tak salah itu teman Asuka
yang bernama Emi.
akan kutanya kemana Asuka.
"maaf, kamu teman Asuka kan?" tanyaku kepada cewek ini selagi dia melewatiku.
dia berhenti," iya aku temannya, kenapa?"
"kau tahu Asuka dimana?"
"ehm.... a- aku tidak tahu..." katanya gugup sambil sesekali melirik ke arah pohon
besar yang berada di halaman sekolah.
perilakunya aneh. jadi aku melihat ke arah pohon yang dia lirik sesekali itu, dan aku
melihat Asuka sedang berjongkok disana.
ternyata dia sembunyi di belakang pohon itu... bersembunyi dariku...
"oh, ya sudah terimakasih. akan kutunggu dia." kataku sambil tersenyum kepadanya.
dia melotot melihat senyumku dan bertingkah gugup.
entah kenapa dia begitu.. apakah ada sesuatu yang salah di wajahku?
akhirnya dia pergi dan aku tetap menunggu Asuka.
aku tidak mau menghampirinya, aku akan menunggunya sampai dia keluar.
sudah 2 jam aku menunggu dia untuk keluar dari tempat persembunyiannya, namun ia
tak keluar2 juga.
aku amat sedih karenanya. dia benar2 membenciku sekarang. dia bahkan tidak mau
bertemu denganku sampai rela bersembunyi selama ini untuk menghindariku.
kumohon... kumohon jangan sampai kamu ikut membenciku...
lalu aku melihatnya berdiri dan berlari ke arah samping sekolah. feeling-ku dia pasti
akan mencoba kabur dariku dengan memanjat tembok, lalu aku berputar ke arah
dimana dia akan turun.
dan benar saja dugaanku, dia menggantung di tembok karena tidak bisa turun..
hahaha, dia memang benar2 bodoh...
"butuh bantuan?" kataku kepadanya.
dia menengok ke belakang dengan wajah amat bersyukur karena ada yang
memberinya bantuan. tapi setelah dia tahu orang itu adalah aku, ekspresinya berubah
kelam.
"terimakasih." katanya sambil menundukkan kepalanya.
setelah jeda beberapa detik dia bersiap untuk kabur, namun usahanya gagal karena
aku menangkap tangannya.
"kenapa kau menghindariku?" tanyaku pedih.
"lepaskan aku!" teriaknya sambil berusaha melepas genggamanku dari tangannya,
"jawab dulu kenapa kau menghindariku."
dia tidak menjawab melainkan menarik tangannya kuat2.genggamanku terlepas dari
tangannya akibat kuatnya dia memberontak, tangannya terbang dan kukunya
menggores wajahku yang telah terluka sebelumnya karena dipukul Taiki dan
menciptakan luka garis yang panjang dan amat perih rasanya. tapi rasa perih di
wajahku tak seperih luka di hatiku karena dia menghindariku.
dia melihat wajahku yang terluka dan dia mengurungkan niatnya untuk kabur. lalu dia
mulai mengeluarkan kotak P3K yang selalu dibawanya dan mulai mengobati lukaku.
kenapa?
kenapa dia tak pergi saja meninggalkanku?
perasaan dalam dadaku meluap2 seakan akan meledak kapan saja.
aku memakai kesempatan ini untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, bahwa
Hyori telah menjebakku dan aku korban dari semua ini. dia menyimakku sambil
mengobati luka di wajahku.
bisakah kau obati juga luka di hatiku?
kumohon jangan hindari aku, kumohon.. kumohon...
perasaan ini sudah meluap dan tak terbendung lagi...
aku mengambil tangannya yang tengah mengobati lukaku dan kutaruh di dadaku,
"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh2 akan hal itu... tapi bagaimana ini?
Aku...... menyukaimu......"
kata2 ini mengalir begitu saja dari mulutku. tanpa aku sendiri sadar atas apa yang
kukatakan.
bagaimana aku bisa begini bodoh? bagaimana aku bisa lepas kendali dan
menghancurkan semuanya?
dia terperangah, sampai akhirnya dia menarik tangannya dari dadaku.
dia memandangku dengan ekspresi tak percaya. wajahnya merah sekali lantaran kaget
atas pengakuanku.
"a- aku... aku...." gumamnya, sampai akhirnya dia berlari meninggalkanku.
aku terduduk melihatnya berlari. aku terus memandang sosoknya sampai benar2
hilang dari pandangan.
bagaimana aku bisa lepas kendali? aduh, bodohnya aku!
sadarlah Park Han Bum! dia pacar kakakmu! dia objek yang tak boleh kau sentuh. kau
tak boleh menyentuhnya, apalagi menyukainya.
tidak boleh....
"Park Han Bum... kau bodoh..." gumamku.
***
setelah kejadian kemarin aku tak lagi pergi ke sekolah Asuka.berusaha dengan tidak
menemuinya aku akan melupakannya.
tapi ternyata itu sia2.. langkahku membimbingku kemana dia berada. aku
mengikutinya setelah dia pulang dari sekolah, aku berusaha agar dia tidak sadar aku
mengikutinya. dan itu berhasil. orang begitu cuek dan lemot seperti dia pasti takkan
sadar bila dibuntuti..
entah kenapa aku jadi seperti ini. karena dia aku jadi kehilangan kendali dan
mengikuti dia seperti stalker saja -_-
dari berhari2 aku mengikuti dia, aku mendapati bahwa setiap harinya sehabis pulang
dari sekolah dia selalu pergi ke RS tempat Kazuma di rawat.tapi usahanya untuk
menemui Kazuma tidak pernah berhasil karena Kazuma tak mau bertermu dengannya
dan teman2nya juga menghalangi agar Asuka tak dapat bertemu dengan Kazuma.
pasti semua ini karena kejadian waktu itu. pasti Kazuma marah karena pada saat itu
Asuka lebih memilih untuk bersamaku dari pada ke Kazuma. ini semua salahku...
kenapa sih aku bisanya bikin kacau saja?! seharusnya aku tak usah datang ke Jepang!
ugh!
hari ini Asuka tidak pergi ke RS lantaran Kazuma sudah keluar dari RS, jadinya dia
langsung mengarah pulang.
entah kenapa dia lesu sekali..
di perjalanan pulang dia mampir ke 7eleven. jadi aku memutuskan untuk berputar2
saja di kompleks rumahnya agar dia tak melihatku saat dia keluar nanti. saat aku
sedang berputar2 di sekitar rumahnya, heuk! itu Kazuma! heh? sedang apa dia
mondar-mandir di depan rumah Asuka begitu? dia mondar-mandir sambil sesekali
melihat jendela kamar di lantai 2. dan setahuku kamar Asuka berada di sana.
setahuku dia tak mau bertemu Asuka, lalu apa yang dia lakukan di depan rumahnya
begitu?
hahaha, ternyata bukan aku saja yang kehilangan kendali karena Asuka. tapi cowok
berkarisma seperti Kazuma ternyata juga kelihatan bodoh kalau berkaitan dengan
Asuka. kekeke, perasaanku jadi lebih baik.
setelah beberapa lama Kazuma bolak-balik, akhirnya dia pergi juga dari depan rumah
Asuka.
ngomong2, kenapa Asuka lama sekali? kenapa dia tak kembali2 juga dari 7eleven? ini
aneh..
aku langsung bergegas menuju ke arah 7eleven, dan di jalan aku melihat Asuka
sedang disekap oleh 5 orang cowok berbadan besar. dari seragamnya, itu seragam
SMA Sakura. mereka pasti suruhan rubah betina itu!
bagaimana dia bisa begitu licik mengirimkan 5 orang untuk menghabisi Asuka?! oh
ya ampun, aku pasti akan membuat perhitungan kepada rubah busuk itu.
aku sudah bersiap2 untuk menolong Asuka, tapi kukurungkan niatku karena aku
melihat Kazuma sedang berjalan ke arahku.
aku langsung sembunyi sebelum Kazuma dapat melihatku. Kazuma berjalan
melewatiku, dia tidak sadar akan keberadaanku yang sedang bersembunyi di balik
tiang karena dia sedang berkonsentrasi dengan pikirannya sendiri.
tiba2 dia berhenti dan terperangah. dari ekspresi terkejut-nya bisa kuketahui bahwa
dia melihat Asuka yang sedang di keroyok 5 orang itu. ternyata keputusanku utuk
sembunyi tepat, Asuka pasti lebih suka kalau Kazuma yang menolongnya.
Kazuma hanya berdiri mematung dalam keterkejutannya, tapi selang beberapa detik
dia mengubah ekspresi shock-nya dengan ekspresi dingin dan berbalik meninggalkan
Asuka.
"KAZUMAAAAAA!" teriak Asuka meminta pertolongan dari Kazuma yang
meninggalkannya.
kenapa Kazuma meninggalkannya?! bagaimana dia bisa tahan membiarkan Asuka
dibekap oleh 5 orang begitu?!
padahal keadaan Asuka sudah parah dengan luka sana-sini. tak kuduga Kazuma bisa
bersikap begitu kepada Asuka.
yah, aku tidak heran sih. orang dengan harga diri tinggi seperti Kazuma pasti akan
melakukannya kepada orang yang telah membuangnya..
bisa kulihat ekspresi Asuka amat terluka karena Kazuma meninggalkannya. Asuka
terus memberontak dari bekukan 5 orang itu, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
"Kazuma!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" teriak Asuka sekali lagi meminta tolong, tapi
dia keburu dibekap oleh si muka gorila sebelum dia bisa menyelesaikan
kata2nya.tubuhku menegang melihat Asuka diperlakukan begitu kasarnya. ingin
rasanya aku melompat ke arahnya dan menolong, tapi kutahan keinginanku ini
dalam2. entah kenapa, aku percaya pasti Kazuma tidak akan tega meninggalkan
Asuka begitu saja.
aku melihat ke arah Kazuma, ekspresinya.. ekspresi Kazuma begitu terluka..
mungkin Asuka tak dapat melihatnya karena Kazuma membelakangi Asuka, tapi aku
dapat melihatnya dengan amat jelas.
ternyata walaupun Kazuma memang berjalan meninggalkannya, tetapi hatinya begitu
terluka karena meninggalkan Asuka.
ekspresinya tidak bisa bohong kali ini. harga dirinya yang tinggi mengharuskan dia
berjalan meninggalkannya. aku tahu Kazuma begitu terluka karena Asuka
membuangnya, tapi aku tahu dia lebih terluka lagi saat ini. akan kulihat sampai kapan
harga dirinya itu dapat menahan dirinya untuk tidak menolong Asuka.
"GYAAAAAAA!!!!" suara si muka gorila yang membuatku mengalihkan perhatianku
lagi kepada Asuka dari Kazuma.
0_o! ternyata Asuka menggigit tangan si muka gorila yang membungkam mulutnya
itu. wuahh... aku tak percaya Asuka begitu gigihnya melawan mereka.
si gorila dengan reflek melepaskan pitingannya dan Asuka berhasil kabur. dia
berteriak2 memanggil2 Kazuma sambil berlari ke arah Kazuma berusaha meraihnya.
tapi usahanya gagal karena dia kembali ditangkap oleh 5 orang itu.Asuka terhjatuh
dan dia dibekap dengan wajah mencium tanah. hatiku begitu sakit melihat Asuka
diperlakukan seperti itu. tapi aku tak boleh ikut campur, ini adalah momen mereka.
aku menahan diriku sangat kuat agar aku tak melompat ke sana dan masuk ke celah
diantara mereka.
Asuka menangis, air mata mengalir deras di pipinya. dia putus asa dan di sela2
keputus asaannya dia berteriak,
"DASAR KAU PSIKOPAT PIRANG! BISA2NYA KAU MENGACUHKANKU
DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! TEGA2NYA KAU MELAKUKAN INI
KEPADAKU!! DASAR KEPALA KOSONG BERWARNA EMAS!!! AKU
MENCINTAIMU BODOH!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH
SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!!"
buceri...? apa itu...?
aku tak tahu artinya, namun bisa2nya Asuka memaki2 Kazuma di sela2 pengakuan
cintanya..
hahaha... dia benar-benar..bodoh...
Kazuma mematung mendengar perkataan Asuka. selang beberapa detik dia langsung
memburu 5 orang itu dengan kecepatan kilat dan menghabisi mereka. aku takjub
dengan kehebatan Kazuma dalam berkelahi. bahkan dengan tangan di-gips dan badan
yang baru sembuh begitu dia masih dapat berkelahi selincah dan sekuat itu.
ternyata pengakuan cinta Asuka menghancurkan harga diri Kazuma. hahaha, bahkan
orang seperti Kazuma bisa dibuat Asuka terlihat bodoh. aku kagum dengan Asuka.
5 orang itu ambruk ke tanah, sebagian dari mereka mengeluarkan busa dari mulutnya.
entah kenapa aku jadi kasihan sama 5 orang itu... -__-
Kazuma menghampiri Asuka, dan Kazuma berbicara dengan Asuka cukup panjang.
dari percakapan mereka aku jadi tahu apa arti BUCERI itu.. dan aku juga tahu bahwa
yang membuat Kazuma menolong Asuka dan membuang harga dirinya itu adalah
pengakuan Asuka 'AKU MENCINTAIMU BODOH!!' kepadanya.
hahaha, tebakkanku benar..
ternyata Kazuma kalah dengan pernyataan yang keluar dari mulut Asuka dan
membuang rasa 'harga diri tinggi' nya untuk tidak menolong Asuka.2 orang ini
memang tercipta untuk bersama...
aku membalikkan badanku dan pergi.
aku tak tahan dengan rasa nyeri yang timbul di hatiku akibat menyaksikan
kebersamaan mereka.
ingin rasanya aku melawan takdir dan merebut Asuka dari sisi Kazuma, tapi aku tahu
itu tidak mungkin.
yah, mungkin ini saatnya.
ini saatnya untukku pergi sebelum rasa suka yang dalam ini berubah menjadi cinta.
ya, aku akan pulang ke Korea. aku pulang karena kelemahanku dan untuk melindungi
diriku agar tak jatuh lebih dalam lagi dalam perasaan ini..
tapi sebelum itu, masih ada 1 hal yang harus kulakukan......
***
aku pergi ke SMA Sakura untuk membuat perhitungan dengan Hyori.
selama ini aku sudah terlalu lama bersabar dan terlalu lama diam. selama ini aku diam
dan tak sekalipun membuat perhitungan dengan rubah busuk ini walaupun dia telah
menghancurkan hubunganku dengan Kazuma. dengan dia mengirim 5 orang untuk
menghabisi Asuka, dia telah sukses membuat kesabaranku habis.
ini saatnya aku membuat perhitungan dengannya. walaupun membuat perhitungan
dengannya tidak merubah apapun, setidaknya itu memuaskanku. apa perlu kutambah
1 atau 2 pukulan di wajahnya.....?
aku menunggunya keluar dari sekolah sampai hari sudah sore, tapi rubah busuk itu tak
juga memunculkan batang hidungnya.aku mencegat cewek yang kutahu adalah
pengikut Hyori dan kutanya dimana Hyori berada. cewek ini pertamanya tak mau
memberitahuku dimana si rubah itu berada, tapi aku menjalankan trik yang biasanya
berhasil kulakukan kepada cewek2 tipe seperti dia (kalau dia bisa berteman dengan
Hyori, pasti paling tidak sifatnya sama bukan? Hyori saja seperti wanita gampangan,
apalagi pengikutnya? *tolong jangan anggap aku jahat, tapi memang itu faktanya*)
banyak orang bilang aku ganteng (jangan bilang aku sombong atau ke-PDan plis..)
dan banyak cewek yang naksir padaku karena wajah ini, jadi tak ada salahnya bukan
sesekali kupakai wajah ini untuk mendapatkan apa yang kumau?
aku mendekatkan wajahku ke wajah cewek ini dan memojokkannya di tembok lalu
mengurungnya dengan tanganku.
bisa kulihat cewek ini gugup setengah mati, tapi matanya tetap terpaku kepadaku
tanpa berkedip sekalipun.
"bisa kasih tahu aku dimana Hyori...? kalau kau beri tahu, akan kuberi hadiah..."
kataku dengan merendahkan suaraku berharap aku berhasil menirukan om-om yang
sedang merayu gadis SMU seperti yang ada di film2. dan aku berhasil!
cewek ini tidak merasa jijik dengan perbuatanku ini, tapi wajahnya makin memerah
dan dia makin gugup.
aku sendiri jijik dengan perbuatanku ini, tapi aku harus tahu cepat dimana Hyori
berada. aku sudah pulang besok, jadi aku harus cepat2 memburu dan membuat
perhitungan dengan rubah busuk itu!
"Hyo.. Hyori.. *glek* kabur tadi karena melihatmu berada disini. sekarang dia sedang
dalam perjalanannya ke rumah..." kata cewek ini gugup sambil masih menatap
wajahku lekat2 tanpa berkedip sekalipun.
sialan... rubah itu kabur?! bisa2nya dia kabur tanpa ketahuan olehku..
aku langsung berlari ke arah yang mungkin dilewati Hyori dalam perjalanannya dan
meninggalkan cewek gugup itu tanpa memberi salam perpisahan atau hadiah yang
kujanjikan. aku benci sekali dengan tipe cewek macam itu, dan aku sendiri juga benci
sekali dengan kenyataan bahwa aku menggoda cewek macam itu untuk mencari Hyori
-__-.
rubah itu benar2 telah menghancurkan hidupku!
beruntung, aku menemukannya tak lama setelah aku berlari. aku langsung menangkap
tangannya dan dia sontak kaget.
"ada yang perlu kubicarakan denganmu rubah tengik." kataku dengan menahan
hasratku untuk mengobrak abrik wajah orang yang berada di hadapanku ini.
"Ha- Han Bum... oh ya ampun, lama tak bertemu.." katanya pura2 senang. padahal
aku tahu dia ketakutan sekali.
"bisa2nya kau berpura2 manis. kau kira kau cantik dengan berpura2 begitu? kamu
menjijikan tahu." sindirku.
tubuh Hyori menegang dan akhirnya wajah aslinya keluar. ekspresinya berubah dari
cewek sok imut menjadi ekspresi dengan senyum jahat yang ada di film2.
"jangan berbicara kepadaku seperti itu. apa urusanmu? cepat katakan, aku tak ada
waktu meladenimu." katanya dengan ekspresi sebal.
"jangan bertingkah sok. kalau aku mau, aku bisa mengacak-acak wajahmu sekarang."
kataku.
Hyori menelan ludah dan diam saja atas perkataanku. sepertinya dia sadar bahwa
lebih baik diam daripada membuatku makin marah.
"kau kan yang mengirim 5 orang itu untuk menghabisi Asuka?!" teriakku kepadanya.
dia tertegun,"kalau memang iya, apa urusannya denganmu? untuk apa kamu peduli?"
aku ingin bilang bahwa tentu saja itu urusanku karena aku menyukainya, tapi kutahan
dalam2,
"dia pacar Kazuma dan kau tahu itu!" kataku.
"tentu.. tentu saja aku tahu."
"lalu? kenapa kau melakukan itu?! kau tak puas hanya menghancurkan hidupku saja
hah?!"
"Kazuma milikku! dan cewek jelek itu harus mengembalikkan padaku yang
sebenarnya adalah milikku!"
dasar perempuan busuk. dia yang meninggalkan Kazuma dan masih meng-klaim
bahwa Kazuma adalah miliknya? sebenarnya apa yang ada di pikirannya?! aku sama
sekali tidak dapat mengerti..
"dia bukan milikmu rubah busuk. kau meninggalkan Kazuma. ah, bukan
meninggalkan, kau MEMBUANGNYA!"
"lebih baik jaga mulutmu bocah. kau pikir kau bisa bicara seenaknya mentang2 aku
menyukaimu dulu? dulu kau menolakku, sekarang kau mau menggodaku?"
"menggodamu? hah! lebih baik aku menggoda anjingku daripada harus menggoda
wanita bau sepertimu."
"ap-"
"karena perbuatanmu itu sekarang Kazuma dan yang lainnya membenciku! karena
kau mengaku2 telah berpacaran denganku! bisa2nya kau berbuat seperti itu disaat aku
mabuk!"
"mengaku2?! hahaha, lucu sekali kau! kau yang menciumku duluan!"
"mungkin kau pikir aku tidak ingat, tetapi walau dalam keadaan mabuk aku ingat
semuanya! kau yang menciumku dan mengatakan pada semuanya bahwa kita telah
pacaran! menjijikan."
"begitu..? hahaha, walaupun kau ingat, tak ada satupun yang mempercayaimu. apa
maumu sekarang? lebih baik kau jangan mengungkit2 masa lalu."
aku benci bahwa perkataannya benar. tak mungkin ada yang mempercayaiku.
kejadian ini telah lama berlalu dan fakta tak lagi perlu untuk diungkapkan.
"aku percaya kepadanya."
......?!
Ka... Kazuma....?!
bagaimana dia bisa ada disini?
sejak kapan dia berada disana? sejauh mana dia mendengar percakapanku dengan
rubah ini?
"aku percaya kepada Han Bum." kata Kazuma lagi.
Hyori ketakutan setengah mati. bahkan dia ketakutan lebih daripada saat aku
mengancamnya tadi,
"senpai... kau mendengar semuanya...?" kata Hyori dengan suara bergetar.
MUAAHHAHAHAHAHA!!! HAHAHAHAH!!! hatiku bersorak melihat rubah busuk
ini dalam situasi seperti ini. bahkan aku rela terjun dari atas gedung di dalam momen
membahagiakan seperti ini!
"senpai....." gumam Hyori, bisa kulihat dari mata Hyori bahwa ia ketakutan setengah
mati.
"memangnya ada yang perlu kudengar?" kata Kazuma berpura2 bodoh.
"i- itu semua bohong.. sungguh, dia menjebakku." Hyori panik. bisa kulihat bicaranya
mulai ngaco saking paniknya, dan dia mulai memakai alasan apapun untuk
melindungi dirinya. tapi bagaimana bisa dia bilang aku menjebaknya?
"apa katamu-" aku baru mau mulai protes tapi Kazuma mengangkat tangannya
menghentikanku untuk bicara.
lalu Kazuma memutar tubuhnya sampai mengarah kepadaku,
+BUAAAAAAKHHHHHHHHHH!!!+ Kazuma melancarkan bogemnya ke wajahku
kencang sekali.
aku terjatuh ke tanah dan terbengong atas perlakuan Kazuma. Asuka berlari ke arahku
berusaha menolongku yang sedang terbengong ini dan meneriaki Kazuma.
apa salahku sampai dipukul begini? apakah ini karma karena aku bersorak atas
ketakutan Hyori?
"itu untuk ketidak jujuranmu kepada kakakmu sendiri." kata Kazuma.
ap... apa....?
kakak?! oh aku tak percaya ini...
dia telah memaafkanku?! Kakakku 'Kazuma' telah memaafkanku?!
hatiku lebih bersorak lagi sekarang daripada tadi. aku bahkan rela mati dalam momen
ini.
kegembiraanku pecah karena aku melihat Hyori yang berusaha melarikan diri.
tapi ternyata usaha Hyori sia2 karena Kazuma menangkapnya sebelum ia berhasil
kabur.
MUAAHHHAAHAHAHAHAHAH!!! HARI INI AKU BAHAGIA SEKALI!!!!
+PLAAAKK!!!+ Kazuma menampar Hyori.
cih... cuma ditampar saja... padahal dia lebih pantas kalau digebukin sampai matanya
copot.
rasanya ini tak adil... aku sang 'korban' dapat tonjokan keras sampai gigiku otek,
namun sang 'pelaku' mendapat tamparan yang hanya akan terasa sakit untuk 5 menit
ke depan... -_-
"kakak! bagaimana mungkin kau menamparku?! aku ini Hyori! aku pacar yang
dicintaimu!" teriak Hyori sambil menangis deras sekali.
aku melihat Kazuma tertegun mendengar perkataan Hyori. lalu Kazuma berjongkok
di samping Hyori lalu mencengkram pipinya. lalu Kazuma memutar wajah Hyori
menghadap ke arah Asuka yang berada di sisiku.
"kau lihat dia? dia pacarku. bukan kamu. lihat baik2. tidak ada lagi yang namanya
'pacar yang dicintaimu'. cuma dia seorang bagiku, kau mengerti? dan satu lagi, kalau
kau berani menyentuhnya bahkan seujung rambutpun, kau akan mati di tanganku. kau
tahu bukan aku selalu menepati perkataanku? bagaimana kalau kau coba...?" ancam
Kazuma dengan suara yang amat menawan namun mengerikan dan dengan aura yang
luar biasa.
Hyori amat ketakutan. pandangan matanya gelap dan dahinya berkeringat. dia
gemetaran dan giginya mulai gemelutuk.
Kazuma menghentakkan wajah Hyori dan berjalan ke arahku dan Asuka.
wuah... aku takjub sekali dengan kejadian barusan...
Kazuma keren sekali... aku bangga punya kakak seperti dia! (walaupun hanya kakak
tiri sih..)
mungkin gak ya aku bisa seperti dia kemudian hari? hahahaha
"cepat berdiri..." kata Kazuma kepada Asuka. bisa kulihat Kazuma cukup cemburu
karena Asuka berdiam di sampingku.
"kamu juga berdiri. kita harus bicara." kata Kazuma kepadaku.
"baiklah..." kataku.
lalu kami meninggalkan Hyori yang masih dalam mode 'shock'-nya.
ini saatnya kebenaran terungkap, aku akan menceritakan semua yang terjadi kepada
Kazuma.
tak satupun akan kusembunyikan.
eh- ada satu yang akan kusembunyikan. akan kusembunyikan perasaanku pada Asuka
dalam2...
***
sebenarnya urusan ibuku sudah selesai di Jepang,tetapi dia masih ingin berlibur disini
sampai 1 minggu ke depan.
tapi aku mengajaknya kembali ke Korea. ajakanku untuk pulang yang cukup
memaksa membuat ibuku menurutiku. aku harus pergi dari sini, aku harus pulang
secepatnya. semakin jauh aku dari dirinya, akan semakin cepat aku melupakannya
,sebelum perasaanku jatuh lebih dalam lagi kepadanya.
setelah kejadian dengan Hyori kemarin aku beserta Asuka dan Kazuma pergi ke
MCD.
disana aku memberitahukan mereka akan kepulanganku hari ini.
dan disinilah mereka, di bandara mengantar kepergianku.
tak kuduga Taiki dan Yusuke sampai ikut mengantarku (teman Asuka yang bernama
Emi juga mengantarku sih.. tapi aku tak terlalu peduli.) berarti mereka sudah benar2
memaafkanku. ternyata kedatanganku ke Jepang tidak sia2.
"hei, baik2lah disana..." kata Kazuma sambil menepuk bahuku.
"ya, hati2 di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiki.
"hati2 lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati2 ya di jalan." kata Emi. kini aku tahu kenapa dia bisa
berteman dengan Asuka.. cara pikir mereka sama -__-'
mereka menjabat tanganku satu-persatu. dan kini tinggal Asuka yang belum
mengucapkan apa2 padaku.
dia merasa canggung. pasti karena pengakuanku belum lama ini yang tak kunjung
dijawabnya juga.
yah.. aku memang tak perlu jawabannnya sih...
"hei..." katanya memecah kecanggungan.
"hei..." balasku.
"terimakasih atas segalanya.."
"tak perlu sungkan.."
"tentang itu....." aku tahu dia pasti mau membahas tentang pengakuanku. tapi ini
bukan saat yang tepat, Kazuma disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik2lah dengan
Kazuma.." selaku.
ibuku datang memecah kecanggunganku dengan Asuka. dan aku bersyukur atasnya.
"hei Kazuma... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan2 ke Korea? sebenarnya
ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku
berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman2mu..." kata ibuku ke
Kazuma.
ya, itu benar. ayah selalu menanyakan keadaan Kazuma. lebih tepatnya 'ayah
merindukan Kazuma'. entah kenapa Kazuma tidak lagi berhubungan dengan
ayah..tetapi setelah ibu berkata begitu kepada Kazuma, kulihat air muka Kazuma
berubah menjadi senang. seperti anak kecil yang bahagia karena mendapat mainan
baru. perkataan ibu menyenangkannya...? tidakkah dia tahu selama ini ayah
merindukannya?
"a- akan kupikirkan lagi.." jawab Kazuma canggung.
ibu tersenyum mendengar jawaban Kazuma dan berbisik kepadaku, " jangan lama2
ya, ibu duluan."
lalu ibu pergi ke tempat pemeriksaan karcis .
nah, ini saatnya. saatnya aku berpisah dengan semuanya. terutama, Asuka.
"nah... aku harus pergi sekarang..."
"ya. hati-hatilah di jalan" kata mereka serentak.
ini yang terakhir.. setidaknya biarkan aku jujur atas perasaanku untuk yang terakhir
kalinya.
aku tak mau kembali ke Korea sebagai pengecut yang telah kabur karena takut jatuh
cinta.
jadi, biarkanlah aku jujur terhadap perasaanku sebelum akhirnya aku bisa
melepaskanmu dan melangkah maju.
"sebelum aku pergi...." kataku.
lalu aku menarik tangan Asuka agar merapat kepadaku.
aku berbisik di telinganya dengan volume yang hanya bisa didengarku dan Asuka,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...."
lalu aku mengecup pipi Asuka dan melepas genggamanku atas tangannya.
ini satu langkah bagiku untuk maju dan melupakannya..
aku melihat Kazuma melotot kaget atas kelakuanku,"ap-apa apaan kau!?" teriak
Kazuma.
aku tersenyum nakal kepadanya, "hahaha! itu balasan karena kau salah paham
kepadaku! sekarang kita impas!"
aku berkata begini karena aku tahu bahwa dia pasti akan memaafkan aku karena telah
mencium Asuka supaya impas.
lalu aku berlari meninggalkan mereka.
kulihat Kazuma ngamuk2 dengan berteriak2. tapi Kazuma tidak marah beneran,
melainkan marah seperti anak kecil yang marah pada dirinya sendiri. bisa kulihat
Asuka 'shock' atas perbuatanku, Taiki dan Yusuke sedang menenangkan Kazuma
yang sedang mencak2, dan Emi yang melambai2 kepadaku.
aku melambaikan tanganku sambil tersenyum kepada mereka walaupun aku tahu
mereka tak melihat (Emi melihatku ding, dia sedang melambai padaku soalnya -__-)
lalu aku pergi ke tempat pemeriksaan karcis dan masuk ke pesawat yang akan
membimbingku pulang ke Korea.
CRAZY #14
hari ini Kazuma kelihatan bete dan sedikit uring2an.
aku bertanya2 kenapa dia begitu...
mungkinkah dia masih marah karena kejadian di bandara?
ah tidak mungkin.. kalau mengingat kejadian di bandara seharusnya akulah yang
marah.ya bagaimana tidak!
saat perjalanan pulang dari bandara, tiba2 Kazuma berhenti di toko buku dan membeli
thinner. ternyata thinner itu dibeli Kazuma untukku! jelasnya untuk men-sterilkan
pipiku dari ciuman Han Bum. tentu saja aku menolak. masa aku memakai thinner
untuk wajah?!
seharian ini si Kazuma kelihatan bete terus. aku juga jadi ikut bete melihatnya.
padahal aku cuma mau menggunakan jam istirahat ini untuk makan dengan tenang,
tapi kenapa sih Kazuma mengekor terus dengan muka bete?! kalau dia sedang bete,
kenapa dia tidak bete sendiri saja malah MENGEKORIKU?! mana pengikutnya juga
ikut mengekor lagi! huh!
"apa sih maumu?! dari tadi kamu mengekor dengan muka bete begitu! setidaknya beri
tahu alasanmu!"
".........."Kazuma diam saja.
"hei.. kau masih marah karena aku tak mau pakai thinner untuk membersihkan
pipiku? tenang sajalah! aku sudah cuci muka 10 kali begitu sampai rumah!"
"kencan...."
"hah?"
"ayo kita kencan..."
"kamu sudah sinting?"
"sudahlah jangan banyak cing-cong. aku sedang tak mau bercanda.."
kh, sepertinya Kazuma tidak bercanda.. " kencan? maksudmu kamu dan aku?
berdua?"
"tentu saja... memang apa definisi kencan menurutmu?"
dasar kepala kosong berwarna emas! dia memperlakukan aku sudah seperti orang
idiot saja.
tentu saja aku tahu kalau kencan itu berdua. tapi kemanapun kami pergi, biasanya
pasti pengikut Kazuma ikut serta.
makanya aku sedikit takjub waktu Kazuma mengajakku kencan.
"ih... mau kemana memangnya?"
"terserah kau saja. yang penting aku sedang ingin kencan." jawab Kazuma lesu.
terserah?! wuah... Kazuma sedang kesambet apa ya..?
biasanya dia yang menentukan kemana kami akan pergi. bahkan kalau aku menolak
dia akan memaksaku atau menarikku ke tempat tujuannya. wuah... ini benar2 aneh!
sebenarnya sih aku lagi malas pergi2... tapi kalau aku menolak Kazuma pasti akan
bersikeras mengajakku kencan.
daripada membuang tenaga melawan psikopat ini, lebih baik aku menurutinya
saja.lagipula dia lagi baik hari ini... hmm....
rasanya aku ingin deh ke taman hiburan.. tapi aku lagi gak ada duit...
"kamu yang traktir nih?"
"terang sajalah! dimana2 kencan cowok yang membayar! sudah ga usah banyak tanya
deh! tentukan saja tujuannya!"
akhirnya dia teriak juga.. hehehe.. rasanya aku belum tenang kalau belum bikin dia
marah ,"baiklah, aku ingin ke taman hiburan!"
"dari semua tempat di kota ini, kau memilih taman hiburan? dasar aneh.."
"apanya yang aneh! kau yang memintaku menentukan pilihannya kan? sudahlah
jangan protes!"
"hhh........." Kazuma hanya menghela napas panjang.
aku bertanya2 kenapa dia tak membalas. mood-nya benar2 tidak bagus ya hari ini?
dia kenapa sih?!
"tunggu di gerbang belakang sepulang sekolah." kata Kazuma.
"tapi aku ada hukuman membersihkan toilet hari ini."
"akan ku-urus. kau tunggu aku saja."
setelah berkata begitu Kazuma dan pengikutnya pergi.
'akan ku-urus'? apakah bisa dipercaya...?
yah.. tak ada salahnya mempercayai dia kali ini. aku juga malas sih membersihkan
toilet hari ini.
+sepulang sekolah+
sudah 15 menit aku menunggu si emas itu datang. tapi dia tak datang2 juga!!
akhhh!! lihat saja kalau dia tak datang dalam 5 menit! akan kujambak dia sampai
botak!!!
*BROOOM BROOOOM!!! CIIIT~*
motor merah berhenti di depanku. motor ini adalah motor yang dipakai Kazuma
waktu itu.
walaupun ini kali kedua aku melihat motor ini, tetap saja aku bergidik melihat motor
super 'wow' ini.
Kazuma mengangkat kaca helm-nya ,"cepat naik."
"eh? kita pergi naik motor?"
"ya tentu saja-lah! kalau kau bertanya lagi akan kutarik kau!"
tidak berubah... tetap saja 'akan kutarik kau' adalah kata2 yang dia lontarkan
kepadaku.. -___-'
aku naik ke motor super 'wow'nya itu. wuih mantap kali...
memang ada sensasi tersendiri kalau naik motor mahal..
tetapi tetap saja motor ini membuatku bingung dimana aku harus berpegangan. -_-
"pegangan." kata Kazuma sambil menarik tanganku ke perutnya.
dulu dia tak mau kalau aku berpegangan dengan pose seperti ini. sekarang malah dia
yang menyuruhku berpegangan dengan memeluknya. ternyata dia bisa manis juga,
hihihi~
Kazuma mulai mengendarai motornya dengan kecepatan yang kali ini membuat
umurku hilang setengahnya dibawa angin. aku melirik ke speedometer dan ternyata
itu menunjukkan 150km/jam. oh may got... bisa kurasakan motor ini berjalan
meliuk2, sepertinya Kazuma mengendarainya dengan menyalip sana-sini . karena
ngeri, akhirnya aku memeluk perut Kazuma dengan erat dan menyandarkan kepalaku
di punggungnya. dan itu sukses membuatku tidak bisa konsentrasi ataupun
mengalihkan perhatianku pada jalan. sebaliknya aku malah terlena dengan punggung
lebar Kazuma.
semakin lama motor melaju, aku makin jauh terlena dengan Kazuma.
tubuh Kazuma sangat harum. belum pernah aku mencium wangi yang membuatku
setenang ini.
dan aku bahkan tidak bisa percaya dia ada di dalam dekapanku sekarang.
rasanya Kazuma adalah milikku dan bagian dari diriku. andai saja waktu bisa
membeku sekarang....
*ciiiit~* motornya berhenti.
"sudah sampai." kata Kazuma.
aku langsung tersadar dari buaian punggung Kazuma dan meloncat kaget.
ini sudah di parkiran, ternyata memang sudah sampai. dan aku baru sadar akan hal itu.
ba- bagaimana bisa aku tak sadar selama perjalanan?!
a- ap- apa yang kulakukan?!
berbahaya! sungguh berbahaya! akan kuingat agar tidak terbuai lagi dengan
punggungnya itu di kesempatan mendatang!
sial, aku malu sekali!!!!
"kau memelukku begitu erat. pasti kau senang sekali ya mengambil kesempatan
memelukku dari belakang?"
"ap- apa- katamu?! cih, ha! e- enak saja!" aku tak bisa menjawab apa-apa, secara
tebakan Kazuma tepat di sasaran.
dan Kazuma juga menyadari hal itu.
Kazuma tertawa lewat hidung dan berkata," ayo masuk." lalu kami membeli tiket di
loket dan masuk ke dalam.
"ayo! ayo naik ini cepat!!" kataku sambil menarik tangan Kazuma ke roller coaster
yang amat besar.
"iya! iya! ya ampun! sabar kenapa! kamu seperti tidak pernah naik beginian saja!"
protes Kazuma.
yayaya, terserah kamu mau bilang apa. aku tak peduli!
aku menarik Kazuma ke roller coaster. saat di roller coaster, aku melirik ke arah
Kazuma yang duduk di sebelahku.
wajahnya kelam dan menanamkan ekspresi ingin muntah. wuahhahahaha! jagoan
seperti dia ciut naik beginian?! kekekeke!
setelah roller coaster, aku menarik Kazuma ke sana kemari untuk menaiki wahana
yang memacu adrenalin.
dia sama sekali tidak berontak. atau... dia tak punya kekuatan untuk berontak?
aku benar2 puas setelah menaiki 10 wahana lebih. sebaliknya Kazuma, sepertinya
nyawanya sudah keluar dari mulutnya.
dia benar2 pucat. matanya setengah tertutup menerawang ke tanah dengan pandangan
tidak fokus, dahinya keringatan , dan wajahnya pucat. aku bertanya2 apakah dia baik2
saja. yah, dari manapun dia tidak terlihat baik2 saja sih...
lalu aku membawanya ke bangku di dekat air mancur. karena hari sudah malam,
lampu warna-warni di dalam air mancur dinyalakan dan itu indah sekali. coba saja
Kazuma tidak sedang dalam keadaan begini, ini bisa romantis sekali!
"hei, kau tak apa2?" tanyaku sambil menyodorkan soda yang kubeli barusan.
"kau diam dulu lah.. aku mual sekali..."
menuruti perkataannya, lalu aku memutuskan untuk diam.
sudah sekitar 10 menit aku hanya menerawang memandangi air mancur. lalu aku
kembali sadar saat Kazuma tiba2 menidurkan kepalanya di pangkuanku.
deja vu...?
sepertinya ini pernah terjadi deh....
"biarkan aku istirahat sebentar." kata Kazuma.
"dasar kau.. masa naik begituan saja kamu tak tahan. padahal lagakmu seperti
jagoan."
"diamlah... siapapun pasti mual kalau naik benda2 berputar seperti itu. hanya manusia
tak normal seperti kamu saja yang bisa tahan."
"apa kata-"
"diamlah dulu, biarkan aku istirahat agar sedikit membaik."
"iya.. iya... oh ya, hei, bagaimana dengan tugasku membersihkan toilet? apa yang kau
maksud dengan 'akan ku-urus'?"
"tenang sajalah... sudah kusuruh anak kelas 1 untuk menggantikanmu
membersihkannya."
"apa?! kau menyuruh anak kelas 1?! mampus aku. pasti besok aku akan diomeli
habis2an dan masa hukumanku ditambah atas tuduhan meneror adik kelas!! akh!!!!!
harusnya tak kupercayakan padamu!!"
" ah, kamu terlalu berisik!" kata Kazuma lalu kembali dalam posisi duduk.
dia mengusap2 perutnya sambil menghembuskan napas beberapa kali.
dia bangun dari tempat duduknya," ayo pulang."
"hei, kau sudah sembuh?!"
"tentu saja. mainan seperti itu hanya se-upil bagiku."
upil kakiku. coba dia bisa melihat wajah pucatnya tadi... -__-
lalu kami mengarah ke pintu keluar saat sebelumnya aku membeli beberapa souvenir.
lalu kami menuju ke tempat parkir yang berada di lapangan sebelah patung besar.
"terimakasih ya Kazuma! aku senang sekali hari ini!"
"pasti bagian yang paling kau senangi adalah bagian waktu naik motor."
sialan.. bagaimana dia bisa tahu?
"a-apa? cih.. mana mungkin!"
"sudahlah mengaku saja..."
"ap-"
"aku akan menge-cat rambutku kembali ke warna asalnya." kata Kazuma tiba2.
entah mengapa tiba2 dia ingin menge-cat rambut.. dia itu memang aneh!
"apa? kenapa?"
"karena warna emas sudah tak berarti lagi bagiku."
jujur, aku tak mengerti apa maksud Kazuma. tapi aku tak mau bertanya dan berpura2
mengerti saja.
yah.. agar kelihatan tidak bego-bego amat...
"hei! jangan! jangan di-cat ulang!"
"...? " Kazuma mengangkat alis kanannya.
sial, dia terlihat menyebalkan sekali kalau melakukan itu..
memang sih dia tak berkata apa2, tapi ekspresinya itu seakan berkata 'apa sih
maksudmu..? seperti idiot saja'
"iya, jangan di-cat ulang. karena aku suka sekali warna emas!"
Kazuma menegang. ekspresinya shock seperti melihat setan.
memangnya ada yang salah dari perkataanku?
"hyo... hyori....." gumam Kazuma.
Hyori...? si rubah betina itu...?
dia menyebut nama Hyori?
ah tidak, mungkin saja aku salah dengar. karena memang Kazuma bergumam dengan
suara yang kecil sekali.
ya, pasti aku salah dengar. tidak mungkin Kazuma menyebut2 nama rubah betina itu..
walaupun mungkin, apa hubungannya dan apa maksudnya?
"apa katamu?" tanyaku berusaha meyakinkan kalau Kazuma benar2 tidak
menggumamkan nama Hyori.
"tidak... tidak apa2..." kata Kazuma mengalihkan mukanya.
tapi aku masih melihat ada ekspresi shock di wajahnya.
aku masih ingin bertanya tentang apa yang dikatakannya barusan, tetapi aku
mendengar nama Kazuma dipanggil.
,"zuma....Kazuma!!!" suara itu makin jelas terdengar.
aku dan Kazuma menengok kearah suara itu.
"i.... ibu.....?" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu.
CRAZY #15
"i.... ibu.....?" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu.
ibu....? ibu Kazuma?? kenapa dia bisa ada disini???
+PLAAAAAKKK!!!!!+
"KYAAAA!" teriakku kaget melihat Kazuma ditampar oleh ibunya dengan begitu
keras.
"Kazuma! kamu tidak apa2?!"
"....." Kazuma diam saja sambil tetap memegang pipi kirinya yang memerah karena
ditampar. pasti ibunya adalah sebab kenapa Kazuma bete dan uring2an sejak tadi
pagi. aku yakin itu!
"beraninya! bisa2nya kamu jalan2 sama cewek ini, disaat seharusnya kamu pergi
bersama ibumu?! apa kau tidak tahu bahwa acara ini penting sekali?!" teriak ibu
Kazuma.
aku melongo saja, saking shock-nya ngeliat ibu Kazuma marah2.
masalahnya, dia teriak2 disini. di depanku dan di depan beberapa orang yang sedang
lalu lalang.
apakah sedikitpun ibu Kazuma tak merasa malu atau setidaknya kasihan kepada
Kazuma...?
Kazuma pasti terluka sekali....
"itu acara yang penting untukmu. bukan untukku." kata Kazuma dengan suara datar.
walau Kazuma menjawabnya dengan nada biasa, namun ada yang berbeda dari sorot
matanya.
sorot mata Kazuma saat memandang ibunya mengingatkanku pada caranya
memandang Han Bum dulu.
tetapi ini sedikit berbeda. sorot mata Kazuma lebih terlihat seperti 'terluka' daripada
'benci'.
tetapi unsur 'pergi, aku tak membutuhkanmu!' tidak pergi dari sorot matanya kali ini.
"beraninya kau bicara begitu pada ibumu! tentu saja acara itu penting. sepenting apa
sih cewek ini sampai kau malah pergi bersama dia daripada ke acara yang begitu
penting?! tak tahukah kau bahwa banyak sekali sponsor yang membatalkan dananya
karena kau tak datang ke acara ini?! mereka merasa tidak dihargai atas ke-absenanmu
hari ini!"
heuk!?! sponsor?! acara apa sih sebenarnya?!
"aku sama sekali tidak peduli dengan sponsor-mu itu. karena kau-lah yang
membutuhkan dana itu, bukan aku. dan kuingatkan, namanya 'Asuka' bukan 'cewek
ini'. dia adalah pacarku, dan tentu saja dia jauh lebih penting dari acara sampah yang
kau anggap penting itu."
sungguh, aku terharu mendengar Kazuma membelaku.... TT.TT
tapi apa boleh dia bicara seperti itu kepada ibunya?
"ayo pergi." kata Kazuma sambil menggandengku pergi.
"tunggu! dimana sopan santunmu itu?! aku ini ibumu, dan kamu anakku! berani2nya
kau bicara selancang itu kepadaku!"
teriak ibu Kazuma .
Kazuma berhenti seakan tertegun oleh perkataan ibunya . dia membalikkan badan
menghadap ke ibunya. "mungkin kau menganggapku sebagai anakmu, tapi aku sama
sekali tidak menganggapmu sebagai ibuku. kau saja memperlakukan anakmu seperti
sampah, bukankah anak adalah cerminan dari orang tua?. jadi, tolong jangan bicara
sopan santun denganku, ataupun coba2 untuk mengaturku." kata Kazuma yang lalu
menarikku pergi dari sana meninggalkan ibu Kazuma yang terbengong tidak percaya.
aku saja tidak percaya Kazuma bisa berkata seperti itu kepada ibunya. bagaimana bisa
kata2 seperti itu keluar dari mulut seorang anak..? sebegitu besarnyakah luka Kazuma
terhadap ibunya...?
Kazuma....
Kazuma terus menarikku berjalan menjauh dari ibunya. dia menggenggam tanganku
erat sekali, sampai perih rasanya.
aku diam saja menahan rasa perih di tanganku. karena aku tahu, Kazuma pasti lebih
sakit daripada ini.
setidaknya aku bersyukur dia bisa membagi sedikit kepedihannya kepadaku.
setelah 10 menit berlalu dengan berjalan tak tentu arah, Kazuma berhenti.
"bisa kau pulang naik bus saja? aku sedang ingin sendiri." kata Kazuma
menyembunyikan wajahnya.
aku berpikir apakah sebaiknya aku meninggalkan Kazuma sendiri atau tidak. tetapi
jawabannya 'tidak'.
aku tahu Kazuma membutuhkanku sekarang. dia pasti akan lebih terluka lagi kalau
kutinggalkan sendiri.
"aku tidak mau pulang." kataku.
"apa...?" tanya Kazuma bingung sekaligus kesal karena aku menolak permintaannya.
"aku ingin bersamamu. aku tak mau meninggalkanmu sendiri untuk saat ini."
"hhhh..... terserah....." Kata Kazuma sebelum akhirnya dia berjalan dengan cepat
meninggalkanku.
aku mengikuti Kazuma dengan memberi jarak 5 langkah diantara kami, untuk
memberinya waktu sebentar untuk berpkir.
punggung Kazuma terlihat begitu sedih dan terluka dari belakang sini.
tak tahan rasanya melihat Kazuma seperti itu...
ayahnya sudah punya keluarga lagi.. dan ibunya memperlakukannya seperti itu...
aku punya ayah dan ibu yang menyayangiku,jadi aku tidak betul2 tahu apa yang
dirasakan Kazuma sekarang.
Maka, apapun yang kukatakan untuk menghiburnya pasti akan terdengar klise..
tapi aku ingin membantu Kazuma. aku ingin Kazuma membagi kepahitannya juga
kepadaku. aku tak ingin dia melalui ini semua seorang diri lagi.
"Kazuma...." kataku.
"hm?" jawabnya masih terus berjalan 5 langkah di depanku.
"kamu... kamu tidak apa2?"
"tentu saja... memangnya kenapa...?"
selalu saja begini. kenapa sih dia suka sekali menjalani semuanya sendiri?
kenapa dia selalu membuat semua hal seperti tidak terjadi apa2?
bukankah dia hanya akan menyakiti dirinya sendiri dengan begini?!
aku dapat merasakan pedihnya hati Kazuma sampai terasa sakit.
selama ini dia pasti kesepian dan jenuh dengan ibunya yang memperlakukannya
seperti itu.
aku bahkan bisa percaya bahwa Kazuma bukan anaknya,bila dilihat dari perlakuannya
yang begitu kejam pada Kazuma.
aku berlari menghampirinya, aku merasa dia terlalu jauh dan tidak terjangkau oleh
tangan ini, aku harus segera mendekapnya dan menghilangkan lukanya. saat dia sudah
mendekat dalam jamahanku, aku memeluknya erat2.
"maafkan aku... maafkan aku..."
"hei...? apa maksudmu? kenapa kamu minta maaf?"
"maafkan aku... huhuhu... hiks.. " aku merasa amat bodoh dan tak berguna.
dimana aku membutuhkan Kazuma, dia selalu ada untukku.
tapi disaat2 dia membutuhkanku, aku tak bisa melakukan apa2.
"sudah2...." kata Kazuma sambil memelukku dengan 1 tangan dan tangan 1nya lagi
mengelus kepalaku.
"kenapa kau menyimpan semuanya sendiri? ada aku disini bersamamu. walaupun aku
tak bisa membantumu, aku ingin kau membagi sedikit kepedihanmu padaku.. apa itu
salah?" isakku masih dalam dekapan Kazuma.
"sudahlah... berhenti menangis.. aku tidak apa2 sungguh. ibuku memang begitu, aku
sudah terbiasa."
"maafkan aku... maafkan aku yang tak bisa membantumu.. maafkan aku yang tak bisa
membelamu.. maafkan aku yang tak bisa berbuat apa2... hiks"
"hei.. sudah dong. ini bukan salahmu.. apa sih yang membuatmu menangis? aku tidak
apa2 kok sungguh." kata Kazuma sambil melepas pelukannya.
"tapi aku tidak bisa berbuat apa2 saat kau diperlakukan begitu oleh ibumu. aku
bahkan tak bisa menghiburmu sekarang. hiks..."
"itu tidak benar. aku sangat berterimakasih kau masih disini bersamaku. kau sangat
membantu. mungkin saja aku bisa lepas kendali kepada ibuku kalau kau tidak ada
disana. kau benar2 membantu." kata Kazuma sambil menghapus air mataku dari
pipiku dengan ibu jarinya.
"hiks.... hiks....."
"hei..." Kazuma mengangkat daguku keatas dan menghadapkan wajahku ke
wajahnya.
"terimakasih...." bisik Kazuma sampai akhirnya dia mengecup bibirku.
tangisanku berhenti dalam sekejap begitu Kazuma mengecup bibirku.
aku yang takjub sekaligus bahagia hanya bisa memandang Kazuma dengan heran.
Kazuma tak menjawab apa2, dia hanya tersenyum kecil melihatku. lalu aku
memeluknya lagi dengan amat erat.
"hei....." kata Kazuma.
entah kenapa hari ini sepertinya Kazuma romantis sekali, "hm...?" kataku sambil terus
membenamkan wajahku di dada Kazuma.
"jangan peluk aku kuat2 begini.. nanti ingusmu nempel di bajuku."
dan.... kata2nya itulah yang mengakhiri masa2 romantis kami......
CRAZY #16
setelah kejadian ingus, aku dan Kazuma pulang seperti tidak terjadi apa2.
kami tetap berantem seperti biasa, dan dia tetap menyebalkan seperti biasa.
entah kemana perginya Kazuma yang romantis itu...?
ah ya! kini aku tahu apa pekerjaan ibunya Kazuma , yang sampai membuatnya begitu
sibuk.
ternyata ibu Kazuma adalah pemilik hotel paling terkemuka di Jepang!
oh ya ampun..
tapi walapun mereka kaya raya, mereka tidak bahagia.
perbandingan yang kontras sekali dengan keluargaku..
+AAAANNGKAAAATT!!!! ANGKAAAATT!!!! ANKGKAATTT
TELPONNYAAAA!!!! ANGKAAAT!!!+ Hp-ku berbunyi keras sekali.
aku mengganti nada dering HP ku lantaran dering yang kemarin jelek sekali.tapi
sepertinya dering yang ini malah lebih parah -_-
kulihat layar HPku -----> "unknown"
ini pasti Kazuma... apa yang dia lakukan telepon malam2 begini?
"hei ingus~~" kata Kazuma.
sialan... pasti dia akan memanggilku 'ingus' untuk 2 minggu kedepan... -_-
"siapa ya?" tanyaku pura2 bodoh.
"mau mati....?"
"tidak mau tuh..."
"siapa aku?"
"kamu si pentolan emas."
+TUT~ TUT~ TUUUUT~~~+
sialan.. dia menutup teleponnya begitu saja...
awas. lihat saja besok kalau ketemu. akan kucolok matanya.
aku menekan nomor telepon Kazuma lagi,"gitu aja kok marah sih?! " protesku.
"siapa....?" tanya Kazuma.
"ini Asuka!"
"siapa itu Asuka?" ukh, dia benar2 bikin aku kesal!!!
"si ingus!! puas?!!"
"oh kamu.... ada apa?" dia sungguh2 bertanya begitu? bukannya aku yang seharusnya
bertanya?!
"aku yang nanya kenapa! kenapa telepon tadi?!"
"ga usah teriak2 bisa kan! jadi cewek kok kasar sekali!"
"kan kamu duluan!"
"hhh... ya ampun.... hei, besok ikut aku."
huh, lagi2 dia memerintahku begini! "ikut kemana?!"
"ke butik."
"hah?"
"ke butik!! apa kau tuli?!"
"iya! iya! tidak usah teriak2 kenapa?!!!?! untuk apa ke butik?"
"untuk cari baju lah! nanya lagi!" dia benar2 sukses membangkitkan amarahku...
"tentu saja aku tahu! tapi cari baju buat apa?!"
"acara ibuku."
"oh..." aku langsung tertegun mendengarnya.
"jadi kau ikut kan?"
"ya, aku ikut." tentu saja aku ikut! kapan lagi aku bisa lihat Kazuma memakai
berbagai macam pakaian! dia pasti ganteng banget deh..
hihihi........ hahaahahahahahahaaaaaaaaaa!!!!!!!
"oke." +TUT~ TUT~ TUT~ TUUUUT~~~+
dia benar2 kejam. bisa2nya dia langsung menutup telepon cuma setelah bilang 'oke'.. -
_-
teryata Kazuma masih akan datang ke acara ibunya, kukira dia tidak akan mau pergi
ke acara ibunya lagi.
yah, meski kasar di mulut, tapi aku tahu pasti Kazuma menyayangi ibunya walaupun
ibunya sejahat itu.
pasti butik yang mau didatangi Kazuma butik ternama yang mahal deh.. -_-
tapi untuk apa ya Kazuma mengajakku ikut ke butik segala? masa sih dia memerlukan
pendapatku dalam berpakaian?
apa dia cuma mau sekedar memamerkan pakaian mahal yang dia pakai?
ah, tidak perlu dipikirkan. aku akan tahu jawabannya besok.
***
+di sekolah+
"Asukaaaaaaaaa!!! dengar deh!!! dengar!! KYAAAA!!!!" teriak Emi semangat ,tepat
di kupingku.
padahal aku baru saja melangkahkan kakiku masuk ke dalam kelas. tetapi Emi
langsung menyambutku dengan teriakkan super kerasnya itu. huh, setidaknya aku
ingin pagi yang tenang -_-
"iya2! aku dengar kok! kenapa deh harus teriak2 huh!!"
"kau tahu? kau tahu?! aku jadian dengan Yusuke!!
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"
apa?! jadian?!
yah... aku tidak kaget sih.. aku sudah bisa menebaknya sejak kapan tau.
mungkin aku tidak kaget, namun penggemar2 Yusuke yang mendengar teriakkan
Emi, semua melonjak kaget.
"apa?! Yusuke dengan Emi jadian?!"
"setelah Kazuma, aku tak percaya bahkan sampai Yusuke juga kepincut oleh duo
binal itu!! aaah!!"
yah... itu hanya sebagian dari komentar orang sirik.. tapi aku tak peduli.
"oh kalian jadian?" tanyaku kepada Emi dengan nada datar. Emi mengangguk dengan
antusias.
"oh, selamat ya." kataku menepuk pundak Emi, lalu berjalan menuju ke mejaku.
"cuma seperti itu reaksimu?! tidak bisakah kau lebih senang sedikit?! iiih!!! hei,
setidaknya kau harus dengar kronologi jadian kami!!!"
sebetulnya aku tak tertarik, apalagi peduli untuk mendengar, karena aku tahu pasti
kalau itu hanya cerita bodoh.
tapi kalau aku menolak mendengar, pasti Emi pasti akan menggangguku lebih jauh
lagi.
tidak ada salahnya juga sih mendengar ceritanya.
"iya2... cerita saja, aku dengar kok." kataku cuek sambil terus membereskan buku2ku
di meja.
"aahahahha! ehem! jadi begini, kau tahu kan aku benci sekali sama dokter gigi?
kemarin itu gigiku sakit sekali sampai2 pipiku bengkak. nah, ayahku menarikku paksa
ke dokter gigi beberapa blok dari rumahku. tentu saja aku berontak sampai menangis.
eh tahu2nya Yusuke datang! dia menarikku dari tangan ayahku!! di bilang,'hei botak!
apa yang kau lakukan kepada pacarku?!'. aku bengong saja saking syoknya melihat
Yusuke datang tiba2. 'jangan berani2 kau sentuh dia dasar penjahat botak!!' teriak
Yusuke lagi keras2. takut Yusuke bertindak lebih jauh lagi, aku mencolek dia dan aku
berbisik padanya ,'dia ayahku.'. Yusuke terkejut sekali, lalu dia langsung berlutut di
tanah ,'maafkan aku ayahanda!! aku sama sekali tidak tahu bahwa ayahanda adalah
ayah dari Emi! dan lagi, ayahanda sama sekali tidak botak! rambutmu sangat indah!'
teriaknya. ayahku sih bengong saja melihat kelakuan Yusuke saking takjubnya, lalu
ayahku bertanya,'Emi.. ini pacarmu?' . 'eh? ehm... i iya...' kataku karena masih dalam
keadaan panik dan bingung. mendengar aku mengakui Yusuke sebagai pacarku,
Yusuke langsung berdiri dan meloncat2 'HOREEEEEEEEE!!! KAU MAU JADI
PACARKU!!!!'. begitulah ceritanya!! selesai!!!"
betul kan...?
apa tebakanku, pasti cuma cerita bodoh -_-
daripada mendengar ceritanya, aku malah lebih takjub mendengar Emi yang bisa
bercerita begitu cepat dan berentet seperti kereta api, tanpa bernafas sama sekali.
keren.
"jadi.. apa kamu jadi ke dokter gigi kemarin? sepertinya pipimu tidak bengkak hari
ini."
"tentu saja aku jadi. aku jadi berani ke dokter gigi karena Yusuke menemaniku. pasti
inilah yang namanya kekuatan cinta!!"
yah, terserah saja deh dia mau ngomong apa.. -_-
yang penting bagiku, nanti aku bisa melihat Kazuma dengan baju yang keren2!!
dia pasti ganteng sekali KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!
+pulang sekolah+
sepanjang pelajaran sampai pulang, si Emi ngoceh tiada henti tentang Yusuke.
kupingku panas sekali mendengarnya. bahkan sewaktu kami membersihkan toilet, dia
juga masih tetap mengoceh.
pasti dia masih akan mengoceh sampai 2 minggu ke depan... -_-
ah ya, ngomong2 tentang membersihkan toilet, hukumanku ditambah 2 minggu lagi.
itu semua, karena... KAZUMA!! aku disangka melakukan pemaksaan kepada anak
kelas 1, dan mendapat hukuman tambahan.
bukan aku saja sih yang ditambah masa Hukumannya, tapi Emi juga kena. dia
mendapat tambahan masa penghukuman atas tuduhan membantuku dalam pemaksaan
anak kelas 1.. untung Emi lagi bahagia2nya hari ini, jadi dia gak protes.
karena itulah aku mau mendengar dia ngoceh sepanjang waktu. yah, sebagai tanda
penyesalanku atas penambahan masa hukumannya itu...
kembali ke realita, saat ini aku sedang menunggu si psikopat emas untuk
menjemputku.
dia bilang dia akan menjemputku selesainya aku membersihkan toilet. tapi dimana
dia?!!!!!!!!!!!!!!!!!!
sudah 30 menit aku menunggu! mana sudah malam dan lampu sekolah sudah
dimatikan lagi!
kalau ada setan gimanaaaaaaaaaa!!! aaaaah!!!
*BROOOM BROOOOM!! CIIII~T!*
seperti biasa, dia datang disaat2 aku sudah bermaksud untuk membunuhnya.
dia memang tepat waktu.... -_-
"LAMA SEKALI SIH!!!!" protesku.
"yang penting aku sudah datang kan? naik." kata Kazuma datar.
aku malas untuk membalasnya, jadi aku naik saja tanpa protes lebih jauh.
setelah kali ke 3 aku menaiki motor 'wow' ini, tentu saja aku sudah tidak bergidik
seperti kali pertama dan kedua.
tapi tetap saja smasih ada sensasi tersendiri (tolong jangan anggap aku norak)
yah, yang penting aku harus mengingat agar tidak terlena oleh punggung Kazuma hari
ini! terlalu berbahaya, hem!!!
"sudah siap?" tanya Kazuma
"sudah!" kataku sambil memeluk perut Kazuma.
+BROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM!!!!+
Kazuma langsung menarik gas-nya dalam kecepatan penuh.
***
di perjalanan tadi, walaupun aku sudah terus mengingatkan diriku agar tidak terlena
oleh punggung Kazuma, hasilnya adalah 'aku tidak berhasil'. aku terlena oleh
punggung lebarnya itu, malah lebih dalam lagi!
oh ya ampun... lebih baik jangan naik motor lagi deh.. -__-
sekarang aku sudah sampai di butik yang disebut Kazuma.
ternyata 'butik' yang dia sebut itu adalah 'Gucci'!! manalagi toko ini ditutup hanya
untuk Kazuma..
oh ya ampun..
tempat ini sungguh besar dan mewah. dilihat-pun baju2 yang berada disini memang
menggunakan bahan2 yang bagus dan bermodel glamor, pastilah Mahal harganya..
tadi aku iseng2 membuka label harga di sebuah baju yang menurutku sih biasa saja,
tapi ternyata harganya jutaan yen!
ahh!! aku tidak boleh pegang2 barang disini. dibayar dengan 1 bulan gaji ayahku saja
mungkin tidak cukup!
"hei. ngapain sih kamu bengong disitu? cepat cari baju sana. seperti idiot saja." kata
Kazuma.
"hah? cari baju? bukannya aku hanya menemanimu kesini?"
"untuk apa aku mengajakmu kesini kalau bukan untukmu mencari baju! kau harus
menemaniku di acara ibuku!"
apa?! aku harus menemani Kazuma di acara ibunya itu!!!?!!!!
CRAZY #17
apa?! aku harus menemani Kazuma di acara ibunya itu!!!?!!!!
oh ya ampun...
belum pergi saja aku sudah bisa membayangkan, disana pasti perkumpulan orang2
glamor yang pakai bling2 sana sini.
dan pasti aku disana bengong doang kayak kambing conge. kenapa sih Kazuma
mengajakku segala?!
"kenapa?! kenapa aku harus menemanimu?!" teriakku panik.
"bisa gak sih tidak teriak? telingaku bakal putus lama2. tentu saja kamu harus temani
aku, kamu mau aku lepas kendali dan ngamuk2 disana? kalau kamu ikut, setidaknya
ada yang bisa menahanku."
jadi itu maksudnya...
yah betul juga sih. siapapun yang punya ibu seperti ibu Kazuma pasti bawaannya
ingin marah2 terus. apalagi manusia bertemper tinggi seperti Kazuma, dia pasti akan
meledak sewaktu2. kemarin saja, aku takjub Kazuma tidak memukul balik ibunya
(yah, tidak mungkin juga sih Kazuma melakukannya.. -_-)
"apa tidak ada yang lain? ah! bagaimana kalau kau ajak Taiki atau Yusuke saja?!"
"kau gila? Yusuke kan sudah pacaran sama teman bau-mu itu, dia mana ada waktu.
lagipula apa tidak aneh membawa teman cowok ke pesta? nanti aku dikira homo lagi.
dimana2 kalau pergi tentu saja bawa pacar! gimana sih!"
aku memang senang dia begitu mengakuiku sebagai pacarnya, tetapi kenapa sih dia
kasar sekali!
pasti senang kalau aku bisa menarik lidahnya.
"ehm.. kalau boleh tau, sebenarnya acara apa sih sampai begitu penting?" tanyaku
ragu.
"kau benar2 banyak tanya.. kenapa sih tidak nurut saja.. hhh.."
"setidaknya kau harus beritahu aku kan! aku berhak tahu!"
"iya! iya! ya ampun! jangan teriak2 kenapa!.. aku juga tak begitu tahu, sepertinya 10
tahun berdirinya hotel atau semacamnyalah. aku tak peduli."
"lalu kenapa kau harus ikut?"
"entahlah.. sepertinya ibu mau memperkenalkan aku sebagai anaknya atau apa..
katanya sih ada pak menteri, jadi aku harus datang. tapi aku sama sekali tak mengerti
apa pentingnya menteri itu bertemu denganku."
APA!?!?! menteri?!?!?!
oh ya ampun... tak kuduga ternyata Kazuma orang sepenting itu...
tentu saja Kazuma harus datang ke acara tersebut! masa anak tidak ikut serta dalam
bisnis keluarganya!
yah, bukan berarti ikut serta sih, tapi tentu saja setidaknya Kazuma harus nampang
disitu biar sopan.
masa, pak menteri yang sudah bela2in datang tidak disalami oleh pemilik acara? itu
kan bodoh sekali...
ya.. Kazuma bodoh sekali sampai dia tak mengerti. pacarku yang bodoh -__-
"hhh.... dasar kau itu. ya sudah, akan kutemani. tapi jangan harap kau bisa
mengaturku ini-itu di pesta nanti."
"siapa juga yang mau mengaturmu. kau kan tidak bisa diatur."
"apa-"
"hei, carikan baju yang pas untuknya." kata Kazuma kepada pelayan toko memotong
perkataanku.
tiba2 saja aku sudah ditarik pelayan toko masuk kedalam kamar pas, dan aku disuruh
mencoba gaun yang sudah dipilihkan.
tapi ada yang mengganggu pikiranku, kenapa Kazuma duduk dan menonton saja?
bukannya dia harus cari baju juga?
aku mencoba gaun pertama yang berwarna soft. gaun ini melilit tubuhku dengan ketat,
dan dengan panjang selutut. pelayan toko membuka pintu kamar pas dan menyuruhku
keluar agar Kazuma bisa melihatnya.
oh ya ampun, masa harus minta pendapat Kazuma segala???! aku malu sekaliii!!
aku keluar dari kamar pas dengan malu2 dan pelayan toko bertanya pada Kazuma,
"bagaimana dengan yang ini? model ini baru saja keluar 2 minggu lalu. dan warna
soft cocok sekali dengan kulit nona ini."
Kazuma cuma memandangku bosan dan menggeleng," uh-huh, ganti dengan yang
lain."
dasar sialan.. cuma itu saja komentarnya?! ukh menyebalkan.
aku dibawa masuk lagi ke kamar pas oleh sang pelayan toko yang masih melayaniku
dengan senyum bisnisnya.
aku mencoba gaun ke 2 yang diserahkannya, kali ini adalah long dress berwarna
hitam.
saat Kazuma melihatnya, dia cuma berkomentar begini, "jelek. dadamu kelihatan rata
sekali."
sial... bisa2nya dia ngomong seenak itu... -__-
kali ini gaun ke 3. long dress satin berwarna putih, berlengan panjang dengan jahitan
di bagian pinggang menjulur ke bawah.aku memperlihatkannya pada Kazuma ,"kayak
sadako." begitu komentarnya. dan aku terus mengganti dan mengganti gaun.walaupun
ini butik mahal dan ternama, sepertinya butik ini tidak kunjung memuaskan Kazuma.
aku saja sampai capek ganti baju terus, mau mati rasanya.
apakah ini salahku sampai semua gaun mahal ini terlihat jelek?
atau memang Kazuma saja yang matanya belok?
ada beberapa gaun yang kuanggap manis, tapi tetap saja Kazuma tidak menyukainya.
sebenarnya dia mau apa sih?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
mungkin ini gaun ke-20ku, aku sudah capek sekali dibuat psikopat itu. aku benar2
menyerah!
kalau baju ini tidak juga memuaskan Kazuma, aku akan pergi ke pesta itu
menggunakan kaos kutang dan kolor saja!
pokoknya gaun ini adalah gaun terakhir yang akan kucoba! huh!!
sang pelayan toko masih menyunggingkan senyum bisnisnya. tapi kali ini aku lihat
ada yang berbeda dari senyumnya itu, kali ini alis sebelah kanannya terangkat kesal
dan keringat keluar dari dahinya.
yah.. tolong jangan marah kepadaku, disini aku juga korban. kalau mau marah, tolong
marahlah saja ke si kepala bolong itu huhu...
kali ini gaun yang diberikan pelayan toko padaku adalah gaun lengan buntung
berwarna biru,dengan potongan dari leher sampai ke dada. saat kupakai gaunnya,
terasa pas sekali di tubuhku. bukan itu saja, gaun ini membuatku terlihat cantik
(tolong jangan pikir aku narsis, tapi ini kenyataannya) dengan panjang 5 cm diatas
lutut yang membuatku terlihat makin tinggi. dan lagi, bahannya yang lembut sangat
nyaman untuk dipakai. aku sangat suka gaun ini! tapi kalau Kazuma tidak suka, aku
juga tidak bisa apa2 (secara dia yang membayar gaun yang akan dibeli.)
aku keluar dari kamar pas untuk menunjukkan gaun (terakhir) ini pada
Kazuma.Kazuma masih memandangku dengan bosan, tetapi kedua alisnya meninggi.
dan dia berkata ,"yah.. itu boleh..." cuma begitu saja...
aku memang tidak mengharapkan dia terbengong2 melihatku, lalu bergumam,'kamu
cantik...' seperti yang ada di film2 sih..
tapi tetap saja reaksinya datar sekali.. mengesalkan.... -__-
setelah itu aku kembali ke kamar pas dan mengganti gaun dengan seragamku, gaun itu
langsung dibungkus dengan cekatan oleh si pelayan toko, dan di bawa ke kasir.
saat aku keluar dari kamar pas, Kazuma masih duduk di tempatnya sambil
memandangi lantai dengan bosan.
"hei, bagaimana dengan bajumu? kamu sudah beli?" tanyaku.
"tentu saja sudah. kita kesini kan untuk mencarikanmu baju, karena aku tahu, kau
pasti tidak punya pakaian formal."
sial... bagaimana dia tahu..?
semiskin itukah aku dimatanya..? yah, terserah saja deh..
dan dengan ini, hancur sudah harapanku melihat Kazuma dalam balutan baju2 keren...
TT.TT
aku menunggu di luar saat Kazuma sedang membayar gaun lengkap dengan
sepatunya (Kazuma memilihkan sepatu ber heels-9cm berwarna biru untukku).
sebenarnya alasanku menunggu diluar adalah, karena aku tak mau tahu berapa harga
dari gaun dan sepatunya!
kalau aku tahu harganya, pasti aku akan mengasihani diriku sendiri atas betapa
'kere'nya aku... -__-
"ayo berangkat" kata Kazuma tiba2.
sejak kapan dia berada disini? kaget sekali aku, huh.
"berangkat? kemana? bukannya kita mau pulang?"
"sudahlah ikut saja."
"tidak mau." aku harus lebih memperkuat pertahanan diriku, jangan sampai sifat
budakku makin terlihat. aku takkan membiarkan Kazuma menyuruh2ku se-enak jidat!
ukh!!
"apa katamu....?" kata Kazuma memberi tekanan pada suaranya.
"baik bos." akhirnya aku mengikutinya dan mengalir dengan laju motornya... -_-
***
kini aku tahu alasan Kazuma mengajakku pergi lagi. dia ingin aku membantunya
membeli kado untuk ibunya.
ternyata besok ibunya ulang tahun! dan ternyata..... acara yang dimaksud Kazuma
juga dimulai besok!!
akhhh!!! bagaimana bisa dia tak memberitahu aku dari jauh hari?! setidaknya dia
harus memberitahu aku, agar aku dapat menyiapkan hatiku!! dia mengajakku mencari
baju hari ini, dan besok sudah acaranya!! dasar kepala bolong!!!!!!
tapi disini aku bisa merasakan, bahwa sebenarnya jauh dalam hati Kazuma, dia
mencintai ibunya.
hanya saja dia tidak bisa mengungkapkannya.
buktinya, Kazuma mau repot2 mencari kado padahal sudah malam begini. orang
tercuek sedunia seperti Kazuma bisa melakukan ini.. aku sungguh takjub. semoga saja
ibunya suka dengan kado pemberian Kazuma.
"hei!! sebenarnya kau mau cari apa sih?!" aku berteriak kepadanya, karena sudah 1
jam kami mutar2 pakai motor.
"......" Kazuma diam saja. mungkin dia tidak dengar aku. yah, wajar saja sih, saat ini
kami sedang melaju dengan kecepatan tinggi.
"hei! kau dengar aku?! kau mau cari kado apa?!"
"...."
"aku tahu kamu dengar!!"
"aku... aku tidak tahu mau cari kado apa."
apa?! jadi dari tadi kami mutar2 tanpa tahu tujuan?!
apa ada orang lebih bodoh dari Kazuma?!!?!?!?!?!?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
+PLAAAAKK!!!!+ aku membenturkan helm-ku kuat2 ke helm Kazuma.
dan serentak dengan itu, Kazuma mengerem motornya.
"apa2an sih kamu?!" Teriak Kazuma kesal sambil membuka helm-nya.
aku membuka helm-ku juga,"aku kesal!"
"kesal kenapa sih?! kalau kesal apa urusannya sampai kau menyundul kepalaku
begitu!?!"
"karena kau bego sekali!"
"apa-"
"pertama2 kau harus memutuskan dulu mau membeli apa! barulah kau bisa membeli
kado! gimana sih!"
"tentu saja aku tahu! kau sangka aku sebodoh itu!?"
"lalu, apa yang kau putuskan untuk kau beli?"
"......." tuh kan dia tak bisa menjawab. IQ-nya benar2 tengkurap!!!
"hhhh........ apa kesukaan ibumu..?"
"kesukaan?"
"tentu saja!"
"bukankah yang penting beli saja yang bagus dan mahal?" oh ya ampun...
" !!!!?!!!! harga itu tidaklah penting! yang penting adalah memberikan apa yang
disenangi oleh penerima. dengan begitu dia pasti senang sekali!"
Kazuma mengusap2 dagunya,"hmm... kesukaan yaa...?"
"iya..."
"dia suka lukisan monalisa."
"...."
"jadi aku harus membelinya?"
"yang lain! yang lain! pasti ada hal lain yang dia suka!"
"hm.... ah, dia suka musik klasik dan benda antik."
selera yang tak biasa....
musik klasik dan benda antik..? apa ya yang sesuai dengan kriteria itu...?
"ah!! bagaimana kalau kau membelikan kotak musik?! dia pasti suka!"
Kazuma mengangkat sebelah alisnya, "kotak musik..?"
aku mengangguk dengan antusias.
"oke baiklah... kotak musik. kau benar2 membantu." kata Kazuma sambil mengecup
pipiku.
...............
........................
............................dia mencium pipiku..?
........................................................ bagaimana bisa dia semanis itu?! KYAAAA!!!!!
wah, aku jadi semangat lagi!!!!
nah, saatnya mencari kotak musik!!!
CRAZY #18
kami berputar2 mencari kotak musik dari toko yang satu ke toko lainnya, tetapi kami
tidak kunjung menemukan yang benar2 pas. memang sih ada kotak musik yang
lumayan bagus, tapi terbuat dari plastik dan tidak antik sama sekali -__-
jadi kami memutuskan untuk mencari ke toko lain lagi. tapi kali ini target kami adalah
toko barang antik. nah, ini dia yang sulit, tidak banyak dan hampir tidak ada toko
barang antik di kota ini! akhh mengesalkan!!
lagipula bisa2nya si kepala bolong ini baru mencari kado, padahal besok sudah ulang
tahunnya! mana kadonya susah didapat lagi... hhh...
sepertinya alam juga tak mendukung kami, hujan deras-pun mulai turun, jadinya
Kazuma menepi untuk memakai jas hujan.
jas hujannya hanya ada 1, dan Kazuma menyuruhku untuk memakainya.
padahal Kazuma-lah yang seharusnya memakai jas hujan ini. bisa terbayang kan,
bagaimana menyusahkan dan dinginnya berkendara motor dengan kecepatan tinggi di
malam yang hujan begini?
hiiih~ aku saja yang dibonceng Kazuma sudah kedinginan setengah mati! apalagi
Kazuma yang hanya memakai jaket?!
saat aku menyuruh Kazuma untuk dia saja yang memakainya, dia melotot dengan
pandangan yang mematikan.
aku tahu tak ada gunanya aku berbuat begini, jadi daripada ribut dan membuat
pencarian makin terhambat, aku menuruti Kazuma dan memakai jas hujannya dalam
diam.
setelah itu kami langsung berangkat lagi. tujuan kami kali ini adalah toko barang antik
yang berada di pinggiran sungai.
dari tempatnya saja sudah kedengaran antik, semoga saja kami menemukan kotak
musik yang kami cari disana (dan aku juga sangat berharap kami menemukannya,
karena ini sudah toko ke-9 yang kami kunjungi, dan ini sudah pukul 8 malam -_-).
sepertinya perjalanan ini akan memakan waktu cukup lama. ini juga membuatku
makin khawatir sama Kazuma.
apa dia baik2 saja? bagaimana kalau dia masuk angin? ukh, pasti dingin sekali deh...
lalu aku memeluk perut Kazuma dengan erat, berharap dengan begitu dia akan merasa
sedikit hangat.
tapi sepertinya tidak, aku malah membuat dia sesak napas, karena aku mendengar dia
terbatuk saat aku mengencangkan pelukanku. jadinya kukurungkan niatku untuk
memeluk dia dengan erat lebih lama lagi.
+CIIITT~~+
Motornya berhenti. sepertinya kami sudah sampai.
"sudah sampai?!" teriakku agar Kazuma bisa mendengarku di sela2 suara hujan yang
amat besar.
"sudah, cepat turun! hujannya deras sekali!"
Aku turun dari motor. di sela2 hujan yang mengganggu penglihatanku, aku melihat
ada sebuah toko ala Victoria yang bertuliskan "toko barang antik : HELLEN".
sepertinya itu toko antik yang dimaksud Kazuma.
Kazuma berlari ke arah toko itu, dan aku mengikutinya dari belakang.
+KLINING~+ lonceng berbunyi saat kami memasuki toko.
sinar lampu oranye dan wangi khas dari barang antik menyambutku saat aku
memasuki toko.
desain dan penempatan barang2 yang akan dijual ditata begitu rapi dan apik, sehingga
enak dipandang mata.
barang yang dijual macam2, mulai dari boneka, pensil, hingga kursi-pun dijualnya.
tapi, yah, tentu saja semua barang antik.
huh, aku jadi tidak enak karena telah mengotori toko yang cantik ini dengan tubuh
basah kami... -_-
"sedang cari apa?" kata gadis penjaga toko tiba2.
wuah, aku kaget sekali. bagaimana bisa dia tiba2 muncul seperti itu!
"kami sedang mencari kotak musik. yang antik dan bagus dan yang mengeluarkan
musik klasik." jawab Kazuma.
sepertinya tanpa dia bilang begitu si penjaga toko juga sudah tahu. secara ini toko
barang antik, pastilah barang yang ada di sini adalah barang antik! dan kotak musik
biasanya mengeluarkan musik klasik! ugh memalukan, aku ingin menjambak Kazuma
sakin bloon-nya dia. tapi kukurungkan niatku dalam2 mengingat pengorbanannya saat
naik motor tadi.
"kotak musik? ah, tunggu sebentar."
lalu gadis penjaga toko itu mulai mencari2 diantara boneka dan pernak-pernik, setelah
itu dia mengeluarkan sebuah peti kecil dari sela-selanya, dan membawanya kepada
kami.
"ini." katanya sambil menyerahkan peti kecil itu pada kami.
ternyata peti kecil yang dia berikan itu adalah Sebuah kotak musik yang terbuat dari
kayu. di penutupnya berukirkan "memory". saat Kazuma membuka pentupnya, gerigigerigi
mulai berputar dan melantunkan lagu klasik karya Ludwig van Beethoven, "fur
elise". sewaktu lagu itu mulai melantun, 'merry go round' yang berada di dasar kotak
mulai naik ke atas dan berputar sesuai dengan alunan lagu. melihatnya, aku jadi
mengingat saat2 dimana ayah dan ibuku mengajakku ke taman hiburan untuk yang
pertama kali saat aku kecil dulu, dan saat2 dimana kami menaiki 'merry go round'
bersama2.
kotak musik yang begitu indah, benar2 membangkitkan memori terindah kita. ini
kado yang benar2 pas untuk ibu Kazuma.
inilah yang kami cari!! akhirnya kami menemukannya!! yaaayy :DD
"kami beli ini." Kata Kazuma sependapat denganku.
***
Perjuangan kami mencari kotak musik kesana kemari ternyata tidak sia2.
Sangat beruntung kami bisa mendaatkan kotak musik yang begitu bagus! Kuharap ibu
Kazuma menyukainya. :DD
Aku memang senang kami sudah menemukan kado yang sesuai untuk ibu Kazuma,
tetapi ada yang mengganggu pikiranku sekarang, dan itu adalah KAZUMA.
Saat dia mengantarku pulang, aku mendengar dia bersin2 terus di sepanjang
perjalanan. Jangan2 dia masuk angin lagi! Bisa gawat! Besok kan acara yang penting
sekali!!
Yah, aku berdoa saja agar dia tidak sakit...
+keesokan harinya+
benar2 tidak ada kabar dari Kazuma..
sekarang sudah jam 10 pagi, dan Kazuma tidak juga menelpon atau mengirim pesan
padaku. Bukankah hari ini acaranya? Aduh, aku juga bodoh sih!! Bagaimana bisa aku
tidak tanya jam berapa dan dimana acara itu diadakan. Aaaakhhh!!! Aku jadi pusing
sendiri kalau memikirkannya!!
Ini sudah ke 10 kalinya aku menelpon Kazuma, tetapi tak satupun yang diangkat
olehnya.
Ukh! Sebenarnya dia kenapa sih?! Kok teleponku gak diangkat-angkat!
Ah, pasti dia tidur deh! Ya! Pasti dia begitu ! >:(
+ANGKAAAAT~~~ ANGKAT TELEPONYAAAA~~~!!+
hp-ku berbunyi. ini pasti Kazuma.
"hei! gimana sih?! sebenarnya jadi tidak sih mau pergi?!" protesku.
"..... hosh.... hosh...."
apa2an Kazuma ini? dia mendesah seperti orang tolol saja.
"hei! jawab yang benar!!!"
"......Asuka....+tut tut tut~~+ "
hah? apa2an dia??
dia cuma bilang, 'asuka...' lalu dimatikan begitu saja?
dia sinting apa?!
aku menelponnya lagi, tapi tidak diangkatnya.
kenapa ya dia aneh begitu? jangan2 dia kerasukan? ah tidak tidak, itu tidak mungkin.
atau.. jangan2 dia sedang sakit? ah iya! pasti begitu! dari suaranya saja dia lemas
sekali!
dan lagi dia tersengal2 seperti kecapekan begitu! dia pasti sedang sakit karena
kehujanan kemarin! oh ya ampun Kazuma....
apa yang harus kulakukan sekarang?!
bagaimana ini? apakah tidak ada yang merawatnya?
ah! Taiki! pasti Taiki bisa membantuku!
aku langsung menelpon Taiki, "Halo?! Halo Taiki?!"
"halo... oh, Fujimoto... ada apa....?" suaranya lemas banget, pasti Taiki sedang tidur
saat aku menelponnya. ah.. suaranya saat baru bangun tidur juga sexy..
Tidak Asuka! fokus! fokus! Kazuma sedang sakit!
"apakah ada yang merawat Kazuma di rumahnya?!" tanyaku buru2.
"ehm...? apa maksud...mu...?" tanya Taiki masih setengah tidur.
"sepertinya Kazuma sakit, apakah ada orang di rumahnya yang merawatnya?!"
"apa? dia sakit?"
"iya! cepat!"
"oh iya2 maaf, ehm, dia tinggal sendiri. dia tinggal di apartemen."
apartemen...? jadi tidak ada orang yang merawatnya?!
"baiklah, berikan aku alamatnya, cepat!"
"oh, oh iya, alamat apartemennya di jalan XXX , nomor kamarnya '9'."
"terimakasih!!!" aku langsung menutup teleponku.
sesegera itu, aku langsung menjejalkan obat, gaun, dan sepatu yang dibeli kemarin
kedalam tas olahraga-ku. lalu aku langsung pergi menuju ke apartemen Kazuma.
CRAZY #19
aku sampai di apartemen yang ditunjukkan oleh Taiki.
sungguh, apartemen ini keren sekali,ini terlalu keren untuk ukuran anak SMA... O_o!
aku masuk ke lobi apartemen dan menaiki lift menuju kamar nomor '9'.
aku menekan bel dan berbicara pada interphonenya,"Kazuma~~ main yuk~~"
tapi tidak dibuka. kucoba lagi, tetap tidak dibuka juga.
bagaimana nih? masa aku harus menunggu disini sampai Kazuma keluar?!
aku mencoba membuka pintu, dan ternyata pintunya tidak dikunci.
dasar Kazuma.. bagaimana kalau ada maling masuk?
pacarku yang bodoh...
aku masuk ,"permisii....."
tapi tidak ada orang sama sekali. yah, jelas saja sih tidak ada orang, Kazuma kan
tinggal sendiri.
apakah dia membuat makanan dan mencuci baju sendiri selama ini? aku tak bisa
membayangkan Kazuma memasak ataupun mencuci...
aku melepas sepatuku dan meninggalkannya di atas keset, lalu aku masuk melewati
ruang tamu dan dapur, mengarah ke kamar yang berada di pojok.
saat aku membuka pintu kamar, betapa terkejutnya aku menemukan Kazuma sedang
tertidur di lantai. dan bukan itu saja, dia masih memakai baju seragam yang kemarin
dia pakai! berarti dia langsung rubuh tanpa mampu melepas bajunya! oh ya ampun
Kazumaaa!!
"KAZUMA!!!" teriakku sambil berlari ke arah Kazuma.
"uh.. huh? A.. Asuka?" tanya Kazuma masih dalam keadaan setengah sadar.
"iya ini aku! kamu tidak apa2?!"
aku menaruh tanganku ke dahi Kazuma. ya ampun, dia panas sekali.
"hei, ayo naik ke kasur." kataku, mengalungi tangan kanannya ke bahuku.
Kazuma mengerang dan berusaha membuat tubuhnya berdiri. aku membimbingnya
naik ke kasur dan menidurkannya.
pertama, dia harus mengganti baju dulu. bisa2 Kazuma tambah sakit memakai baju
yang lembab begini.
aku membuka lemari pakaian Kazuma dan meraih apapun yang bisa kujangkau.
lalu kubawa bajunya kepada Kazuma,
"Kazuma, hei, kau bisa mendengarku? kau harus ganti bajumu." Kazuma tak
bergeming.
kurasa aku yang harus menggantikan baju untuknya (tolong jangan anggap aku
mesum).
lalu aku mulai membuka kancing Kazuma satu per satu, ukh sial! six pack?! tak
kuduga! pantas saja aku merasa perutnya kencang sekali saat aku memeluknya.saat
aku mengobati punggungnya dulu, aku tak bisa melihat tubuhnya dengan jelas
lantaran gelap. tapi sekarang, aku bisa melihat dengan jelas! kupikir Kazuma langsing
saja, tak kuduga ternyata dia berotot begini.. wuih!!! suit suit!!
Asuka! fokus! fokus! kau tidak boleh begini! Kazuma sedang sakit!
setelah aku berhasil membuka kemeja Kazuma, aku memakaikan T-shirt yang tadi
kuambil.
nah, inilah saatnya... aku.. harus.. membuka.. celananya...
ukh, aku akan menutup mataku. eh tidak tidak, kalau menutup mata bagaimana bisa
aku menggantinya?
ah sudahlah! tak ada waktu berpikir! terobos saja!
baru saja aku bermaksud membuka kancing celana Kazuma, tapi Kazuma menangkap
tanganku.
"kau kira kau mau ngapain...?" kata Kazuma tentu saja masih dalam keadaan setengah
sadar.
"eh a- aku-"
"keluar dulu sana."
aku langsung keluar tanpa berkata apa2 lantaran malu.
wuah, hampir saja. aku bersyukur aku tidak harus sampai menggantikan celana
Kazuma juga.
sungguh, aku tidak bohong, aku benar2 bersyukur.
sembari menunggu, aku mengambil kotak P3K yang berada di atas kulkas.
isinya lengkap dari obat antiseptik sampai obat demam. tapi rata2 obat antiseptiknya
tinggal sedikit sekali.
yah, tak heran sih.. Kazuma kan sering berantem, pasti obat ini juga sering
digunakannya.
dimana sih termometernya? nah, ini dia !
+tok tok tok+ aku mengetuk pintu kamar Kazuma.
"sudah selesai gantinya belum..?" tanyaku.
Kazuma tidak menjawab apa2. yah, kuanggap itu sebagai 'ya'.
saat aku masuk, Kazuma sudah mengganti celananya dan tidur menghadap tembok.
aku menariknya lembut agar dia tidur dengan posisi terlentang dan menyelimutinya.
aku mengambil termometer dan memasukkan termometer itu ke mulutnya.
saat kuambil kembali dan kulihat, '38 derajat'... ya ampun...
Kazuma harus istirahat hari ini. dia takkan bisa pergi ke pesta dengan keadaan begini.
sekarang yang pasti Kazuma harus minum obat.
aku membangunkan Kazuma dalam posisi duduk dan meminumkan obat demam cair
kepadanya (Kazuma takkan bisa menelan pil dengan kondisi seperti ini, jadinya
kuberi dia obat cair).
setelah itu aku menidurkannya lagi.
Kazuma butuh banyak istirahat hari ini. sebaiknya dia tak usah datang ke acaranya
itu..
mungkin aku akan membiarkannya tidur saja. tapi kalau keadaannya sudah membaik
nanti sore, baru akan kubangunkan.
aku mengelap keringat Kazuma dengan handuk yang sudah kuperas dengan air,
setidaknya ini bisa sedikit menurunkan demamnya.
setelah keadaannya cukup membaik, aku pergi ke dapur dan mencoba untuk membuat
bubur. tapi aku menyerah pada percobaan kedua-ku, dan memutuskan untuk delivery
saja.
ini sudah jam 4..
biasanya acara2 orang kaya itu diadakan saat malam kan?
biasanya jam 7an.. yah, lihat saja dulu keadaan Kazuma sampai jam 6 nanti. kalau
demamnya turun, aku akan membangunkannya untuk pergi ke pesta. kalau belum
turun juga, ya sudah takkan kubangunkan. akan kuterima resikonya nanti, yang
penting Kazuma tidak tambah sakit.
aku menonton TV sambil menunggu pesanan bubur datang, ternyata pesanannya
sampai tidak selama yang kukira. niatnya sih, aku mau makan bubur ini bersama
Kazuma saat dia bangun nanti. tapi apa daya, aku lapar sekali.... jadi kusikat saja
bubur bagianku. hehehe
bubur Kazuma pasti sudah dingin saat dia terbangun, sebaiknya kupindahkan saja
dulu ke pot agar mudah menghangatkannya nanti.
aku kembali ke kamar Kazuma, dia masih tertidur dengan mulut sedikit terbuka.
sedikit mengesalkan sih, melihat Kazuma yang masih cakep walau dalam keadaan
tidur, dan aku bertanya2 kapan dia bisa terlihat jelek... hm...
aku mengelap keringatnya lagi dan memeras handuknya di baskom yang sudah
kusiapkan.
lalu aku menggenggam tangan Kazuma, dan mengamati wajah tidurnya.
duh, puas2in deh aku ngeliatin Kazuma seperti ini. kapan lagi aku bisa melihatnya
terlihat lemah selain saat ini? kekeke................................
ukh... aku jadi ngantuk... hem..... nyem nyem nyem....
***
aku terbangun saking kagetnya,
ukh! jam berapa ini?! harus pergi ke pesta!!
"uh.........." erang Kazuma.
ups, sepertinya dia ikut terbangun saat aku menghentakkan tanganku, saat aku
terbangun tadi.
"kau sudah bangun..?"tanyaku.
"jam... jam berapa ini....?"tanya Kazuma lemah dengan mata masih setengah tertutup.
"uh.. hem.. sekarang jam... jam setengah delapan.."
"pagi?"
"malam."
"apa...? cepat siap-siap..."
"apa?! kamu masih sakit!" kataku sambil merasakan suhu Kazuma dari dahinya. dan
dia masih sepanas tadi.
"sudahlah... cepat....."
"tapi-" aku berniat protes lebih jauh, tapi melihat Kazuma yang bersikeras seperti ini,
aku juga tidak bisa apa2.
"baiklah...." jawabku lunglai dan mengarah keluar untuk mengganti bajuku.
aku ke kamar mandi dan mencuci mukaku, lalu aku mengganti bajuku dengan gaun
yang dibeli kemarin.
ukh... gaunnya sedikit lecek karena kujejalkan begitu saja ke dalam tas.
yah, tapi tak apalah.. tidak terlihat kok leceknya. inilah bedanya pakaian mahal dan
murah! pakaian mahal tidak mudah lecek!
(mungkin cuma perasaanku saja, tapi biarlah.... )
sedari tadi aku sudah sengaja men-cepol rambutku. agar saat dibuka nanti, hasilnya
jadi keriting.
dan, syukurlah... rambutku terurai seperti harapanku.
nah! aku harus terlihat cantik!
mungkin memalukan, tapi aku jujur saja.. AKU TAK TAHU CARA BERDANDAN.
jadinya aku cuma memakai bedak yang kubawa dari rumah secukupnya. tapi begini
saja aku sudah cantik kok, jadi gak usah pakai macam2 deh.
saat aku masuk ke kamar Kazuma, aku terpaku di tempatku berdiri seakan aku
menemukan sebongkah emas.
ya, dia kelihatan bersinar sekali, walaupun saat ini dia masih keringatan karena
demam, dan rambutnya acak2an sehabis bangun tidur. Kazuma terlihat keren sekali
dalam balutan jas itu!
wuah... sungguh, Kazuma.ganteng.sekali! cowok emang paling keren kalau pakai jas!
Kazuma memakai jas berwarna coklat tua dengan kemeja biru. kalau tidak salah, ini
jas yang dikeluarkan Gucci untuk musim gugur, aku melihat gambarnya tepampang di
Gucci store kemarin. sepertinya jas itu benar2 tercipta untuk Kazuma, karena jas itu
terlihat begitu sempurna dalam tubuh Kazuma, dan Kazuma juga terlihat begitu
sempurna dalam jas itu! wuiiih.....
"hhh.........." Kazuma menghela napas panjang yang membuatku terbangun dari
lamunanku.
sepertinya Kazuma kecapekkan sekali, padahal dia cuma bangun dan mengganti baju.
apakah dia bisa bertahan di pesta nanti..?
aku menghampirinya,"kamu tidak apa2...?"
Kazuma mengangguk.dia memperhatikanku sebentar, lalu dia tersenyum kecil dan
berkata ,"kamu cantik...."
+DUARRR!!!!!!!!!!+
Kazuma memujiku?! apakah aku salah dengar?!
apakah otaknya mulai tak beres karena panas di kepalanya?!
aaaaakkhh!!!!!!!!
"te- te- terimakasih..." jawabku malu2. bisa kurasakan wajahku memanas saking
malunya.
"ayo keluar..." kata Kazuma meletakkan tangannya di pinggangku, menuntunku untuk
keluar.
sebenarnya bagian pinggang adalah titik geli-ku sih.. tapi aku tak tega menampik
tangan Kazuma saat ini.
huh,coba dia bisa sakit seperti ini terus.. kepribadiannya berubah 180 derajat! seperti
gentleman sejati!!
"tunggu dulu." aku langsung berbalik mengambil handuk kecil dari lemari Kazuma.
"kamu membutuhkan ini kalau mau tampil bersih di pesta nanti. kamu keringatan
sekali." kataku sambil mengelap keringat dari wajah Kazuma.
Kazuma tersenyum, "ayo turun...".
lalu membimbingku turun menuju pintu keluar.
***
saat aku melihat mobil jemputan Kazuma, aku tidak kaget lagi karena aku bisa
menduganya.
mobilnya adalah mobil mercedes berwarna hitam yang sungguh elegan.
tetapi ada yang menggangguku, walaupun ini mobil bagus, tapi kenapa pak supir
mengendarainya lama sekali seperti kutu?!
apakah cuma perasaanku saja, karena sudah terbiasa berkendara dengan kecepatan
tinggi bersama Kazuma?!
tapi, terimakasih pada pak supir, aku jadi bisa lebih berlama2 bersama Kazuma yang
tidur di pundakku. hihihi
sekarang sudah jam 8 lebih, semoga saja kami tidak terlalu terlambat.
dan lagi keadaan Kazuma mengkhawatirkan, kami tidak boleh berlama2 disini.
aku dan Kazuma sudah berada di lobi dan sedang mengarah ke tempat acara, tapi ada
yang mengganggu pikiranku..
daritadi Kazuma nenteng-nenteng kantung kertas seperti orang o'on saja, sebenarnya
apa sih isi kantung itu??
dan juga, kenapa sih orang2 melirikku begitu? apa aura miskinku terpancar?!
hotel ini mengintimidasiku... sepertinya tempat ini tidak menerima keberadaanku
disini..
tempat ini terlalu beda dari tempatku berada! disini perkumpulan orang2 glamor dan
manusia bling2..
tapi aku akan bertahan demi Kazuma! semangat!!
kami memasuki ballroom tempat acara diadakan. ballroom ini sungguh besar dan
megah, mengingatkanku dengan 'titanic'.
ya, tidak ada kata lain yang lebih tepat selain titanic.
banyak sekali orang di ballroom ini, tapi mataku masih saja dapat menemukan ibu
Kazuma.
yah, ibu Kazuma memang yang paling menonjol dari orang2 yang berada disini.
selain dia yang paling cantik, gaun merahnya itu sangat mengundang mata untuk
menatapnya.
sepertinya ibu Kazuma juga melihat kedatangan kami, dia tersenyum kepada tamu
yang sedang berbincang dengannya, dan memohon diri untuk pergi.
ibu Kazuma berjalan ke arah kami , "Kazuma, ikut ibu sebentar" kata ibu Kazuma
masih dengan senyum merekah di bibirnya.
aku bermaksud untuk menunggu saja, tetapi Kazuma menggandeng tanganku, dan
mau tidak mau aku harus mengikutinya.
sesekali orang memberi salam dan membungkuk saat ibu Kazuma lewat, tetapi tak
kalah banyak juga orang yang menyalami Kazuma,dan aku cuma mengikuti Kazuma
dengan kepala tertunduk.
ibu Kazuma membimbing kami ke private room yang berada di ujung ballroom, lalu
kami masuk ke dalam.
sesudah kami masuk ke dalam, ibu Kazuma berdiri terdiam membelakangi kami
dengan kedua tangan disilangkan.
dia menghela napas panjang , lalu berbalik ke arah Kazuma,
+PLAAAAKKK!!!!+ ditamparnya pipi Kazuma.
aku terhentak kaget.
bagaimana bisa, ibu Kazuma selalu menampar setiap kali dia bertemu Kazuma?!
apakah itu salam diantara mereka?!
ditambah lagi, Kazuma sedang sakit! dia memperparah keadaan Kazuma!
"Kazuma!! tante- bagaimana bisa tante melakukan ini pada Kazuma?!" teriakku
marah, dan sedikit lepas kendali.
aku tahu kalau aku tak boleh ikut campur dalam urusan keluarga, tetapi aku tak tahan
lagi!
"lebih baik kau diam. ini bukan urusanmu." kata ibu Kazuma dingin.
aku ingin membalas, tetapi aku mengurungkan niatku sekuat mungkin. karena aku
tahu, kalau aku membalas, keadaan malah makin parah.
"kau pikir sekarang jam berapa?" tanya ibu Kazuma dingin kepada Kazuma.
aku mengepalkan tanganku kuat2 dengan harapan, aku dapat menahan amarahku.
"....." Kazuma diam saja.
"apa kau tak tahu acara ini amat penting?! pak menteri sudah pulang! tak tahukah kau
betapa sibuknya dia?! bisa2nya kau sama sekali tak punya sopan santun untuk sekedar
memberi salam kepadanya!"
bisa2nya nenek tua ini bicara seenak kentut! padahal dia tak tahu pengorbanan
Kazuma dari kemarin hingga saat ini!
ingin sekali kuacak2 make upnya itu dan kucabuti bulu hidungnya satu per satu!!!
ukh!!!!!
Asuka... tarik nafas.... jangan biarkan kamu lepas kendali..
"tidak bisa kupercaya, kau adalah anakku..."
tahan Asuka... kau pasti bisa... tahan....
"padahal kau cuma anak pembangkang yang tak berguna!"
cukup! ini sudah sampai batasnya! aku tidak sanggup lagi menahan diri!!
tanpa peringatan dariku, ternyata tanganku sudah lebih dulu bekerja sebelum
pikiranku sendiri dapat menangkap apa yang sedang tanganku lakukan. bisa dibilang,
tanganku bekerja sendiri....
+SPLASSSSHHH!!!!!!!!+
aku.menyiram.ibu.Kazuma.tepat.di.wajahnya.
CRAZY #20
+pluk, pluk, pluk+
perlahan2 orange juice yang kusiram mulai menetes dari rambut ibu Kazuma.
aku cuma bisa ternganga atas kelakuanku.
aku tak percaya aku bisa lepas kendali pada calon mertua-ku !!!
manalagi yang kusiram itu bukan air putih, melainkan orange juice yang pastinya
'lengket' sekali.
tapi yang aneh, aku lebih merasa lega daripada merasa menyesal.
"apa.. apaan kau.....?" kata ibu Kazuma dengan nada yang mengerikan.
dia menatapku dengan tatapan mematikan yang sedikit membuatku bergidik ngeri.
tapi tatapannya itu masih tidak ada apa2nya dibandingkan tatapan mengintimidasi
Kazuma dulu.
"ehm... ma- maafkan aku." kataku dengan nada menyesal. tapi aku tahu bahwa ibu
Kazuma menyadari ketidak sesalanku dari ekspresiku, dan aku juga mengharapkan
itu.
"beraninya kau... terhadapku.. kau pikir siapa dirimu hah?! kau bangga karena sudah
bisa menjadi pacar anak bodohku ini?! kau seharusnya lebih menyadari statusmu itu!
kau sudah merasa hebat?!"
"apa katamu-" aku mau protes lebih lanjut, tapi Kazuma mengangkat tangannya di
hadapanku, memberi kode agar aku tidak bicara lebih jauh lagi.
"sudah cukup..." kata Kazuma.
"cih...." aku mendengus saking bencinya aku pada ibu Kazuma.
UNTUNG KAZUMA MENGHENTIKANKU! KALAU TIDAK, SUDAH
KUACAK2 MAKE UP TEBALMU ITU NENEK TUA!!!
"sebaiknya kau jaga perilaku gadismu itu! dia sama sekali tidak punya tata krama
seperti monyet saja! bukankah sebaiknya kau mencari gadis lain yang lebih
bermartabat dari ini?! kau sudah tidak bermartabat, setidaknya carilah gadis yang
bermartabat untuk menutupinya!"
APA?! MONYET?! AKU DISEBUT MONYET?! AAAAH!!! BISA GILA AKU!!!
AAAHH!!!! KEPALAKU MAU PECAH!!
DAN BISA2NYA DIA BICARA TENTANG MARTABAT! PADAHAL DIA
SENDIRI ADALAH NENEK TUA YANG TIDAK BERMARTABAT!!!
AAAAKHH!!! GATAL SEKALI TANGANKU!!! AAAAHH!!!
"ibu....." panggil Kazuma.
"kau hanya menyusahkan! padahal aku hanya memintamu untuk hadir pada acara ini
dan menyalami pak menteri! tapi apa yang kaulakukan padaku?! kau membawa gadis
monyet ini, dan dia menyiramku!!!"
"ibu....."
"lihat bagaimana keadaanku sekarang! padahal aku masih harus menyalami banyak
tamu!! apakah-"
"ibu!!!" teriak Kazuma. saat itu juga, ibu Kazuma menutup mulutnya dan terdiam
seperti anak kecil yang ketakutan. aku yang sedang asyik mengutuki ibu Kazuma
dalam hati, ikut berhenti juga mendengar teriakan Kazuma.
Kazuma mengangkat kantung kertas yang dia bawa sejak tadi ke hadapan ibunya.
"ibu...." kata Kazuma dalam.
".......selamat ulang tahun......."
".............." ibu Kazuma terdiam , dan hanya memandangi Kazuma heran.
jadi.... kantung itu berisi kotak musik yang kami beli kemarin...?
sedari tadi dia memegang kantung itu bak benda berharga, ternyata itu hadiah untuk
ibunya.
aku saja sudah lupa kalau hari ini ibunya berulang tahun karena kemarahanku
kepadanya. tapi Kazuma masih ingat, dan masih sudi memberi hadiah kepada ibu
yang telah mengutukinya itu...
Kazuma....
ibu Kazuma terdiam memandangi Kazuma dengan tatapan terluka sekaligus tidak
percaya.
semoga saja dia bisa mengerti perasaan Kazuma lewat hadiah itu...
sial, aku terharu sekali melihat Kazuma seperti ini.... huhuhu!! KAZUMAAAAA!!!!!!
"kami pergi dulu." kata Kazuma sambil menggandengku menuju pintu keluar.
aku menengok ke belakang untuk sesaat, pada saat itu, ibu Kazuma masih
memandangi sosok Kazuma dengan wajah penuh rasa sesal.
bagaimana..? kau pasti menyesal bukan, telah menyia2kan anak sebaik Kazuma...?
sebaiknya kau belajar dari kesalahanmu hari ini, nenek tua....
***
berjalan menuju ke mobil saja, sudah merupakan perjuangan keras bagi Kazuma.
keadaannya makin parah sekarang. dan aku yakin demamnya naik lagi, karena tubuh
Kazuma benar2 panas dibanding tadi.
tadinya aku ingin membawanya ke RS, tapi Kazuma menolak dan meminta pulang
saja. jadinya aku memapah Kazuma ke kamar apartemennya, dengan bantuan dari pak
supir. karena kali ini Kazuma sudah benar2 tidak bisa bergerak.
setelah merebahkan Kazuma di kasur, pak supir memohon diri. dan tinggalah kami
berdua disini.
aku kehabisan napas saking capeknya, tenagaku terkuras untuk memapah Kazuma
sampai ke sini.
hhh.... sebaiknya aku istirahat sebentar sebelum merawat Kazuma lagi..
hari ini benar2 melelahkan lahir batin! faktor utamanya tentu saja karena nenek tua
itu..
mengingat mukanya saja aku kesal..... >:(
Kazuma keringatan sekali, dia harus mengganti bajunya.
ini sudah ke 2 kalinya aku menggantikan pakaian untuk Kazuma, jadinya aku sudah
tak segugup yang pertama.
aku mengelap badannya dengan lap basah, karena pastilah tak enak tidur dengan
badan lengket sehabis keringatan.
setelah mengelap badan Kazuma, aku memakaikan T-shirt kepadanya.
nah, aku tahu dibalik celana panjang ini Kazuma memakai celana pendek lagi.
jadi, aku hanya perlu membuka celana panjangnya saja. jadi aku tak perlu melakukan
dan melihat yang tidak2.
aku mengukur lagi suhu badan Kazuma, yang benar saja! '39 derajat'!
oh ya ampun.. makin tinggi saja demamnya...
aku harus meminumkannya obat dan menyuruh Kazuma makan, karena Kazuma
belum makan sejak tadi pagi. ah, mungkin dia belum makan dari kemarin malam!
huh, pantas saja demamnya terus naik.. dia tidak punya energi karena belum makan!
aduh bodohnya aku ini..
aku mengelap keringat di wajah Kazuma sampai ke lehernya. setelah Kazuma
kelihatan tidur lebih nyenyak, aku memutuskan untuk pergi keluar membeli obat dan
membeli bubur (bubur yang kubeli untuk Kazuma tadi siang sudah basi, jadinya aku
harus beli lagi -_-).
kalau tak salah, di depan apartemen ini ada tempat makan dan apotek.
untunglah tempat ini begitu strategis, jadinya aku tak perlu berlama2 meninggalkan
Kazuma.
Kasihan Kazuma..
apakah selama ini dia selalu sendiri seperti ini?
apakah kalau dia sakit tidak ada yang merawatnya?
Kazuma... kamu pasti kesepian sekali..
coba saja ibumu lebih perhatian sedikit dan tidak bertindak seenak jidat! pasti kamu
lebih bahagia..
sekarang sudah jam 11 malam, ayah dan ibu pasti mencariku.
tapi aku tidak bisa meninggalkan Kazuma sendirian untuk saat ini,sebaiknya aku
menelpon untuk bilang aku menginap di rumah teman hari ini.
"halo, ibu? ibu, ini aku Asuka. hari ini aku menginap di rumah teman bu, lagipula
besok hari minggu. ya, aku akan pulang besok siang. ya, sampai jumpa."
syukurlah ibu tak bertanya aku menginap di rumah siapa. jadinya aku tak perlu
berbohong..
aku bilang menginap di rumah 'teman' kan? jadi, pada dasarnya aku tak berbohong.....
.....................
..............................
ya! baiklah aku mengaku kalau aku hanya mencari alasan untuk menutupi dosaku!
tapi kali ini Kazuma benar2 gawat, aku tidak bisa meninggalkannya!
lagipula aku takkan berbuat aneh2 padanya kok..
yah, tetap saja sih.. yang namanya berbohong tetap saja berbohong... MAAFKAN
AKU IBU, AYAH!!!
nah, sebaiknya aku pergi membeli obat dan bubur sekarang (dan membeli makanan
untukku juga tentunya)!
kunci apartemen Kazuma kubawa, tidak apa2 kan? toh tidak seperti aku mau mencuri
atau mau menjual apartemennya. jadi tak apalah aku pinjam kuncinya sebentar..
daripada ada maling masuk nanti.
aku keluar dari apartemen Kazuma dan mengunci pintunya, aku turun ke lobi dan
mengarah keluar.
wuah, ternyata tempat ini benar2 strategis!
begitu keluar, aku langsung bisa mendapati apotek 24 jam dan rumah makan.
oh ya ampun.. pasti asyik deh tinggal disini... -__-
aku membeli obat demam dan plester penurun panas di apotek 24 jam, lalu aku pergi
ke rumah makan membeli bubur untuk Kazuma, dan ramen untukku. syukurlah aku
membawa cukup banyak uang hari ini.. kalau tidak bisa mampus si Kazuma itu.. -__-
hmm, apakah sebaiknya aku beli minuman isotonik untuk Kazuma? sepertinya dia
memerlukan minuman isotonik, dia mengeluarkan banyak keringat sih. jadi sebaiknya
aku beli beberapa untuk persediaan.
betapa baiknya aku ini.. sepertinya aku sudah cocok jadi istri.. kekeke..
aku mengarah kembali ke apartemen dengan barang belanjaan penuh di kedua
tanganku.
aku harus cepat2 kembali nih, sebelum Kazuma benar2 mati..
aku menaiki lift dan menuju ke kamar nomor '9',
eh? lho lho lho? siapa itu di depan pintu? untuk apa dia malam2 begini mondarmandir
di depan kamar Kazuma?
penguntit? pembunuh? pemerkosa? perampok?
ah, perasaanku saja.... ternyata itu adalah ............... ibu Kazuma.....
APA?! IBU KAZUMA?! SEDANG APA DIA DISITU?! NGAPAIN DIA MONDAR
MANDIR SEPERTI MANIAK DISITU?!
yah, tak ada salahnya mencari tahu..
aku mendekati nenek sihir itu,"apa maumu...?"
"eh- a- aku cuma mau bertemu Kazuma" jawabnya gugup.
"untuk apa? menamparnya lagi?"
"sebaiknya jaga mulutmu. biarpun begitu, aku masih tetap ibunya." katanya angkuh.
cih.. masih bisa bicara sok?!
"dia tidak bisa ditemui." kataku cuek sambil membuka kunci apartemen.
"biarkan aku..."
"hah?"
"biarkan aku.."
"apa maksud tante?"
"biarkan aku bertemu dengannya..."
bertemu...? bagaimana bisa dia seegois ini setelah menyakiti Kazuma begitu jauh?!
"bisa2nya tante bicara seegois itu?! padahal tante sendiri yang telah melukainya! jadi
apa gunanya bertemu kalau untuk menyakitinya!"
teriakku mulai kehilangan kontrol atas emosiku.
"biarkan aku bertemu dengan anak bodohku itu.." kata ibu Kazuma masih dengan
gaya angkuhnya.
"tidak bisa."
"kenapa?! apa hak-mu melarangku begitu?! dia anakku!"
"dia sedang sakit.."
"apa?"
"ya! dia sedang sakit! kau yang menyebut dirimu ibunya, bahkan tidak tahu bahwa
Kazuma sedang sakit!"
"....." ibu Kazuma diam saja sambil menatapku tak percaya.
sudah terlanjur ngomong, jadi sekalian sajalah! sekalian melampiaskan amarahku
padanya ," mungkin kau tidak tahu atau bahkan kau sama sekali tidak peduli, tetapi
dia sedang sakit! dia bahkan rela menyeret tubuh sakitnya itu, untuk menurutimu
hadir di pesta! tapi apa yang kau lakukan padanya?! kau hanya menghakiminya tanpa
tahu kebenarannya! kau cuma bisa melihat dia dari segi negatifnya! dan kau tahu
kenapa dia bisa sakit..? itu karena dia mencari hadiah untuk hari ulang tahunmu itu,
yang tepatnya HARI.INI..."
"apa...? apa katamu?"
"ya! dia rela hujan2an sampai malam hanya untuk mencari hadiah untuk orang yang
sama sekali tidak menghargainya!dan orang itu adalah ibunya sendiri.. Kau! "
"bisa2nya... bisa2nya..." gumam ibu Kazuma, segelintir air mata mulai jatuh ke
pipinya.
"bagaimana bisa dia melakukan itu... dia yang kupikir selama ini tidak menganggapku
sebagai ibu, melakukannya... bagaimana bisa...?"
"........" aku terdiam saja melihat air mata mulai mengalir deras di pipi ibu Kazuma.
"aku pikir dia tidak mencintaiku.. dia yang lebih memilih tinggal bersama ayahnya
daripada bersamaku...namun saat dia kembali, aku ingin mempertahankan dia disisiku
untuk selamanya. walaupun aku tahu aku bukan ibu yang pantas baginya... aku hanya
ingin menyampaikan rasa sayangngku.tetapi entah sejak kapan, rasa sayang itu
tersampaikan menjadi luka dihatinya... entah sejak kapan kata2 cinta berubah jadi
kutukan di bibirku...aku.. aku hanya tak tahu bagaimana cara meng-ekspresikan rasa
sayangku...kumohon, biarkan aku bertemu dengannya... kesempatan kedua ini takkan
ku sia2kan...."
"..........."
ternyata sama saja seperti Kazuma,
mereka berdua sama2 tidak bisa mengekspresikan rasa sayang mereka satu sama lain.
dan tanpa mereka sengajai, mereka salah mengekspresikan cinta menjadi benci.
andai saja mereka bisa mengekspresikan diri lebih baik, pasti mereka akan lebih
bahagia.
memang buah tak jatuh jauh dari pohonnya -__-
"baiklah, tante boleh masuk... tapi Kazuma sedang tidur, jadi tolong jangan berisik."
entah siapa yang ibunya disini.... = ='
"hiks... baik." katanya sambil mencoba menghentikan tangisnya.
aku membuka pintu dan membawa belanjaanku masuk, ibu Kazuma mengikutiku dari
belakang.
aku menyuruhnya menunggu di ruang tamu sebentar selagi aku meletakkan barangku
di dapur.
"disini kamarnya.. ayo masuk" kataku.
ibu Kazuma terlihat gugup, tapi dia mengikutiku masuk.
"Kazuma...." gumam ibu Kazuma melihat anaknya yang sedang terbaring lemah.
ibu Kazuma berjongkok di sisi kasur Kazuma, dan dia membelai rambut yang ada di
dahi Kazuma.
"maafkan ibu.... maafkan ibu..." isaknya.
perlahan air mata mulai menetes dari pipinya dan jatuh di atas pipi Kazuma.
"ng...?" erang Kazuma.
"i... ibu....?"
"iya, ini ibu.. maafkan ibu ya Kazuma.. ibu bersalah..."
Kazuma heran dengan keberadaan ibunya disini, dan dia mulai memaksa badannya
untuk duduk.
"kenapa ibu bisa ada disini...?"
"ibu ingin meminta maaf padamu Kazuma.. maafkan ibu... ibu telah banyak
melukaimu selama ini.."
"........."
"maafkan ibu.... maafkan ibu...."
Kazuma membelai pundak ibunya,"ibu... tidak apa2 kok, sungguh. memangnya ibu
salah apa?"
aku tahu sebenarnya Kazuma tahu mengapa ibunya minta maaf, tapi dia berpura2 tak
tahu apa2 agar tidak membuat ibunya jauh lebih sedih.
aku bangga punya pacar seperti Kazuma.
uh sialan, aku jadi ikut menangis deh... ukh! jangan sampai aku menangis! bakal
memalukan sekali!
"Kazuma... Kazuma..." isak ibu Kazuma.
"ibu... sudahlah...."
"......... hiks..............."
"sudahlah ibu.... jangan menangis lagi.. aku tidak apa2, sungguh."
ibu Kazuma menyeka air matanya," Kazuma, ibu ada permintaan, mau kan kamu
datang lagi ke pesta berikutnya? kali ini ibu akan mengenalkan anak kebanggaan ibu
ini kepada semuanya." kata ibu Kazuma sambil mengacak2 rambut Kazuma.
Kazuma tersenyum," ya. "
***
sudah hampir 30 menit aku meninggalkan ibu Kazuma dan Kazuma berdua agar bisa
mendapat privasi, tapi ibunya tak kunjung keluar juga.
hmmm..... berarti semuanya baik2 saja.......
senang rasanya melihat mereka berdua rukun seperti itu :DD
aku sudah memakan ramen yang tadi kubeli, dan bubur yang kubeli untuk Kazuma
sudah kuserahkan pada ibunya agar dia bisa menyuapi Kazuma. pertama sih, ibu
Kazuma menolak karena malu untuk menyuapi Kazuma, tapi kupaksa saja dia.
dan akhirnya? dia senang tuh bisa menyuapi anaknya. dasar orang tua jaman
sekarang.... = ='
sambil menunggu, aku iseng2 duduk di sofa sambil ngemil dan nonton Tv.
wuah,chanel Tv di apartemen Kazuma banyak sekali! pasti asyik sekali deh, kalau
chanel TV di rumahku sebanyak ini.
nah, acara apa ini? kayaknya bagus nih film bule.. untung ada subtitle-nya jadi aku
mengerti. coba2 sajalah aku menonton ini, siapa tahu bagus..
lho lho lho? mereka mulai ngapain tuh? kok mereka buka baju?! iiih! oh ya ampun!!
oh tidak! aku harus cepat2 mengganti chanel!! dimana remotenya?! dimana?!
"asyik banget nonton filmnya.. sudah kuduga kau pasti suka film mesum seperti ini."
ASTAGA NAGA! sejak kapan ibu Kazuma berada disitu?! oh tidak! dia pasti
menyangka aku sedang nonton bokep!
ah tidak!! aku malu sekaliii!!!!
"eh- eh! i- ini tidak seperti yang tante pikirkan! aku tak bermaksud menonton ini,
sungguh!"
"ah sudahlah, gejolak masa muda 'kan memang sulit untuk dilawan.. apalagi di masa2
remaja ini, hormon berkembang dengan amat cepat.."
"a- apa?! tidak tante! sungguh! bukan seperti itu!"
"sudahlah... hei, aku mau pulang. dimana tas-ku?"
"eh, lho? kok sudah mau pulang? Kazuma gimana...? i- ini tas-nya."
"dia tertidur. tentu saja aku harus pulang, karena rambutku lengket sekali akibat
orange juice-mu itu."
ups mati aku...
ibu Kazuma berjalan menuju pintu keluar, dan aku mengikutinya dari belakang sambil
terus mengutuki diriku sendiri akan betapa bodohnya aku bisa kehilangan kendali atas
calon mertua-ku sendiri.
tiba2 dia berhenti dan membalikkan badannya," hei... asal kau tahu, aku belum
mengakui gadis monyet sepertimu sabagai menantuku."
ya ya ya, aku juga tahu kok ibu mertua... = ='
"tapi, kau harus datang ke pesta berikutnya yang diadakan 7 hari lagi."
apa?! dia mengundangku?!
ahaaha!!!!dan lagi, tadi dia menyebut 'belum mengakui' bukannya 'tidak mengakui' ,
berarti aku masih punya harapan!!
yaaaaayyy!!!!!
"lagipula,sepertinya punya menantu monyet kayak kamu tidak jelek2 amat.."
dia memang mengucapkan ini dengan suara yang amat kecil, tapi aku bisa
mendengarnya.
cuma saja, aku berpura2 tidak mendengar dan tersenyum dalam hati. hihihi
"iya!! selamat jalan ibu mertua!! hati2 di jalan!!" kataku sambil membungkukkan
badanku.
"apa katamu..? cih, dasar anak monyet.." kata ibu Kazuma.
walaupun dia menyembunyikan wajahnya, aku bisa melihat kupingnya memerah
karena malu aku menyebutnya 'ibu mertua'. hehehe, dia memang sama seperti
Kazuma! Kuping Kazuma juga memerah setiap kali dia merasa malu. hihihi
aah.... entah mengapa lega sekali rasanya..
ternyata ibu Kazuma tidak parah2 amat, dia baik juga.
pasti beban berat yang selama ini dipikul Kazuma-pun telah hilang ^^
ukh! senang sekali rasanya!
mood-ku lagi bagus nih!akan kurawat Kazuma sebaik mungkin hari ini! hehehe
aku mau ambil air dan handuk ah, untuk mengelap keringat Kazuma agar tidurnya
lebih nyenyak lagi :DD
dan setelah itu, aku akan memandangi wajah tidur Kazuma sepuas2nya! hahaha!!
aku membawa baskom berisi air dan handuk ke kamar Kazuma.
Kazuma terlihat nyenyak dengan senyum kecil tersungging di bibirnya.
dia pasti sedang bermimpi indah sekarang ^^
aku memeras handuk dan menyeka wajah Kazuma, Kazuma bergerak terlihat
menikmatinya.
"em... nyem nyem nyem..." igau Kazuma.
hehehe, ternyata dia bisa mengigau juga? hahaha, dia pasti sedang mimpi indah sekali
sekarang ^^
pasti nyaman ya dibasuh dengan handuk dingin begini, Kazuma? akan kuseka lagi
wajahmu!
"sih....." igau Kazuma lagi.
heh? 'sih...' ? apa maksudnya..?
"terimakasih.. telah...membantuku.. hari ini...."
hm??? jadi dia memimpikan hari ini?? hahaha, pasti dia senang sekali hari ini,
sampai2 terbawa mimpi ^^
"terima kasih telah membantuku hari ini........"
dia berterimakasih pada siapa sih sebenarnya? dari tadi ngoceh begitu terus, kekeke.
"terimakasih..... hyori........"
apa.....?
Hyori.....?
tidak, tidak... aku pasti salah dengar....
"Hyori........" igau Kazuma sambil berguling menghadap tembok.
Kazuma memimpikan Hyori....?
sejak tadi kau memimpikan rubah betina itu...?
senyum yang tersungging di wajah tidurmu itu, juga karena kau memimpikannya...?
apakah kau begitu gembira karena dapat bertemu dengannya walau hanya dalam
mimpi...?
apakah kau begitu merindukan waktu yang kau lewatkan bersamanya, sampai2 kau
memimpikannya...?
tidak, Asuka!
kamu tidak boleh berpikir yang aneh2 seperti itu!
tidak mungkin Kazuma masih menyukai rubah betina itu!
itu cuma mimpi! mimpi'kan tidak bisa diatur, mimpi pasti datang dengan sendirinya!
kamu juga pernah'kan memimpikan cowok lain selain Kazuma..
ya... aku juga bermimpi tentang Taiki kok minggu lalu...
dan itu cuma mimpi, mimpi tidak berarti apa2...
ya, itu tidak berarti apa2....
huh...?
apa ini...?
air mata...? sejak kapan aku mulai menangis?
aku sama sekali tidak berniat menangis. tapi kenapa air mata ini jatuh dengan
sendirinya?
walau aku tahu itu cuma mimpi, tapi kenapa hatiku begitu sakit mendengar nama
Hyori keluar dari bibir Kazuma?
apakah jauh di dalam hatiku, aku tahu bahwa di hati kecil Kazuma, Hyori masih
berada disana?
apakah selama ini aku hanya berpura2 tidak menyadarinya, agar aku dapat
mempertahankan Kazuma disisiku?
tidak Asuka.. itu hanya mimpi... tidak lebih.....
malam itu, aku menangis tanpa suara agar Kazuma tidak mendengarnya...
CRAZY #21
aku ingin menangis,
ingin menangis sekeras2nya,
kalau saja air mata ini tak mengering, pasti aku sudah melakukannya..
Asuka...
kamu bodoh...
kamu adalah pacar terburuk di dunia...
seharusnya kau lebih mempercayai Kazuma...
apa kau tak ingat masa2 yang kau jalani bersama Kazuma?
tak mungkin bukan, dia pacaran denganmu sedangkan dia menyukai wanita lain....?
aduh, mikir apa sih aku ini?
kalau berpikir seperti ini, malah memojokkan diriku sendiri!
aku malah tambah stress kalau begini.seharusnya aku lebih mempercayai Kazuma.
selama ini aku telah menolak untuk mempercayainya dan membuatnya terluka
berulang kali, tetapi kenapa aku malah melakukannya lagi?
aku juga sudah terus mengatakan kepada diriku agar mempercayainya, tetapi
mengapa diriku menolak untuk percaya?
apakah sesungguhnya aku menjadi penghalang Kazuma dan Hyori...?
*NYUUT*
dengan menyebutkan nama Hyori saja, hatiku sudah senyeri ini..
aku tak mau Kazuma kembali kepadanya, aku ingin menahan Kazuma disisiku..
tapi apakah aku boleh menjadi begini egois?
oh ya ampun Asuka, berhenti memikirkannya!!
dari tadi aku hanya menatap layar televisi tanpa satu acara-pun yang dapat masuk ke
otakku.
walaupun aku terlihat sedang menonton, tapi pikiranku tetap fokus kepada Kazuma.
kenapa aku jadi stress begini sih cuma gara2 mimpi?! bodoh! bodoh!
"ngapain kamu mukulin diri sendiri? seperti idiot saja..." komentar Kazuma, heran
melihat tingkahku.
"Kazuma?! mengagetkan saja, kamu sudah bangun?!" tanyaku kaget.
"tentu saja, kau pikir jam berapa sekarang?"
heuk! sudah jam setengah sepuluh?!
berarti semalaman aku tidak tidur?!
tak bisa kupercaya aku jadi se-sinting ini!
"kamu yang merawatku semalam?" tanya Kazuma lagi.
"eh? uh, i- iya"
Kazuma tersenyum kecil,"oh..... hem, te- terima kasih untuk kemarin..."
wajah apa itu?!
Kazuma bisa juga malu2?! hahaha!
wajahnya culun sekali kalau malu2 begitu! dan lagi dia berterimakasih padaku,
jarang2 ini terjadi!
"hahaha, hei-" baru saja aku bermaksud meledeknya, tapi tiba2 rasa nyeri melanda
hatiku lagi.
begitu nyeri dan pedih sampai sulit bernafas.
"hm?" tanya Kazuma.
aku memalingkan wajahku,"eh.. ti- tidak apa2..."
"...? kenapa kamu? aneh sekali, seperti idiot saja.."
sakit.. terlalu sakit.. aku harus pergi dari sini..
hatiku sakit sekali melihat Kazuma.. aku tak tahan lagi..
"a- aku pulang dulu.."
"heh? kau pulang secepat ini..?"
"i- iya..." kataku sambil mengambil tas-ku bersiap untuk pergi.
Kazuma menangkap tanganku," hei, kau aneh sekali. ada apa sih? setidaknya sarapan
dulu disini."
"eh- uhm, a- aku.. i- ibuku mencariku, di- dia butuh pertolonganku karena kepala
adikku nyangkut di pintu."kataku.
aduh, bodohnya aku... spontan aku jawab seperti itu..
mana mungkin Kazuma percaya!
"oh.... baiklah...." dia percaya....
"a- aku pulang!"kataku langsung berlari keluar.
"eh- tunggu dulu, hei!" sebelum Kazuma dapat menangkapku lagi, aku menutup pintu
tepat di depan wajahnya.
aku berlari pergi dari apartemen Kazuma.
aku harus terus pergi, jangan sampai Kazuma mengejarku.
jangan sampai dia menyadari ketidak percayaanku akannya.
karena hanya satu cara yang bisa membuatnya tetap disisiku untuk menuruti segala
keegoisanku, itu adalah 'membohongi diriku dan dirinya'
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------
-Emi's POVbeberapa
hari ini, sahabatku 'Asuka' aneeehh sekali.
dia yang biasanya di kelas kerjaannya makan atau tidur, sekarang malah bengong.
dia yang biasanya cerewet, sekarang jadi agak pendiam.
tidak cuma itu saja, kalau diajak ngomong, dia juga gak nyambung dan seperti tidak
menyimak.
aku jadi bingung. sepertinya dia sedang ada masalah deh, tapi setiap kali aku tanya,
pasti jawabannya 'tidak ada apa2 kok' atau
'eh? memangnya aku kenapa?'. dia itu kenapaaa sihhhh?!!!!!!!
"hei Asuka! kamu kenapa sih?! seperti orang stress aja! kenapa sih?! cerita doongg!!!"
"uh, eh? memangnya aku kenapa?" tanya Asuka bingung.
tuh kan... benar apa kataku, dia pasti jawab begitu.
iih!! aku kesal!! kenapa sih dia tak mau cerita?! aku ini sahabatnya bukan sih?!!
Yusukeee!!!! sekarang aku cuma punya kamu!! Asuka menyebalkann!!!
"hhhh.... ya sudahlah, aku menyerah. nanti pulang sekolah, aku dan Yusuke mau pergi
dengan Kazuma dan yang lainnya. Kazuma bilang, kamu harus ikut."
"....." Asuka diam saja, matanya fokus memandangi lantai seperti tidak menyimak
perkataanku.
"hei Asuka..."
"...."
"ASUKA!!"
"eh?! apa apa?! ih, kenapa harus teriak2 sih?!"
bisa2nya Asuka berkata begitu! kenapa sih dia tidak menyimakku dari tadi?!
"gak tau ah! aku kesal!" kataku pergi keluar kelas meninggalkan Asuka.
aku hampir menangis dibuatnya. bukan karena Asuka meneriakiku, tapi aku merasa
tidak dianggap.
dia sama sekali tidak bicara apa2 padaku, padahal aku tahu sesuatu terjadi sama dia.
apakah selama ini cuma aku yang menganggapnya sahabatku?!
aku berlari ke kelas Yusuke dan membuka pintunya keras2,
"Yusuke!" teriakku tak peduli pada orang2 yang mulai melihat ke arahku .
"Emi-chan!?! sinii! siniii!" Yusuke memanggilku dengan senyum khas-nya.
sungguh, melihat Yusuke tersenyum begitu, hatiku jadi tenang!
aku beruntung punya pacar seperti Yusuke!
YUSUKE, I LOVE YUUU!!!!!
"huhuuu.....! Yusukeee!!" kataku berlari ke tempat duduknya.
"nah, ayo duduk, ayo duduk." kata Yusuke sambil menarikkan bangku untukku di
sebelah mejanya.
"eh? ternyata ada Kazuma dan Taiki? halo selamat siang.." sapaku sambil
menundukkan kepalaku.
"selamat siang Kikkawa-san." balas Taiki.
si makhluk planet Kazuma, diam saja sambil merokok, melihat ke arahku saja tidak.
huh! dasar cowok dingin!
tapi aku sudah biasa sih...
"hei, memangnya boleh merokok di kelas??" tanyaku ke si kepala emas.
Kazuma diam saja, tidak menjawab pertanyaanku.
melainkan, dia melirik ke arahku dengan pandangan penuh tanya, dan menaikkan
sebelah alisnya.
ukh!! aku benci sekali setiap kali dia melakukan itu!!
rasanya aku seperti orang ter-bego sedunia dengan menanyakan pertanyaan itu!
aku lebih pilih dia mengataiku langsung deh, daripada dia melakukan itu!!
"cuekin aja si Kazu-chan, dia kan memang begitu.. oh iya Emi-chan, jangan lupa lho
nanti kita pergi!! tunggu aku ya! sepertinya pak guru akan menahanku sebentar karena
aku makan di kelas... hiks" kata Yusuke.
uuhh Yusukee!!! kamu kasihan sekali hhuhu!!!!!
"tentu saja akan kutunggu Yusuke!! "
"KYAAA Emi-chann!!!" teriak Yusuke senang mendengar jawabanku sambil
merentangkan kedua tangannya.
"KYAAA Yusukeee!!!" teriakku, sambil menyambut tangan Yusuke.
"pasangan bego." komentar Kazuma.
huh, aku tahu sebenarnya dia sirik melihat kami yang begitu mesra!!
"nanti Fujimoto ikut pergi?" tanya Taiki.
"hem??? oh, Asuka? aku tidak tahu"
"kenapa bisa kau bisa tidak tahu?! bukannya aku sudah suruh kau tanyain dia!?!"
teriak Kazuma sambil menggebrak meja.
ih!! dasar diktator!! masih untung Asuka masih bertahan jadi pacarmu sampai hari ini!
Asuka memang hebat, bisa pacaran sama cowok se-pemarah ini!!!
"Kazu-chan!! jangan membentak Emi seperti itu!!" oh Yusuke!!! kau memang
penyelamatku!!!
dengar tuh dasar yankee!! kusumpahi saat tua kepalamu botak!
"aah brisik! kenapa kau tidak tanyai si 'ingus' itu mau ikut atau tidak?!" teriak
Kazuma lagi.
"sudah kutanyain kok, tapi dia tidak menyimakku.. aku kesal, jadinya aku tinggal
saja." jawabku.
"apa sih maksudmu tidak menyimak!?! makanya kalau mengajak orang yang benar!"
aku mengumpat di balik punggung Yusuke,"huhuhu! Yusukee!! aku takut!"
"Kazu-chan!!!" tegur Yusuke.
"cih!" Kazuma mendengus.
"hmm... tidak menyimakmu ya? Fujimoto belakangan ini aneh..." kata Taiki.
oh syukurlah... akhirnya ada juga yang mengerti maksudku...
"iya! iya! dia aneh sekali belakangan ini!!" teriakku setuju.
Kazuma mengangkat sebelah alisnya lagi,"..........?"
"iya! aku juga merasakannya kok! Asuka-chan jadi aneh sekali! masa dia tidak marah
saat kukatai 'perempuan berdada papan'!!!"
sambung Yusuke.
"kamu tidak merasa aneh Kazuma?" tanya Taiki.
"aneh ya...? hmm....", pikir Kazuma.
"iya, belakangan ini dia tidak membalasmu atau protes kepadamu setiap kali kau
menyuruh2nya."
"itu yang kau maksud aneh...? bukannya itu cuma karena dia sudah mulai merasakan
aura-ku ? ya, itu jawabannya!! bagus kan?! dia sudah mulai menurutiku dan gak
banyak tanya lagi! itu perubahan yang baik!" kata Kazuma sambil membuang
rokoknya keluar jendela saking semangatnya.
aura pantatku! sungguh, baru kali ini aku bertemu orang se-bolot laki2 ini!!
Asukaaa!!! malang nian nasibmuuu!!!!!
"tidak2, bukan itu maksudku... hhh...." sepertinya Taiki sudah menyerah untuk
menjelaskan kepada Kazuma lebih lanjut.
ih! membuatku kesal! kenapa sih dia bolot sekali!?!
"bukan itu saja!! belakangan ini, Asuka sering bengong! walaupun dia berada disini,
tapi rohnya seperti di tempat lain! dia juga suka ga menyimak dan gak nyambung
setiap kali diajak ngomong!" teriakku tak sabar
"......? jadi.... roh-nya dimana?" tanya Kazuma dengan mimik muka serius.
dia sungguh bertanya begitu padaku?! otaknya ada dimana sih?!
aaah!! Yusukeee!!! aku tak tahan lagi!!! huhuhu, ASUKAAAAAAA!!!!!
"Jadi... selama ini Asuka-chan tidak punya roh?!" tanya Yusuke.
AAAAHH YA AMPUNNN!! YUSUKEEE!! INI DAMPAK KAU TERLALU
BANYAK BERKUMPUL DENGAN KAZUMAAA!!! AAAH!!!
***
+pulang sekolah+
"kamu ikut kan?" tanyaku kepada Asuka sambil memasukkan buku2ku ke dalam tas.
"eh, huh? ikut kemana?"
"hhh... daritadi'kan aku sudah bilang. Kazuma cs ngajak kita pergi hari ini.. mau ke
cafe X2X, setelah itu ke game center deh kayaknya.. aku juga kurang tahu." ini kali ke
3 aku membicarakan tempat tujuan kami ke Asuka, semoga saja kali ini dia
menyimakku..
"eh? mau cafe dan game center? sepertinya aku tidak-"
"hei ingus!" teriak Kazuma sambil membuka pintu kelas sekencang2nya dan berjalan
ke arah kami.
tadi Asuka mau ngomong apa ya? sepertinya dia baru saja mau menolak, tapi sudah
keburu dipotong oleh Kazuma.
"eh...? i- iya ada apa?" tanya Asuka gugup kepada Kazuma.
ini benar2 aneh.. kenapa Asuka tidak marah, padahal dia dipanggil 'ingus'.
dan lagi, sepertinya Asuka menghindari kontak mata dengan Kazuma. Asuka terus2an
melihat ke samping atau pura2 sibuk membereskan buku. pasti dia sedang ada
masalah sama Kazuma, aku yakin itu!
"nanti kau harus ikut kami pergi!" teriak Kazuma dengan gaya arogannya.
"eh, ehm.. tapi...." jawab Asuka ragu, masih tetap mengalihkan matanya dari Kazuma.
"tidak ada tapi2an! itu sudah jelas, kau.harus.ikut!"
"eh, ya.. ba- baiklah...."
mendengar Asuka menyetujui perintah Kazuma, Kazuma melirikku dan memberikan
senyum puas seakan dia berkata, "bagaimana..? benar'kan dia nurut kepadaku
sekarang..?".
dasar cowok super bego! masa sih dia gak sadar akan keanehan Asuka!!!! malah
bangga lagi!!! iiih!!!
setelah itu, kami berjalan menuju halaman belakang sekolah dimana yang lainnya
menunggu kami. disana ada Yusuke, Taiki, dan beberapa teman Kazuma yang
kukenali wajahnya. begitu melihat Yusuke, rasanya aku hidup kembali.
kekhawatiranku rasanya hilang begitu saja. pasti ini yang namanya kekuatan cinta!!!
KYAAAA!!!
"YUSUKEEE!!!" teriakku sambil berlari ke arah Yusuke.
"Emi-chaaan!!!" teriak Yusuke sambil melambai kepadaku.
"jadi, kita mau kemana?" tanyaku semangat.
"kita mau nonton film!! asikk!!" jawab Yusuke.
"lho? tidak jadi ke cafe?"
"uhm, tidak. tiba2 saja, mood Kazuma berubah. dia ingin nonton film."
"huh?? kenapa kita harus menuruti kemauan Kazuma??" bisikku, takut kedengaran
Kazuma yang sedang sibuk ngobrol di belakangku.
"tidak tahu ya... habis, Kazuma tahu tempat yang asik2. lagipula dia yang bayar."
"apa? dia yang bayar? semua anak yang ikut hari ini?"
"iya dia yang bayar. hahaha, ini mah belum seberapa.. dengan uangnya, Kazuma bisa
saja mentraktir 1 sekolah."
apa sebenarnya pekerjaan orangtuanya itu...? pasti Yakuza, aku yakin sekali.
"semuanya, ayo berangkat! jangan diam disini saja! gerah tau!!" teriak Kazuma.
Kazuma berjalan diikuti dengan Asuka baru kami semua. Asuka memang berjalan
mengikuti Kazuma, tapi dia hanya memandangi tanah, dan sepertinya dia sedang
berpikir keras. sedangkan Kazuma? dia masih tetap menyunggingkan senyum
kepuasan karena telah membuat Asuka menjadi penurut.. = ='
aku sungguh ingin tahu apa isi otak Kazuma, bisa2nya dia sebolot itu.. untung saja
aku tidak punya pacar seperti dia!!
Yusukeee!!!! cuma kau yang kucintaiii!!!!!
tiba2, langkah Asuka berhenti. dia menarik ujung baju Kazuma dan berkata,"
Kazuma, maaf aku tidak bisa ikut..."
setelah itu dia berlari meninggalkan kami.
kami semua hanya terbengong2 melihat tingkah Asuka dan hanya memandangi
sosoknya yang berlari menjauh.
tak lama setelah itu, Kazuma berkata," hei kalian......."
pandangan kami semua beralih ke Kazuma, "Asuka aneh........" komentar Kazuma
heran.
????????!!!! baru sekarang dia sadar?!!!
"kami 'kan sudah bilang kalau dia aneh!!!" teriakku dan Taiki serentak.
"kenapa aku bisa baru sadar ya..?" Kazuma bertanya2.
aku ingin sekali berteriak padanya, "KARENA KAMU BODOH!!" tapi tidak
kulakukan lantaran takut.
tapi ini benar2 aneh.. aku yakin sekali dia sedang ada masalah!
"aku akan mengejarnya."kataku.
"mengejar Asuka? aku juga ikut!" kata Kazuma.
"aku juga ikut!! aku!! aku!!" teriak Yusuke ikut2an sambil mengacungkan jarinya ke
udara.
"tidak, jangan. biar aku sendiri saja!" kataku.
kalau mereka ber 2 ikut, pasti Asuka malah tambah kacau.
"tidak bisa! mana mungkin kubiarkan Emi-chan sendiri!!" Teriak Yusuke.
huhuhu Yusuke... sungguh aku terharu! tapi kamu tidak bisa ikut!!
"tidak mau! seharusnya aku yang mengejarnya!!" kata Kazuma bersiap2 lari
mengejar, tetapi Taiki keburu mengunci tubuh Kazuma dari belakang.
"hei- apa2an kau-" protes Kazuma.
"terkadang, masalah wanita, hanya wanitalah yang bisa menyelesaikannya. ini bukan
saatnya kita, kaum pria, untuk ikut campur." kata Taiki kepada Kazuma.
wuah... Taiki memang keren..
dia memang yang paling mengerti cewek! dan lagi, kata2nya sungguh bijaksana!!
tak heran, dulu Asuka naksir padanya!! KYAAAAA!! TAIKI MEMANG PALING
TOP!! KYAAAA!
oh tidak, bagiku Yusuke tetap nomor 1!!! maafkan aku Yusuke!! itu cuma pikiran
sesaat kok!!!
"apa katamu?! siapa juga yang peduli!! hei- hei!! lepaskan aku!!!" berontak Kazuma.
"Kikkawa,cepat kejar Asuka!! Yusuke dan yang lainnya, cepat bantu aku menahan
Kazuma!!" perintah Taiki.
saat itu juga, semua orang membantu Taiki menahan Kazuma.
aku mengangguk dan berlari menuruti perintah Taiki.
saat sebelumnya aku mendengar Yusuke berteriak,"pergilah kejar Asuka-chan, Emichan!!!
berjuang!!!"
"hei-apa2an kalian?! kalau tidak mau mati, cepat lepaskan aku!! hei!" protes Kazuma,
sampai akhirnya dia dilempar paksa ke dalam taksi.
***
aku menekan bel rumah Asuka. semoga saja dia berada di rumah, aku benar2 harus
mencari tahu apa masalahnya sampai dia uring2an beberapa hari ini!
+ting tong~ ting tong~ ting tong ting tong ting tong!!!!!+
pencetku berkali2 karena tidak sabar.
"iya... siapa..?" kata Asuka lesu, sambil membuka pintu.
kenapa sih dia?! kalau Asuka yang biasa, dia pasti sudah teriak2 marah karena aku
memencet bel seperti itu.
"E... Emi..? kenapa kau kemari? bukkannya kamu mau pergi?"
"tidak.. aku mau bicara denganmu.." jawabku.
aku langsung nyelonong masuk sebelum dia menawariku masuk, lalu aku duduk di
sofa ruang tamu.
"tidak ada orang di rumah?" tanyaku.
"hem, tidak ada. pada pergi semua. kamu mau minum apa?"
"apa saja. eh, kalau bisa orange juice."
setelah itu Asuka pergi dan kembali membawa 2 gelas orang juice dingin. dia duduk
di sebelahku.
"hari ini panas sekali ya?" basa-basi Asuka.
"...." aku diam saja sambil meneguk orange juice-ku.
"coba kalau hari ini hujan, pasti asyik deh-"
"kamu kenapa sih?" potongku.
"heh? aku? tidak kenapa2 kok. memangnya aku kenapa?" tanya Asuka.
"belakangan ini kamu aneh. kamu kenapa sih? ada yang gak kamu ceritakan ya, sama
aku?"
"ah, enggak kok. perasaanmu saja kali.. oh iya, ngomong2 aku beli dvd yang kau
bilang ingin nonton selama ini lho."
"......"
"harganya sih memang mahal, tapi rasanya setimpal karena gambarnya juga bagus."
"Asuka..."
"bagaimana kalau kita nonton bareng? kebetulan aku juga belum nonton."
"Asuka..."
"dan juga, pasti asyik kalau kita nonton bersama sambil makan popcorn-"
"Asuka!!!" potongku.
dia itu kenapa sih?! kenapa tiba2 mengganti topik pembicaraan?!
kalau memang benar tidak terjadi apa2, kenapa dia aneh begini?!
kenapa dia tidak mau menceritakannya padaku?! bukannya aku ini sahabatnya?!
bisa kurasakan, wajah dan mataku memanas saking marahnya. air mata mulai
mengalir deras di pipiku.
"kamu itu kenapa sih?! kenapa selama ini kamu diam saja?! kenapa kamu gak mau
cerita?! padahal, kukira selama ini kau sahabatku!! lalu kenapa kau tidak
menceritakan masalahmu padaku?!!! atau jangan2, selama ini hanya aku yang
menganggapmu sahabatku...? huhuhu.. hiks"
"Emi...."
"kamu jahat... hiks... "
"....." Asuka mulai menangis
"aku khawatir tahu......!!"
"......"
"hiks....."
Asuka memelukku,"maafkan aku Emi! maafkan aku! aku tidak bermaksud untuk
membuatmu khawatir!"
tangisanku makin deras "huweeeeeee!!!!"
"akan kuceritakan semuanya padamu... maafkan aku... maafkan aku membuatmu
khawatir.."
hari itu, aku dan Asuka menangis lamaaaaa sekali sambil berpelukan. setelah itu,
Asuka menceritakan semua kesulitannya kepadaku.
nah, Asuka. mulai sekarang, persahabatan kita pasti lebih erat dari sebelumnya :)
*the end of Emi's POV*
CRAZY #22
setelah menangis sekian lama dan mencurahkan kesulitanku kepada Emi, rasanya
semua bebanku seperti terangkat.
memendam masalah sendiri itu memang tak baik. selain menyakiti diri sendiri, juga
menyakiti orang2 yang berada di sekitar kita.
aku bersyukur mempunyai sahabat seperti Emi yang begitu memperhatikanku, dan
aku takkan membiarkannya sedih lagi seperti kemarin.
karena dia, teman yang berharga.
selain itu, aku menjadi sadar bahwa sebenarnya ini semua adalah kesalahanku karena
mempermasalahkan masalah kecil.
betapa bodohnya aku yang jadi stress sendiri dan menyia2kan Kazuma hanya karena
Kazuma memimpikan Hyori.
aku tahu, aku kalah karena ketakutan di dalam diriku. dan sekarang bukan waktunya
bermuram durja, melainkan ini waktunya untuk melangkah maju.
ah! benar juga! kenapa aku baru ingat ya?
besok 'kan acara dengan ibu Kazuma! aduh, aku lupa total!!
padahal ibu Kazuma sudah mengundangku begitu.. aku pakai baju apa nih? masa
pakai gaun yang kemarin lagi?
"ASUKAAAAA!!"
wuah! suara teriakan putus asa milik siapa itu?
siapa juga yang teriak malam2 begini?? mana meneriaki nama-ku lagi! kan malu sama
tetangga!!
aku membuka jendela,"siapa sih yang teriak2?!!"
"disini bodoh! dasar ingus tulen!!" teriak Kazuma sambil melambai2kan tangannya.
lha? jadi dia di depan rumahku, ngapain dia disitu?
"ngapain kamu kesini?!" teriakku lagi.
"susah2 aku kesini, cuma itu reaksimu?! harusnya aku yang tanya kamu kenapa!!!!"
ih, kenapa deh dia marah2 begitu. mengesalkan saja.
tunggu- dia sudah susah2 kesini demi bertanya keadaanku?
huh, aku pasti sudah membuatnya khawatir beberapa hari ini... maafkan aku Kazuma.
"apa?! aku tidak apa2 kok! kamu kali yang kenapa2!"
"jangan menjawabku begitu! tadinya kau 'kan penurut, kenapa sekarang kau kembali
jadi wanita liar begitu sih?!"
"apa katamu-"
"nih ambil!!!" potong Kazuma sambil melemparkan sebuah kantung plastik hitam
yang sukses medarat di wajahku.
"uphh!!!!"
"itu untukmu! aku pulang!!" kata Kazuma sampai akhirnya dia berlari pergi.
....? apa ini....?
aku mulai membuka ikatan plastiknya, dan di dalamnya ada sebuah kain berwarna
hitam.
saat kuangkat keluar, ternyata itu gaun. gaun yang amat cantik. gaun dengan panjang
5cm diatas lutut, dengan jahitan2 berwarna biru menawan dan dengan lipatan2 yang
sempurna. gaun ini pasti amat pas dengan high-heels biru yang dulu. hm, Kazuma
memang hebat!
aku jadi makin sayang padanya XDD
***
aku sudah siap untuk pergi ke pesta!
rambut tergerai dengan ikal, check!
bedak wajah, check!
parfum,check!
gaun rapi dan anggun,check!
sepatu mengkilap,check!
nah, semuanya sudah sempurna, tinggal menunggu Kazuma menjemputku saja!
ngomong2, dimana si kepala emas itu...?
dia bilang akan menjemputku pukul setengah 6 sore, tapi sudah jam berapa
sekarang?!
sudah jam 6!! lewat setengah jam dari waktu janjian!!! bisa2nya dia belum datang!!!
grrrrr!!!
aku menghubungi ponsel Kazuma,"hei bule gila!!! dimana kamu?! katanya mau
menjemputku jam setengah 6?! sekarang sudah jam 6 lewat ya!!!!"
"ugh... mmh... kenapa sih kamu teriak2.... santai saja deh... ugh..." erang Kazuma.
oh ya ampun.... dari suaranya, sepertinya dia baru bangun tidur deh... BISABISANYA
DIA BARU BANGUN SEKARANG?!
"Kau baru bangun tidur ya?! bisa2nya kau-"
+tut~tut~ tuuuuut~+ Kazuma memutus teleponnya.
AAAAAAGGHHH!!!!!!!! beraninya dia memutus telepon begitu!!! aaaahh!!!
kesaalll!!
padahal aku sudah siap dari tadi! dan ternyata dia baru bangun?! oh ya ampun... ah!
aduh! migrainn!!
***
akhirnya Kazuma datang menjemputku pukul 7. saat dia datang, aku sudah tidak
punya kekuatan untuk marah.
karena semua energi-ku sudah kuhabiskan untuk memukuli bantal yang sudah
kutempel dengan foto Kazuma.
yah, itu sedikit melenyapkan amarahku sih.. tapi akibatnya, dandananku yang
sempurna jadi acak2an dan aku harus membereskan dandananku lagi dari ujung
rambut ke ujung kaki! ukh mengesalkan!
sekarang Kazuma menyalahkanku akan ketelatan ini karena aku terlalu lama
berdandan. yah memang benar sih, waktu mendengar dia datang, aku bercermin dan
mendapatkan diriku yang berantakan. jadinya, dia harus menungguku memperbaiki
diri selama 15 menit. tapi cuma 15 menit tidak parah lah! aku menunggumu selama
1jam setengah!! bayangkan!
ya sudahlah, yang sudah lewat tak perlu dipermasalahkan, yang penting kami harus
tiba di pesta secepatnya.. -_-
karena kami harus sampai ke pesta secepat mungkin, Kazuma meminta pak supir
untuk mempercepat laju mobilnya.
dan benar saja, si pak supir mengendarainya seperti orang sinting! waktu itu dia
mengendarainya pelaaaan sekali seperti keong, namun begitu diminta cepat, dia
mengendarai secepat ini... hhh....
ternyata kami sampai di tempat tujuan lebih cepat dari perkiraanku.
yah, wajar saja sih.. dengan kecepatan segitu, tidak heran kami bisa sampai hanya
dalam 20 menit.
padahal jarak tempuhnya memakan kira2 45 menit...
tentu saja bayarannya setimpal, sepertinya 1/3 dari nyawaku sudah tertinggal di
kilometer 8 tadi.. -_-
sesegera itu, Kazuma langsung membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke lobi
tanpa repot2 menungguku. dasar emas kentut! mengesalkan sekali.. setidaknya dia
harus menungguku turun dari mobil 'kan? dia malah ngeloyor meninggalkanku begitu.
kalau saja ini bukan di pesta, pasti sudah kukejar dan kutendang bokongmu itu! dasar
@#$$%#!!!!
"hei!! cepatlah!! lama sekali kau!!" teriak Kazuma.
ternyata dia berdiri di pintu masuk menungguku, kukira dia benar2 meninggalku.
huh, perbuatan dengan mulutmu itu memang benar2 berlainan! coba kau bisa
memperbaiki sedikit cara bicaramu itu, kau pasti jadi cowok sempurna Kazuma...-_-
"iya iya! sabar kenapa! kau tak tahu'kan perjuangan seorang wanita harus berjalan
dengan hak 9cm! apa kau pernah mencobanya?! dasar kepala bokong!" balasku.
ups, aku benar2 lupa disini adalah tempat umum. aku sampai meneriakinya begitu
lagi! untung saja tak ada orang di sekitar sini.. kalau ada, pasti aku di-cap sebagai
wanita yang tak punya sopan santun deh... disini 'kan tempat2 orang kaya yang sok
perfeksionis, aku harus jaga image nih..
aku menghampiri Kazuma yang menungguku di pintu masuk lobi, dan dia
menyelipkan tangannya ke pinggangku untuk mengarahkan aku masuk.
kutampik tangannya,"kau kira kau pegang dimana? dasar mesum."
"a- apa? mesum katamu?! ini hal wajar bodoh!" kata Kazuma, sekali lagi
menyelipkan tangannya ke pinggangku.
kutampik lagi tanggannya,"wahahaha! geli bodoh! sebenarnya itu titik geli-ku! jangan
dipegang! hahaha!"
Kazuma menaikkan sebelah alisnya," dasar cewek bego..." lalu akhirnya dia
menggandengku masuk ke dalam.
***
pesta kali ini bahkan lebih mewah dari pesta yang sebelumnya. dan orang2 yang hadir
disini lebih banyak lagi.
aku malas untuk jalan sana-sini mengikuti Kazuma yang sedang menyalami tamu di
sisi ibunya, jadi aku duduk saja di bangku VIP milik Kazuma (hehehe). sungguh,
memakai high-heels setinggi ini benar2 perjuangan! aku yakin sekali tungkai kakiku
lecet dan sudah hampir putus, karena sakitnya sudah 'wuih...'. tapi mau sesakit
apapun, tidak mungkin aku melepasnya. mana sopan aku bertelanjang kaki di pesta
se-mewah ini..
dan aku juga tak mungkin bilang kalau kakiku sakit kepada Kazuma, itu hanya akan
mengganggu pestanya dan membuatnya khawatir.. -__-
"pulang yuk." kata Kazuma yang tiba2 sudah ada di depanku sambil menurunkan dasi
yang mengikat lehernya.
"ah, huh? sudah mau pulang?" tanyaku, kami baru 1 jam disini dan Kazuma sudah
mau pulang?
"tentu saja! mau ngapain lagi disini memangnya!"
"ih! aku kan nanya baik2! gak bisa apa jawab baik2 juga?! hhihh!!"
"aku sudah menyalami tamu2 penting, dan ibu sudah memperbolehkanku pulang kok.
aku pusing kalau kelamaan di tempat ramai. ayolah, cepat berdiri."
"aku lapar...." rengekku.
"ada makanan sebanyak ini disini, dan kau masih belum juga kenyang?!"
"aku belum makan sama sekali bodoh! aku malas mengambil makanan karena kakiku
sakit.. uph!" aku langsung menutup mulutku. wuah, aku keceplosan! padahal aku tak
mau membuat Kazuma khawatir, tapi aku malah keceplosan soal kakiku ini
kepadanya! aaah!! Asuka bodoh!!!!
"kakimu sakit..?" kata Kazuma, lalu dia berjongkok di depanku.
"sini kulihat." katanya langsung menarik kakiku.
kugebuk kepalanya dengan tas tangan yang kubawa, +bugh!!!+
"apa2an sih kamu?!" teriak Kazuma kesal sambil mengusap2 kepalanya.
"dasar mesum! kau jangan menarik kakiku begitu! aku pakai rok tahu!"
"memangnya kenapa kalau pakai rok?!?! oh, aah...." sepertinya Kazuma baru
menyadarinya sekarang.. -__-
aku berdiri, "ayo pulang." kataku lalu langsung berjalan ke arah pintu keluar
meninggalkan Kazuma.
bukannya aku tidak mau menunggunya, tapi aku tidak kuat lagi nih..
sesampainya di luar, aku akan langsung bertelanjang kaki!
aaah!! kelupaan pamit sama ibu Kazuma!! sialan!
aku langsung berbalik ke tempat pesta, mengacuhkan Kazuma yang sedang berlari
mengejarku.
"huh? mau kemana kau? hei!!" kata Kazuma bingung melihatku yang berjalan masuk
lagi ke tempat pesta, tapi aku tidak menghiraukannya.
aku berjalan cepat ke arah ibu Kazuma yang sedang asyik berbincang dengan
tamunya.
aku menunggunya selesai berbicara dulu, lalu baru aku memanggilnya,"ehm.. permisi
tante.."
"hem? oh, Asuka!!" kata ibu Kazuma mengembangkan senyum manisnya.
bagaimana bisa dia manis sekali terhadapku? biasanya dia selalu bicara sinis... pasti
kepalanya konslet.
"maaf, saya permisi dulu, saya harus bicara dengan anak ini." kata ibu Kazuma sopan
kepada tamu2nya. lalu dia menggiringku menjauh dari tamu2nya itu.
"ada apa bocah sepertimu memanggilku, hah?" tanya ibu Kazuma, senyum manis
sudah hilang dari wajahnya dan digantikan dengan ekspresi bosan.
"saya mau izin pulang dulu tante.. Kazuma sudah mengajak pulang.. permisi tantee.."
kataku sambil menundukkan kepalaku.
"dasar bocah tidak sopan, harusnya kau lebih lama sedikit disini." walau ucapannya
kasar, tapi aku tahu maksudnya baik. dia memang sama seperti Kazuma, dan benar2
cocok menjadi ibu Kazuma..-__-
"baiklah tante! lain kali kita habiskan waktu bersama ya!" jawabku gembira.
wajah ibu Kazuma memerah,"a- apa?! siapa juga yang mau menghabiskan waktu
dengan bocah bau sepertimu! hah!"
tuh kan.. reaksinya-pun sama seperti Kazuma.
"sedang apa kau dengan nenek tua ini disini?" tanya Kazuma yang tiba2 sudah berada
di belakangku.
"eh? Kazuma?" tanyaku.
"apa katamu hah?! nenek tua?! kau mau mati?!" ancam ibu Kazuma dengan suara
berbisik.
"tuh kan benar.. kamu itu nenek tua.." ejek Kazuma lagi.
"apa katamu-"
"ayo pulang, dia mulai mengamuk." kata Kazuma menarikku pergi.
hahaha, sepertinya hubungan mereka sudah membaik! walaupun hubungan yang aneh
sih..
"dasar kau- beraninya kau pulang setelah mengatai ibumu sendiri?!"
aku yang takjub akan kemiripan mereka, berteriak kepada ibu Kazuma,"tante!! lain
kali kita main yaa!"
dan Kazuma terus menarikku keluar.
***
"aduh! istirahat dulu dong! kakiku sakit nih!!" protesku kepada Kazuma.
yah wajar saja, dia terus2an menarikku lantaran dia kesal karena mobil jemputannya
tidak kunjung tiba.
karena tidak sabar, dia lalu mengajakku naik taksi dan berhenti di dekat rumahku. aku
tidak mengerti kenapa dia malah berhenti di taman ini, bukannya memberhentikan
taksinya di depan rumahku saja. seperinya dia benar2 menyukai taman dekat rumahku
ini.. -__-
"cih.. dasar lemah.."ejek Kazuma lalu dia duduk di bangku taman dimana aku pernah
mengobati lukanya dulu.
walaupun perkataannya kasar, toh dia benar2 duduk untuk membiarkanku beristirahat.
Kazuma-ku memang begitu.. hehehe
aku duduk di sebelahnya," dasar kau itu.. tak bisa apa bicara manis sedikit?"
"manis.." katanya.
"apa maksudmu?"
"kau menyuruhku bicara manis 'kan tadi?"
"hahaha! kau kira itu lucu hah?! dasar ketus!"
"apa katamu- hei! kau juga ya! dasar wanita bermulut pedas!" balas Kazuma
"apa katamu-" baru aku mau protes lebih lanjut, tapi Kazuma berdiri dari tempat
duduknya.
"tunggu disini. jangan kemana2." katanya, lalu berlari meninggalkanku sendiri.
apa2an dia itu? dia meninggalkanku malam2 begini di taman?
dasar laki2 tak berhati!! masa dia membiarkanku berduaan dengan lampu taman?!
aaaah!!! mengesalkan!!!!!!
bisa2nya dia bilang ,"tunggu disini.jangan kemana2." memangnya aku mau
menurutimu,hah?!
setidaknya kau harus bilang mau kemana! sehingga aku bisa menunggumu dengan
tenang huh!!
bagaimana kalau, tiba2 ada kucing garong melompat ke arahku diantara semak2 dan
membunuhku?
bagaimana kalau, ada om-om mesum yang menggodaku? secara aku masih memakai
gaun formal ini!
aaaah!! dia benar2 mengesalkan!!!
...........
dan inilah akhirnya...
walaupun aku sudah mengutukinya sedemikian rupa, toh akhirnya aku tetap
menunggunya.
aku memang benar2 wanita baik sampai menurutinya begini... atau, ini adalah salah
satu bukti dari kepecundangan-ku akan Kazuma? atau jangan2 sifat budakku mulai
benar2 terlihat? aaaaah!!! mikir apa aku ini.
lho? huh? siapa itu yang berlari kesini?
wuah, mampus aku, Kazumaaaa!! dimana kau?!!!
oh, ternyata itu Kazuma ding. kukira siapa, dasar mengagetkan saja.
"ini..." kata Kazuma sambil menyerahkan plastik berlogo 7eleven kepadaku.
ternyata dia ke 7eleven toh.. memang sih, ada 7eleven di dekat sini.
"apa ini?" tanyaku.
"katanya kamu lapar!! bagaimana sih!"
saat kubuka bungkusnya, ternyata isinya adalah berbagai macam makanan. dimulai
dari onigiri,sandwich,burger, hotdog, dan katsu. wuah.. Kazuma perhatian sekali...
dia berjongkok di hadapanku," rapatkan dudukmu dan berikan kakimu." kata
Kazuma.
aku menurutinya, malas bertanya lebih lanjut karena makanan ini sudah benar2
menggiurku untuk peduli dengan apa yang mau Kazuma lakukan. ternyata Kazuma
sedang mengobati tungkai kakiku yang lecet. sepertinya Kazuma membeli obat dan
plester juga. Kazuma memang baik sekali, aku jadi makin suka!! hahaha
"nah, selesai." kata Kazuma sambil menempukkan kedua tangannya.
"oh.. mahahih yha!!(oh.. makasih ya!!)" kataku dengan makanan yang memenuhi
mulutku.
"menjijikkan.. sudah, habiskan saja makananmu itu, jangan banyak bicara."
yayaya, terserah saja kau mau ngomong apa Kazuma.. aku tidak peduli..
tak kusangka aku sudah menghabiskan semua makanan yang dibeli Kazuma,
sedangkan Kazuma sedang merokok sambil menungguku selesai makan.
"wuah... aku aku kenyang..." kataku.
"kau bilang kau kenyang setelah makan sebanyak itu? kalau aku jadi kau, pasti aku
sudah muntah2. dasar perut karet!" ejek Kazuma.
hehehe, aku sudah makan nih..jadinya aku sudah punya kekuatan untuk membalas..
"apa sih?! masih lebih baik aku tahu daripada kamu! pada dasarnya orang yang
merokok itu lebih rendah dari knalpot!! knalpot saja mengeluarkan asap, tapi kau
malah menghisap asap! dasar psikopat!" teriakku.
"mau mati...?" kata Kazuma kesal sambil menginjak rokoknya.
"tidak mau tuh! weeek!!" ejekku lagi.
"dasar cewek bego..."
"apa katamu-"
"cepat naik." kata Kazuma yang tiba2 sudah berjongkok dan menawarkan
punggungnya.
"huh? naik buat apa?"
"kakimu sakit kan!? cepat naik, sebelum kutarik kau!!"
"iya iya!! ya ampun!! pemarah banget sih?!" protesku lalu naik ke punggung Kazuma.
Kazuma mengangkatku dengan entengnya. memang inilah perbedaan cewek dan
cowok ya? disaat2 seperti ini, aku selalu menyadari betapa berbedanya cowok dari
cewek, dan aku kagum pada kekuatan cowok.
"hei.. kenapa kau melakukan ini..?" tanyaku kepada Kazuma.
"melakukan apa?" tanya Kazuma.
"semuanya... membelikan aku makanan, mengobati kakiku, menggendongku, kenapa
kau begitu baik padaku?"
"jadi kau mau aku jahat padamu, hah?"
"bukan begitu maksudku... huh."
"hmm... kenapa aku melakukannya, ya?"
"iya. kenapa?"
"ya tentu saja karena kau pacarku! dan kau adalah milikku yang harus kulindungi dan
kujaga baik2, dasar bodoh!"
"hehehe.... iya2......" dasar Kazuma, bisa2nya dia bilang begitu, membuatku malu
saja!
Aku membenamkan dagu-ku di bahu Kazuma sambil tersenyum2 kecil karena
mendengar pengakuan Kazuma tadi.
aku bersyukur aku tidak perlu terbuai dengan punggung lebar Kazuma, secara aku
tidak bisa melihat punggungnya yang sedang mengangkatku begini. tapi sebagai
gantinya, wangi rambut Kazuma membuatku sinting!
rambutnya wangi sekali, membuatku berpikir shampo apa yang dia pakai. aku belum
pernah mencium wangi shampo seperti ini, walaupun aku sudah sering berganti2
shampo. oh, apakah rambut Kazuma memang mengeluarkan wangi khas tersendiri?
tapi apakah bisa rambut mengeluarkan baunya tersendiri? ah, mikir apa sih aku ini?
aku pasti sudah sinting.
setelah bertemu Kazuma, aku jadi mengetahui sisi-sisi gila-ku yang selama ini belum
kuketahui.. Kazuma benar2 membuatku GILA!
+BUAGHH!!!!+
ukh! aku terjembab di rambut Kazuma dan hidungku membentur kepalanya karena
Kazuma berhenti dengan amat tiba2.
kenapa sih dia berhenti tiba2 begitu?! yah, memang salahku juga sih yang terlalu
berkonsentrasi kepada wangi Kazuma sehingga tidak memperhatikan jalan, tapi tetap
saja!!
"hei! kenapa sih berhenti tiba2 begitu?!" protesku.
"....." Kazuma diam saja.
"hei.. Kazuma...?" tanyaku sambil memajukkan kepalaku agar bisa melihat wajah
Kazuma.
ekspresi Kazuma tegang memandang lurus ke depan, aku berpikir apa yang sedang
dilihatnya itu.
"Hyo.... Hyori....?" gumam Kazuma.
tenyata pandangan Kazuma terarah kepada Hyori yang sedang terpojok dikerubungi
oleh 3 pria.
sepertinya orang2 itu sedang mengganggu Hyori..
Kazuma... apa yang akan kau lakukan..?
CRAZY #23
"Hyo... Hyori...?" gumam Kazuma.
Kazuma... apa yang akan kau lakukan sekarang...?
Kazuma masih tetap terdiam memandangi sosok Hyori yang sedang dikerubungi 3
laki2 itu.
jantungku berdetak amat kencang. dari satu sisi, aku ingin menolong Hyori karena
aku tahu apa rasanya berada di posisinya sekarang ini. tapi di sisi lain, aku tidak mau
Kazuma menolongnya. karena aku tahu, kalau Kazuma pergi kepadanya, dia takkan
kembali lagi kesisiku.
perasaan sakit yang sudah hilang kembali lagi mengecamku.
begitu perih, begitu sakit.. ternyata selama ini, luka perih ini masih terkubur di hatiku.
dan sekarang dia mencuat lagi ke permukaan. bagaimana ini? kumohon, biarkan aku
mempercayai Kazuma. kumohon, jangan siksa aku begini.
aku tahu ini keegoisanku untuk menahannya di sisiku, tapi aku mencintai Kazuma
lebih daripada Hyori mencintai Kazuma, aku tahu pasti itu. kumohon, biarkan
Kazuma di sisiku.. jangan siksa aku dengan perasaan ini lagi!
"Kyaaaaaa!!!!!" teriak Hyori, lalu dia berlari dan ke 3 pria itu mengejarnya.
Kazuma menggeram, dan tubuhnya menegang.
+deg deg deg+ jantungku berpacu amat kencang.
Kazuma mulai berjongkok bermaksud untuk menurunkanku.
+deg deg deg+
Kazuma menurunkanku dan mendudukkanku di tanah di samping tiang listrik.
+deg deg deg+
"aku harus pergi" kata Kazuma. matanya tidak melihatku, dia masih mengarahkan
pandangannya ke arah dimana Hyori berlari.
+DEG DEG DEG+
Kazuma berdiri bersiap untuk lari, tapi aku menangkap tangannya.
"jangan pergi..." kataku. aku tahu aku egois, tapi aku tak bisa melepasmu begitu saja.
kumohon Kazuma, jangan pergi.. jangan tinggalkan aku...
+DEG DEG DEG DEG+
"lepaskan aku Asuka, aku harus pergi menolongnya." kata Kazuma.
ya, aku tahu. aku tahu pasti bahwa Hyori memang amat membutuhkan bantuan saat
ini.
tapi bukan itu masalahnya. aku sama sekali tidak peduli kalau kau menolongnya, aku
sama sekali tidak keberatan.
tapi bisakah kau menolong dia dengan dirimu yang tidak mencintainya?
aku takkan keberatan kalau kau menolong perempuan yang kau sama sekali tak punya
perasaan khusus terhadapnya.
tapi ini Hyori. aku tahu, ah bukan, aku berusaha menutup mataku akan kebenaran
bahwa jauh di dalam hati kecilmu, kau masih mencintai dia. jadi aku tidak rela
membiarkanmu menolongnya. maafkan kecemburuanku, dan keegoisanku, Kazuma.
tapi aku tidak bisa menahan ego-ku. maafkan aku.
+DEG! DEG! DEG!+
"jangan pergi.. kumohon, jangan pergi..."
+DEG! DEG! DEG!+
"kakimu sudah kuobati bukan? pasti kau sudah bisa berjalan sendiri! hei Asuka, aku
serius, lepaskan aku."
+DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!+
"apa... apa kau mencintaiku...?" tanyaku kepadanya.
saat itu, gerimis mulai turun membasahi rambutku. seakan langit juga ikut menangis
merasakan kepedihanku.
+DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!+
"..........." Kazuma diam saja sambil menatapku.
+DEG DEG DEG DEG DEG!!+
Tolong, bilang saja kau mencintaiku, berbohong-pun tak apa, katakan kau
mencintaiku dan aku akan membiarkanmu menolongnya. tolong....
"aku.... ma- maafkan aku....." kata Kazuma sambil menarik tangannya dari
genggamanku, dan berlari ke arah Hyori.
+deg.... deg..... deg..... deg......+
begitu Kazuma berlari meninggalkanku, badanku langsung terkulai lemas tersandar di
tembok.
tubuh ini tak bisa bergerak, terlalu lemas- terlalu perih untuk dapat bergerak.
detak jantungku-pun mereda beriringan dengan jatuhnya rintik2 hujan di wajahku.
pandanganku kabur terhalang oleh air mata yang satu per satu mulai membasahi
pipiku.
kenapa air mata ini keluar? padahal aku sama sekali tidak bermaksud untuk menangis.
begitu perih-kah hingga air mata ini keluar tanpa menunggu perintah dariku?
kenangan bersama Kazuma, sekejap melintas di depan mataku.
"JANGAN LIHAT YANG LAIN SAAT KAU BERSAMAKU! SAAT AKU
BERSAMAMU, JANGAN BERANI2NYA KAU BERDEKATAN DENGAN
YANG LAIN! SAMPAI KULIHAT KAU SEPERTI KEMARIN LAGI, SIAP2 SAJA
UNTUK MATI!"
pembohong.........
"aku terus menunggumu... menunggumu sampai aku hampir gila. menunggumu dan
berharap suatu hari kau akan masuk melalui pintu kamarku.. aku selalu menungu-"
pembohong.... pembohong.....
"kuingatkan, namanya 'Asuka' bukan 'cewek ini'. dia adalah pacarku, dan tentu saja
dia jauh lebih penting dari acara sampah yang kau anggap penting itu."
pembohong....... pembohong...... pembohong.............
"ya tentu saja karena kau pacarku! dan kau adalah milikku yang harus kulindungi dan
kujaga baik2, dasar bodoh!"
PEMBOHONG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
dasar Kazuma pembohong!!
bisa2nya kau berkata padaku begitu, padahal hatimu mencintai Hyori.
berarti, selama ini, kata2 yang kau keluarkan itu semua untuk Hyori?
dan berarti, selama ini aku hanya penggantinya dan tidak lebih?
apa gunanya selama ini aku tulus mencintaimu?
kenapa kau mempermainkan ketulusanku dan membuatku terikat padamu?
tidak bisakah kau rasakan ketulusanku?
apakah ini balasan dari dosaku karena telah menyangkalmu dulu?
tetapi bagaimana kau bisa begini kejam? padahal setelah kejadian itu, mataku selalu
terpaku kepadamu dan sama sekali tidak pernah melihat ke arah lain.ternyata ini
bukan hanya kecurigaanku, semuanya terbukti.
luka yang begitu perih muncul lagi seiring terbukanya mataku yang selama ini
menyangkal kenyataan yang ada.
tapi ini keterlaluan... terlalu perih... terlalu sakit......
kumohon, tolong aku.... kumohon.... kumohon......
"Huwaaaaa....." tangisku, aku sudah tak dapat lagi menahan perasaan sedih ini.
"HUWAAAAAAA!!!!"
aku menangis malam itu diiringi hujan besar yang ikut merasakan kepedihanku.
***
......?
dimana aku...?
ukh, kepalaku sakit sekali.....
"Asuka...? kau sudah bangun?" tanya Emi.
"huh..? Emi?" tanyaku.
"Asuka!! huhuhu!! Asukaaa!!!" kata Emi sambil memelukku.
"hei... kenapa sih kamu?" aku mau meneriaki Emi karena kelakuan anehnya itu, tapi
terlalu lemas untuk kulakukan.
"ibumu menemukanmu pingsan di jalan kemarin, kehujanan, dan masih memakai
gaun pesta. sebenarnya apa yang terjadi?!"
huh...? pingsan di jalan....?
+NYUUUUUT+ hatiku begitu sakit saat aku dapat mengingat kembali.
benar juga, kemarin aku menangis di jalan dan hujan turun deras sekali.
tapi setelah itu aku tidak ingat apa2, pasti aku pingsan setelah itu.
Kazuma......
"Asuka!! apa yang terjadi??!" teriak Emi sambil mengguncang2 tubuhku.
"huh....?"
"apa yang terjadi Asuka?? jawab aku...."
Emi menangis... selalu saja aku membuatnya terluka, maafkan aku Emi...
aku merebahkan badanku kembali ke kasurku, dan menutup mataku dengan lenganku.
cairan panas mulai mengalir dari mataku dan membasahi tangan serta pipiku.
"aku tidak tahu...." jawabku.
"hiks... Asuka....."
"........."
"pasti Kazuma bukan?! kenapa dia selalu membuatmu terluka begini?!" teriak Emi
"ini bukan salahnya Emi....."
"tidak, ini salahnya kau jadi begini."
"............" aku diam saja berusaha menahan air mataku yang menetes setiap kali aku
mengingat Kazuma.
"aku akan membuat perhitungan padanya!" kata Emi. dia berdiri bersiap untuk pergi.
"jangan!" teriakku sambil menangkap tangan Emi.
akh.. kepalaku sakit sekali... aku melepas tangan Emi dan kembali tidur saking
sakitnya.
"Asuka?! kau tidak apa2?!" teriak Emi sambil memegang tanganku.
"iya.. tak apa, hanya sedikit pusing kok."
".... maafkan aku......."
"sudahlah, hei, berjanjilah padaku."
"berjanji apa?"
"jangan membuat perhitungan atau melakukan apapun kepada Kazuma.."
"kalau itu....."
"berjanjilah..."
"hhh... baiklah. tapi ingat, aku melakukan ini karena aku menurutimu, bukan karena
aku takut pada Kazuma."
"iya.... hei, ngomong2, apa Yusuke tahu keadaanku saat ini?"
"Yusuke? tidak tuh. aku langsung kesini begitu aku mendengar kabarmu."
"kalau begitu, jangan beritahu."
"huh? kenapa?"
"nanti... nanti Kazuma juga bisa tahu... aku tak mau bertemu Kazuma saat ini."
"........."
aku menceritakan semua yang terjadi kepada Emi. dan sedikit banyak, aku menjadi
lega karena tak perlu menyimpannya sendirian. Emi menangis, namun dia menyimak
setiap kata yang keluar dari mulutku. dia memang sahabatku yang paling baik, dan dia
yang paling mengerti aku. aku beruntung mempunyai sahabat sebaik Emi.
dan tanpa kusadari, aku tertidur setelah bercerita kepadanya....
***
"kak... kakak... bangunlah dan minum obat ini." kata adikku sambil mengguncang2
tubuhku.
aku mengerang ," huh...?"
"ini... obat dari ibu.. minumlah."
aku mengangkat tubuhku dan berhenti dalam posisi duduk.
aku menerima obat yang dibawakan adikku dan meneguknya dengan air.
"ini.. terimakasih ya." kataku sambil menyerahkan gelas kosong ke adikku.
"dasar bego... bagaimana bisa kau jatuh sakit begini.." komentarnya.
lihat saja kalau aku sudah sembuh, akan kujambak rambutmu dik.
"brisik ah.."
"cepat sembuh bego...." katanya sambil keluar dari kamarku.
walau mulutnya tajam, tapi maksudnya baik. apakah akhir2 ini semua orang seperti
itu?
+cklek+ adikku membuka pintu kamarku lagi dan mengintip dari sana.
"ngapain sih ngintip begitu..?" tanyaku.
"tadi ada yang mencarimu." katanya
"siapa?"
"aku tidak tahu. cowok, rambutnya disepuh emas."
"........."
"tadi dia datang dan bersikeras masuk. tapi kubilang kau tidur, dan dia akhirnya
menyerah,lalu pulang."
"......."
setelah berkata begitu, adikku menutup pintu.
tak lama setelah itu, dia membuka pintu dan mengintip lagi.
"apa lagi....?"
"jangan lupa...."
"apa?"
"kau masih hutang padaku."
"iya.. iya aku tahu...."
"cepatlah sembuh.... dengan begitu hutangmu kuanggap lunas." kata adikku lalu
menutup pintu.
huh, dasar adik sialan...
bisa juga dia berkata semanis itu... hihihi
akan kuingat untuk bersikap baik padanya disaat aku sembuh nanti.
akh.. kepalaku sakit sekali...
huh, mana aku keringatan terus lagi.. pasti aku sedang demam sekarang..
tapi ini tidak sakit, sama sekali tidak sakit dibandingkan dengan hatiku.
andai saja hati yang sakit bisa disembuhkan dengan obat, pasti akan bagus sekali.
jadi... apa yang harus kulakukan sekarang?
apa yang harus kulakukan bila bertemu Kazuma sekarang?
ah... pertama2 aku harus merelakan dia dulu dan putus secara baik2. ]
aku tidak mau menjadi penghalang baginya.
...........
tidak, sebenarnya bukan itu alasannya.
bukan 'aku tidak mau menjadi penghalang' alasannya.
alasan sebenarnya adalah karena ke-pengecutanku. aku terlalu takut untuk disakiti lagi
oleh Kazuma, mungkin itu alasannya.
hanya saja aku berusaha menutupinya. lagipula, Kazuma tidak mencintaiku.. apa lagi
gunanya semua ini...
+ANGKAAAT!!!! ANGKATT!! ANGKAT TELEPONNYAA!!!!+ HPku berbunyi.
dimana HPku itu berada? ah, itu dia diatas meja belajar.
ukh, terlalu jauh dari jangkauanku, malas ah mengambilnya. lagipula kepalaku sakit
sekali.
akhirnya Hp-ku berhenti berdering. tapi tak lama setelah itu, Hp-ku berdering lagi.
+ANGKAAAAT!!!! ANGKATT!!! ANGKAT TELEPONNYA!!!!!+
mengesalkan sekali.. siapa sih? palingan Emi, sudahlah biarkan saja.
aku memang membiarkan Hp-ku, tapi HPku terus berdering, lama2 aku jadi pusing
juga!
terpaksa, aku turun dari kasur dan mengambil Hp-ku.
begitu aku menginjakkan kaki di tanah dan mencoba berdiri, kepalaku sakitnya bukan
main. sepertinya aku sakit parah juga nih.. baru kali ini aku sakit sampai begini.
aku mengambil Hp-ku lalu menjawabnya lemas," ya.... halo....."
"hei ingus! kenapa lama sekali mengangkatnya?!" KAZUMA?!
spontan,aku langsung menutup teleponnya.
kenapa Kazuma menelponku?!
ukh, aku belum siap untuk berbicara kepadanya!
+ANGKAT!!!!! ANGKAAT!!!! ANGKAT TELEPONNYA-+
Aku langsung mencabut baterai dari Hp-ku dan membantingnya ke kasur.
napasku tersengal2 saking gugupnya.
tak kuduga Kazuma menelponku. dan lagi, dia menyebutku 'ingus' seperti tidak terjadi
apa2.
sebenarnya apa yang dipikirkannya!?
"Asukaa!! hei, aku tahu kau mendengarku!! hei keluarlah! aku mau bicara sebentar!!"
teriak seseorang dari depan rumahku.
aku mengintip dari jendela. dan benar saja, itu Kazuma!
bagaimana bisa dia berada disitu?!
dan lagi, apa yang mau dibicarakannya?!
"hei! biarkan aku bicara denganmu! keluarlah sebentar!!"
mendengar suara Kazuma saja, hatiku sudah melonjak senang begini..?
apakah aku benar2 tak dapat melupakannya?
"hei!! aku tahu kau mendengarku!! biarkan aku bicara padamu!! hei!!"
maaf..
maafkan aku Kazuma..
aku tidak dapat menemuimu sekarang..
bukan sekarang saja, mungkin nanti juga, aku tidak sanggup melihat wajahmu.
"hei!! keluarlah!! ma- maafkan aku!!!"
Kazuma meminta maaf?
orang berharga diri setinggi Kazuma rela teriak2 meminta maaf padaku..?
tidak, jangan Asuka. ingat, kau hanya penghalang baginya dengan terus mencintainya.
kau harus melepaskan Kazuma agar dia bisa bahagia.
ya, aku harus melepaskannya.
"Asuka!!!!! biarkan aku bicara padamu-"
"hei! jangan teriak2! ini sudah malam! kami butuh tidur bocah! dasar anak sinting!"
teriak seseorang dari rumah sebelah karena terganggu oleh teriakan Kazuma.
"sebaiknya kau yang berhenti teriak2 dasar botak. sebelum aku menonjok wajahmu."
kata Kazuma kepada orang itu.
sepertinya orang itu mengerti bahwa bisa bahaya kalau membuat Kazuma lebih marah
lagi, sehingga dia membiarkan Kazuma.
kenapa semua orang selalu bersikap begitu terhadapnya?
huh, Kazuma.... kau benar2...
"Asuka! ayolah, biar aku bicara denganmu!! sebentar juga tidak apa2!!" teriak
Kazuma lagi.
perih... terlalu perih mendengarnya...
"hei, setidaknya biarkan aku melihat wajahmu! sebentar juga tidak apa2"
kepalaku makin sakit... aku berjalan menuju kasurku dan membenamkan wajahku
disana. dan aku menutup telingaku dengan bantal, berharap aku dapat meredam
suaranya.
"biarkan aku melihat wajahmu! hei, Asuka! biarkan aku melihat wajahmu dan biarkan
aku tahu kau baik2 saja!"
tolong... jangan biarkan aku masuk ke perangkapmu lagi... biarkan aku pergi....
"begitu aku melihatmu, aku akan berhenti! aku berjanji! hei, aku akan menunggumu
disini sampai kau mau menunjukkan wajahmu padaku!"
pergilah... pergilah... jangan biarkan aku jatuh lebih dalam lagi dalam mimpi yang
dipenuhi oleh dirimu...
"aku akan menunggumu!" teriaknya.
CRAZY #24
sudah 3 hari aku sakit, tapi tidak kunjung sembuh juga.
ibu bilang, kalau aku tidak sembuh2 juga, aku akan dibawa ke Rumah Sakit.
uuh, aku tak mau itu. aku memang cukup senang sih jatuh sakit, karena aku tak perlu
pergi ke sekolah (hehehe).
tapi kalau sakitnya menyiksa seperti ini sih, aku masih lebih pilih masuk sekolah!
bayangkan saja, hidungku mampet sampai tak bisa tidur, badanku panas dan terus2an
mengeluarkan keringat, dan lagi, tenggorokanku sakit sekali sampai2 aku susah
makan. aaah, makan itu adalah surga dunia setelah tidur. masa aku tak bisa dapat
salah satunya?? ini keterlaluan!
tapi yang paling parah bukan itu. yang paling parah adalah sakit di hatiku.
setiap harinya, Kazuma datang dan berteriak2 di depan rumahku. dia selalu
mengulangi itu setiap hari.
dan dia datang juga pada pagi hari. perkiraanku dia bolos sekolah.
mendengar suaranya saja, sudah membuatku begini tersiksa. apalagi kalau aku
melihat wajahnya?
aku rindu dia, itu tak bisa dibantah. tapi terlalu sulit untuk menghadapi Kazuma,
sementara aku tahu segala kebenarannya.
cintanya kepada Hyori mennyakitiku, membuatku berpikir kalau selama ini semuanya
hanya bohong belaka, dan aku tak bisa terima itu. aku ingin Kazuma melihatku
seorang seperti aku yang hanya melihatnya. terlalu egois memang, tapi aku tidak bisa
berbuat apa2 lagi.
dan hari ini, Kazuma kembali berteriak2 di depan rumahku.
ingin sekali aku menurutinya dan bertemu dengannya, tapi ingatan dari beberapa hari
lalu melandaku, dan menghentikan semua niatku. terlalu sakit untuk diingat, dan
terlalu perih untuk dilupakan.
Kazuma... maafkan aku.
"Kakak!! cowok di depan itu benar2 membuatku sinting! bertemulah sebentar
dengannya biar dia pulang! aku sudah tak tahan lagi mendengar teriakkannya, begitu
juga ibu!! ayolah kak!" kata adikku yang mendobrak masuk ke kamarku.
sialan... kau pikir aku tidak pusing mendengar Kazuma teriak2 begitu?
yang paling pusing itu aku bodoh!!!
aduh, aku malas meladeni adikku yang satu ini, aku pura2 tidur sajalah...
".........."
"kakak, kau tahu kau hanya pura2 tidur! cepatlah bangun! kalau tidak, cowok itu akan
kubiarkan masuk ke rumah!"
"jangan!!" teriakku.
"hehe...." adikku tersenyum licik.
sial.. bagaimana aku bisa masuk dalam jebakannya itu??
"sudah, cepat temui dia." kata adikku lagi.
"aku tidak bisa.. kau tidak mengerti." jawabku.
"aku memang tidak mengerti, dan aku juga tidak peduli apa yang terjadi! yang aku
inginkan adalah si bule sinting itu pergi, atau setidaknya, BERHENTI
BERTERIAK!!!"
"kau.. beraninya kau bicara begitu padaku? lihat saja kau kalau aku sudah sembuh,
kutarik bulu ketiakmu sampai putus."
"nyah nyah nyah, terserah kau mau mengancamku. disini, kau yang berhutang
padaku. kau lupa kau masih punya hutang 1 permohonan padaku?"
benar2 sialan... dia sudah bisa menjebakku sekarang...? bukannya dia bilang hutangku
lunas kalau aku cepat sembuh?! (yah.. aku belum sembuh2 juga sih, berarti aku masih
hutang padanya... sial..)
"aku ingat.. apa maumu?"
"aku.mau.agar.cowokmu.itu.DIAM."
"baiklah akan kulakukan." aku tidak bilang kalau aku akan melakukannya sekarang
kan?
"cih... bisa2nya cewek jelek sepertimu digilai cowok seperti dia.. dunia memang
sudah terbalik."kata adikku sampai akhirnya dia keluar dan menutup pintu kamarku.
"APA KATAMU-"
aaah... kepalaku sakit sekali...
benar2 si bocah itu.. lihat saja nanti...
aku merebahkan tubuhku kembali untuk menghilangkan sakit di kepalaku.
saat itu, Hp-ku bergetar.
huh? sms?
ternyata dari Kazuma...
kubuka smsnya,"hei, keluarlah, aku mau bicara sebentar."
kubiarkan smsnya tak terbalas. tapi beberapa menit kemudian, Kazuma mengirim sms
lagi.
"sungguh, biarkan aku bicara denganmu."
lagi,"ayolah!! kenapa sih dengan dirimu!?! mengesalkan sekali! dasar ratu ingus!"
lagi,"cepat keluar.. sebelum aku memecahkan kaca jendelamu..."
dan lagi,"aku hanya ingin melihat wajahmu.. aku merindukanmu."
heuk! Kazuma merindukanku? baru kali ini dia ngomong semanis ini padaku.
+nyuut+ ukh, perih sekali. entah mengapa hatiku begini perih disaat aku merasa
senang atas pengakuan Kazuma.
apakah hatiku terus mengingatkanku akan kebenaran yang ada?
1 sms masuk lagi," sialan! baru kali ini bicaraku kacau begini! ini semua karena
kamu! sial, kutarik kata2ku tadi! memalukan!"
dasar sinting.... otaknya pasti tidak beres...
hpku bergetar lagi,"tidak.. kata2 yang barusan itu benar... jadi biarkan aku bertemu
denganmu..."
sekarang aku benar2 bingung yang mana yang benar yang mana yang salah...-___-
+shaaaaaaa+
apa itu? suara hujan?
wuah, bagaimana ini? hujannya deras sekali..
dan Kazuma masih ada di depan, dia pasti kehujanan.
Asuka! hei, ingat! jangan perhatikan dia lagi, kau lupa bagaimana sakitnya?
kau tidak boleh menekan Kazuma terus! kau harus mencoba melupakannya.
itu yang terbaik bagimu, dan juga baginya.
tapi... bagaimana kalau Kazuma terus2an berada di sana?
dia baru saja sembuh bukan? oh ya ampun Kazuma...
kamu harus pulang, jangan terus menungguku disana..
Aaah! Asuka! jangan pikirkan dia lagi!
+BBZZZT+ hp-ku bergetar lagi.
ternyata sms dari Kazuma lagi, apa yang ingin dia katakan..?
kubuka smsnya,"hei ingus, hujan nih.. aku pulang dulu, nanti aku datang lagi."
-____-' sialan......
ini akibat dari kebanyakan nonton drama ... -__-
aku sampai lupa dan mengira Kazuma akan menungguku sambil hujan2an seperti di
film2..
padahal ini 'Kazuma' si manusia antik.. seharusnya aku sudah bisa menebaknya..
***
"aku mencintaimu.." kata Kazuma.
"sungguh...?" tanyaku ragu.
"ya, hanya kamu seorang."
"hanya aku..?"
"hanya kamu, tak ada yang lain..." Kata Kazuma sambil memelukku.
"hanya kamu, tak ada yang lain................ Hyori.........."
aku terbangun saking kagetnya atas pernyataan Kazuma.
ukh, sialan...
ternyata semua hanya mimpi...
ya, semua hanya mimipi...
"hosh... hosh... hosh..." aku tersengal2, dan keringat keluar dari seluruh tubuhku.
ini cuma mimpi Asuka... kenapa kau begitu takut?
cuma mimpi, mimpi buruk, mimpi yang sangat buruk..
jangan dipikirkan, mimpi bisa datang kapan saja.. jangan dipikirkan...
"hei ingus!!! keluarlah!! aku ingin bicara padamu!!"
Kazuma?! itu suara Kazuma?!
jadi... yang tadi itu bukanlah mimpi...?
tidak, tidak! Kazuma memang selalu berada di depan rumahku beberapa hari ini,kau
jadi kacau Asuka.
kau sudah mulai tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang realita.
kuasai dirimu Asuka... jangan termakan oleh pemikiranmu sendiri!
"apa kau mencintaiku....?" pertanyaanku kepada Kazuma beberapa hari lalu, melintas
begitu saja di otakku.
"aku... aku... Maafkan aku..." jawab Kazuma.
maafkan aku? apa maksudnya Kazuma?
kenapa tidak kau katakan kau mencintaiku?
bukankah selama ini kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?
kenapa tidak kau bilang kau mencintaiku?! kenapa?!
"ukh- hoeek!!!" aku mengambil ember yang berada di sisi ranjangku dan muntah
disana.
mual... begitu mual.... setiap kali aku mengingat kejadian waktu itu, aku selalu mual.
sepertinya tubuhku ikut bereaksi untuk mengurangi rasa sakit di hatiku. tapi semua itu
tak sedikitpun mengurangi rasa sakit ini, malah memperburuk semuanya.
"Asuka?! kau tidak apa2?!" ibuku mendobrak masuk ke dalam kamarku.
"uhuk- hoeekk!!!" aku terus memuntahkan semua isi perutku.
"ini, minum airnya." kata ibuku panik sambil menyodorkanku segelas air.
"hoek!!!"
tidak bisa berhenti. kau payah Asuka! tahan dirimu! ini hanya masalah kecil, kau bisa
mengatasinya.
"hooek!!!!"
"Asuka! ayo, ayo kita ke Rumah Sakit sekarang." kata ibuku sambil mengelus2
punggungku.
aku mengangkat tanganku di depan wajah ibuku, untuk memeberinya kode bahwa aku
tidak mau.
"tidak bu... aku tidak mau.." kataku.
"ASUKA!!! AYOLAH, HANYA SEBENTAR, SEBENTAR SAJA. BIARKAN
AKU BERTEMU DENGANMU! SEMENIT, AH TIDAK, 30 DETIK JUGA TAK
APA! AYOLAH, AKU INGIN MELIHAT WAJAHMU!!" teriak Kazuma lagi.
tolong berhenti!! berhenti!!
kumohon, sakit sekali Kazuma.. biarkan aku melupakanmu barang sejenak.
aku ingin melupakanmu! kumohon, jangan siksa aku begini.
"hooek!!!"
"Asuka!! oh ya ampun anakku..." ibuku mulai menangis.
"ASUKA! AKU INGIN MELIHAT WAJAHMU! TOLONGLAH! BIARKAN AKU
MELIHATMU! AKU TIDAK DAPAT MENAHANNYA LAGI!" teriak Kazuma.
"HOOEKK!!!"
"Asuka... oh Asuka.. Asuka.... bertahanlah 'nak"
bertahan? bagaimana caranya bu?
kau 'kan ibuku, tak bisakah kau ajari aku cara bertahan? kumohon bu... kumohon...
"ASUKA! INI YANG TERAKHIR! SUNGGUH, INI YANG TERAKHIR,
BIARKAN AKU BICARA DENGANMU!!" teriak Kazuma lagi.
terakhir? apa maksudnya..?
kau selalu bicara yang tidak kumengerti! tadi kau bilang ingin bertemu denganku,
sekarang kau bilang ini yang terakhir. jangan permainkan aku lagi! kumohon, pergilah
dari sini!
"i- ibu..." aku berusaha untuk bicara.
"ya? ada apa Asuka? ibu disini." isak ibuku.
"pergi...."
"apa? ibu tidak mengerti Asuka.."
"suruh dia pergi...."
"dia?"
"kumohon, suruh orang itu pergi..."
"oh ya ampun Asuka... jangan seperti itu, kasihan dia..."
"SURUH DIA PERGI, BU!! SURUH DIA PERGI!! AKU TAK INGIN BERTEMU
DENGANNYA ATAUPUN MENDENGAR SUARANYA!! KUMOHON BU!!"
aku menangis, menangis keras sekali tak tertahankan.
jangan siksa aku lagi! tolong, lepaskan aku! lepaskan aku!!!!!
"baik... akan ibu suruh dia pergi.... tahan Asuka, kendalikan dirimu!"
"SEKARANG IBU!!! SEKARANG!!!!" aku berteriak keras sekali dalam frustasiku.
Kazuma, tolong biarkan aku beristirahat sebentar.. sebentar saja...
biarkan aku melupakanmu sejenak, kau terlalu sakit untuk diingat Kazuma..
kumohon,kumohon,kumohon!!!
ibuku berlari keluar dari kamarku.
semoga saja dia bisa meyakinkan Kazuma untuk pergi dari sini.
dan semoga Kazuma bisa mengerti.
semua ini terlalu berat bagiku.
perutku mual, kepalaku sakit, aku hanya ingin melupakannya sekarang.
aku ingin tidur... ya, aku hanya ingin tidur. tapi aku tidak bisa kalau Kazuma tetap
datang menghantui setiap mimpiku. Kazuma... tolong aku... ibu, ayah, Emi... siapa
saja, tolong aku!!
aku mendengar samar2 ibu sedang berbicara dengan Kazuma diluar. sepertinya
Kazuma menolak untuk pergi, apa yang harus kukatakan padanya agar dia mau
meninggalkanku? tapi aku tak dapat berbicara dengannya. lebih2 bicara, mendengar
suaranya saja aku sudah tak sanggup lagi.
"mengertilah.. keadaan Asuka tidak memungkinkan untukmu menemuinya." aku
mendengar suara ibuku berbicara kepada Kazuma.
"apa dia yang memintamu berkata begitu?" tanya Kazuma.
"kumohon, 'nak Kazuma. mengertilah, keadaan Asuka saat ini-"
"apa Asuka berkata bahwa dia tak ingin bertemu denganku?! dan kau mengusirku dari
sini?!"
"i- itu, tidak begitu."
"aku harus bertemu dengannya!" teriak Kazuma.
"hei! kau tidak bisa masuk seenaknya! tunggu 'nak Kazuma! jangan seenaknya
begitu!!"
masuk seenaknya...?
Kazuma masuk kedalam?
dia pasti akan kesini!
+DRAP DRAP DRAP!!+ derap langkah Kazuma mendekat.
oh tidak, dimana adikku? kenapa dia tidak menghalangi Kazuma?!
atau, ayah?! ya, ayah?! dimana ayah?! kenapa dia tidak membantu ibu menghalangi
Kazuma?!
+DRAP! DRAP! DRAP!+ Derap langkah Kazuma semakin mendekat.
bagaimana ini?! Kazuma semakin mendekat!
ah, pintu! harus segera kukunci sebelum Kazuma dapat masuk!!
aku menjatuhkan badanku ke lantai dan merangkak menuju pintu.
aku harus mengunci pintunya! tak peduli sesakit apa kepalaku, dan semual apapun
perutku, takkan kubiarkan Kazuma masuk kesini. dan takkan kubiarkan hatiku
terpenuhi atas kerinduanku akan Kazuma.
tidak akan!!
+DRAP! DRAP! DRAP DRAP DRAP!!+ derap langkah Kazuma benar2 dekat
sekarang.
sedikit lagi Asuka, sedikit lagi! kau harus meraih kuncinya!
tubuhku semakin dekat dengan gagang pintu, dan aku mengangkat tubuhku setinggi
mungkin dari tanah, dan menekan kuncinya.
+Klik, BRUAKKK!!!+
Berhasil. aku berhasil mengunci pintunya tepat sebelum Kazuma dapat membuka
pintu kamarku.
aku bersandar lemah di pintu, wajahku memanas sehingga air mata keluar dengan
sendirinya.
tapi aku berhasil mengunci pintunya...
kau hebat Asuka, kau sudah berhasil.semua ini akan segera berakhir..
+DOK! DOK DOK!! DOK!+ Kazuma menggedor2 pintu kamarku.
"hei!!! BUKA PINTUNYA!!! KENAPA KAU MELAKUKAN INI KEPADAKU!?!"
berhenti... tolonglah, jangan ganggu aku lagi..
+DOK! DOK! DOK! DOK! DOK!!+
"KENAPA?! KENAPA KAU MENGUNCI PINTUNYA?! KENAPA KAU BEGITU
TEGA MELAKUKAN INI?"
jangan ganggu aku Kazuma...sejenak saja...
+DOK! DOK! DOK! DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA! AKU TAHU KAU ADA DI DALAM! BICARALAH!! PALING TIDAK,
BIARKAN AKU MENDENGAR SUARAMU, HEI ASUKA! INI YANG
TERAKHIR!!!!"
jangan mendekat lagi Kazuma... jangan biarkan aku jatuh lebih dalam lagi...
tinggalkan aku sendiri....
+DOK! DOK! DOK! DOK!+
"Satu kata saja, satu kata dan aku akan pergi dari sini... SATU KATA SAJA!!!"
pergi... pergilah... PERGILAH!!!!!!
"Putus....." aku berusaha sekuat mungkin untuk berbicara.
"apa? kau berkata sesuatu Asuka?! ulangi lagi! aku tidak mendengarnya!!!."tanya
Kazuma.
"putus...."
"apa katamu..?"
"kita...putus saja ya Kazuma...."
"....... ap...a.....?"
"........." aku hanya terdiam. tak sanggup lagi mengeluarkan kata2 yang lebih
menyakiti diriku.
maafkan aku Kazuma, tapi aku tidak bisa menahannya lagi.
aku sudah tak sanggup lagi kalau terus2an seperti ini.. kumohon, mengertilah.
"APA KATAMU?! TIDAK! AKU TIDAK MAU PUTUS! KALAU AKU TIDAK
MAU PUTUS, KAU BISA APA?! KAU BISA APA KALAU AKU INGIN SELALU
BERSAMAMU?!" teriak Kazuma.
mengertilah Kazuma... ini juga berat bagiku... jadi kumohon, dengarkanlah aku kali
ini saja...
"AKU TIDAK MENGAKUINYA! AKU TIDAK PEDULI KAU MAU PUTUS
ATAU TIDAK, TAPI AKU TETAP TIDAK MENGAKUINYA!"
sakit... kepalaku sakit... hatiku perih...
aku butuh bantuan..seseorang, aku butuh seseorang yang dapat membantuku untuk
saat ini..
Taiki... ya, Taiki... Taiki pasti bisa menolongku...
"JANGAN BERANI2NYA KAU BERKATA BEGITU LAGI PADAKU! JANGAN
BERANI2NYA KAU UCAPKAN SELAMAT TINGGAL! KARENA AKU
TAKKAN PERNAH MELEPASKANMU!"
"'nak Kazuma, kumohon tenanglah.... tenanglah 'nak Kazuma." kata ibuku berusaha
menenangkan Kazuma.
aku mengambil Hp-ku dan menekan nomor Taiki.
"TIDAK! AKU TAKKAN BISA TENANG SEBELUM ASUKA MENARIK
KATA2NYA BARUSAN!"
ayo Taiki... angkat.... angkat teleponnya....
"HEI ASUKA! AYO KITA LURUSKAN SEMUA INI! PASTI ADA
KESALAHPAHAMAN DISINI!!!"
angkat Taiki.... kumohon.... angkatlah!!!!
+Pik+
"halo? Fujimoto?" tanya Taiki mengangkat teleponnya.
CRAZY #25
"halo? Fujimoto?" tanya Taiki.
"Taiki... tolong aku... tolong aku cepat..." tangisku.
"ASUKA!! KELUARLAH!! MARI BICARAKAN TENTANG SEMUA INI! PASTI
ADA KESALAHPAHAMAN DISINI! ASUKA!" teriak Kazuma.
" 'nak Kazuma, tolong mengertilah keadaan Asuka sedang tidak baik hari ini.
kembalilah lain kali.." bujuk ibuku.
"kenapa Kazuma berteriak2 begitu?! dimana kau sekarang Fujimoto?!" tanya Taiki.
"di rumahku.. cepatlah kemari.. kumohon, bawa Kazuma pergi dari sini.."
"apa?! bagaimana-" sebelum Taiki bisa bertanya lebih lanjut, kuputuskan teleponnya.
kumohon Taiki.. segeralah kemari. aku sudah tak tahan lagi....
+DOK! DOK! DOK! DOK!+
"ASUKA!! AYOLAH, JANGAN KEKANAK2AN BEGINI! MASA HANYA
KARENA AKU MENOLONG ORANG LAIN SAJA KAU MAU PUTUS
DENGANKU?! CEPAT BUKA SEBELUM KUDOBRAK PINTU INI!!"
" 'nak Kazuma, jangan seperti ini, Asuka sedang sakit."
"Setidaknya dia harus membiarkan aku masuk tante! aku tak bisa menerimanya!!"
"iya, tapi saat ini Asuka juga sedang kacau, bicaralah padanya nanti kalau dia sudah
membaik."
"aku tidak peduli! aku takkan pergi sebelum Asuka menarik perkataannya tadi!!"
" 'nak Kazuma.. tolonglah-"
"Asuka!! buka pintunya!! kita bicarakan ini!! hei! buka pintunya!!!"
"HEI ASUKA! KALAU KAU TIDAK MEMBUKA PINTU INI DALAM WAKTU 3
DETIK, AKU AKAN BENAR2 MENDOBRAKNYA!" teriak Kazuma lagi.
" jangan begini 'nak Kazuma, kalau kau begini terus, terpaksa aku akan memanggil
bantuan." ancam ibuku.
" satu..... "
Taiki, cepatlah datang!!
"dua........ "
Taiki....!!!
"tiga......."
"Kazuma!! hentikan!! jangan berbuat lebih jauh dari ini!!" teriak Taiki.
Taiki? itu Taiki?!
"jangan halangi aku!! hei, lepaskan aku!!!" teriak Kazuma.
"kalian! cepat bantu aku menahan Kazuma! cepat!!" teriak Taiki lagi.
"Kazu-chan!!! jangan begitu!!!" teriak Yusuke.
"lepaskan aku dasar bajingan!! aku berjanji, aku akan menghabisi kalian semua
sampai mati kalau kalian tidak melepasku sekarang! hei- lepaskan aku!"
"Kazuma, tahan dirimu! ini tidak seperti dirimu!! kau hanya akan menyusahkan
Fujimoto dan dirimu sendiri!"
"Taiki benar Kazu-chan, ayolah! kita pergi dari sini!"
"persetan dengan Taiki! memang siapa Taiki itu?! Taiki bos-mu?! kalian sudah seperti
anjing suruhannya saja! lepaskan aku sekarang!!! lepaskann!!!" suara Kazuma
menjauh, sepertinya yang lain berhasil membawanya pergi.
"maafkan kami yang telah membuat keributan tante.. maafkan kami." kata Taiki. lalu
terdengar suara langkah kaki Taiki yang menjauh menyusul Kazuma.
terimakasih Taiki... terimakasih.....
kau memang selalu bisa kuandalkan, aku berhutang padamu Taiki..
tapi, aku meminta maaf padamu juga Kazuma...
bukannya aku tidak mencintaimu, tapi aku tidak bisa menahan rasa sakit ini lebih
lama lagi.
aku hanya ingin beristirahat sebentar dari semua drama gila ini.
hanya sebentar saja.. sebentar saja...
+DOK DOK DOK!!!+
"Asuka?! Asuka?! kau baik2 saja???" teriak Emi panik.
Emi? bagaimana dia bisa ada disini? dan darimana dia tahu segala kekacauan ini?
"Asuka!? kumohon, bukalah pintunya. biarkan aku masuk, setidaknya aku ingin
memastikan bahwa kau baik2 saja."
maaf Emi, tapi aku tak mau bertemu siapa2 untuk saat ini..
"sakit ya Asuka? huhu... pasti kau terluka sekali..." isak Emi.
"Kikkawa, biar aku saja.." kata seseorang kepada Emi.
+tok, tok, tok!+ suara ketukan pintu yang amat lembut.
"Fujimoto? ini aku, Taiki. bisakah kau biarkan kami berdua masuk? sebentar saja juga
tak apa, Kazuma sudah pergi, anak2 menyeretnya keluar."
Taiki...? kenapa dia masih ada disini...?
yah, semenjak aku berhutang padamu, akan kubukakan pintunya.
aku memaksa diriku untuk berdiri dengan sisa2 kekuatan yang ada, dan aku memutar
gagang pintunya.
pintunya terbuka, dan aku langsung berjalan menuju kasurku dan merebahkan diriku
disana tanpa peduli untuk mempersilahkan mereka masuk. aku tidur secara tengkurap
agar mereka tidak bisa melihat wajah kacau-ku saat ini.
"terimakasih karena sudah membiarkan kami masuk.." kata Taiki sambil masuk
kedalam kamarku, diikuti Emi yang masih terisak-isak.
Taiki duduk di lantai di sisi ranjangku," kau tidak apa2 Fujimoto?" aku menggeleng
kecil.
"syukurlah kau baik2 saja. fiuh, keadaan tadi amat kacau. Kazuma mengamuk,
memang sering terjadi. tapi baru kali ini dia mengamuk karena tidak mau berpisah
dari seseorang.untung saja waktu kau telepon aku ada di dekat sini. kalau tidak
keadaannya pasti akan lebih parah. kau benar2 sukses dalam membuatnya mengamuk
Fujimoto."
aku tidak tahu harus bereaksi senang atau sedih untuk saat ini. tapi yang pasti,
perkataan Taiki sama sekali tak merubah apapun.
"kenapa kau meninggalkan Kazuma? kenapa kau melakukannya lagi Fujimoto?
bukankah kejadian yang lalu sudah cukup untuk membuatmu sadar akan betapa
terlukanya Kazuma? kenapa kau melakukan ini...?" tanya Taiki.
bagaimana bisa dia memojokkanku begitu?! padahal dia tidak tahu apa yang
sebenarnya terjadi!
aku bangun dan menghadap ke Taiki," kau tidak tahu apa2 Taiki! jadi sebaiknya jaga
bicaramu itu! dari keputusan yang kuambil ini, yang paling terluka adalah aku! kau
tidak tahu betapa beratnya keadaanku sekarang!"
"heh, akhirnya kau bicara juga sekarang.." dengus Taiki.
ukh sialan.. aku termakan omongannya..
aku mengerang dan kembali merebahkan diriku di kasur.
"Taiki-sama berhenti mengganggu Asuka! Asuka sudah cukup pusing!"
"Taiki-sama....? sejak kapan kau mulai memanggilku begitu?" (red*sama: tuan, nona,
panggilan hormat.)
"sejak kau memberi ceramah pada Kazuma dan Yusuke waktu itu..." jawab Emi
malu2.
"ceramah...? ah, sudahlah, tak usah dipikirkan. yang penting, aku ingin bertanya pada
Asuka. ah, maksudku, pada Fujimoto."
"tidak apa2, panggil saja aku Asuka." kataku masih dalam posisi tengkurap dan
wajahku terbenam pada bantal.
"oh, oke. kalau begitu, ada yang ingin kutanyakan pada Asuka."
"apa?" tanyaku dan Emi serentak.
"apa kau sungguh mau berpisah dengan Kazuma?"
"......." aku diam saja. aku tak tahu harus menjawab apa.
"Taiki-sama! Asuka sedang pusing, tak bisakah kau bertanya masalah itu nanti
saja??!"
"tidak bisa. ini harus diluruskan sebelum terlambat."
terlambat pantatku. dari awal saja, aku jadian dengan Kazuma dimulai dari sebuah
kesalahan.
jadi apa yang bisa kuharapkan?
aku saja yang terlalu bodoh dan menjalani hubungan ini tanpa berpikir ke depannya.
"dari awal semua memang sudah terlambat. bukan Asuka yang memulai, tapi Kazuma
duluan! dan Asuka adalah korban disini!" teriak Emi.
bagus Emi. kau memang tahu apa yang mau kukatakan.
senang rasanya Emi disini, jadi aku tak perlu bicara macam2.
"tunggu, tunggu... apa maksudmu dengan 'Kazuma yang memulai'?"
"Kazuma menyukai si rubah betina itu bukan?!" tantang Emi.
"menyukai? apa maksudmu menyukai?"
"alah~ kau jangan pura2 tak tahu. aku yakin kau sendiri sadar akah hal ini."
".............."
"benar kan? huh, makanya kau diam saja. kau tidak tahu kan mau jawab apa lagi??"
Emi... itu agak keterlaluan...
"Kikkawa, sebaiknya kau jangan macam2 denganku." kata Taiki dengan nada yang
datar dan biasa, namun entah mengapa rasanya menakutkan.
benar kan Emi...? kau sudah agak keterlaluan.
walaupun Taiki yang paling baik dan paling bijak diantara kelompok2 Kazuma,
paling tidak kau harus ingat bahwa dia adalah teman Kazuma -___-
"ba- baiklah Taiki-sama!!" kata Emi.
sepertinya siapapun yang melihat sifat Emi yang begini, tidak akan ada yang bisa
marah pada Emi deh..
dan aku yakin Taiki juga merasakannya. mana mungkin dia tega marah ke gadis
sepolos Emi?
"sudahlah.. lupakan saja..." kata Taiki.
"tapi, bagaimana bisa kalian menyimpulkan bahwa Kazuma menyukai rubah itu?"
tanya Taiki.
"dari mendengar semua cerita Asuka, semua sudah jelas. dan lagi, Kazuma pernah
tiba2 menggumam nama Hyori dan memimpikan Hyori. tidak cuma itu, dia juga
meninggalkan Asuka yang kakinya sedang terluka di pinggir jalan demi menolong
Hyori, dan pada saat itu hujan deras! kau pikir kenapa Asuka jatuh sakit sekarang?"
walaupun semua yang dikatakan Emi benar adanya, tapi bagaimana bisa dia berkata
sejujur itu dan menusukku dengan kenyataan yang ada -__-
"........." Taiki diam saja.
aku yakin, Taiki pasti sudah menyadari lebih lama daripada aku akan hal ini.
makanya dia tidak bisa menjawab apa2 sekarang.
tunggu- tiba2 aku jadi teringat sesuatu.
sudah mengganjal sejak dulu, tapi tidak kusadari dan tidak kunjung kutanyakan.
sebaiknya kutanyakan sekarang.
aku bangun dari posisiku, dan duduk bersila di Kasurku.
"wow, Asuka.. kamu seram sekali sungguh." komentar Emi saat melihatku.
"kalau boleh jujur, Kikkawa benar." kata Taiki sambil tertawa kecil.
sialan... bagaimana bisa kau berpenampilan begini di depan Taiki..
sudah beberapa hari aku sakit, sehingga aku belum mandi. dan lagi, rambutku pasti
acak2an, mukaku pasti kusam, dan pastinya mataku sembab seperti ikan mas koki
karena terlalu lama menangis.
tapi aku sudah terlalu pusing untuk peduli pada penampilanku. lagipula apa yang kau
harapkan dari penampilan gadis yang sedang sakit?
"Taiki... ada yang ingin kutanyakan. ini agak menggangguku sejak lama." kataku
kepada Taiki.
"apa? tanyakan saja. akan kujawab kalau itu memungkinkan." jawab Taiki.
"ya.. ini sedikit mengganjal, dan kupikir ini ada hubungannya dengan Kazuma dan
Hyori."
"apa itu?" tanya Taiki.
"ya! apa? apa??" tanya Emi ikut2an.
"begini.. dulu kau pernah cerita tentang Kazuma. kau bilang, Kazuma adalah orang
yang tertutup. tapi saat berumur 14 tahun, Kazuma mulai membuka dirinya dan
akhirnya kalian mulai akrab."
"ehm... yeah.. aku memang berkata begitu... lalu apa hubungannya dengan Hyori?"
"dan kau juga bilang, saat berumur 14 tahun, Kazuma juga berpacaran dengan Hyori."
"ya.... lalu....?"
"pada saat umur 14 tahun, Kazuma berubah dan membuka diri. dan pada saat umur 14
juga, dia berpacaran dengan Hyori. apakah Hyori.. yang membuat perubahan itu pada
Kazuma.....?"
"......."
"jawab aku Taiki. aku perlu tahu yang sesungguhnya."
"....... yah, bisa dibilang begitu.... tapi ini sama sekali tidak ada hubungannya-"
"cukup, aku tak perlu mendengar pembelaan darimu. tapi, apakah kamu tahu, apa
yang membuat Kazuma berubah?"
"ehm... itu...."
"jawablah Taiki! kumohon, jangan menutupinya!"
"y- ya baiklah! tapi aku benar2 menceritakan padamu apa yang kutahu. tak ada yang
kusembunyikan untuk membela Kazuma, sungguh."
"ya, ceritakanlah."
"ehm, aku tak tahu pasti apa yang terjadi.. tapi perubahan pada Kazuma jelas terlihat
sehabis Hyori menolongnya."
"Hyori menolongnya...? apa maksudmu?"
"yah, waktu itu teleponku berdering, dan rubah itu bilang, dia berada di taman
bersama temanku yang adalah Kazuma. saat aku dan anak2 sampai disana, kami
mendapati Kazuma yang babak belur sedang tertidur di pangkuan Hyori, pokoknya
kondisinya saat itu parah sekali. setelah itu kami membawanya pulang, dan keesokan
harinya Kazuma langsung mengubah warna rambutnya menjadi emas. seketika itu
juga, dia sudah jadian dengan Hyori. hanya itu yang kutahu.."
"apa...? haha, kini semuanya menjadi jelas.. kenapa Kazuma masih menyukai Hyori,
kenapa Kazuma menggumamkan nama Hyori saat aku bilang padanya kalau aku suka
warna emas, dan kenapa Kazuma tidak bisa bilang dia mencintaiku. terang saja,
karena dia mempunyai kisah cinta yang begitu dalam dengan Hyori..."aku
membenamkan wajahku di kasur lagi dalam keputusasaan.
semua ini sia2.. waktu2 yang kujalani dengan Kazuma ternyata sama sekali tak
berarti.
karena selama ini dia melakukannya untuk Hyori, bukan untukku. tetapi aku harus
berterimakasih padanya karena sudah memberiku banyak memori yang begitu indah,
karena pada saat itu aku benar2 bahagia . dan sebaliknya, aku juga harus meminta
maaf padanya juga, karena sudah membuatnya menjalani hari2 yang hanya
menyenangkanku dan tidak menyenangkannya. pastilah Kazuma tidak senang selama
ini, karena dia menjalaninya denganku, bukan dengan gadis yang dicintainya.
"jadi.. kau menyerah sampai disini saja?" tanya Taiki.
aku malas meladeni perkataan Taiki yang memojokkanku, jadinya aku diam saja.
"cih... aku selama ini menganggapmu sebagai wanita yang kuat, ternyata dugaanku
salah."
apa maksudmu? kenapa kau malah memojokkanku? disini akulah korbannya!!
"Taiki-sama! tolong jangan bicara seperti itu, kau juga harus mengerti keadaan
Asuka!" kata Emi berusaha menghentikan sikap Taiki yang memojokkanku.
"Kikkawa, ini bukan urusanmu. jadi sebaiknya kau diam saja. dan aku tidak perlu
mengerti keadaan Asuka, karena aku bukan wanita. sebaliknya, aku mengerti sekali
apa yang Kazuma rasakan!" jawab Taiki.
"pergilah.. pembicaraan sudah selesai." kataku.
"heh, jadi hanya begitu saja? kau pengecut." kata Taiki.
tahan Asuka... kau harus menahan dirimu... jangan lepas kendali dan masuk dalam
permainannya..
"Taiki-sama!!" teriak Emi merasa Taiki sudah keterlaluan.
"kau seharusnya lebih memahami dia!"
sudah cukup, aku tak mau menahan diri lagi," aku berbuat begini juga bukan karena
kemauanku tahu! coba kau pikir, apa gunanya melanjutkan hubungan tanpa cinta?!
dan lagi aku memberi Kazuma kesempatan untuk lepas padaku dan kembali pada
orang yang dicintainya! apa itu salah?!" teriakku.
semuanya terdiam mendengar teriakkanku.
tak lama setelah itu, Taiki melanjutkan, "bisa2nya kau bilang begitu. darimanapun
terlihat jelas bahwa kau melakukan ini bukan untuk memberi Kazuma kesempatan.
tapi kau melakukan ini karena kepengecutanmu. kau terlalu takut untuk melanjutkan
hubungan kalian, kau terlalu takut untuk disakiti. tapi tak pernahkah kau lihat,
seberapa seringpun Kazuma disakiti olehmu, dia terus maju dan terus
mempertahankan hubungan kalian?!"
"apa yang kau tahu?! setidaknya walaupun aku pernah menyakitinya, hatiku selalu
untuknya! tak pernah kuberikan hatiku untuk yang lain! dan dia? dia mencintai orang
lain, bukan aku! jadi apa yang harus kulakukan?! terus2an menjadi pengganti wanita
yang dicintainya itu?!"
"jadi begitu...? sekarang, cobalah buka matamu Fujimoto Asuka. bukalah matamu
lebar2, dan lihat, siapa yang bersama Kazuma sekarang. apakah kamu, atau rubah
betina itu. kamu bukan?! apalagi yang kamu ragukan?! padahal selama ini Kazuma
berada disisimu, pacarmu, dan bukan pacar rubah betina itu! kalau dia benar2
mencintai rubah betina itu, gampang saja baginya untuk kembali bersama rubah itu,
tapi kenapa dia malah bersamamu?! dia sudah menyangkal rubah itu berkali2 demi
kamu, tak sadarkah kau akan hal itu?! kau perlu kata2 untuk membuktikan bahwa dia
mencintaimu?! padahal sudah terlihat jelas siapa yang benar2 dicintainya bukan?! dan
juga, jawaban sebenarnya sudah ada dalam dirimu, dan kau tahu itu..."
tahu..? aku tahu apa...?
jawaban apa yang kutahu..?
kenapa Taiki bicara sesuatu yang tidak dapat kumengerti?
"hanya itu saja yang ingin kukatakan Asuka, aku akan pergi. dan kau pasti tahu apa
yang harus kau lakukan selanjutnya." Taiki berkata begitu, lalu keluar dari kamarku.
sedangkan aku, menangis disini tak mengerti setiap kata dan fakta yang diucapkan
Taiki.
apa yang harus kulakukan sekarang? mana yang harus kupercaya sekarang?
Emi mengusap punggungku,"Asuka... setelah dipikir2, semua kata2 Taiki benar
adanya. bukankah begitu?"
"aku tidak tahu Emi... sungguh, aku tidak tahu...." isakku.
"sudahlah.. masih banyak waktu untuk berpikir... tenanglah Asuka....." hibur Emi
sambil memelukku.
terimakasih Emi... kau masih menemaniku sampai saat ini...
tapi, bisakah kau memberitahuku apa yang harus kulakukan......?
CRAZY #26
huh...?
jam berapa sekarang...?
ukh, kepalaku sakit sekali...
pasti karena kemarin aku terlalu banyak menangis..
aku benci menangis.
benci dimana mataku harus mengeluarkan air mata,
benci dimana aku tidak bisa tersenyum,
dan aku benci dimana aku mengingat hal yang membuatku menangis.
semua yang Taiki katakan memang benar adanya, aku tahu itu.
tapi kenapa aku tidak bisa menerima kenyataannya?
kebersamaanku bersama Kazuma dan kebersamaan Kazuma dengan Hyori saling
tumpang tindih di kepalaku.
aku tidak bisa menerima kenyataan yang ada, karena masa lalu Kazuma menjawab
seberapa cintanya Kazuma pada Hyori.
aku tidak bisa terima....
aku bangun dari posisiku.
sekarang sudah jam 5 sore. berarti aku sudah tertidur selama 15 jam. tak heran
badanku sakit semua.
akh.. ini menyiksaku..
andai saja aku bisa tidur lebih lama lagi, jadi aku tidak perlu menghadapi kenyataan
yang ada.
aku mengukur suhu badanku dengan menempelkan telapak tanganku di dahi.
hmm... panasku sudah turun, dan sepertinya aku sudah bisa berjalan hari ini.
sebaiknya aku mandi. bau badanku sudah tak karuan secara aku belum mandi
beberapa hari ini.
menjijikan......
aku turun dari ranjangku. saat aku memijakkan kakiku di lantai, rasa pening masih
menghantuiku.
tapi kuacuhkan rasa pening itu dan aku mulai melangkah keluar dari pintu.
saat aku keluar dari kamarku, aku melihat Emi sedang berjalan menaiki tangga.
"eh? Asuka? kau mau kemana??" tanya Emi.
"aku mau mandi. sudah lama aku tidak mandi. ini menjijikan..." jawabku.
"yah, itu keputusan yang tepat. itu keputusan yang bijak melihat betapa kacaunya
penampilanmu sekarang..." kata Emi jijik.
sialan... aku tahu aku pasti parah sekali sekarang. tapi kenapa dia harus berkata begitu
sih?!
"yayaya, terserah kau saja. mau apa kau kesini?"
"ih! kok sinis banget sih?! tentu saja aku kesini karena khawatir akan keadaanmu!"
"aku sudah tidak apa2 kok. makasih ya."
"iya. aku tunggu kau di kamarmu." kata Emi lalu masuk ke dalam kamarku.
apa2an dia itu?
rasanya aku belum mengizinkan dia masuk ke kamarku.... -__-
aku langsung mengarah ke kamar mandi di lantai 1.
ayah pasti sedang bekerja, dan adikku pasti masih belum pulang.
tapi ibu juga tidak ada, dimana dia?
lha...? berarti bagaimana caranya Emi bisa masuk tadi..?
ah, tidak perlu dipikirkan. Emi 'kan memang ajaib -__-
aku masuk ke kamar mandi dan mulai menggosok gigiku di wastafel.
ukh sialan.. benar apa kata Emi, aku kacau sekali.
wajahku sudah dekil karena keringatan, mataku sembab karena terlalu banyak
menangis, dan rambutku acak2an seperti orang sinting.
keputusanku untuk mandi memang keputusan yang bijaksana.
selesai menggosok gigi, aku mencuci mukaku.
ah segarnya... rasanya seperti dilahirkan kembali.
selama 17 tahun, baru pertama kali aku merasa dilahirkan kembali karena mandi.
kok bisa ya, kadang aku malas mandi? padahal mandi begini menyegarkan.
aku mulai membuka semua bajuku dan pergi ke shower untuk keramas.
begitu air menyentuh ubun2ku, aku benar2 merasa seperti di surga!
wuah.... sepertinya semua bebanku terlepas dan aku merasa segar sekali.
aku benar2 merindukan sensasi ini setelah beberapa hari tidak mandi... oh ya ampun...
aku mengambil shampo dan mencuci rambutku,
+DOK!! DOK!! DOK!!+
"ASUKA! BUKA PINTUNYA! INI PENTING!"
wuah! Emi?! ngapain dia teriak2 begitu?!
ah sialan, mataku kemasukan shampo 'kan?!
aduh, aduh! perih sekali!!!
+DOK DOK DOK DOK DOK!!!+
"ASUKA!! CEPAT BUKA!! INI ADA TELEPON DARI TAIKI!!!" teriak Emi lagi.
telepon dari Taiki?
cuma gara2 telepon dari Taiki dia menggedor2 seperti orang sinting begitu?!
"IYA! IYA SEBENTAR!! AKU LAGI KERAMAS TAHU!!!" teriakku sambil
mencuci mataku dengan air.
"CEPAT ASUKA! INI TENTANG KAZUMA!!!"
Kazuma....?
ukh, kenapa sih Emi menyebutkan namanya?
padahal aku sudah bisa tidak memikirkan Kazuma barang sejenak, kenapa Emi
mengingatkanku lagi?!
".......... tutup saja... aku tidak mau mendengar apapun tentang Kazuma." jawabku.
tuh 'kan..?
benar saja, hanya dengan mengucapkan nama Kazuma dari bibir ini, luka di hatiku
muncul lagi.
kerinduanku akan Kazuma sudah memompa jantungku, dan aku tak tahan untuk
melihat wajahnya.
"ASUKA! TAIKI TIDAK BERCANDA! INI PENTING!" teriak Emi lagi.
ukh sial... apa sih mau Taiki?!
ini 'kan bukan urusannya, tapi kenapa dia sok ikut campur begitu sih?!
"BILANG PADANYA, AKU.TIDAK.PEDULI!!" teriakku.
Emi terdiam sejenak, lalu dia berteriak lagi,"KATA TAIKI, 'KAU BERKATA
BEGITU KARENA KAU PENAKUT! TIDAK MAU MENERIMA
KENYATAAN!!'"
APA?! siapa yang penakut?!
ukh, makin hari bicara Taiki makin ngawur saja!
aku tidak bisa terima ini!
aku membilas rambutku yang masih berbusa sejadinya saja, lalu buru2 aku berlari ke
arah pintu.
"sini teleponnya!" teriakku pada Emi sambil mengeluarkan tanganku dari balik pintu.
Emi menyerahkan teleponnya, lalu aku menutup pintunya lagi.
"siapa yang penakut!?! aku begini karena fakta yang membuktikan!!" teriakku kepada
Taiki.
"fakta? fakta apa? coba jelaskan fakta yang membuatmu seperti ini itu!" jawab Taiki.
"dia masih mencintai Hyori! itu faktanya! kau juga tak bisa membuktikan bahwa
Kazuma sudah tidak mencintai Hyori lagi bukan?"
"dia tidak mencintai Hyori. dia mencintaimu. aku tahu pasti itu."
"Kazuma bahkan tidak bilang padaku kalau dia mencintaiku. apakah itu bukan bukti
yang kuat?!"
"jadi.. kau butuh kata2 untuk menyadari bahwa sesungguhnya yang Kazuma cintai
adalah kau? tak bisakah kau lihat bahwa Kazuma benar2 mencintaimu?!
aku sungguh2 tidak mengerti perempuan.. kenapa kata2 selalu lebih penting dari
kenyataan yang ada?!"
"Kazuma mencintai Hyori... dia punya kenangan yang begitu dalam dengan Hyori. tak
mungkin Kazuma melupakan Hyori semudah itu."
"itu masa lalu...."
"itu memang masa lalu, tapi masa lalu itu membuktikan semuanya."
"kenapa kau berkata begitu? itu masa lalu, dan masa lalu tak bisa diubah. aku yakin,
kalau Kazuma dapat menghapus masa lalunya, pasti dia akan melakukan itu. tapi
masalahnya, masa lalu tidak bisa dihapus atau diulang lagi. jadi kau harus bisa
menerima Kazuma apa adanya."
"aku menerima Kazuma apa adanya! tapi apakah aku salah, kalau aku tidak
bersamanya untuk membiarkannya bersatu dengan orang yang dicintainya?!"
"kau pasti sudah tahu jawabannya, bukan? masa kau tidak merasakan cinta Kazuma
padamu?"
"kau selalu bilang begitu! kau selalu bilang kalau pasti aku sudah tahu jawabannya.
tapi aku tidak tahu apa2! bahkan aku tak menyadari apapun! jadi tolong, beritahu aku
yang sesungguhnya!"
"Kazuma mencintaimu... itu yang sesungguhnya."
"tidak. dia tidak mecintaiku."
"dia mencintaimu."
"tidak."
"kenapa sih, kau menutup mata dari fakta yang ada?! itulah kebenaran yang kau cari
selama ini!"
"tidak... itu bohong.. kalau itu benar, kenapa Kazuma tidak menjawab saat kutanya
apakah dia mencintaiku?!"
"kata2 tidak bisa menutupi fakta yang ada. dari sikap Kazuma, siapapun tahu kalau
dia mencintaimu. dan kau bisa melihat siapa yang bersanding di samping Kazuma
sekarang. kamu, bukan? bukan rubah itu? jadi, apa yang kau tunggu lagi?"
"sudah cukup, hentikan. jadi ini yang Emi maksud dengan 'penting'. bagiku tidak ada
pentingnya sama sekali."
"hampiri Kazuma sekarang."
"aku takkan melakukan itu."
"Kazuma akan pergi..."
"ap- apa maksudmu?" tanyaku gugup kepada Taiki.
"hari ini dia berangkat ke Amerika bersama ibunya." jawab Taiki.
"bohong....." sanggahku tak percaya.
"aku tidak bohong. ibunya mengajak Kazuma tinggal bersamanya disana. pasti kau
yang paling tahu kalau hubungan Kazuma dan ibunya sudah membaik."
apa sih yang dikatakan Taiki?
Kazuma akan pergi?
dia akan tinggal bersama ibunya di Amerika?
"dia sudah berangkat ke bandara setengah jam lalu. pasti sebentar lagi dia akan
sampai. kalau tidak cepat, kau akan benar2 kehilangannya." kata Taiki.
"bohong....." gumamku.
aku tidak bisa percaya ini...
tak mungkin Kazuma pergi begitu saja.. tidak mungkin!
"tidak ada gunanya aku berbohong,Asuka... terserah kau saja. ini kesempatan
terakhirmu sebelum dia pergi." kata Taiki.
terakhir...?
pantas saja Kazuma mengatakan 'ini yang terakhir' kemarin...
jadi kemarin adalah saat terakhir sebelum dia pergi meninggalkanku..
"kalau kau cepat, kau pasti bisa mengejarnya sekarang. apa kau rela kehilangan
Kazuma..?" tanya Taiki.
kehilangan Kazuma?
apakah aku benar2 rela kehilangan Kazuma?
apakah aku benar2 bisa melepaskannya?
tidak Asuka! kau harus melepaskan Kazuma! biarkan dia pergi, jangan menjadi
bebannya!
"tidak, aku tidak akan kesana... biarkan saja Kazuma pergi.." jawabku.
"hhh.... terserah kau saja. kali ini aku sudah benar2 menyerah. tapi satu hal yang harus
kau ingat. sebenarnya, kaulah yang hidup di masa lalu. kaulah yang selalu terbayang2
akan masa lalu Kazuma, padahal Kazuma sudah benar2 meninggalkan masa lalunya."
kata Taiki.
+tut~ tut~ tut~+ Taiki memutus teleponnya.
apa katanya...?
hidup di masa lalu? terbayang2 masa lalu?
apakah benar aku begitu?
aku bersandar di pintu dan terduduk di lantai saking lemasnya.
masa lalu Kazuma dengan Hyori yang begitu dalam memang menjadi beban dalam
hatiku yang membuatku menolak untuk percaya bahwa Kazuma mencintaiku. tapi
apakah benar semuanya tinggal masa lalu?
perasaan Kazuma... masa lalu Kazuma... semuanya berputar2 menjadi satu.
sampai2 aku tak tahu lagi apa yang harus kupercaya sekarang...
+BZZZTTT~ BZZT~+ teleponku bergetar.
huh...? sms?
dari siapa ini?
Kazuma... sms dari Kazuma...
tanganku gemetar.
apakah harus kubuka? bagaimana ini? apa yang harus kulakukan?
akhirnya, dengan ragu kubuka sms dari Kazuma.
isinya : 'hei... aku mencintaimu.'
apa2an ini...?
mengapa tiba2 Kazuma berkata begini..?
pesan yang amat singkat, namun amat dalam.
seketika itu , semua perkataan Taiki terbukti.
kalau aku membutuhkan kata2 sebagai bukti, kini Kazuma sudah berkata bahwa dia
mencintaiku.
apalagi yang dapat kujadikan dalih untuk menolak perasaan Kazuma yang
sesungguhnya?
ini Kazuma.
ini benar2 Kazuma.
padahal kenyataan yang sebenarnya sudah di depan mata, tapi kenapa selama ini aku
mengingkarinya seperti orang tolol saja?!
sekarang bagaimana?
semua sudah terlalu terlambat karena kebodohanku.
semua ini terjadi karena aku belum siap menerima Kazuma apa adanya.
lebih lagi, semua ini terjadi karena aku takut untuk disakiti.
dan Kazuma selalu yang menjadi korban...
harusnya aku sadar kalau aku menyakiti diri sendiri, terlebih lagi, aku menyakiti
Kazuma.
ya, semua ini sudah terlambat.
Kazuma pasti sudah tak dapat memaafkanku atas semua yang sudah kulakukan
padanya.
aku sudah menyakiti Kazuma terlalu dalam......
+DOK! DOK DOK!!!+
"ASUKA?! HEI, APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?! CEPATLAH, DAN
KEJAR KAZUMA! DIA PASTI MASIH DI BANDARA SEKARANG!!"teriak Emi
memecah lamunanku.
"sudah terlambat...dia pasti terlanjur membenciku sekarang." jawabku lemas.
"JANGAN MEMBUAT PERKIRAAN SENDIRI! SEBAIKNYA SEKARANG KAU
KELUAR, DAN KEJAR KAZUMA UNTUK MEMBUKTIKAN
KEBENARANNYA! KAU SEPERTI ORANG SINTING SAJA SELALU
MEMBUAT PERSEPSI SENDIRI!"
perkataan Emi seakan membuka mataku.
ya, kenapa aku selalu membuat persepsi sendiri?
kenapa aku selalu memutuskan pikiranku sendiri seperti orang sinting?
aah! aku tak bisa percaya betapa bodohnya aku ini! kenapa aku selalu membuat
pemikiran2 yang menyakiti diri sendiri seperti ini?!
bodoh! bodoh! bodoh! kau bodoh Asuka!!!
"ASUKA!! CEPATLAH!!" teriak Emi lagi.
oh sial, lagi2 aku malah bengong.
aku harus cepat untuk menyusul Kazuma!
ah, tapi aku belum sabunan. sebodo amat lah!! tancap saja!
nah, mana bajuku?!
aduh, aku lupa mengambil baju sebelum kesini tadi!! aaah!! bagaimana ini?!
oh? apa itu?
baju aneh milik siapa di gantungan itu?
GHEE?! piyama berbentuk kelinci?! ini pasti milik adikku, dia 'kan suka pakai
piyama yang aneh2.
ya sudahlah, kupakai saja, aku harus cepat sebelum Kazuma berangkat!!
aku memakai piyama berbentuk kelinci milik adikku dengan kecepatan cahaya.
ukh, aku pasti disangka orang sinting karena aku memakai pakaian seperti ini di
bandara nanti.
tapi aku tidak peduli lagi, aku harus mengejar Kazuma!!
aku keluar dari kamar mandi , "ah! Asuka! ayo kita kejar Kazuma- apa yang kau
kenakan?!" tanya Emi begitu melihat pakaianku.
"ini piyama adikku. sudahlah, tidak ada waktu untuk mengganti baju." kataku sambil
berlari ke pintu keluar.
"ukh, ba- baiklah." jawab Emi yang masih takjub dengan kostum kelinci yang
kukenakan.
aku berlari ke jalan besar dengan piyama kelinci dan rambutku yang basah berkibar
seiring aku berlari.
aku bisa mendengar Emi berkata ,"aku tidak kenal dia. aku tidak kenal dia." kepada
semua orang menoleh ke arahku disaat aku lewat.
lihat saja kau nanti Emi... akan kujambak kau sampai botak...
"TAKSIII!!!!!!!" teriakku sambil melambaikan tangan.
aku langsung masuk ke dalam taksi begitu taksi itu berhenti, dan Emi juga
mengikutiku masuk.
mata pak supir membelalak begitu melihatku dan dia bertanya," ma- mau kemana
ya?"
"ke bandara Narita pak!! cepat!!!" teriakku.
"ba- baik." jawab pak supir gugup.
Kazuma... kumohon, jangan pergi dulu!!!
CRAZY #27
"pak supir! perbuatlah sesuatu!! bapak 'kan supir profesional, ayolah percepat laju
mobilnya!! ayo pakk!!!!" teriakku sambil memajukan badanku ke tempat duduk pak
supir.
"aduh, iya2 non.. lihat dong, ini sudah cepat kok." keluh pak supir.
"tambah lagi kecepatannya pak!! ini kurang!! apa bapak tega melihat anak gadis
remaja seperti saya kehilangan cinta?! ayo pakk!! cepat!!!!!!!!!"
"huhuhu....." tangis pak supir menyesali ketidakberuntungannya hari ini.
"sudah, sudah Asuka.... jangan bicara yang menyusahkan pak supir begitu." kata Emi
sambil menarik bahuku untuk kembali bersandar pada jok belakang.
"ugh... tapi tetap saja...." keluhku.
"hei, aku penasaran. sebenarnya ini baju apa sih? bagaimana bisa kau punya baju
semacam ini?" kata Emi sambil menarik2 kostum kelinci yang kukenakan.
kutampik tangan Emi ,"kau kira aku sudah tak waras apa? tentu saja ini bukan
milikku. ini milik adik bodohku itu...cih"
"lalu kenapa kau pakai?"
"karena cuma ini yang ada digantungan kamar mandi!! aku kan harus cepat2!"
"tapi tetap saja... walaupun mendesak, tidak seharusnya kau memakai pakaian seperti
ini. apalagi kita mau ke bandara, pasti kau dianggap orang sinting."
"aku tahu! aku tahu! bisa gak sih jangan buat aku lebih despresi lagi?!"
"iya! iya! oh, sebaiknya kau pakai kupluknya! nah 'kan?! jadi seperti kelinci
sungguhan?!! hahahahaha!!" kata Emi sambil menarik kupluk bajuku keatas
kepalaku.
yang benar saja.. tidak akan kupakai kupluknya!
karena, kupluknya mempunyai sepasang telinga kelinci yang menjulur keatas.aku
pasti terlihat lebih sinting kalau memakai ini.
aku menurunkan kupluknya dari kepalaku,"sialan Emi!! jangan bercanda lagi!!"
protesku.
"hahahaha! iya iya maaf... habis kau bodoh sekali sih!! hahahahahahaha!" tawa Emi.
ingin sekali aku merobek mulut Emi, tapi rasa malu yang kurasakan lebih besar dari
amarahku.
lebih jelasnya "AKU SUDAH TERLALU MALU UNTUK BISA MARAH!!!"
aaaahh!!!!!
tak lama setelah itu, tawa Emi sudah diganti dengan mimik muka yang agak serius,
dan dia berkata "hei.. aku agak penasaran tentang ini.. dan ini cukup penting
"apa lagi?!" tanyaku malas.
"ehm... kau pakai baju ini karena terdesak 'kan?"
"itu sudah jelas bukan?! tadi aku sudah ngomong begitu, kenapa nanya lagi?!"
"iya iya! bisa gak sih tidak teriak2?!"
"kh...."
"nah, kalau kau saja tidak sempat mengambil baju... berarti kau tidak sempat
mengambil uang dong..?" tanya Emi serius.
"YA TENTU SA....ja...." teriakku beriringan dengan sadarnya aku akan apa yang Emi
maksud.
"sudah sampai." kata pak supir. dan benar saja, kami sudah sampai di bandara.
"jadi.... bagaimana kita bayar taksi? aku tidak punya uang..." tanya Emi.
sial... aku benar2 tidak memikirkan soal itu.aku langsung masuk ke taksi tanpa
memikirkan soal biaya.bodohnya kamu Asuka.. kamu tidak punya otak!
"..............." aku terdiam sambil menatap Emi, keringat mengalir dari dahiku.
"............." Emi juga terdiam, dia menelan ludah.
"..........." pak supir juga terdiam, sepertinya dia mulai mengerti apa yang terjadi
sekarang.
"..........." aku memegang gagang pintu dengan hati2, mataku masih terpaku pada Emi.
"jangan berani2 kau melakukan itu...." kata Emi mengerti apa yang mau kulakukan.
"..........." pak supir tetap terdiam dengan mulut terbuka, sambil memandang heran ke
arahku dan Emi secara bergantian.
tidak ada kesempatan lain, aku harus kabur sekarang.
bukannya aku tidak mau bayar ongkos taksi, tapi sekarang benar2 sudah terjepit.
pilih lari dengan memalukan sebagai penjahat ongkos, atau diam disini dan
kehilangan Kazuma...
aku lebih pilih lari sebagai penjahat ongkos!!!
aku menarik gagang pintunya kuat2 dan berlari keluar dari dalam taksi. Emi dan pak
supir tercengang melihat perbuatanku.Emi tahu keadaannya gawat, dan dia berusaha
mengikutiku untuk keluar dari taksi. tapi sudah terlambat, pak supir keburu
menangkap tangan Emi sehingga dia tak bisa kabur.
disela2 pelarianku ke dalam bandara, aku mendengar teriakkan pak supir dan Emi,
"bayar ongkosnya dulu!!" .
"huhu pak...!! ini bukan salahku!! dia yang seharusnya membayar! aku dijebak! dia
yang menarikku masuk! kumohon, lepaskan aku pak!!" tangis Emi
"aku tidak mau tahu! pokoknya ongkos ini harus dibayar bagaimanapun caranya!"
ancam pak supir.
"ASUKAAAA!!!!!!!!! KURANG AJAR!!! LIHAT SAJA KAU NANTI ASUKA!!!!!
AAASSSSSSSSSSUUUUKAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" teriak keputusasaan Emi.
aku terus berlari masuk ke dalam bandara tanpa sekalipun menengok ke belakang.
maafkan aku Emi, tapi tak ada lagi yang dapat kuperbuat.
aku harus cepat2 mengejar Kazuma, bagaimana kalau dia keburu pergi?!
kalau perlu ditangkap polisi nanti, itu tak masalah kok. yang penting aku harus
mencari Kazuma dulu!!!
nah, sekarang aku harus mencari Kazuma dimana?
daritadi aku lari2 tak tentu arah, aku tetap tak menemukan rambut emas Kazuma.
dimana aku harus mencari Kazuma di tempat sebesar ini?!
ugh, kalau aku tetap lari tak tentu arah begini, bisa2 Kazuma keburu pergi....
Taiki.. ya! Taiki! aku harus tanya Taiki dimana Kazuma berada!
HP, dimana HP-ku?! lho?! kenapa tidak ada?!!
aaahhh!! pasti tertinggal di kamar mandi saking kalutnya aku tadi...
kamu bodoh Asuka!! bodoh!!! ASUKA BODOHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
karena kebodohanku, Kazuma jadi tersakiti...
karena keegoisanku, Kazuma jadi lepas dari genggamanku..
ini kesempatan terakhirku untuk menggapai Kazuma. kalau kesempatan ini
tersia2kan, habislah sudah..
dimana Kazuma...?
dimana dia sekarang....?
Kazuma... Kazuma.... Kazuma....
"KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!" teriakku ditengah2 kerumunan orang
yang lalu lalang.
orang2 yang sudah memperhatikanku karena kostum yang kupakai, kini lebih
memperhatikanku lagi.
pasti orang ini sudah benar2 yakin bahwa aku orang sinting, tapi aku sudah terlalu
putus asa untuk peduli.
aku berlari memutari bandara untuk kesekian kalinya.
wajahku memanas dan air mata mulai keluar dari sudut mataku.
aku tak mau kehilangan Kazuma. aku tak mau melepas senyumnya, aku tak mau
melepas suaranya, aku tak melepas Kazuma!!
Kazuma... Kazuma....
kumohon, jangan tinggalkan aku...
aku berjanji, aku takkan meninggalkanmu sebelum kau meninggalkanku.
aku berjanji, aku takkan mengucapkan kata selamat tinggal lagi.
dan aku juga berjanji, aku akan mempercayaimu dalam keadaan apapun.
jadi, jangan tinggalkan aku....
"Kazumaaaaaaaaaa!!!!" teriakku sambil terus berlari.
Kazuma..... Kazuma.... Kazuma.......
di kepalaku sekarang cuma ada Kazuma. aku tak dapat memikirkan yang lain selain
Kazuma.
dan yang dapat kulakukan sekarang hanya menyebut namanya berharap dia dapat
mendengarku, tapi aku tahu yang kulakukan sia2.
Kazuma sudah pergi... dia pergi meninggalkanku... aku tak mau Kazuma pergi. aku
tak mau, dan takkan pernah mau!!!
"Kazumaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" aku berteriak sekuat tenaga dalam
keputusasaanku.
jangan pergi Kazuma... jangan pergi!!!!!
"ukh... huhuhu.... hiks...." aku tidak kuat lagi berlari. aku memeluk lututku dan
menangis.
aku tidak peduli orang2 mengira aku orang sinting karena menangis di tengah bandara
begini, yang penting aku tak mau kehilangan Kazuma.
yang kuinginkan Kazuma berada disini, yang kuinginkan adalah mendengar suara
lembut Kazuma. kalau itu terlalu muluk, aku ingin melihat Kazuma walau barang
sebentar saja sebelum dia pergi. setidaknya aku punya kenangan terakhir sebelum dia
benar2 meninggalkanku.
"Kazuma.... Kazuma........" isakku.
nama Kazuma terus mengalir keluar dari mulutku, bahkan tanpa aku sadari.
sebegitu besarnyakah cintaku akan Kazuma sampai namanya-pun terus berada di
dalam otakku, bahkan keluar dari mulutku tanpa kusadari?
tapi kenapa aku bisa begitu bodoh dengan membuat Kazuma terluka?! bahkan aku
sempat menyangkal keberadaannya.
Kazuma...... maafkan aku.... maafkan aku..... Kazuma..... Kazuma......
"Asuka?" tanya seseorang.
"Asuka? hei, sedang apa kau berjongkok disitu? dan lagi, apa yang kau pakai..?"
tanya orang itu lagi.
aku mengangkat wajahku, dan kudapatkan Taiki sedang menatapku heran sambil
membungkukkan badannya.
"huhuhu.... Taiki...." isakku.
"sudah2.. jangan menangis lagi...." kata Taiki seiring mengangkatku berdiri dan
menghapus air mataku.
"Kazuma... dimana Kazuma?!" tanyaku spontan.
"Kazuma...? huh? oh! Kazuma?! uh, ehm... dia disana! dia sedang masuk ke tempat
pemeriksaan karcis" kata Taiki gugup sambil menunjuk ke arah pemeriksaan karcis
500 meter di depanku.
aku tak mengerti kenapa Taiki gugup begitu, tapi aku sudah terlalu kalut untuk peduli.
"Kazuma disana?! oh ya ampun, Kazumaaaaaaaaaa!!!!" teriakku sambil berlari ke
tempat pemeriksaan karcis yang ditunjuk Taiki.
"lho? Asuka-chan? kok kamu disini? bukannya sedang sakit? eh- lho? hei- tunggu!!"
tanya Yusuke yang heran melihatku berlari, tapi aku mengacuhkannya dan tetap
berlari ke tempat pemeriksaan karcis itu.
"YUSUKE!! TAHAN ASUKA!! BISA2 DIA MENEROBOS MASUK KE DALAM
TEMPAT PEMERIKSAAN KARCIS!!" teriak Taiki yang jauh berada dibelakangku.
"hah? uh- oh, baiklah!" jawab Yusuke seraya mengejarku.
aku harus cepat2, aku harus berlari lebih cepat lagi! kalau tidak, bisa2 Yusuke dan
Taiki menangkapku!
dan kalau mereka berhasil menangkapku, mereka pasti takkan membiarkanku
mengejar Kazuma, dan Kazuma akan benar2 pergi meninggalkanku!
aku akan tetap mengejar Kazuma. walaupun Kazuma tak mau bertemu denganku, aku
akan bersikeras untuk menemuinya. ini harapan terkahirku, dan aku tak mau
menyerah!
"ASUKA-CHAN!! HEI- TUNGGU!! JANGAN BERTINDAK GEGABAH
BEGITU!!!" teriak Yusuke panik.
bertindak gegabah?! kau pikir aku mau bunuh diri atau semacamnya apa?!
"SIAPAPUN, TOLONG BANTU SAYA! TANGKAP WANITA BERBAJU
KELINCI ITU!!" teriak Yusuke lagi.
sialan, tidak cukup apa dia mempermalukanku?!
kalau saja aku tidak sedang dalam keadaan mendesak, sudah kupastikan bogemku
masuk ke mulutmu.
"YUSUKE! LARIMU LAMBAT!!!!" teriak Taiki. perkiraanku, pasti Taiki sudah
mendahului Yusuke.
akhirnya aku sudah berada di depan tempat pemeriksaan karcis yang ditunjuk Taiki.
tapi dimana Kazuma?! dimana dia?!Kazuma... Kazuma...
ugh, pasti dia sudah masuk. aku harus menerobos ke dalam!!
"permisi! aku mau masuk!! KAZUMAAA!!!!" teriakku sambil mencoba menerobos
masuk ke dalam tempat pemeriksaan karcis. dan berharap, dengan aku meneriakkan
nama Kazuma, Kazuma akan mendengarku dan mengurungkan niatnya untuk pergi.
"maaf, anda tidak boleh masuk." kata satpam penjaga tempat pemeriksaan sambil
menghalangiku masuk.
"tapi aku harus masuk!!! permisi!!!! KAZUMAAA!!!!!" teriakku lagi.
"nona, tolong jangan berbuat yang menyusahkan kami. atau kami akan memanggil
keamanan."
"aku harus masuk!!!" kataku sambil terus mencoba masuk.
"Asuka! hentikan!!" kata Taiki sambil memeluk perutku dan menarikku mundur.
"lepaskan aku Taiki!! aku harus mengejar Kazuma!!!" berontakku.
"sabar Asuka!! dia pasti akan kembali lagi!!!" kata Taiki sambil terus menarikku
mundur.
"tidak!! aku yakin dia pasti takkan kembali!! lepaskan aku Taiki, ini kesempatan
terakhirku!!!! LEPASKAN AKU 'SEKARANG!!!'"
"tidak! aku tidak akan melepaskanmu!" jawab Taiki keukeuh.
"lepas.... lepaskan aku... kumohon... lepaskan, lepaskan aku... aku harus mengejar
Kazuma..." isakku putus asa, karena aku tahu aku takkan bisa melepaskan diri dari
bekapan Taiki. tapi aku harus kesana Taiki... kenapa kau tidak mengerti!? ini
kesempatan terakhirku untuk meraih Kazuma. jadi tolong, lepaskan aku. akan
kulakukan apapun, mengemispun aku rela, agar kau melepaskan aku sekarang...
lepaskan aku..... aku harus mengejar Kazuma..... Kazuma.....
"........" Taiki diam saja, tapi badannya gemetar, aku tahu pasti dia ikut sedih
melihatku begini.
kehabisan tenaga, aku jatuh berlutut, tapi Taiki tetap tidak melepaskan aku.
"lepaskan aku.... Kazuma... Kazuma... Kazuma...." air mata berjatuhan dari mataku
beriringan dengan fakta bahwa aku kehilangan Kazuma.
kini Kazuma benar2 pergi...dia benar2 meninggalkan aku....
dan kata2 terakhir yang kuucapkan pada Kazuma adalah "putus", itu yang paling
membuatku menyesal...
aku ingin kata2 terakhir kami adalah kata2 yang terindah, bukkannya kata 'putus'.
kalau saja aku bisa mengucapkan salam terakhir dengan benar, pasti aku takkan
semenyesal ini. tapi mau apapun yang kulakukan atau kusesali, takkan bisa merubah
kenyataan. penyesalan memang selalu datang terlambat.
Kazuma..... maafkan aku.....
"KAZUMAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" Teriakku sekuat tenaga, masih
berharap barangkali Kazuma mendengarnya dan kembali kesini.
"ngapain kau teriak2 begitu? seperti idiot saja...."
.....?!
KAZUMA?!
Itu suara Kazuma?!
aku mengangkat wajahku, dan mendapatkan Kazuma berdiri di hadapanku.
Kazuma?! ini kenyataan...? atau ini hanya ilusi belaka..?
CRAZY #28
aku mengangkat wajahku, dan mendapatkan Kazuma berdiri di hadapanku.
Kazuma?! ini kenyataan...? atau ini hanya ilusi belaka..?
"ha...? uh???" gumamku bingung sambil terus mengusap2 mataku berharap ini semua
kenyataan.
Kazuma menaikkan sebelah alisnya bingung akan perilakuku.
i- ini benar2 Kazuma?
ta- tapi, tadi kata Taiki Kazuma sudah pergi.
jadi dia siapa?! siapa manusia berambut emas di hadapanku ini?! apakah aku
bermimpi saking tak relanya aku melepas Kazuma?!
"ka- kamu...? kamu benar2 Kazuma?" tanyaku sambil menunjuk jariku ke arah
Kazuma.
Kazuma tetap memandangku heran seperti aku sudah tidak waras, dia berkacak
pinggang.
"ta- tapi- tadi kamu- katanya, kamu pergi" omonganku mulai ngawur saking
bingungnya.
sebenarnya apa yang terjadi?!
apa benar yang dihadapanku ini Kazuma?!
si- siapa dia?!
Kazuma menghela nafas panjang lalu berkata,"kau sudah sinting ya? tentu saja ini
aku! memangnya siapa lagi!?!"
aku makin bingung dan cuma bisa memandang Kazuma berharap sosoknya takkan
hilang sewaktu aku berkedip.
aku mengedip2kan mataku berulang2 kali, tapi sosok Kazuma yang berada di
hadapanku ini tidak hilang juga.
aku mulai berpikir bahwa ini bukan ilusi, sampai aku merasakan Taiki yang masih
membekapku gemetaran.
Taiki...? kenapa dia gemetaran begini? apakah Kazuma yang ada di hadapanku ini
benar2 hanya ilusiku, sampai2 Taiki gemetaran saking sedihnya melihatku yang
berfantasi? jadi manakah yang benar? ini ilusi, atau ini kenyataan?!
gemetaran Taiki bertambah kuat. makin lama, bekapannya makin melemah.
"khu...khu khu khu khu khu" Taiki cekikikan.
huh?! Taiki cekikikan?! apa maksudnya.
"puhahahahahahahahaha! aku tidak tahan lagi! aku tidak tahan lagi!", tawa Taiki
sambil melepaskan pelukkannya atas perutku dan tertawa sekencang2nya sambil
memukul2 lantai. melihat tingkah Taiki, aku hanya memandangnya heran.
kenapa dia tertawa begitu? segitu lucunyakah aku yang berfantasi Kazuma ada disini?
tidak, kupikir itu tidak lucu. cuma satu yang dapat kusimpulkan melihat tingkah laku
Taiki, dia pasti sudah sinting.
"PUAHAHAHAAHAHAHA!!!!!! HAHAHAHAAHHAAHAHA!!!" seseorang
tertawa dengan amat keras.
aku melihat kesamping untuk mencari darimana asal suara ketawa itu, dan ternyata itu
adalah Yusuke.
dia tertawa sambil memegang perutnya, wajahnya merah dan air mata keluar saking
gelinya.
aku tidak mengerti apa yang lucu dan apa yang mereka tertawakan. pertama Taiki,
lalu Yusuke, apakah sinting itu menular?!
"hahahahahaha hahahahaahaha!" Taiki terus tertawa terbahak2 sampai bergelung di
lantai memeluk perutnya sendiri.
"KYA HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!" Yusuke juga tertawa tak kalah
hebohnya sambil menunjuk2 aku.
"kalian sudah sinting ya?" komentar Kazuma melihat tingkah laku teman2nya.
"puh, hahaha, hahaha... ha... haaah...."akhirnya Taiki bisa mengendalikan dirinya.
sebaliknya, Yusuke terus tertawa sampai sekarang aku yakin ibunya salah
mengandung.
Taiki menepuk pundakku,"haha... haha... haaa.... maafkan aku Asuka... hahaaha.."
katanya sambil tertawa.
"hah....? huh....?" gumamku bingung.
"iya.. hahaha, maafkan aku....."
"a-apa maksudmu....?" tanyaku makin bingung lagi. aku benar2 tak mengerti apa yang
terjadi, dan aku berharap aku mengerti.
"Ka- Kazuma tidak pergi. aku membohongimu. yang pergi cuma ibunya.. Kazuma
cuma ikut mengantar.. haha- hahaha...."
"a- apa katamu? ulangi lagi?" tanyaku.
"iya, sebenarnya Kazuma tak pergi kemana2. aku hanya membohongimu. tapi tak
kusangka jadinya semenarik ini... puh- hahaha! hahahahahaha!!!" Taiki tertawa lagi.
"HAHAHAHAA!!! hei, Asuka-chan!! lihat ini!!! Hahahahahahahahaha!!!" kata
Yusuke sambil menunjukkan layar Hp-nya di depan wajahku.
di layar Hp Yusuke, kulihat sesosok gadis berkostum kelinci yang berlari sambil
meneriakkan nama 'Kazuma' seperti orang sinting.
dan bukan hanya itu, kulihat gadis itu juga berusaha menerobos masuk kedalam
tempat pemeriksaan karcis, tapi dia dihalangi oleh penjaganya. Tak lama, Taiki
datang dan membekap gadis itu agar tidak berbuat sesuatu yang lebih buruk. tetapi
anehnya, wajah Taiki disitu tidak seperti bayanganku, wajahnya menunjukkan
ekspresi menahan tawa. sampai akhirnya aku sadar, bahwa gadis sinting berkostum
kelinci itu adalah ''A.K.U" dan ternyata sedari tadi aku dipermainkan!! berarti, tadi
Taiki gemetaran bukan karena sedih, melainkan dia berusaha semampu mungkin
untuk menahan tawa!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH!!!!!!!! AKU TAK BISA
PERCAYA INI!!! AKU DIPERMAINKAN!!! AKU DIJEBAK!!! DAN AKU
BENAR2 TERJEBAK!!!!!
aku melepaskan pandanganku dari layar Hp Yusuke, dan memandang Taiki dan
Yusuke tidak percaya secara bergantian.bisa kurasakan wajahku memanas saking
malunya. aku ingin protes, tapi aku tidak dapat menemukan kata2 yang pas untuk
protes. aku ingin marah, tapi aku sudah terlalu malu untuk marah. aku ingin teriak,
tapi suaraku tak bisa keluar seakan menyangkut ditenggorokkanku.yang bisa
kulakukan hanya memautkan alisku jadi satu, dan memandang mereka dengan tatapan
mematikan, berharap tatapanku ini bisa mengeluarkan sinar laser dan melubangi
kepala mereka.
aku benar malu!! malu semalu-malunya!! kalau ada lubang, mau itu lubang sumur
atau lubang comberan, pasti aku akan melompat masuk ke dalamnya. tapi sayangnya,
disini tidak ada lubang yang kuharapkan itu. melainkan, aku jadi tersadar, ternyata
ada....BANYAK SEKALI ORANG BERKERUMUNAN DI SEKITARKU UNTUK
MELIHAT APA YANG SEBANARNYA TERJADI!!! aaaaahhh!!! malu sekali!!
sialan!! sialaaann!!!!
"bagaimana Asuka-chan?? kamu sudah sadar???? AHAHAHAHAHAHAHA!!!!
AHAHAHAHAHAHA!!! BEGO! BEGO! DASAR BEGO!!! HAHAHAAHAHA!!!"
gempar Yusuke dengan ekspresi yang amat menyebalkan. siaalll, siallllllll,
SIAAAAAAAALLLLLLLLLLLL!!!!
AAAH!!!! AKU BENCI SEKALI!!! AKU DIPERMALUKAN!!!
BENCIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!!!!!
"sudahlah Yusuke, kasihan Asuka.. dia sedih karena Kazuma pergi....puh-
HAHAHAHAAHAHAHA!!!" bahkan Taiki yang biasanya 'cool' saja sampai tertawa
seperti orang sinting. berarti aku sudah benar2 menghibur mereka.
ini benar2 gila. aku benci sekali ini!!!! hatiku miris diperlakukan seperti ini!!!
"kalian-" kataku sambil menarik kerah Yusuke dan Taiki dengan kedua tanganku.
mereka terkejut akan perbuatanku dan mata mereka membelalak. tapi 1 detik setelah
itu, mereka kembali tertawa, "HAHAAHAHAHAHAHAHAHA!!! ASUKA
MARAH!! ASUKA MARAHH!!!" tawa Taiki.
"HAHAHAAHA!!! KELINCI MARAH!!! KELINCI MARAH!! DIA BERMAKSUD
MEMUKUL KITAA!!!! AAAHHAHAHAHAHAHA!! TAKUUT!" tawa Yusuke.
"hei- berhenti tertawa!! berhenti kataku!!!" ancamku dengan menakutkan (kuharap
aku melakukannya dengan menakutkan)
"HA! HAHAHAHAHAHAHAHA!!!" tapi mereka terus tertawa seperti tak ada hari
esok.
aku benar2 ingin menghajar mereka saat ini, tapi di lain sisi, aku malu sekali seperti
mau mati saja.
tapi aku tak bisa menahannya! aku harus menghajar mereka berdua dulu, baru setelah
itu aku akan mati karena malu!
saat aku berniat untuk membenturkan kepala Taiki dan Yusuke, kudengar orang2
yang berkerumun diantara kami mulai ikut tertawa juga,
"HAHAAHAHAHAA!! HAHAAHAHAHAHA!"
sebagian ada yang berkomentar," lihat badut berkostum kelinci itu, tadi dia sudah
panik seperti orang kesetanan, tapi ternyata laki2 yang dicarinya tidak jadi pergi!!
HAAHAHAHAHAA!"
ada juga yang berkomentar begini,''lihat cewek itu.. ckckck, aduh kasihan ya..
ditinggal pacar jadi begitu...."
ada lagi yang berkomentar begini," ini ada apa sih? lagi shooting ya? mana artisnya?
apa?! artisnya yang pakai kostum kelinci itu?! cih, hancur sudah dunia perfilman
kita...."
Sialan..... sialan.....
SIAAAAAAAAAAAAAAAAALLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL
LL!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku malu sekali!!! semua orang menertawakanku!! terlebih lagi dua manusia kentut
ini!! bagaimana bisa mereka tega mengerjaiku begini?!!
oh ya ampun. kumohon, seseorang, tolong keluarkan aku dari dari sini. bawa aku
pergi dari sini....
masa mudaku hancur... MASA MUDAKU SUDAH
HANCUR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku berbalik dan menatap Kazuma dengan pandangan paling memelas sedunia.
berusaha dengan begitu Kazuma akan menolongku dan mengusir semua orang yang
menertawakan aku seperti yang biasa dia lakukan. tapi sepertinya usahaku sia2...
Kazuma menyilangkan tangannya dan memandangku dengan menaikkan sebelah
alisnya. lalu setelah itu, dia memandang sekeliling dengan pandangan bingung.
sepertinya Kazuma masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi, jadi dia hanya
berdiri dan menonton saja. yah, memang apa yang bisa kuharapkan dari otak bolot
seperti Kazuma.. seharusnya aku tak banyak berharap...
putus asa karena yakin tidak ada yang bisa menolongku dari situasi ini, kini aku hanya
bisa mengandalkan diriku sendiri.
tiba2 aku dapat ide yang brilian. aku dapat ide untuk keluar dari situasi yang
memalukan ini.
aku menaruh lenganku di dahi dan berkata dengan suara keras agar bisa didengar
semua orang,"Aaaaaah~ aku pusing......" lalu aku menjatuhkan diriku di lantai dengan
bunyi +duk!+ yang cukup keras. sial,sepertinya aku jatuh terlalu kencang barusan. tak
sengaja, kepalaku membentur lantai dan sakitnya bukan main.yah, ini di luar rencana.
bisa dibilang, aku terbentur karena kebodohanku. tapi sebodo amatlah, aku harus
melanjutkan akting pingsanku ini dengan sebaik mungkin.
semuanya mulai gaduh dengan fakta aku pingsan. orang2 mulai berbisik2 heran,
sebagian orang menyangka bahwa Taiki atau Yusuke melakukan tindak kekerasan
padaku sampai pingsan. tapi aku tidak peduli. aku malah senang orang2 menyalahkan
Taiki dan Yusuke atau mencurigai mereka melakukan tindak kekerasan. anggap saja
itu hukuman karena mengerjai aku. tapi hukuman yang mereka dapat tak seberapa! itu
tidak setimpal!
tapi ya sudahlah, yang penting aku harus menjalankan peran pingsanku dengan sebaik
mungkin.
"A- Asuka-chan?! kamu kenapa?!" tanya Yusuke gugup sambil mengguncang2
tubuhku. aku harus tetap diam dan meneraturkan nafas. tapi sulit rasanya bila
diguncang2 begini. tapi aku harus berusaha! jangan sampai ketahuan aku cuma pura2
pingsan.
"hei... aku tahu kau cuma pura2 pingsan. bangunlah, jangan bikin malu." komentar
Taiki.
heuk?! bagaimana dia bisa tahu aku cuma pura2 pingsan? apa aktingku tidak
meyakinkan?!
"bagaimana bisa Asuka-chan pura2 pingsan?! itu tidak mungkin! mana mungkin
Asuka-chan menunjukkan wajah tidurnya ini di depan semua orang, wajah tidurnya
ini kan jelek sekali!!" komentar Yusuke.
sialan.. bagaimana dia bisa berkata sejujur itu dengan suara keras?! ukh, Yusuke
sialan... akan kusobek mulutnya begitu aku terbangun nanti.
"huff...terserah kau saja Yusuke.... hei Asuka, hei, ayo bangun. kami malu nih." kata
Taiki sambil menepuk2 pipiku.
"Hei! kau pikir apa yang kau lakukan padanya?!" teriak Kazuma tiba2. terimakasih
Kazuma!!! kau memang penyelamatku!!! i love yuuu!!!!!
"hah? uh? a- aku?" tanya Yusuke ketakutan.
"bukan! bukan kau! tapi Taiki! kau pikir karena dia pingsan, kau bisa seenaknya saja
megang2nya hah?!" jawab Kazuma.
"megang2? hah?" Tanya Taiki heran. yah, bisa dibilang memang Taiki memegangku
sih. karena memang Taiki berjongkok di sampingku dan dia mengangkat tubuh bagian
atasku dalam posisi terduduk dalam pelukannya.
"lepaskan.dia.sekarang.juga." ancam Kazuma.
"oh? baiklah." jawab Taiki lalu melepasku tiba2. akibatnya, kepalaku membentur
lantai untuk yang kedua kalinya. aku mengernyit sakit.
"HEI KALIAN! SEMUANYA BUBAR!! KALIAN PIKIR KAMI INI TONTONAN
APA?! PERGI SEBELUM KUTONJOK!!" teriak Kazuma.
seketika itu juga, aku mendengar semua orang bubar dengan bergumam sebal atas
perilaku Kazuma. yah, setidaknya mereka sudah bubar, dan aku berterimakasih
banyak sama Kazuma.
"nah, sekarang gimana?" tanya Taiki.
"tinggal saja.. toh katamu Asuka-chan pura2 pingsan. berarti dia akan bangun sendiri
nanti." usul Yusuke.
sialan, entah apa salahku pada Yusuke sampai dia begini membenciku.
"ya, ide bagus. kita tinggal saja." jawab Kazuma.
apa?! sampai Kazuma juga?! jangan tinggalkan aku Kazuma!!!
"ya. ayo kita pulang." ajak Taiki.
"ayo." jawab Kazuma dan Yusuke serentak.
hei, hei ,hei!!!!!! masa kalian benar2 meninggalkanku disini sih?!
bagaimana bisa kalian meninggalkanseorang gadis tergeletak kasihan begini
ditengah2 bandara?!
setidaknya kalian harus memindahkan aku ke pinggir atau ke bangku bukan?!
aduh, tak bisa kubayangkan posisiku sekarang ini... seorang gadis remaja, tergeletak
di tengah2 kerumunan orang banyak, memakai kostum kelinci....
aaaaaaaaahhh!!!! benciiiiiiiii!!!!!!!
jadi, bagaimana ini?! apa sebaiknya aku sudahi saja kepura2an ini?!
masa aku benar2 harus diam saja tergeletak disini menunggu belas kasihan orang
yang lewat?! membayangkannya saja aku tak sanggup!!
cih, tapi kalau aku melakukannya, pasti aku akan lebih malu lagi!! dan Yusuke pasti
akan meledekku habis2an!!!
aaaaaahhhh!!!!!!! aku tidak bisa terima ini!!! kembalilah Kazuma!!
kembalilah...!!!!!!!!!!
"huh.... tidak menyerah juga ternyata.... hei Kazuma, dia tak menyerah. jadi sebaiknya
kau gendong saja dia." kata Taiki.
Taiki?! huhuhuhu! Taiki!! kau memang yang paling mengerti aku!!!
"menggendongnya? cih, ogah. aku tak mau menggendong babi seberat dia." jawab
Kazuma cuek.
Kazuma sialan... kau tidak tahu kalau aku berada di situasi ini sekarang demi kamu?!
jadi ini balasanmu padaku yang berjuang mati2an untuk menahanmu pergi?!
"dasar.. tidak kamu, tidak Asuka, sama saja kekanak2annya." keluh Taiki sampai
akhirnya dia menggendongku dalam posisi pengantin.
wuaah.... khu khu khu... Taiki memang paling top! dari jarak sedekat ini, aku sampai
bisa mendengar detak jantung Taiki. bukan hanya itu, aku juga dapat mencium wangi
Taiki. wanginya memang tidak senyaman Kazuma, tapi wangi Taiki selalu berhasil
membuatku tenang. entahlah, aku tidak bisa mengekspresikannya. tetapi aku selalu
merasa tenang bila berada di dekat Taiki. seperti rasa tenang yang diberikan ayah
bilamana ayah berada di sisiku. tapi bukan berarti aku menganggap Taiki sebagai
ayahku juga.... ah! aku tahu harus menyebutnya apa, kakak laki2ku! ya, kakak laki2.
rasanya begitu tepat. kakak laki2 yang selalu kuidam2kan dan selalu kuharapkan agar
kupunya, tapi fakta membuktikan bahwa yang kupunya bukanlah kakak laki2 yang
kuidamkan melainkan adik laki2 yang berengsek. tapi akhirnya aku menemukannya,
kakak laki2ku...Taiki. terima kasih Taiki....
"pasti berat ya...? huhu.. kasihan Taiki...." kata Yusuke.
sungguh, aku ingin sekali menyumpal mulutnya itu dengan sepatu!
"hah? tidak kok,enteng sekali malah. masih lebih berat tas sekolahku." jawab Taiki.
kekeke! rasakan! makan itu Yusuke! aku tidak berat!
"ah, kau pasti bercanda! coba, sini coba! biarkan aku coba menggendongnya! pasti dia
berat sekali deh, makannya kan seperti sapi!"
sialan... benar2 sialan.....
"mau coba? nih, kau pasti akan kaget betapa entengnya dia."
Taiki?! kenapa kau membiarkan manusia barbar ini mencoba menggendongku?! aku
tak mau!!! dia bau!!
"mau! mau! sini sini!!" jawab Yusuke semangat.
"ini... hati2.... hup." kata Taiki seiring mengoperku kepada Yusuke.
mereka pikir aku barang apa?! mereka mengoperku seperti tanpa berdosa begitu,
padahal ceritanya 'kan aku sedang pingsan! kok malah dibuat oper2an sih!?!
"uh.. oh? kamu bohong ah! kamu bilang masih lebih berat tas sekolahmu, ini mah
masih beratan Asuka-chan! yah, tapi benar juga sih katamu Taiki. Asuka-chan enteng
sekali! tidak kuduga dia bisa seenteng ini, padahal makannya banyak sekali." kata
Yusuke mengakui.
hah! rasakan! perkiraanmu salah bukan?! aku tidak berat! khukhukhu
HAHAHAHA!!!
yah, karena kamu jujur mengakui bahwa aku tidak berat, aku juga jujur deh...
perkiraanku juga salah kok, kupikir kamu bau, tapi ternyata kamu cukup wangi.
tapi tentu saja masih kalah wangi sama Kazuma dan Taiki. tapi okelah..... sebenarnya
aku juga menganggapmu teman baikku lho. makanya aku senang saja saat kau
pacaran dengan Emi. aku yakin kau pasti bisa menjaga Emi dan jadi cowok yang baik
buatnya..
"tapi ini sih kelewat enteng! aku yakin, pasti Asuka-chan mengidap penyakit a...
an...." kata Yusuke.
"anoreksia." jawab Taiki membetulkan.
"aaah! iya2! anoreksia! dia pasti memuntahkan semua isi perutnya sehabis makan!
pantas saja dia selalu ke toilet setelah makan!"
yak, kucabut semua kata2ku barusan. Yusuke tidak lebih dari monyet berketek bau!!!
aku selalu ke toilet setelah makan, bukan karena aku memuntahkan semua isi perutku!
memangnya salah punya pencernaan yang lancar?!!!!
"hentikan semua!" teriak Kazuma tiba2.
"hei Yusuke, sebaiknya cepat kau serahkan Asuka padaku!" teriak Kazuma lagi.
"lha lho? tadi 'kan Kazu-chan bilang tak mau menggendongnya... masa cuma Taiki
yang boleh menggendongnya, aku kan cuma mencoba........" jawab Yusuke dengan
suara memelas.
"si- siapa bilang aku tak mau menggendongnya?! dan siapa bilang Taiki boleh
menggendongnya?! cepat berikan padaku!" protes Kazuma.
"huh. iya... ini...." keluh Yusuke sambil menyerahkanku pada Kazuma.
Kazuma merebutku dengan kasar dari tangan Yusuke, yang mengakibatkan beberapa
rambutku yang ternyata menyangkut di kancing baju Yusuke tercabut. dan itu
sakitnya bukan main. dan lagi, tempat tercabutnya rambutku, adalah tempat dimana
kepalaku 2 kali terbentur di lantai. sakitnya jadi triple. aku mengernyit, dan bisa
kudengar Taiki cekikikan. entah karena dia geli melihat perilaku Kazuma, atau dia
sadar aku kesakitan.
"cih, dasar...." gumam Kazuma sambil membekapku erat.
Kazuma... ya, ini Kazuma... Kazuma yang selalu kurindukan...
kini dia berada disini, dan aku dalam pelukkannya. entah sudah berapa lama aku
merindukkan sentuhannya ini. entah sudah berapa lama aku berharap untuk dapat
mencium harum wanginya. tapi kini dia berada disini, benar2 berada disini,
memelukku dalam hangat pelukkannya. saat2 yang begitu kurindukan, kini menjadi
kenyataan. entah bagaimana bisa aku pernah bermaksud untuk melepas Kazuma yang
membuatku merasa begini aman. entah apa yang kupikirkan pada saat itu, tapi yang
pasti itu takkan terjadi lagi. ini serasa terasa amat tepat, disinilah tempatku berada,
hatiku berada.
aku bergelung membenamkan wajahku di dada Kazuma untuk memenuhi
kerinduanku atas Kazuma selama ini. bisa kudengar Kazuma tertawa lewat hidungnya
melihat kelakuanku. tapi Kazuma tidak menolak, dia malah memelukku lebih erat
lagi. mungkinkah Kazuma juga merindukanku seperti aku merindukannya? ya,
kuharap Kazuma merindukanku juga...
"Emi....? lho? apa yang dilakukannya disini? Emi-chan!!!!!" kata Yusuke biungung.
sial, aku benar2 lupa soal Emi! dia masih disini, berarti pak supir masih menahannya
sedari tadi??
huff... tapi untunglah, setidaknya dia tidak dibawa ke kantor polisi karena ulahku.
"hah? uh? YUSUKEEEEEEEEE!!! YUSUKEE!! AKU DISINI!!
HUHUHUHU!!!!!!!!!" tangis Emi.
kelihatannya Emi sedih sekali... ukh, aku harus minta maaf nih padanya. yah, sebagai
balasannya, aku tidak akan menyakiti Yusuke seperti yang sudah kurencanakan deh.
anggap saja itu permintaan maafku.
"Emi-chan??? kok kamu bisa ada disini?! hihihi! senang deh bisa ketemu disini! ini
pasti takdir!"
takdir pantatku. ya, pasti pantatku yang menakdirkan kalian bertemu disini.
"aku juga senang bertemu denganmu Yusuke!! tapi sebelum itu, dimana Asuka?!!!"
upss... sepertinya Emi marah nih, untung aku pura2 pingsan. dan lagi, aku ada dalam
gendongan Kazuma. Emi 'kan takut sama Kazuma, dia pasti tidak akan apa2in aku.
huufff......
"eh? Asuka-chan?? itu.. itu-tuh dia disitu." kata Yusuke.
"mana? eeeh??! Asuka?! dia sakit lagi???!" tanya Emi panik.
"huh? ah tidak kok. dia cuma pura2 pingsan saja."
sialan Yusukeee..................
"pura2 pingsan??"
"iya, dia malu karena termakan jebakan Taiki! Kazuma tidak pergi! hahahahaha!!!"
"oh? jadi itu hanya bohongan?? lalu kenapa kamu tidak beritahu aku dari awal?!"
"aku juga tidak tahu! aku baru tahu apa yang terjadi pas Asuka-chan teriak2 seperti
orang sinting di dalam! hahahaha! Taiki, kamu jenius!!"
"ooh begitu ya..... hahaha! itu hebat sekali! Taiki-sama betul2 jenius!" kata Emi
kagum sambil bertepuk tangan.
bisa kudengar Kazuma juga berkata "ooh....." dalam suara yang amat kecil. tapi aku
bisa mendengarnya. sepertinya dia baru sadar akan apa yang sebenarnya terjadi. cih,
kini Kazuma tahu apa yang terjadi, dan aku lebih malu lagi!!
"hahaha, jadi begitu ya? kamu segitu takutnya aku pergi?" bisik Kazuma. tapi aku
tidak merespon. lebih jelasnya, terlalu malu untuk merespon.
"yah, sekarang tinggal tunggu Asuka sadar saja.. dan aku pasti mati. hahahaha" kata
Taiki.
tidak kok Taiki... walaupun kamu sudah mempermalukan aku begitu, aku ga akan
menyakiti kamu...
yah, paling aku akan menjambak sampai beberapa rambutmu rontok saja... hehehe
"sudahlah, jangan bicara yang tidak penting. aku mau bawa Asuka ke suatu tempat."
kata Kazuma.
suatu tempat? kemana? jangan2 Kazuma mau balas dendam dan membuangku di
pinggir jalan?!
"aku ikut! ikut!!" kata Yusuke senang.
"tidak. kami akan pergi b.e.r.d.u.a yang artinya tidak boleh siapapun ikut!" ancam
Kazuma.
"iiih~ Kazuma genit ya........." goda Yusuke.
"mau mati......?"
mendengar ancaman Kazuma, Yusuke langsung diam seribu bahasa.
hahaaha! itu akibatnya kalau mencari gara2 dengan Kazuma-ku!!
"sudah, aku pergi dulu." kata Kazuma lalu berjalan pergi.
"eh, hei! tunggu dulu! kau harus bertanggung jawab!!" kata Emi membuat langkah
Kazuma berhenti.
"mau mati....?" tanya Kazuma.
"bukan bertanggung jawab apa, maksudku, kau harus bertanggung jawab atas
perbuatan istrimu!!" kata Emi lagi.
".........." Kazuma diam saja. tapi bisa kubayangkan Kazuma sekarang pasti sedang
memandang Emi dengan menaikkan sebelah alisnya.
"iya! istrimu ini, datang kesini memakai taksi ini, tanpa membayar dan langsung
pergi!! dan aku menjadi sandera pak supir karena tidak membayar!! kau harus
bertanggung jawab!!!"
"mana taksinya?"
"huh? Taksinya? yang ini....."
"oh, yang itu."
bisa kurasakan Kazuma berbalik arah. dia pasti berjalan ke arah Taksi yang ditunjuk
Emi. dia merendahkan badannya, lalu aku merasa aku sudah berada di atas pangkuan
Kazuma. pasti sekarang Kazuma sudah duduk di dalam Taksi yang disebutkan Emi
tadi. sebenarnya sih aku mau mengecek apa yang terjadi, tapi aku terlalu takut untuk
membuka mataku barang sedikit saja. aku takut ketahuan kalau aku pura2 pingsan
(yah.. walaupun sebenarnya memang sudah ketahuan sih.... -__-)
"lho? lho? kamu mau ngapain disitu??!" tanya Emi lagi.
"brisik ah. hei pak supir, ayo jalan. nanti akan kubayar ongkos yang tadi dan akan
kuberi tip." kata Kazuma.
"oh? ya! iya! baiklah!" kata pak supir. bisa kudengar langkah kakinya yang buru2
masuk ke dalam mobil begitu mendengar perkataan Kazuma. cih, dasar mata duitan....
-__-
"mau kemana ya?" tanya pak supir manis.
"ke laut di sebelah sana." jawab Kazuma.
"oh, ya baiklah!!"
setelah itu, kurasakan mobil sudah berjalan maju. dan kudengar Emi, dan Yusuke
berteriak 'selamat bersenang'. bersenang2 kakiku. memangnya kalian pikir kami mau
ngapain? aku berani taruhan, Kazuma pasti akan membuangku ke laut sesampainya
kami disana.
"hei... kau tak mau bangun juga?" tanya Kazuma. aku tetap diam saja. entah kenapa,
aku tak berani merespon.
"oh, jadi tak mau bangun juga? kalau kau tak mau bangun, nanti kucium nih."
cih, kau pikir aku bisa terjebak atas ancaman mesummu itu? aku sudah takkan lagi
tertipu!
kejadian tadi menjadi pelajaran yang takkan bisa kulupakan seumur hidup!
"kuhitung sampai 3 nih..... satu......"
aku takkan terjebak!
"dua............."
tahan Asuka... itu hanya jebakkannya saja......
"ti........"
akh!!!!!!!!!! aku sudah tak tahan lagi!!!!!!!!!!!!!
saat aku membuka mataku, aku melihat wajah Kazuma hanya berjarak 5 cm dari
wajahku.
aku tersentak. saking kagetnya aku langsung bangun dari posisiku dan membentur
kepala Kazuma dengan bunyi +dukkk!!+ yang amat keras. sakiiitt, sakiit sekali. tapi
aku sudah terlalu gugup untuk bisa merasakan sakit.
"aduh........." gumam Kazuma sambil mengusap2 dahinya.
"a- apa yang mau kau lakukan tadi?! dasar mesum!" teriakku gugup.
"aku 'kan sudah bilang, jadi itu tak bisa dianggap mesum!"
"tetap saja! i- itu namanya pelecehan seksual!"
"a- apa katamu?! aku?! pelecehan seksual?! hah! kau pasti bercanda!"
"tetap saja.... huh." gumamku sambil memegangi dadaku yang bergedup tidak karuan
saking gugupnya.
"tadi sepertinya kau sedih sekali aku mau pergi...kok sekarang begini....??? tidak takut
aku pergi??" ledek Kazuma.
sejak kapan dia mulai meledek?! cih, ini pasti akibat terlalu lama berteman dengan
Yusuke!
"jangan ungkit itu lagi!!" teriakku.
"iya! iya! tidak usah teriak2 kenapa sih?!" protesnya.
lagi2 begini. kenapa sih kami malah bertengkar setelah sekian lama tidak bertemu?!
huh, aku tak mau seperti ini!!!
"ehm... sebenarnya... mau ngapain sih kita pergi ke laut?" tanyaku membuka
pembicaraan.
"lihat saja nanti." jawab Kazuma cuek sambil terus memandang keluar jendela.
dasar emas imitasi!! apa susahnya sih menjawab dengan benar?!
dia memang paling jenius dalam membuatku marah!
"hei buceri!!! kenapa sih kau bersikap begini?! aku kan nanya dengan baik2! kau
tidak tahu 'kan betapa sedihnya aku saat mendengar kau akan pergi ke Amerika! apa
kau tak dengar dari tadi aku meneriaki namamu seperti wanita sinting?! tapi kau
malah bersikap begini padaku! padahal sudah lama kita tak bertemu, aku tak mau kita
berkelahi setelah sekian lama kita tidak bertemu........" teriakku sedikit kehilangan
kendali.
"hei... apa yang membuatmu berpikir aku benar2 akan meninggalkanmu?" tanya
Kazuma sambil menatap mataku dalam2.
aku mengindari kontak mata dengannya," karena saat itu kau bilang, 'ini yang
terakhir'........"
Kazuma mengangkat wajahku untuk melihat ke wajahnya," jadi itu yang membuatmu
berpikir begitu..?"
"i- iya......"
"hahaha, bodoh sekali kau." dengus Kazuma sambil memalingkan wajahnya.
"jadi, kalau bukan untuk pergi, apa maksudmu berkata 'ini yang terakhir'?"
"oh, itu... maksudku adalah ini." kata Kazuma sambil mengeluarkan kotak kecil
berwarna merah dari kantongnya.
benda apa itu....?
CRAZY #29
"apa itu...?" tanyaku.
"ini.... adalah benda kenangan." jawab Kazuma.
"benda kenangan....?"
"iya. mungkin kamu benar. mungkin aku memang masih memikirkan Hyori selama
ini, walaupun sedikit." kata Kazuma.
aneh... padahal kemarin hatiku sakit bukan main hanya dengan mendengar nama
Hyori. tapi kali ini, aku bahkan mendengar nama Hyori keluar dari bibir Kazuma. tapi
aku sama sekali tidak merasa sedih.perasaan sakit dan bayang2 masa lalu Kazuma
bahkan sudah tak kembali menyerangku. ini aneh, namun aku senang akan keanehan
ini. ini berarti aku sudah selangkah mendekati kedewasaan. juga berarti aku sudah
benar2 percaya kepada Kazuma dan benar2 sudah mencintai Kazuma apa adanya. aku
sama sekali tidak masalah walaupun Kazuma masih mengingat Hyori. karena itu
memang suatu hal yang tak dapat dilupakan. dan juga, mengingat bukan berarti masih
mencintai. aku tahu hati Kazuma hanya untukku, tak ada keraguan sama sekali akan
hal itu dan takkan pernah ada lagi yang akan membuatku ragu akan kesungguhan hati
Kazuma.
semua juga pasti tahu, bahwa cinta pertama takkan pernah dilupakan. jadi, Kazuma
mengingat Hyori, kupikir itu bukan suatu yang buruk. melainkan, memang sudah
wajar untuk terjadi. begini2, aku juga pernah jatuh cinta sebelum aku bertemu
Kazuma, dan aku masih mengingat cowok itu sampai sekarang. dan itu tidak berarti
aku masih mencintainya.
"tapi kali ini, aku akan benar2 melepaskan dia. aku ingin menunjukkan padamu
bahwa aku benar2 sudah tidak suka padanya. dan sebagai buktinya, aku akan
membuang benda yang selama ini kusimpan sebagai benda berharga ini. karena benda
ini mengingatkanku akan dia." kata Kazuma lagi.
"dan aku sebenarnya mau menjadikan hari itu, hari terakhirku menyimpan benda ini.
dan aku ingin kau melihat saat aku membuangnya. karena benda ini melambangkan
masa laluku yang akan kubuang jauh2. tapi hari itu, kau malah minta putus
denganku... jadinya... se- sebenarnya aku ingin membuangnya seorang diri, tapi
rasanya.. rasanya tidak tepat saat kau tak ada disana...." kata Kazuma. bisa kulihat
kesedihan terpancar dari matanya.
bagaimana bisa aku membuatnya se-sedih ini? apakah aku menyakitinya begitu dalam
saat aku bilang ingin putus dengannya? entah bagaimana bisa aku berbuat sebodoh
itu...
"jadi... hari ini aku ingin membuang benda ini... karena- karena kau sudah berada di
sini." kata Kazuma lagi sambil menatap mataku dalam2.
bodoh Asuka... kamu memang bodoh! seharusnya aku menyadari semuanya lebih
cepat, sehingga aku tak perlu menyakiti Kazuma segini dalam. dari semula, semua
kata2 Kazuma bertujuan untuk mempertahankan hubungan kami. bagaimana aku juga
tak sadar akan hal itu?! dan bagaimana bisa saat dia berkata 'ini yang terakhir', kupikir
dia akan meninggalkanku tanpa mendengar penjelasannya lebih dulu?! bagaimana
bisa aku mengadili Kazuma seenaknya tanpa peduli untuk mendengarkan atau
mencari kenyataannya?! aku terlalu bodoh, terlalu jahat, untuk diperlakukan sebaik ini
oleh Kazuma.....
"he- hei? kenapa kau menangis?? apa aku salah bicara?? he- hei-" tanya Kazuma
kaget melihatku menangis. aku bahkan tidak sadar bahwa aku sudah menangis.
"u- ukh.... maafkan aku....." isakku.
"kenapa kau minta maaf???" tanya Kazuma sambil berusaha menenangkanku.
"karena segalanya... karena aku telah menyakitimu... karena aku tidak percaya
padamu... semuanya.. hiks"
"tidak.. tidak apa2...." kata Kazuma sambil mengelap air mataku, dan tangan
sebelahnya memegang tangan kananku.
"kumohon, lupakan semuanya yang kukatakan... lupakan aku saat aku mengusirmu
pergi.. lupakan saat aku meminta putus... aku minta maaf atas semua itu..."
"jadi.... kita tidak putus?" aku menggeleng.
"oh syukurlah! kupikir kita sudah benar2 putus saat itu! aku tak tahu harus bagaimana
kalau kita benar2 putus." teriak Kazuma senang sambil memelukku. baru kali ini aku
melihat Kazuma bersikap seperti ini, sepertinya dia benar2 senang dengan fakta
bahwa kami tidak putus. aku sangat menyesal karena sudah menyakitinya atas
perkataanku...
"tapi... apakah kau memaafkanku?" tanyaku ragu.
Kazuma melepaskan pelukannya,"tentu saja sudah...tapi, aku juga minta maaf padamu
karena aku sudah membuat hatimu terluka dan jatuh sakit.. aku benar2 menyesal....
aku takkan membuatmu begitu lagi."
"tidak, itu tidak ada apa2nya sungguh. dibandingkan perbuatanku yang selama
ini......"
"sudahlah! pokoknya kita lupakan saja! aku tidak tahan berada dalam sesi maafmemaafkan
ini terus! pokoknya kita mulai saja lagi dari awal! bagaimana...??" tanya
Kazuma sambil tersenyum lebar memamerkan giginya yang putih bersinar.
"iya!" kataku sambil mengangguk dengan semangat.
"eh tunggu- masih ada satu lagi." kataku.
"......?" Kazuma menatapku heran dengan menaikkan sebelah alisnya.
"benda itu... tidak usah kau buang." kataku lagi.
"huh..? kenapa?"
"ehm, yah tidak apa2. dengan menyimpan benda itu, bukan berarti kau menyimpan
perasaanmu pada Hyori juga bukan? aku percaya padamu. dan aku percaya hatimu
tetap untukku walaupun kau menyimpan benda itu."
"jadi begitu.... tapi..... aku tetap akan membuang benda ini."
"apa?! kenapa?! aku kan sudah bilang aku percaya padamu! jadi kau tak perlu
membuangnya!"
"kalau aku mau buang memangnya kenapa sih?! kenapa juga kamu harus teriak2?!
aku mau membuang benda ini bukan karena apa, tapi karena memang benda ini sudah
tak berarti lagi bagiku! dan coba kau pikir, apa yang akan orang pikirkan bila mereka
tahu aku menyimpan benda kecewek2an seperti ini?!"
"kenapa harus teriak2 sih?!" protesku.
"kan kamu duluan!!" protesnya juga.
"huh!" dengusku dan Kazuma serentak sambil membuang muka ke jendela.
dan itulah akhir pembicaraan serius kami. yah, ini termasuk rekor juga bisa bicara
secara serius lumayan lama dengan Kazuma. tapi tetap saja akhirnya begini... -__-
"ehem.. maaf mengganggu, tapi kita sudah sampai." kata pak supir. sial, aku benar
lupa bahwa kami berada di dalam mobil. berarti daritadi pak supir mendengar
pembicaraan kita??? aaakhhh! aku malu sekalii!!
"oh sudah sampai ya? ini uangnya, kembaliannya ambil saja."kata Kazuma. pak supir
pasti senang sekali tuh, kembaliannya kan banyak sekali. huh, Kazuma memang
begitu....-__-
"cepat turun sebelum kutarik kau!" teriak Kazuma.
"iya iya sebentar! gak sabaran banget sih?!" protesku.
yap. Kazuma kembali ke dirinya yang lama dengan sukses! aku bertanya2 dimana
dirinya yang romantis tadi? dan sekarang aku jadi susah membedakan apakah
kejadian tadi benar2 terjadi atau hanya ilusiku saja... -__-
aku turun dari mobil dan mengikuti Kazuma dari belakang. saat itu bisa kudengar
suara taksi yang kami tumpangi barusan, menjauh pergi. matahari sudah terbenam,
dan satu2nya penerangan yang ada hanyalah sinar bulan dan beberapa lampu maram
yang berada di atas jembatan kayu. aku mempercepat jalanku agar bisa berjalan
beriringan dengan Kazuma. jujur, aku takut juga kalau berjalan sendirian di belakang.
aku berjaga2 agar aku tidak tersandung akibat gelapnya malam dan kostum kelinci
yang merepotkan ini. tapi ada enaknya juga sih memakai kostum ini, kostum ini
benar2 melindungiku dari dinginnya angin laut. kurasakan telingaku juga dingin
akibat hembusan angin laut, jadi kupluk bertelinga kelinci yang sedari tadi kubiarkan
saja menggatung tidak terpakai, kunaikkan ke kepalaku dengan harapan membantu
menghalangi hembusan angin. dan itu berhasil.
"hahaha, jadi mirip kelinci beneran..." ledek Kazuma melihat penampilanku.
"biarin." kataku sambil menjulurkan lidahku.
Kazuma berjalan menaiki jembatan yang menjulur ke tengah laut. semakin kami
berjalan ke tengah laut, semakin kencang hembusan angin menerpa kami. aku melihat
ke bawah, airnya berwarna hitam memancarkan kedalaman dan hitamnya langit. aku
bergidik ngeri dan memeluk lengan ke Kazuma berharap aku akan sedikit lebih
tenang dengan mengetahui Kazuma berada di sisiku. sial, ini mengerikan. kalau saja
aku salah langkah sedikit, pasti aku akan tercebur ke laut. dan baju kelinci ini akan
menyerap air dan membuatku tenggelam sampai ke dasar laut. hiii! aku jadi terbayang
film titanic saat dimana mayat Jack tenggelam ke dasar laut. kalau itu sih, cara mati
yang keren dan romantis! tapi aku tak mau menirunya dan mati karena terpeleset dan
tenggelam. rasanya... sangat tidak elit dan menyedihkan.. -__-
"takut ya?" tanya Kazuma.
"ten- tentu saja tidak. aku cuma takut terpeleset saja." bantahku.
"tenang saja, aku disini." kata Kazuma dengan nada yang begitu tenang namun sexy.
kata2nya itu benar2 menenangkanku, entah kenapa aku merasa sangat aman begitu
mendengar perkataannya tadi.
aku benar2 senang Kazuma berada disini.....
kami terus berjalan ke tengah laut dan sampai akhirnya jembatan kayu itu sudah
sampai pada batasnya. Kazuma memegang tanganku dan membimbingku untuk
duduk di ujung jembatan itu, dan aku menurutinya.
wuahh... pemandangannya begitu indah. saking gelapnya, aku sampai bisa melihat
bintang yang seharusnya tak pernah terlihat di kota besar ini. cerminan sinar bulan
dan bintang terpantul di air laut dengan indahnya, hembusan angin malam yang begitu
segar menggelitik kulitku, dan percikkan air laut perlahan mengenai kakiku seiring
ombak berlalu membentur pondasi jembatan. aku tak pernah tahu ada tempat seindah
ini. dan aku takkan pernah tahu bila Kazuma tak membawaku kesini.
"bagaimana...? indah bukan?" tanya Kazuma sambil memandangku lekat2. sosok
Kazuma yang bermandikan sinar bulan sungguh indah. rambut emasnya berpijar
seiring angin malam berhembus dengan lembutnya.
untuk sesaat aku tidak dapat bernafas dan jantungku berdentum2 seperti mau pecah.
Aku tak dapat percaya bahwa sosok yang di depan mataku ini adalah kekasihku.
Mimpipun aku tak pernah membayangkannya.
"ya... sangat indah." Jawabku, ragu sebenarnya ini merupakan jawabanku atas
pertanyaan Kazuma atau hal yang lain. Aku bisa merasakan wajahku memanas saking
malunya. Untung saja disini gelap, jadinya Kazuma tidak perlu melihat wajahku yang
merona merah. Akan sangat memalukan bila dia dapat melihat wajahku yang merona
seperti ini.
Kazuma mengeluarkan kotak merah itu lagi dari kantongnya, dan menggenggamnya
kuat2. Kalau itu benar2 benda yang berharga, aku lebih suka kalau Kazuma
menyimpannya.
"hei, kau tahu, kalau benda itu benar2 berharga, lebih baik kau simpan saja benda itu.
Jangan sampai kau menyesal." Kataku berusaha agar Kazuma mengambil keputusan
yang takkan disesalinya.
"tidak. Aku akan tetap membuangnya. Lagipula, tak ada gunanya juga aku
menyimpannya." Jawab Kazuma.
"kalau boleh Tanya.... Sebenarnya, apa yang membuat benda itu begitu spesial?"
"ehm, entahlah. Hanya saja benda ini adalah benda yang dijatuhkan Hyori saat dia
menolongku malam itu. Dan malam itu, adalah malam yang mengubah hidupku."
Sedih memang mengakui fakta bahwa pada hari itu yang berada di posisi Hyori
bukanlah aku. Tapi itu masa lalu, dan masa lalu itu telah menciptakkan Kazuma yang
sekarang. Setidaknya, aku berterimakasih kepada Hyori yang menolong Kazuma yang
begitu kucintai ini.
"pada saat itu, dia benar2 menyadarkanku bahwa di dunia ini aku tidak hidup sendiri.
Hanya kata2 sederhana keluar dari mulutnya. Hanya kata2, 'kamu tidak sendirian lagi
di dunia ini.' Dapat membuatku mampu membuka mata bahwa sebenarnya aku
dikelilingi begitu banyak yang memperhatikanku." Kata Kazuma lagi.
"itu semua memang berarti. Tapi semua hal itu, semua kata2 yang merubah hidupku,
terlupakan begitu aku melihatmu. Mungkin aku sedang bermimpi, tapi kuharap aku
takkan terbangun selamanya kalau semua ini memang mimpi. Mengetahui kau berada
di sini saja, rasanya semua bebanku sudah sirna. Dan aku tak percaya bahwa kau
benar2 milikku."
"jadi, apa gunanya aku terus menyimpan benda ini untuk mengingatkanku bahwa aku
tidak sendirian di dunia ini, padahal aku sudah punya kau yang selalu bersamaku?
Bagiku, benda kecil ini bahkan sama sekali sudah tak berarti. Jadi apa gunanya aku
terus menyimpannya? Benda ini hanya akan menjadi bebanku bila terus menerus
kusimpan. Lebih baik, benda ini berada di dasar laut yang indah sebagai memori yang
takkan kulupakan." Kata Kazuma sambil membuka kotak merah itu. Kazuma
mengeluarkan isi kotak merah itu, dan diangkatnya. Rantai emasnya menari ke kanan
dan ke kiri seiring berhembusnya angin. kalung emas yang begitu cantik, dengan
bandul berbentuk dadu yang berhiaskan berlian di setiap mata dadunya. Begitu cantik,
sampai2 membuatku berpikir 'APAKAH ITU EMAS ASLI?' (tapi aku yakin berlian
itu berlian imitasi. Karena berlian itu tidak bersinar seindah kalungnya). Tapi
walaupun sudah dijatuhkan oleh pemiliknya, apakah ini tidak termasuk dalam kasus
pencurian?? karena kalung emas itu terlihat mahal !(yah, mungkin bagi Kazuma tidak
mahal. tapi aku yakin itu pasti emas asli dan mahal harganya!)
Kazuma berdiri. Dia menarik nafas dalam2, lalu menghembuskannya. Dia
memandang kalung yang berada dalam genggamannya itu dalam2 sebagai salam
terakhir.
"sudah saatnya. Kini, aku akan melepaskanmu." Kata Kazuma lalu bersiap2
melemparkannya.
Tunggu- rasanya aku pernah melihat kalung itu. Ya, ya! Ya! Aku pernah melihatnya!!
Aku yakin itu!! Tunggu- Kazuma akan membuangnya?! Tunggu!! Tunggu dulu
Kazumaaa!!!
"Kazumaaaaaaaaa!!!! Tunggu! Jangan dilempar dulu!!!!" teriakku sambil memeluk
kaki Kazuma yang berdiri di sebelahku dengan reflek.
Kazuma oleng. dengan spontan, aku melepaskan pelukanku atas kaki Kazuma.
+BYUUUURRRR!!!!!!+ Kazuma tercebur ke dalam laut akibat perbuatanku.
Oh ya ampun!! Kazuma!!! Kazuma tercebur!!! Oh ya ampun! Aku harus bagaimana?!
Bagaimana kalau Kazuma tenggelam sampai dasar laut??! Apakah aku harus
menyusulnya?! Aku belum mau mati, dan kalau mati dengan alasan menolong pacar
yang tercebur, rasanya terlalu muluk! Oh ya ampun... bagaimana ini??!!
"KAZUMA?! KAZUMA!! JANGAN MATI DULU! JANGAN TINGGALKAN
AKU SENDIRI DISINII!!!!" teriakku mencari2 sosok Kazuma yang tak kunjung
mucul ke permukaan.
"KAZUMA!! JANGAN MATII!!!" teriakku lagi.
"mati kepalaku! Apa maksudmu dengan menjegalku barusan?!" maki Kazuma yang
tiba2 muncul ke permukaan.
"oh, itu dia kau. Kukira kau tenggelam dan mati. Hehehe...." Cengirku.
"bisa2nya kau tertawa seperti itu! Padahal kau hampir saja jadi pelaku pembunuhan!"
"ah sudahlah, jangan cengeng! Tercebur saja kok sampai berkata begitu." Omelku
sambil duduk santai dan menggoyang2kan kakiku.
"apa katamu?! Mau mati?! Cepat bantu aku naik! Dasar cewek barbar!"
"apa?! Bar- barbar?! Barbar katamu?! Tidak! Kau tidak akan kubantu naik!"
"kalau begitu, akan kulepaskan peganganku dari kalung ini. Dan +syuuut+ kalung ini
akan tenggelam sampai dasar laut." Ancam Kazuma.
Cih, sekarang dia sudah bisa mengancamku begitu. Kepintaran Kazuma sudah
meningkat. Entah ini pengaruh buruk atau baik dari Taiki... --__--
"iya! Baiklah! Sini!" kataku sambil menjulurkan tanganku untuk membantu Kazuma
naik.
"cepat! Cepat tarik aku! Dinginnya setengah mati!!" teriak Kazuma tak sabar.
"iya! Iya!!" balasku sambil menarik Kazuma kembali ke jembatan kayu dengan
sekuat tenaga. Huuufff... Kazuma berat sekali, tanganku serasa mau putus saat
menariknya ke atas.
"tadi, kenapa kau tidak langsung muncul ke permukaan?" tanyaku kepada Kazuma
yang sedang sibuk memeras bajunya.
"kalungnya terlepas dari genggamanku. Jadinya aku sedikit menyelam untuk
mengambilnya kembali." Jawab Kazuma sambil berusaha memeras celana jeansnya
juga, Namun akhrinya dia menyerah. lalu ia duduk di sampingku dengan bertelanjang
dada. Bajunya digelar di sampingnya dengan harapan angin malam dapat
mengeringkannya. Tapi aku tahu itu sia2.
"oh iya! Lalu, sekarang mana kalungnya?! Mana? Mana?!!"
"ada kok. Ini dia." Kata Kazuma memamerkannya di depan wajahku, bermaksud
menyerahkannya padaku. Tapi dia menariknya lagi.
"tunggu, kenapa kau tidak membiarkanku membuangnya? Pasti kau mau menjual
kalung ini ya?!" Tanya Kazuma curiga.
"kau pikir aku sepertimu yang sanggup mencuri benda mahal seperti itu?!"
"a- apa?! Mencuri?! Siapa yang mencuri?!"
"sudahlah, cepat berikan padaku!" kataku sambil merebut kalung emas itu dari tangan
Kazuma.
Aku memperhatikan kalung itu dalam2. Berusaha menggali ingatanku yang sudah
kabur untuk mengingat dimana aku pernah melihat kalung ini sebelumnya. Rasanya
aku pernah melihat kalung ini. Dulu... duluuu sekali.. tapi kapan ya? Cih, ingatanku
memang lemah! Dan kepalaku suka sakit kalau berusaha mengingat sesuatu. Tapi
kalung ini terlalu familiar, terlalu special untuk dilupakan. Tapi entah dimana aku
pernah melihatnya... entah dimana aku pernah mendapatkannya... mendapatkannya?!
Ah!! Ya!! Aku ingat sekarang!! Aku ingat!!!
CRAZY #The last chapter
*Asuka's lost memory : the golden boy*
Hari itu, turun salju amat lebat. Dan sialnya, aku terjebak dalam hujan salju tanpa
memakai payung ataupun jas hujan. Cih, ramalan cuaca hari ini meleset! Katanya hari
ini 100% cerah, hanya udaranya saja yang dingin. tapi apa buktinya?! Inilah akibatnya
kalau stasiun televisi itu hanya peduli untuk memakai gadis seksi, dan mereka
mengesampingkan bahwa yang benar2 dibutuhkan oleh penonton adalah keakuratan
perkiraan cuacanya! Huh, kusumpahi stasiun televisi itu terkena badai salju dan
rubuh!
Aduh.... Brrr~ dingin sekali.... Huh, kalau saja aku tadi menuruti ibu untuk membawa
jas hujan, pasti aku takkan basah begini deh. Dan parahnya lagi, jaketku ini sudah
basah kuyup karena salju. Jadi sebenarnya, pakai jaket-pun percuma saja. Karena
hanya membuatku tambah kedinginan. Sudah tahu dingin begini, kenapa juga sih
sekolah tidak diliburkan saja?! Kan kasihan muridnya harus pulang di tengah hujan
salju yang lebat begini! Mana hujan saljunya tidak berhenti2 lagi, jadi kalau tak mau
menginap di sekolah, harus diterobos... -__-
Ukh, hari ini benar2 mengesalkan. Biasanya aku tidak benci pada salju, tapi kalau
begini caranya, aku benci sekali!!
Aku memasukkan tanganku ke dalam kerahku berusaha mencari2 benda yang
menggantung di leherku. Aku menemukannya dan aku menggenggamnya dengan
erat. Ya, kalung pemberian nenek ini memang selalu sukses dalam menenangkanku.
Entahlah, dengan menggenggamnya aku bisa merasakan kehangatan nenek seolah2
mengalir ke seluruh tubuhku. Bukan berarti aku menggunakannya sebagai jimat, aku
benci sekali benda2 mistis seperti itu. tapi kalung ini selalu kupakai karena memang
ini bukti cinta dari nenekku dan aku amat menghargainya. Yak! Dengan begini aku
jadi semangat lagi! aku harus menembus hujan salju ini secepatnya! Dan sesampainya
di rumah, aku akan langsung berendam di air hangat sambil minum segelas
cappuccino. Ah! Sempurna sekali! Hehehe, aku harus cepat2 pulang nih!
Akhirnya aku berhasil, sebentar lagi sampai! Ayooo Asukaaa! Percepat jalanmu...!
Kau pasti mau cepat2 sampai di rumah dan berendam air hangat bukan?? Ayo
Asukaa.. tinggal sedikit lagi... oh???! 7eleven? Aku mampir sebentar ah, untuk
membeli beberapa penghangat yang bisa digenggam. Memang sudah tak berguna sih
untuk sekarang, karena memang rumahku sudah dekat. Yah, tapi kan bisa kupakai
untuk besok. Tak ada salahnya sedia payung sebelum hujan. Aku masuk ke dalam
7eleven dengan keadaan basah kuyup. Dan aku sedikit lega karena aku tidak diusir
oleh penjaga toko walaupun aku bisa mengotori seluruh lantai dengan air yang
menetes dari tubuhku. Sepertinya dia iba melihatku yang basah kuyub ini.. tapi tak
apalah...
+duakkh+ seseorang menyenggolku dengan kencang sekali.
"hei! Hati2 kalau jalan!" protesnya.
Hati2 kakiku! Jelas2 kau yang menabrakku dasar muka unta! Mau jadi apa kau sudah
besar nanti! Masih SMA saja sudah meresahkan warga seperti itu! Kuharap ada orang
yang cukup bijaksana untuk melucuti seragam SMA yang menempel di badanmu
itu!!!
Si muka unta keluar dari took bersama teman2nya. Cih, aku benci sekali dengan
mereka. Mereka suka merokok lalu membuang rokoknya sembarangan, mereka juga
suka minum bir sampai mabuk dan kencing sembarangan! Dan yang paling parah,
mereka itu beraninya keroyokan. Aku pernah melihat mereka mengeroyok 1 orang
dan menggebukinya sampai setengah mati, tapi ternyata orang yang mereka keroyok
itu membawa pasukannya dan datang untuk membuat perhitungan dengan mereka.
Tetapi mereka ketakutan dan kabur dengan gaya selangit. Cih, anak2 jaman
sekarang... ckckck
Aku mengambil beberapa penghangat dan 2 kaleng cappuccino dari dalam lemari
penghangat. Tapi mau penghangat atau cappuccino itu sama2 tidak hangat, melainkan
dingin. udaranya terlalu dingin, sampai2 lemari penghangat-pun tidak berfungsi. Tapi
ya sudahlah, ini bisa kuhangatkan di rumah dan kupakai besok kok. Tapi yang
penting, sekarang beli saja dulu. Aku membawa penghangat dan Cappucino itu ke
kasir, lalu membayarnya. Aku sedikit terkejut melihat uangku ternyata ikut basah
juga. Tapi semua uangku basah, jadi mau tak mau aku membayarnya dengan uang
yang basah itu. Sekali lagi, sang penjaga toko yang baik hati membiarkanku
membayar dengan uang yang basah itu, aku sangat bersyukur padanya.
Aku keluar dari 7eleven sambil menenteng belanjaanku riang. Aku senang sekali
membayangkan dalam waktu beberapa menit lagi, aku sudah berada di dalam bak
berisi air hangat sambil meminum segelas cappuccino. Uuh, musim dingin yang
sempurna.
+buakh! Buak! Duakhh!!+
Huh? Suara orang berkelahi? Siapa orang sinting yang berkelahi di tengah hujan salju
begini? Cih, ternyata kelompok si muka unta itu. Entah kenapa aku harus bertanya2
siapa yang berkelahi, sudah pasti mereka yang tidak waras itulah yang berkelahi di
tengah hujan salju ini. Bodoh sekali aku sampai harus bertanya2, padahal jawabannya
sudah tertebak. Nah, kali ini, siapakah manusia tidak beruntung yang jadi bahan
keroyokkan mereka..?
Huh?! Apa2an itu?! Itu mah anak seumuranku!! Grrr!! Beraninya mereka
mengeroyok yang lebih muda! Seharusnya mereka malu mengeroyok anak SMP
seperti itu! Dan, oh ayolah, anak itu sudah tergeletak tak berdaya begitu, dan mereka
masih saja menggebukinya?! Dasar tak punya otak!!
Kalau melawan mereka seorang diri, aku pasti takkan menang. Jadi sebaiknya aku
mengumpulkan senjata dulu. Aku mulai memunguti batu2 yang berada di tanah dan
mengumpulkannya jadi satu di dalam plastik belanjaanku. Nah, sepertinya ini sudah
cukup banyak untuk melawan otak udang seperti mereka.
"sudah, tinggalkan saja." Kata si muka unta meninggalkan anak itu sambil
memberinya tendangan terakhir. Sepertinya anak itu sudah tak sadarkan diri. Cih,
dasar manusia2 hina! Aku kesal sekali pada pengecut macam mereka!!!
Kuambil 1 batu yang sudah kukumpulkan sebelumnya dan kulempar tepat ke kepala
si muka unta. +tukk!!!!+ yeah!! Bulls eye!! Tepat, dan kencang mengenai
kepalanya!!!
"hei muka kuda!! Beraninya keroyokan! Dasar pengecut berkaki belah!!" teriakku
kepada si muka unta.
Si muka unta dan teman2nya membalikkan badan berusaha untuk menemukan pelaku
pelemparan tersebut.
"aku disini jelek!!" kataku sambil melempari mereka dengan yang kupunya satu per
satu. Semua batu yang kulempar tepat mengenai mereka dan membuat mereka amat
kesakitan. Tapi yang paling membuatku bahagia, adalah pada saat aku melempar batu
berukuran amat besar dan tepat mengenai 'senjata masa depan' si muka unta.
Wuaaahh, tak ada yang lebih memuaskan dari pada itu!! Ahahaaahaaaa!!!!
"he- hei!! Apa2an kamu?! Dasar cewek gila! Apa maksudmu melempari kami?!!"
protes si muka unta.
"tentu saja untuk menghukum kalian, Dasar bego! Ini balasan atas perbuatan kalian
selama ini!!!" teriakku sambil terus melempari batu yang kupunya kearah mereka.
"apa2an kau?! Hei! Sini kalau berani!! Hadapi kami! Jangan berani2nya Cuma
melempari batu! Ayo lawan kami!!" tantangnya.
"kata ayahku, cara pengecut harus dilawan dengan cara pengecut juga! Untuk apa aku
bunuh diri dengan menyerahkan diriku dikeroyok banci macam kalian?!"
"a- apa?! Banci katamu?! Teman2! Seraanggg!!!" pertintah si muka unta kepada
teman2nya. Entah mereka terlalu bodoh atau tidak sadar, tapi aku masih punya
banyak batu untuk melukai mereka. Dan mereka yang menyerbu ke arahku, Cuma
mempermudah aku melempar batu ini lebih akurat ke sasaranku.
"hahaha!! Rasakann!!" teriakku puas melihat perbuatan bodoh mereka yang berusaha
menyerangku. Lemparan batuku begitu akurat dan lebih bertenaga karena jarak yang
lebih dekat. Bisa kulihat mereka sudah bersimbah darah akibat lemparan batuku.
"hosh, hosh , hosh, cewek sialan....." maki si muka unta sambil berusaha mengatur
nafasnya. Aku hanya tersenyum puas.
"bagaimana ini bos?! Dia masih melempari kita dengan batu!" Tanya salah satu anak
buah si muka unta.
"tenang saja! Dan lihat- hahaha! Batunya sudah habis! Hahaha! Sekarang apa yang
akan kau lakukan gadis kecil???" kata si muka unta sambil tertawa puas. Sungguh,
wajahnya jelek sekali kalau tertawa begitu. Seharusnya dia melihat dirinya di cermin
sekarang, dan aku yakin dia pasti akan kena serangan jantung karena melihat wajah
jelek bersimbah darah itu.
"nah, ayo! Serang!!!!!!!!!!!" teriak si muka unta. Dan teman2nya mengikuti
komandonya dan berlari ke arahku.
Cih, hehehe, mereka bodoh sekali. Mereka pikir aku menantang mereka tanpa
persiapan disaat batuku habis? Hahaha! Mereka terlalu naïf!
Mereka menyerbu ke arahku dengan kecepatan cahaya, kalau saja gerakan mereka
bisa diatur dalam gerakan slow motion, kalian pasti akan tertawa melihat betapa jelek
ekspresi mereka itu.
Dengan cekatan, aku mengeluarkan cappuccino-ku dari dalam plastik belanjaanku.
Maafkan aku cappuccino... bukan maksudku membuangmu, tapi saat ini Cuma kau
satu2nya senjata yang kupunya. Untuk menambah efek dramatis, aku mengocok2
cappuccino-ku sampai kupikir sudah cukup berbusa (yah, ini hanya untuk efek
dramatis saja, tidak akan menyembur seperti soda sih... -__-) dan aku membuka
penutup kalengnya. Dengan kuda2 ala bruce lee, saat kupikir mereka semua sudah
cukup dekat, aku menyiram semua isi cappuccino-ku kearah mereka sambil
berteriak,"jurus semburan nagaaaaa!!!"
+BYURRR!!+ cappuccinoku sukses membasahi mereka semua sesuai harapanku.
Mereka terdiam di tempat setelah menerima 'jurus semburan naga'ku dengan mulut
menganga. Tak lama setelah itu, mereka semua mulai
berteriak,"DINGIIIINNNNNNNNNNNN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" ya, tentu saja dingin.
Pasti dingin sekali disiram air di cuaca sedingin ini. Pasti mereka serasa ditusuk2
jarum saking dinginnya.
"uwahh!! Dingin!!!!!!!" satu per satu dari mereka mulai berlari pontang panting
karena kedinginan. Hahaha, rasakan itu. Itulah akibatnya karena telah berani macam2
disini!!!!
"rasakan itu!! Asal kalian tahu, keluargaku sering membunuh kalau sedang iseng!!!"
teriakku dengan suara keras yang kuyakin mereka pasti dapat mendengarnya. Nah,
dengan begini, mereka pasti takkan berani lagi datang kesini..
Aku bermaksud pulang sampai akhirnya kakiku menyandung sesuatu. Oh ya ampun!!
Bagaimana bisa aku melupakan anak ini saking asiknya mengerjai bandit2 itu?! Oh ya
ampuun!!!
"hei! Hei! Kau tidak apa2?? Sadarlah! Hei!" kataku sambik mengguncang2 tubuhnya.
"hei.. hei.. sadarlah.." kataku sambil menepuk2 pipinya.
"ukh... uh...." Dia mengerang sambil mencoba membuka matanya. Saat itu, rasanya
aku tak bisa bernafas dan jantungku bergedup kencang, sangat kencang. Co-cowok ini
cakep sekali... walaupun wajahnya babak belur, tapi luka2 di wajahnya ini malah
membuatnya tampak macho. oh ya ampun, belum pernah aku melihat cowok secakep
ini. Dan lebih parahnya lagi, kulitnya benar2 lembut! Bahkan lebih lembut daripada
kulitku, padahal aku perempuan. Juga, rambut hitamnya begitu halus (sama halusnya
dengan rambutku. Rambutku adalah salah satu yang kubanggakan dari diriku lho..).
oh ya ampun... dia benar2 karya seni. Wajahnya, rambutnya, kulitnya, dan yang
paling mematikan adalah rahang super sexy-nya! Aaah! Dia pasti cakep sekali kalau
sudah besar nanti.. hehehe
"hei? Kau mendengarku? Siapa namamu, dan dimana kau tinggal??" tanyaku.
"bunuh..... bunuh aku......" Gumamnya.
Bunuh...? Apa maksudnya? Dia pikir aku pembunuh???
"tolong... bunuh saja aku... aku tidak mau sendiri lagi.... biarkan aku mati.... Biarkan
aku mati........." isaknya. Air mata mulai berlinang dari matanya yang terpejam. Apa
maksudnya? Kenapa dia berkata begitu?
"ukh... ayahku.. meninggalkanku dan berkeluarga lagi.... Ibuku..tidak
menginginkanku.... Teman2ku...hanya tertarik pada hartaku...." Gumamnya.
"jadi, bunuhlah aku..... aku tidak mau sendiri lagi... tolong, tolong aku.... Biarkan aku
mati...." Gumamnya lagi. Airmata masih terus mengalir deras dari matanya yang
terpejam. Aku tidak tahu apakah cowok ini berkata begitu dalam keadaan sadar atau
tidak. Tapi yang pasti, aku tahu kata2nya barusan berasal dari hatinya yang terdalam.
Dan dia benar2 mengharapkan itu. Entah seperti apa yang telah dilaluinya sampai dia
berharap untuk mati saja. Untuk anak seumuranku berharap untuk mati, pasti dia
sudah terlalu kesepian dan menjalani kehidupan yang berat.
"bunuh aku... bunuh aku...." Gumamnya lagi.
Tanpa sadar, dia sudah berada didalam pelukanku. Dan aku menangis merasakan
kepedihannya. "jangan takut.... Kau tidak sendirian lagi di dunia ini... ada aku disini.."
bisikku ke telinganya.
Mendengar perkataanku, airmatanya berhenti mengalir dan isakkannya juga berhenti.
Perlahan, nafasnya mulai teratur dan dalam. Saat itu aku tahu, bahwa dia sudah
tertidur.
***
Satu... dua.... Tiga...!!
Uffhh... huh... huh.... Huh.....
Se..di..kit lagi...! ayo Asuka! Berjuang!
Sedikit lagi...!! huh, fuuuh.... !!!!!
"haaaahhh!!!!!" aku menghembuskan nafas lega setelah berhasil menaruh cowok ini
di bangku taman yang berjarak tak terlalu jauh dari rumahku.
Fuh! Haaaah! Sial, bisa juga aku...
Bahkan aku saja kagum atas kekuatanku sendiri yang sudah bisa menggendong
cowok ini sampai kesini. Huuufff... untung saja tubuhku masih lebih besar dari cowok
ini. Ternyata memang benar, cewek lebih dulu puber dari pada cowok. Untung saja
pertumbuhan cowok sedikit lebih lama disbanding cewek, Tak bisa kubayangkan
kalau cowok ini sudah berukuran yang seharusnya dan aku menggendongnya sampai
kesini. Aku yakin pada saat itu akulah yang mati. Heeeehhh, aku capek sekali..... aku
butuh minum, minum... ingin rasanya aku meminum cappuccino yang barusan kubeli,
tapi aku tak bias, karena cappuccino yang kubeli sudah setengah beku.
Setiap kali aku menarik nafas lewat hidungku, begitu menyiksa tenggorokkanku
saking dingin hawa yang kuhirup. Aduh... dingin sekali..
Aku mengangkat kepala cowok ini dan menidurkannya di pangkuanku. Aku sedikit
memajukan badanku, untuk menghalangi salju yang turun agar tidak jatuh ke cowok
ini. melainkan Aku tak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Coba kalau aku bisa
menghubungi orang tua atau kenalannya, pasti aku takkan sebingung ini.... Oh iya!!
Menghubungi!! Ya ampun! Kau bodoh sekali sih Asuka?! Pasti cowok ini punya Hp
kan?! Bodoh!! Bodohh!!!
Aku mulai mengorek2 kantongnya dan menarik benda yang kucari. Uh sial, ini Hp
model terbaru yang kuidam2kan! Cih, dia pasti anak orang kaya. Nah, sekarang siapa
yang harus kutelepon... coba kita lihat....
Ah! Ini ibu! Ya, ini pasti nomor telepon ibunya, nah akan kutelepon dia.
+tu~t tu~t tu~t tu~t+
Tidak diangkat2 juga. Huh, coba lagi deh.
Ukh, tetap saja tidak diangkat. Cih, ibu macam apa sih dia?! Tidak perhatian banget!
Oh iya- kalau tidak salah tadi cowok ini bilang,' ibuku tidak mennginginkanku'....
Berarti menelpon ibunya adalah keputusan yang salah. Jadi, siapa nih yang harus
kutelepon? Bagaimana kalau ayah? Ah, ya... ayahnya....
"nomor yang anda hubungi berada di luar area" begitu mendengarnya, langsung
kumatikan teleponnya. Cih, ayahnya juga sama saja..... jadi bagaimana ini?! Apa yang
harus kulakukan?!!!!!!
+bzzzttt+
Hpnya bergetar. Sms ternyata.... Maaf ya, ganteng.. aku membuka sms-mu.. tapi tak
ada jalan lain lagi, aku tak tahu siapa yang harus kuhubungi.. jadi maafkan aku yang
sudah sembarangan membuka sms-mu....
Kubuka smsnya,"hei, kami mau pergi kumpul di rumah Yusuke. Kuharap kau mau
ikut. -Taiki-"
Sepertinya orang ini temannya.. yah, tak ada salahnya menghubungi orang ini. Habis
tak ada pilihan lain...
Aku menghubungi orang yang sms sebelumnya, kalau tidak salah... namanya Taiki ya
tadi? Uh, ingatanku memang jelek.
"halo?! Kazuma ?! kau mau ikut?!" tanyanya riang begitu mengangkat teleponnya.
Hmmm... sepertinya nama anak ini adalah Kazuma. nama yang bagus.
"ehm... halo? Maaf, sayangnya aku bukan Kazuma." Jawabku.
"halo? Kau siapa?! Bukankah ini Hp Kazuma?!" tanyanya kesal. Dia pikir aku
mencuri Hp-nya apa?! Iih, curigaan sekali...
"hei, tenang dulu... aku mau bertanya, apakah kau bisa menjemputnya? Dia babak
belur, dan dia pingsan sekarang."
"a- apa?! Apa yang terjadi padanya?!"
"ada sekelompok anak SMA mengeroyoknya tadi. Tapi kau tenang saja, mereka
sudah kubereskan."
"dimana kalian sekarang?!"
"kami berada di taman di jalan XXX"
"baiklah, aku akan segera kesana! Jangan kemana2!" Setelah berkata begitu, orang itu
menutup teleponnya.
Sepertinya orang tadi benar2 mengkhawatirkan cowok ini. Apakah dia temannya?
Tapi cowok ini tadi bilang bahwa teman2nya hanya mengincar hartanya. Tapi, apakah
teman yang hanya peduli hartanya bisa se-khawatir itu mendengar bahwa cowok ini
babak belur? Kurasa, ada kesalahpahaman disini.
"tolong aku... keluarkan aku dari kesendirian ini.." gumam cowok ini tiba2. Huh??
Dia sudah sadar?? Oh ya ampun, syukurlahh!!!
"tidak apa2... kamu tidak sendirian lagi... aku ada disini bersamamu." Kataku
mencoba untuk menenangkannya. Aku yakin sebenarnya cowok ini sebenarnya
dikelilingi orang yang memperhatikannya. Tapi dia sudah terlalu banyak terluka
untuk percaya. sehingga dia menutup dirinya dari orang lain, berharap dengan begitu
dia takkan terluka lagi. cowok yang begitu jujur, tulus, dan juga naïf... kuharap dia
dapat membuka matanya, dan sekali lagi mengizinkan orang lain masuk dalam
kehidupannya.
"kamu tidak sendirian.. dan teman2mu juga memperhatikanmu, mereka tidak
mendekatimu karena hartamu. Tapi mereka benar2 sayang kepadamu. Dan ayahmu
juga pasti merindukanmu walaupun dia sudah punya keluarga sendiri.. tak mungkin
dia dapat melupakan anak seperti kamu. Ibumu-pun pasti menyayaingimu, aku yakin
itu." Kataku tulus. Aku yakin ayah dan ibunya pasti sayang pada cowok ini.
Bagaimanapun, dia adalah anak mereka, bohong kalau mereka sedikitpun tidak
mengasihi cowok ini. Kemungkinan, cara penyampaian kasih sayang mereka beda
dari biasanya, atau bisa juga mereka hanya kurang komunikasi dengan cowok ini.
Semua orang dewasa-kan begitu... ayahku juga sibuk kok. Tapi aku tahu dia sayang
padaku.
"teman2ku? Mereka mendekatiku bukan karena hartaku...?" tanyanya seakan tidak
percaya.
"mereka benar2 menyayangimu. Kau harus membuka dirimu pada mereka, mereka itu
bukan semata2 mendekatimu karena hartamu. sebentar lagi mereka datang, mereka
semua datang kesini karena mendengar kau tergeletak di jalan.. aku menelpon mereka
dengan HPmu tadi.." Kataku untuk membenarkan bahwa temannya tidak mendekati
dia semata2 untuk harta saja. Tentu saja, mana mungkin orang yang kutelepon tadi
(aku lupa namanya) bisa sebegitu khawatirnya dan rela menjemput dia kesini
ditengah2 hujan salju, kalau dia tidak benar2 menyayangi cowok ini. Hahaha,
sebenarnya cowok ini banyak dicintai dan sangat mudah untuk dicintai. Tapi
sayangnya, cowok ini tidak sadar akan hal itu. Buktinya, entah mengapa saat berada
disamping cowok ini, aku merasakan kehangatan yang tak wajar. Hmmm, seperti apa
ya....? Aah! Seperti saat aku menggenggam kalung emas-ku ini! Ya! Itu dia! Rasanya
aku tenang sekali kalau berada disampingnya.
"orang tuaku... benarkah mereka menyayangiku...?" tanyanya lagi berharap bahwa
semua omonganku benar adanya.
"tentu saja mereka menyayangimu! hei, kau tahu? kau mengingatkanku pada emas
saat aku melihatmu pertama kali. kau begitu bersinar dan semua orang
menginginkanmu begitu melihatmu. jadi, tidak mungkin orang tuamu tidak
menginginkan anak yang begitu hebat dan bersinar seperti kau! aku yakin itu"
ya, mungkin kata2ku terdengar muluk, tapi hanya kata2 itu yang bisa mewakili
perasaanku dengan tepat. Cowok ini begitu melambangkan emas. Hanya saja, dia
tidak dapat melihat sinar dari kilauannya sendiri. Suatu saat nanti, pada waktu dia
sudah bisa melihat kilauannya sendiri, dia pasti akan tumbuh menjadi orang yang
begitu hebat dan dicintai siapa saja.
"kamu... suka emas...?" tanyanya lemah.
"hahaha, aku bukan suka emas.. tapi aku suka sekali warna emas!" jawabku. Benar
kok! Aku sangat suka sama warna emas. tapi aku biasa saja sama emas. buktinya, aku
memang punya banyak barang berwarna emas, tetapi emas asli yang benar2 kupunya
hanya kalung pemberian nenek ini.
Angin dingin berhembus, dan salju yang meleleh dari bajuku menetes ke wajah
terluka cowok ini. Dia mengerang. Badannya bergidik saking dinginnya, dan aku
memegang tangannya dengan harapan dapat menghangatkan tangan dinginnya.
"tenanglah, aku disini bersamamu.. kau tidak sendirian lagi." kataku untuk
membuatnya tahu bahwa aku masih ada disampingnya. Mendengar perkataanku,
tubuhnya menjadi rileks, dan dia kembali tertidur.
Wajah tidurnya begitu tenang dan polos. Siapapun takkan menyangka bahwa anak ini
telah menjalani hidup yang begitu berat bila melihat wajah polosnya ini. Huh, rasanya
aku tak ingin meninggalkan dia. Entah mengapa, rasanya begitu tepat. Dan aku
menikmatinya. Tapi........ oh ya ampun, DISINI DINGIN SEKALI!!! Huh! Bisa2
kami mati kedinginan nih! Mana saljunya tidak berhenti2 lagi. bajuku dan baju anak
ini juga sudah basah kuyup. Oh ya ampun... ayolaaaahhh!! Mana sih orang yang
ketelpon tadi itu?! Katanya mau dating menjemputnya?! Kok gak datang2?! Aku
sudah gak tahan nihh... brrr~ dingin sekali!!
"lho? Itu Fujiwara kan??" Tanya seseorang. Aku mengangkat wajahku untuk melihat
siapa pemilik suara itu. Ternyata pemilik suara itu adalah seorang gadis. Gadis yang
sangat imut, imut sekali. Sungguh, belum pernah aku melihat gadis secantik- seimut
dia. Matanya besar, hidungnya kecil-mancung, bibirnya pink, ah pokoknya tanpa
cela!!! Apakah aku melihat malaikat? Jangan2, sebenarnya aku sudah mati kedinginan
dan gadis ini akan membawaku ke surga??
"hah? Uh? Siapa?" tanyaku bingung.
"dia. Cowok itu. Yang tidur di pangkuanmu." Katanya sambil menunjuk cowok ini.
"oh dia?" tanyaku lagi.
"iya, dia. Dia Fujiwara Kazuma , bukan?"
Kazuma... Kazuma....? Ah! Oh iya! Itu nama cowok ini! Tadi orang yang di telepon
menyebut nama Kazuma!
"kamu kenal cowok ini?!" tanyaku semangat, karena akhirnya ada juga yang
menjemput cowok ini.
"iya. Aku pacarnya." Jawabnya.
Pacarnya...? Apakah benar gadis ini pacarnya? Kalau benar pacarnya, kenapa tadi dia
bertanya ,"lho itu Fujiwara kan?" seperti orang baru kenal saja. bukankah biasanya
kalau sudah pacaran akan memanggil nama kecil? Dan bukankah kalau pacaran
berarti sudah kenal lama dan dia pasti akan langsung menyadari cowok ini adalah
pacarnya tanpa harus bertanya dulu...? Aaahh! Aku mikir apa sih?? Aku saja bingung
sama pikiranku sendiri. Untuk apa aku bertanya2, sudah pastilah gadis secantikseimut
ini pacarnya! Mereka begitu serasi!
"ooh, jadi begitu. Tolong jangan salah paham, aku hanya membantunya karena tadi
dia dikeroyok sekelompok anak SMA. Dan aku juga sudah menelpon temannya untuk
menjemputnya." Kataku berusaha agar cewek ini tidak salah paham.
"tidak apa2, tenang saja. terimakasih sudah membantunya." Jawab gadis itu. Benar2
gadis yang baik!
"ehm, bagaimana kalau aku saja yang menjaganya sampai temannya datang?" Tanya
gadis itu lagi.
"oh! Ohh! Oh iya, maaf! Silahkan, ini silahkan duduk disini!" kataku panik sambil
memindahkan kepala cowok ini dari pangkuanku. Duh, bodoh sekali sih aku !!!
"terimakasih.." katanya manis sambil menidurkan kepala cowok itu di pangkuannya.
+nyuut+
lho? Apa ini? Kenapa hatiku rasanya seperti diremas2? Apakah hatiku sakit melihat
cowok itu tertidur di pangkuan pacarnya? Apakah.... Aku cemburu?? Tidak, tidak
Asuka!! Lihatlah pasangan yang begitu serasi itu!! Cowok itu terlalu jauh untuk kau
gapai, jangan bermimpi!!
+shuuuuu+ angin dingin berhembus, mengingatkanku inilah saatku untuk pulang.
Aku membalikkan badan dengan berat hati untuk berjalan pulang. Tapi, ada sesuatu
yang ingin kutanyakan.
"ehm, hei. Kalau boleh tahu... siapa namamu?" tanyaku kepada gadis imut itu yang
sedang mengusap wajah cowok itu dengan sapu tangan pink-nya.
"boleh. Tentu saja boleh. Namaku.... Hyori." Jawabnya sambil tersenyum. Hyori...
nama yang begitu cantik.
"terimakasih. Tolong, jaga dia baik2." Kataku sebagai pesan terakhir sambil berlari
pulang.
Ya... kuharap cowok tadi bisa bahagia bersama gadis imut itu. Mereka benar2
pasangan yang amat serasi, kuakui itu. Nah, Asuka. Kamu harus berjalan maju dan
melupakan semuanya. Biarlah cowok tadi tinggal di sudut hatimu yang paling dalam
sebagai cinta pertama yang takkan pernah sampai.
"hhhhmmmmmffff........" aku menarik nafas dalam2.
"nah Asuka! Lupakan semuanya, dan..... AYO BERENDAM DI AIR
HANGAAATTT!!!" Kataku sambil berlari pulang.
***
Aku memperhatikan kalung itu dalam2. Berusaha menggali ingatanku yang sudah
kabur untuk mengingat dimana aku pernah melihat kalung ini sebelumnya. Rasanya
aku pernah melihat kalung ini. Dulu... duluuu sekali.. tapi kapan ya? Cih, ingatanku
memang lemah! Dan kepalaku suka sakit kalau berusaha mengingat sesuatu. Tapi
kalung ini terlalu familiar, terlalu special untuk dilupakan. Tapi entah dimana aku
pernah melihatnya... entah dimana aku pernah mendapatkannya... mendapatkannya?!
Ah!! Ya!! Aku ingat sekarang!! Aku ingat!!!
Ya!! Kalung ini adalah milikku! Kalung pemberian nenek yang kuhilangkan bebarapa
tahun lalu! Aku tak ingat bagaimana aku bisa menghilangkannya, tetapi aku ingat aku
menangis selama berhari2 karena kehilangan kalung ini! Tapi, bagaimana bisa kalung
ini berada di tangan Kazuma?! Dan lagi, dia bilang ini adalah benda kenangannya
bersama Hyori. Tapi aku yakin sekali ini adalah milikku! Aku yakin sekali!
"hei! Darimana kau mendapatkan ini?! Ini milikku tahu!!" teriakku pada Kazuma.
"a- apa katamu?! Tidak mungkin ini milikmu!" bantah Kazuma sambil menarik
kalungnya dari tanganku.
"tidak, sungguh! Itu milikku!!" teriakku sambil merebut kalungnya dari tangan
Kazuma.
"kalau kau percaya, coba lihat ini!!" kataku sambil menunjukkan bandul dadu itu di
depan mata Kazuma.
"sisi dadu bermata 6 ini, berlian imitasi di bagian kiri paling atas tidak ada bukan??
Berlian itu copot karena pada saat itu, aku gigit2 karena lapar!" jelasku.
"dan ini, lihat ini!"kataku sambil memutar sisi dadu di paling atas.
"kau pasti tidak akan menyangka bukan, kalau kaitnya diputar, dadunya akan
terbuka??" jelasku lagi sambil memutar kait penyambung antara dadu dan rantai
kalung. Dan sesegera itu, bandul dadu itu terbuka sesuai dengan ucapanku.
"dan lihat ini! Di dalamnya ada tulisan dengan huruf hiragana bukan?? Coba baca apa
tulisannya! "kataku menunjukkan huruf yang kumaksud di depan mata Kazuma.
"A....SU....KA....." baca Kazuma dengan suara kecil.
"nah? Apakah masih kurang bukti bahwa kalung ini benar2 milikku?! Cepat
kembalikan!" teriakku marah.
"tapi... itu tidak mungkin......." Gumam Kazuma sambil menatapku tidak percaya.
".....? apa yang tidak mungkin....?" Ledekku dengan menaikkan sebelah alisku.
Semoga saja aku bisa meniru Kazuma dengan benar.
Tiba2 Kazuma memegang bahuku dengan kedua tangannya. Aku tersentak kaget.
"ka- kamu ngapain sih?!" tanyaku bingung. Kini Kazuma memandang wajahku lekat2
dengan tatapan tidak percaya.. sebenarnya dia kenapa sih?! Kok tiba2 memegang
bahuku seperti orang sinting. Dan apa2an dia itu?! Melihatku sudah seperti melihat
setan saja, sebenarnya apa salahku??? Aku-kan hanya meng-klaim benda milikku, apa
itu salah???
"bagaimana bisa kalung itu milikmu?" Tanya Kazuma tidak percaya.
"ya tentu saja bisa. Memang kenapa tidak bisa?!" tanyaku bingung.
"bu- bukan itu maksudku. Bagaimana kau bisa mendapatkannya??"
"eh, uhm... aku dapat dari nenekku?"
"lalu, bagaimana kau menghilangkannya?!" Tanya Kazuma lagi. kali ini dia meremas
bahuku dengan kuat sekali.
"iih! A- apa sih maksudmu?! Lepaskan aku! Aku tidak tahu!!" teriakku sambil
menampik tangan Kazuma.
"coba diingat, bagaimana kau menghilangkannya???" kali ini Kazuma mengambil
tanganku dan menggenggamnya dengan erat. Matanya bergetar mencoba mencari2
jawaban dariku.
"aku tidak tahu! aku benar2 tidak ingat!" jawabku jujur.
Memangnya Kazuma mengharapkan jawaban apa sih dariku? Dia aneh sekali
sekarang. Sudah seperti maniak saja, memandangku sampai keringatan begitu.
Kazuma memegang wajahku dan mendekatkan wajahnya padaku. Dia memandangku
lekat2 dengan tatapan memelas lalu berkata,"tolong diingat.... Kumohon?"
+deg!+
rasanya jantungku berhenti berdetak melihat apa yang dilakukan Kazuma barusan.
Cih, sial... bagaimana caranya dia melakukan itu?? Sial, pandangan mata yang
memelas seperti anak anjing itu, bagaimana caranya melakukannya? Siapa yang bisa
menolak permintaannya bila dia seperti itu? Ukh, jantungku rasanya seperti mau
pecah! Dan wajahku panas sekali!
"uh... oh- oh, ba- baiklah..." kataku sambil menelan ludah.
Jarak kita terlalu dekat! Uh, sial...!!! Kazuma selalu saja dapat menyerang titik
lemahku!!
Aku memejamkan mataku supaya aku tidak perlu melihat wajah memelas Kazuma.
Aku berusaha lagi untuk menggali ingatanku akan kalung itu.
Uuughh, waktu itu nenek memberikannya padaku. Lalu aku selalu memakainya
kemanapun aku pergi. Kalung itu juga tak pernah kulepas walaupun aku sedang tidur
ataupun mandi. Tapi suatu hari aku sadar kalau ternyata kalung itu sudah tak ada lagi
di leherku dan aku mencari2nya kesana kemari. Padahal waktu itu sedang turun hujan
salju....... AAAAKHH!! Sekeras apapun aku berusaha mengingat, aku tidak bisa! Aku
tidak bisa mengingatnya!! Aaah!!! Lagipula untuk apa sih Kazuma perlu tahu???!
Aku membuka mataku dalam keputusasaan. Tiba2 wajah Kazuma menjadi cerah dan
dia bertanya,"bagaimana? Kau ingat sesuatu?? Dimana kau menghilangkannya??!"
"di..... sekolah?" jawabku. Sepertinya jawabanku lebih mirip pertanyaan dari pada
jawaban -___-
"tolonglah Asuka.... Tolong diingat...." Paksa Kazuma dengan wajah memelasnya
lagi.
tidak. Aku takkan terjebak lagiiii!!!! "aku tidak bisa ingat!! Aku tidak bohong!!
Maksa banget sih?!" teriakku kesal.
"sungguh sama sekali tidak ada yang kau ingat? Bagaimana dengan cuaca saat itu?
Saat kau menghilangkannya?"
"hmm...... hujan salju?" jawabku (tanyaku) lagi.
"ah! Iya! Hujan salju! Lalu, apakah ada kejadian menarik sebelum kau
menghilangkannya?!!" Tanya Kazuma gembira. Aku tak mengerti kenapa dia bisa sesenang
itu. Tapi ya sudahlah....
"kejadian menarik ya.....? hmmm.........."
"iya! Iya! Kejadian menarik!"
"sepertinya tidak ada. Samar2 yang kuingat saat itu hujan salju amat besar dan... saat
itu... aku pulang dari sekolah tanpa memakai paying ataupun jas hujan menerobos
hujan salju..... lalu..... aaahh!! Aku ingat!!!"
"apa?! Apa?!"Tanya Kazuma penasaran.
"saat itu aku berkelahi!! Ya! Aku berkelahi!!"
"berkelahi.....?" Tanya Kazuma bingung sambil menaikkan sebelah alisnya.
"iya! Aku berkelahi dengan sekelompok anak SMA! Karena anak SMA itu
mengeroyok seorang anak SMP!! Huh! Mengingatnya saja aku masih kesal!"
"ya! Lalu, apa yang terjadi pada anak itu?!" kata Kazuma semakin gembira.
"anak itu...... tidak sadarkan diri. Dan aku menggendongnya ke taman di dekat
rumahku, taman tempat aku pernah mengobati punggungmu dulu itu...." Jawabku.
"apakah kau berkata sesuatu pada anak itu?" Tanya Kazuma lagi.
"engg.... Rasanya tidak." Jawabku ragu.
"tidak?! Kau tidak bilang apa2 pada anak itu?!"
"iya.... Rasanya tidak.... Ah! Tapi anak itu mengatakan sesuatu padaku!"
"iya! Apa itu?!"
"bunuh aku."
"hah?" Kazuma heran sambil mengangkat sebelah alisnya.
"iya! Dia berkata begitu! Ehm... sebentar, ah aku ingat! Aku juga berkata pada anak
itu!! Aku berkata,' jangan takut, kamu tidak sendirian.......lagi......?"
tunggu- aku jadi bingung dengan ucapanku sendiri... tunggu- tunggu- kalau tak salah
kata Kazuma Hyori juga berkata begitu pada Kazuma... berarti.......?
Tiba2 Kazuma memelukku, Memelukku eraaaat sekali. Aku tersentak.
"Ka- Kazuma....? Kamu kenapa....?" Tanyaku gugup.
"itu kamu... itu kamu... itu memang kamu....." kata Kazuma. Bisa kudengar kerinduan
yang begitu dalam dari suara Kazuma. Tapi aku masih tidak mengerti apa yang
terjadi. Samar2 aku memang mengerti, tapi aku tidak sungguh2 paham akan apa yang
terjadi.
"ternyata... sejak dulu aku tak pernah mencintai perempuan lain selain kamu.... Itu
kamu...." Katanya lagi. suara Kazuma dengan kerinduan yang begitu dalam merasuki
tubuhku dengan begitu hangatnya. Entah mengapa, rasanya aku pernah merasakan
perasaan ini. Perasaan yang sudah sangat familiar bagiku.
Kazuma melepaskan pelukkannya dan bertanya," lalu, apa yang kau lakukan pada
cowok itu?"
"yang kulakukan...? Hmm... aku membawanya ke taman, mengambil Hp-nya dan
menelpon temannya. Tak lama setelah itu, ada seorang gadis yang mengenal cowok
itu, jadi aku meninggalkan cowok itu padanya." Jawabku.
Kazuma memelukku lagi, sama eratnya dengan pelukkan yang sebelumnya.
"kenapa kau berikan cowok itu padanya? Harusnya kau terus bersamanya sampai dia
bangun! Dasar bodoh!
aku melepaskan diriku dari pelukkan Kazuma," bodoh katamu?! Gadis itu mengaku
sebagai pacar cowok itu! Terang saja kalau kubiarkan mereka bersama!"
"pacar.....? cih, dasar rubah sial. Dia merusak segalanya." Gumam Kazuma.
Rubah sial....? Maksudnya Hyori......? Tunggu-
Ingatanku tentang hari itu seakan terulang sekali lagi di depan mataku. Saat aku
berkelahi dengan sekelompok anak SMA, saat aku menggendong cowok itu, setiap
percakapanku pada cowok itu, seakan terulang kembali dan berputar di ingatanku.
Aku ingat semuanya!
Aku ingat saat dimana dadaku bergedup kencang seakan mau pecah, aku ingat saat
dimana aku merasakan kehangatan yang familier dengan kehangatan Kazuma, dan
aku ingat saat2 dimana aku memaksa diriku untuk melupakan semuanya. Ya, saat itu
aku memaksakan diriku untuk melupakan semuanya. Tak heran, selama ini aku tidak
ingat akan hal itu. Karena itu adalah kenangan manis sekaligus pahit tentang cinta
pertamaku yang takkan pernah sampai... dan ternyata, cowok yang kutolong saat itu
adalah Kazuma...?
"jadi..... cowok itu..... kamu.....?" tanyaku tak percaya kepada Kazuma.
"iya.... Dan ternyata, orang yang memebaskanku dari neraka kesendirianku adalah
kamu. Ternyata aku sudah mencintaimu semenjak dulu... Asuka...." Kata Kazuma
dengan senyum termanisnya.
Kazuma memelukku lagi. perasaan yang familier, perasaan yang kudapat dari cowok
3 tahun lalu itu tidak pernah berubah. Selalu sukses dalam menenangkanku, dan
memberiku rasa aman. Ya, kehangatan yan bisa kudapat hanya dari Kazuma. Entah
kenapa aku tidak menyadarinya sejak dulu. Padahal kehangatan seperti ini hanya
dapat kurasakan saat2 aku bersama Kazuma. Ternyata cinta pertamaku adalah
Kazuma, cinta pertama yang selalu tersimpan dalam lubuk hatiku yang paling dalam
Kazuma melepaskan pelukannya, dan memandangku lekat. Dia berbisik,"terimakasih
atas selama ini......" dan dia memegang wajahku dan mendekatkan wajahnya ke
wajahku. Tanpa kusadari, bibirnya sudah menempel dengan bibirku. Bibir Kazuma
terasa begitu manis, lembut, dan hangat.Rasanya begitu sempurna. Bisa kurasakan
jantungku berdetak tidak karuan bereaksi dengan sentuhan Kazuma. Kazuma
memelukku lebih erat lagi, tangan kanannya menekan tengkukku agar lebih dekat
kepadanya. Sesaat aku tersentak dan membuka mata. Aku terkejut melihat Wajah
Kazuma begitu dekat dengan wajahku. Matanya terpejam, bahkan aku bisa melihat
betapa lembut kulitnya. Aku memejamkan mataku lagi, memeluk Kazuma berharap
waktu akan berhenti untuk kami berdua. Aku tak menyangka ternyata semua
kerinduanku akan Kazuma dan kerinduan Kazuma akanku ternyata bisa tersampaikan
melalui ciuman ini. Kerinduan yang telah kami simpan begitu lama, ingatan tentang
cinta pertamaku yang selalu kusimpan dalam hati, semuanya tersampaikan melalui
ciuman ini. Aku mendorong Kazuma dan memecahkan ciuman kami untuk
mengambil nafas. Kazuma memandangku dalam2 sambil berusaha mengatur nafasnya
kembali. Jadi kurasa, memecahkan ciuman kami untuk mengambil nafas bukanlah
tindakkan yang salah.
Aku mengelap bibirku, dan bisa kurasakan wajahku memanas saking malunya. "da...
dasar mesum...." Kataku.
"mesum apanya?! Kau juga membalas ciumanku kok!" balasnya.
"aaaaahh!! Berhenti! Jangan bahas lagi!! dasar mesum!!" kataku sambil
mengibas2kan tanganku saking paniknya.
Kazuma menarik tanganku, dan menciumku lagi. walaupun ini yang kesekian kalinya,
sensasi hangat dan menggetarkan masih terasa dalam tubuhku. Aku mendorongnya
lagi.
"ap- apa2an kau?! Da- dasar genit!" teriakku sambil bangkit berdiri.
"siapa yang genit? Kau pasti juga menikmatinya bukan?" ejek Kazuma.
"a- apa- apa katamu?! Ukh, huh! Terserah!!" teriakku sambil berjalan kea rah pantai
meninggalkan Kazuma.
"hei! Asuka! Tunggu aku! Tunggu suamimu yang begitu pintar mencium ini!!" teriak
Kazuma sambil mengejarku. Tapi aku tak peduli, lebih jelasnya, TERLALU MALU
UNTUK PEDULI, dan terus berjalan meninggalkannya.
Mungkin setelah ini, kami masih akan bertengkar dan mendapat masalah-masalah lain
yang tak pernah kami pikirkan sebelumnya. Tapi aku yakin, dalam pertengkaran2 dan
masalah2 yang akan kami hadapi kedepannya, takkan membuat kami berpisah malah
akan membuat hubungan kami semakin kuat. kuakui, Kazuma merubah hidupku.
Membuat hari2ku yang biasa2 saja menjadi berarti. Kesenangan2 dan kegilaan2 yang
kami lewati, akan selalu hidup menjadi kenangan manis bagiku. Bisa dibilang,
Kazuma membuatku jadi GILA! Akannya ;)
 -the end
 

Coretan Gadis Buta Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea